Anda di halaman 1dari 7

Pertengahan Sya'ban sudah berlalu.

Ramadhan 1431 H tinggal


11-12 hari lagi. Tamu istimewa itu akan datang dan
membersamai kaum muslimin Mereka yang siap dengan
kedatangannya insya Allah akan lebih optimal dalam mengisi
Ramadhan 1431 H ini. Persiapan adalah keniscayaan.
Karenanya Khutbah Jum'at Terbaru ini berusaha membahas
persiapan menghadapai Ramadhan 1431 H. Harapannya,
semoga kaum muslimin siap mensukseskan Ramadhan yang
lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, tema Khutbah
Jum'at edisi 18 Sya'ban 1431 H yang bertepatan dengan 30
Juli 2010 M ini adalah: Persiapan Menghadapai Ramadhan.
KHUTBAH PERTAMA

‫ َو ِم ْن سيئاِت‬،‫ ونعوُذ به ِم ن ُش ُروِر أنُفِس َنا‬،‫ ونستغفُر ُه‬،‫ ونستعيُنه‬،‫ َنْح َم ُد ه‬،‫إَّن الَح ْم َد هلل‬
‫ َفال َهاِد ي َلُه‬، ‫ ومن ُيْض ِلْل‬،‫ َم ْن َيْهِد ه هللا َفال ُمِض َّل َلُه‬،‫أْع َم اِلنا‬.
‫ وأشهُد أَّن ُمَح َّم ًدا عْبُد ه وَر ُسوُله‬،‫وَأْش َهُد أْن ال إَلَه إال ُهللا َو ْح َد ُه ال َش ِريَك َلُه‬.
‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن‬
‫َيا َأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم ِم ْن َنْفٍس َو اِح َد ٍة َو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َج َها َو َبَّث ِم ْنُهَم ا‬
‫ِرَج ااًل َك ِثيًرا َو ِنَس اًء َو اَّتُقوا َهَّللا اَّلِذ ي َتَس اَء ُلوَن ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ِإَّن َهَّللا َك اَن َع َلْيُك ْم َرِقيًبا‬
‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو ُقوُلوا َقْو اًل َسِد يًدا ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنوَبُك ْم‬
‫َو َم ْن ُيِط ِع َهَّللا َو َر ُسوَلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ يًم ا‬

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah, Waktu terus berjalan,


tanpa pernah berhenti. Hari yang berganti hari, bulan yang
berganti bulan, dan tahun yang berganti tahun, dalam semua
perputaran waktu itu Allah SWT senantiasa memberikan
kenikmatan kepada kita. Setelah kenikmatan terbesar berupa
iman, maka kenikmatan-kenikmatan lainnya dianugerahkan
kepada kita tanpa bisa kita hitung jumlahnya, bahkan seringkali
tidak kita sadari kehadirannya. Maka, marilah kita berusaha
mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Marilah kita bersama-sama
berupaya menjadi hamba-Nya yang bersyukur.

Dengan bersyukur kita akan lebih mudah menjadi hamba-Nya


yang bertaqwa. Sebagaimana pesan khatib yang senantiasa
diulang pada setiap kesempatan khutbah jum'at seperti saat ini.
Lihatlah bagaimana ketika Rasulullah SAW berdiri begitu lama
dalam shalat malamnya hingga kaki beliau bengkak. Saat
Aisyah bertanya dengan menyebutkan keutamaan beliau yang
telah dijamin ampunan atas segala dosanya, beliau justru
menjawab dengan sabdanya yang mulia:

‫َأَفَال َأُك وُن َع ْبًدا َش ُك وًرا‬

Tidak bolehkah aku menjadi hamba-Nya yang bersyukur?

Jadi, syukur sangat erat kaitannya dengan taqwa. Bahkan


keduanya identik. Tiada orang yang mampu mencapai derajat
taqwa tanpa bersyukur. Sebaliknya, syukur akan mengantarkan
seorang hamba mencapai ketaqwaan.

