STRATEGIS (KLHS)
RPJMD KOTA PEMATANGSIANTAR
TAHUN 2021-2026
Kata Pengantar
Dokumen “Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
RPJMD“, merupakan hasil pengkajian pembangunan berkelanjutan Kota
Pematangsiantar 2021-2026. Sebagaimana amanat dari Permendagri 7 Tahun 2018
tentang Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan RPJMD, perlu
memastikan dan menjadikan prinsip dan tujuan pembangunan berkelanjutan
menjadi dasar dan terintegrasi dalam RPJMD Kota Pematangsiantar melalui Kajian
Lingkungan Hidup Stratergis.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terhadap RPJMD Kota
Pematangsiantar merupakan hasil kerjasama seluruh pihak OPD Kota
Pematangsiantar dan para pihak lainnya yang dikoordinasi oleh Kelompok Kerja
KLHS RPJMD 2021-2026.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen KLHS RPJMD Kota
Pematangsiantar ini. Kami mohon masukan, saran dan kritik yang membanung
demi kesempurnaan laporan ini.
Walikota
i
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................... I–1
1.2 DASAR HUKUM ............................................................................. I–3
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................. I–4
1.4 RUANG LINGKUP .......................................................................... 1-4
1.5 TAHAPAN PEMBUATAN KLHS RPJMD ......................................... I–5
1.6 SISTEMATIKA DOKUMEN KLHS ..................................................... I-6
ii
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
iii
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
iv
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
DAFTAR AKRONIM
v
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
`
2
`
3
`
10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 Tentang Hasil
Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.
11. Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor - Tahun - tentang Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Kota Pematangsiantar Tahun -;
12. Peraturan Daerah Nomor - Tahun - Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah
Kota Pematangsiantar Tahun -;
4
`
5
`
6
BAB II
DASAR TEORI
1
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
No Muatan Penjelasan
1 Kapasitas daya Kajian ini mengukur kemampuan suatu
dukung dan daya ekosistem untuk mendukung satu/rangkaian
tampung aktivitas dan ambang batas kemampuannya
lingkungan hidup berdasarkan kondisi yang ada. Kepentingan
untuk kajian ini terutama adalah untuk menentukan
pembangunan apakah intensitas pembangunan masih dapat
dikembangkan atau ditambahkan. Bisa diukur
dalam bermacam variabel yang mencerminkan
jasa dan produk dari ekosistem, misalnya daya
dukung tanah/kemampuan lahan, air, habitat
spesies, dan lain sebagainya. Beberapa teknik
yang dapat digunakan antara lain adalah
mengukur kinerja jasa lingkungan, mengukur
II-2
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
No Muatan Penjelasan
populasi optimal yang dapat didukung,
maupun mengukur tingkat kerentanan,
kerawanan dan kerusakan. Teknik-teknik
perhitungan dan penentuan daya dukung
lingkungan hidup dapat mengikuti ketentuan
yang ada atau metodologi yang telah diakui
secara ilmiah.
II-3
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
No Muatan Penjelasan
misalnya pengendalian banjir, pengendalian
erosi, pengatur iklim dll.
c. Layanan/fungsi budaya (cultural services):
Ekosistem memberikan manfaat non
material yang memperkaya kehidupan
manusia, seperti misalnya pengkayaan
perasaan dan nilai spiritual, pengembangan
tradisi dan adat istiadat, pengalaman batin,
nilai-nilai estetika dan pengetahuan.
d. Layanan/fungsi pendukung kehidupan
(supporting services): Ekosistem
menyediakan dan/atau mendukung
pembentukan faktor produksi primer yang
diperlukan makhluk hidup, seperti misalnya
produksi biomasa, produksi oksigen, nutrisi,
air, dll.
Kajian yang dilakukan terutama ditujukan
untuk mengidentifikasi jenis-jenis
layanan/fungsi suatu ekosistem serta gambaran
kemampuan dan keberfungsiannya.
4 Efisiensi Kajian ini mengukur tingkat optimal
pemanfaatan pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat
sumber daya alam dijamin keberlanjutannya. Dilakukan dengan
cara :
a. Mengukur kesesuaian antar tingkat
kebutuhan dan ketersediaannya;
b. Mengukur cadangan yang tersedia,
tingkat pemanfaatannya yang tidak
menggerus cadangan, serta perkiraan
proyeksi penyediaan untuk kebutuhan di
masa mendatang; dan
c. Mengukur dengan nilai dan distribusi
manfaat dari sumber daya alam tersebut
secara ekonomi
II-4
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
No Muatan Penjelasan
5 Tingkat kerentanan Analisis dilakukan dengan cara :
dan kapasitas a. Mengkaji kerentanan dan risiko
adaptasi terhadap perubahan iklim sesuai ketentuan yang
perubahan iklim berlaku
b. Menyusun pilihan adaptasi perubahan iklim
c. Menentukan prioritas pilihan adaptasi
perubahan iklim
6 Tingkat ketahanan Analisis dilakukan dengan cara :
dan potensi a. Mengkaji pemanfaatan dan pengawetan
keanekaragaman spesies/jenis tumbuhan dan satwa, yang
hayati meliputi
Penetapan dan penggolongan yang
dilindungi atau tidak dilindungi
Pengelolaan tumbuhan dan satwa serta
habitatnya
Pemeliharaan dan pengembangbiakan
Pendayagunaan jenis atau bagian-bagian
dari tumbuhan dan satwa liarnya
Tingkat keragaman hayati dan
keseimbangannya
b. Mengkaji ekosistem, yang meliputi:
Interaksi jenis tumbuhan dan satwa
Potensi jasa yang diberikan dalam
konteks daya dukung dan daya tampung
c. Mengkaji genetik, yang meliputi :
Keberlanjutan sumber daya genetic
Keberlanjutan populasi jenis tumbuhan
dan satwa
II-5
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
II-6
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
universal memberikan peran yang seimbang kepada seluruh negara baik negara
maju, negara berkembang, dan negara kurang berkembang untuk berkontribusi
penuh terhadap pembangunan, sehingga masing - masing negara memiliki peran
dan tanggung jawab yang sama antara satu dengan yang lain dalam mencapai
SDGs.
Proses perumusan SDGs juga mengedepankan proses yang partisipatif.
Terbukti sejak tahun 2013 Sekretaris Jenderal PBB memberikan ruang yang lebih
luas kepada stakeholder non-pemerintah untuk terlibat dalam proses penyusunan
Agenda Pembangunan Pasca-2015. Yakni melalui diadakannya forum konsultasi
antar-stakeholder dan my world survey, yang merupakan survey yang
dilaksanakan oleh PBB sebagai bahan masukan untuk penyusunan SDGs. My
world survey adalah global survey bertujuan untuk menangkap pandangan dan
aspirasi warga untuk menentukan agenda baru yang baik untuk dunia yang lebih
baik. Hasil survey ini yang kemudian dijadikan salah satu pertimbangan untuk
menentukan ke-17 tujuan yang ada di SDGs.
SDGs membawa 5 prinsip-prinsip mendasar yang menyeimbangkan
dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan, yaitu 1) People (manusia), 2) Planet
(bumi), 3) Prosperity (kemakmuran), 4) Peace (perdaiaman), dan 5) Partnership
(kerjasama). Kelima prinsip dasar ini dikenal dengan istilah 5 P dan menaungi
17 Tujuan dan 169 sasaran. Kepala negara dan pemerintahan yang menyepakati
SDGs telah meneguhkan komitmen bersama untuk menghapuskan kemiskinan,
menghilangkan kelaparan, memperbaiki kualitas kesehatan, meningkatkan
pendidikan, dan mengurangi ketimpangan. Agenda pembangunan ini juga
menjanjikan semangat bahwa tidak ada seorangpun yang akan ditinggalkan.
Dijelaskan bahwa setiap orang dari semua golongan akan ikut melaksanakan dan
merasakan manfaat SDGs, dengan memprioritaskan kelompok – kelompok yang
paling termarginalkan.
SDGs tidak dirumuskan untuk berdiri sendiri. Terdapat kesepakatan –
kesepakatan lain yang sejalan dan dapat menunjang agenda pembangunan
berkelanjutan ini. Diantaranya terdapat Sendai Framework – merupakan
kesepakatan dari pertemuan Konferensi PBB ketiga di Sendai, Jepang – yang
menyepakati soal penanganan kebencanaan hingga tahun 2030. Juga terdapat
Addis Ababa Action Agenda (AAAA) yakni kesepakatan antara Kepala Negara
dan Pemerintahan, serta Perwakilan dari berbagai Negara untuk mengatasi
tantangan pembiayaan dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pembangunan berkelanjutan dalam semangat kemitraan dan solidaritas global.
Satu kesepakatan lagi selain Sustainable Development Goals adalah Paris
Agreement. Paris Agreement adalah konvensi atau kesepakatan berbagai pihak
(Negara) yang tergabung dalam Konvensi PBB dalam hal perubahan iklim. Fokus
II-7
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
kesepakatan ini adalah upaya bersama untuk mengatasi perubahan iklim yang
jika terjadi di satu wilayah Negara akan memberikan dampak langsung maupun
tidak langsung pada Negara lain.
Goal 13
Goal 14
Goal 15
Goal 16
Goal 17
Goal 10
Goal 11
Goal 2
Goal 3
Goal 4
Goal 5
Goal 6
Goal 7
Goal 8
Goal 9
Goal 1
Total
Sasaran 7 8 13 10 9 8 5 12 8 10 10 11 5 10 12 12 19 169
Indikator 2 14 27 11 14 11 6 17 12 11 15 13 7 10 14 23 25 232
II-8
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
konseptual sudah jelas, dengan memiliki metodologi dan standar namun negara
tidak mengeluarkan data secara rutin; dan 3) Tier III, yang merupakan kategori
indikator yang masih belum memiliki metodologi dan/atau standar atau masih
dalam tahap penyusunan ataupun percobaan. Meskipun telah disetujui, indikator
global ini masih memungkinkan mengalami perubahan terutama dalam
pembahasan metodologis pada indikator global yang berada di Tier III. Hal
tersebut dilakukan untuk memberikan kesepakatan atas definisi dan standar di
tingkat internasional dalam pembahasan indikator global. Selain itu IAEG juga
masih memiliki tugas untuk memberikan usulan mekanisme pelaporan kerangka
indikator SDGs.
II-9
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
dinaungi Majelis Umum PBB. HLPF pertama setelah SDGs disepakati yang
diselenggarakan pada bulan Juli 2016 mendorong penguatan komitmen politik
negara dengan disepakatinya Deklarasi Menteri. HLPF menyimpulkan bahwa
dibutuhkan pendekatan yang terintegrasi dalam implementasi SDGs dengan
melibatkan semua stakeholder, baik pemerintah maupun non-pemerintah. HLPF
juga menilai perlunya pemahaman baru untuk mereorientasikan kebutuhan
ekonomi yang dapat mendorong pembangunan manusia, keberlanjutan bumi,
dan mensejahterakan masyarakat. HLPF diselenggarakan pada bulan Juli di
Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, tahun ini mengangkat tema
‘Ensuring that No One Left Behind’. HLPF akan diselenggarakan setiap tahun
untuk memastikan monitoring dan pelaporan implementasi SDGs di tingkat
global. Misalnya untuk tahun 2017, HLPF dirancang dengan mengangkat tema
‘Eradicating Poverty and Promoting Prosperity in a Changing World’.
II-10
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
II-11
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
II-12
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
Perpres SDGs yang tengah disusun nantinya akan memuat dan menghasilkan
beberapa keputusan diantaranya 1) Peta Jalan Nasional Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan, yang merupakan dokumen rencana yang memuat
kebijakan strategis tahapan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional
tahun 2016 hingga tahun 2030 yang sesuai dengan sasaran pembangunan
nasional, yang akan berlaku maksimal 12 bulan sejak penetapan Perpres; 2)
Rencana Aksi Nasional Tujuan Pembangunan Naisonal, yang merupakan
dokumen yang memuat program dan kegiatan rencana kerja lima tahunan untuk
pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung
mendukung pencapaian SDGs yang sesuai dengan sasaran pembangunan
nasional, yang akan berlaku paling lama 6 bulan sejak penetapan Perpres; dan 3)
Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang merupakan
dokumen rencana kerja lima tahunan untuk pelaksanaan kegiatan yang secara
langsung dan tidak langsung mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan yang sesuai dengan sasaran pembangunan daerah, yang akan
berlaku paling lama 12 bulan sejak penetapan Perpres.
Di luar muatan tentang strategi dan kerja yang akan dilaksanakan
pemerintah dalam pencapaian SDGs, Peraturan Presiden ini selain mengatur
peran setiap Kementerian dan Lembaga dalam pelaksanaan SDGs juga mengatur
peran tiap-tiap stakeholder non- pemerintah yang terlibat dalam pelaksanaan
SDGs, seperti kelompok masyarakat sipil, akademisi, filantropi, dan pelaku usaha.
Berkaitan dengan hal ini, presiden sekaligus mengatur pembentukan untuk
pelaksanaan SDGs yang disebut Tim Koordinasi Nasional, yang akan terdiri dari
Tim Pengarah, Tim Pelaksana, Kelompok-kelompok Kerja dan Dewan Pakar.
Harapannya, stakeholder kunci yang terlibat dapat terwakili dalam tiap
komponen Tim Koordinasi Nasional.
Penyusunan indikator nasional untuk SDGs dilakukan dalam koordinasi
terpusat oleh Bappenas bersama Badan Pusat Statistik sebagai penyedia data
nasional. Hingga saat ini, proses penyusunan indikator nasional SDGs masih terus
berjalan sehingga dapat diupayakan menjadi dokumen pendukung dalam
Peraturan Presiden untuk Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Nasional.
Penyusunan indikator nasional dilakukan dalam proses diskusi dan konsultasi
publik dengan berbagai pihak, diantaranya Kementerian/Lembaga terkait,
kelompok masyarakat sipil, akademisi, filantropi, serta pelaku bisnis dan usaha.
II-13
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
secara spasial disusun pada skala 1 : 1.000.000 dan 1.250.000 dan diukur dengan
pendekatan jasa ekosistem (ecosystem services) sebagaimana yang dilakukan
dalam Millenium Ecosystem Assessment United Nation. Asumsinya, semakin
tinggi jasa ekosistem semakin tinggi kemampuan daya dukung dan daya tampung
lingkungan. Jasa ekosistem pada habitat bumi ditentukan oleh keberadaan factor
endogen dan dinamika faktor eksogen yang dicerminkan dengan dua komponen
yaitu kondisi ecoregion dan penutup lahan (landcover/landuse) sebagai penaksir
atau proxy. Dengan demikian terdapat empat konsep penting dalam
penyusunan daya dukung lingkungan. Beberapa batasan konsep diantaranya
adalah:
1. Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup
untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan
keseimbangan antar keduanya.
2. Daya Tampung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup
untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau
dimasukkan ke dalamnya.
