Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya telah disusun Buku
Pertama pembentukan Generasi Anti Narkotika dan Miras Nasional (GANMN), Dewan
Pimpinan Daerah Kabupaten Pringsewu dapat terselesaikan.
Harapan besar penulis bahwa buku ini akan menjadi pioner pelaksanaan Gerakan Anti
Narkotika dan Miras Nasional (GANMN) dan menjadi salah satu acuan untuk menjadi
petunjuk teknis dalam mengimplementasikan gerakan anti
anti narkotika dan miras nasional
secaran efisien.
Sebagai follow up untuk prgresifitas Gerakan Anti Narkotika dan Miras Nasional (GANMN)
penulis mengharapak dukungan dari semua pihak dalam bentuk masukan, pemikiran, kritik,
dan saran membangun untuk kepentingan
kepent kita bersama.
Penulis
Teguh Drakula
DAFTAR ISI
NO hal
I Selayang Pandang GANMN Pringsewu ………………………………………………………………
………………………………………………………………………… 1
II Struktur Pengurus Generasi Anti Narkotak dan Miras Nasional (GANMN) Dewan
III Pimpinan Daerah Kabupaten Pringsewu …………………………………………………
……………………………………………………………………… 3
Visi Misi ………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………. 5
IV Program Kerja ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………… 6
1 Program Kerja Bidang …………………………………………………………………………………………. 6
2 Program Tidak Langsung …………………………………………………………………………………….. 6
3 Program Usaha Promotif………………………………………………………………………
Promotif…………………………………………………………………………………….. 6
4 Program Komunikasi ………………………………………………………………………………………….. 7
5 Program Kerja Beresiko Tinggi ……………………………………………………………………………. 8
6 Program Kerja untuk Partisipasi Masyarakat ………………………………………………………. 8
V Dasar Hukum ………………………………………………………………………………………………………………. 9
Rencana Kerja ……………………………………………………………………………………………………………… 10
Lampiran
1 Notaris Gerakan Anti Narkotika dan Miras Nasional ……………………………………………………. i
2 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Anti Narkotika dan Miras ii
3 Nasional ………………………………………………………………………………………………………………………. iii
4 Awas Narkoba Masuk Desa – Dalam Rangka Mewujudkan Desa Bersih Narkoba
(Desa Besinar) ……………………………………………………………………………………………………………… iv
5 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Bersih Narkoba ……………………………………………………… v
6 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan DaerahTertinggal,
Daerah dan
an Transmigrasi Nomor
11 2019 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 ………………………………….. vi
7 Pedoman Pencegahan di Lingkungan Sekolah “Sekolah Bersinar” Badan Narkotika
Nasional Republik Indonesia ……………………………………………………………………………………….. vii
GANMN DPD PRINGSEWU |1
Masalah narkotika dan minuman keras sudah merupakan masalah nasional, karena mas masalah
sudah ada dimana-mana.
mana. Wacana moral hari ini adalah; akan sangat sulit ditemukan pekon atau
desa di republik ini yangg steril dari narkotika, disadari
disadari atau tidak sudah ada di sekeliling kita.
Begitu juga dengan minuman keras; KUHP Tindak pidana minuman keras diatur dalam pasal 300,
pasal 492, pasal 536 – 53939 yang memiliki unsur pidana yaitu membuat mabuk, mabuk di
khalayak ramai dan menjual secara bebas. Tindak pidana minuman keras menurut KUHP,
sebagaimana tertuang dalam pasal 300 KUHP yang diartikan sengaja menjual, membikin mabuk
dan ancaman kekerasan memaksa
memaksa meminum minuman yang memabukan serta pasal 492 KUHP
yang diartikan dalam keadaan mabuk mengganggu ketertiban umum.
Sampai hari ini minuman keras masih dikonsumsi oleh banyak orang dengan volume/ ukuran
yang tidak bisa ditentukan jumlah dan volumenya,
volumenya, yang bisa dirasakan masyarakat hanya cerita
tentang minum tuak atau miras lainya. Kondisi seperti ini akan cenderung sedikit sadis jika
digabungkan dengan wacana penggunaan narkotika di negeri ini.