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah, Diantara kenikmatan itu


adalah sampainya usia kita di akhir bulan Sya'ban ini. Sebentar
lagi kita akan memasuki bulan istimewa. Bulan yang penuh
dengan keutamaan. Yakni bulan Ramadhan yang mulia.
Pertanyaannya adalah, sudahkah kita siap dalam
menyambutnya? Jika para sahabat dan salafusshalih telah
mempersiapkan diri dua bulan sebelum Ramadhan tiba,
sebagaimana doa yang masyhur, yang mengisyaratkan persiapan
ini:

‫اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان‬

Ya Allah, berkahilan kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta


pertemukanlah kami dengan Ramadhan (HR. Baihaqi)

‫الَّلُهَّم َباِرْك َلَنا ِفى َرَج ٍب َو َشْع َباَن َو َباِرْك َلَنا ِفى َر َم َض اَن‬

Ya Allah, berkahilan kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta


berkahilah kami di bulan Ramadhan (HR. Ahmad)

Maka kita yang tinggal 11-12 hari lagi mengakhiri Sya'ban ini
pantaslah jika mengevaluasi persiapan kita menghadapi
Ramadhan. Bagi yang telah siap, alhamdulillah. Bagi yang
belum, kita segera bangkit untuk memenuhi persiapan-persiapan
ini.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, Setidaknya ada empat
persiapan bagi kaum muslimin untuk menghadapai bulan
Ramadhan, khususnya Ramadhan 1431 H ini.

Persiapan pertama, adalah persiapan ruhiyah. Persiapan


ruhiyah yang kita perlukan adalah dengan cara membersihkan
hati dari penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas.
Pengokohan aqidah adalah pondasi utama dalam persiapan
ruhiyah ini. Tanpa aqidah yang benar, bisa jadi seseorang justru
terjatuh dalam syirik. Dan kesyirikan selamanya takkan berbuah
keikhlasan. Aqidah yang benar adalah kuncinya. Karenanya
surat di dalam Al-Qur'an yang kesemuanya membahas aqidah
dinamakan surat Al-Ikhlas.

Membersihkan hati atau tazkiyatun nafs juga hal yang urgen


dilakukan dalam menyambut tamu Allah yang istimewa ini.
Allah SWT menegaskan pentingnya membersihkan hati
(tazkiyatun nafs) dalam firman-Nya:

‫َقْد َأْفَلَح َم ْن َز َّك اَها‬

Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya (QS.


Asy-Syams : 9)

Maka dalam waktu 11-12 hari ke depan kita perlu melakukan


evaluasi diri (muhasabah) apakah penyakit-penyakit aqidah
masih menjangkiti diri kita. Selanjutnya kita bermujahadah
untuk menghilangkan penyakit-penyakit itu. Alangkah indahnya
saat Ramadhan tiba dan kita benar-benar dalam kondisi ikhlas
menapaki hari-hari istimewa yang dibawa oleh tamu mulia itu.

Saat-saat keikhlasan bersenyawa dalam diri kita sepanjang


Ramadhan merupakan saat-saat terbaik yang akan menjamin
kita memperoleh ampunan Allah SWT.

‫من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه‬

Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap


perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu. (Muttafaq 'Alaih) Jama'ah jumat yang dirahmati Allah,
Persiapan kedua adalah persiapan fikriyah. Agar Ramadhan
kita benar-benar efektif, kita perlu membekali diri dengan
persiapan fikriyah. Sebelum Ramadhan tiba sebaiknya kita telah
membekali diri dengan ilmu agama terutama yang terkait secara
langsung dengan amaliyah di bulan Ramadhan. Tentang
kewajiban puasa, keutamaan puasa, hikmah puasa, syarat dan
rukun puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, serta sunnah-
sunnah puasa. Juga tarawih, I'tikaf, zakat, dan sebagainya.

Untuk itu kita bisa mengkaji Fiqih Sunnah-nya Sayyid Sabiq,


Fiqih Puasa-nya Dr. Yusuf Qardahawi, dan lain-lain. Kita pun
bisa mengikuti taklim di lingkungan kita, baik majelis taklim
yang diadakan di masjid, di pondok pesantren, maupun tempat-
tempat yang lain. Inilah rahasia mengapa Imam Bukhari
membuat bab khusus dalam Shahih-nya dengan judul Al-Ilmu
Qabla Al-Qaul wa Al-Amal (Ilmu sebelum Ucapan dan Amal).
Tanpa ilmu bagaimana kita bisa beramal selama bulan
Ramadhan dengan benar?