3. Ecoregion adalah wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah,
air, flora, dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alam yang
menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup. Penetapan
batas ecoregion dengan mempertimbangkan kesamaan bentang alam,
Daerah Aliran Sungai, Keanekaragaman Hayati dan sosial budaya (UU 32
Tahun 2009). Dalam operasionalisasinya penetapan ekoregion
menggunakan pendekatan bentang lahan (landscape) dengan mengikuti
sistem klasifikasi yang digunakan Verstappen. Selanjutnya jenis-jenis bentang
lahan (landscape) akan dijadikan salah satu komponen penaksir atau proxy
jasa ekosistem (landscape based proxy).
4. Penutup Lahan adalah tutupan biofisik pada permukaan bumi yang dapat
diamati, merupakan suatu hasil pengaturan, aktivitas, dan perlakukan
manusia yang dilakukan pada jenis penutup lahan tertentu untuk melakukan
kegiatan produksi, perubahan, ataupun perawatan pada penutup lahan
tersebut. Dalam operasionalisasinya, digunakan sistem klasifikasi penutup
lahan dari SNI 7645-2014, dimana jenis-jenis Penutup lahan tersebut
dijadikan salah satu komponen penaksir atau proxy jasa ekosistem
(landcover/landused based proxy).
5. Jasa Ekosistem adalah manfaat yang diperoleh oleh manusia dari berbagai
sumberdaya dan proses alam yang secara bersama-sama diberikan oleh suatu
ekosistem yang dikelompokkan ke dalam empat macam manfaat yaitu
manfaat penyediaan (provisioning), produksi pangan dan air; manfaat
II-14
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
II-15
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
II-16
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
II-17
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
II-18
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
II-19
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
yang berasal dari bio massa minyak tanaman seperti minyak sawit,
minyak buah biji jarak. Hutan dan berbagai macam tanaman kayu-
kayuan juga memberikan sumbangan terhadap sumber energi. Sumber
energi fosil dan tenaga alam dapat diduga berdasarkan struktur geologi
dan bentuk lahannya, sedangkan untuk sumber energi biomassa dan
tanaman kayu-kayuan dapat dilihat dari pola Ekoregion bentang lahan
ataupun penutup lahan.
d. Jasa Ekosistem Penyediaan Serat (Fiber)
Serat (fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan – potongan
komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Ekosistem
menyediakan serat alami yang meliputi serat yang diproduksi oleh
tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses geologis. Serat jenis ini bersifat
dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat digolongkan ke dalam
(1) serat tumbuhan/serat pangan, (2) serat kayu, (3) serat hewan, dan (3)
serat mineral seperti logam dan carbon. Serat alami hasil hutan, hasil laut,
hasil pertanian & perkebunan menjadi material dasar dalam proses
produksi dan industri serta bio-chemical.
e. Jasa Ekosistem Penyediaan Sumber Daya Genetik
Ekosistem menyediakan beragam sumber daya genetik yang melimpah
dan bernilai ekonomis dan bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.
Sumberdaya genetik berhubungan erat dengan keanekaragaman hayati
baik flora maupun fauna, dimana keanekaragaman hayati yang tinggi
akan diikuti dengan sumber daya genetik yang melimpah. Ketersediaan
dan distribusi sumberdaya genetik ditentukan oleh tipe ekosistem yaitu
ecoregion bentangalam dan penutup lahan khususnya areal bervegetasi.
Potensi penyediaan sumberdaya genetik dimanfaatkan sebagai sumber
daya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin beragam dan
kompleks.
2. Jasa Ekosistem Pengaturan
a. Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim
Secara alamiah ekosistem memiliki fungsi jasa pengaturan iklim, yang
meliputi pengaturan suhu, kelembaban dan hujan, angin, pengendalian
gas rumah kaca & penyerapan karbon. Fungsi pengaturan iklim
dipengaruhi oleh keberadaan faktor biotik khususnya vegetasi, letak dan
faktor fisiografis seperti ketinggian tempat dan bentuk lahan. Kawasan
dengan kepadatan vegetasi yang rapat dan letak ketinggian yang besar
seperti pegunungan akan memiliki sistem pengaturan iklim yang lebih
II-20
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
II-21
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
II-22
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
II-23
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2024
II-24
BAB III
GAMBARAN UMUM
KOTA PEMATANGSIANTAR
III - 1
Wilayah administrasi Kota Pematangsiantar terbagi menjadi 8 kecamatan dan 53
kelurahan. Luas wilayah administrasi Kota Pematangsiantar adalah 79,971 km2.
Kecamatan. Kecamatan-kecamatan di luar pusat kota memiliki luas wilayah besar
dibandingkan kecamatan-kecamatan di pusat kota.
Gambar 3.2 Peta Administrasi Kota Pematangsiantar
III - 2
3.1.2 Morfologi
Bentuk morfologi atau bentang alam Kota Pematangsiantar sebagian besar berada
di tingkat morfologi datar dan morfologi bergelombang atau miring. Hal ini di
karenakan Kota Pematangsiantar secara geografis berada di tingkat kemiringan 0 0-50
Morfologi Datar – Hampir Datar dengan kemiringan 0o – 2o, terutama tersebar di
Pusat Perkotaan Kota Pematangsiantar
Morfologi Bergelombang/Miring Landai dengan kemiringan 2o – 5o, merupakan
satuan morfologi yang paling dominan terutama tersebar Arah Timur.
Morfologi Bergelombang/Miring dengan kemiringan lereng 5o – 15o, tersebar di
bagian Selatan Kota Pematangsiantar.
Morfologi Berbukit/Agak Curam dengan kemiringan lereng 15o – 40o tersebar sangat
terbatas di bagian Barat Kota Pematangsiantar.
Morfologi Berbukit-bukit dengan kemiringan lereng > 40o, tersebar di bagian Barat
Kota Pematangsiantar.
3.1.3 Klimatologi
Kota Pematangsiantar beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi serta
hari hujan yang bervariasi. Pada Tahun 2019 curah hujan terbanyak terdapat pada bulan
mei sebanyak 364 mm, sedangkan curah hujan yang paling sedikit terjadi pada bulan
september. Hari hujan terbanyak pada tahun 2019 di Kota Pematangsiantar terjadi pada
bulan maret dengan jumlah 20 hari sedangkan jumlah hari hujan yang paling sedikit
terjadi pada bulan desember dengan jumlah 5 hari. Untuk lebih jelas dapat dilihat ditabel
berikut.
Tabel 3.2
Curah hujan di Kota Pematang Siantar Tahun 2019
Curah Hujan
Bulan Hari Hujan
(mm)
Januari 222 15
Februari 258 16
Maret 380 20
April 345 18
Mei 364 10
Juni 172 13
Juli 191 6
Agustus 199 10
September 73 14
Oktober 395 17
Nopember 171 17
Desember 180 5
Sumber : Kota Pematang Siantar Dalam Angka Tahun 2020
III - 3
3.1.4 Topografi dan Morfologi
Kondisi topografi Kota Pematangsiantar dapat dilihat perbedaan elevasi dari timur
laut ke barat daya yang semakin bertambah ketinggiannya. Di bagi timur hingga hampir
seluruh kecamatan di pusat kota, Kecamatan Siantar Martoba, Kecamatan Siantar
Marimbun dan Kecamatan Siantar Marihat pada elevasi 200-300 m dpl. Kemudian, pada
Kecamatan Sitalasari dan sebagian kecamatan dipusat kota berada pada elevasi 300-500
m dpl. Pada kecamatan Siantar Marimbun bagian selatan yang paling tinggi dan sebagian
kecil Kecamatan Siantar yaitu pada elevasi 500-600 m dpl. Perbedaan ketinggian
memberikan dapat manfaat kemudahan aliran drainase menghindari genangan dengan
tetap mengendalikan debit dan kecepatan aliran permukaan.
Kondisi morfologi diperlihatkan umumnya wilayah Kota Pematangsiantar
memiliki kemiringan lereng 0-5 %. Kemiringan lereng di atas umumnya berada di sekitar
tepi sungai, dan bahkan terdapat kemiringan lereng > 40 % di tepi sungai. Kerapatan
kemiringan lereng memperlihatkan morfologi bergeleombang. Morfologi gelombang
terlihat terdapat di wilayah barat hingga sedikit selatan kota, seperti Kecamatan Siantar
Martoba dan Kecamatan Siantar Sitalasari, serta Kecamatan Siantar Marimbun. Kondisi
morfologi gelombang menyulitkan pembangunan dan pengoperasian layanan berbagai
jaringan infrastruktur dan utilitas. Tetapi landskap morfologi gelombang memberikan
daya tarik estetika kawasan pengembangan.
Gambar 3.3 Peta Topografi Kota Pematangsiantar
III - 4
Gambar 3.4 Peta Morfologi Kota Pematangsiantar
3.1.5 Geologi
Berdasarkan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pematangsiantar memiliki
jenis geologi batuan hasil erupsi gunung api. Berdasarkan jenis geologi tersebut Kota
Pematangsiantar tergolong daya dukung cukup tinggi.
Gambar 3.5 Peta Geologi Kota Pematangsiantar
III - 5
3.1.6 Jenis Tanah
Jenis tanah di Kota Pematangsiantar umumnya didominasi oleh jenis tanah
Aluvial, Podsolik Merah Kuning dan sebagian kecil Hidromorfik Kelabu, Regosol,
Mediteran Merah Kuning dan Litosol yang menyebar secara random (acak). Erosi
merupakan permasalahan yang sangat potensial di Kota Pematangsiantar. Faktor alamiah
yang menyebabkan terjadinya erosi adalah tingkat curah hujan, jenis vegetasi yang tidak
mampu menahan laju aliran air permukaan, kemiringan lahan dan jenis tanah yang
mudah tererosi seperti regosol, organosol dan rezina. Peristiwa erosi dan longsoran ini
umumnya terjadi pada lokasi bergelombang sampai berbukit sedangkan pada daerah
datar kejadian ini umumnya tidak terjadi.
Gambar 3.6 Peta Jenis Tanah Kota Pematangsiantar
3.1.7 Hidrologi
Kondisi hidrologi di Kota Pematangsiantar dari air permukaan yaitu sungai, rawa
dan air bawah tanah. Di Kota pematangsiantar terdapat sungai bersar dan beberapa
sungai kecil. Kota pematang siantar memiliki 2 Daerah Aliran sungai yakni Daerah Aliran
Sungai Sipare-pare dan Daerah Aliran Sungai Bah Bolon.
Pola aliran sungai di wilayah Kota Pematangsiantar pada umumnya didominasi
oleh pola aliran dendritik. Namun demikian, pada beberapa bagian, terutama di bagian
III - 6
selatan wilayah ini tampak pola aliran trelis. Pola aliran ini pada umumnya dikontrol
oleh struktur geologi di samping jenis litologi dan topografi permukaan di daerah aliran.
Tabel 3.3
Sungai Utama di Kota Pematangsiantar
No. Nama Sungai Kecamatan Lintasan
1. Bah Bolon Seluruh wilayah Kota Seluruh Kecamatan
Kec. Siantar Sitalasari dan
2. Bah Kapul Siantar Sitalasari
Kec.Martoba
Kec.Siantar Selatan,
3. Bah Sibarambang Siantar Marimbun
Kec.Siantar Marimbun
Kec.Siantar Martoba, Kec.
4. Bah Sigulang-gulang Siantar Utara Siantar Utara, Kec. Siantar
Siantar Barat
Sumber : RTRW Kota Pematangsiantar, 2012-2032
III - 7
Potensi air permukaan (sungai) dan air tanah (sumur dan mata air) dimanfaatkan
sebagai sumber air baku untuk air bersih serta jaringan irigasi yang mengairi areal
persawahan di Kota Pematangsiantar. Dan sebagian sumur/mata air tanah yang menjadi
sumber air baku juga berada di wilayah Kabupaten Simalungun.
Berdasarkan hasil intepretasi yang dilakukan terhadap peta citra satelit Spot 6-7,
didapat bahwa sawah merupakan penggunaan lahan yang paling dominan Kota
Pematangsiantar seluas 2.817,98 Ha, diikuti oleh penggunaan lahan untuk Permukiman
seluas 2.500,55 Ha dan penggunaan lahan paling kecil adalah penggunaan lahan Kolam
atau rawa seluas 0,47 Ha. Hasil interpretasi citra satelit yang menghasilkan tutupan lahan
wilayah Kota Pematangsiantar dapat dilihat pada Tabel berikut.
Guna lahan perdagangan dan jasa berada di pusat kota, dan mulai menyebar ke
jalan arteri primer ke arah Medan dan Parapat. Begitu juga, guna lahan industri berada
di pinggiran pusat kota dan terbanyak pada jalan-jalan primer ke luar kota ke arah
Medan dan Perdagangan (Kabupaten Batubara).
III - 9
3.1.9 Potensi Sumber Daya Alam
Potensi sumberdaya alam yang dimiliki Kota Pematangsiantar jika dilihat dari
aspek pengembangan wilayah sangat bernilai strategis untuk dikembangkan. Potensi
pengembangan wilayah ini terutama merupakan modal dasar dalam pembangunan di
Kota Pematang. Hal ini terdiri dari beberapa kawasan yang sangat strategis antara lain:
C. Kawasan Holtikultura
Komoditas tanaman Hortikultura yang berada di Kota Pematang Siantar, meliputi:
Rambutan, Sirsak, Salak, Sawo, Sukun, dan sayuran seperti Jengkol, Melinjo, Petai,
Kentang, Kubis, Bawang Putih, Terong, Jahe, Lengkuas, Kencur, Kunyit.
D. Kawasan Perkebunan
Kawasan perkebunan merupakan kawasan yang memiliki fungsi utama
diperuntukkan bagi kegiatan perkebunan dengan tujuan untuk memanfaatkan potensi
lahan yang sesuai untuk kegiatan perkebunan dalam meningkatkan produksi perkebunan,
dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Kawasan perkebunan dapat
menjadi kawasan penyangga bagi kawasan hutan lindung. Jenis tanaman yang
diperkenankan adalah tanaman tahunan yang disertai kualitas keras yang baik sehingga
III - 10
erosi diupayakan seminimal mungkin. Adapun jenis tanaman tersebut meliputi karet,
kakao, kelapa, dan komoditas perkebunan lainnya.
a) Kawasan rawan bencana longsor yang meliputi : Kelurahan Setia Negara, Kelurahan
Simarito, Kelurahan Timbang Galung, Kelurahan Teladan, Kelurahan Simalungun,
Kelurahan Tomuan, Kelurahan Sigulang-gulang, Kelurahan Nagapitu dan Kelurahan
Pondok Sayur;
b) Kawasan rawan bencana banjir yang meliputi : Kelurahan Proklamasi, Kelurahan
Dwikora, Kelurahan Simalungun, Kelurahan Pahlawan, Kelurahan Baru, Kelurahan
Melayu, Kelurahan Banjar, Kelurahan Siopat suhu, Kelurahan Sukadame, Kelurahan
Sigulang-gulang, Sebagian Kelurahan Sumber Jaya dan sebagian Kelurahan Tanjung
Tongah; dan
c) Kawasan rawan bencana kebakaran yang meliputi perumahan kepadatan tinggi.
