Anda di halaman 1dari 3

MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

ً‫السالم عليكم ورمحث اهلل وبراكت‬

ْ ْ ٰ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ٰ ْ ْ
ّ ‫ ا‬،‫الصيام‬
،‫ والصالة والسالم َع أش ّف الىام‬.‫ّلي فضل أيانً َع َائ ّ ّر اليام‬ ّ ّ‫الهد ّلِل‬
ّ ‫اّلي جعل رمضان شٍر‬
ْ َ َ ْ ْ ٰ َ ْ َ َ
ّ ‫ وَع‬،‫َيّ ّدىا مهد صّل اهلل علي ًّ وَلم‬
.‫ أنا بعد‬.‫لِّ وصحت ّ ًّ ٌداة ّ الىام ومصاب ّيحّ الظالم‬

Dewan Hakim yang arif dan bijaksana..... Serta sahabat da’i-da’iyah Rahimakumullah...

Hadirin wal hadirat Rahimukumullah...

Sebentar lagi, kita umat muslim akan kedatangan tamu agung nan mulia, yang bernama
Ramadhan. Tamu terhormat yang datang dengan membawa segudang peluang dan kesempatan
emas. Mengapa Ramadhan sangatlah mulia? Sebab di dalamnya begitu banyak keistimewaan-
keistimewaan yang Allah khususkan, daripada bulan-bulan lainnya. Salah satunya adalah syariat
puasa Ramadhan.

Hadirin wal hadirat Rahimukumullah...

Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa syariat puasa di bulan Ramadhan ini terambil dari
QS. Al-Baqarah ayat 183:
َ َ ْ ْ ْ َ ْ ْ َ
‫اّليو ّنو قتلّك ْم لعلك ْم تتق َْن‬
ّ ‫الصيام لها لت ّب َع‬ ّ ‫يآ أيٍا‬
ّ ‫اّليو لنيَا لت ّب عليكم‬

“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa”.

Selama nyawa masih melekat di tubuh kita, pasti di setiap tahun, kita akan menjumpai
syariat puasa ini. Islam menganjurkan untuk menyambut Ramadhan dengan penuh kegembiraan
dan kesenangan, bagaikan orang tua yang baru saja menyambut kedatangan bayi tercintanya
yang baru lahir di dunia. Kebahagiaan itu haruslah didasari dengan hati yang tulus dan ikhlas.
Mengapa demikian? Karena Allah Swt telah berfirman dalam QS. Yunus ayat 58:

ْ َ ‫ْر‬ ْ ْ ٰ ْ ْ ْ
‫ي ّمها يهع َْن‬ ‫قل ة ّفض ّل اهللّ وب ّرمحت ّ ًّ فتّذل ّك فليفرحَا ٌَ خ‬
“Katakanlah (wahai Muhammad)! Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan
itu pula mereka berbahagia. Keduanya lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.

Hadirin wal hadirat Rahimukumullah...

Tentu, berbahagia dan bergembira saja ketika menyambut datangnya bulan Ramadhan
tidaklah cukup. Tetapi, kita juga turut menyiapkan diri dengan sebaik mungkin, agar kita tidak
kehilangan momentum agung dan lipatan pahala serta ibadah yang memang diperuntukkan untuk
hamba-Nya yang bertakwa. Setidaknya, ada dua hal yang harus kita siapkan untuk menyambut
dan memaksimalkan bulan Ramadhan ini. Yaitu persiapan fisik dan mental.

Hadirin wal hadirat Rahimukumullah...

Berpuasa adalah salah satu ibadah yang berkaitan erat dengan kesehatan fisik manusia.
Ketika manusia dalam keadaan sehat, maka dia bisa berpuasa dengan baik. Begitu sebaliknya,
ketika manusia dalam keadaan yang tidak sehat, maka dia tidak bisa berpuasa dengan baik,
bahkan dia sama sekali tidak mampu untuk berpuasa. Sungguh merugi bagi mereka yang tidak
bisa berpuasa penuh di bulan Ramadhan. Segudang pahala yang berlipat-lipat menjadi hangus
secara cuma-cuma.

Selain berpuasa, kita disunahkan untuk melakukan tadarus dan menjanlakan salat tarawih
20 rakaat beserta salat witirnya. Keduanya sama-sama menggunakan kekuatan tubuh dan
kesehatan fisik agar dapat melaksanakannya dengan baik. Coba kita bayangkan! Orang mengaji
di siang hari dalam keadaan sedang berpuasa, tentu itu sangatlah menguras tenaga. Jika
dilakukan oleh orang yang tidak sehat, maka dia tidak akan mampu untuk mengamalkannya,
sehingga terbuanglah sia-sia. Salat tarawih juga begitu. 20 rakaat dilaksanakan di setiap malam
selama 1 bulan berturut-turut dengan durasi waktu yang cukup lama, harus bergantung pada fisik
yang kuat dan sehat. Untuk itu, kesehatan tubuh dan fisik sangatlah penting demi
memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.

Hadirin wal hadirat Rahimukumullah...

Selain menyiapkan fisik yang prima, kita juga harus menyiapkan mental. Kesehatan dan
kekuatan mental sangatlah dibutuhkan ketika kita sedang menjalani ibadah Ramadhan. Tuntunan
yang diajarkan oleh Rasulullah Saw berupa doa-doa dan amalan-amalan, itulah yang menjadikan
mental dan spiritual kita menjadi kuat. Rasulullah Saw mengajarkan kita satu doa yang
dipanjatkan sejak bulan Rajab, lalu Sya’ban, hingga datangnya bulan Ramadhan. Doa tersebut
adalah:
ْ ْ ْ
‫ وبلّغيا رمضان‬،‫ وشعتان‬،‫ارك لا ّف رجب‬
ّ ‫امهلل ة‬

Hakikat dari doa ini sesungguhnya adalah untuk menguatkan mental seorang muslim, agar
ketika datang bulan Ramadhan, ia cukup dibekali dengan keimanan yang kokoh dan hati yang
kuat.

Salah satu keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan adalah dapat menebus dosa-dosa yang
telah lalu, dengan syarat berpuasa dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Rasulullah Saw
bersabda:
ْ ْ َ ْ ْ ْ
ًّ ّ‫نو صام رمضان إ ّيهاىا واحت ّساةا غ ّفر ِ نا تقدم نّو ذىت‬

“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap ridha
Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.

Dengan mental yang kuat, menjadikan seorang muslim berpuasa dalam keadaan penuh
kesadaran, penuh keimanan, dan penuh pengharapan atas ridha Allah Swt, sehingga apa yang
terkandung dalam sabda Nabi tersebut, menjadi tercapai.

Oleh karena itu para hadirin, Allah Swt sangat senang menyaksikan hamba-Nya
menyambut kedatangan bulan Ramadhan yang mulia serta turut beribadah di bulan tersebut
semaksimal mungkin, sehingga doa dan cita-cita pasti akan dikabulkan oleh Allah Swt.

Cukup sekian....

(Pantun)

Naik sepeda bersama kekasih..... Sekian dan terima kasih....

Bersama kekasih membeli kelapa.... Terima kasih dan sampai jumpa....

ً‫والسالم عليكم ورمحث اهلل وبراكت‬

Anda mungkin juga menyukai