Pemahaman ilmu syar'i ini juga merupakan tanda kebaikan yang


dikehendaki Allah terhadap seseorang. Karenanya Rasulullah
SAW bersabda :

‫من يرد هللا به خيرا يفقهه في الدين‬

Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan kebaikan maka ia


difahamkan tentang (ilmu) agama (Muttafaq 'Alaih)

Selanjutnya, persiapan yang kita perlukan adalah persiapan


jasadiyah. Ramadhan membutuhkan persiapan jasadiyah yang
baik. Tanpa persiapan memadai kita bisa terkaget-kaget bahkan
ibadah kita tidak bisa berjalan normal. Ini karena Ramadhan
menciptakan siklus keseharian yang berbeda dari bulan-bulan
sebelumnya. Kita diharapkan tetap produktif dengan pekerjaan
kita masing-masing meskipun dalam kondisi berpuasa. Kita juga
akan melakukan ibadah dalam porsi yang lebih lama dari
sebelumnya. Shalat tarawih, misalnya.
Karenanya kita perlu mempersiapkan jasadiyah kita dengan
berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan badan, dan
kebersihan lingkungan. Di sini, logika akal bertemu dengan
keutamaan syar'i dalam hadits nabi:

‫المؤمن القوي خير وأحب إلى هللا من المؤمن الضعيف‬

Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada
mukmin yang lemah (HR. Muslim, Ibnu Majah, Al-Baihaqi, dll)

Jama'ah jumat yang dirahmati Allah, Persiapan keempat adalah


persiapan maliyah. Persiapan maliyah yang diperlukan dalam
menyambut bulan Ramdhan bukanlah untuk membeli baju baru,
menyediakan kue-kue lezat untuk Idul Fitri, dan lain-lain. Kita
justru memerlukan sejumlah dana untuk memperbanyak infaq,
memberi ifthar (buka puasa) orang lain dan membantu orang
yang membutuhkan. Tentu saja bagi yang memiliki harta yang
mencapai nishab dan haul wajib mempersiapkan zakat maal-nya.
Bahkan, jika kita mampu berumrah di bulan Ramadhan
merupakan ibadah yang bernilai luar biasa; seperti nilai haji
bersama Rasulullah SAW.
Rasulullah mencontohkan bahwa beliau yang begitu dermawan
di hari-hari biasa, bertambah sangat dermawan di bulan
Ramadhan mengalahkan angin yang berhembus.

‫ َو َك اَن َأْج َو ُد َم ا َيُك وُن ِفى‬، ‫ َأْج َو َد الَّناِس‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َك اَن َر ُسوُل ِهَّللا‬
، ‫ َو َك اَن َيْلَقاُه ِفى ُك ِّل َلْيَلٍة ِم ْن َر َم َض اَن َفُيَد اِر ُسُه اْلُقْر آَن‬، ‫َر َم َض اَن ِح يَن َيْلَقاُه ِج ْبِريُل‬
‫ َأْج َو ُد ِباْلَخ ْيِر ِم َن الِّر يِح اْلُم ْر َس َلِة‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َفَلَر ُسوُل ِهَّللا‬

Rasulullah SAW adalah orang yang paling murah hati, lebih-


lebih ketika bertemu Jibril di bulan Ramadhan. Beliau bertemu
Jibril pada pada setiap malam bulan Ramadhan untuk tadarus
Al-Qur'an. Maka sifat murah hati Rasulullah melebihi
hembusan angin (HR. Bukhari)
‫‪Kedermawanan Rasulullah SAW bertambah hebat ketika bulan‬‬
‫‪Ramadhan. Ini mengajarkan kepada umat beliau bahwa‬‬
‫‪Ramadhan sebagai bulan yang paling utama dengan‬‬
‫‪pelipatgandaan pahala amal kebajikan hendaklah dioptimalkan‬‬
‫‪dengan memperbanyak infaq dan meningkatkan kualitasnya.‬‬