III - 12
3.2 KONDISI DEMOGRAFIS
3.2.1 Jumlah dan Sebaran Penduduk
Pada dasarnya penduduk adalah merupakan modal dasar pembangunan, oleh
karena itu data statistik kependudukan mutlak diperlukan untuk kepentingan
perencanaan pembangunan dengan segala aspeknya. Pertumbuhan penduduk yang tidak
seimbang dengan pertumbuhan kesempatan kerja, mengakibatkan meningkatnya jumlah
pengangguran. Pada tahun 2019 penduduk Kota Pematangsiantar mencapai 255.317
jiwa dengan kepadatan penduduk 3.193 jiwa per km2 . Penduduk perempuan di Kota
Pematangsiantar lebih banyak dari penduduk laki-laki. Pada tahun 2019 penduduk Kota
Pematangsiantar yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 124.533 jiwa dan penduduk
perempuan 130.784 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota Pematangsiantar
sebesar 95,22.
Tabel 3.5
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Di Kota Pematang Siantar 2019
Jumlah Kepadatan
No Kecamatan Penduduk Penduduk
(Jiwa) (Jiwa/Km2)
1 Siantar Marihat 19.822 2.533
2 Siantar Marimbun 16.198 899
3 Siantar Selatan 18.339 9.078
4 Siantar Barat 38.440 1.194
5 Siantar Utara 49.886 1.367
6 Siantar Timur 41.316 9.141
7 Siantar Martoba 41.768 2.317
8 Siantar Sitilasari 29.548 1.300
Jumlah 255.317 3.193
Sumber : Kota Pematang Siantar Angka, 2020
III - 13
Tabel 3.6
Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan
Di Kota Pematangsiantar Tahun 2019
No Kecamatan 2010 2015 2019 2015-2019
1 Siantar Marihat 17.872 19.096 19.822 0,95
2 Siantar Marimbun 16.642 15.607 16.198 0,95
3 Siantar Selatan 17.101 17.859 18.339 0,71
4 Siantar Barat 34.986 37.125 38.440 0,90
5 Siantar Utara 46.423 48.539 49.886 0,73
6 Siantar Timur 38.454 40.202 41.316 0,73
7 Siantar Martoba 38.368 40.466 41.768 0,83
8 Siantar Sitilasari 26.854 28.517 29.548 0,91
Jumlah 234.698 247.411 255.317 0,82
Sumber : Kota Pematangsiantar Dalam Angka, 2020
Tabel 3.7
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Dirinci Per Kecamatan
Di Kota Pematangsiantar Tahun 2019
Jumlah Penduduk Pria Perempuan Sex ratio
No Kecamatan
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (%)
1 Siantar Marihat 19.822 9.734 10.088 96,49
2 Siantar Marimbun 16.198 7.893 8.305 95,04
3 Siantar Selatan 18.339 8.693 9.646 89,56
4 Siantar Barat 38.440 18.897 19.543 96,60
5 Siantar Utara 49.886 24.173 25.713 94,01
6 Siantar Timur 41.316 19.680 21.636 90,96
7 Siantar Martoba 41.768 20.973 20.795 100,86
8 Siantar Sitilasari 29.548 14.490 15.058 96,23
Jumlah 255.317 124.533 130.784 95,22
Sumber : Kota Pematangsiantar Dalam Angka 2020, BPS
III - 14
B. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Laki-laki Perempuan
Tabel 3.8
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Dirinci Per Kecamatan
Di Kota Pematangsiantar Tahun 2019
Umur Laki-laki Perempuan
0-4 1.401,00 2.599,00
5-9 1.683,00 2.412,00
10-14 3.138,00 3.737,00
15-19 4.931,00 5.411,00
20-24 5.899,00 6.690,00
25-29 7.003,00 7.857,00
30-34 7.897,00 8.329,00
35-39 8.396,00 9.082,00
40-44 8.364,00 8.797,00
45-49 8.408,00 8.508,00
50-54 8.931,00 8.782,00
55-59 10.365,00 11.232,00
60-64 13.095,00 13.189,00
III - 15
Umur Laki-laki Perempuan
65-69 11.981,00 11.656,00
70-74 12.046,00 11.796,00
75+ 10.995,00 10.707,00
Sumber : Kota Pematangsiantar Dalam Angka 2020, BPS
PDRB secara umum digunakan sebagai salah satu indikator untuk menilai kinerja
produktifitas perekonomian suatu daerah, terutama yang berhubungan dengan kemampuan
daerah dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kota Pematangsiantar mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Berdasarkan harga ADHB, PDRB Kota Medan meningkat dari tahun 2015
sebesar Rp 10,566,33 Milyar, dan pada tahun 2019 sebesar Rp. 13,933,25 Milyar.
Sedangkan, berdasarkan harga ADHK 2010, juga meningkat dari tahu 2015 sebesar
7,992,37 milyar, dan pada tahun 2019 sebesar Rp. 9,611,74 Milyar. Laju pertumbuhan
PDRB bedasarkan ADHK periode 2015 hingga 2019, rata-rata sebesar 4,8 % per tahun.
Tabel 3.9
Nilai PDRB Kota Pematangsiantar Tahun2015-2019 Berdasarkan ADHB
III - 16
Lapangan Usaha 2015 2016 2017 2018 2019
Pertahanan&JaminanSosial
P, Jasa Pendidikan 700,97 758,24 790,37 840,96 899,83
Q, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 119,45 131,43 138,38 147,26 157,57
R, S, T, U, Jasa Lainnya 61,68 69,83 75,29 80,01 84,01
PDRB 10,566,33 11,579,29 12,443,96 13,176,71 13,933,25
Sumber : Kota Pematangsiantar Dalam Angka 2020, BPS
Tabel 3.10
Nilai PDRB Kota Pematangsiantar Tahun2015-2019 Berdasarkan ADHK 2010
III - 17
dan konstruks. Kondisi perekonomian Kota Pematangsiantar ini dapat memperlihatkan
perkembangan fungsi jasa dari pada sektor primer dan sektor pengolahan, terutama jasa
perdagangan dan jasa dan simpul transportasi barang dan penumpang skala pelayanan
regional. Rencana pengembangan kawasan industri di Kecamatan Siantar Martoba
diharapkan mengembalikan laju pertumbuhan sektor industri pengolahan.
Tabel 3.11
Laju Pertumbuhan PDRB Kota Pematangsiantar Tahun2015-2019
Berdasarkan ADHK 2010
Lapangan Usaha 2015 2016 2017 2018 2019
A. Pertanian, Kehutanan danPerikanan 1,06 0,83 0,09 0,28 4,07
B, Pertambangan dan Penggalian 3,57 4,19 -2,59 -0,05 0,05
C, Industri Pengolahan 0,66 3,58 5,5 2,71 0,62
D, Pengadaan Listrik dan Gas -5,32 1,25 5,68 3,34 2,97
E, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
5,81 4,71 2,96 2,5 0,05
dan Daur ulang
F, Konstruksi 6,71 4,16 2,95 5 4
G, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
6,71 6,12 5,2 5,85 8,2
Mobil dan Sepeda Motor
H, Transportasi dan Pergudangan 7,72 6,19 6,56 5,22 7,94
I, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,44 5,21 4,75 6,49 5,18
J,Informasi dan Komunikasi 5,94 4,37 3,85 8,43 3,91
K, Jasa Keuangan dan Asuransi 5,08 3,71 2,3 2 7,09
L, Real Estate 7,37 6,86 3,2 5 3
M, N, Jasa Perusahaan 7,33 6,07 3,52 6,4 3
O, Administrasi Pemerintahan,
7,51 1,71 1,89 5,6 3,53
Pertahanan&JaminanSosial
P, Jasa Pendidikan 6,32 5,67 3,34 6 5,3
Q, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,3 5,38 4,26 5,2 5
R, S, T, U, Jasa Lainnya 6,66 6,51 4,42 5,6 3,67
PDRB 5,24 4,86 4,41 4,8 4,82
Sumber : Kota Pematangsiantar Dalam Angka 2020, BPS
III - 18
B. PDRB per Kapita
Tabel 3.12
Perkembangan PDRB per Kapita Kota Pematangsiantar
Tahun 2015-2019
ADH
Tahun ADH Berlaku Pertumbuhan Pertumbuhan
Konstan
2015 42 707,59 9,55 32 304,02 4,26
2016 46 409,05 8,67 33 589,60 3,98
2017 49 476,39 6,61 34 790,06 3,57
2018 51 979,14 5,06 36 174,30 3,98
2019 54 572,35 4,99 37 646,29 4,07
Sumber : Kota Pematangsiantar Dalam Angka 2020, BPS
C. Indeks Gini
Koefisien Gini Kota Pematangsiantar berada pada posisi di bawah 0,33 pada
tahun 2019. Artinya, kondisi ini dapat diartikan bahwa distribusi pendapatan dari seluruh
kegiatan ekonomi yang terjadi stagnan dan cenderung menurun terjadi pada penduduk
Kota Pematangsiantar. Sedangkan pada tahun 2016 dan 2017 koefisien Gini cenderung
pada tahun 2015 sebesar 0,357 menurun menjadi 0,321 pada tahun 2016, pada tahun
0,365, dan tahun 2018-2019 menjadi 0,33. Kondisi penurunan indeks Gini
III - 19
memperlihatkan Kota Pematangsiantar berada pada ketimpangan sedang dan terus
mengalami pemerataan yang dapat diartikan sebagai hasil pembangunan semakin banyak
dirasakan penduduk kota.
Tabel 3.13
Perkembangan Koefisien Gini
Di Kota Pematangsiantar Tahun 2015-2019
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Koefisien 0.357 0,321 0,365 0,330 0,330
Sumber : RPJMD Kota Pematangsiantar
Tabel 3.14
Komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kota Pematang Siantar Tahun 2015- 2019
NO URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Indeks Pembangunan Manusia 75,83 76,34 76,90 77,54 77,88
2 Rata-rata lama sekolah (Tahun) 10,70 10,73 10,75 11,06 11,08
3 Harapan lama sekolah (Tahun) 13,97 13,99 14,00 14,01 14,02
III - 20
4 Harapan Hidup (Tahun) 71,69 72,29 72,46 69,18 72,93
5 Pengeluaran Riil Per Kapita
Yang Disesuaikan (Rp) 11.204,19 11.387,54 11.878 12.106 12.290
E. Penduduk Miskin
Tabel 3.15
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Kota Pematang Siantar Tahun 2015- 2019
Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa) 25,830 24,880 25,340 22,01 21,99
Tabel 3.15
Tingkat Pengangguran di
Kota Pematang Siantar Tahun 2015- 2019
Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
Penduduk Usia 15+ 178316 n/a 182530 184,492 186,483
Angkatan Kerja 122378 n/a 122522 122,292 132,604
TPAK 68,63 n/a 67,12 66,29 71,11
TPT 9,47 n/a 8,80 12,14 11,09
Sumber : Kota Pematangsiantar Dalam Angka 2020, BPS
III - 21
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Pematangsiantar semakin meningkat, pada
tahun 2015 sebesar 9,47 %, tahun 2017 sempat menurun 8,8 %, akan tetapi pada tahun
2018 dan 2019 terus meningkat menjadi 11,09 %.
Sementara itu proporsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan proporsi lain-lain pendapatan
yang sah terhadap total pendapatan dari tahun 2014-2019 mengalami kenaikan dan
penurunan yang cukup berarti. Sumbangan Proporsi PAD tidak pernah mencapai 15%
dari total pendapatan daerah. Proporsi PAD terhadap total pendapatan daerah tersebut
menunjukkan bahwa derajat kemandirian keuangan daerah masih sangat bergantung
kepada pemerintah pusat. Adapun proporsi lain-lain pendapatan yang sah terhadap total
pendapatan daerah cenderung menurun dari sebesar 19,45% pada tahun 2014 turun
menjadi 7,12% pada tahun 2019.
III - 22
Tabel 3.16
Realisasi Pendapatan Daerah Kota Pematangsiantar Tahun 2014-2019 (juta rupiah)
No Uraian Tahun Rerata
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 PENDAPATAN 831.765.871.272,76 891.378.886.503,26 1.082.765.291.218,78 869.993.438.966,23 978.915.421.073,78 1.005.078.666.256,76 4,84%
1,1 Pendapatan Asli 90.477.498.256,76 95.557.865.286,26 101.582.731.954,78 105.445.993.204,23 137.052.839.192,78 125.018.502.647,54 7,38%
Daerah
1.1.1 Pendapatan Pajak 29.216.494.857,47 31.105.131.475,84 35.735.129.177,34 46.253.296.639,20 46.460.214.440,08 53.802.273.943,00 13,41%
Daerah
1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 11.965.498.400,00 5.801.756.500,00 7.696.960.200,00 6.716.916.980,00 10.998.225.550,00 11.183.361.150,00 6,77%
1.1.3 Hasil Pengelolaan 5.301.473.976,00 7.310.842.149,00 12.218.771.399,00 10.162.494.442,00 11.209.961.923,00 9.566.070.942,55 16,77%
Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
1.1.4 Lain-lain Pendapatan 43.994.031.023,29 51.340.135.161,42 45.931.871.178,44 42.313.285.143,03 68.384.437.279,70 50.466.796.611,99 6,74%
Asli Daerah yang Sah
2,2 Dana Perimbangan 579.535.032.088,00 609.312.359.513,00 756.797.369.354,00 727.984.049.610,00 796.804.963.671,00 808.453.423.363,00 7,29%
2.2.1 Bagi Hasil Pajak/ Bagi 27.436.801.088,00 22.052.599.513,00 28.938.932.641,00 25.694.258.173,00 25.332.212.286,00 19.548.529.650,00 -4,77%
Hasil Bukan Pajak
2.2.2 Dana Alokasi Umum 519.435.661.000,00 536.792.310.000,00 593.532.667.000,00 583.106.207.000,00 583.106.207.000,00 616.197.680.000,00 3,57%
2.2.3 Dana Alokasi Khusus 32.662.570.000,00 50.467.450.000,00 129.325.769.713,00 119.183.584.437,00 188.366.544.385,00 150.268.899.713,00 48,15%
2.2.4 Dana Insentif daerah 0,00 0,00 5.000.000.000,00 0,00 0,00 22.438.314.000,00 -20,00%
3,3 Lain-lain Pendapatan 161.753.340.928,00 186.508.661.704,00 224.385.189.910,00 36.563.396.152,00 45.057.618.210,00 71.606.740.246,22 6,81%
Daerah yang Sah
3.3.1 Pendapatan Hibah 0,00 0,00 54.821.950.000,00 0,00 0,00 25.318.289.958,22 -20,00%
3.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dr 34.915.988.278,00 40.663.019.900,00 156.217.690.464,00 36.563.396.152,00 25.195.360.601,00 46.288.450.288,00 55,33%
Provinsi dan Pemda
lainya
3.3.4 Dana Penyesuaian & 107.731.409.000,00 120.243.334.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -17,68%
otonomi khusus
3.3.5 Bantuan Keuangan dari 19.105.943.650,00 25.602.307.804,00 13.345.549.446,00 0,00 19.862.257.609,00 0,00 -42,77%
Provinsi atau
Pemerintah
Daerah Lainnya
Sumber: Laporan Akhir RPJMD Teknokratis 2021-2026
III - 23
Pendapatan asli daerah Kota Pematangsiantar yang mencakup pendapatan asli daerah
mencakup pendapatan pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah,
menunjukkan peningkatan dari sebesar Rp. 90.477.498.256,76 milyar pada tahun
2014 menjadi Rp. 125.018.502.647,54 milyar pada tahun 2019.
Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada
daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Dana perimbangan ini terdiri dari 3 (tiga) jenis sumber yaitu Dana Bagi Hasil, Dana
Transfer Umum dan Dana Transfer Khusus yang sesungguhnya pengalokasiannya tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya karena masing-masing jenis dana perimbangan
tersebut saling mengisi dan melengkapi. Pencantuman Dana Perimbangan dalam
APBD yang dimaksudkan untuk memberi kepastian pendanaan bagi daerah.
Tabel 3.17
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Pematangsiantar
Tahun Target Realisasi % Selisih
Anggaran
2014 886.658.524.116,58 831.765.871.272,76 93,81% (54.892.652.843,82)
2015 940.139.328.400,40 891.378.886.503,26 94,81% (48.760.441.897,14)
2016 1.056.938.986.464,10 1.082.765.291.218,78 102,44% 25.826.304.754,68
2017 934.906.237.858,40 869.993.438.966,23 93,06% (64.912.798.892,17)
2018 977.912.719.161,00 978.915.421.073,78 100,10% 1.002.701.912,78
2019 1.038.184.986.262,98 1.005.078.666.256,76 96,81% (33.106.320.006,22)
Sumber: Laporan Akhir RPJMD Teknokratis 2021-2026
Dari tahun 2014 realisasi pendapatan hanya tercapai 93,81% selisih sebesar Rp.
54.892.652.843,82 milyar, begitu juga hal nya untuk tahun 2015, 2017 dan 2019,
hanya pada tahun 2016 dan 2018 yang melebihi angka 100%.
Salah satu penyebab tingkat pencapaian target tidak tercapai adalah dana
perimbangan sangat ditentukan oleh kebijakan pemerintah pusat kepada daerah,
sehingga sangat sulit untuk diprediksi pencapaiannya disamping tidak tercapainya
target pendapatan asli daerah.
III - 24
Untuk itu, beberapa rekomendasi untuk peningkatan pendapatan asli daerah adalah:
Secara umum dari tahun 2014-2019, jumlah anggaran belanja Pemerintah Kota
Pematangsiantar mengalami fluktuatif yang tidak terlalu signifikan yang seiring dengan
pendapatan daerah yang dihasilkan. Tahun 2016-2019 angka belanja daerah berapa
pada angka mulai beranjak naik dan berada dikisaran kurang lebih dari Rp. 900
milyar lebih tinggi disbanding 2 tahun sebelumnya. Rata-rata pertumbuhan belanja
sebesar 4.07%.
Tabel 3.18
Target dan Realisasi Belanja Daerah Kota Pematangsiantar Tahun 2014-2019
Tahun
Anggaran Target Realisasi % Selisih
2014 909.447.084.012,15 774.365.721.075,38 85,15% (135.081.362.936,77)
2015 1.005.717.689.322,35 884.146.657.675,53 87,91% (121.571.031.646,82)
2016 1.072.521.411.513,28 940.141.429.606,79 87,66% (132.379.981.906,49)
2017 1.083.339.076.573,96 934.471.598.872,42 86,26% (148.867.477.701,54)
2018 997.384.585.393,82 994.512.015.480,57 99,71% (2.872.569.913,25)
2019 1.090.413.256.601,00 934.784.426.978,51 85,73% (155.628.829.622,49)
Sumber: Laporan Akhir RPJMD Teknokratis 2021-2026
Proporsi belanja tidak langsung dan belanja langsung terhadap total belanja selama
kurun waktu 2014 – 2019 dengan rata-rata pertumbuhan Belanja Tidak Langsung
sebesar -0,22%, sedangkan belanja langsung sebesar 11.70%. Dari grafik dibawah ini
menunjukkan bahwa rata-rata proporsi belanja tidak langsung memiliki porsi lebih
besar, dibandingkan dengan belanja langsung, namun pada tahun 2017 dan 2018
porsi belanja langsung semakin baik.
III - 25
Tabel 3.19
Rata-rata Realisasi Belanja Daerah Pematangsiantar Tahun 2014-2019 (juta rupiah)
No Uraian Tahun Rerata
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 BELANJA 774.365.721.075,38 884.146.657.675,53 940.141.429.606,79 934.471.598.872,42 994.512.015.480,57 935.107.671.832,51 4,07%
1,1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 503.078.333.931,12 552.728.964.349,66 547.587.784.900,03 448.220.157.100,69 459.756.260.519,42 485.557.545.430,36 -0,20%
1.1.1 Belanja Pegawai 490.004.892.230,00 517.979.670.099,36 533.888.607.520,00 435.666.756.978,00 434.559.650.131,00 438.526.136.957,75 -1,79%
1.1.2 Belanja Bunga 22.433.748,76 16.545.536,30 6.471.988,03 3.147.968,69 46.394.596,42 0,00 227,06%
1.1.4 Belanja Hibah 5.470.000.000,00 29.065.882.460,00 10.754.261.000,00 8.699.000.000,00 17.027.152.000,00 33.002.446.592,61 107,76%
1.1.5 Belanja Bantuan Sosial 1.084.750.000,00 613.000.000,00 1.019.387.500,00 1.089.943.200,00 1.637.600.000,00 8.104.592.800,00 94,98%
1.1.7 Belanja Bantuan keuangan 672.133.202,36 874.206.004,00 874.206.892,00 874.206.892,00 874.206.893,00 866.512.080,00 5,84%
Kepada Provinsi/Kabupaten/
Kota dan Pemerintahan Desa
1.1.8 Belanja Tidak Terduga 5.824.124.750,00 4.179.660.250,00 1.044.850.000,00 1.887.102.062,00 5.611.256.899,00 5.057.857.000,00 32,97%
2,2 BELANJA LANGSUNG 271.287.387.144,26 331.417.693.325,87 392.553.644.706,76 486.251.441.771,73 534.755.754.961,15 449.550.126.402,15 11,70%
2.2.1 Belanja Pegawai 42.065.600.785,31 50.516.657.827,00 46.805.885.504,00 58.078.024.933,00 66.491.345.412,00 66.190.105.536,00 10,17%
2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 116.688.417.465,95 128.672.712.597,87 146.190.678.580,76 165.337.430.054,73 180.305.414.854,13 178.400.949.241,71 9,00%
2.2.3 Belanja Modal 112.533.368.893,00 152.228.322.901,00 199.557.080.622,00 262.835.986.784,00 287.958.994.695,02 204.959.071.624,44 15,76%
III - 26
Komposisi belanja tidak langsung yang lebih besar mengindikasikan terbatasnya
kapasitas fiskal daerah untuk mendukung belanja program dan kegiatan yang terkait
langsung dengan peningkatan kesejahteraaan masyarakat dan begitu juga sebaliknya.
Selama periode tahun 2014-2019, realisasi belanja belum mencapai sesuai dengan
rencana yang ditetapkan.
III - 27
Tabel 3.20
Rata-rata Realisasi Pembiayaan Daerah Pematangsiantar Tahun 2014-2019 (juta rupiah)
Tahun
Uraian Rerata
No 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Surplus/Defisit Belanja 57.400.150.197 7.232.228.828 142.623.861.612 -64.478.159.906 -15.596.594.407 70.294.239.278 202,59%
6 PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
6,1 29.328.435.925,63 80.279.232.558,95 72.961.236.185,63 158.256.061.460,56 85.512.687.888,81 65.646.919.395,02 42,46%
DAERAH
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
6.1.1 0,00 80.178.360.921,95 72.961.236.185,63 158.256.061.460,56 85.512.687.888,81 65.646.919.395,02
Tahun Anggaran Sebelumnya
6.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Penerimaan kembali Pemberian
6.1.5 29.328.435.925,63 100.871.637,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Pinjaman
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
6,2 6.550.225.201,06 14.550.225.201,05 57.329.036.337,06 8.773.447.946,58 4.269.174.087,00 13.418.649.057,00 98,88%
DAERAH
Penyertaan Modal (Investasi)
6.2.2 4.000.000.000,00 12.500.000.000,00 56.278.811.136,00 8.723.222.745,00 4.269.174.087,00 13.418.649.057,00 128,30%
Pemerintah Daerah
6.2.3 Pembayaran Pokok Utang 50.225.201,06 50.225.201,05 50.225.201,06 50.225.201,58 0,00 0,00
Investasi Dana Bergulir bagi Pelaku
6.2.5 2.500.000.000,00 2.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00
UKM
SURPLUS (DEFISIT)
22.778.210.724,57 65.729.007.357,90 15.632.199.848,57 149.482.613.513,98 81.243.513.801,81 52.228.270.338,02 177,45%
PEMBIAYAAN
Selisih Lebih
Pembiayaan
80.178.360.921,95 72.961.236.185,63 158.256.061.460,56 85.004.453.607,79 65.646.919.395,02 122.522.509.616,28 25,10%
Anggaran Tahun
Berkenaan
Sumber: Laporan Akhir RPJMD Teknokratis 2021-2026
III - 28
Dengan kondisi Surplus/Defisit, Pemerintah Kab. Asahan membiayai Belanja Daerah
juga melalui Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan. Penerimaan
pembiayaan merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada
tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
pembiayaan tersebut bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran sebelumnya
(SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan,
penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan
penerimaan piutang daerah. Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan
diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-
tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau
untuk memanfaatkan surplus. Sisa lebih/kurang Pembiayaan Tahun Berkenan
walaupun semakin mengecil tetap bernilai Surplus. Pada tahun sebesar Rp. 262,681
Milyar tetapi menurun menjadi Rp. 19,922 Milyar. Besaran Surplus ini dapat
diutamakan untuk pembayaran pokok utang, penyertaan modal (investasi) daerah,
pemberian pinjaman kepada pemerintah pusat/pemerintah daerah lain dan/atau
pendanaan belanja peningkatan jaminan sosial.
Ekosistem adalah entitas yang kompleks yang terdiri atas komunitas tumbuhan,
binatang dan mikro organisme yang dinamis beserta lingkungan abiotiknya yang
saling berinteraksi sebagai satu kesatuan unit fungsional (MA, 2005). Fungsi ekosistem
adalah kemampuan komponen ekosistem untuk melakukan proses alam dalam
menyediakan materi dan jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia,
baik secara langsung maupun tidak langsung (De Groot, 1992). Jasa ekosistem adalah
keuntungan yang diperoleh manusia dari ekosistem (MA, 2005). Jasa ekosistem
dikategorikan menjadi empat, yaitu meliputi jasa penyediaan (providing), jasa
III - 29
pengaturan (regulating), jasa budaya (culture), dan jasa pendukung (supporting)
(MA, 2005).
Kajian ini menetapkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
dengan pendekatan konsep jasa ekosistem, meliputi :
1. Penyediaan Pangan,
2. Penyediaan Air Bersih,
3. Penyediaan Serat,
4. Pengaturan Iklim,
5. Pengaturan Tata Aliran Air dan Banjir,
6. Pengaturan Pencegahan dan Perlindungan dari Bencana Alam,
7. Pengaturan Pemurnian Air,
8. Pengaturan Pemeliharaan Kualitas Udara,
9. Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah dan Pemeliharaan Kesuburan,
10. Pendukung Siklus Hara,
11. Pendukung Produksi Primer,
12. Pendukung Biodversity.
a. Semakin tinggi jasa ekosistem suatu wilayah, maka semakin tinggi kemampuan
lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain,
dan keseimbangan antar keduanya (lihat jasa penyediaan, Jasa budaya, dan
pendukung)
b. Semakin tinggi jasa ekosistem suatu wilayah, maka semakin tinggi kemampuan
lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang
masuk atau dimasukkan ke dalamnya (lihat jasa pengaturan).
Salah satu hasil kajian daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
berbasis jasa ekosistem adalah menghasilkan nilai indeks. Nilai ini merupakan
representasi dari tinggi rendahnya nilai jenis-jenis jasa ekosistem pada suatu wilayah.
Nilai indeks jasa ekosistem berkisar antara 0 (sangat rendah) 1 (sangat tinggi), yang
ditampilkan menurut administrasi dan ekoregion.
III - 30
Tabel 3.21
Luas dan Status Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa Ekosistem di Kota Pematangsiantar
JASA EKOSISTEM KINERJA STATUS
III - 31
Pada tabel berikut diuraikan luas dan status daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup di wilayah Kota Pematangsiantar berbasis jasa
ekosistem. Kemudian, ditampilkan juga sebaran daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup secara spasial.
Berdasarkan hasil analisis data distribusi luasan jasa ekosistem yang tersaji pada
Tabel di atas, jasa ekosistem yang berada dalam kelas sangat tinggi dengan
luasan terluas adalah jasa ekosistem penyedia serat, penyedia bahan bakar,
penyedia genetik, Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah & Pemeliharaan
Kesuburan. Status jasa ekosistem yang sudah terlampaui (defisit) di wilayah
Kota Pematangsiantar, mencakup jasa ekosistem perlindungan dan pencegahan
terhadap bencana alam, jasa ekosistem estetika dan jasa ekosistem
rekreasi/ekowisata.
III-32
Daya Tampung Limbah, terkait jasa ekosistem pengaturan pengolahan
air dan penguraian limbah
2. Risiko Kebencanaan, terkait jasa ekosistem pengaturan perlindungan
terhadap bencana
3. Pengaturan Iklim, terkait jasa ekosistem kerentanan perubahan iklim
4. Pendukung Keanekaragaman Hayati, terkait jasa ekosistem keanekaragaman
hayati
5. Efisensi Sumber Daya Alam, tidak dikatikan dengan jasa ekosistem tertentu.
Tabel 3.22
Klasifikasi Kemampuan Lahan dalam Tingkat Kelas
Kelas Kriteria Penggunaan
III-33
Kelas Kriteria Penggunaan
2. Non Pertanian:
1. Hambatan dan ancaman kerusakan tanah lebih besar dari 1. Pertanian:
kelas III, dan pilihan tanaman juga terbatas. a. Tanaman semusim dan tanaman
2. Perlu pengelolaan hati-hati untuk tanaman semusim, pertanian pada umumnya
tindakan konservasi lebih sulit diterapkan b. Tanaman rumput
c. Padang rumput
IV d. Hutan produksi.
e. Padang penggembalaan
f. Hutan lindung.
g. Suaka alam
2. Non Pertanian:
1. Tidak terancam erosi tetapi mempunyai hambatan lain 1. Pertanian:
yang tidak mudah untuk dihilangkan, sehingga membatasi a. Tanaman rumput
pilihan penggunaannya. b. Padang penggembalaan
2. Mempunyai hambatan yang membatasi pilihan macam c. Hutan produksi
V penggunaan dan tanaman. d. Hutan lindung.
3. Terletak pada topografi datar-hampir datar tetapi sering e. Suaka alam
terlanda banjir, berbatu atau iklim yang kurang sesuai.
