KEUTAMAAN BULAN RAJAB DAN BAGAIMANA ‫ﻟَﺌِﻦْ َﺷﻜَﺮْ ﺗُ ْﻢ َﻷَزِﯾ َﺪﻧﱠ ُﻜ ْﻢ َوﻟَﺌِﻦْ َﻛﻔَﺮْ ﺗُ ْﻢ إِنﱠ َﻋﺬَاﺑِﻲ ﻟَ َﺸﺪِﯾ ٌﺪ‬

MENYIKAPINYA
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
‫ وﻧﻌو ُذ ﺑﮫ ﻣِن‬،ُ‫ وﻧﺳﺗﻐﻔ ُره‬،‫ وﻧﺳﺗﻌﯾﻧُﮫ‬،‫إنﱠ اﻟﺣَ ْﻣ َد ﻧَﺣْ َﻣدُه‬ sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim : 7)

‫ ﻣَنْ َﯾ ْﮭدِه ﷲ ﻓَﻼ ﻣُﺿِ ﱠل‬،‫ت أﻋْ ﻣَﺎﻟِﻧﺎ‬ ِ ‫ َوﻣِنْ ﺳﯾﺋﺎ‬،‫ﺷ ُرورِ أﻧﻔُﺳِ ﻧَﺎ‬ ُ Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
.‫ ﻓَﻼ ھَﺎدِي ﻟَ ُﮫ‬،ْ‫ وﻣن ﯾُﺿْ ﻠِل‬،ُ‫ﻟَﮫ‬ Hari ini kita berada di bulan Rajab tahun 1436 H. Ibnu Katsir menerangkan
‫ وأﺷﮭ ُد أنﱠ ﻣُﺣَ ﱠﻣدًا‬،ُ‫ك ﻟَﮫ‬ َ ‫أَ ْﺷ َﮭ ُد أنْ ﻻ إﻟَ َﮫ إﻻ ﷲُ َوﺣْ َدهُ ﻻ ﺷَرِ ﯾ‬ dalam Tafsir Al Qur’an Al ‘Adhim bahwa Rajab berasal dari tarjib yang
artinya menghormat. Dari namanya saja, Rajab adalah bulan yang layak
.‫ﻋ ْﺑدُه ورَ ﺳُوﻟُﮫ‬ dihormati dan dimuliakan.
‫ﷲ ﺣَ قﱠ ُﺗﻘَﺎ ِﺗ ِﮫ َوﻻ َﺗﻣُوﺗُنﱠ إِﻻ َوأَ ْﻧ ُﺗ ْم‬ َ ‫ﯾَﺎأَ ﱡﯾﮭَﺎ اﻟﱠذِﯾنَ آ َﻣﻧُوا ا ﱠﺗﻘُوا ﱠ‬ Ini artinya, tidak lama lagi kita akan berjumpa dengan tamu agung,
tamu istimewa; Ramadhan yang mulia.
َ‫ﻣُﺳْ ﻠِﻣُون‬
َ‫ﯾَﺎأَ ﱡﯾﮭَﺎ اﻟﻧﱠﺎسُ ا ﱠﺗﻘُوا رَ ﱠﺑ ُﻛ ُم اﻟﱠذِي ﺧَ ﻠَ َﻘ ُﻛ ْم ﻣِنْ َﻧﻔْسٍ َوا ِﺣ َد ٍة َوﺧَ ﻠَق‬ Jamaah Jumat yang Rahmati Allah
Bagi kita kaum muslimin, sangat perlu mengetahui apa keutamaan
‫ﷲ اﻟﱠذِي‬ َ ‫ِﻣ ْﻧﮭَﺎ زَ ْوﺟَ ﮭَﺎ َوﺑَثﱠ ِﻣ ْﻧ ُﮭﻣَﺎ رِ ﺟَ ﺎﻻ َﻛﺛِﯾرً ا َو ِﻧﺳَﺎ ًء َوا ﱠﺗﻘُوا ﱠ‬ dari bulan Rajab dan amalan apa saja yang dapat kita lakukan.
‫ﷲ ﻛَﺎنَ َﻋﻠَ ْﯾ ُﻛ ْم رَ ﻗِﯾﺑًﺎ‬ َ ‫َﺗﺳَﺎ َءﻟُونَ ِﺑ ِﮫ َواﻷرْ ﺣَ ﺎ َم إِنﱠ ﱠ‬ Setidaknya ada tiga keistimewaan bulan Rajab

‫ﷲ َوﻗُوﻟُوا ﻗ َْوﻻ َﺳدِﯾدًا * ﯾُﺻْ ﻠِﺢْ ﻟَ ُﻛ ْم‬ َ ‫ﯾَﺎأَ ﱡﯾﮭَﺎ اﻟﱠذِﯾنَ آ َﻣﻧُوا ا ﱠﺗﻘُوا ﱠ‬ 1. Bulan Haram
َ‫ﷲ وَ رَ ﺳُوﻟَ ُﮫ َﻓﻘَدْ ﻓَﺎز‬ َ ‫أَﻋْ ﻣَﺎﻟَ ُﻛ ْم َوﯾَﻐْ ِﻔرْ ﻟَ ُﻛ ْم ُذﻧُو َﺑ ُﻛ ْم َوﻣَنْ ﯾُطِ ﻊِ ﱠ‬ Bulan Rajab merupakan salah satu bulan dari empat bulan haram
(arba’atun hurum). Karenanya bulan Rajab menjadi istimewa
‫ﻓ َْوزً ا ﻋَظِ ﯾﻣًﺎ‬ dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Hari demi hari kita lalui, hingga kita bertemu dengan Jum'at kembali.