‫وقل رب اغفر وارحم و انت خير الراحمين‬

‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫اْلَح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ي َأْر َسَل َر ُسوَلُه ِباْلُهَد ى َو ِد يِن اْلَح ِّق ِلُيْظِهَر ُه َع َلى الِّديِن ُك ِّلِه َو َلْو َك ِرَه‬
‫اْلُم ْش ِرُك وَن‬
‫‪َ.‬أْش َهُد أْن ال إَلَه إال ُهللا َو ْح َد ُه ال َش ِريَك َلُه‪ ،‬وأشهُد أَّن ُمَح َّم ًدا عْبُد ه وَر ُسوُله‬
‫آل عمران‪َ } [:‬ياَأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو ال َتُم وُتَّن ِإال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن {‬
‫]‪102‬‬
‫َياَأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو ُقوُلوا َقْو ال َسِد يًدا * ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم {‬
‫‪].‬األحزاب‪ُ } [71 ،70 :‬ذ ُنوَبُك ْم َو َم ْن ُيِط ِع َهَّللا َو َر ُسوَلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ يًم ا‬

‫‪Jama'ah jum'at yang dirahmati Allah, Semoga dengan empat‬‬


‫‪periapan itu, persiapan ruhiyah, persiapan fikriyah, persiapan‬‬
‫‪jasadiyah dan persiapan maaliyah, menjadikan kita optimal‬‬
‫‪dalam menghadapi Ramadhan nanti. Sehingga kita pun keluar‬‬
‫‪dari ramadhan dengan predikat taqwa.‬‬

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا ُك ِتَب َع َلْيُك ُم الِّص َياُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ يَن ِم ْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقوَن‬

‫‪Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa‬‬


‫‪sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu,‬‬
‫)‪agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah : 183‬‬

‫الَّلُهَّم َص ِّل وَس ِّلْم َع َلى ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِل ُمَح َّمٍد ‪َ ،‬ك َم ا َص َّلْيَت وَس ّلْم َت َع َلى ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى‬
‫آِل ِإْبَر اِهْيَم ‪َ ،‬و َباِرْك َع َلى ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِل ُمَح َّمٍد ‪َ ،‬ك َم ا َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل‬
‫ِإْبَر اِهْيَم ‪ِ ،‬في الَع اَلِم ْيَن ِإَّنَك َح ِم ْيٌد َم ِج ْيٌد ‪َ ،‬و اْر َض الَّلُهَّم َع ْن ُخَلَفاِئِه الَّراِشِد ْيَن ‪َ ،‬و َع ْن‬
‫َأْز َو اِج ِه ُأَّمَهاِت الُم ْؤ ِمِنْيَن ‪َ ،‬و َع ْن َس اِئِر الَّص َح اَبِة َأْج َم ِع ْيَن ‪َ ،‬و َع ْن الُم ْؤ ِمِنْيَن َو الُم ْؤ ِم َناِت‬
‫‪ِ.‬إَلى َيْو ِم الِّدْيِن ‪َ ،‬و َع َّنا َم َع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َيا َأْر َح َم الَّراِح ِم ْيَن‬

‫الَّلُهَّم اْج َع ْل َج ْمَع َنا َهَذ ا َج ْم ًعا َم ْر ُحْو ًم ا‪َ ،‬و اْج َع ْل َتَفُّر َقَنا ِم ْن َبْع ِدِه َتَفُّر ًقا َم ْع ُصْو ًم ا‪َ ،‬و ال َتَد ْع‬
‫‪ِ.‬فْيَنا َو ال َم َع َنا َش ِقًّيا َو ال َم ْح ُرْو ًم ا‬
‫‪.‬الَّلُهَّم ِإَّنا َنْس َأُلَك اْلُهَد ى َو الُّتَقى َو الَع َفاَف َو الِغ َنى‬