2. Non Pertanian:
1. Mempunyai faktor penghambat berat yang menyebabkan 1. Pertanian:
penggunaan tanah sangat terbatas karena mempunyai a. Tanaman rumput
ancaman kerusakan yang tidak dapat dihilangkan. b. Padang penggembalaan
2. Umumnya terletak pada lereng curam, sehingga jika c. Hutan produksi
VI dipergunakan untuk penggembalaan dan hutan produksi d. Hutan lindung.
harus dikelola dengan baik untuk menghindari erosi. e. Cagar alam
2. Non Pertanian:
III-34
Gambar 3.12
Gambaran Hubungan antara Kelas Kemampuan Lahan dengan
Intensitas dan Jenis Penggunaan Lahan
III-35
lahan perumahan (land developable) ditentukan oleh luas seluruh wilayah
dikurangi dengan luas badan air dan sawah irigasi teknis, yang dikurangi dengan
20 % dari lahan yang dibangunan disediakan untuk sarana dan prasarana,
kemudian dikurangi lagi dengan perkiraan 30 % RTH, publik dan privat.
III-36
Gambar 3.13
Peta Kemampuan Lahan Wilayah Kota Pematangsiantar
III-37
tersebut dihitung bahwa jumlah kalori yang dihasilkan (suplai) dari berbaga
jenis pangan tersebut, yaitu sebesar 248.568.913.700 kalori per tahun.
Sedangkan, jumlah penduduk Kota Pematangsiantar sebanyak 729.795 jiwa
membutuhkan (kebutuhan) 532.750.350.000 kalori per tahun. Dengan data
suplai-kebutuhan pangan tersebut, dapat dikatakan tingkat daya dukung
penyedia pangan di wilayah Kota Pematangsiantar mengalami defisit, yaitu
perbandingan kebutuhan terhadap suplai hanya sebesar 46,67 %.
III-38
Gambar 3.14 Sebaran Kinerja Jasa Ekosistem Penyediaan Air Pangan
di Wilayah Kota Pematangsiantar
III-39
Tabel 3.25 Distribusi dan Luas Jasa Ekosistem Penyediaan Pangan
sangat sangat
rendah sedang tinggi
No Kecamatan rendah tinggi Total
(%) (%) (%)
(%) (%)
1 Kec. Siantar Barat 77,9 13,3 8,9 100,0
2 Kec. Siantar Marihat 25,4 1,1 0,6 1,0 71,9 100,0
3 Kec. Siantar Marimbun 17,1 0,5 19,7 0,5 62,2 100,0
4 Kec. Siantar Martoba 6,0 3,3 62,4 1,9 26,4 100,0
5 Kec. Siantar Selatan 88,7 - 2,7 1,8 6,8 100,0
6 Kec. Siantar Sitalasari 37,1 0,5 2,5 1,2 58,7 100,0
7 Kec. Siantar Timur 90,9 1,4 4,3 0,9 2,6 100,0
8 Kec. Siantar Utara 82,3 1,7 6,1 0,7 9,1 100,0
Kota Pematangsiantar 29,4 1,5 25,3 1,3 42,4 100,00
Sumber : Dokumen KLHS RTRW Kota Pematangsiantar
Gambar 3.15 Indeks Ekosistem Jasa Penyediaan Pangan Per Kecamatan di Kota
Pematangsiantar
III-40
3.4.2.3 Daya Dukung Penyediaan Air
Potensi jasa penyediaan air bersih bagi Kota Pematangsiantar dapat
terbagi atas : air permukaan maupun air tanah. Air permukaan bersumber dari
aliran limpasan air hujan di wilayah kota dan aliran air sungai. Air tanah
dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk air minum melalui pembangunan
sumur dalam dan mata air yang tersebar di beberapa titik dan bahkan
bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Simalungun dimana mata air yang
dimanfaatkan sebagai sumur air baku.
Ketersediaan air baku untuk air minum Kota Pematangsiantar yang dari
berbagai sumber dapat dilihat pada tabel berikut. Air permukaan dari air dari
Sungai Bah Bolon, dan 10 (sepuluh) mata air dan 8 (delapan) sumur dalam
yang menjadi sumber air baku dari air tanah bersih. Secara total, ketersediaan
air baku untuk air bersih kota yang dikelola PDAM sebanyak 808 liter/detik
atau 25.481.000 (25,481 juta) m3 per tahun.
Tabel 3.26 Ketersediaan Air Baku untuk Air Minum (produksi PDAM)
Ketersediaan
No.
Sumber Debit (liter/dtk)
1 Sungai Bah Bolon 100
2 a. Mata Air
Nagahuta I-II *) 35
Nagahuta III-IV *) 41
Habonaran *) 256
Pancurlima 18
Mual Goit I, II dan III 249
Silumangi 10
Simarito 37
S. Dolok, Simarimbun 5
b. Sumur Dalam
Jl. Sabang Merauke
Jl. Patuan Anggi 10
Jl. Raya 10
Jl. Asahan Km 5,5 17
10
Jl. Kerta
10
Jumlah 808
Sumber : Dokumen KLHS RTRW Kota Pematangsiantar
*) di luar wilayah kota
III-41
Perhitungan kebutuhan air kota ditentukan oleh perkiraan pertumbuhan
penduduk dengan menggunakan metoda pertumbuhan geometrik. Dan
kebutuan air keperluan domestik dan pangan menggunakan standar kebutuhan
air untuk hidup layak (KLHA) berdasarkan Permen LH No. 17 tahun 2009
tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan
Ruang Wilayah, sebesar 1.600 m3 per kapita per tahun. Dengan
demikian,.kebutuhan air di Kota Pematangsiantar melalui persamaan :
D = P x KHLA
III-42
Gambar 3.16 Sebaran Kinerja Jasa Ekosistem Penyediaan Air Bersih di Kota
Pematangsiantar
III-43
Tabel 3.28
Distribusi dan Luas Jasa Ekosistem Penyediaan Air Bersih
Kategori Kinerja JE
No Kecamatan sangat sangat Total
rendah sedang tinggi
rendah tinggi
1 Kec. Siantar Barat 77,9 3,5 9,7 8,9 100,0
2 Kec. Siantar Marihat 26,5 0,6 - 71,9 1,0 100,0
3 Kec. Siantar Marimbun 17,6 0,1 19,6 62,2 0,5 100,0
4 Kec. Siantar Martoba 9,3 0,6 61,8 26,4 1,9 100,0
5 Kec. Siantar Selatan 88,7 2,2 0,5 6,8 1,8 100,0
6 Kec. Siantar Sitalasari 37,6 2,5 58,7 1,2 100,0
7 Kec. Siantar Timur 92,3 0,3 3,9 2,6 0,9 100,0
8 Kec. Siantar Utara 84,1 1,0 5,1 9,1 0,7 100,0
Kota Pematangsiantar 30,9 0,5 24,9 42,4 1,3 100,0
Sumber : Dokumen KLHS RTRW Kota Pematangsiantar
Gambar 3.17 Indeks Ekosistem Jasa Penyediaan Air Bersih Per Kecamatan
III-44
3.4.2.4 Daya Dukung Tampung Limbah
Sungai memiliki kemampuan menerima masukan limbah dan
kemampuan memulihkan kembali tanpa menyebabkan air pada sungai
tercemar yang disebut daya tampung sungai. Tingkat pencemaran sungai dapat
mempengaruhi daya tampung sungai tersebut. Semakin tinggi tingkat
pencemaran sungai maka dapat mempengaruhi daya tampung bahkan
melampaui daya tampung sungai tersebut.
Gambar 3.18 Sebaran Kinerja Jasa Ekosistem Pengolahan dan Pemurnian Air Limbah
di Kota Pematangsiantar
III-45
Informasi jasa ekosistem pengolahan dan penguraian limbah dapat
menggambarkan kondisi sisi suplai kemampuan alam menampung limbah. Jasa
ekosistem pengaturan pengolahan dan penguraian limbah berhubungan dengan
kemampuan ekosistem dalam menetralisir, mengurai, dan menyerap limbah
atau sampah, dalam bentuk kemampuan untuk menetralisir zat organik yang
ada dalam air limbah.
III-46
Berdasarkan data pada tabel diatas menunjukan bahwa kecamatan-
kecamatan yang berada di luar pusat kota didominasi kategori JE pengaturan
pengolahan dan pemurnian air limbah, yaitu: Siantar Marihat 71,9 %, Siantar
Marimbun 62,2 % dan Siantar Sitalasari 58,7 %. Hanya kecamatan Martoba
didominasi kategori sedang (62,4 %). Sedangkan, 4 (empat) kecamatan di
pusat kota didominasi kategori sangat rendah, seperti Siantar Timur 90,9 %,
Siantar Selatan 88,7 %, Siantar Utara 82,3 % dan Siantar Barat 77,9 %.
Dimana :
Dalam melakukan kajian risiko bencana, pendekatan fungsi dari tiga parameter
pembentuk risiko bencana, yaitu ancaman, kerentanan, dan kapasitas terkait
bencana. Beberapa prinsip dari proses pengkajian risiko bencana yang juga
menjadi pertimbangan proses analisa adalah:
1. Menggunakan data dan segala bentuk rekaman kejadian yang ada, dengan
mengutamakan data resmi dari lembaga yang berwenang;
2. Melakukan integrasi analisis probabilitas kejadian ancaman dari para ahli
dengan kearifan lokal masyarakat;
III-47
3. Proses analisis yang dilakukan harus mampu menghitung potensi jumlah
jiwa, kerugian harta benda, dan kerusakan lingkungan yang terpapar;
4. Hasil kajian risiko dapat diterjemahkan menjadi kebijakan umum untuk
pengurangan risiko bencana.
Hasil perhitungan Indeks Risiko Bencana yang dirilis oleh Badan Nasional
Penanggulangan Bencana menunjukkan bahwa Kota Pematangsiantar
menunjukkan nilai yang tinggi, yaitu : 167 (2018). Nilai tersebut masih jauh dari
target nasional yang ada dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu 118.
Untuk memperkecil nilai risiko bencana dan mencapai target nasional
diperlukan usaha yang besar dan kerjasama yang baik antara masyarakat dan
pemerintah.
III-48
Tabel 3.31 Skala Konsekuensi Bahaya
Skala Keterangan
Tidak Nyata dampak kerusakan hampir tidak ada
tidak menghalangi pencapaian target pembangunan pemerintah
tidak membutuhkan tambahan kapasitas tertentu
tidak membutuhkan biaya tambahan
Menengah dampak kerusakan terjadi di sebagian kecil wilayah kota
dapat mengganggu pencapaian target pembangunan pemerintah
membutuhkan tambahan kapasitas tertentu
membutuhkan biaya tambahan
Luar Biasa dampak kerusakan terjadi di sebagian besar wilayah kota
(katatrospik) dapat menghalangi pencapaian target pembangunan pemerintah
membutuhkan tambahan kapasitas khusus dalam waktu jangka panjang
membutuhkan biaya tambahan yang sangat besar (bantuan pemerintah
pusat)
Sumber : Kajian Muatan KLHS, PSLH ITB, 2018
III-49
dikategorikan konsekuensi menengah. Dengan demikian, dari peta sebaran
rawan bencana banjir yang terjadi menunjukkan sebaran, sebagai berikut :
1. Kurang Bahaya, seluas 1.070,18 ha. Walaupun begitu tetap menunjukkan adanya
bahaya dari kejadian banjir pada area-area tersebut, yang mencakup.
2. Tidak Bahaya, seluas 6.926,93 ha.
III-50
Gambar 3.20 Indeks Ekosistem Jasa Pengaturan Pengolahan dan
Pemurnian Air Limbah
III-51
3.4.4 Efisiensi Sumber Daya Alam
Kajian efisiensi pemanfaatan sumber daya alam ditujukan untuk
mengukur tingkat optimal pemanfaatan sumber daya alam yang dapat dijamin
keberlanjutannya. Kajian efisien sumber daya alam bertujuan mengukur tingkat
optimal pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat dijamin keberlanjutannya
dengan pendekatan ekonomi/valuasi lingkungan. Efisiensi pemanfaatan
sumberdaya alam dinilai berdasarkan pemanfaatan ruang terkait keberadaan
potensi sumberdaya alam bahan tambang yang ada di wilayah Kota
Pematangsiantar.
Tabel 3.33 Distribusi dan Luas Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim Per Kecamatan di
Kota Pematangsiantar
sangat sangat
rendah sedang tinggi
No Kecamatan rendah tinggi Total
(%) (%) (%)
(%) (%)
1 Kec. Siantar Barat 77,9 3,5 8,9 9,7 100,0
2 Kec. Siantar Marihat 25,4 1,7 1,0 71,9 - 100,0
3 Kec. Siantar Marimbun 17,1 0,6 0,5 63,5 18,3 100,0
4 Kec. Siantar Martoba 6,0 3,9 1,9 27,2 61,0 100,0
III-52
sangat sangat
rendah sedang tinggi
No Kecamatan rendah tinggi Total
(%) (%) (%)
(%) (%)
5 Kec. Siantar Selatan 88,7 2,2 1,8 7,3 100,0
6 Kec. Siantar Sitalasari 37,1 0,5 1,2 61,1 100,0
7 Kec. Siantar Timur 90,9 1,7 0,9 2,6 3,9 100,0
8 Kec. Siantar Utara 82,3 2,7 0,7 9,9 4,3 100,0
Kota Pematangsiantar 29,4 2,0 - 43,5 23,8 100,0
Sumber : Dokumen KLHS RTRW Kota Pematangsiantar
III-53
Tabel diatas menunjukan bahwa penyediaan jasa pendukung
keanekaragaman hayati di Kota Pematangsiantar yang termasuk dalam kategori
sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-turut
16,16%, 44,81%, 14,50%, 9,52%, dan 15,01% dari total luas wilayah.
Kecamatan yang memberikan jasa pengaturan sangat rendah adalah Kecamatan
Siantar Barat sebesar 75,85%, sedangkan yang sangat tinggi adalah Kecamatan
Siantar Martoba sebesar 33,06%.
Gambar 3.23 Indeks Ekosistem Jasa Pengaturan Iklim Per Kecamatan di Kota
Pematangsiantar
III-54
3.4.6 Ketahanan dan Potensi Keanekaragaman Hayati
Belum ada kajian tentang keanekaragaman hayati flora di wilayah Kota
Pematangsiantar. Karena itu, kajian ketahanan dan potensi keanekaragaman
hayati dilakukan dengan kajian kinerja jasa ekosistem keanekaragaman hayati di
wilayah Kota Pematangsiantar. Di wilayah Kota Pematangsiantar belum ada
penelitian terkait keanekaragaman hayati flora, Walaupun penanaman sawah
merupakan kegiatan yang sudah turun temurun dalam wilayah yang luas
didukung prasarana jaringan irigasi sejak zaman dulu. Tidak diperoleh data
terkait, misalnya kegiatan pemuliaan bibit padi varietas lokal sebagai potensi
keberagaman dan kelimpahan plasma nutfah Indonesia.
