Anda di halaman 1dari 3

‫ َو ِبَف ْض ِلِه َتَتَن َّز ُل اْل َخ ْي َر اُت‬، ‫اْل َح ْم ُد ِهلِل اَّلِذ ْي ِبِنْع َمِتِه َت ِتُّم الَّصاِلَح اُت‬ Dalam

Dalam hadis ini, Nabi berpesan agar kita selalu menjaga diri kita dari melakukan
perbuatan dosa dengan cara meningkatkan takwa, berzikir kepada Allah, dan
‫ َأْش َه ُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهللا‬. ‫ َو ِبَت ْو ِفْي ِقِه َتَت َح َّقُق اْلَم َقاِص ُد َو اْلَغ اَي اُت‬، ‫َو اْل َبَر َك اُت‬ memperbanyak istighfar. Terlebih lagi beberapa hari kedepan kita akan

‫ َالّلُهَّم‬.‫َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْي َك َلُه َو َأْش َه ُد َأْن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه اَل َن ِبَّي َب ْع َد ُه‬
memasuki bulan Ramadan yaitu bulan yang penuh rahmat allah,pengampunan
alla dan bulan dibebaskannya kita dari api neraka. Maka dari itu kita harus
‫َص ِّل َو َس ِّلْم َو َب اِر ْك َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمِد ِن اَّلِذ ْي َأْر َس َلُه ُهللا ِإَلْي َن ا َش اِه ًد ا‬ berupaya untuk terus membersihkan hati meningkat kan keimanan dan

