Anda di halaman 1dari 4

ADAB MALAM PERTAMA (1)

Diterjemahkan dan Diulas Oleh: Muhammad Fashihuddin

Kemudian Syekh Ibn Yamun melanjutkan pembahasan tentang waktu memulai


hubungan intim melalui baitnya:

ُ‫ بَ ْع َد ال ِعشَا أَو قَبلَ َها َمألُوف‬# ُ‫َولِلد ُُّخ ْو ِل َو ْقتُهُ َمع ُروف‬
Waktu memulai hubungan intim (di malam pertama) telah diketahui #
(yaitu) setelah salat Isya’ atau sebelumnya yang sudah biasa dilakukan banyak
orang.

Syekh Ibn Yamun memberitahukan bahwa dianjurkan bagi suami-istri di momen


malam pertama untuk melangsungkannya setelah salat Isya’, sebab hal demikian
termasuk sunah Rasulullah Saw. Diperbolehkan pula dilangsungkan pada waktu antara
setelah salat Magrib dan sebelum salat Isya’. Namun, pada keterangan yang lalu telah
kami sebutkan bahwa hubungan intim (pada malam pertama) boleh dilakukan
kapanpun, kecuali pada hari/bulan yang dianjurkan untuk dijauhi.

Kemudian beliau melanjutkan pembahasan pada etika hubungan intim melalui


baitnya:

َ ‫اب دُونَ ُك ْم بِش‬


‫َــار ٍة‬ َّ ‫ ه َُو ال‬# ‫اح َعلَى طَ َهـــــا َر ٍة‬
ُ ‫ص َو‬ ِ ‫ص‬َ ُ‫َو َك ْونُه‬
‫ستَطَــــا َع ثَبَتَا‬ َ ُ‫ ثُ َّم ي‬# ‫ساَل ِم يَـــــا فَتَى‬
ْ ‫صلِّي َما ا‬ َّ ‫ثُ َّم يُ َحيِّ ْي بِال‬
‫ـــين‬ ِ ‫ بِ َذا النِّ َك‬# ‫ف ال ِّد ْي ِن‬
ِ ِ‫اح د ُْونَ ُك ْم تَ ْبي‬ ْ ِ‫ش ْك ًرا َعلَى تَ َم ِام ن‬
ِ ‫ص‬ ُ

‫اجتَنَــاهُ اَل ا ْمتِ َرا َء‬ ُ ‫ثُ َّمتَ يَ ْدعُو َويَت‬


ْ ‫ ِمنْ ُك ِّل َما‬# ‫ُوب َجــــآ َء‬
Wahai saudaraku! Hendaknya berhubungan intim dilakukan dalam keadaan
suci. # Itulah yang benar. Maka lakukanlah dengan senang hati.

Lalu ucapkanlah salam (ketika memasuki kamar pengantin) # kemudian


membaca selawat semampunya sebagaimana selawat yang diajarkan.

Sebagai bentuk rasa terima kasih (syukur) atas disempurnakannya separuh


urusan agama # melalui pernikahan ini. Maka ambillah keteranganku ini!

Kemudian berdoa dan bertaubatlah kepada Allah Swt dari segala yang
mendatangimu # baik dari semua dosa-dosa yang jelas maupun masih ragu.

Syekh Ibn Yamun menjelaskan melalui bait-bait di atas bahwasanya ada etika
dalam momen hubungan intim (pada malam pertama) yang harus diperhatikan. Etika
tersebut antara lain: (1) mensucikan hati dan menghiasnya dengan taubat atas segala
dosa, celaka, hingga cela yang menimpanya. Sehingga ia memasuki kamar pengantin
dalam kondisi suci dan bersih lahir batin. Dengan harapan, semoga Allah Swt benar-
benar menyempurnakan urusan agamanya melalui hubungan tersebut sebagaimana
yang disebutkan dalam hadis Rasulullah Saw:

)‫ف الثَّانِي (رواه البيهقي‬ ِ َّ‫ فَ ْليَت‬،‫َم ْن تَ َز َّو َج فَقَ ِد ا ْستَ ْك َم َل نِصْ فَ ِد ْينِ ِه‬
ِ ْ‫ق هللاَ فِي النِّص‬
“Barangsiapa yang menikah maka ia benar-benar berusaha untuk menyempurnakan
separuh urusan agamanya. Maka bertakwalah pada separuh lainnya.”

