OLEH :
2002631062
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
A. Pendahuluan
Mereka yang memiliki hobi berwisata biasanya melakukan perjalanan dari tempat ke
tempat dengan tujuan untuk menikmati objek wisata dan daya tarik yang disuguhkan pada
tempat yang disinggahi secara sukarela dan bersifat sementara. Kelompok atau individu
yang memiliki kegemaran untuk melakukan wisata disebut dengan wisatawan. Wisatawan
secara epidemiologi memiliki mobilitas yang tinggi, berpindah dari destinasi wisata satu
ke yang lainnya dengan cepat, sehingga membutuhkan keadaan tubuh yang fit karena
aktivitas dengan mobilitas tinggi tersebut menuntut para wisatawan ini untuk melakukan
aktivitas fisik yang berlebih agar dapat memenuhi tujuan wisata yang ingin dikunjungi
keindahan alamnya yang banya serta adat istiadat dan kebudayaan yang beragam sehingga
menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan lokal maupun inter-lokal untuk dinikati.
Objek wisata yang beragam, baik wisata alam maupun wisata budaya sehingga membuat
Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan
sehingga akan membuat para wisatawan ini untuk melakukan aktivitas-aktivitas fisik
berlebih yang berhubungan dengan wisata yang dikunjunginya. Aktivitas fisik merupakan
kontraksi dari otot-otot tubuh beserta sistem penunjang lainnya yang menyebabkan tubuh
manusia dapat bergerak. (Febrian, et al., 2017). Aktivitas fisik berlebih merupakan
munculnya tanda-tanda kelelahan yang bertahan lama serta penurunan kinerja dengan
upaya untuk mengembalikan kondisi fisik akibat aktivitas yang dilakukan dalam waktu
yang lama (>4 jam/hari). Tidak tercukupinya waktu istirahat dan waktu pemulihan dan
tingginya aktivitas fisik yang dilakukan ketika berwisata dapat menyebabkan munculnya
keluhan-keluhan ketika berwisata. Salah satu keluhan yang paling sering muncul akibat
ketidak seimbangan waktu istirahat dan aktivitas fisik selama berwisata ini adalah myalgia
B. Pembahasan
Myalgia merupakan salah satu kondisi yang dapat muncul pada wisatawan akibat
tingginya mobilitas sehingga menyebabkan aktivitas fisik yang berlebih yang merupakan
hal lumrah dilakukan oleh wisatawan ketika berwisata. Myalgia merupakan istilah yang
digunakan untuk menggambarkan nyeri otot, baik yang bersifat ringan maupun berat.
Munculnya nyeri atau rasa tidak nyaman serta pembengkakan pada otot, terbatasnya
lingkup gerak sendi (LGS), munculnya spasme pada otot serta penurunan performa dan
kekuatan otot merupakan gejala yang muncul pada kondisi myalgia. Kontraksi otot yang
berlebihan akibat tingginya mobilitas dan aktivitas fisik yang dilakukan oleh wisatawan
Aktivitas fisik berlebih selama berwisata akan meningkatkan jumlah asam laktat
pada otot akibat adanya kontraksi otot secara terus-menerus. Pembentukan asam laktat
berperan penting dalam proses terjadinya myalgia sebagai salah satu bentuk dari
pertahanan tubuh dalam menjaga kondisi homeostatis saat tubuh dalam kondisi kelelahan
dan kekurangan oksigen. Dengan mengubah glikogen menjadi asam laktat dibanding ATP
akan mengakibatkan proses glikolisis berlangsung lebih lama dan berujung pada kelelahan
otot yang memicu nyeri otot atau disebut juga myalgia (Puntillo, 2021)
Aktivitas fisik yang berlebih akan memicu otot untuk melakukan kontraksi secara
terus-menerus, sehingga menyebabkan munculnya cidera pada jaringan otot yang akan
membuat munculnya gangguan structural dari myofilament pada otot tersebut. Mediator
nyeri (leukotriene, prostaglandin dan histamine) akan keluar akibat adanya rasa nyeri pada
area otot yang cidera sehingga akan merangsang nosiseptor. Nosiseptor akan meneruma
impuls nyeri yang akan diteruskan menuju kornu dorsalis medulla spinalis sepanjang
traktus sensorik menuju ke otak untuk diinterpretasikan sebagai nyeri. (Bahrudin, 2017).
C. Penutup
Aktivitas fisik berlebih yang dilakukan wisatawan ketika berwisata dapat menimbulkan
kelelahan yang bertaahn lama dan penurunan kinerja dengan tujuan untuk mengembalikan
kondisi fisik. Kondisi kelelahan disertai mobilitas yang tinggi serta aktivitas wisata yang
dilakukan secara berlebih agar dapat memenuhi keinginan wisatawan untuk mengunjungi
destinasi wisata yang mereka inginkan dapat menyebabkan timbulnya keluhan ketika
Bahiyah, C., Hidayat, W., Sudarti. 2018. Strategi Pengembangan Potensi Pariwisata Di Pantai
Duta Kabupaten Probolinggo. Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 2 Jilid 1 Hal 95 – 103.
Bahrudin, M., 2017. Patofisiologi Nyeri (Pain). Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang, 13(1).
Febrian, N., R., Zubir, N. & Manaf, A., 2017. Pengaruh Aktivitas Fisik Yang Berlebihan Terhadap
Puntillo, F., Giglio, M., Paladini, A., Perchiazzi, G., Viswanath, O., Urits, I., Sabbà, C., Varrassi,
Sogaard, K. & Sjogaard, G., 2017. Physical Activity as Cause and Cure of Muscular Pain:
Wirawan, I. M. A., 2016. Kesehatan Pariwisata: Aspek Kesehatan Masyarakat di Daerah Tujuan