Sebuah hari yang agung, sayyidul ayyam, yang penuh dengan
barakah dari Allah SWT. Maka keimanan yang dianugerahkanNya
kepada kita, ditambah dengan kesehatan yang kita miliki merupakan
nikmat yang sangat besar.
Terhadap segala nikmat yang dianugerahkan Allah Azza Wa Jalla,
berlaku sebuah kaidah pelipatgandaan. Syaratnya: mensyukuri
nikmat-nikmat itu.
1 2
‫ﷲِ ﯾَﻮْ َم‬ ‫ب ﱠ‬ ِ ‫ﷲِ ا ْﺛﻨَﺎ َﻋ َﺸ َﺮ َﺷ ْﮭﺮًا ﻓِﻲ ِﻛﺘَﺎ‬ ‫إِنﱠ ِﻋ ﱠﺪةَ اﻟ ﱡﺸﮭُﻮ ِر ِﻋ ْﻨ َﺪ ﱠ‬
‫ﻚ اﻟﺪﱢﯾﻦُ ا ْﻟﻘَﯿﱢ ُﻢ ﻓ ََﻼ‬َ ِ‫َاﻷَرْ ضَ ِﻣ ْﻨﮭَﺎ أَرْ ﺑَ َﻌﺔٌ ُﺣ ُﺮ ٌم َذﻟ‬ ْ ‫تو‬ ِ ‫ﻖ اﻟ ﱠﺴﻤَﺎوَا‬ َ َ‫َﺧﻠ‬
‫ﻈﻠِﻤُﻮا ﻓِﯿﮭِﻦﱠ أَ ْﻧﻔُ َﺴ ُﻜ ْﻢ‬
ْ َ‫ﺗ‬
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah itu ada 12 bulan.
Seluruhnya dalam ketetapan Allah di hari Dia menciptakan langit dan
bumi. Di antara (12 bulan) itu terdapat empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi
dirimu dalam bulan yang empat itu…” (QS. At Taubah : 36)

Ketika menjelaskan ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan bahwa sanksi
berbuat dosa di bulan-bulan haram jauh lebih berat dibandingkan
bulan-bulan lainnya, selain bulan suci Ramadhan. Sebaliknya, amal
shalih di bulan-bulan haram pahalanya lebih besar dibandingkan di
bulan lainnya, kecuali Ramadhan.
“Sesungguhnya mengerjakan perbuatan zalim di bulan-bulan haram,
maka dosa dan sanksinya jauh lebih besar dibandingkan melakukan
perbuatan zalim di bulan-bulan lainnya,” kata Ibnu Abbas yang
dikutip Ibnu Katsir dalam tafsirnya.
“Amal shalih di bulan haram pahalanya lebih besar, dan kezaliman di
bulan ini dosanya juga lebih besar dibanding di bulan-bulan lainnya,
kendati kezaliman di setiap keadaan tetap besar dosanya.”
Meskipun diterangkan amal shalih di bulan Rajab lebih besar
pahalanya, tidak ada amal khusus di bulan Rajab ini. Baik berupa
mandi awal Rajab, shalat malam maupun puasa yang dikhususkan
pada tanggal-tanggal tertentu.
2. Bulan yang Dekat dengan Ramadhan
Rajab adalah bulan yang dekat dengan bulan Ramadhan. Antara
Rajab dan Ramadhan hanya dipisahkan dengan Sya’ban. Di antara
kebiasaan para ulama, mereka menyiapkan diri menyambut bulan
Ramadhan sejak bulan Rajab. Hal ini bisa dilihat dari doa yang
sangat populer:
َ ‫اَﻟﻠﱠﮭُ ﱠﻢ ﺑَﺎرِكْ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻰ رَ ﺟَﺐَ َو َﺷ ْﻌﺒَﺎنَ َو ﺑَﻠِ ْﻐﻨَﺎ رَ َﻣ‬
َ‫ﻀﺎن‬
“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta
pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan”
Doa itu juga tercantum dalam riwayat Al-Baihaqi dan Thabrani, tapi
derajatnya dhaif menurut Syaikh Al Albani. Namun, ada juga doa
sejenis dengan matan berbeda dalam riwayat Ahmad.
