Anda di halaman 1dari 4

Moch Raffy Soekarno

181711049
3B_TEN
Tugas OSE PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Air Mini Hidro)

Gambar 2 Skema PLTA


Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air MiniHidro
Pemanfaatan tenaga air untuk berbagai kebutuhan daya (energi) telah dikenal sejak lama,
mulai dengan teknologi sederhana seperti kincir air yang banyak ditemukan di pedesaan sampai
pada teknologi canggih yang menggunakan berbagai macam turbin. Persyaratan pokok untuk suatu
PLTM adalah tersedianya air (debit) dan adanya jatuhan air (perbedaan tinggi, head). Air akan
dialirkan ke dalam turbin dan melalui sudu (runner), energi atau daya air yang ada akan
memutarkan poros turbin. Putaran poros turbin inilah yang akan memutarkan generator untuk
menghasilkan energi listrik. Contoh skema PLTM ditunjukkan pada gambar 2.

Pembangkit listrik tenaga air skala kecil dapat dibagi 2 menurut kapasitas daya yang
dihasilkan. Bila kapasitas energi yang dihasilkan di bawah 200 kW disebut Pembangkit Listrik
Mikrohidro (PLTMH), dan bila kapasitas energi listrik yang dihasilkan antara 200 kW sampai 5
MW disebut Pembangkit Listrik Minihidro (PLTM). Pembangkit Mikro Hidro hanya cocok untuk
kebutuhan beban yang tidak terlampau besar, seperti kebutuhan rumah tangga dan pedesaan.
Kapasitas daya pembangkit Minihidro yang cukup besar memungkinkan pemanfaatan yang luas,
seperti untuk penyediaan tenaga listrik pada beberapa kecamatan, ibukota kabupaten atau industri.
Baik Pembangkit Mikrohidro maupun Minihidro dapat diinterkoneksikan dengan jaringan listrik
PLN (grid connection).

Gambar 2 Skema PLTM

Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) merupakan pembangkit tenaga listrik


yang mengubah energi potensial air menjadi energi listrik. Dengan memanfaatkan mesin
penggerak turbin air yang terlebih dulu mengkonvesi energi potensial air menjadi energi
mekanik untuk kemudian dikonversikan lagi menjadi energi listrik dengan memutar rotor
generator. Daya listrik yang dibangkitkan dapat dihitung menggunakan persamaan :

P = ρ . g . H. Q . ηs (kW)
Keterangan:
P = Daya yang dihasilkan turbin (kW)
= Massa jenis air (kg/m3)
= Percepatan gravitasi bumi (kgm/s3)
H = Tinggi jatuh air (m)
Q = Debit air (m3/s)
Ns = Efisiensi sistem (%)

Besarnya listrik yang dihasilkan PLTM tergantung dua faktor sebagai berikut :

1. Seberapa tinggi air yang jatuh


2. Jumlah air yang jatuh
Contoh Studi Kasus

Jika diketahui H = 15 m

Q = 2,5 m3/s,

efisiensi = 0,95

Maka :

P = ρ . g . H. Q . ηs (kW)

= 1000 kg/m3 x 9,81 m/s2 x 15 m x 2,5 m3/s x 0,95

= 349.481 Watt

Anda mungkin juga menyukai