‫َو ُم َب ِّش ًر ا َو َن ِذ يًر ا َو َد اِع ًيا ِإَلى ِهَّللا ِبِإْذ ِنِه َو ِس َر اًج ا ُمِنيًر ا َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه‬
ketagwaan kepada allah swt agar nnt setalah kita jumpa dengan romadahan kita
dipenuhi dengan kegembiraan.
‫ ُأْو ِص ْي ُك ْم‬،‫ َأَّما َب ْع ُد َف َي ا آُّي َه ا الَح اِض ُرْو َن الِكَر اُم‬. ‫الُم َج اِهِد ْي َن الَّط اِه ِر ْي َن‬ Maasyirol muslimin rahimakumullah..
‫ َي ا َأُّي َه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا‬. ‫َو ِإَّياَي ِبَت ْق َو ى ِهللا َو َط اَع ِتِه َلَع َّلُك ْم ُتْف ِلُحْو َن‬ kehadiran Ramadhan yang tinggal beberapa hari ini sebagai orang yang bertakwa
‫ َو َتَز َّو ُد وا َف ِإَّن َخ ْي َر الَّز اِد‬، ‫َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َت ُموُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُمْس ِلُموَن‬ dan beriman , patut kiranya kita sambut dengan kegembiraan bukan dengan rasa
‫ْل‬ beban dan keberatan. Para sahabat Nabi dan para ulama salafus salih dalam
‫ َفَقْد َق اَل ُهللا َت َع اَلى ِفي ِك َت اِبِه ا َك ِر ْي ِم‬.‫الَّتْق َو ى‬ menyambut bulan romdhan melakukan persiapan-persiapan dan penyambutan
‫) َي ْو َم اَل َي نَفُع‬٨٧( ‫ َو اَل ُتْخ ِز ِني َي ْو َم ُيْب َع ُثوَن‬:‫ِبْس ِم ِهللا الَّر ْح َم ِن الَّر ِحْيم‬ bulan Ramadhan ini bukan hanya jauh-jauh hari, melainkan jauh-jauh bulan.
‫َأ‬ Enam bulan sebelum kedatangan Ramadhan, mereka telah mulai persiapkan
‫) ِإاَّل َم ْن َت ى َهَّللا ِبَقْل ٍب َس ِليٍم‬٨٨( ‫َم اٌل َو اَل َب ُنوَن‬ segala hal untuk menyambutnya.
Ma’asyirol muslimin jama’ah jumat yang dirahmati allah..
Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah bahwa penyambutan Ramadhan itu
Syukur alhamdulillah kita panjatkan kepada allah SWT atas limpahan rahmat tidak sama dengan penyambutan tamu yang berupa manusia. Menyambut
taufiq dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita bisa berkumpul di masjid Ramadhan hakikatnya bukanlah dengan acara seremonial. Jika umumnya
ini dalam ranngkmemenuhi panggilan allah yaitu sholat jumat berjamaah mudah penyambutan tamu bertujuan supaya tamu itu merasa senang dan terhormat,
mudahan kita semua senantiasa selalu diberikan kesehatan…….. maka demikian pula penyambutan Ramadhan.
Ma’asyirol muslimin jama’ah jumat yang dirahmati allah..Pada kesempatan Pastikan sambutan yang kita persembahkan kepada Ramadhan itu benar-benar
barokah ini, saya ingin berwasiat kepada seluruh hadirin agar selelu bisa membuat tamu yang berupa bulan Ramadhan itu senang dan terhormat.
meningkatkan keimanan dan tagwa kepada allah swt..melaksanakan apa yang Karena bulan itu wujudnya bukan manusia, maka cara penyambutannya tidak
diperintah oleh allah dan menjauhi apa yang telah dilarang oleh allah. sama dengan penyambutan manusia. Tidak harus ada acara seremonial.
sebagaimana pesan baginda rasul Muhammad saw dalam riwayat Imam At- Melainkan, lebih kita tekankan kepada substansinya. Boleh saja ada seremonial
Thabarani: penyambutan Ramadhan, sebagai syiar, dakwah, pengingat, dan penambah ilmu
dan amal. Namun, sekali lagi, hakikat dan esensinya bukanlah terletak pada
“Bertakwalah kepada Allah sesuai kemapuanmu. Berzikirlah kepada Allah di seremonialnya, melainkan kepada kesiapan mental, hati, dan amaliah kita.
manapun Anda berada, saat keadaan teduh dan terik. Dan disaat Anda melakukan Terlalu biasa dan sederhana jika kita menyambut Ramadhan hanya sekedar
keburukan, segeralah bertobat kepada Allah.” seremonial. Apalagi, jika penyambutan dan kegembiraan yang kita tunjukkan
hanyalah simbolis dan tidak bermakna bagi Ramadhan itu sendiri. Setiap tahun
Maasyirol muslimin rahimakumullah..
berlalu tanpa adanya perubahan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
‫ َو َم ْن َك اَن َي ْو ُمُه ِم ْث َل‬.‫َم ْن َك اَن َي ْو ُمُه َخ ْيًر ا ِم ْن َأْم ِس ِه َفُهَو َر اِبٌح‬ Artinya: "Bulan Ramadhan yang merupakan bulan diturunkannya al-Quran
sebagai petunjuk bagi manusia, dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai
‫ َو َم ْن َك اَن َي ْو ُمُه َش ًّر ا ِم ْن َأْم ِس ِه َفُهَو َم ْلُعْو ٌن‬. ‫َأْم ِس ِه َفُهَو َم ْغ ُبْو ٌن‬ petunjuk itu sendiri, serta sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil." Dari
ayat ini jelas sekali bahwa Ramadhan akan bahagia dan terhormat oleh
Artinya: “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia penyambutan kita jika menyambutnya dengan cara Allah memuliakan dan
(tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari menyambut Ramadhan itu sendiri.
kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih
Dalam ayat ini dapat kita pahami bahwa Allah menyambut bulan Ramadhan itu
buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim).
dengan menurunkan al-Qur'an. Memastikan al-Qur'an itu berjalan sesuai dengan
Jika kita ingin merayakannya, maka kita juga ingin agar Ramadhan turut dwi fungsinya, yaitu hudan linnas dan bayyinatin minal huda wal furqan.
merayakan keberadaan kita. Ramadhan hanya akan merayakan kita jika kita
Menyambut Ramadhan dalam hal ini berarti menurunkan al-Qur'an ke dalam hati
menjalani waktu-waktu itu sesuai dengan kehendak Allah, bukan untuk
kita. Memastikan bahwa al-Qur'an benar-benar turun kepada kita. Mewujud