Gambar 3.24 Sebaran Jasa Ekosistem Jasa Dukungan Keanekaragaman Hayati
di Kota Pematangsiantar
III-55
Ekosistem mampu memberikan jasa yang mendukung keanekaragaman hayati
(biodiversity), seperti: perbukitan atau pegunungan berhutan, wilayah
kepesisiran bermangrove atau berterumbu karang, menjadi habitat
perkembangbiakan flora fauna. Semakin tinggi karakteristik biodiversitas, maka
semakin tinggi fungsi dukungan ekosistem terhadap perikehidupan dan
keanekaragaman hayati.
Tabel 3.34
Gambar 3.25
Indeks Jasa Ekosistem Dukungan Keanekaragaman Hayati di Kota
Pematangsiantar
III-56
Tabel 4.26 di atas menunjukan bahwa penyediaan jasa pendukung
keanekargaman hayati Kota Pematangsiantar yang termasuk dalam kategori
sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi secara berturut-turut 29,4%,
2,0%, 43,5%, dan 23,8% dari total luas wilayah. Kecamatan yang
memberikan jasa ekosistem pendukung keanekargaman hayati sangat rendah
terbanyak berada pada keempat kecamatan di pusat kota, dan sebaliknya
sangat tinggi berada di kecamatan luar pusat kota. Tidak ada sebaran jasa
ekosistem pendukung keanekargaman hayati yang sangat tinggi di Kota
Pematangsiantar.
III-57
BAB IV
ANALISIS PENCAPAIAN
TUJUAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Goals yang disepakati dalam SDGs/TPB secara global dan telah diratifikasi oleh
Indonesia menjadi acuan tujuan pembangunan pembangunan berkelanjutan nasional dan
daerah, termasuk pembangunan berkelanjutan di Kota Pematangsiantar. Pencapaian
tujuan pembangunan berkelanjutan digambarkan melalui pencapaian dari setiap
indikator TPB sesuai dengan kewenangan dan karakteristik Kota Pematangsiantar. Dari
220 indikator TPB yang menjadi kewenangan pemerintahan kota, indikator-indikator
yang sesuai dengan karakteristik Kota Pematangsiantar sebanyak 212 indikator. Dengan
demikian, pencapaian TPB digambarkan dari pencapaian masing-masing indikator setiap
TPB.
Pencapaian masing-masing 212 indikator TPB akan dikelompokkan menjadi 4
kategori capaian, yaitu : (1) sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target. (2) sudah
dilaksanakan namun belum mencapai target, (3) belum dilaksanakan dan belum
mencapai target, dan (4) belum ada data kegiatan pelaksanaanya. Yang dimaksud target
pencapaian pada kajian ini adalah target nasional yang hampir seluruhnya menggunakan
target indikator pada RPJMN 2015-2019.
Analisis pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Kota Pematangsiantar
meliputi : pencapaian menurut tujuan pembangunan berkelanjutan dari ke 17 TPB,
pencapaian menurut empat pilar pembangunan berkelanjutan, pencapaian menurut OPD
pelaksana indikator TPB, pencapaian menurut para pihak dan pencapaian menurut daya
dukung daya tampung lingkungan hidup.
1
`
2
`
3
`
Kategori
Belum
Sudah Sudah Sudah
Dilaksanak
NO Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Dilaksanak Dilaksanak Dilaksanak
an, Belum
an, Sudah an, Belum an, Belum Jumlah
Memenuhi
Memenuhi Memenuhi Ada Data
Target
Target (SS) Target (SB) (B)
(TD)
5 Mencapai Kesetaraan Gender dan 4 1 4 5 14
Memberdayakan Kaum Perempuan
6 Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan 6 4 1 6 17
Air Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan
7 Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, 0 0 0 2 2
Andal, Berkelanjutan dan Modern untuk
Semua
8 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang 3 8 4 4 19
Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan
Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta
Pekerjaan yang Layak untuk Semua
9 Membangun Infrastruktur yang Tangguh, 3 1 4 1 9
Meningkatkan Industri Inklusif dan
Berkelanjutan, serta Mendorong Inovasi
10 Mengurangi Kesenjangan Intra- dan 0 2 2 2 6
Antarnegara
11 Menjadikan Kota dan Permukiman Inklusif, 6 3 2 4 15
Aman, Tangguh dan Berkelanjutan
12 Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi 0 1 0 4 5
yang Berkelanjutan
13 Mengambil Tindakan Cepat untuk 2 0 0 0 2
Mengatasi Perubahan Iklim dan Dampaknya
15 Melindungi, Merestorasi dan Meningkatkan 0 0 1 3 4
Pemanfaatan Berkelanjutan Ekosistem
Daratan, Mengelola Hutan secara Lestari,
Menghentikan Penggurunan, Memulihkan
Degradasi Lahan, serta Menghentikan
Kehilangan Keanekaragaman Hayati
16 Menguatkan Masyarakat yang Inklusif dan 7 2 4 8 21
Damai untuk Pembangunan Berkelanjutan,
Menyediaan Akses Keadilan untuk Semua,
dan Membangun Kelembagaan yang Efektif,
Akuntabel, dan Inklusif di Semua Tingkatan
17 Menguatkan Sarana Pelaksanaan dan 4 1 7 3 15
Merevitalisasi Kemitraan Global untuk
Pembangunan Berkelanjutan
Total 65 44 41 62 212
4
`
4.1.1. Indikator yang Sudah Dilaksanakan dan Sudah Mencapai Target Nasional
Dari keseluruhan indikator TPB untuk Kota Pematangsiantar yang berjumlah 212
indikator, indikator yang sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target nasional
berjumlah 109 indikator (51,41 %), merupakan bagian dari 11 (sebelas) TPB berikut :
Gambar 4.3 TPB Yang Sudah Dilaksanakan dan Sudah Mencapai Target Nasional
Pada Tabel 4.2 berikut, ditampilkan target-target TPB yang telah dicapai dalam
pembangunan Kota Pematangsiantar melalui capaian indikator-indikator terkait.
Selanjutnya, Tabel 4.3 menampilkan rincian perkembangan capaian indikator TPB dari
tahun 2016 hingga 2020, dan OPD pelaksananya.
5
`
6
`
7
`
8
`
9
`
10
Tabel 4.3 Perkembangan Capaian Indikator TPB Yang Sudah Dilaksanakan dan Sudah Mencapai Target Nasional (Kategori SS)
dan OPD Pelaksananya
NO. TUJUAN TPB NO. INDIKATOR Satuan Target 2016 2017 2018 2019 2020 GAP OPD
TPB INDIKATOR
1 Mengakhiri 1.3.1.(c) Persentase penyandang disabilitas % Meningkat 100 100 100 100 100 82,88 DINSOS
Kemiskinan yang miskin dan rentan yang menjadi 17,12%
terpenuhi hak dasarnya dan
inklusivitas.
1.3.1.(d) Jumlah rumah tangga yang % Menurun menjadi 87,4 87,04 64,71 100 61,71 -25,69 DINSOS
mendapatkan bantuan tunai 2,8 juta
bersyarat/Program Keluarga
Harapan.
1.4.1.(c) Prevalensi penggunaan metode % Meningkat 72,67 73,25 75,65 76,7 76,75 11,75 DINKES
kontrasepsi (CPR) semua cara pada menjadi 65%
Pasangan Usia Subur (PUS) usia 15-
49 tahun yang berstatus kawin.
1.4.1.(g) Angka Partisipasi Murni (APM) % Meningkat 88,43 90,03 99,79 100,41 5,63 DIKJAR
SD/MI/sederajat. menjadi 94,78%
1.4.1.(h) Angka Partisipasi Murni (APM) % Meningkat 87,22 74,99 95,05 108,31 DIKJAR
SMP/MTs/sederajat. menjadi 82,2% 26,1
1.4.1.(j) Persentase penduduk umur 0-17 % Meningkat 80,92 89,16 83,9 87,1 CAPIL
tahun dengan kepemilikan akta menjadi 77,4%. 87,7900 10,4
kelahiran.
1.5.1.(b) Pemenuhan kebutuhan dasar % Meningkat 100 100 100 100 100 5 DINSOS
korban bencana sosial. menjadi 151 ribu
1.5.3* Dokumen strategi pengurangan ada Ada Ada Ada Ada Ada BPBD
risiko bencana (PRB) tingkat
nasional dan daerah.
1.a.2* Pengeluaran untuk layanan pokok % Meningkat 7,09 14,13 9,17 12,81 5,72 BAPPEDD
(pendidikan, kesehatan dan A
perlindungan sosial) sebagai
persentase dari total belanja
pemerintah.
2 Tanpa 2.1.1* Prevalensi Ketidakcukupan % Menurun 8,54 8,26 7,95 7,66 -0,88 KETAHAN
Kelaparan Konsumsi Pangan (Prevalence of AN
Undernourishment).
11
`
NO. TUJUAN TPB NO. INDIKATOR Satuan Target 2016 2017 2018 2019 2020 GAP OPD
TPB INDIKATOR
2.1.1.(a) Prevalensi kekurangan gizi % Menurun menjadi 0,1 0,1 1,69 1,3 0,9 -16,1 DINKES
(underweight) pada anak balita. 17%
2.1.2* Prevalensi penduduk dengan % Menurun 8,66 KETAHAN
kerawanan pangan sedang atau 9,00 6,86 5,42 (3,58) AN
berat, berdasarkan pada Skala
Pengalaman Kerawanan Pangan.
2.2.2* Prevalensi malnutrisi (berat % Menurun 0,03 0,01 0,01 0,1 0,01 -0,02 DINKES
badan/tinggi badan) anak pada
usia kurang dari 5 tahun,
berdasarkan tipe.
2.3.1* Nilai Tambah Pertanian dibagi juta rp Meningkat 56,12 KETAHAN
jumlah tenaga kerja di sektor 47,07 59,73 60,41 13,34 AN
pertanian (rupiah per tenaga
kerja).
3 Kehidupan 3.1.1* Angka Kematian Ibu (AKI). per Menurun menjadi 4 1 5 5 1 1 DINKES
Sehat dan 1000 306
Sejahtera pddk
3.2.1* Angka Kematian Balita (AKBa) per org Menurun 5 4,1 1,9 -3,1 DINKES
1000 kelahiran hidup.
3.2.2* Angka Kematian Neonatal (AKN) org Menurun 4 3 2,7 2,9 9 -1,1 DINKES
per 1000 kelahiran hidup.
3.2.2.(a) Angka Kematian Bayi (AKB) per org Menurun menjadi 4 3 2,7 2,9 -1,1 DINKES
1000 kelahiran hidup. 24
3.3.1.(a) Prevalensi HIV pada populasi % Menurun menjadi 0,039 0,048 0,033 0,036 0,014 -0,486 DINKES
dewasa. <0,5%
3.3.2.(a) Insiden Tuberkulosis (ITB) per org Menurun menjadi 235 237 271 307 164 62 DINKES
100.000 penduduk. 245
3.3.3* Kejadian Malaria per 1000 orang. org Menurun 0 0 0 0 0 0 DINKES
3.3.3.(a) Jumlah kabupaten/kota yang Meningkat 0 DINKES
mencapai eliminasi malaria. menjadi 300
3.4.1.(b) Prevalensi tekanan darah tinggi. % Menurun menjadi 2,08 2,27 3,27 5,07 -19,23 DINKES
24,3%
3.b.1.(a) Persentase ketersediaan obat dan % Meningkat 65 67 84 87 93 28 DINKES
vaksin di Puskesmas.
12
`
NO. TUJUAN TPB NO. INDIKATOR Satuan Target 2016 2017 2018 2019 2020 GAP OPD
TPB INDIKATOR
4 Pendidikan 4.1.1.(e) Angka Partisipasi Kasar (APK) % Meningkat 113,55 92,17 106,57 109,41 113,79 6,85 DIKJAR
Berkualitas SMP/MTs/sederajat. menjadi 106,94%
4.1.1.(g) Rata-rata lama sekolah penduduk % Meningkat 10,73 10,75 11,06 11,15 2,35 DIKJAR
umur ≥15 tahun. menjadi 8,8
tahun
4.2.2.(a) Angka Partisipasi Kasar (APK) % Meningkat 30,25 43,75 39,07 129,18 51,98 DIKJAR
Pendidikan Anak Usia Dini menjadi 77,2%
(PAUD).
4.6.1.(a) Persentase angka melek aksara % Meningkat 99,94 99,9 99,98 100 3,9 DIKJAR
penduduk umur ≥15 tahun. menjadi 96,1%
4.6.1.(b) Persentase angka melek aksara % Meningkat 99,94 99,9 99,98 100 0,06 DIKJAR
penduduk umur 15-24 tahun dan
umur 15-59 tahun.
4.a.1* Proporsi sekolah dengan akses ke: % Meningkat 54,45 42,98 47,4 89,01 98,6 44,15 DIKJAR
(a) listrik (b) internet untuk tujuan
pengajaran, (c) komputer untuk
tujuan pengajaran, (d) infrastruktur
dan materi memadai bagi siswa
disabilitas, (e) air minum layak, (f)
fasilitas sanitasi dasar per jenis
kelamin, (g) fasilitas cuci tangan
(terdiri air, sanitasi, dan higienis
bagi semua (WASH).
5 Kesetaraan 5.2.1* Proporsi perempuan dewasa dan % Menurun 0,005 0,005 0,003 0,005 0 DINSOS
Gender anak perempuan (umur 15-64
tahun) mengalami kekerasan (fisik,
seksual, atau emosional) oleh
pasangan atau mantan pasangan
dalam 12 bulan terakhir.
5.2.2.(a) Persentase korban kekerasan % Meningkat 100,00 DINSOS
terhadap perempuan yang menjadi 70% 90,00 100,00 100,00 100,00 30,00
mendapat layanan komprehensif.
5.5.1* Proporsi kursi yang diduduki % Meningkat 23,3 23,3 23,3 23,3 10 0 DINAS
perempuan di parlemen tingkat SOSIAL
pusat, parlemen daerah dan
pemerintah daerah.
13
`
NO. TUJUAN TPB NO. INDIKATOR Satuan Target 2016 2017 2018 2019 2020 GAP OPD
TPB INDIKATOR
5.b.1* Proporsi individu yang % Meningkat 52,3 57,04 62,39 68,79 74,55 22,25 DISKOMI
menguasai/memiliki telepon NFO
genggam.
6 Air Bersih dan 6.1.1.(b) Kapasitas prasarana air baku untuk m3 Meningkat 3.535,75 PDAM/PR
Sanitas melayani rumah tangga, perkotaan menjadi 118,6 3.641 3.467 3.211 2.930 2.811 KP
dan industri, serta penyediaan air m3/detik
baku untuk pulau-pulau.
6.2.1.(d) Jumlah desa/kelurahan yang Open kel Meningkat 0 0 0 2 2 2 DINKES
Defecation Free (ODF)/ Stop
Buang Air Besar Sembarangan
(SBS).
6.2.1.(e) Jumlah kabupaten/kota yang Meningkat 1 1 1 1 1 1 PRKP
terbangun infrastruktur air limbah menjadi 438
dengan sistem terpusat skala kota, kabupaten/kota.
kawasan dan komunal.