‫الَّلُهَّم ِإَّنا َنْس َأُلَك َأْن َتْر ُز َق ُك ًّال ِم َّنا ِلَس اًنا َص اِد ًقا َذ اِكًرا‪َ ،‬و َقْلًبا َخ اِش ًعا ُمِنْيًبا‪َ ،‬و َع َم ًال‬
‫َص اِلًحا َز اِكًيا‪َ ،‬و ِع ْلًم ا َناِفًعا َر اِفًعا‪َ ،‬و ِإْيَم اًنا َر اِس ًخ ا َثاِبًتا‪َ ،‬و َيِقْيًنا َص اِد ًقا َخ اِلًصا‪َ ،‬و ِرْز ًقا‬
‫‪َ.‬ح َالًَال َطِّيًبا َو اِس ًعا‪َ ،‬يا َذ ا اْلَج َالِل َو اِإل ْك َر اِم‬
‫الَّلُهَّم َأِع َّز اِإل ْس َالَم َو اْلُم ْس ِلِم ْيَن ‪َ ،‬وَو ِّح ِد الَّلُهَّم ُص ُفْو َفُهْم ‪َ ،‬و َأْج ِم ْع َك ِلَم َتُهْم َع َلى الَح ِّق‪،‬‬
‫‪َ.‬و اْك ِس ْر َش ْو َك َة الَّظاِلِم يَن ‪َ ،‬و اْك ُتِب الَّس َالَم َو اَألْم َن ِلِع باِد َك َأْج َم ِع يَن‬

‫ِبِه اْلَح َّق َيا َر َّب الَع اَلِم ْيَن‬ ‫‪.‬الَّلُهَّم َر َّبَنا اْح َفْظ َأْو َطاَنَنا َو َأِع َّز ُس ْلَطاَنَنا َو َأِّيْد ُه ِباْلَح ِّق َو َأِّيْد‬
‫َلَك في الَلْيِل َو الَّنَهاِر‪،‬‬ ‫الَّلُهَّم َر َّبَنا اْس ِقَنا ِم ْن َفْيِض َك اْلِم ْد َر اِر‪َ ،‬و اْج َع ْلَنا ِم َن الَّذ اِكِرْيَن‬
‫‪.‬اْلُم ْسَتْغ ِفِرْيَن َلَك ِباْلَع ِشِّي َو اَألْس َح اِر‬

‫الَّلُهَّم َأْنِزْل َع َلْيَنا ِم ْن َبَر َك اِت الَّس َم اء َو َأْخ ِرْج َلَنا ِم ْن َخ ْيَر اِت اَألْر ِض‪َ ،‬و َباِرْك َلَنا في‬
‫‪ِ.‬ثَم اِرَنا َو ُز ُرْو ِع َنا وُك ِّل َأرَز اِقَنا َيا َذ ا اْلَج َالِل َو اِإل ْك َر اِم‬
‫‪َ.‬ر َّبَنا آِتَنا في الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو في اآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‬
‫‪َ.‬ر َّبَنا ال ُتِزْغ ُقُلْو َبَنا َبْع َد ِإْذ َهَد ْيَتَنا‪َ ،‬و َهْب َلَنا ِم ْن َلُد ْنَك َر ْح َم ًة‪ِ ،‬إَّنَك َأْنَت الَو َّهاُب‬
‫‪َ.‬ر َّبَنا َظَلْم َنا َأْنُفَس َنا َو ِإْن َلْم َتْغ ِفْر َلَنا َو َتْر َح ْم َنا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن الَخ اِس ِرْيَن‬
‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت‪َ ،‬و اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت‪ ،‬اَألْح َياِء ِم ْنُهْم َو اَألْم َو اِت‪ِ ،‬إَّنَك‬
‫‪َ.‬سِم ْيٌع َقِرْيٌب ُم ِج ْيُب الُّد َع اِء‬
‫ْأ‬
‫ِعَباَد ِهللا ‪ِ:‬إَّن َهللا َي ُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اِإل ْح َس اِن َو ِإْيَتاِء ِذ ي الُقْر َبى َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر‬
‫َو اْلَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن‬

Anda mungkin juga menyukai