(2) melakukan kesunatan-kesunatan pada momen tersebut. Hendaknya ia


mendahulukan kaki kanannya ketika memasuki kamar pengantin. Lalu berdoa:

‫ ال َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم‬،ِ‫م َعلَى َرسُوْ ِل هللا‬5ُ ‫صاَل ةُ َوال َّساَل‬


َّ ‫ َوال‬،ِ‫بِس ِْم هللا‬
“Dengan menyebut nama Allah. Selawat dan salam semoga tercurahkan kepada
Rasulullah. Semoga keselamatan terlimpah atas kalian semua.”

(3) Kemudian melakukan salat sunah 2 rakaat atau lebih seraya membaca surat-
surat pendek yang memudahkannya. (4) Membaca wirid, diantaranya: membaca Al-
Fatihah 3x, Al-Ikhlas 3x, selawat 3x. Lalu ia berdoa kepada Allah Swt serta meminta
kepada-Nya agar dikaruniai kecintaan kepada istrinya dalam menggaulinya,
memberikan kasih sayang kepadanya, hingga mencintainya selamanya. (5) Membaca
doa:

َ ‫ أُ ْلفَهُ ْم َو َم‬5‫ َوارْ ُز ْقنِي‬.‫ ِم ْنهُ ْم‬5‫م ِمنِّي َوارْ ُز ْقنِي‬5ُْ‫ اللهم ارْ ُز ْقه‬.‫ي‬
‫و َّدتَهُ ْم‬555 َّ ِ‫ار ْك أِل َ ْهلِي ف‬555
ِ َ‫ار ْك لِي فِي أَ ْهلِي َوب‬555 ِ َ‫اللهم ب‬
ٍ ‫ضنَا إِلَى بَع‬
.‫ْض‬ َ ‫ َو َحبِّبْ بَ ْع‬.‫َوارْ ُز ْقنِي أُ ْلفِي َو َم َو َّدتِي‬
“Ya Allah, berkahilah keluargaku untukku dan berkahilah aku untuk mereka. Ya Allah,
lapangkanlah rezeki mereka dengan perantaraku dan lapangkanlah rezeki dengan
perantara mereka. Karuniakanlah aku cinta dan kasih sayang untuk mereka dan
karuniakanlah mereka cinta dan kasih sayang untukku. Jadikanlah kami mencintai satu
sama lain.”

Keterangan Bait

 Lafal “‫اب‬
ُ ‫ص َو‬
َّ ‫ ”ه َُو ال‬maksudnya ialah diambil dari hadis Rasulullah Saw.
 Lafal “‫َــار ٍة‬
َ ‫ ”بِش‬bisa dibaca dua wajah: dibaca kasrah maupun dlammah ba’nya.
 Lafal “‫ن‬ ِ ‫ ”د ُْونَ ُك ْم تَ ْبيِـــي‬dan “‫ ”اَل ا ْمتِ َرا َء‬berfungsi sebagai pelengkap bait.
 Lafal “ُ‫اجتَنَــاه‬ ْ ” diambil dari kata “‫ ”االجتناء‬yang bermakna orang yang melakukan
dosa dan ditimpikan siksa atasnya.
 Lafal “‫ ”ا ْمتِ َرا َء‬bermakna ragu-ragu.

Keterangan Penting

Sebaiknya, suami memerintahkan istri (sebelum berhubungan intim) untuk berwudu


dahulu, jika ia belum bersuci sebelumnya. Lalu menyuruhnya agar salat Magrib dan
Isya’, sebab jarang sekali ditemukan pengantin perempuan yang dapat melakukan
amaliah salat ini di waktu malam pertama.1 Maka perhatikanlah betul keterangan ini!

Kemudian memerintahkannya untuk salat berjamaah dua rakaat bersamanya dan


mengamini doa-doa suaminya.

KETERANGAN TAMBAHAN

1. Faidah hari dalam hubungan intim

Apakah terdapat sebuah keterangan yang menjelaskan tentang faidah hari dalam
melangsungkan hubungan intim?

Jawab: Ada. Salah satunya disebutkan dalam kitab Fathul Izar yang dinukil dari
sebagian ulama. Intisarinya: Barang siapa yang berhubungan intim pada hari demikian
maka akan dikaruniai anak sebagaimana berikut:

 Malam jumat = dikaruniai anak yang hafiz Al-Qur’an.


