a. Logam lasan (weld metal), adalah daerah endapan las (weld deposit) dari
logam yang pada waktu pengelasan mencair dan kemudian membeku.
Endapan las (weld deposit) berasal dari logam pengisi (filler metal).
b. Garis gabungan (fusion line), adalah garis gabungan antara logam lasan
dan HAZ, dapat dilihat dengan mengetsa penampang las. Daerah ini adalah
batas bagian cair dan padat dari sambungan las.
c. HAZ (Heat Affected Zone), adalah daerah pengaruh panas atau daerah
dimana logam dasar yang bersebelahan dengan logam las yang selama
pengelasan mengalami siklus termal atau pemanasan dan pendinginan
dengan cepat. Penyebaran panas pada logam induk dipengaruhi oleh
temperatur panas dari logam cair dan kecepatan dari pengelasan. Pada
batas HAZ dan logam cair temperatur naik sangat cepat sampai batas
pencairan logam dan temperatur turun sangat cepat juga setelah proses
pengelasan selesai. Hal ini dapat disebut juga sebagai efek quenching.
Pada daerah ini biasanya terjadi transformasi struktur mikro. Struktur mikro
menjadi austenit ketika temperatur naik (panas) dan menjadi martensit
ketika temperatur turun (dingin). Daerah yang terletak dekat garis fusi
ukuran butirnya akan cenderung besar yang disebabkan oleh adanya
temperatur tinggi, menyebabkan austenit mempunyai kesempatan besar
untuk menjadi homogen. Karena dengan keadaan homogen menyebabkan
ukuran butir menjadi lebih besar. Sedangkan daerah yang semakin
menjauhi garis fusi ukuran butirnya semakin mengecil. Hal ini disebabkan
oleh temperatur yang tidak begitu tinggi menyebabkan austenit tidak
mempunyai waktu yang banyak untuk menjadi lebih homogen. Transformasi
struktur mikro yang terjadi akibar perubahan temperatur menyebabkan
daerah HAZ sangat berpotensial terjadinya retak (crack) dan hal ini sangat
penting untuk diperhatikan untuk mendapatkan hasil lasan yang baik.
Jenis Cacat Las dan Penyebabnya Serta problem solving pada tiga
daerah pengelasan:
b. Porosity (Porositas).
Cacat Porositas adalah sebuah cacat pengelasan yang berupa
sebuah lubang lubang kecil pada weld metal (logam las), dapat berada
pada permukaan maupun didalamnya. Porosity ini mempunyai beberapa
tipe yaitu Cluster Porosity, Blow Hole dan Gas Pore.
h. Hot Crack.
Hot Crack (retak panas) adalah sebuah retak pada pengelasan
dimana retak itu terjadi setelah proses pengelasan selesai atau saat
proses pemadatan logam lasan.
Penyebab Hot Crack:
Distorsi (SlideShare)
Penyebab terjadinya distorsi:
l. Underfill.
Cacat Las yang tidak fusi di antar layer atau pass weld metal, cacat
ini terjadi dapat dikarenakan arus yang terlalu rendah, sudut elektroda
yang tidak tepat dan pengelasan terlalu cepat.
n. Misalignment (hi-lo).
Ketinggian antara plat yang dijoint berbeda atau tidak rata. Hal ini
disebabkan karena persiapan pengelasan yang tidak tepat. Untuk
mengatasinya material dipotong dan dipersiapkan kembali secara benar,
jika tidak diperbolehkan maka daerah lasan digerinda sampai habis dan
pelat dilakukan setting ulang.
o. Excessive Root Penetration.
Hasil pengelasan pada daerah akar las terlalu tinggi, maksimal
ketinggian akar las adalah 2 mm dan minimum rata atau 0. Penyebabnya
dapat karena gap terlalu lebar, arus pengelasan terlalu tinggi dan root face
terlalu tipis.
p. OverLap.
Overlap dapat terjadi pada permukaan dan akar las, cacat ini terjadi
jika hasil lasan lebarnya melebihi dari kampuh las dan pada ujungnya tidak
fusi dengan logam induk. Penyebab Overlap dikarenakan gerakan
pengelasan yang salah yaitu terlalu melebar.
q. Root Concavity.
Cacat Las Root Concavity adalah kurang sempurnanya hasil
pengelasan pada daerah akar atau hasil pengelasan penetrasi berbentuk
cekung. Seperti terlihat pada gambar, akar las yang seharusnya muncul
sekitar 0-3 mm namun hasil penetrasi tidak sempurna dan berbentuk
cekung. Penyebab Root Concavity biasanya dikarenakan persiapan
sebelum pengelasan yang kurang baik, seperti root gap yang terlalu
sempit, pengaturan arus yang kurang tepat (biasanya terlalu kecil), arus
las yang terlalu besar juga menyebabkan root concavity, travel speed atau
kecepatan las yang terlalu tinggi. Jenis cacat ini biasanya terjadi pad
proses TIG namun tidak menutup kemungkinan pada proses lainnya.
Jika cacat ini sudah terjadi pada produk maka Anda dapat
melakukan grinding atau gouging pada bagian yang cekung. Setelah itu
Anda las ulang, umumnya proses ini disebut dengan Back Weld
.
r. Pin Hole
Pin Hole merupakan jenis weld defect yang mirip dengan porositas,
namun yang membedakannya adalah pososity bisa terjadi di bagian
permukaan dan di dalam lasan. Sedangkan Pin Hole hanya terjadi pada bagian
permukaan, mempunyai kedalaman lebih dari 3 mm dan diameter kurang dari
1 mm.
Penyebab Pin Hole karena udara masuk ke dalam weld pool saat dan
juga terbentuknya gas NO2, CO2, SO2 dan CO. Untuk Cara mengatasinya
Anda bisa menggerindanya atau gouging hingga hilang kemudian dilas
kembali.
2. Definisi Welding
3. Definisi Soldering