3 4
َ‫ﻀﺎن‬ ٍ ‫اﻟﻠﱠﮭُ ﱠﻢ ﺑَﺎرِكْ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻰ رَ َﺟ‬
َ ‫ﺐ َو َﺷ ْﻌﺒَﺎنَ وَ ﺑَﺎرِكْ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻰ رَ َﻣ‬
“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta
berkahilah kami dalam bulan Ramadhan” (HR. Ahmad)
Jika sebuah hadits diketahui dhaif, tidak boleh diyakini sebagai sabda
Rasulullah. Namun, boleh saja berdoa dengan doa dalam berbagai
bahasa. Dan banyak ulama yang membaca doa tersebut. Sebagai
permohonan kepada Allah agar diberkahi di bulan Rajab, Sya’ban
dan dipertemukan dengan bulan Ramadhan.
3. Bulan Isra’ Mi’raj
Kendati masih diperselisihkan oleh sejumlah ulama, termasuk Syaikh
Shafiyurrahman Al Mubarakfury dalam Ar Rahiqul Makhtum, 27
Rajab diyakini sebagai tanggal terjadinya Isra’ Mi’raj, terutama oleh
para ulama di Indonesia. Isra’ Mi’raj adalah perjalanan luar biasa
yang melalui peristiwa itu Rasulullah mendapatkan perintah shalat
lima waktu. Jika perintah yang lain diturunkan kepada Rasulullah
melalui malaikat Jibril, khusus untuk shalat lima waktu ini,
Rasulullah ‘dipanggil’ langsung oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka sepatutnya, di bulan Rajab ini kita memperbaiki kualitas shalat
kita dan setelah itu kita memperbaiki kualitas jiwa dengan puasa
wajib di bulan Ramadhan.
Jamaah jum’at yang dirahmati Allah swt
Adapun hal-hal yang perlu kita hindari dari amalan-amalan yang
tidak bersandarkan kepada ajaran Rasul SAW berkaitan dengan bulan
Rajab antara lain :
1. Puasa khusus bulan Rajab. Puasa adalah salah satu bentuk ibadah,
dan setiap ibadah harus memiliki landasan syar’i jika tidak
memiliki dalil maka dia bisa merusak agama dan pelakunya.
 Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, “Tidak ada dalil yang
shahih yang bisa dijadikan hujjah atas keutamaan puasa di awal
bulan Rajab, dan mengkhususkan ibadah shalat malam pada
bulan tersebut.”
Namun hal ini tidaklah berarti tidak ada sama sekali puasa pada
bulan ini, syariat puasa Senin-Kamis dan puasa Daud atau puasa
bidh (puasa tiga hari setiap bulan, tanggal 13,14,15) tetap berlaku
berdasarkan keumuman hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Shoalat khusus di bulan Rajab (shalat Ragha’ib), yaitu shalat
pada malam Jumat yang pertama di bulan Rajab.
Imam Suyuthi menegaskan kebid’ahan shalat Ragha’ib ini dalam
kitabnya Al-Amru bil Itiba’ wannahyu anil ibtida, Hal. 167.
Beliau mengatakan, “Ketahuilah, semoga Allah merahmatimu,
sesungguhnya mengagungkan hari ini dan malamnya, adalah hal
yang diada-adakan dalam syariat Islam setelah tahun yang
keempat ratusan. Hadis-hadis yang diriwayatkan di dalamnya
adalah hadis-hadis maudhu’ menurut kesepakatan para ulama.
Demikian pula yang ditegaskan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar, Imam
Ad-Dzahabi, Ibnu Qoyyim Al-Jauzi, Ibnu Taimiyyah dan ulama
yang lainnya.
Oleh karena itu, mari kita tingkatkan ibadah ibadah di dalam bulan
ini
1. Memperbanyak doa .....
َ ‫اَﻟﻠﱠﮭُ ﱠﻢ ﺑَﺎرِكْ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻰ رَ ﺟَﺐَ َو َﺷ ْﻌﺒَﺎنَ َو ﺑَﻠِ ْﻐﻨَﺎ رَ َﻣ‬
َ‫ﻀﺎن‬
2. Shaum sunnah mis shaum Senin – Kamis juga puasa
pertengahan bulan (13, 14 dan 15 di bulan Rajab atau
bertepatan tgl 2 – 4 Mei 2015 ).
Salah satu puasa yang disunnahkan adalah puasa Senin Kamis.
Puasa ini dilakukan pada setiap pekan di dua hari tersebut.
