“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
Maka, marilah kita perbanyak doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, semoga Allah
memberkahi kita di bulan Rajab yang telah lalu dan Syaban saat ini, serta diberi kesempatan
untuk bisa menemui bulan suci Ramadhan.
Sebagai wujud kesungguhan kita menyambut tamu istimewa ini dan sebagai bukti keseriusan
kita dalam memuliakannya, tentunya kita harus mempersiapkan segala sesuatunya, jauh-jauh
hari sebelum kedatangannya.
Yang pertama: di bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah seperti
membaca Al-Quran, berdzikir, beristighfar, shalat duha, shalat tahajjud dan witir, serta
bersedekah. Untuk mampu melakukan hal itu semua dengan ringan dan istiqomah, kita perlu
banyak berlatih. Di sinilah bulan Rajab dan Sya’ban menempati posisi yang sangat urgen
sebagai waktu yang tepat untuk berlatih, membiasakan diri beramal sunnah dengan
berkelanjutan. Dengan latihan tersebut, di bulan Ramadhan kita akan terbiasa dan merasa
ringan untuk mengerjakannya, sehingga tanaman iman dan amal shalih akan membuahkan
takwa yang sebenarnya.
Abu Bakar Al-Warraq Al-Balkhi berkata:
َّ صا ِد
الز ْر ِع َ ُضان
َ ش ْه ُر َح َّ الس ْقيِ ل
َ ِلز ْر ِع َو َر َم َ ُش ْع َبان
َّ ش ْه ُر َ ِلز ْر ِع َو
َّ ش ْه ٌر ل
َ ش ْه ُر َر َج َب
َ
“Bulan Rajab adalah bulan menanam. Bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman. Dan
bulan Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman.”
Dan di antara amalan yang paling urgen untuk kita latih adalah puasa. Karena bulan Ramadhan
adalah bulan puasa, maka dengan membiasakan puasa sunnah sejak bulan Rajab atau
Sya’ban, kita akan mampu melaksanakan puasa Ramadhan dengan baik. Sehingga di bulan
Ramadhan produktifitas, kinerja, dan ibadah kita akan meningkat.
Yang kedua: kita perlu menyiapkan diri dari sisi keilmuan, yaitu dengan mendalami ilmu yang
terkait dengan ibadah Ramadhan. Banyak orang yang berpuasa, tapi tidak menghasilkan apa-
apa selain lapar dan dahaga. Hal ini disebabkan karena puasanya tidak dilandasi dengan ilmu
yang cukup.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
ُ الع َط
ش َ اِئم َح ُّظ ُه مِنْ صِ َيا ِم ِه ال ُج ْو ُع َو
ٍ ص َ ُر َّب
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut
kecuali rasa lapar dan dahaga.” (H.R. Al-Hakim dan dishahihkan oleh Syekh al-Albani)
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk
bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
dan yang bathil).”(Q.S. Al-Baqarah: 185)
Agar dibulan Ramadhan kita bisa memaksimalkan interaksi dengan Al-Quran, mari kita
tingkatkan kemesraan kita dengan Al-Quran sejak sekarang.
Bulan Ramadhan adalah bulan kita bermunajat kepada Allah. Maka marilah kita
perbanyak doa kepada Allah, dalam berbagai kesempatan. Sehingga saat Ramadhan tiba,
waktu-waktu istimewa yang mustajab, tidak kita lewatkan begitu saja tanpa munajat kepada
Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Untuk memohon dan mengadukan segalanya kepada Allah.
Yang terakhir: mengondisikan anak dan istri kita agar bersiap menyambut Ramadha.
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu;
mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” (QS. Al Baqarah:
187)
Bulan Ramadhan adalah kesempatan kita menguatkan kedekatan dengan keluarga. Istri
kita adalah pakaian bagi kita, dan kita adalah pakaian bagi istri kita.
Demikianlah persiapan yang seharusnya kita lakukan agar bulan Ramadhan tahun ini lebih
berkualitas dari Ramadhan-ramadhan sebelumnya. Aamiin.