Anda di halaman 1dari 5

Teorema 21

Jika dari segitiga 𝐴1 𝐵1 𝐶1 dan segitiga 𝐴2 𝐵2 𝐶2 diketahui 𝛼1 = 𝛼2 , 𝛽1 = 𝛽2 dan


𝛿1 = 𝛿2 , maka tepat satu dari dua kemungkinan berikut benar :
a. ⊿𝐴1 𝐵1 𝐶1 ≅ ⊿𝐴2 𝐵2 𝐶2
b. ⊿𝐴1 𝐵1 𝐶1 tidak sebangun dengan ⊿𝐴2 𝐵2 𝐶2 tetapi 𝛽1 + 𝛽2 = 180∘ .
Bukti :
𝐶1 𝐶2 Diketahui :
𝛿1 𝛿2 𝛼1 = 𝛼2
𝑎1 𝑎2 𝛽1 = 𝛽2
𝑏1 𝑏2
𝛿1 = 𝛿2
𝛽1 𝛽2
𝛼1 𝐵1 𝛼2 𝐵2
𝐴1 𝑐1 𝐴2 𝑐2

Untuk menunjukkan ⊿𝐴1 𝐵1 𝐶1 dan ⊿𝐴2 𝐵2 𝐶2 kongruen, dapat dilakukan dengan


menunjukkan besar sudut pada 𝐶1 dan 𝐶2 .
Terdapat dua kemungkinan 𝑚 < 𝐶1 , dan 𝑚 < 𝐶2 , yaitu :
1. 𝑚 < 𝐶1 =, 𝑚 < 𝐶2 atau 𝛿1 = 𝛿2
2. 𝑚 < 𝐶1 =, 𝑚 < 𝐶2 atau 𝛿 1 ≠ 𝛿2
1) Jika 𝛿1 = 𝛿2 : Maka berdasarkan Teorema 19 ⊿𝐴1 𝐵1 𝐶1 ≅ ⊿𝐴2 𝐵2 𝐶2 .
Karena diketahui 𝛼1 = 𝛼2 , 𝛽1 = 𝛽2 dan 𝛿1 = 𝛿2 .
Sehingga kemungkinan pertama pada teorema 21 terpenuhi.
2) Jika 𝛿 1 ≠ 𝛿2 : Maka ⊿𝐴1 𝐵1 𝐶1 dan ⊿𝐴2 𝐵2 𝐶2 tidak kongruen karena :
Terdapat salah satu sudut yang tidak sama besar.
Perhatikan segitiga berikut:

𝐶
𝛿1
𝛿2
𝑏2 Segitiga tersebut memeuhi syarat
𝑏1
𝑎
𝑏1 = 𝑏2 , 𝛼 = 𝛼 (karena 𝑎1 dan 𝑎2
𝛼2
𝛽1 𝛽2 𝐴2 berimpit ) dan karena 𝑏1 = 𝑏2 maka
𝛼1 𝐵 𝑐2
𝐴1 𝑐1 𝛿1 = 𝛿2 (Teorema 15)
Perhatikan < 𝐶𝐵𝐴1 dan < 𝐶𝐵𝐴2 salah satu < 𝐶𝐵𝐴 sejajar dan searah satu
kaki < 𝐶𝐵𝐴2, sedangkan kaki sudut yang lain dari sudut CBA, sejajar dan
berlawanan arah dengan kaki sudut yang lai dari < 𝐶𝐵𝐴2 .

Menurut Teorema 11, besar kedua sudut berjumlah 180 atau dapat dituliskan
𝛽1 + 𝛽2 = 180∘ .
Kemungkinan kedua terpenuhi. (terbukti).