Keutamaannya bisa menghapus kesalahan dan meninggikan
5 6
derajat, serta memang dua hari tersebut adalah saat amalan
diangkat di hadapan Allah sehingga sangat baik untuk berpuasa
saat itu.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,
ِ‫ﺻﯿَﺎ َم ا ِﻻ ْﺛﻨَﯿْﻦ‬
ِ ‫ ﻛَﺎنَ ﯾَﺘَ َﺤﺮﱠى‬-‫ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ‬- ‫ﷲ‬
ِ ‫إِنﱠ َرﺳُﻮ َل ﱠ‬
.ِ‫َوا ْﻟ َﺨﻤِﯿﺲ‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan
berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai no. 2362
dan Ibnu Majah no. 1739. All Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
Usamah bin Zaid berkata,
‫ﻚ ﺗَﺼُﻮ ُم َﺣﺘﱠﻰ ﻻَ ﺗَﻜَﺎ َد ﺗُ ْﻔ ِﻄ ُﺮ َوﺗُ ْﻔ ِﻄ ُﺮ‬ َ ‫ﷲِ إِﻧﱠ‬‫ﻗُﻠْﺖُ ﯾَﺎ َرﺳُﻮ َل ﱠ‬
‫ﻚ َوإِﻻﱠ‬ َ ‫ﺻﯿَﺎ ِﻣ‬ ِ ‫َﺣﺘﱠﻰ ﻻَ ﺗَﻜَﺎ َد أَنْ ﺗَﺼُﻮ َم إِﻻﱠ ﯾَﻮْ َﻣ ْﯿ ِﻦ إِنْ َد َﺧﻼَ ﻓِﻰ‬
‫ ﻗُﻠْﺖُ ﯾَﻮْ َم ا ِﻻ ْﺛﻨَ ْﯿ ِﻦ َوﯾَﻮْ َم‬.« ‫ ﻗَﺎ َل » أَىﱡ ﯾَﻮْ َﻣ ْﯿ ِﻦ‬.‫ﺻ ْﻤﺘَﮭُﻤَﺎ‬
ُ
‫ﻚ ﯾَﻮْ ﻣَﺎ ِن ﺗُ ْﻌ َﺮضُ ﻓِﯿ ِﮭﻤَﺎ اﻷَ ْﻋﻤَﺎ ُل َﻋﻠَﻰ‬ َ ِ‫ ﻗَﺎ َل » ذَاﻧ‬.ِ‫ا ْﻟ َﺨﻤِﯿﺲ‬
« ‫رَبﱢ ا ْﻟﻌَﺎﻟَﻤِﯿﻦَ ﻓَﺄُﺣِﺐﱡ أَنْ ﯾُ ْﻌ َﺮضَ َﻋ َﻤﻠِﻰ َوأَﻧَﺎ ﺻَﺎﺋِ ٌﻢ‬
“Aku berkata pada Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Wahai
Rasulullah, engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak
ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak
puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa. Kecuali
dua hari yang engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika
itu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa dua hari
tersebut?” Usamah menjawab, “Senin dan Kamis.” Lalu beliau
bersabda, “Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya
amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Aku sangat suka
ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan
 berpuasa.” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ahmad 5: 201. Al “Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setia hamba
Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan). yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni
(pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti
‘alaihi wa sallam bersabda, akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai
mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai
‫ﺲ ﻓَﺄُﺣِﺐﱡ أَنْ ﯾُ ْﻌﺮَضَ َﻋ َﻤﻠِﻰ َوأَﻧَﺎ ﺻَﺎﺋِ ٌﻢ‬
ِ ‫ﺗُ ْﻌﺮَضُ اﻷَ ْﻋﻤَﺎ ُل ﯾَﻮْ َم اﻻِ ْﺛﻨَﯿْﻦِ وَا ْﻟ َﺨﻤِﯿ‬ mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim no. 2565).

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Sedangkan untuk puasa bulan purnama dalilnya adalah sebagai
Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku berikut:
sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747. At Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib. Al Hafizh Abu
Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al ‫ ))أوْ ﺻﺎﻧﻲ َﺧﻠِﯿﻠﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ‬:َ‫ﻋﻦ أَﺑﻲ ھﺮﯾﺮة رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮫ ﻗَﺎل‬
Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi yaitu
shahih dilihat dari jalur lainnya). ‫ وَأنْ أُوﺗِ َﺮ‬،‫ َو َر ْﻛ َﻌﺘَﻲ اﻟﻀﱡ َﺤﻰ‬،ٍ‫ﺻﯿَﺎمِ ﺛَﻼَﺛَ ِﺔ أﯾﱠﺎمٍ ﻣِﻦْ ُﻛ ﱢﻞ َﺷ ْﮭﺮ‬
ِ :ٍ‫وﺳﻠﻢ ﺑِﺜَﻼث‬
Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah . ‫ﻖ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ‬
ٌ ‫ ﻣﺘﻔ‬.((َ‫ﻗَ ْﺒ َﻞ أنْ أﻧَﺎم‬
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa
pada hari Senin, lantas beliau menjawab,
Dari Abu Huraira radhiyallahu anhu dia berkata: “Kekasih saya
shallallahu alaihi wasallam berwasiat kepada saya tiga berpuasa.
