DOSEN PENGAMPUH:
MERDI F. MAMONTO,M.Pd
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6:
1. SUTRIANA LIANTI MAMONTO
2. DWI ANJANI MAMONTO
TINGKAT 1
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat izin-Nya semata
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam tak lupa pula
kita hanturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW semoga rahmat dan
magfirah Allah selalu bercucuran pada arwah beliau, kerabat, sahabat dan Inshaallah akan
Mencari ilmu dalam agama Islam merupakan perkara wajib bagi umatnya. Ilmu
menjadi bekal bagi manu sia dalam menjalankan kehidupan. Mencari ilmu tidak terbatas pada
Muslim saja, tapi juga Muslimah. Belajar bagi seorang Muslimah bukanlah untuk dirinya
sendiri. Ilmu yang dimiliki Muslimah dan seorang ibu akan berguna bagi anak-anaknya
kelak.
Mengenai masalah tersebut kita akan mempelajari lebih lanjut tentang ilmu
pegetahuan tetapi sebelumnya di harapkan kritikan dan saran terhadap makalah ini demi
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...01
A. Latar Belakang………………………………………………………………01
B. Tujuan Pembelajaran………………………………………………………..01
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………02
A. Iptek Menurut Islam…………………………………………………………02
B. Seni Menurut Islam………………………………………………………….08
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………11
A. Kesimpulan…………………………………………………………………...11
B. Saran………………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama,
menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang
seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang.
Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran
(qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam
sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu
pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan
diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.
Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi
pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya
yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek,
didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh
memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek
iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya,
PEMBAHASAN
Peran Islam dalam perkembangan iptek adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan
dijadikan tolak ukur dan pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh
dimanfaatkan adalah yang telah dihalalkan oleh syariah islam. Sedangkan Iptek yang tidak
boleh dimanfaatkan adalah yang telah diharamkan. Akhlak yang baik muncul dari keimanan
dan ketakwaan kepada Allah SWT sumber segala kebaikan, Keindahan, dan Kemuliaan.
Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul bila diawali dengan
pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah SWT dan terhadap
Keagungan-Nya.
merenungkan segala kejadian di alam semesta.Dengan kata lain Islam sangat mementingkan
mementingkan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah atau pengabdian Muslim
kepada Allah SWT dan mengembang amanat Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka
bumi untuk berkhidmat kepada manusia dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam. Ada
lebih dari 800 ayat dalam Al-Quran yang mementingkan proses perenungan, pemikiran, dan
pengamatan tehadap berbagai gejala alam, untuk di tafakuri dan menjadi bahan dzikir kepada
Allah.
1. Kewajiban Mencari Ilmu
Pada dasarnya kita hidup didunia ini tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah.
Tentunya beribadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang ada di Al-Qur’an dan Al-
Hadist. Tidak akan tersesat bagi siapa saja yang berpegang teguh dan sungguh-sungguh
Disebutkan dalam hadist, bahwasanya ilmu yang wajib dicari seorang muslim ada 3,
sedangkan yang lainnya akan menjadi fadhlun (keutamaan). Ketiga ilmu tersebut adalah
dari Al-hadist yang menegakkan) dan faridhotun adilah (ilmu bagi waris atau ilmu faroidh
yang adil)
Dalam sebuah hadist rasulullah bersabda, “mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim,
dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya bagaikan menggantungkan
permata dan emas pada babi hutan.”(HR. Ibnu Majah dan lainya)
Manusia dituntut untuk menuntut ilmu, dan hukumnya wajib. Jika tidak menuntut
ilmu berdosa. Selain hukum tersebut menuntut ilmu bermanfaat untuk mencapai kecerdasan
atau disebut ulama (orang yang memiliki ilmu). Namun di balik itu, orang yang memiliki
Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat
hubungan yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam suatu sistem yang disebut
dinul Islam, didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak
tergambar dalam keutuhan inti ajarannya. Di dalam al-Qur’an dinyatakan yang artinya
“Tidaklah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang
baik (dinul Islam) seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghujam kebumi)
dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu mengeluarkan buahnya setiap muslim dengan
mereka ingat”.
Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi Allah dan
masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini dengan berbagai gelaran mulia dan terhormat
yang menggambarkan kemuliaan dan ketinggian kedudukan mereka di sisi Allah SWT dan
makhluk-Nya.
Ilmuwan dianggap memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam pemanfaatan dan
yang sia-sia, karena kerusakan alam dan lingkungan itu lebih banyak disebabkan oleh ulah
manusia. Ilmuwan harus selalu menyadari bahwa dirinya adalah hamba dan khalifah Allah
Setiap manusia diberikan hidayah dari Allah SWT berupa “alat” untuk mencapai dan
a. Indera, untuk menangkap kebenaran fisik, Naluri, untuk mempertahankan hidup dan
b. Pikiran dan atau kemampuan rasional yang mampu mengembangkan kemampuan tiga
jenis pengetahuan akali (pengetahuan biasa, ilmiah dan filsafi). Akal juga merupakan
pengetahuannya
d. Hati nurani, suatu kemampuan manusia untuk dapat menangkap kebenaran tingkah
Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun
dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata “SANI” yang
kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Namun menurut kajian ilmu di
Eropa mengatakan “ART” yang artinya kurang lebih adalah barang / atau karya dari sebuah
kegiatan.