Teorema 22
Jika dari ⊿𝐴𝐵𝐶 diketahui bahwa 𝑎 > 𝑏, maka 𝛼 > 𝛽.
Bukti :
C

b a
b

𝛼 𝛼 𝛽
A B
D E

Pandang ⊿𝐴𝐵𝐶
CD adalah garis tinggi pada sisi AB.
Misal pada sisi AB diletakkan titik E sedemikian sehinnga 𝐶𝐸 = 𝐶𝐴 = 𝑏 maka
terbentuk ⊿𝐴𝐶𝐸 yang merupakan segitiga sama kaki. Karena ⊿𝐴𝐶𝐸 sama kaki
maka menurut Teorema 15 ⊿𝐶𝐴𝐸 = ⊿𝐶𝐸𝐴 yaitu 𝛿.
Pandang ⊿𝐶𝐷𝐸 dan ⊿𝐶𝐷𝐵
⊿𝐶𝐷𝐸 dan ⊿𝐶𝐷𝐵 adalah segitiga sebangun.
Karena 𝑎 > 𝑏 maka 𝐷𝐵 > 𝐷𝐸 dan < 𝐷𝐶𝐵 > < 𝐷𝐶𝐸.
Menurut Teorema 14 besar ketiga sudut sebuah segitiga berjumlah 180∘ , sehingga
pada ⊿𝐷𝐶𝐸 diperoleh : 𝛿 = 180° − 90°− < 𝐷𝐶𝐸
𝛿 = 90°− < 𝐷𝐶𝐸 ....(1)
Dan pada ⊿𝐷𝐶𝐵 diperoleh : 𝛿 = 180° − 90°− < 𝐷𝐶𝐵
𝛿 = 90°− < 𝐷𝐶𝐵 ....(2)
Karena < 𝐷𝐶𝐵 > < 𝐷𝐶𝐸 maka dari persamaan (1) dan (2) :
Diperoleh 𝛼 > 𝛽
(terbukti).
Teorema 23
Jika dari ⊿𝐴𝐵𝐶 diketahui bahwa 𝛼 > 𝛽, maka 𝑎 > 𝑏.
Bukti :

b b a

𝛼 𝛽
A B
D E
Pandang ⊿𝐴𝐵𝐶
CD adalah garis tinggi ⊿𝐴𝐵𝐶 pada sisi AB dan diketahui 𝛼 > â.
Pandang segitiga ADC dan segitiga BDC
Menurut Teorema 14 besar ketiga sudut segitiga berjumlah 180∘ .
Sehingga diperoleh : < 𝐴𝐶𝐷 = 180° − 90° − 𝛼
< 𝐴𝐶𝐷 = 90° − 𝛼
< 𝐷𝐶𝐵 = 180° − 90° − 𝛽
< 𝐷𝐶𝐵 = 90° − 𝛽
Karena diketahui 𝛼 > 𝛽 maka < 𝐷𝐶𝐵 > < 𝐴𝐶𝐷
Selanjutnya pada sisi AB diletakkan titik E sedemikian sehingga :
𝐴𝐶 = 𝐶𝐸 = 𝑏 dan terbentuk ⊿𝐴𝐶𝐸 segitiga sama kaki.
Perhatikan bahwa 𝐷𝐵 > 𝐷𝐸 dan ⊿𝐶𝐷𝐸 dan ⊿𝐶𝐷𝐵 sebangun. Akibatnya,
𝐶𝐵 > 𝐶𝐸 atau 𝑎 > 𝑏. (terbukti)

Teorema 24
Pada setiap segitiga ABC, |𝑎 − 𝑏| < 𝑐 < 𝑎 + 𝑏, |𝑏 − 𝑐| < 𝑎 < 𝑏 + 𝑐, dan |𝑐 −
𝑎| < 𝑏 < 𝑐 + 𝑎.
Bukti :
C
𝛿
b a