‫ك ﯾَﻮْ ٌم ُوﻟِﺪْتُ ﻓِﯿ ِﮫ َوﯾَﻮْ ٌم ﺑُ ِﻌﺜْﺖُ أَوْ أُ ْﻧ ِﺰ َل َﻋﻠَ ﱠﻰ ﻓِﯿ ِﮫ‬
َ ‫ذَا‬ Hendaknya saya berpuasa tiga hari pada setiap bulan, selalu
mengerjakan dua rakaat shalat dhuha, dan hendaknya saya
“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (Muttafaq alaih)
diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim no. 1162)

Keutamaan hari Senin dan Kamis secara umum dijelaskan dalam

:‫ ﻗَﺎ َل رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ‬:َ‫وﻋﻦ أَﺑﻲ ذر رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮫ ﻗَﺎل‬
hadits Abu Hurairah berikut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa َ‫ وَ َﺧﻤْﺲ‬،َ‫ وَأرْ ﺑَ َﻊ َﻋ ْﺸ َﺮة‬،َ‫ﺼ ْﻢ ﺛَﻼَثَ َﻋ ْﺸ َﺮة‬
ُ َ‫ ﻓ‬،ً ‫ﺻﻤْﺖَ ﻣِﻦَ اﻟ ﱠﺸ ْﮭ ِﺮ ﺛَﻼَﺛﺎ‬
ُ ‫))إِذَا‬
sallam bersabda,
. ((‫ ))ﺣﺪﯾﺚ ﺣﺴﻦ‬:‫َﻋ ْﺸ َﺮةَ(( رواه اﻟﺘﺮﻣﺬي وﻗﺎل‬
َ‫ﺲ ﻓَﯿُ ْﻐﻔَ ُﺮ ﻟِ ُﻜ ﱢﻞ َﻋ ْﺒ ٍﺪ ﻻ‬
ِ ‫ﺗُ ْﻔﺘَ ُﺢ أَ ْﺑ َﻮابُ اﻟْﺠَ ﻨﱠ ِﺔ ﯾَﻮْ َم ا ِﻻ ْﺛﻨَﯿْﻦِ وَ ﯾَﻮْ َم ا ْﻟ َﺨﻤِﯿ‬
Dari Abu Dzar radhiyallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu
‫ﻄﻠِ َﺤﺎ أَ ْﻧ ِﻈﺮُوا ھَ َﺬﯾْﻦِ ﺣَ ﺘﱠﻰ ﯾَﺼْ ﻄَﻠِ َﺤﺎ أَ ْﻧ ِﻈﺮُوا‬
َ ْ‫أَ ْﻧ ِﻈﺮُوا ھَ َﺬ ْﯾ ِﻦ ﺣَ ﺘﱠﻰ ﯾَﺼ‬ alaihi wasallam bersabda: “Jika engkau berpuasa tiga hari pada
‫ھَ َﺬ ْﯾ ِﻦ َﺣﺘﱠﻰ ﯾَﺼْ ﻄَﻠِ َﺤﺎ‬ setiap bulan, maka berpuasalah pada tanggal tiga belas, empat
belas, dan lima belas.” (HR. At-Tirmidzi, dia berkata: Ini Hadis
hasan)
7 8
3. Bersama keluarga untuk meningkatkan keimanan melalui
sholat malam, berdzikir, tilawatil qur’an dsb
4. Meningkatkan silaturrahim dengan masyarakat serta saling
bantu dan tolong menolong dalam kebaikan dan ketaatan
‫اﻟْﺣَ ْﻣ ُد اﻟﱠذِي أَرْ َﺳ َل رَ ﺳُوﻟَ ُﮫ ﺑِﺎ ْﻟ ُﮭ َدى وَ دِﯾ ِن اﻟْﺣَ قﱢ ﻟِﯾُظْ ﮭِرَ هُ َﻋﻠَﻰ‬
5. Meningkatkan amal ma’ruf nahi mungkar dengan mengajak
masyarakat untuk meningkatkan pemahaman terhadap ajaran
Islam.
