Anda di halaman 1dari 5

Latar belakang masalah,

Alasan saya memilih penelitian ini yang pertama ialah kita memasuki di mana internet menjadi
kebutuhan primer dan mempermudah hidup kita, banyak sisi positif yang bisa didapat dari kemudahan
akses internet, contoh nya mudah nya mendapat informasi, mudahnya belanja, dan lain sebagainya.

Dan saya rasa di hampir semua perusahaan memberikan fasilitas internet di tempat kerja, hal ini untuk
mempermudah karyawan nya dalam bekerja, dan meningkatkan produktivitas kerja karyawan, tetapi
sering juga disalahgunakan oleh karyawannya. Mereka sering menggunakan fasilitas internet yang
disediakan perusahaannya untuk kepentingan pribadi. Penyalahgunaan ini disebut sebagai perilaku
cyberloafing. Dalam hal ini PT. BFI Finance juga mengalami kendala tersebut

Alasan yang kedua, motivasi kerja merupakan hal yang penting didalam sebuah perusahaan, semakin
karyawan termotivasi semakin meningkat pula kinerja nya, beberapa hal yang memotivasi kerja ialah
kenaikan gaji, bonus atau kenaikan jabatan. Dalam hal ini PT. BFi Finance sendiri memberikan jenjang
karir yang baik untuk karyawannya yang memang layak untuk naik jabatan, serta memberikan bonus
untuk beberapa posisi.

Alasan terakhir ialah pentingnya gaya kepemimpinan, gaya kepemimpinan sendiri ialah sebagai pola
menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh
bawahannya. Kualitas pemimpin sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan, semakin bagus
seorang pemimpin semakin bagus pula kinerja bawahannya. Agar kinerja karyawan meningkat , PT. BFI
Finance juga perlu menilai kualitas pemimpinnya, tidak hanya asal memilih seorang pemimpin tetapi
juga mempertimbangkan kualitas nya.

Rumusan masalah

Yang pertama apakah terdapat pengaruh perilaku cyberloafing terhadap kinerja karyawan di PT. BFI
Finance

Dan lainnnya

Manfaat penelitian

Yang pertama untuk perusahaan, penelitian ini dapat memberikan informasi serta sebagai bahan
masukan dan pertimbangan perusahaan untuk menilai karyawannya

Yang kedua untuk peneliti, penelitian ini dapat di jadikan refrensi untuk penelitian selanjutnya

Kemudian saya juga menggunakan beberapa pedoman jurnal sebagai referensi untuk penelitian saya.

Yang pertama ialah Jurnal dari Hidayat et al., 2018 yang berjudul Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi
Kerja, dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan pada SPBU di
Kabupaten Rokan Hilir, dengan hasil Motivasi kerja (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan sedangkan gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

Penelitian yang kedua yaitu dari Dwi Haryanto 2017 dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Kompensasi dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan CV. Indyferyto Group Yogyakarta

hasil nya Gaya Kepemimpinan (X1) tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan
Penelitian yang ketiga yaitu dari Jaya dan Benny tri setya dengan judul Pengaruh Moderasi
Motivasi pada Hubungan Kompensasi terhadap Kinerja yang memberikan hasil Terdapat pengaruh
secara simultan yang signifikan dari Motivasi (Z) terhadap Kinerja (Y)

- Rika et al., 2020 judul Kinerja pegawai ditinjau dari perilaku Cyberloafing dan komitmen
organisasi dengan hasil Perilaku Cyberloafing (X1) berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Kinerja Pegawai (Y)

Pascarini, Dewi et al., 2020


Pengaruh Job Embeddedness, Ketahanan Kerja (Resilience), dan Cyberloafing terhadap
Kinerja serta OCB sebagai Variabel Interverning pada Tenaga Kependidikan di UNTAG 45
Surabaya hasil Cyberloafing (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja (Y)

Kajian teori
Perilaku cyberloafing Penyalahgunaan akses internet oleh karyawan atau menurut Lim,
Thompson, dan Loo (dalam Ramadhan 2017) menyebutkan bahwa cyberloafing adalah suatu
perilaku sadar yang dilakukan pegawai dalam menggunakan berbagai jenis gadget, baik
fasilitas dari perusahaan ataupun milik pribadi dengan tujuan yang tidak ada kaitannya dengan
pekerjaan di tempat dan jam kerja.

Motivasi Kerja : Penting untuk Perusahaan , Menurut Robbins dan Judge (2016) motivasi
adalah proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan seseorang dalam upaya
untuk mencapai tujuan.

Gaya Kepemimpinan : Kualitas seorang Pemimpin , Menurut Thoha (2010) dalam Agustin dkk
(2019) gaya kepemimpinan adalah merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang
pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat.

