KONSEP HALUSINASI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas karunia-
Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
berjudul “KONSEP HALUSINASI” ditulis dengan tujuan untuk memberikan
wawasan pada semua pembaca
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dosen selaku
pembimbing dan semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya
makalah ini.
Kritik dan saran kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini,
sehingga dapat bermanfaat khususnya di Keperawatan Jiwa
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 3
BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................................................... 4
A. Pengertian .............................................................................................................
4..................................................................................................................................
B. Rentang Respon Halusinasi.............................................................................
4
C. Jenis –Jenis Halusinasi Jenis Halusinasi Karakteristik.........................
5
D. Fase Halusinasi.....................................................................................................
6
E. Pengkajian Klien Dengan Haluinasi.............................................................
7
F. Diagnosa Keperawatan.....................................................................................
12
G. Tujuan Asuhan Keperawatan.........................................................................
13
H. Tindakan Keperawatan.....................................................................................
13
I. Evaluasi...................................................................................................................
14
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 15
B. Saran ........................................................................................................................ 15
iii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
adanya keadaan afek yang luar biasa, seperti marah, takut, excited
(tercengang), sedih dan nafsu yang memuncak sehingga terjadi gangguan atau
perubahan persepsi (Triwahono, 2004). Perubahan persepsi adalah
ketidakmampuan manusia dalam membedakan antara rangsang yang timbul
dari sumber internal seperti pikiran, perasaan, sensasi somatik dengan impuls
dan stimulus eksternal. Dengan maksud bahwa manusia masih mempunyai
kemampuan dalam membandingkan dan mengenal mana yang merupakan
respon dari luar dirinya. Manusia yang mempunyai ego yang sehat dapat
membedakan antara fantasi dan kenyataaan. Mereka dalam menggunakan
proses pikir yang logis, membedakan dengan pengalaman dan dapat
memvalidasikan serta mengevaluasinya secara akurat (Nasution, 2003).
Perilaku yang mengalami gangguan sensori persepsi : halusinasi adalah klien
suka mendengar suara, klien tampak sering menyendiri, klien terlihat mondar-
mandir seperti sedang mendengar sesuatu, bicara sendiri, mulut komat kamit,
jika halusinasi tidak segera diatasi akan mengakibatkan resiko mencederai
diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Penatalaksanaan pada klien yang
mengalami halusinasi yaitu melakukan validasi terhadap persepsi klien,
mengahadirkan realita dimulai dengan realita diri, orang lain dan lingkungan,
menurunkan kecemasan klien, meningkatkan sistem pendukung (keluarga,
klien lain yang telah dapat mengontrol halusinasi dan tim kesehatan).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Halusinasi ?
2. Bagaimanakah Rentang Respon Halusinasi ?
3. Apa saja Jenis –Jenis Halusinasi Jenis Halusinasi Karakteristik Halusinasi
?
4. Bagaimana Fase Halusinasi ?
5. Bagaimanakah Pengkajian Klien Dengan Haluinasi ?
6. Bagaimanakah Diagnosa Keperawatan ?
7. Apa saja Tujuan Asuhan Keperawatan ?
8. Apa saja Tindakan Keperawatan ?
9. Bagaimana Evaluasi Halusinasi ?
2
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Halusinasi
2. Untuk Mengetahui Rentang Respon Halusinasi
3. Untuk Mengetahui Jenis –Jenis Halusinasi Jenis Halusinasi Karakteristik
Halusinasi
4. Untuk Mengetahui Fase Halusinasi
5. Untuk Mengetahui Pengkajian Klien Dengan Haluinasi
6. Untuk Mengetahui Diagnosa Keperawatan
7. Untuk Mengetahui Tujuan Asuhan Keperawatan
8. Untuk Mengetahui Tindakan Keperawatan
9. Untuk Mengetahui Evaluasi Halusinasi
3
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Rentang respon :
4
1. Respon Adaptif Respon Maladptif
2. Pikiran logis Distorsi pikiran gangguan pikir/delusi
3. Persepsi akurat ilusi Halusinasi
4. Emosi konsisten dengan Reaksi emosi berlebihan Sulit berespon emosi
5. Pengalaman atau kurang perilaku disorganisasi
6. Perilaku sesuai Perilaku aneh/tidak bias isolasi sosial
7. Berhubungan sosial Menarik diri
1) Pendengaran 70 %
2) Penghidu
3) Pengecapan
4) Perabaan
5
Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas.
Rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang lain.
5) Cenesthetic
6) Kinisthetic
D. Fase Halusinasi
1. Fase Pertama
2. Fase Kedua
6
3. Fase Ketiga
4. Fase Keempat.
Klien merasa terpaku dan tak berdaya melepaskan diri dari kontrol
halusinasinya. Halusinasi yang sebelumnya menyenangkan berubah
menjadi mengancam, memerintah dan memarahi klien tidak dapat
berhubungan dengan orang lain karena terlalu sibuk dengan halusinasinya
klien berada dalam dunia yang menakutkan dalam waktu singkat,
beberapa jam atau selamanya. Proses ini menjadi kronik jika tidak
dilakukan intervensi.
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor Genetik
7
keberapa yang menjadi factor penentu gangguan ini sampai sekarang
masih dalam tahap penelitian. Diduga letak gen schizoprenia adalah
kromoson nomor enam, dengan kontribusi genetik tambahan
No.4,8,5 dan 22 (Buchanan dan Carpenter,2002). Anak kembar
identik memiliki kemungkinan mengalami schizofrenia sebesar 50%
jika salah satunya mengalami schizofrenia, sementara jika di zygote
peluangnya sebesar 15 %, seorang anak yang salah satu orang tuanya
mengalami schizofrenia berpeluang 15% mengalami schizofrenia,
sementara bila kedua orang tuanya schizofrenia maka peluangnya
menjadi 35 %.
b. Faktor Neurobiologi.
c. Studi neurotransmitter.
d. Teori virus
e. Psikologis.
8
2. Faktor presipitasi
1) Kesehatan
2) Nutrisi Kurang
3) Kurang tidur
4) Ketidak siembangan irama sirkardian
5) Kelelahan infeksi
6) Obat-obatan system syaraf pusat
7) Kurangnya latihan
8) Hambatan unutk menjangkau pelayanan kesehatan
9) Lingkungan
10) Lingkungan yang memusuhi, kritis
11) Masalah di rumah tangga
12) Kehilangan kebebasan hidup, pola aktivitas sehari-hari
13) Kesukaran dalam berhubungan dengan orang lain
14) Isoalsi social Kurangnya dukungan social Tekanan kerja ( kurang
keterampilan dalam bekerja)
15) Stigmasasi Kemiskinan Kurangnya alat transportasi Ktidak
mamapuan mendapat pekerjaan Sikap/Perilaku Merasa tidak
mampu ( harga diri rendah)
16) Putus asa (tidak percaya diri) Mersa gagal ( kehilangan motivasi
menggunakan keterampilan diri Kehilangan kendali diri
(demoralisasi)
9
17) Merasa punya kekuatan berlebihan dengan gejala tersebut.
Merasa malang ( tidak mampu memenuhi kebutuhan spiritual)
Bertindak tidak seperti orang lain dari segi usia maupun
kebudayaan
18) Rendahnya kemampuan sosialisasi
19) Perilaku agresif
20) Perilaku kekerasan
21) Ketidak adekuatan pengobatan Ketidak adekuatan penanganan
gejala.
3. Mekanisme Koping.
4. Perilaku
10
mendapatkan respon negatif ketika mencoba menceritakan halusinasinya
kepada orang lain.Karenanya banyak klien enggan untuk menceritakan
pengalaman –pengalaman aneh halusinasinya. Pengalaman halusinasi
menjadi masalah untuk dibicarakan dengan orang lain. Kemampuan untuk
memperbincangkan tentang halusinasi yang dialami oleh klien sangat
penting untuk memastikan dan memvalidasi pengalaman halusinasi
tersebut. Perawat harus memiliki ketulusan dan perhatian untuk dapat
memfasilitasi percakapan tentang halusinasi.
11
F. Diagnosa Keperawatan
12
diri
Tujuan umum :
H. Tindakan Keperawatan
1. Menghardik halusinasi.
13
2. Berinteraksi dengan orang lain.
I. Evaluasi
14
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
http://gusriwahyudi.wordpress.com/2011/04/21/halusinasi/
http://arifahpratidina.blogspot.com/2011/10/makalah-halusinasi.html
http://makalah-kesehatan-online.blogspot.com/2009/01/askep-halusinasi-dan-
waham.html
16