KHUTBAH KEDUA
َ‫اﻟدﱢﯾ ِن ُﻛﻠﱢ ِﮫ َوﻟ َْو ﻛَرِ َه ا ْﻟ ُﻣﺷْرِ ﻛُون‬
‫ وأﺷﮭ ُد أنﱠ ﻣُﺣَ ﱠﻣدًا‬،ُ‫ك ﻟَﮫ‬ َ ‫أَ ْﺷ َﮭ ُد أنْ ﻻ إﻟَ َﮫ إﻻ ﷲُ َوﺣْ َدهُ ﻻ ﺷَرِ ﯾ‬
.‫ﻋ ْﺑدُه ورَ ﺳُوﻟُﮫ‬
‫ﷲ ﺣَ قﱠ ُﺗﻘَﺎ ِﺗ ِﮫ َوﻻ َﺗﻣُوﺗُنﱠ إِﻻ َوأَ ْﻧ ُﺗ ْم‬َ ‫ﯾَﺎأَ ﱡﯾﮭَﺎ اﻟﱠذِﯾنَ آ َﻣﻧُوا ا ﱠﺗﻘُوا ﱠ‬
َ‫ﻣُﺳْ ﻠِﻣُون‬
‫ﷲ َوﻗُوﻟُوا ﻗ َْوﻻ َﺳدِﯾدًا * ﯾُﺻْ ﻠِﺢْ ﻟَ ُﻛ ْم‬ َ ‫ﯾَﺎأَ ﱡﯾﮭَﺎ اﻟﱠذِﯾنَ آ َﻣﻧُوا ا ﱠﺗﻘُوا ﱠ‬
َ‫ﷲ وَ رَ ﺳُوﻟَ ُﮫ َﻓﻘَدْ ﻓَﺎز‬ َ ‫أَﻋْ ﻣَﺎﻟَ ُﻛ ْم َوﯾَﻐْ ﻔِرْ ﻟَ ُﻛ ْم ُذﻧُو َﺑ ُﻛ ْم َوﻣَنْ ﯾُطِ ﻊِ ﱠ‬
‫ﻓ َْوزً ا ﻋَظِ ﯾﻣًﺎ‬

ُ‫ﺿﮭَﺎ اﻟ ﱠﺳﻣ ََوات‬

ُ ْ‫َوﺳَﺎرِ ﻋُوا إِﻟَﻰ ﻣَﻐْ ﻔِرَ ٍة ﻣِنْ رَ ﱢﺑ ُﻛ ْم َوﺟَ ﱠﻧ ٍﺔ ﻋَر‬
َ‫َو ْاﻷَرْ ضُ أ ُﻋِ دﱠتْ ﻟِ ْﻠ ُﻣ ﱠﺗﻘِﯾن‬
Dan bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga-Nya
yang luasnya seluas langit dan bumi; disediakan bagi orang-orang
yang bertaqwa. (QS. Ali Imran : 133)

9 10
 ‫ﺻﻠﱠﯾْتَ و َﺳﻠّﻣْتَ‬ ‫ﺻ ﱢل و َﺳﻠﱢ ْم َﻋﻠَﻰ ﻣُﺣَ ﱠﻣ ٍد َو َﻋﻠَﻰ آلِ ﻣُﺣَ ﱠﻣدٍ‪َ ،‬ﻛﻣَﺎ َ‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم َ‬ ‫ك أَﻧْتَ‬ ‫رَ ﱠﺑﻧَﺎ ﻻ ﺗُزِ غْ ﻗُﻠ ُْو َﺑﻧَﺎ ﺑَﻌْ َد إِذْ َھ َد ْﯾ َﺗﻧَﺎ‪َ ،‬وھَبْ ﻟَﻧَﺎ ﻣِنْ ﻟَ ُد ْﻧ َ‬
‫ك رَ ﺣْ َﻣﺔً‪ ،‬إِ ﱠﻧ َ‬
‫َﻋﻠَﻰ إِﺑْرَ ا ِھ ْﯾ َم َو َﻋﻠَﻰ آلِ إِ ْﺑرَ ا ِھ ْﯾمَ‪َ ،‬وﺑَﺎرِ كْ َﻋﻠَﻰ ﻣُﺣَ ﱠﻣ ٍد َو َﻋﻠَﻰ آلِ ﻣُﺣَ ﱠﻣدٍ‪،‬‬ ‫اﻟوھﱠﺎبُ ‪.‬‬ ‫َ‬
‫ك ﺣَ ِﻣ ْﯾ ٌد‬ ‫َﻛﻣَﺎ ﺑَﺎرَ ﻛْتَ َﻋﻠَﻰ إِﺑْرَ ا ِھ ْﯾ َم َو َﻋﻠَﻰ آلِ إِﺑْرَ ا ِھ ْﯾمَ‪ ،‬ﻓِﻲ اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻣﯾْنَ إِ ﱠﻧ َ‬ ‫رَ ﱠﺑﻧَﺎ َظ َﻠ ْﻣﻧَﺎ أَ ْﻧﻔُ َﺳﻧَﺎ َوإِنْ ﻟَ ْم ﺗَﻐْ ﻔِرْ َﻟﻧَﺎ َوﺗَرْ ﺣَ ْﻣﻧَﺎ ﻟَ َﻧﻛ ُْوﻧَنﱠ ﻣِنَ اﻟﺧَ ﺎﺳِ رِ ﯾْنَ ‪.‬‬