Survei dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
menunjukkan 2,3 juta pelajar atau mahasiswa di Indonesia pernah mengonsumsi narkotika.
Angka itu setara dengan 3,2 persen dari populasi kelompok tersebut. Terkait dengan eksistensi
Gerakan Anti Narkotika dan Miras Nasional (GANMN) kabupaten Pringsewu sebagai lembaga
organisasi kemasyarakatan, saat ini sedang menitik beratkan pada beberapa pendekatan
program.
Kedua, Informasi
nformasi penelitian dan pengembangan terhadap masalah narkoba
Dilakukan penelitian dan penggalian informasi terhadap masalah narkoba yang nantinya dapat
dijadikan bahan atau sumber untuk membuat kebijakan pemerintah terhadap masalah narkoba.
Sementara rencana aktivitas/program yang sudah terintegrasi dan akan dilaksanakan dalam
rangka pencegahan, penyuluhan, penanggulangan penyalahgunaan narkoba antaralain :
Gerakan Anti Narkotika dan Miras Nasional (GANMN) kabupaten Pringsewu akan melakukan
upaya penyuluhan dan pendekatan persuasif ke semua lapisan masyarakat ke seluruh pekon di
kabupaten Pringsewu. Hal ini dikerjakan karena penyalahgunaan narkoba saat ini menjadi
masalah yang sangat memprihatinkan dan cenderung semakin meningkat serta merupakan
masalah bersama antara yang melibatkan pemerintah dan masyarakat sehingga memerlukan
suatu strategi yang melibatkan seluruh komponen masyarakat yang bersatu padu dal
dalam suatu
gerakan bersama Gerakan Anti Narkotika dan Miras Nasional. Efektifitas pergerakan Gerakan
Anti Narkotika dan Miras Nasional (GANMN) akan bekerjasama dengan lembaga lain yang ada
diarea sama seperti Badan Narkotika Nasional (BNN).
GANMN DPD PRINGSEWU |3
DEWAN PEMBINA :
1. BUPATI KABUPATEN PRINGSEWU
2. KAPOLRES PRINGSEWU
3. KOMANDAN KODIM KABUPATEN TANGGAMUS
4. KAJARI KABUPATEN PRINGSEWU
5. KETUA DPRD KABUPATEN PRINGSEWU
DEWAN PENGAWAS :
1. SUKISNO
2. Hi. MUHIBUN
3. Hi. EDI SUCIPTO
4. Hi. PURNOMO
5. Hi. JAMIL
DIVISI-DIVISI :
Ketua
Bambang Wahyudi
Nomor Hp : 0852-6908-3409
GANMN DPD PRINGSEWU |5
VISI
Menciptakan masyarakat dan generasi yang unggul dalam berprestasi yang berwawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi didasari cinta tanah air dan taqwa, tanpa narkotika dan minuman keras
yang berkualitas serta profesional.
MISI
1. Turut serta berperan serta secara aktit dan sinergitas membantu pemerintah dalam arti yang
seluas luasnya untuk :
Mencegah masuknya narkotika dan minuman keras secara ilegal
Memberantas dan mempersempit ruang gerak peredaran peredaran gelap narkotika dan minuman
keras
Mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan minuman keras diseluruh kalangan dan
lampisan masnyarakat
Menanggulangi korban akibat penyalahgunaan narkotika dan minuman keratus
2. Menumbuhkan dan membina kesadaran
kesadaran masyarakat terhadap kewaibanya untuk melaporkan
kepada pejabat yang berwenang apabila mengetahui adanya peredaran gelap dan
penyalahgunaan narkotika dan minuman keras.
keras
3. Melakukan penyuluhan tentang ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika
ika dan minuman keras.
4. Mendirikan pendidikan agama dan pendidikan umum mulai dari pondok pesantren tempat
rehabilitasi narkotika bertujuan untuki memulihkan kemampuan phisisk, mental, dan sosial
penderita serta latihan wirausaha, ekonomi kreatif, sehingga generasi penerus anak bangsa
bisa terhindar dari penyalahgunaan serta peredaran bahaya narkotika dan minuman keras.
