Anda di halaman 1dari 6

Judul The Effect of in-Hospital Physiotherapy on Handgrip Strength and Physical Activity Levels After Cardiac Valve

Surgery : A Randomized Controlled Trial


Jurnal Annals of Palliative Medicine

Volume &Halaman Volume: 10(2)

Tahun 2021

o Jinxiu Chen
o Tianfang Zhang
Penulis o Wangxiao Bao
o Guiying Zhao
o Zuobing Chen

Reviewer Putu Aditya Irawan (2002631048)

Tanggal 9 Juni 2021

Untuk menilai 5 hari pemberian intervensi fisioterapi dapat meningkatkan physical activity levels setelah tindakan
Tujuan Penelitian
operasi katup jantung
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan 34 pasien yang sudah menjalani operasi pada katup jantung di rumah sakit
Medical College of Zhienjang University . Subjek penelitian ini telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai
berikut :
o Kriteria inklusi
 Pasien yang tidak memiliki history severe spinal cord injury
 Pasien dengan kondisi stroke
 Pasien yang mengidap penyakit yang dapat menyebabkan kelemahan pada ekstrimitas bawah
o Kriteria eksklusi
 Pasien dengan ketidakseimbangan hemodinamik
 Pasien tidak sadar
 Pasien yang membutuhkan ventilator 24 jam setelah dilakukan operasi
Metode Penelitian Single Blinded Randomized Controlled Trial

Definisi Operasional Variabel dependen dalam penelitian ini adalah handgrip strength and physical activity levels
Variabel Dependen

o Time up and go test : digunakan untuk mengukur physical activity pada pasien yang menjalani operasi katup
jantung, TUG dilakukan pada pre dan post test di rumah sakit dan test ini dilakukan oleh fisioterapist yang

Cara & Alat Mengukur dilakukan blinding oleh peneliti. Test ini dilakukan pada posisi awal duduk dan therapist memberikan intruksi

Variabel Dependen untuk mulai berjalan sejauh 3 meter dan berbalik ke kursi lagi.
o Handheld Dynamometer : digunakan untuk mengukur kekuatan genggaman pada pasien yang menjalani operasi
katup jantung, pasien diberi intruksi untuk menggenggam alat ini sekencang-kencangnya sebanyak 3 kali. Hasil
terbaik yang diukur dengan jeda istirahat 2 menit di setiap sesinya.
Definisi Operasional Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

Variabel Independen o Daily Post-Operative Physiotherapy Intervention seperti latihan ambulansi seperti berjalan menggunakan
walker,breathing exercise ( 5 deep breath each set untuk 3 set yang dilakukan setiap jam), latihan batuk efektif.
Langkah–langkah Adapun langkah-langkah penelitian ini, antara lain :
1. Memperoleh ijin penelitian dan terdaftar di Komite Etik Penelitian
2. Pemilihan subjek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian subjek yang memenuhi kriteria
penelitian memberikan persetujuan tertulis untuk berpartisipasi dalam penelitian.
3. Penilaian dilakukan sebelum dilakukannya intervensi berupa penilaian tentang level physical activity
menggunakan Time up and Go Test
4. Didapatkan jumlah sampel 34 orang yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi sebanyak 17
Penelitian
sampel dan kelompok control sebanyak 17 orang. Kelompok intervensi mendapatkan daily post operative
physiotherapy intervention berupa latihan ambulansi menggunakan walker,breathing exercise dan batuk efektif.
Sedangkan pada kelompok control tidak mendapat jenis latihan apapun.
5. Assesment post intervensi dengan menilai aspek kekuatan otot menggunakan Handheld Dynamometer dan
Physical Performance menggunakan Time up and Go Test.
6. Olah data yang dilakukan menggunakan IBM Statistical Package Program for the Social Science
Hasil Penelitian

Pada gambar diatas menunjukkan alur pemilihan sampel dari tahun 2018 -2019 yang dilakukan peneliti,
dimana satu pasien dari kelompok control dikeluarkan dikarenakan pasien tersebut menolak untuk mengikuti operasi
katup jantung, Total sampel yang awalnya 34 sampel berkurang menjadi 33 sampel dimana 17 orang pada kelompok
intervensi dan 13 orang pada kelompok control, pengukuran akhir yang dianalisis oleh peneliti meliputi kekuatan dari
handgrip dan time up and go test.
Tabel 1 menunjukkan karaterisik sampel dalam penelitian ini, tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat rata-rata
usia pada kelompok intervensi dan kelompok control yaitu 59 (11,4) dan 60 (14,4) tahun. Pada kedua kelompok ini ada
7 orang sampel yang berjenis kelamin laki-laki di setiap kelompoknya ( 41% di kelompok intervensi dan 43% di
kelompok control), dalam penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada demografi sampel di
setiap kelompok yang menunjukkan bahwa kedua kelompok berangkat dari karateristik yang sama p>0,05.

Tabel 2 menunjukkan perbedaan hasil intervensi pada kedua kelompok yaitu kelompok intervensi dan
control, data menunjukkan pengukuran setelah 5 hari pemberian intervensi menujukkan adanya perbedaan yang
signifikan diantara kedua kelompok dalam hal handgrip strength dan physical performance. Peningkatan handgrip
strength yang diawali dengan nilai 17,79 menjadi 20,58 dan physical performance yang diawali dengan nilai 6,12
menjadi 6,32 pada kelompok intervensi dan pada kelompok control menunjukkan pada aspek handgrip strength yang
diawali dengan nilai 17,72 menjadi 17,43 dan pada aspek muscle performance yang diawali dari nilai 6,16 menjadi
6,46. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa handgrip strength memiliki perbedaan signifikan dengan nilai p<0,001
pada pre dan post test pada kedua kelompok. Hasil dari penelitian ini adalah pemberian post operative physiotherapy
intervention lebih meningkatkan physical strength dibandingkan dengan dengan pasien yang tidak mendapatkan
intervensi apapun.
Pemberian early post operative mobilization dapat memberikan banyak manfaat dalam meningkatkan pulmonary

Pembahasan function,muscle strength and physical performance. Fisioterapis juga berperan dalam pemberian edukasi tentang
keuntungan dalam mengikuti program cardiac rehabilitation dan dapat mempersingkat masa rawat inap pasien dirumah
sakit dan dapat segera untuk bergerak fungsional.
 Penelitian ini diterbitkan dengan ranking jurnal Q1
Kekuatan Penelitian  Adanya sistem blinding pada fisioterapis yang melakukan pemeriksaan
 Ditetapkanya kriteria inklusi dan eksklusi oleh peneliti
 Tidak mempertimbangkan pemeriksaan status gizi di setiap pasien
Kelemahan Penelitian
 Tidak ada penetapan tingkat keparahan dari gangguan katup pada setiap sampel

Anda mungkin juga menyukai