Anda di halaman 1dari 6

AUB pada Perimenarche

Penyebab Fisiologis
Anovulasi. Siklus normal ovarium meliputi produksi estradiol secara siklik, yang
menginisiasi pertumbuhan folikular ovarium dan proliferasi endometrium. Setelah
ovulasi, produksi progresteron menstabilisasi endometrium. Tanpa adanya ovulasi dan
produksi progresteron subsekuen, terjadi sekresi estrogen secara kontinu. Hal ini
mestimulasi dilatasi eksesif dari arteri spiralis endometrium dan pertumbuhan
endometrium abdnormal, sehingga menyebabkan kerusakan spontan dan luruhnya
endometrium dengan perdarahan yang tidak
dapat diprediksi. Peningkatan esterogen
secara terus menerus memiliki feedback
negative, sehingga menyebabkan penurunan
FSH, LH, dan esterogen, yang menyebabkan
vasokonstruksi dan kolapsnya dinding
endometrium yang menebal. Pada siklus
anovulatori, level esterogen dapat tinggi
maupun rendah. Pada level esterogen yang
tinggi, ada perdarahan intermitten yang
berat, dan pada level esterogen yang rendah,
dapat menyebabkan perdarahan sedikit yang
memanjang.
Penyebab Patologis
Meliputi status hiperandrogenik (PCOS,
disfungsi hipotalamik (co: anorexia,
olahraga berlebih), endokrinopati dan
kegagalan ovarium preatur.
Penyebab Anatomis
Polip / fibroid (jarang pada remaja)

Diagnosa Banding 
Manajemen

Referensi:
Siregar, M. F. 2016. Management of Abnormal Uterine Bleeding in Perimenarche:
diagnostic challenges. International Journal of Medical Science and Public
Health, Vol. 5, No. 3.
AUB pada Usia Reproduktif

Penting untuk membedakan siklus ovulatori dan nonovulatori. AUB ovulatori pada
usia reproduktif biasanya memiliki siklik yang dapat diprediksi tetapi berat, serta
tidak ada perdarahan intermestrual. Dokter harus dapat membedakan apakah
perdarahan berasal dari uterus atau vagina.
Pemeriksaan lab dapat meliputi Pap smear serta CBC. Abnormalitas struktur uterus
dapat diidentifikasi menggujnakan teknik imaging yang meliputi MRI, histeroskopi,
TVU (transvaginal ultrasound), dan SIS. Tujuan utama evaluasi tersebut adalah untuk
mengeliminasi adanya kemungkinan fibroid uterine (terutama submucosal).
Investigasi lain biasanya didapat melalui riwayat dan pemeriksaan fisik, melipputi
mid-luteal progresterone untuk mengkonfirmasi ovulasi ketika siklus masih dapat
dikatakan reguler, TSH level jika gejala menunjukkan adanya gangguan tiroid, FSH
jika status menopause masih diragukan, LH jika dicurigai PCOS, dan tes abnormalitas
koagulasi pada pasien yang memiliki riwayat perdarahan hebat sejak menarche atau
riwayat faktor resiko lain.

Pengobatan Non-Invasive

Pengobatan Invasive (pakai yang di referat aja)

Referensi:
Broder, M. S. 2008. Abnormal Uterine Bleeding During the Reproductive Years:
Terminology and Treatment. Menstrual and Uterine Disorders.
AUB pada Perimenopause
Perimenopause didefinisikan sebagai waktu dekat onset menopause, yang seringkali
ditandai dengan beberapa tanda fisik seperti flushing, serta ketidakteraturan
menstruasi. Evaluasi ditujukan untuk: mengeksklusi patologi serius berupa carcinola
atau hiperplasia atipikal kompleks, serta untuk mengidentifikasi penyebab perdarahan
sehingga dapat dieterapi dengan benar.
Diagnosis dapat ditegakkan melalui
- Pemeriksaan umum
o Riwayat dan pola perdarahan
o Pemeriksaan fisik, pelvis, dan menggunakan spekulum
- Pemeriksaan Lab, meliputi:
o CBC, pemeriksaan besi, tiroid, Hcg
o Kelainan hemostasis
- Menentukan Status Ovulatori
- Mengevaluasi organ pelvis dan endometrium
o USG Transvagina
o Biopsi Endometrium
o Histeroscopy

Pengobatan
Referensi:
Goldstein, S. R., dan Lumsden. 2017. Abnormal Uterine Bleeding in Perimenopause.
Climacteric, International Menopause Society.

Anda mungkin juga menyukai