6.2.1.(f) Proporsi rumah tangga yang rt Meningkat 800 1250 2000 2900 2900 2100 PRKP
terlayani sistem pengelolaan air
limbah terpusat.
6.3.1.(a) Jumlah kabupaten/kota yang Meningkat 1 1 1 1 1 -94 PRKP
ditingkatkan kualitas pengelolaan menjadi 409
lumpur tinja perkotaan dan kabupaten/kota
dilakukan pembangunan Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
6.3.1.(b) Proporsi rumah tangga yang % Meningkat 0 0 0 3,49 3,59 0,1 PRKP
terlayani sistem pengelolaan
lumpur tinja.
8 Pertumbuhan 8.1.1.(a) PDB per kapita. jt/kap Meningkat 46,409 49,476 51,979 54,572 4,572 BPS
Ekonomi menjadi lebih
dari Rp 50 juta
8.9.1.(a) Jumlah wisatawan mancanegara. org Meningkat 137 147 190 270 350 213 DINAS
menjadi 20 juta PARIWISA
(skala nasional) TA
8.9.1.(b) Jumlah kunjungan wisatawan org Meningkat 43.800 48.320 73.584 89.547 98.900 55100 DINAS
nusantara. PARIWISA
TA
14
`
NO. TUJUAN TPB NO. INDIKATOR Satuan Target 2016 2017 2018 2019 2020 GAP OPD
TPB INDIKATOR
9 Inovasi, 9.c.1* Proporsi penduduk yang terlayani % Meningkat 49,32 52,12 56,13 66,05 76,49 27,17 DISKOMI
Industri mobile broadband. NFO
Infrastruktur 9.c.1.(a) Proporsi individu yang % Meningkat 52,3 57,04 62,39 68,79 74,51 22,21 DISKOMI
menguasai/memiliki telepon NFO
genggam
9.c.1.(b) Proporsi individu yang % Meningkat 55,11 61,13 68,74 74,28 78,87 23,76 DISKOMI
menggunakan internet NFO
11 Kota dan 11.1.1.(a) Proporsi rumah tangga yang % 3,7 juta rumah 96,72 97,02 97,22 97,32 97,32 0,6 PRKP
Permukiman memiliki akses terhadap hunian tangga
Berkelanjutan yang layak dan terjangkau.
11.2.1.(a) Persentase pengguna moda % Meningkat 65,00 DISHUB
transportasi umum di perkotaan. menjadi 32% 71,00 62,00 57,00 57,00 25,00
11.5.1* Jumlah korban meninggal, hilang org Menurun 0 90 84 79 6 -11 BPBD
dan terkena dampak bencana per
100.000 orang.
11.5.1.(c) Jumlah sistem peringatan dini ada 0 0 1 1 2 ada BPBD
cuaca dan iklim serta kebencanaan.
11.b.1* Proporsi pemerintah kota yang Meningkat/ada Ada Ada Ada Ada Ada ada BPBD
memiliki dokumen strategi
pengurangan risiko bencana.
11.b.2* Dokumen strategi pengurangan ada Ada Ada Ada Ada Ada ada BPBD
risiko bencana (PRB) tingkat
daerah.
13 Perubahan 13.1.1* Dokumen strategi pengurangan ada Ada Ada Ada Ada Ada ada BPBD
Iklim risiko bencana (PRB) tingkat
nasional dan daerah.
13.1.2* Jumlah korban meninggal, hilang orrg Menurun 0 90 84 79 6 -11 BPBD
dan terkena dampak bencana per
100.000 orang.
16 Perdamaian 16.1.2.(a) Kematian disebabkan konflik per org Menurun 0 0 0 0 0 KESBANG
dan Keadilan 100.000 penduduk. POL
16.6.1.(c) Persentase penggunaan E- Menjadi menjadi 39 33 92 80 0 BARANG/
procurement terhadap belanja 80% JASA
pengadaan.
15
`
NO. TUJUAN TPB NO. INDIKATOR Satuan Target 2016 2017 2018 2019 2020 GAP OPD
TPB INDIKATOR
Gambar 4.4 Indikator TPB Yang Sudah Dilaksanakan dan Belum Mencapai Target
Nasional
17
`
Terdapat tiga permasalahan utama yang menyebabkan indikator TPB yang sudah
dilaksanakan tetapi belum dapat mencapai target nasional adalah sebagai berikut :
Pada Tabel 4.4 berikut, ditampilkan target-target TPB yang belum dicapai dalam
pembangunan Kota Pematangsiantar melalui indikator-indikator terkait. Selanjutnya,
Tabel 4.5 menampilkan rincian perkembangan capaian indikator TPB yang belum
mencapai target tersebut dari tahun 2016 hingga 2020, serta OPD pelaksananya.
18
`
19
`
6 Air Bersih 6,1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan 6.1.1.(a)
dan Sanitas merata terhadap air minum yang aman dan 6.1.1.(c)
terjangkau bagi semua.
6,2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap 6.2.1.(b)
sanitasi dan kebersihan yang memadai dan 6.2.1.(c)
merata bagi semua, dan menghentikan praktik
buang air besar di tempat terbuka, memberikan
perhatian khusus pada kebutuhan kaum
perempuan, serta kelompok masyarakat
rentan.
8 Pertumbuhan 8,1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per 8.1.1*
Ekonomi kapita sesuai dengan kondisi nasional dan,
khususnya, setidaknya 7 persen pertumbuhan
produk domestik bruto per tahun di negara
kurang berkembang.
8,3 Menggalakkan kebijakan pembangunan yang 8.3.1*
mendukung kegiatan produktif, penciptaan 8.3.1.(a)
lapangan kerja layak, kewirausahaan, 8.3.1.(c)
kreativitas dan inovasi, dan mendorong
formalisasi dan pertumbuhan usaha mikro,
kecil, dan menengah, termasuk melalui akses
terhadap jasa keuangan.
8,5 Pada tahun 2030, mencapai pekerjaan tetap 8.5.2*
dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi 8.5.2.(a)
semua perempuan dan laki-laki, termasuk bagi
pemuda dan penyandang difabilitas, dan upah
yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya.
8,6 Pada tahun 2020, secara substansial 8.6.1*
mengurangi proporsi usia muda yang tidak
bekerja, tidak menempuh pendidikan atau
pelatihan.
8,9 Pada tahun 2030, menyusun dan melaksanakan 8.9.1*
kebijakan untuk mempromosikan pariwisata
berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja
dan mempromosikan budaya dan produk
lokal.
9 Inovasi, 9,2 Mempromosikan industrialisasi inklusif dan 9.2.1.(a)
Industri berkelanjutan, dan pada tahun 2030, secara
Infrastruktur signifikan meningkatkan proporsi industri
dalam lapangan kerja dan produk domestik
bruto, sejalan dengan kondisi nasional, dan
meningkatkan dua kali lipat proporsinya di
negara kurang berkembang.
10 Berkurangnya 10,1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai 10.1.1*
Kesenjangan dan mempertahankan pertumbuhan 10.1.1.(a)
pendapatan penduduk yang berada di bawah
40% dari populasi pada tingkat yang lebih
tinggi dari rata-rata nasional.
11 Kota dan 11,1 Pada tahun 2030, menjamin akses bagi semua 11.1.1.(c)
Permukiman terhadap perumahan yang layak, aman,
Berkelanjutan
20
`
21
Tabel 4.5 Perkembangan Indikator TPB Yang Sudah Dilaksanakan dan Belum Mencapai Target Nasional (Kategori SB)
dan OPD Pelaksananya
NO. TUJUAN TPB NO. INDIKATOR Satuan Target 2016 2017 2018 2019 2020 GAP OPD
TPB INDIKATOR
1 Mengakhiri 1.2.1* Persentase penduduk yang % Menurun menjadi 7- 9,99 10,1 87 8,38 11,34 3,34 DINSOS
Kemiskinan hidup di bawah garis kemiskinan 8%
nasional, menurut jenis kelamin
dan kelompok umur.
1.3.1.(a) Proporsi peserta jaminan % Meningkat menjadi 80,9 82,7 89,78 87,5 91,75 -3,25 DINKES
kesehatan melalui SJSN Bidang 95%
Kesehatan.
1.4.1.(b) Persentase anak umur 12-23 % Meningkat menjadi 73,4 82,3 82,2 90,1 57,4 -5,6 DINKES
bulan yang menerima imunisasi 63%.
dasar lengkap.
1.4.1.(d) Persentase rumah tangga yang % Meningkat menjadi 84,21 85,89 87,56 87,67 90,92 -9,08 PRKP
memiliki akses terhadap layanan 100%
sumber air minum layak dan
berkelanjutan.
1.4.1.(e) Persentase rumah tangga yang % Meningkat menjadi 63,26 64,1 64,94 65,78 90,92 -9,08 PRKP
memiliki akses terhadap layanan 100%
sanitasi layak dan berkelanjutan.
1.4.1.(f) Persentase rumah tangga kumuh % Meningkat menjadi 16,5 6,1 -2,1 PRKP
perkotaan. 18,6 juta
1.4.1.(k) Persentase rumah tangga miskin % Meningkat menjadi 39,37 37,36 35,72 34,13 -65,87 PLN
dan rentan yang sumber 100%
penerangan utamanya listrik
baik dari PLN dan bukan PLN.
1.5.1.(a) Jumlah lokasi penguatan lokasi Meningkat menjadi 39 1 1 1 1 1 0 BPBD
pengurangan risiko bencana daerah
daerah.
2 Tanpa 2.2.1* Prevalensi stunting (pendek dan % Menurun 0 0 0,75 0,5 1,1 0,35 DINKES
Kelaparan sangat pendek) pada anak di
bawah lima tahun/balita.
2.2.2.(b) Persentase bayi usia kurang dari % Meningkat menjadi 16,8 26,7 29,39 40,6 22,6 -9,4 DINKES
6 bulan yang mendapatkan ASI 50%
eksklusif.
22
`
NO. TUJUAN TPB NO. INDIKATOR Satuan Target 2016 2017 2018 2019 2020 GAP OPD
TPB INDIKATOR
23
`
NO. TUJUAN TPB NO. INDIKATOR Satuan Target 2016 2017 2018 2019 2020 GAP OPD
TPB INDIKATOR
4.c.1* Persentase guru TK, SD, SMP, % Meningkat 79,82 71,69 69,915 70,04 70,02 -9,8 DIKJAR
SMA, SMK, dan PLB yang
bersertifikat pendidik.
5 Kesetaraan 5.1.1* Jumlah kebijakan yang responsif % bertambah sebanyak -0,0034 DINSOS
Gender gender mendukung 16 0,0051 0,0034 0,0034 0,0051 0,0017
pemberdayaan perempuan.
6 Air Bersih dan 6.1.1.(a) Persentase rumah tangga yang % Meningkat menjadi 84,21 85,89 87,56 87,67 90,92 -9,08 PDAM
Sanitas memiliki akses terhadap layanan 100%
sumber air minum layak.
6.1.1.(c) Proporsi populasi yang memiliki % Meningkat menjadi 84,21 85,89 87,56 87,67 90,92 -9,08 PDAM/PRKP
akses layanan sumber air minum 100%
aman dan berkelanjutan.
6.2.1.(b) Persentase rumah tangga yang % Meningkat menjadi 63,26 64,1 64,94 65,78 90,92 -4,08 PRKP
memiliki akses terhadap layanan 100%
sanitasi layak.
6.2.1.(c) Jumlah desa/kelurahan yang kel Meningkat menjadi 53 53 53 53 7 0 DINKES
melaksanakan Sanitasi Total 45.000 (skala Nasional)
Berbasis Masyarakat (STBM).
8 Pertumbuhan 8.1.1* Laju pertumbuhan PDB per %/thn Meningkat 8,67 6,61 5,06 4,99 -3,68 BPS
Ekonomi kapita.
8.3.1* Proporsi lapangan kerja informal % Meningkat 88 77,4 50 77,27 -10,73 KETENAGAK
sektor non-pertanian, ERJAAN
berdasarkan jenis kelamin.
8.3.1.(a) Persentase tenaga kerja formal. org 51% 110.785 110.785 111.746 106.990 117892 -3.795 KETENAGAK
ERJAAN
8.3.1.(c) Persentase akses UMKM (Usaha Persen 25% 4% 19% -24,81 DINAS
Mikro, Kecil, dan Menengah) ke KOPERASI
layanan keuangan.
8.5.2* Tingkat pengangguran terbuka % Menurun 2,89 KETENAGAK
berdasarkan jenis kelamin dan 9,47 8,80 12,36 ERJAAN/BPS
kelompok umur.
24
`
NO. TUJUAN TPB NO. INDIKATOR Satuan Target 2016 2017 2018 2019 2020 GAP OPD
TPB INDIKATOR
8.5.2.(a) Tingkat setengah pengangguran. % Menurun 8,8 12,14 11,09 2,29 KETENAGAK
ERJAAN
8.6.1* Persentase usia muda (15-24 org Meningkat 11.593 11593 10.776 15.022 14.712 3119 KETENAGAK
tahun) yang sedang tidak ERJAAN
sekolah, bekerja atau mengikuti
pelatihan (NEET).
8.9.1* Proporsi kontribusi pariwisata % Meningkat menjadi 8% 5,67 5,69 5,78 5,80 (2,20) DINAS
terhadap PDB. PARIWISATA
9 Inovasi, 9.2.1.(a) Laju pertumbuhan PDB industri %/thn Lebih tinggi dari 0,56 BPS
Industri manufaktur. pertumbuhan PDB 0,74 1,25 0,56
Infrastruktur
10 Berkurangnya 10.1.1* Koefisien Gini. Menurun menjadi 0,36 0,357 0,321 0,35 0,33 0,33 -0,027 BPS
Kesenjangan
10.1.1.(a) Persentase penduduk yang % Menurun menjadi 7- 9,99 10,1 87 8,38 11,34 3,34 DINSOS
hidup di bawah garis kemiskinan 8%
nasional, menurut jenis kelamin
dan kelompok umur.
11 Kota dan 11.1.1.(c) Jumlah kota sedang dan kota Paling sedikit 20 kota BAPPEDA
Permukiman baru yang terpenuhi SPP. sedang dan 10 kota
Berkelanjutan baru (skala nasional)
11.3.2.(b) Jumlah lembaga pembiayaan Ada BAPPEDDA
infrastruktur.
11.5.1.(a) Indeks Risiko Bencana Indonesia Menurun menjadi 30% 91,20 91,20 91,20 63,84 0 33,84 BPBD
(IRBI).
12 Produksi 12.5.1.(a) Jumlah timbulan sampah yang % 20 ton per hari (skala 8 8 8 8 8 DLH
Berkelanjutan didaur ulang. nasional)
16 Perdamaian 16.1.1.(a) Jumlah kasus kejahatan kasus Menurun 0 0 2 2 KESBANGPO
dan Keadilan pembunuhan pada satu tahun L
terakhir.