kesenangan diri kita sendiri, tetapi untuk menerapkan ajaran-ajaran-Nya dalam
dalam diri kita menjadi sebuah amaliah ketakwaan. Jika al-Qur'an telah turun ke
setiap langkah kita setelah Ramadhan berlalu.
dalam hati kita, maka kita akan mampu membedakan yang hak dan yang batil.
Tidak ada manfaatnya jika kegembiraan kita dalam merayakan hari besar agama Itulah al-Furqan, salah satu fungsi al-Qur'an. Jadi, di samping kita baca di bibir,
ini hanya berhenti pada saat perayaan itu saja, tanpa kita memahami bahwa bacaan al-Quran juga harus bisa merasuk dan tertancap kuat di dalam hati dan
perayaan-perayaan itu adalah bagian dari serangkaian ajaran agama yang harus pikiran kita. Itulah al-Quran sebagai petunjuk (hudan).
diterapkan oleh semua orang sepanjang waktu. Di dalam penghujung ayat puasa
Selanjutnya, petunjuk yang telah merasuk ke dalam hati ini akan berubah menjadi
yang telah kami bacakan tadi, kita melihat bahwa Allah menghendaki suatu
wujud yang nyata (bayyinaatin minal huda) dalam sikap dan perbuatan kita.
tujuan dan maslahat besar dari amaliah Ramadhan itu untuk kita:
Itulah penyambutan Ramadhan yang Allah kehendaki dari kita. Ramadhan akan
‫ُيِر يُد ُهَّللا ِبُك ُم اْلُيْس َر َو اَل ُيِر يُد ِبُك ُم اْلُعْس َر َو ِلُتْك ِم ُلوا اْلِع َّدَة‬ gembira dan terhormat oleh sambutan kita jika seperti itu caranya. Jangan sampai
kita salah memberikan sambutan. Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
‫َو ِلُتَك ِّبُروا َهَّللا َع َلٰى َم ا َه َداُك ْم َو َلَع َّلُك ْم َت ْشُك ُروَن‬ Selanjutnya, Allah memerintahkan kepada kita supaya menyambut Ramadhan
dengan berpuasa.
Artinya: "Allah menginginkan kemudahan untuk kita. Allah tidak menginginkan
kita mengalami kesulitan. Allah menginginkan agar kita bisa melakukan ibadah
itu dengan sempurna. Allah menginginkan agar kita mampu mengagungkan ‫ۖ َفَم ن َش ِه َد ِمنُك ُم الَّش ْه َر َفْلَي ُصْمُه‬
Allah atas hidayah yang telah diberikan kepada kita. Dan Allah menginginkan Artinya: "Siapapun di antara kalian yang menyaksikan kehadiran bulan ini, maka
agar kita bersyukur bahagia dalam hidayah tersebut." (QS. Al-Baqarah: 185) berpuasalah pada bulan tersebut," Ya, itu jika Ramadhan telah tiba. Bagaimana
Maasyiral muslimin rakhimakumullah! jika Ramadhan belum tiba? Maka, penyambutan yang paling utama adalah
memastikan diri kita bisa menyambut Ramadhan dengan sambutan yang Allah
Pada ayat 185 dari surat al-Baqarah juga disebutkan: perintahkan. Pastikan diri kita sehat, segar, bugar, dan kuat secara jasmani dan
‫ُأ‬ rohani untuk menjalani puasa. Itulah hakikat dari menyambut Ramadhan. Jangan
‫ۚ َش ْهُر َر َمَض اَن اَّلِذي نِز َل ِفيِه اْلُقْر آُن ُه ًد ى ِّللَّن اِس َو َب ِّي َن اٍت ِّم َن اْلُهَد ٰى َو اْلُفْر َقاِن‬ sampai, gara-gara kita sibuk menyambut Ramadhan dengan seremonial acara ini
dan itu pada H-1 Ramadhan, kemudian saat Ramadhan tiba, kita justru kelelahan,
sakit, tidak siap hati untuk puasa karena tenaga sudah habis, akhirnya menjalani
puasa pun dengan terpaksa, penuh beban dan kemalasan dan hati yang berat. Jika
puasa saja berat, maka bagaimana mungkin al-Qur'an bisa turun dan masuk ke
dalam hati kita, sedangkan di bulan itulah Rasulullah benar-benar
menggunakannya untuk menancapkan al-Qur'an ke dalam hatinya?!
Jadi, perintah menyambut Ramadhan yang sebenarnya adalah pada saat
kedatangannya itu, yaitu dengan berpuasa. Adapun pra-kedatangan Ramadhan
hanyalah untuk persiapan-persiapan penyambutan saja. Jangan sampai kita
terlena dengan persiapan penyambutan dengan kegembiraan yang salah,
menggembirakan diri sendiri, tapi tidak menggembirakan tamu yang akan kita
sambut itu. Kemudian saat Ramadhan itu benar-benar telah tiba, jangan sampai
kita tidak menampakkan kegembiraan dalam berpuasa.
Maasyiral muslimin rakhimakumullah!
Dari hasil renungan tadi dapat kita ambil pelajaran teknis bahwa perintah
menyambut Ramadhan yang disebutkan dalam al-Qur'an adalah dengan berpuasa
pada saat ia telah tiba hingga ia benar-benar pulang, satu bulan penuh. Kemudian
jamuan penyambutannya adalah berupa al-Qur'an. Pastikan bahwa al-Qur'an yang
telah diturunkan kepada Nabi Muhammad itu benar-benar juga turun kepada kita.
Di bulan Ramadhan itulah waktu yang dipilih Allah untuk menurunkan al-Qur'an
ke dalam hati manusia yang mau menyambutnya dengan baik dan benar. Dengan
penyambutan seperti itulah, petunjuk Allah selalu menyertai kita. Petunjuk itu
pun akan mewujud menjadi bayyinat, bukti-bukti, penjelasan-penjelasan yang
mampu menuntun hidup kita menuju kebenaran dan menyelamatkan kita dari
kebatilan. Semoga kita semua mulai detik ini bisa menyiapkan diri untuk
berpuasa dan menyambut turunnya al-Qur'an ke dalam hati kita di bulan
Ramadhan ini dengan baik dan sempurna sesuai dengan yang disukai oleh Allah
dan Rasul-Nya.
‫ِّذ‬
‫َب اَر َك هللا ِلي َو َلُك ْم ِفي ْالُقْر آِن ْالَع ِظ ْي ِم َو َنَفَع ِني َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِمْن اآلَياِت َو ال ْك ِر‬
‫ َأُقْو ُل َق ْو ِلي َه َذ ا َفأْس َتْغ ِفُر َهللا الَع ِظ ْي َم ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُمْس ِلِمْي َن‬. ‫اْلَح ِكْي ِم‬
‫ ِإَّن ُه ُه َو الَغ ُفْو ُر الَّر ِحْيم‬،‫َو اْلُمْس ِلَم اِت‬.

Anda mungkin juga menyukai