Anda di halaman 1dari 9

A.

USULAN JUDUL
Gambaran Konsep Diri Pasien Diabetes Melitus yang Mengalami Ulkus
Diabetik di Klinik Pratama Dedi Wound Care Aceh Utara.

B. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Seiring dengan kemajuan ekonomi yang terus meningkat, berubah
pula perilaku dan gaya hidup yang dijalani oleh masyarakat. Saat
pendapatan tinggi, orang cenderung mengkonsumsi makanan secara
berlebihan, aktivitas fisik yang kurang, sehingga dapat menyebabkan
kegemukan. Keadaan yang demikian dapat mengubah gaya hidup
masyarakat menjadi tidak sehat. Gaya hidup yang tidak sehat dapat
menimbulkan penyakit yang berbahaya bagi kelangsungan hidup. Salah satu
fenomena yang mengiringi kemajuan masyarakat dengan pola hidup tidak
sehat adalah munculnya penyakit degeneratif seperti diabetes melitus
(Simamora, 2017).
Diabetes Mellitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang
ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat
kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (Brunner &
Suddarth, 2013).
Menurut World Health Organization (WHO, 2019) jumlah kasus dan
prevalensi diabetes mellitus terus meningkat selama beberapa tahun
terakhir. Setiap tahunnya terdapat 3,2 juta kematian yang disebabkan
langsung oleh diabetes.
Menurut data PUSDATIN (2020) jumlah penderita diabetes tertinggi
di dunia yaitu Cina yang menempati peringkat pertama dengan 116,4 juta
penderita, India pada peringkat kedua dengan 77 juta penderita dan
Amerika Serikat menempati peringkat ketiga dengan 31 juta penderita.
Indonesia berada diperingkat ketujuh dengan 10,7 juta penderita.

1
Menurut Data Profil Kesehatan Aceh (2019) yang dirilis oleh Dinas
Kesehatan Aceh menunjukkan bahwa penderita diabetes melitus di Aceh
sebanyak 138.291 orang, dan yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
sebanyak 95.005 orang atau sebesar 69%. Aceh Utara menempati peringkat
pertama dengan jumlah penderita diabetes melitus tertinggi yaitu sebanyak
29.703 orang.
Salah satu upaya untuk menurunkan prevalensi diabetes mellitus
adalah dengan melakukan penatalaksanaan secara komprehensif pada
penderita diabetes. Penatalaksanaan diabetes mellitus yang tidak tepat dapat
menyebabkan terjadinya komplikasi (PERKENI, 2019).
Ulkus diabetik merupakan salah satu komplikasi yang paling
ditakuti oleh pasien penderita diabetes militus karena berkurangnya suplai
darah ke jaringan menyebabkan kematian jaringan dan diperparah dengan
infeksi bakteri yang dapat menyebabkan harus dilakukannya amputasi
bahkan berdampak luas karena dapat mengakibatkan kematian, mordibitas,
peningkatan biaya perawatan, dan penurunan kualitas hidup (Ruslan, 2016).
Ulkus diabetik yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi
lainnya seperti infeksi, gangren, dan osteomyelitis. Komplikasi tersebut
merupakan penyebab paling sering dilakukannya amputasi. Insiden ulkus
diabetik pada pasien diabetes militus adalah 1-4 %, dimana 10-30 kali lipat
ulkus diabetik merupakan penyebab harus dilakukannya amputasi (Bilous &
Donelly, 2015).
Di Indonesia Prevelensi penderita luka diabetik atau ganggren
sekitar 15%, angka amputasi 30% dan mortalitas 30%. Luka diabetik
merupakan penyebab perawatan luka di rumah sakit yang terbanyak sekitar
80%, bahkan angka kematian dan amputasi akibat luka diabetik masih tinggi
yaitu sebesar 32,5% (ADA, 2016).
Masalah kesehatan yang berdampak pada kehilangan fungsi tubuh,
penurunan toleransi aktivitas dan kesulitan dalam penanganan penyakit
kronis seperti ulkus diabetik dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada
konsep diri individu sehingga dapat menimbulkan perasaan bersalah atau