 Malam sabtu = dikaruniai anak yang gila.
 Malam ahad = dikaruniai anak yang suka mencuri harta orang lain atau zalim.
 Malam senin = dikaruniai anak yang faqir, miskin, atau menerima ketetapan Allah
Swt.
 Malam selasa = dikaruniai anak yang berbakti kepada orang tua.
 Malam rabu = dikaruniai anak yang cerdas, berilmu, atau banyak bersyukur.
 Malam kamis = dikaruniai anak yang punya sifat ikhlas dalam hatinya.
 Malam hari raya = dikaruniai anak yang berjari enam.
 Sambil berbicara = dikaruniai anak yang bisu.
 Di tempat yang gelap = dikaruniai anak yang suka menyihir.
 Di tempat yang terang dengan lampu = dikaruniai anak yang memiliki paras yang
rupawan.
 Sambil melihat aurat istri = dikaruniai anak yang buta mata atau hatinya.
 Sambil meminta uang untuk bepergian = dikaruniai anak yang suka berbohong.
 Di bawah pohon yang halal dimakan buahnya = dikaruniai anak yang mati sebab
ditusuk besi, tenggelam, atau mati ditimpa pohon.

)6 :‫فتح اإلزار في كشف األسرار ألوقات الحرث وخلقة األبكار (ص‬


‫بت‬5‫ة الس‬55‫امع في ليل‬5‫ ومن ج‬،‫الى‬55‫اب هللا تع‬5‫ا في كت‬5‫د حافظ‬55‫ير الول‬55‫ة يص‬5‫ من جامع زوجته في ليلة الجمع‬:‫لكن قال أهل العلم‬
‫د‬5‫ون الول‬5‫ ومن جامع في ليلة اإلثنين يك‬،‫ ومن جامع في ليلة األحد يكون الولد سارقا لملك غيره أو ظالما‬،‫يكون الولد مجنونا‬
‫ة‬5‫امع في ليل‬5‫ ومن ج‬،‫دين‬5‫د ارا للوال‬55‫ون الول‬5‫اء يك‬5‫ة الثالث‬55‫امع في ليل‬5‫ ومن ج‬،‫ائه‬5‫ر هللا وقض‬5‫يا ألم‬55‫كينا أو راض‬5‫فقيرا أو مس‬
‫ ومن‬،‫ه‬55‫ ومن جامع في ليلة الخميس يكون الولد مخلصا في قلب‬،‫األربعاء يكون الولد كثير العقل أو كثير العلم أو كثير الشكر‬
1
Ketika pertama kali aku (mushannif: Syekh Muhammad al-Tuhami) membaca keterangan ini,
terlintas di benakku bahwa keterangan ini sangatlah asing bagiku. Namun, keasingan itu cepat sirna
tatkala aku ditanya oleh saudaraku tentang salat bagi pengantin di malam pertama. Ia berkata,
“sesungguhnya istriku dalam kondisi sudah berhias cantik, yakni dirias dengan materi-materi
kecantikan yang menghalangi sampainya air wudu pada kulit.” Tiada daya dan kekuatan kecuali
milik Allah Swt dimana (zaman sekarang) manusia sangat bersemangat dalam hal perhiasan dan
pemandangan, namun melupakan pesta perayaan dengan amaliah fardu dan sunah.
‫جامع في ليلة العيد‪ 5‬يكون الولد ذا ست أصابع‪ ،‬ومن جامع زوجت‪55‬ه م‪55‬ع التكلم يك‪55‬ون الول‪55‬د أبكم‪ ،‬ومن ج‪55‬امع في ظلم‪55‬ة يك‪55‬ون‬
‫الولد ساحرا‪ ،‬ومن جامع مع السراج يكون الولد حسن الصورة‪ ،‬ومن جامع رائيا ع‪55‬ورة الم‪55‬رأة يك‪55‬ون الول‪55‬د أعمى أو أعمى‬
‫القلب‪ ،‬ومن جامع سائل الزاد لسفر يكون الولد كاذبا‪ ،‬ومن جامع تحت الشجرة المطعوم ثمرها يكون الولد مقت‪55‬ول الحدي‪55‬د أو‬
‫مقتول الغرق أو مات في هدم الشجرة‪.‬‬
‫‪2. Salat Sunah Malam Pengantin‬‬

‫‪Apakah ada salat sunah sesudah akad nikah dan salat sebelum berhubungan‬‬
‫?‪suami-isteri? Jika ada, niatnya bagaimana‬‬