‫ت‬
‫َﻣ ِﺟ ْﯾدٌ‪َ ،‬وارْ ضَ اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ﻋَنْ ُﺧﻠَﻔَﺎ ِﺋ ِﮫ اﻟرﱠ اﺷِ ِدﯾْنَ ‪َ ،‬وﻋَنْ أَزْ َوا ِﺟ ِﮫ أ ُ ﱠﻣﮭَﺎ ِ‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم اﻏْ ﻔِرْ ﻟِ ْﻠﻣ ُْؤ ِﻣ ِﻧﯾْنَ َوا ْﻟﻣ ُْؤ ِﻣﻧَﺎتِ‪َ ،‬وا ْﻟﻣُﺳْ ﻠِ ِﻣﯾْنَ َوا ْﻟﻣُﺳْ ﻠِﻣَﺎتِ‪ ،‬اﻷَﺣْ ﯾَﺎ ِء‬
‫ت‬‫اﻟﻣ ُْؤ ِﻣ ِﻧﯾْنَ ‪َ ،‬وﻋَ نْ َﺳﺎﺋِرِ اﻟﺻﱠﺣَ ﺎ َﺑ ِﺔ أَﺟْ َﻣ ِﻌﯾْنَ ‪َ ،‬وﻋَنْ اﻟﻣ ُْؤ ِﻣ ِﻧﯾْنَ َواﻟﻣ ُْؤ ِﻣﻧَﺎ ِ‬ ‫ك ﺳَ ِﻣ ْﯾ ٌﻊ ﻗَرِ ﯾْبٌ ُﻣ ِﺟﯾْبُ اﻟ ﱡد َﻋﺎ ِء‪.‬‬ ‫ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم َواﻷَﻣْ َواتِ‪ ،‬إِ ﱠﻧ َ‬
‫ك ﯾَﺎ أَرْ ﺣَ َم اﻟرﱠ ا ِﺣ ِﻣﯾْنَ ‪.‬‬
‫إِﻟَﻰ ﯾ َْومِ اﻟ ﱢد ْﯾنِ‪َ ،‬وﻋَ ﻧﱠﺎ ﻣَﻌَ ُﮭ ْم ﺑِرَ ﺣْ َﻣ ِﺗ َ‬
‫ﷲ ‪:‬إِنﱠ ﷲَ َﯾﺄْ ُﻣ ُر ﺑِﺎ ْﻟﻌَدْ لِ َواﻹِﺣْ َﺳﺎ ِن َوإِ ْﯾﺗَﺎ ِء ذِي اﻟﻘُرْ ﺑَﻰ َو َﯾ ْﻧﮭَﻰ َﻋ ِن‬ ‫ﻋِ ﺑَﺎ َد ِ‬
‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم اﺟْ َﻌ ْل ﺟَ ﻣْ َﻌﻧَﺎ َھ َذا ﺟَ ْﻣ ًﻌﺎ ﻣَرْ ﺣ ُْوﻣًﺎ‪َ ،‬واﺟْ َﻌ ْل َﺗﻔَرﱡ َﻗﻧَﺎ ﻣِنْ ﺑَﻌْ ِد ِه َﺗﻔَرﱡ ﻗًﺎ‬ ‫ظ ُﻛ ْم ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻛ ْم ﺗَذَ ﱠﻛر ُْونَ‬
‫ا ْﻟﻔَﺣْ ﺷَﺎ ِء َوا ْﻟ ُﻣ ْﻧﻛَرِ َوا ْﻟﺑَﻐْ ﻲِ َﯾ ِﻌ ُ‬
‫ﻣَﻌْ ﺻ ُْوﻣًﺎ‪َ ،‬وﻻ ﺗَدَ عْ ِﻓ ْﯾﻧَﺎ َوﻻ َﻣ َﻌﻧَﺎ َﺷ ِﻘ ًﯾّﺎ َوﻻ ﻣَﺣْ ُر ْوﻣًﺎ‪.‬‬
‫ك ا ْﻟ ُﮭدَى َواﻟ ﱡﺗﻘَﻰ َواﻟ َﻌﻔَﺎفَ َواﻟ ِﻐﻧَﻰ‪.‬‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِﻧﱠﺎ ﻧَﺳْ ﺄَﻟُ َ‬

‫ﺻﺎ ِدﻗًﺎ َذاﻛِرً ا‪َ ،‬و َﻗ ْﻠﺑًﺎ ﺧَ ﺎﺷِ ًﻌﺎ‬

‫ك أَنْ ﺗَرْ زُقَ ُﻛﻼًّ ِﻣﻧﱠﺎ ﻟِ َﺳﺎﻧًﺎ َ‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِﻧﱠﺎ ﻧَﺳْ ﺄَﻟُ َ‬