2
menyalahkan, perilaku menyendiri, atau menghindar dari interaksi sosial
yang akan berdampak pada proses penyembuhan bahkan memperparah
prognosis. Pasien akan menjadi pasif, tergantung, tidak ada motivasi dan
keinginan untuk berperan dalam perawatan dan pengobatannya sehingga
akan berpengaruh terhadap perawatan ulkus diabetik yang akan berdampak
pula pada proses penyembuhan luka (Bilous & Donelly, 2015).
Konsep diri adalah citra diri yang mempersatukan gambaran mental
dari tiap– tiap individu terhahap dirinya sendiri, termasuk pula pada aspek
penilaian diri dan penghargaan terhadap dirinya (Indriyati, Widiyono &
Asri, 2021).
Lestari (2016) menyebutkan bahwa ulkus Diabetik yang tidak
kunjung sembuh akan menyebabkan gangguan peran, yang dapat
mengganggu harga diri seseorang seperti dapat menurunkan nilai diri.
Semakin lama suatu penyakit yang dapat mengganggu kemampuan untuk
melakukan aktivitas yang menunjang perasaan berharga, semakin besar pula
pengaruhnya pada harga diri. Penderita seringkali mengalami kesulitan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan sehingga seseorang tersebut
berada pada tahap krisis yang ditandai dengan ketidakseimbangan fisik,
sosial, dan psikologi. Tekanan tersebut akan dapat mengganggu kemampuan
adaptasi sehingga akan menimbulkan kegagalan dan terjadinya gangguan
konsep diri. Penyakit tersebut lama kelamaan akan menimbulkan reaksi
psikologis yang negatif yaitu mudah marah,cemas, merasa sudah tidak
berguna lagi.
Hasil wawancara dengan salah satu pasien diabetes melitus yang
mempunyai luka diabetik dan sedang melakukan perawatan luka di klinik
Pratama Dedi Wound Care, pasien tersebut mengatakan bahwa malu apabila
lukanya tidak sembuh-sembuh, dan bahkan sempat putus asa dengan luka
yang dialaminya dikarenakan bertahun-tahun tidak kunjung sembuh.

3
Berdasarkan hal tersebut di atas dan belum adanya penelitian terkait
yang dilakukan di klinik tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Gambaran Konsep Diri Pasien Diabetes Melitus yang
Mengalami Ulkus Diabetik di Klinik Pratama Dedi Wound Care Aceh
Utara.”.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana gambaran konsep diri pasien diabetes
mellitus yang mengalami ulkus diabetik di Klinik Pratama Dedi Wound
Care Aceh Utara ?

3. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui gambaran konsep diri pasien diabetes mellitus yang
mengalami ulkus diabetik di Klinik Pratama Dedi Wound Care Aceh Utara.

4. MANFAAT PENELITIAN
1) Bagi peneliti : sebagai pengalaman berharga dalam rangka menambah
wawasan pengetahuan serta mengembangkan diri khususnya dalam
bidang penelitian.
2) Bagi responden : memberikan pengetahuan dan informasi tentang
pentingnya konsep diri positif dalam masa penyembuhan luka diabetik.
3) Bagi institusi tempat penelitian : hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi dan tambahan pengetahuan bagi perawat yang
bekerja di klinik wound care dalam memahami kondisi pasien diabetes
melitus dengan ulkus diabetikum sehingga dapat memberikan motivasi
kepada pasien untuk dapat meningkatkan konsep diri yang positif .
4) Bagi penelitiam selanjutnya : hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai tambahan informasi atau sumber data bagi peneliti
lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai konsep diri
pada pasien diabetes melitus dengan komplikasi lainnya.

4
5. TINJAUAN PUSTAKA
Konsep dan teori terkait yang akan penulis gunakan dalam penelitian
ini adalah :
1. Konsep tentang konsep diri berdasarkan teori Kozier & Snyder (2010)
dalam bukunya yang berjudul “Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, & Praktik Edisi 7”.
2. Konsep tentang diabetes melitus berdasarkan teori PERKENI (2019)
dalam bukunya yang berjudul “Pedoman pengelolaan dan pencegahan
diabetes melitus tipe 2 dewasa di Indonesia 2019”.
3. Konsep tentang ulkus diabetik berdasarkan teori Decroli (2019) dalam
bukunya yang berjudul “Diabetes melitus tipe 2”.
4. Jurnal penelitian Indriyati, Widiyono dan Asri (2021) tentang hubungan
luka diabetik dengan konsep diri pada pasien diabetes mellitus (Volume
14, No.1).
5. Jurnal penelitian Simamora (2017) tentang konsep diri pasien diabetes
melitus dengan ulkus diabetikum di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan.
6. Jurnal penelitian Katrin Fransz (2017) tentang konsep diri pada pasien
dengan diabetes melitus tipe II di Kecamatan Getasan.

6. KERANGKA KONSEP
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian yaitu konsep
diri pasien diabetes mellitus yang mengalami ulkus diabetik, yang
dikembangkan oleh Kozier & Snyder (2010) dengan hasil ukur positif dan
negatif. Kerangka konsep penelitian ini dapat dijelaskan dalam bentuk
skema di bawah ini :

Variabel Penelitian Hasil Ukur

Konsep diri pasien


diabetes mellitus - Positif
yang mengalami - Negatif
ulkus diabetik

5
7. PERTANYAAN PENELITIAN
Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran konsep
diri pasien diabetes melitus yang mengalami ulkus diabetik di Klinik Pratama
Dedi Wound Care Aceh Utara?.