Kinerja Karyawan : Tingkat pencapaian karyawan, Fahmi (2016) kinerja adalah hasil yang
diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit
oriented yang dihasilkan selama satu periode waktu.
Metode penelitian , disini saya menggunaan metode penelitan kuantitatif yakni
pengamatan secara langsung di perusahaan,
Sumber data yang saya gunakan yaitu yang pertama dari penelitian dilapangan dengan
menyebarkan kuesioner yang mana ini merupakan sumber data primer nya, sedangkan
untuk data sekunder saya menggunakan referensi berupa buku, jurnal ambil dari
website maupun artikel artikel terkait.
Untuk mengecek keabsahan datanya maka saya menggunakan uji validitas dan
reliabilitas, dengan menguji kuesioner yang telah saya bagikan menggunakan program
spss 26
Karena kuesioner yang dapat saya bagikan itu 82 kuesioner maka didapatkan nilai r
tabel yaitu 0.2172 dengan cara perhitungan df = n- 2 yang mana nilai n adalah jumlah
kuesioner yang saya bagikan. Karena nilai r hitung tiap indicator diatas nilai r tabel
maka kuesioner dapat dikatakan valid,
Kemudian untuk uji reliabilitas nya sendiri dari tabel yang saya sajikan ini maka dapat
dinyakan bahwa semua variabel itu reliabel atau hasil jawaban dari responden dapat
dikatakan konsisten dari waktu ke waktu. Karena nilai R alpha diatas nilai Cronbach
alpha atau diatas 0.6

Setelah uji validitas dan uji reliabilitas maka selanjutnya dilakukan uji asumsi klasik,
Uji yang pertama yaitu uji normalitas, dari gambar yang saya sajikan plotting tidak
menjauh dari garis 45o, serta grafik yang juga tidak melenceng ke kanan maupun kekiri
maka dapat dikatakan bahwa data terdistribusi secara normal.

Uji selanjutnya yaitu uji multikolinieritas , uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah
ada hubungan yang sempurna antar variabel bebas. Karena nilai VIF < 10 serta nilai
toleransi > 0.1 maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang sempurna
antara variabel bebas

Kemudian uji asumsi klasik selanjutnya ialah uji heterokedastisitas, dalam uji
heterokedastisitas sendiri dapat menggunakan beberapa metode, dan disini saya
menggunakan scatterplot yang mana dapat diketahui dari gambar ini tidak terdapat
heterokedastisitas karena tidak terdeteksi pola – pola tertentu.

Selanjutnya yaitu uji auto korelasi, untuk uji auto korelasi sendiri disini saya
menggunakan uji durbin Watson dengan hasil DW yang saya peroleh yaitu 1.814, disini
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat auto korelasi, karena nilai dW terletak diantara
dU dan (4-dU) atau 1.814 lebih besar dari 1.7176 dan lebih kecil dari 2.2824.

Kemudian selanjutnya saya melakukan uji hipotesis yang berupa uji analisis regresi
berganda, uji koefisien korelasi dan uji koefisien determinasi , serta uji f dan uji t.
Yang pertama uji analisis regresi berganda, untuk uji ini kita dapat melihat nilai b0
sebesar 22.849, nilai B1 sebesar – 0.142, B2 sebesar 0.321, dan B3 sebesar 0.337 nilai ini
dimasukkan dalam persamaan Y = β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3 atau Y = 22,849 – 0,142 X1
+ 0,321 X2 + 0,337 + e
Keterangan:
Y = Variabel terikat atau response.
X = Variabel bebas atau predictor.
α/B0 = Konstanta.
β = Slope atau Koefisien estimate.

Disini memperoleh pengertian bahwa jika nilai variabel bebas 0 maka nilai y 22.894. atau
nilai y = nilai konstanta
Selanjutnya untuk perilaku cyberloafing -0.142 yang berarty jika nilai cyberloafing naik
maka nilai y akan turun, dan sebaliknya karena perilaku cyberloafing menghasilkan
nilai negatif/berlawanan arah.
Motivasi kerja 0.321 artinya setiap motivasi kerja bertambah 1% maka kinerja
karyawan meningkat 0.321
Gaya kepemimpinan 0.337 artinya setiap motivasi kerja bertambah 1% maka kinerja
karyawan meningkat 0.337

Uji selanjutnya yaitu uji koefisien korelasi, disini dapat dilihat bahwa nilai R sebesar
0.443 yang dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel bebas yaitu perilaku
cyberloafing, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap variabel terikat atau
kinerja karywan adalah sebesar 44.3% berarti sisanya atau 55.7% itu dijelaskan oleh
variabel lain diluar penelitian.
Sama hal nya dengan uji koefisien determinasi yang mana memperoleh nilai r square
sebesar 0.165 atau 16.5% yang berarti besar persentase variasi kinerja karywan yang
dijelaskan oleh variasi variabel perilaku cyberloafing, motivasi kerja dan gaya
kepemimpinan hanya sebesar 16.5% sedangkan sisa 83.5% dijelaskan oleh variabel
lainnya diluar penelitian.

Uji selanjutnya yaitu uji f, untuk uji f sendiri jika nilai signifikansi f dibawah 0.05 maka
dapat dikatakan bahwa variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel
terikat.

Uji t , untuk uji t sendiri jika nilai signifikansi antar variabel dibawah 0.05 dan nilai t
hitung diatas t tabel maka dapat dikatakan bahwa setiap variabel bebas berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel terikat.
Untuk analisis data nya saya menggunakan analisis deskriptif , yaitu dengan menggunakan
skala likert

Setelah saya mengecek keabsahannya dengan uji validitas dan reliabilitas dan variabel –
variabel yang saya gunakan sudah valid dan reliabel maka saya menggunakan beberapa
pengujian lagi sebelum menguji hipotesa nya, yaitu dengan uji normalitas, uji
mulktikolinearitas , uji heterokedastisitas serta uji auto korelasi.

Setelah memperoleh hasil yang baik dan dapat di pertanggung jawabkan maka saya
melanjutkannya dengan uji hipotesa, dengan memperoleh hasil yang pertama
Perilaku cyberloafing berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja karyawan,
Yang kedua motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan,
Yang ketiga gaya kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan,
Maka hasil ini sesuai dengan hipotesa awal saya.

Anda mungkin juga menyukai