‫‪Jawab: Ada. Niatnya adalah sebagai berikut:‬‬

‫أُ َ‬
‫صلِّى ُسنَّةَ لَ ْيلَ ِة ال ِّزفَ ِ‪5‬‬
‫اف َر ْك َعتَي ِْن هلِل ِ تَ َعالَى‬
‫”‪“Aku niat salat sunah malam pengantin dua rakaat karena Allah Ta’ala.‬‬

‫نهاية الزين (ص‪ )105 :‬دار الفكر‬


‫ْ‬ ‫َو ِم ْنه َرك َعتَا الزفاف تسن هَ ِذه ال َّ‬
‫صاَل ة لكل من ال َّزوْ ج َوال َّزوْ َجة يَن ِوي بهَا سنة الزفاف‬
‫حاشية الشرقاوي (‪)1/390‬‬
‫ومنه أشياء آخر كصالة الغفلة ‪-‬إلى أن قال‪ -‬وركعتا الزفاف أي للزوج والزوجة‪ ،‬وكذا ركعتان للعقد في مجلسه قبل تعاطي‪55‬ه‬
‫لكن للزوج والولي فقط دون الزوجة ع ش‪.‬‬
‫‪3. Memakai Pil Penguat Hubungan Intim‬‬

‫‪Bolehkah bagi suami-istri untuk menggunakan pil penguat untuk memuaskan‬‬


‫?‪hasrat seksual ketika bersenggama‬‬

‫‪Jawab: Diperbolehkan bahkan disunahkan selama dengan tujuan yang dibenarkan‬‬


‫‪dan sesuai dengan aturan medis, sebab sesuatu yang menjadi perantara pada hal yang‬‬
‫‪baik maka dihukumi baik pula.‬‬

‫ترشيخ المستفدين ‪( -‬ص ‪ )320‬الحرمين‬


‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ب فَليَك ْن َمحْ بُوْ بً‪55‬ا‬ ‫َّ‬
‫ح َك ِعف ٍة َونَ ْس ٍل َو َو ِس ْيلَ ٍة لِ َمحْ بُ‪55‬وْ ٍ‬
‫صالِ ٍ‬ ‫اح ٍة بِقَصْ ٍد َ‬ ‫َ‬
‫َويُ َس ُّن ُماَل َعبَةُ ال َّر ُج ِل إِ ْينَاسًا ‪-‬اِلَى اَ ْن قَا َل‪َ -‬والتقَ ِّوي لَهُ بِأ ْد ِويَّ ٍة ُمبَ َ‬
‫َّ‬
‫ظهَ ُر قَالَهُ َش ْي ُخنَا اهـ‬ ‫فِ ْي َما يَ ْ‬
‫إعانةالطالبين ‪ )3/462( -‬دار الكتب العلمية‬
‫ب فَ ْليَ ُك ْن َمحْ بُوْ بً‪55‬ا‪،‬‬
‫ح‪َ ،‬ك ِعفَّ ٍة َونَس ٍْل‪ ،‬أِل َنَّهُ َو ِس ْيلَةٌ لِ َمحْ بُوْ ٍ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ا‬‫ص‬‫َ‬ ‫د‬
‫ٍ‬ ‫صْ‬ ‫َ‬ ‫ق‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫و‬
‫َ َ‬ ‫ة‬
‫ِ‬ ‫َّ‬ ‫ي‬ ‫ِّ‬ ‫ب‬‫ِّ‬ ‫ط‬ ‫ال‬ ‫َويُ ْندَبُ اَلتَّقَ ِّوي لَهُ بِأ َ ْد ِويَ ٍة ُمبَا َح ٍة َم َع ِرعَايَ ِة ْالقَ َ ِ‬
‫ْن‬
‫ي‬ ‫ِ‬ ‫ن‬‫ا‬ ‫و‬
‫ً‬ ‫ّ‬
‫ضا ّرا ِجدا اهـ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬
‫ي اَ ْل َم ْذ ُكوْ َر فَيَتَ َولَّ ُد ِمنَ ال َوط ِء ُم َ‬
‫ْ‬ ‫ك التَّقَ ِّو َ‬
‫اس يَتَ ُر ُ‬ ‫َو َكثِ ْي ٌر ِمنَ النَّ ِ‬

Anda mungkin juga menyukai