Lansia
Oleh:
2017
LEMBAR PERNYATAAN
Kami mempunyai copy dari makalah ini yang bisa dicetak ulang jika lembar tugas
kelompok yang di kumpulkan ini hilang atau rusak.
Lembar tugas individu/kelompok ini adalah hasil karya sendiri bukan merupakan karya
orang lain kecuali yang telah di tuliskan dalam referensi yang sudah di lakukan parafrase.
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk memberikan intervensi yang sesuai untuk pasien lansia dengan nyeri sendi.
2. Untuk memperbaiki keluhan dan mengurangi dampak osteoartritis pada kehidupan
pasien.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoartrosis
(sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering
ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas). (Smeltzer , C
Suzanne, 2002 hal 1087)
Latihan fisik adalah semua bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur
dan terencana, dengan tujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. (Kementerian
Kesehatan RI. 2011)
2.2 Manfaat
Menurut Brian C. Focht (2006) manfaat yang di dapat dari latihan fisik baik
untuk pasien nyeri osteoarthritis secara umum yaitu :
1. Intervensi dengan olahraga yang melibatkan latihan aerobik dan kekuatan otot
menghasilkan pengurangan gejala nyeri yang signifikan yaitu dengan nilai mulai
dari 17% sampai 46%.
2. Membantu penurunan berat badan memperbaiki rasa sakit pada orang dewasa
yang kelebihan berat badan atau obesitas .
3. Mengatasi nyeri pada gejala Osteoartritis pada Lansia.
4. Pelatihan menghasilkan perubahan yang lebih baik dalam sejumlah proses
disablement.
5. Pelatihan ini dapat di lakukan oleh pria dan wanita
6. Latihan yang dilakukan di rumah dan memperbaiki gejala nyeri, tidak banyak
biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk latihan ini .
7. Pendekatan terapi olahraga mungkin merupakan strategi yang menjanjikan untuk
mengintegrasikan pendidikan dan dukungan kesehatan pada masyarakat.
8. Latihan ini telah terbukti sebagai intervensi yang aman dan efektif yang dihasilkan
dalam menghilangkan rasa sakit dan perubahan yang menguntungkan dalam
berbagai kecacatan lain yang relevan
Menurut Nor Azizah Ishak, Zarina Zahari, and Maria Justine (2016) manfaat yang
di dapat dari latihan fisik yaitu :
1. Meningkatan kemampuan fungsional di dalam tubuh
2. Penurunan intensitas nyeri pada lansia dengan nyeri punggung.
3. Peningkatan fungsi tubuh lansia dengan nyeri punggung kronis
4. Meningkatkan kecepatan berjalan dan daya tahan tubuh
Menurut Adel Rashad Ahmed (2016) manfaat yang di dapat dari latihan fisik
yaitu:
1. Efektif dalam mengurangi rasa sakit
2. Meningkatkan fungsi fisik pada orang dengan OA
3. Meskipun latihan berbasis rumah memiliki kelebihan dibandingkan latihan
berbasis klinik karena harganya murah dan mudah dilakukan.
4. Mengurangi kekakuan dan pada skala nyeri
Menurut Juliano Bergamaschine Mata Disc (2017) manfaat yang di dapat dari
latihan fisik adalah memiliki efek yang dapat di rasakan secara cepat mulai dari
latihan pertama. Menurut David G. Behm (2015) manfaat yang di dapat dari
latihan fisik adalah untuk mengurangi cedera otot dan meningkatkan ROM sendi.
2.3 Indikasi
Menurut Brian C. Focht (2006) intervensi latihan fisik ini diberikan atau di
anjurkan untuk :
a) Lansia Penderita Osteoartritis
b) Pasien dengan nyeri sendi
c) Pasien dengan obesitas
d) Pasien obesitas dengan osteoartritis
e) Bagi siapa saja di bolehkan yang ingin memelihara kesehatan dan asalkan
tidak memiliki kontra indikasi
Olah raga dapat memberikan kesehatan pada manusia hal ini sesuai dengan
konsep sehat menurut World Health Organization (WHO 2012) bahwa sehat adalah
sejahtera jasmani, rohani dan sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun
kelemahan
Ada banyak cara untuk mengobati atau menanggulangi nyeri, upaya untuk
mengatasi nyeri adalah dengan melakukan terapi latihan stretching (peregangan),
selain dapat menurunkan nyeri juga dapat mengembalikan kelenturan otot - otot yang
mengalami kekakuan (Mujianto, 2013).
Stretching atau latihan gerak kaki itu sendiri adalah membuat otot tetap lentur,
penderita nyeri sendi siap bergerak, dan penderita nyeri sendi beralih dari aktivitas
kurang gerak ke aktivitas banyak gerak tanpa menimbulkan ketegangan (Anderson,
2008). Hasil penelitian Pamungkas (2010), menunjukan ada pengaruh latihan gerak
kaki (stretching) terhadap penu runan nyeri sendi pada lansia di posyandu lansia
Sejahtera GBI Setia Bakti Kediri. Selain itu hasil penelitian Saadah (2012),
menunjukan terdapat Pengaruh latihan fleksi William(Stretching) terhadap tingkat
nyeri punggung bawah pada lansia di posyandu lansia RW 2 Desa Kedungkandang
Mala.
Stretching atau peregangan akan melatih otot untuk mencapai derajat panjang dan
fleksibilitas yang normal yang mempengaruhi pelebaran pembuluh kapiler otot,
sehingga sirkulasi darah yang lebih baik akan mengurangi penumpukan sampah
metabolisme dan iritan, meningkatkan supply oksigen pada sel otot akan mengurangi
nyeri (Gerwin, 2004).
a) Fisiologi stretching menurunkan nyeri
Stretching adalah teknik penguluran pada jaringan lunak dengan teknik tertentu,
untuk menurunkan ketegangan otot secara fisiologis sehingga otot menjadi rileks dan
meningkatkan luas gerak sendi. Prinsip fisiologi stretching terdiri atas respon mekanik
dan respon neurofisiologi. Respon mekanik : Respon mekanikal otot terhadap
peregangan bergantung pada myofibril dan sarkomer otot. Setiap serabut otot tersusun
dari beberapa serabut otot. Satu serabut otot terdiri atas beberara myofibril. Myofibril
tersusun dari beberapa sarkomer yang terletak sejajar dgn serabut otot. Dan respon
neurofisiologi : Tergantung pada muscle spindel dan golgi tendon. Muscle spindel
merupakan organ sensorik utama dan tersusun dari organ intrafusal yg terletak paralel
dgn serabut extrafusal. Muscle spindel berfungsi untuk memonitor kecepatan dan
durasi regangan serta rasa terhadap perubahan panjang otot (Mujianto, 2013).
Stretching dapat dijadikan sebagai bentuk terapi latihan yang ditujukan untuk
meregangkan otot yang mengalami kekakuan akibat pembebanan yang terus menerus
sehingga otot menjadi tidak kaku dan memendek. Hal ini memicu timbulnya nyeri
pada otot yang terkena. Otot yang mengalami pembebanan terus menerus yang tidak
semestinya dapat mengakibatkan otot menjadi kaku dan nyeri (Mujianto, 2013)
BAB 3
APLIKASI DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS
3. Mujianto. (2013).Cara praktis mengatasi nyeri leher dan nyeri pinggang dengan
stretching.Jakarta: Trans Info Media