8. PENGUKURAN
Untuk mengukur variabel konsep diri akan dilakukan melalui
wawancara dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner sebagai pedoman.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal dengan kategori positif,
dan negatif.

9. METODE PENELITIAN
Dalam Penelitian ini, penulis akan menggunakan desain penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau
memaparkan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi di dalam masyarakat
(Nursalam, 2015).

10. POPULASI DAN SAMPEL


1) POPULASI
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang
mengalami ulkus diabetik dan melakukan perawatan luka di Klinik
Pratama Dedi Wound Care Aceh Utara.
2) SAMPEL
Penentuan besar sampel pada penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan rumus slovin. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik accidental sampling. Menurut Masturoh & Anggita
(2018) pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling yaitu
pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas atau kebetulan subjek
bertemu dengan peneliti. Jadi pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan secara kebetulan pada saat peneliti bertemu dengan pasien DM

6
yang mengalami ulkus diabetik dan melakukan perawatan luka di klinik
Pratama Dedi Wound Care.

11. INSTRUMEN
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
berupa kuesioner yang terdiri dari 2 bagian, yaitu:
1) Bagian A, merupakan data demografi yang berisi identitas responden
yang terdiri dari 4 item pertanyaan, meliputi: umur, jenis kelamin,
pendidikan dan pekerjaan.
2) Bagian B, kuesioner untuk mengukur variabel konsep diri yang terdiri
dari pernyataan dengan 5 pilihan jawaban yaitu “Sangat sering”,
“Sering”, “Tidak Pernah”, “Jarang” dan “Sangat Jarang”. Bila
responden menjawab “Sangat sering” diberi skor 5 “Sering” diberi skor
4, “Tidak Pernah” diberi skor 3, “Jarang” diberi skor 2 dan “Sangat
Jarang” diberi skor 1.

12. ANALISA DATA


Analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
analisa data univariat untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Analisa ini hanya menghasilkan
distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Dengan rumus
persentase menurut Masturoh dan Anggita (2018) sebagai berikut :

fi
P= x 100%
n

Keterangan : 
P : Persentase 
fi : Frekuensi  yang diamati 
n : Jumlah sampel atau keseluruhan responden 

7
13. DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association (ADA). (2016). Diagnosis Classification
of Diabetes Mellitus. http: //care.diabetesjournal.org
Bilous, R., & Donelly, R. (2015). Buku Pegangan Diabetes, Edisi 4.
Jakarta: Bumi Medika
Brunner & Suddarth. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
edisi 8 volume 1. Jakarta: EGC
Dinas Keehatan Aceh. (2019). Profil kesehatan Aceh 2019. Di unduh dari
https://dinkes.acehprov.go.id/jelajah/read/2020/05/15/107/profil-
kesehatan-aceh-tahun-2019.html
Indriyati, Widiyono, & Asri. (2021). Hubungan Luka Diabetik Dengan
Konsep Diri Pada Pasien Diabetes Mellitus . Jiki 14(1) : 7-12.
Lestari, S. (2016). Gambaran Konsep Diri Pada Pasien Luka Gangren
Diabetik Di Poliklinik Kaki Diabetik Tahun 2014. Sekolah Tinggi
Ilmu KesehatanSuaka Insan Banjarmasin Vol.01 edisi 1 juni 2016.
Nursalam. (2015). Metodologi penelitian ilmu keperawatan: pendekatan
praktis (edisi 4). Jakarta: Salemba Medika.
PERKENI. (2019). Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes
melitus tipe 2 dewasa di Indonesia 2019. Penerbit : PB Perkeni.
PUSDATIN. (2020). Tetap produktif, cegah dan atasi diabetes mellitus .
Jakarta : Kementrian Kesehatan RI 2020.
Ruslan, K. D. (2016). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan
Harga Diri Pada Pasien Ulkus Diabetikum Di Poliklinik Penyakit
Dalam Rsud Dr. Moewardi. Naskah Publikasi UMS.
Simamora, D. S. (2017). Konsep diri pasien diabetes melitus dengan
ulkus diabetikum di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan. Fakultas Keperawatan Sumatera Utara
World Health Organization. (2019). Classification of diabetes mellitus
2019. Department for Management of Noncommunicable Diseases,
Disability, Violence and Injury Prevention.

8
9

Anda mungkin juga menyukai