Perkembangan seni Pada masa Daulah Bani Umayyah , terutama seni bahasa, seni
a. Seni Bahasa
Sedangkan kemajuan bahasa mengikuti kemajuan bangsa. Pada masa Daulah Bani Umayyah
kaum muslimin sudah mencapai kemajuan dalam berbagai bidang, yaitu bidang politik,
ekonomi, sosial, dan ilmu pengetahuan. Dengan sendirinya kosakata bahasa menjadi
bertambah dengan kata-kata dan istilah –istilah baru yang tidak terdapat pada zaman
sebelumnya.
Kota Basrah dan Kufah pada zaman itu merupakan pusat perkembangan ilmu dan
sastra (adab). Di kedua kota itu orang-orang Arab muslim bertukar pikiran dalam diskusi-
diskusi ilmiah dengan orang-orang dari bangsa yang telah mengalami kemajuan terlebih
dahulu. Di kota itu pula banyak kaum muslimin yang aktif menyusun dan menuangkan karya
mereka dalam berbagai bidang ilmu. Maka dengan demikian berkembanglah ilmu tata bahasa
(Ilmu Nahwu dan sharaf) dan Ilmu Balaghah, serta banyak pula lahir-lahir penyair-penyair
terkenal.
b. Seni Rupa
Seni rupa yang berkembang pada zaman Daulah Bani Umayyah hanyalah seni ukir,
seni pahat, sama halnya dengan zaman permulaan, seni ukir yang berkembang pesat pada
zaman itu ialah penggunaan khat arab (kaligrafi) sebagai motif ukiran.
Yang terkenal dan maju ialah seni ukir di dinding tembok. Banyak Al-Qur’an, Hadits
Nabi dan rangkuman syair yang di pahat dan diukir pada tembok dinding bangunan masjid,
c. Seni Suara
Perkembangan seni suara pada zaman pemerintahan Daulat Bani Umayyah yang
terpenting ialah Qira’atul Qur’an, Qasidah, Musik dan lagu-lagu lainnya yang bertema cinta
kasih.
Seni bangunan atau Arsitektur pada masa pemerintahan Daulah Bani Umayyah pada
umumnya masih berpusat pada seni bangunan sipil, seperti bangunan kota Damaskus, kota
Kairuwan, kota Al- Zahra. Adapun seni bangunan agama antara lain bangunan Masjid
Damaskus dan Masjid Kairuwan, begitu juga seni bangunan yang terdapat pada benteng-
mengajar ilmu pengetahuan agama dan umum ilmu pengetahuan agama yang berkembang
pada saat itu antara lain ialah, ilmu Qira’at, Tafsir, Hadits Fiqih, Nahwu, Balaqhah dan lain-
lain. Ilmu tafsir pada masa itu belum mengalami perkembangan pesat sebagaimana yang
terjadi pada masa pemerintahan Daulah Bani Abbasiyah. Tafsir berkembang dari lisan ke
lisan sampai akhirnya tertulis. Ahli tafsir yang pertama pada masa itu ialah Ibnu Abbas, salah
seorang sahabat Nabi yang sekaligus juga paman Nabi yang terkenal.
Penggunaan alat musik seperti oud sangat membantu dalam memahai pelajaran musik islam.
Oud adalah alat musik berbentuk seperti buah piryang di potong setengah dan di lengkapi
Oud di Italia berubah nama menjadi il luto. Berbeda dengan Jerman, il luto dikenal
dengan nama laute. Terjadi perubahan bahasa penyebutan pada alat musik yang benar-benar
Maka menurut DR. Yusuf Qardhawi, hal-hal yang harus diperhatikan dalam hal
a. Tidak semua nyanyian hukumnya mubah, karena isinya harus sesuai dengan etika
c. Nyanyian tersebut tidak disertai dengan sesuatu yang haram, seperti minum khamar,
menampakkan aurat, atau pergaulan bebas laki-laki dan perempuan tanpa batas.
d. Nyanyian sebagaimana semua hal yang hukumnya mubah (boleh)- harus dibatasi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi
standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah
Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan
tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam)
sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria
inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat
B. SARAN
Iptek yang boleh dimanfaatkan adalah yang telah dihalalkan oleh syariah islam.
Sedangkan Iptek yang tidak boleh dimanfaatkan adalah yang telah diharamkan. Akhlak yang
baik muncul dari keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sumber segala kebaikan,
https://bipolpa.blogspot.com/2016/09/makalah-kewajiban-menuntup-ilmu.html
https://www.slideshare.net/Wulanrk/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-seni-ipteks-dalam-
islam
https://putriandinitanjung.blogspot.com/2019/03/makalah-kewajiban-menuntut-ilmu-
dan.html