𝛼 𝛽
A B
c
𝛼2 𝛽2
𝛼1 𝐴2 𝐵2
𝛽1 𝑐2
𝐴1 𝐵1
𝑐1
Berakibat 𝑏1 = 𝑏2 dan 𝑐1 = 𝑐2 .
Karena setiap sisi dan sudut bersesuaian sama besar, maka ⊿𝐴1 𝐵1 𝐶1 ≅ ⊿𝐴2 𝐵2 𝐶2
(terbukti).
Teorema 18
Jika dari ⊿𝐴1 𝐵1 𝐶1 𝑑𝑎𝑛 ⊿𝐴2 𝐵2 𝐶2 diketahui 𝑐maka ⊿𝐴1 𝐵1 𝐶1 ≅ ⊿𝐴2 𝐵2 𝐶2 .
Bukti :
𝐶1 𝐶2
𝛾1 𝛾2
𝑏1 𝑏2
𝑎1 𝑎2
𝛼1 𝛽1 𝛼2 𝛽2
𝐴1 𝐵1 𝐴2 𝐵2
𝑐1 𝑐2
Diketahui :
𝛼1 = 𝛼2
𝛽1 = 𝛽2
𝛿1 = 𝛿2
Berdasarkan Teorema 14, besar ketiga sudut sebuah segitiga berjumlah 180∘ ,
maka berlaku :
𝛼1 + 𝛽1 + 𝛿1 = 180∘ 𝛼2 + 𝛽2 + 𝛿2 = 180∘
𝛼1 = 180∘ − 𝛽1 − 𝛿1 𝛼2 = 180∘ − 𝛽2 − 𝛿2
𝛾1 𝛾2
𝑏1 𝑏2
𝑎1 𝑎2
𝛼1 𝛽1 𝛼2
𝐵1 𝛽2
𝐴1 𝐴2 𝐵2
𝑐1 𝑐2
𝐶1 𝐶2
𝑚
𝛾1 𝛾2
𝑏1
𝑎1 𝑎2 𝑏2
𝛼2
𝛼1 𝛽1 𝛽2
𝐴1 𝑙
𝑐1 𝐵1 𝐵2 𝑐2 𝐴2
Langkah – langkah :
1. Lukis segitiga 𝐴1 𝐵1 𝐶1 dengan masing-masing sudut 𝛼1 , 𝛽1 , 𝑑𝑎𝑛 𝛿1 .
2. Perpanjang garis 𝐴1 𝐵1 𝐶1 dan dinamakan garis l.
3. Menurut Aksioma II, melalui titik C, dapat dibuat tepat satu garis yang
sejajar garis l dan dinamakan garis m.
4. Dengan bantuan jangka, buat perpotongan terhadap garis l dengan jari-jari
𝐶1 dan pusat pada 𝐵1 . Titik potong tersebut dinamakan 𝐴2 .
5. Dengan bantuan jangka, buat perpotongan terhadap garis m dengan pusat
𝐵1 dan jari-jari 𝐴1 . Titik potong tersebut dinamakan 𝐶2 .
6. Bentuk segitiga 𝐴2 𝐵2 𝐶2 dengan 𝐵2 berimpit pada 𝐵1 dan dinamakan
sudutnya 𝛼2 , 𝛽2 , 𝑑𝑎𝑛 𝛿2 .
7. Sehingga diperoleh 𝑎1 = 𝑎2 , 𝑏1 = 𝑏2 dan 𝑐1 = 𝑐2 .
8. Perhatikan ⊿𝐶1 𝐵1 𝐶2 .
m<𝐶1 𝐵1 𝐶2 = 𝛿′ , m<𝐵1 𝐶2 𝐶1 = 𝛿′′ dan m<𝐶1 𝐵1 𝐶2 = 𝛿′′′
karena diketahui 𝑎1 = 𝑎2 , maka segitiga 𝐶1 𝐵1 𝐶2 adalah segitiga sama
kaki (menurut definisi) dan menurut Teorema 15 maka 𝛿′ = 𝛿′′ .
9. Berdasarkan kontraposisi Teorema 9, jika garis l//m da dipotong garis
𝐶1 𝐵1 maka sudut dalam sepihak yang terbentuk berjumlah 180∘ ,diperoleh
𝛿′ = 180∘ − 𝛽′ − 𝛽′′ ... (1)
Dan karena besar sudut lurus adalah 180∘ , maka :
𝛽1 + 𝛽′ + 𝛽2 = 180∘ ...(2)
𝛿′ = 180∘ − (180 − 𝛽1 )
𝛿′ = 𝛽1 ... (3)
Berdasarkan kontraposisi Teorema 9, jika garis l//m dan dipotong garis
𝐶2 𝐵2 maka sudut dalam sepihak yang terbentuk adalah 180∘ , 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ ∶
𝛿′′ = 180∘ − 𝛽′ − 𝛽1 ...(4)
Dari (2) dan (4) diperoleh :
𝛿′′ = 180∘ − 𝛽′ + 𝛽1
𝛿′′ = 𝛽2 ...(5)