‫ﺻﺎﻟِﺣً ﺎ زَ ا ِﻛﯾًﺎ‪َ ،‬وﻋِ ْﻠﻣًﺎ ﻧَﺎ ِﻓ ًﻌﺎ رَ ا ِﻓ ًﻌﺎ‪َ ،‬وإِ ْﯾﻣَﺎﻧًﺎ رَ اﺳِ ﺧً ﺎ ﺛَﺎ ِﺑﺗًﺎ‪،‬‬ ‫ُﻣ ِﻧ ْﯾﺑًﺎ‪َ ،‬وﻋَ َﻣﻼً َ‬
‫ﺻﺎ‪َ ،‬ورِ زْ ﻗًﺎ ﺣَ ﻼَﻻً◌َ َط ﱢﯾﺑًﺎ َواﺳِ ًﻌﺎ‪ ،‬ﯾَﺎ َذا اﻟْﺟَ ﻼَلِ‬ ‫ﺻﺎ ِدﻗًﺎ ﺧَ ﺎﻟِ ً‬ ‫َو َﯾ ِﻘ ْﯾﻧًﺎ َ‬
‫َواﻹِﻛْرَ امِ ‪.‬‬
‫ﺻﻔ ُْو َﻓ ُﮭمْ‪َ ،‬وأَﺟْ ﻣِﻊْ َﻛﻠِ َﻣ َﺗ ُﮭ ْم‬
‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أَﻋِ زﱠ اﻹِﺳْ ﻼَ َم َوا ْﻟﻣُﺳْ ﻠِ ِﻣﯾْنَ ‪َ ،‬و َوﺣﱢ ِد اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ُ‬
‫ك‬ ‫ب اﻟ ﱠﺳﻼَ َم َواﻷَﻣْ نَ ﻟِﻌِﺑﺎ ِد َ‬ ‫َﻋﻠَﻰ اﻟﺣَ قﱢ ‪َ ،‬واﻛْﺳِ رْ ﺷ َْو َﻛ َﺔ اﻟظﱠﺎﻟِﻣِﯾنَ ‪َ ،‬وا ْﻛ ُﺗ ِ‬
‫أَﺟْ َﻣﻌِﯾنَ ‪.‬‬

‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم رَ ﱠﺑﻧَﺎ اﺣْ ﻔَظْ أ َْو َطﺎ َﻧﻧَﺎ َوأَﻋِ زﱠ ُﺳ ْﻠ َطﺎ َﻧﻧَﺎ َوأَﯾﱢدْ هُ ﺑِﺎﻟْﺣَ قﱢ َوأَﯾﱢدْ ِﺑ ِﮫ اﻟْﺣَ قﱠ ﯾَﺎ‬
‫رَ بﱠ اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻣﯾْنَ‬
‫ك ﻓﻲ‬ ‫ك ا ْﻟﻣِدْ رَ ارِ ‪َ ،‬واﺟْ َﻌ ْﻠﻧَﺎ ﻣِنَ اﻟذﱠاﻛِرِ ﯾْنَ ﻟَ َ‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم رَ ﱠﺑﻧَﺎ اﺳْ ِﻘﻧَﺎ ﻣِنْ َﻓﯾْﺿِ َ‬
‫ك ﺑِﺎ ْﻟﻌَﺷِ ﻲﱢ َواﻷَﺳْ ﺣَ ﺎرِ‬ ‫اﻟﻠَﯾْلِ َواﻟ ﱠﻧﮭَﺎرِ ‪ ،‬ا ْﻟﻣُﺳْ ﺗَﻐْ ﻔِرِ ﯾْنَ ﻟَ َ‬
‫ض‪،‬‬ ‫ت اﻷَرْ ِ‬ ‫ت اﻟ ﱠﺳﻣَﺎء َوأَﺧْ رِ جْ ﻟَﻧَﺎ ﻣِنْ ﺧَ ﯾْرَ ا ِ‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أَﻧْزِ ْل َﻋﻠَ ْﯾﻧَﺎ ﻣِنْ ﺑَرَ ﻛَﺎ ِ‬
‫َوﺑَﺎرِ كْ ﻟَﻧَﺎ ﻓﻲ ِﺛﻣَﺎرِ ﻧَﺎ َو ُزر ُْوﻋِ ﻧَﺎ و ُﻛ ﱢل أَرزَ ا ِﻗﻧَﺎ ﯾَﺎ َذا اﻟْﺟَ ﻼَلِ َوا ِ‬
‫ﻹﻛْرَ امِ ‪.‬‬
‫رَ ﱠﺑﻧَﺎ آ ِﺗﻧَﺎ ﻓﻲ اﻟ ﱡد ْﻧﯾَﺎ ﺣَ َﺳ َﻧ ًﺔ َوﻓﻲ اﻵﺧِرَ ِة ﺣَ َﺳ َﻧ ًﺔ َو ِﻗﻧَﺎ َﻋ َذابَ اﻟﻧﱠﺎرِ ‪.‬‬

‫‪11‬‬ ‫‪12‬‬