𝛼 𝛽
A B
c
1) Misal 𝛿 < 𝛼 dan 𝛿 < 𝛽 maka menurut Teorema 23 diperoleh :
𝑐 < 𝑎 dan 𝑐 < 𝑏. Akibatnya ,
1. 𝐶 < 𝑎 + 𝑏
2. 𝑎 − 𝑏 < 𝐶
Bila 𝑎 > 𝑏 maka 𝑎 − 𝑏 bernilai positif.
Bila 𝑎 < 𝑏 maka 𝑎 − 𝑏 bernilai negatif.
Diperoleh 𝑎 − 𝑏 < 𝐶
Sehingga, |𝑎 − 𝑏| < 𝑐 < 𝑎 + 𝑏
2) Misal 𝛼 < 𝛽 dan 𝛼 < 𝛿 maka menurut Teorema 23 diperoleh :
𝑎 < 𝑏 dan 𝑎 < 𝑐. Akibatnya ,
1. 𝑎 < 𝑏 + 𝑐
2. 𝑏 − 𝑐 < 𝑎
Bila 𝑏 > 𝑐 maka 𝑏 − 𝑐 bernilai positif.
Bila 𝑏 < 𝑐 maka 𝑏 − 𝑐 bernilai negatif.
Sehingga, |𝑏 − 𝑐| < 𝑎
Dari (1) dan (2) diperoleh : |𝑏 − 𝑐| < 𝑎 < 𝑏 + 𝑐.
3) Misal 𝛽 < 𝛼 dan 𝛽 < 𝛿 maka menurut Teorema 23 diperoleh :
𝑏 < 𝑎 dan 𝑏 < 𝑐 . Akibatnya,
1. 𝑏 < 𝑎 + 𝑐
2. 𝑎 − 𝑐 < 𝑏
Bila 𝑎 > 𝑐 maka 𝑎 − 𝑐 bernilai positif.
Bila 𝑎 < 𝑐 maka 𝑎 − 𝑐 bernilai negatif.
Sehingga |𝑎 − 𝑐| < 𝑏
Dari (1) dan (2) diperoleh |𝑎 − 𝑐| < 𝑏 < 𝑐 + 𝑎. (terbukti)
Teorema 25
Jika titik T terletak di (daerah) dalam ⊿𝐴𝐵𝐶, maka :
𝐶𝐴 + 𝐶𝐵 > 𝑇𝐴 + 𝑇𝐵 , 𝐵𝐴 + 𝐵𝐶 > 𝑇𝐴 + 𝑇𝐶 , 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝐵 + 𝐴𝐶 > 𝑇𝐵 + 𝑇𝐶 .
Bukti :

C
𝛿2
𝛿1

b a

T
𝛽2
𝛼2
𝛼1 𝛽1
A c B

m ∠ 𝐴 = 𝛼1 + 𝛼2 = 𝛼
m ∠ 𝐵 = 𝛽1 + 𝛽2 = 𝛽
m ∠ 𝐶 = 𝛿1 + 𝛿2 = 𝛿
1. Karena 𝛼1 < 𝛼 dan 𝛽1 < 𝛽 maka menurut Teorema 23 diperoleh :
𝑇𝐴 < 𝐶𝐵 dan 𝑇𝐴 < 𝐶𝐴. Akibatnya 𝐶𝐴 + 𝐶𝐵 > 𝑇𝐴 + 𝑇𝐵.
2. Karena 𝛼2 < 𝛼 dan 𝛿2 < 𝛿 maka menurut Teorema 23 diperoleh :
𝑇𝐶 < 𝐵𝐶 dan 𝑇𝐴 < 𝐵𝐴. Akibatnya 𝐵𝐴 + 𝐵𝐶 > 𝑇𝐴 + 𝑇𝐶.
3. Karena 𝛽1 < 𝛽 dan 𝛿1 < 𝛿 maka menurut eorema 23 diperoleh :
𝑇𝐶 < 𝐴𝐶 dan 𝑇𝐴 < 𝐴B. Akibatnya 𝐴𝐵 + 𝐴𝐶 > 𝑇𝐵 + 𝑇𝐶.
(Terbukti)

Anda mungkin juga menyukai