5. Menyelenggarakan usaha sosial lainya yang langsung maupun tidak langsung untuk mencapai
maksud dan tujuan yayasan asalkan tidak bertentangan
bertentangan dengan undang
undang-undang dan garis-
garis besar haluan negara Republik Indonesia.
6. Mendirikan musium reward Indonesia dunia, atau disingkat (MURID). MURID didirikan demi
menegakan pilar-pilar
pilar kebanggaan nasional bangsa Indonesia agar bangsa Indonesia mampu
dan mau menghargai karsa dan karya bukan bangsa asing, tetapi bangsa Indonesia khususnya
pejuan narkoba serta prestasi lainya. Penghargaan juga dapat diberikan secara individu
maupun kelompok serta kelembagaan.
Bandarlampung 9 juni 2021
Gerakan Anti Narkotika dan Miras Nasional
1. Program Bidang
Pencegahan, Penyuluhan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Mencegah
terjadinya penyalahgunaan narkoba pada setiap bidang/
bidan divisi :
B. Bekerjasama dengan lembaga sejenis sepert Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk
berkolaborasi dan menjalin hubungan kinerja erat pada area pencegahan dan pembinaan.
Kerja ini akan otomatis berbasis pada bidang/ divisi Gerakan Anti Narkotika dan Miras
Nasional (GANMN) sebagaimana yang sudah terbentuk pada bidang
bidang atau divisi tercantum.
4. Program Komunikasi
Informasi dan pendidikan
endidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama di arahkan kepada
generasi muda (anak, remaja, pelajar, pemuda, dan mahasiswa), penyalahgunaan sebagai
interaksi individu yang kompleks dengan berbagai elemen dilingkungan tersebut, terutama
dengan orang tua, sekolah, lingkungan
lingkungan masyarakat dan remaja/pemuda lainnya, oleh karena
itu strategi informasi dan pendidikan pencegahan dilaksanakan melalui beberapa sasaran
yaitu :
A. Keluarga
Dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja, dan anggota keluarga lainnya.
B. Pendidikan
Sekolahh maupun luar sekolah/dengan kelompok sasaran guru/tenaga pendidikan dan
peserta didik/secara kulikuler maupun ekstra kulikuler.
kulikuler
C. Lembaga Keagamaan
Dengan sasaran pemuka-pemuka
pemuka agama dan umatnya
D. Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Dengan sasaran remaja/pemuda dan masyarakat
E. Organisasi Wilayah Pemukiman
Pekon/ Desa, (RT, RW), dengan sasaran warga terutama pemuka masyarakat dan remaja
setempat
F. Unit-unit Kerja
Dengan sasaran pimpinan, karyawan dan keluarganya
G. Cyber Program dan Mass Media
Baik elektronik, cetak dan media interpersonal (Talk Show dan Dialog Interaktif), dengan
sasaran luas maupun individu.
Suksesnya strategi program ini sangat tergantung pada partisipasi masyarakat dalam usaha
usaha-
usaha promotif, edukasi prevensi, dan penanganan golongan beresiko tinggi, kekuatan
kekuatan-
kekuatan di dalam masyarakat di mobilisir untuk secara aktif menyelenggarakan program
program-
program dibidang-bidang
bidang tersebut.
V. Dasar Hukum.
1. Undang-Undang
Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
2. Undang-Undang
Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Peraturan Pemerintah Nomor 25
Tahun 2011 tentang
3. Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang
Undang-Undang Nomor
35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
5. 12. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang BadanNarkotika Nasional
sebagaimana telah diubah dengan
6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2019 tentang
7. Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010tentang Badan Narkotika
Nasional;
8. Peraturan Menteri Sosial Nomor 26 Tahun 2012 tentang Standar Rehabilitasi Sosial Korban
PenyalahgunaanNarkotika,
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2013tentang Fasilitasi Pencegahan
Penyalahgunaan Narkotika;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 50 Tahun 2015tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Wajib Lapor danRehabilita
abilitasi Medis bagi Pecandu Narkotika.
G A N M N D P D P R I N G S E W U | 10