GRANDE MULTIPARA
DISUSUN OLEH :
Mengetahui,
Ka Unit PKRS
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
i
DAFTAR ISI
ii
SATUAN ACARA PENYULUHAN
GRANDE MULTIPARA
I. TUJUAN UMUM
1
III. MATERI
(terlampir)
IV. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi tanya jawab
V. MEDIA
Leaflet
PPT
Microfon
2
dari grande
multipara
Menjelaskan
bahaya yang
timbul setelah
persalinan pada
ibu hamil
dengan grande
multipara
Menjelaskan
komplikasi yang
muncul pada ibu
hamil dengan
grande
multipara
Menjelaskan
penatalaksanaan
ibu hamil
dengan grande
multipara
Menjelaskan
pencegahan ibu
hamil dengan
grande
multipara
3 Evaluasi 10 Memberikan Menjawab Ceramah
menit kesempatan untuk perrtanyaan dan tanya
bertanya Memperhatikan jawab
Peserta Mendengarkan
Menyimpulkan Penyaji
materi yang telah menjawab
disampaikan
3
Peserta pertanyaan
mengajukan
pertanyaan
4 Terminasi 3 menit Memberi salam Menjawab salam
penutup
VII. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan materi dan media
c. Kontrak waktu dengan sasaran
d. Menyiapkan tempat
e. Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi proses
a. Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama pendidikan
kesehatan berlangsung
b. Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
c. Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat pendidikan kesehatan
berlangsung
e. Tanya jawab berjalan dengan baik
3. Evaluasi hasil
a. Peserta dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai
pengertian grande multipara
b. Peserta dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai
bahaya dari grande multipara
c. Peserta mampu memahami dan menjelaskan kembali mengenai
bahaya yang timbul setelah persalinan pada ibu hamil dengan
grande multipara
4
d. Peserta mampu memahami menjelaskan kembali mengenai
komplikasi yang muncul pada ibu hamil dengan grande
multipara
e. Peserta mampu memahami menjelaskan kembali mengenai
penatalaksanaan ibu hamil dengan grande multipara
f. Peserta dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai
pencegahan ibu hamil dengan grande multipara
VIII. PENGORGAANISASIAN
mc
penyaji Pintu
5
LAMPIRAN
MATERI GRANDE MULTIPARA
6
berpikir lebih rasional. Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi akan lebih
berpikir rasional bahwa jumlah anak yang ideal adalah 2 orang. Namun
pada kenyataanya bahwa grande multipara masih menganut bahwa
banyak anak banyak rejeki
3. Faktor kepercayaan
Adanya kepercayaan masyarakat, keluarga dengan enam anak atau
lebih tentulah akan mendapat kesulitan dalam hal kehidupan sosial
ekonomi, pedidikan anak-anak, kesehatan dan lain sebagainya. Setiap
pertambahan anggota keluarga tentulah konsekuensinya menambah
permintaan kebutuhan hidup, dengan sendirinya akan berpengaruh pada
tingkat pendidikan dan kesehatan dari anak, sehingga anak akan rentan
terhadap penyakit akibat gizi yang buruk, akan banyak terdapat anak
terlantar akibat pendidikan yang buruk. Sehingga kepercayaan pada
grande multipara masih menganut bahwa banyak anak banyak rejeki
c. Faktor-faktor dari grande multípara
1. Kelainan letak janin, disebabkan oleh karena dinding rahim dan atau
dinding perut yang telah longgar akibat dari persalinan yang terdahulu.
2. Anemia dalam kehamilan, disebabkan karena kekurangan zat besi,jenis
pengobatannya relatif mudah bahkan murah. Darah akan bertambah
banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia.
Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan
bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan
tersebut adalah sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18% dan
haemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai
sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan
antara 32 dan 36 minggu. Secara fisiologis, pengenceran darah ini untuk
membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan adanya
kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling
berinteraksi.
3. Kelainan letak plasenta (plasenta previa) karena dinding rahim tempat
perlekatan plasenta yang normal (di daerah fundus dan corpus rahim)
7
sudah pernah dilekati plasenta pada kehamilan sebelumnya sehingga pada
kehamilan yang lebih dari lima kali, plasenta melekat di bagian bawah
rahim.
4. Solutio plasenta, adalah suatu keadaan dalam kehamilan dimana plasenta
yang tempat perlekatannya yang normal (pada fundus dan corpus uteri)
terlepas sebelum waktunya (pada kala III).
5. Robekan pada rahim (ruptura uteri), penyebabnya adalah dinding rahim
pada ibu yang telah melahirkan beberapa kali bayi yang dapat hidup
(viable) sudah lemah. Rintangan yang sangat kecil pada kehamilan
maupun pada proses persalinan dapat menimbulkan robekan pada rahim.
