PENGERTIAN ETIKA
Arti dari bentuk jamak ”ta etha” inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika
yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal
usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2011).
Etika biasanya berkaitan erat dengan kata moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin,
yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara
hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-
hal tindakan yang buruk. Etika dan moral kurang lebih memiliki pengertian yang sama. Istilah
lain yang identik dengan etika, yaitu:
Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang
lebih baik (su).
Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
Selain persamaan tersebut, Bertens menyebutkan bahwa ada empat perbedaan antara etika
dan etiket, yaitu:
1. Etika memberi norma tentang suatu perbuatan, apakah perbuatan itu boleh dilakukan
atau tidak sesuai pertimbangan baik buruknya. Etiket menyangkut cara untuk
melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan.
2. Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang
sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas (lahiriah),
tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan santun dan kebaikan.
3. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik
mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi.Etiket bersifat relatif, yaitu
yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan daerah tertentu, tetapi belum
tentu di tempat daerah lainnya.
4. Berlakunya sebuah Etika tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang
hadir. Etiket hanya berlaku, jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak ada orang
lain maka etiket itu tidak berlaku.
Setiap kelompok masyarakat mengenal nilai-nilai dan norma-norma etis. Norma-norma etis
ini dapat bersumber dari agama, adat istiadat, maupun nasionalisme (kerangka hidup bersama
dalam suatu negara). Etika yang didalamnya terkandung norma dan nilai kehidupan ini
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi situasi moral/masalah-
masalah yang timbul seiring dengan modernisasi yang terjadi. Menurut Bertens, dalam dunia
modern sekarang ini, ada 3 ciri situasi etis yang menonjol dalam kehidupan masyarakat,
yaitu:
1. Adanya pluralisme moral, dalam masyarakat yang berbeda terlihat norma/nilai yang
berbeda pula. Pluralisme moral ini terutama dirasakan karena sekarang kita hidup
dalam era komunikasi. Melalui media komunikasi modern, informasi dari seluruh
dunia langsung memasuki rumah-rumah kita. Bersamaan dengan itu, suka tidak suka
kita berkenalan dengan berbagai norma dan nilai dari masyarakat lain yang bisa jadi
tidak sejalan dengan norma yang kita anut.
2. Timbulnya masalah etis baru yang belum terduga sebelumnya, sebagai akibat semakin
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada perkembangan ilmu-
ilmu biomedis dapat diambil sebagai contoh adalah timbulnya manipulasi genetis
khususnya manusia. Masih timbul polemik apakah percobaan kloning manusia dapat
diterima ataukah tidak. Juga tentang reproduksi artifisial seperti: fertilisasi in vitro
baik dengan donor atau pun tanpa donor, dengan ibu yang “menyewakan” rahimnya
atau tidak. Selanjutnya dalam perkembangan ilmu fisika nuklir, telah mulai
dikembangkan senjata nuklir dan pembangkit tenaga listrik yang beresiko tinggi.
Demikian pula dengan perkembangan teknologi informasi yang yang memunculkan
masalah moral yaitu tidak lagi terjaminnya privacy seseorang, dan munculnya hacker
yang mebarkan virus komputer.
3. Munculnya kepedulian etis yang universal. Kepedulian etis yang universal ini
dilatarbelakangi oleh adanya kesadaran moral. Ungkapan kepedulian etis yang nyata
adalah munculnya Deklarasi Universal tentang Hak-Hak Asasi Manusia yang
diproklamasikan oleh PBB pada 10 Desember 1948. Deklarasi ini merupakan
pernyataan hak yang pertama dalam sejarah, dan merupakan pernyataan pertama yang
diterima secara global.
4 komentar:
1.
Rajalistrik.com
Balas
2.
Terimakasih,, mantap gan, sekedar menambahkan saja, semoga rekomendasi ini bisa
memberikan manfaat,
pranala ->
MENGENAL KONSEP AKHLAK DALAM ISLAM
MENGENAL ETIKA PROGRAMMER
MENGENAL ETIKA DUNIA MAYA
KONSEP ETIKA MORAL DAN AKHLAK
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA SEMESTER 3
terimakasih,
Balas
Balasan
1.
2.
Balas
Label
Elegi Kehidupan (16)
Evaluasi Pendidikan (3)
Manajemen (5)
MK. Pedagogik (2)
Nulis Ajja... (8)
parenting (4)
Pendidikan (12)
Pengantar Ilmu Etika (3)
Arsip Blog
► 2015 (4)
► 2014 (6)
▼ 2013 (32)
o ► Desember (1)
o ► November (3)
o ▼ Oktober (3)
TUGAS 1 EVALUASI PENDIDIKAN
ETIKA DALAM AGAMA DAN ADAT ISTIADAT
PENGERTIAN ETIKA DAN BEBERAPA ISTILAH DALAM
ETIKA
o ► September (3)
o ► Agustus (1)
o ► Juli (1)
o ► Juni (5)
o ► Mei (5)
o ► April (3)
o ► Maret (4)
o ► Februari (2)
o ► Januari (1)
► 2012 (11)
Mengenai Saya
Tamu Qu
75,358
Entri Populer
Menjadi Guru yang Baik: 8 Keterampilan Dasar yang Harus Dimiliki Guru.
Ira Saffaghira
Google+ Followers
Follow by Email