6. Terhambatnya kemajuan persalinan oleh karena kontraksi rahim kurang.
7. Rahim tidak berkontraksi setelah proses persalinan dimana dapat
menimbulkan perdarahan setelah persalinan.
d. Bahaya yang dapat timbul setelah persalinan pada ibu dengan grande
multipara
1. Rahim tidak dapat berkontraksi sehingga dapat menyebabkan perdarahan
yang banyak setelah proses persalinan.
2. Retensi plasenta, merupakan suatu keadaan dimana plasenta belum dapat
lahir dalam waktu setengah jam setelah janin lahir sebagai akibat dari
kurangnya kontraksi uterus. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan setelah
proses persalinan.
3. Subinvolusi uteri, merupakan kegagalan uterus untuk mengikuti pola
normal involusi uterus atau proses involusi yang tidak berjalan
sebagaimana mestinya, sehingga proses pengecilan uterus terhambat.
Karena rahim merupakan organ yang paling mudah diakses untuk diukur,
penilaian involusi uterus perlu dilakukan dalam menilai subinvolusi.
8
e. Komplikasi yang mungkin terjadi
1. Dalam kehamilan
a) Perdarahan pada kehamilan
b) Solusio plasenta : lepasnya plasenta dari dinding rahim bagian dalam
sebelum proses persalinan, baik seluruhnya maupun sebagian.
c) Plasenta previa : plasenta berada di bagian bawah rahim, sehingga
menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.
d) Abortus (keguguran) : berakhirnya kehamilan dengan
dikeluarkannya janin (fetus) atau embrio sebelum memiliki
kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim, sehingga
mengakibatkan kematiannya
2. Dalam persalinan
a) Atonia uteri : kondisi pada wanita di mana rahim gagal berkontraksi
setelah persalinan bayi. Kondisi ini dapat mengakibatkan pendarahan
pascapersalinan yang dapat membahayakan nyawa. Jika otot rahim
tidak cukup kuat melakukan kontraksi, maka akan terjadi
perdarahan.
b) Ruptur uteri : robeknya dinding uterus pada saat kehamilan atau
persalinan pada saat umur kehamilan lebih dari 28 minggu.
c) Kelainan letak lintang
e. Penatalaksanaan ibu hamil dengan grande multipara
1. Periksa kehamilan rutin ke tempat pelayanan kesehatan yang memadai
paling sedikit 4x selama kehamilan
2. Makan-makanan yang bergizi dan seimbang
3. Bila sudah ditemukan adanya kehamilan resiko tinggi, maka pemeriksaan
rutin harus dilakukan sesering mungkin
f. Pencegahan yang dilakukan pada ibu hamil dengan grande multipara
1. Merencanakan program KB pada saat kehamilan yaitu (suntik, pil,
implant, IUD)
2. Dengan menggunakan metode kontrasepsi yang dapat mengakhiri
kesuburan seorang wanita agar tidak dapat hamil lagi. Pilihan yang ideal
yaitu dengan sterilisasi, dimana seorang wanita yang telah mengikuti
9
sterilisasi kemungkinan besar tidak dapat hamil lagi. Sterilisasi bukan
hanya dapat dilakukan pada wanita tetapi dapat juga dilakukan pada
pasangannya (suaminya) yaitu dengan cara vasektomi.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
DAFTAR ABSENSI EDUKASI KLINIK RAWAT JALAN UNIT PKRS
RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
30
31
32
33
Ka Unit PKRS
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
13
LEMBAR OBSERVASI
PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
14
Daftar pertanyaan A. Pertanyaan dari audience ke kelompok 4F :
1. Pertanyaan dari Bu Dina
Apakah Grande Multipara berbahaya untuk
kedepannya ? sehingga solusi apakah yang tepat untuk
mengatasinya ?
2. Pertanyaan dari Bu Nia
Kontrasepsi apa yang tepat apabila seorang istri tidak
ingin memiliki anak lagi karena anak sudah lebih dari 4 ?
15
1. Grande Multipara adalah kehamilan lebih dari 5
kali melahirkan baik yang masih hidup maupun
yang sudah meninggal.
2. Cara pencegahan grande multipara :
Mengikuti program keluarga berencana atau KB
yaitu suntik, pil, implan, IUD, steril.
Masukan/
Tambahan
16
DOKUMENTASI
17
Gambar 1.3. Fasilitator membagikan leaflet dan meminta daftar hadir ke
audience penyuluhan kesehatan di Poli Hamil Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya.
18