25
`
NO. TUJUAN TPB NO. INDIKATOR Satuan Target 2016 2017 2018 2019 2020 GAP OPD
TPB INDIKATOR
26
4.1.3. Indikator yang Belum Ada Data
Dari 212 indikator yang menjadi ukuran pencapaian pembangunan berkelanjutan
di Kota Pematangsiantar, 103 indikator (48,58 %) yang tidak diperoleh data.
Ketidakadaan data ini dapat berupa :
1. Belum dilaksanakan, sehingga belum mencapai target nasional (kategori TD), atau
2. Telah dilaksanakan tetapi belum ada datanya (kategori B).
Ke-103 indikator yang belum memiliki data tersebut, berupa indikator dari TPB berikut:
27
`
Tabel 4.6 Target TPB yang Indikator TPB-nya Belum Memiliki Data
NO. TUJUAN TPB NO TARGET NO.
TPB TARGET INDIKATOR
1 Mengakhiri 1,3 Menerapkan secara nasional sistem dan upaya 1.3.1.(b)
Kemiskinan perlindungan sosial yang tepat bagi semua, termasuk
kelompok yang paling miskin, dan pada tahun 2030
mencapai cakupan substansial bagi kelompok miskin
dan rentan.
1,4 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki-laki dan 1.4.1.(a)
perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan,
memiliki hak yang sama terhadap sumber daya
ekonomi, serta akses terhadap pelayanan dasar,
kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk
kepemilikan lain, warisan, sumber daya alam, teknologi
baru, dan jasa keuangan yang tepat, termasuk
keuangan mikro.
1,5 Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat 1.5.1*
miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan,
dan mengurangi kerentanan mereka terhadap kejadian
ekstrim terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial,
lingkungan, dan bencana.
1,5 Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat 1.5.1.(c)
miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan,
dan mengurangi kerentanan mereka terhadap kejadian
ekstrim terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial,
lingkungan, dan bencana.
1,5 Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat 1.5.1.(d)
miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan,
dan mengurangi kerentanan mereka terhadap kejadian
ekstrim terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial,
lingkungan, dan bencana.
1,5 Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat 1.5.1.(e)
miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan,
dan mengurangi kerentanan mereka terhadap kejadian
ekstrim terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial,
lingkungan, dan bencana.
1,5 Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat 1.5.2.(a)
miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan,
dan mengurangi kerentanan mereka terhadap kejadian
ekstrim terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial,
lingkungan, dan bencana.
1.a Menjamin mobilisasi yang signifikan terkait sumber 1.a.1*
daya dari berbagai sumber, termasuk melalui kerjasama
pembangunan yang lebih baik, untuk menyediakan
sarana yang memadai dan terjangkau bagi negara
berkembang, khususnya negara kurang berkembang
untuk melaksanakan program dan kebijakan
mengakhiri kemiskinan di semua dimensi.
2 Tanpa 2,1 Pada tahun 2030, menghilangkan kelaparan dan 2.1.2.(a)
Kelaparan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang
miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan,
termasuk bayi, terhadap makanan yang aman, bergizi,
dan cukup sepanjang tahun.
28
`
29
`
30
`
31
`
32
`
33
Tabel 4.8 Indikator TPB Belum Memiliki Data
NO. TUJUAN NO. INDIKATOR Satuan Target Kategori OPD
TPB TPB INDIKATOR
34
`
35
`
36
`
SBM (skala
nasional)
8 Pertumbuhan 8.2.1* Laju pertumbuhan PDB per %/thn Meningkat TD BPS
Ekonomi tenaga kerja/Tingkat
pertumbuhan PDB riil per orang
bekerja per tahun.
8.3.1.(b) Persentase tenaga kerja informal % Meningkat TD KETENAGAKE
sektor pertanian. RJAAN
8.5.1* Upah rata-rata per jam pekerja. jt/kap Meningkat TD KETENAGAKE
RJAAN
8.9.1.(c) Jumlah devisa sektor pariwisata. % Meningkat B DINAS
PARIWISATA
8.9.2* Jumlah pekerja pada industri Persen Meningkat B DINAS
pariwisata dalam proporsi PARIWISATA
terhadap total pekerja.
8.10.1* Jumlah kantor bank dan ATM per kantor Meningkat B BANK
100.000 penduduk dewasa INDONESIA
8.10.1.(a) Rata-rata jarak lembaga keuangan Menurun B BANK
(Bank Umum). (mendekat) INDONESIA
8.10.1.(b) Proporsi kredit UMKM terhadap % Meningkat TD DINAS
total kredit. KOPERASI
9 Inovasi, 9.2.1* Proporsi nilai tambah sektor % Meningkat TD BPS
Industri industri manufaktur terhadap
Infrastruktur PDB dan per kapita.
9.2.2* Proporsi tenaga kerja pada sektor Meningkat TD DINAS
industri manufaktur. KOPERASI/BP
S
9.3.1* Proporsi nilai tambah industri Meningkat TD BPS
kecil terhadap total nilai tambah
industri.
9.3.2* Proporsi industri kecil dengan Meningkat B DINAS
pinjaman atau kredit. KOPERASI/BI
37
`
38
`
39
`
40
`
41
`
42
`
43
`
1 BAPPEDDA 1 2 3 7 13
2 KEUANGAN DAERAH 1 1 2
3 BADAN KESBANGPOL 1 2 3 6
4 BPBD 7 2 1 4 14
5 INSPEKTORAT 1 3 1 5
6 BAGIAN HUKUM 2 2
7 BARANG/JASA 1 1
8 DINAS CAPIL 5 5
9 DINAS DIKJAR 8 5 2 15
10 DINAS KETAHANAN 3 1 4
PANGAN
11 DINAS 4 2 6
KETENAGAKERJAAN
12 DINAS KOPERASI 1 1 1 3
13 DINAS PARIWISATA 2 1 1 2 6
14 DINAS PRKP 5 5 2 12
15 DINAS PUPR 3 3
16 DINAS SOSIAL 7 3 5 10 25
17 DINKES 14 9 11 15 49
18 DISHUB 1 1
19 DISKOMINFO 8 1 9
20 DLH 1 3 6 10
21 BPS 1 4 8 1 14
22 PDAM 1 1 2
23 PLN 1 2 3
24 BANK INDONESIA 2 2
Total OPD 65 44 41 62 212
44
`
Tabel 4.12 Status Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup di Kota
Pematangsiantar (berdasarkan 6 Muatan KLHS)
Jasa Ekosistem Bagian Kota SR R S T ST STATUS
Penyediaan Pangan Pusat Kota 89 1 4 1 4 Terlampaui
Luar Pusat Kota 24 1 0 73 1 Belum Terlampaui
Penyediaan Air Bersih Pusat Kota 90 1 3 4 1 Terlampaui
Luar Pusat Kota 24 1 0 73 1 Belum Terlampaui
Pengatur Iklim Pusat Kota 89 2 1 5 2 Terlampaui
Luar Pusat Kota 24 1 0 73 1 Belum Terlampaui
Pengaturan Tata Aliran Pusat Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui
Air dan Banjir
Luar Pusat Kota 24 1 0 73 1 Belum Terlampaui
Pencegahan dan Pusat Kota 91 - 4 3 1 Terlampaui
Perlindungan dari
Bencana Luar Pusat Kota 24 1 0 73 1 Belum Terlampaui
Pemurnian Air Pusat Kota 89 2 8 - 1 Terlampaui
Luar Pusat Kota 24 2 73 - 1 Belum Terlampaui
Pengolahan dan Pusat Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui
Pemurnian Limbah
Luar Pusat Kota 24 1 0 73 1 Belum Terlampaui
Pemeliharaan Kualitas Pusat Kota 89 2 - 1 8 Terlampaui
Udara
Luar Pusat Kota 24 1 0 73 1 Belum Terlampaui
Tempat Tinggal Pusat Kota 3 3 6 - 89 Belum Terlampaui
Luar Pusat Kota 3 30 43 - 24 Terlampaui
Rekreasi dan Wisata Alam Pusat Kota 2 93 0 4 1 Terlampaui
Luar Pusat Kota 24 1 0 73 1 Belum Terlampaui
Estetika Pusat Kota 92 2 4 - 1 Terlampaui
Luar Pusat Kota 24 1 0 73 1 Belum Terlampaui
Pembentukan Lapisan Pusat Kota 89 1 1 1 8 Terlampaui
Tanah
Luar Pusat Kota 24 1 0 1 73 Belum Terlampaui
45
`
46
Tabel 4.13 Status Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup, Indikator TPB dan Pencapaian Indikator
Tujuan Fungsi Jenis Jasa Kinerja DDDTLH Status Kode Indikator Capaian
DDDTLH Ekosistem Bagian SR R S T ST DDDTLH Indikator
Kota
Tujuan 1: Penyediaan Penyediaan Pst Kota 90 1 3 4 1 Terlampaui 1.4.1.(a) Persentase perempuan B
Mengakhiri air Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum pernah kawin umur 15-
Kemiskinan dalam Kota Terlampaui 49 tahun yang proses
Segala Bentuk melahirkan terakhirnya di
Dimanapun fasilitas kesehatan.
Penyediaan Penyediaan Pst Kota 90 1 3 4 1 Terlampaui 1.4.1.(d) Persentase rumah SB
air tangga yang memiliki
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum akses terhadap layanan
Kota Terlampaui sumber air minum
layak dan
Pengaturan Pemurnian Pst Kota 89 2 8 - 1 Terlampaui
berkelanjutan.
air Luar Pst 24 2 73 - 1 Belum
Kota Terlampaui
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui
Air dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota Terlampaui
Penyediaan Penyediaan Pst Kota 90 1 3 4 1 Terlampaui 1.4.1.(e) Persentase rumah SB
air tangga yang memiliki
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota akses terhadap layanan
Terlampaui
sanitasi layak dan
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui
berkelanjutan.
Air dan
Banjir Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota Terlampaui
Pengaturan Pengolahan Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 1.4.1.(f) Persentase rumah SB
dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum tangga kumuh
penguraian Kota Terlampaui perkotaan.
limbah
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui
Air dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota Terlampaui
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 1.5.1* Jumlah korban TD
Air dan meninggal, hilang, dan
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota terkena dampak
Terlampaui
Pengaturan Pst Kota 91 - 4 3 1 Terlampaui
47
`
Tujuan Fungsi Jenis Jasa Kinerja DDDTLH Status Kode Indikator Capaian
DDDTLH Ekosistem Bagian SR R S T ST DDDTLH Indikator
Kota
Perlindungan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum bencana per 100.000
thdp bencana Kota Terlampaui orang.
Bencana Longsor Sedang
Banjir dan Longsor Sedang
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 1.5.1.(a) Jumlah lokasi SB
Air dan penguatan
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota pengurangan risiko
Terlampaui
bencana daerah.
Pengaturan Perlindungan Pst Kota 91 - 4 3 1 Terlampaui
thdp bencana Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota Terlampaui
Bencana Longsor Sedang
Banjir dan Longsor Sedang
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 1.5.1.(d) Jumlah daerah bencana B
Air dan alam/bencana sosial
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota yang mendapat
Terlampaui
pendidikan layanan
Pengaturan Perlindungan Pst Kota 91 - 4 3 1 Terlampaui khusus.
thdp bencana Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum (SMAB=Sekolah/
Kota Terlampaui Madrasah Aman
Bencana Longsor Sedang Bencana)
48
`
Tujuan Fungsi Jenis Jasa Kinerja DDDTLH Status Kode Indikator Capaian
DDDTLH Ekosistem Bagian SR R S T ST DDDTLH Indikator
Kota
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 1.5.2.(a) Jumlah kerugian TD
Air dan ekonomi langsung
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota akibat bencana.
Terlampaui
Pengaturan Perlindungan Pst Kota 91 - 4 3 1 Terlampaui
thdp bencana Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota Terlampaui
Bencana Longsor Sedang
Banjir dan Longsor Sedang
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 1.5.3* Dokumen strategi SS
Air dan pengurangan risiko
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota bencana (PRB) tingkat
Terlampaui
nasional dan daerah.
Pengaturan Perlindungan Pst Kota 91 - 4 3 1 Terlampaui
thdp bencana Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota Terlampaui
Bencana Longsor Sedang
Banjir dan Longsor Sedang
49
`
Tujuan Fungsi Jenis Jasa Kinerja DDDTLH Status Kode Indikator Capaian
DDDTLH Ekosistem Bagian SR R S T ST DDDTLH Indikator
Kota
Penyediaan pangan Pst Kota 89 1 4 1 4 Terlampaui 2.1.2.(a) Proporsi penduduk B
dengan asupan kalori
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum minimum di bawah
Kota Terlampaui 1400 kkal/kapita/hari.
50
`
Tujuan Fungsi Jenis Jasa Kinerja DDDTLH Status Kode Indikator Capaian
DDDTLH Ekosistem Bagian SR R S T ST DDDTLH Indikator
Kota
Tujuan 4: Menjamin Penyediaan Penyediaan Pst Kota 90 1 3 4 1 Terlampaui 4.a.1* Proporsi sekolah SS
Kualitas Pendidikan air dengan akses ke: (a)
yang Inklusif dan listrik (b) internet untuk
Merata serta tujuan pengajaran, (c)
Meningkatkan komputer untuk tujuan
Kesempatan Belajar pengajaran, (d)
Sepanjang Hayat infrastruktur dan materi
untuk Semuas memadai bagi siswa
disabilitas, (e) air
minum layak, (f)
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum fasilitas sanitasi dasar
Kota Terlampaui per jenis kelamin, (g)
fasilitas cuci tangan
(terdiri air, sanitasi, dan
higienis bagi semua
(WASH).
Tujuan 6: Menjamin Penyediaan Penyediaan Pst Kota 90 1 3 4 1 Terlampaui 6.1.1.(a) Persentase rumah SB
Ketersediaan Serta air tangga yang memiliki
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Pengelolaan Air Kota akses terhadap layanan
Terlampaui
Bersih dan Sanitasi sumber air minum
Layak yang Pengaturan Pemurnian Pst Kota 89 2 8 - 1 Terlampaui layak.
Berkelanjutan air Luar Pst 24 2 73 - 1 Belum
Untuk Semua Kota Terlampaui
Penyediaan Penyediaan Pst Kota 90 1 3 4 1 Terlampaui 6.1.1.(b) Kapasitas prasarana air SS
air baku untuk melayani
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota rumah tangga,
Terlampaui
perkotaan dan industri,
Pengaturan Pemurnian Pst Kota 89 2 8 - 1 Terlampaui serta penyediaan air
air baku untuk pulau-
Luar Pst 24 2 73 - 1 Belum
Kota pulau.
Terlampaui
Penyediaan Penyediaan Pst Kota 90 1 3 4 1 Terlampaui 6.1.1.(c) Proporsi populasi yang SB
air memiliki akses layanan
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota sumber air minum
Terlampaui
Pengaturan Pst Kota 89 2 8 - 1 Terlampaui
51
`
Tujuan Fungsi Jenis Jasa Kinerja DDDTLH Status Kode Indikator Capaian
DDDTLH Ekosistem Bagian SR R S T ST DDDTLH Indikator
Kota
Pemurnian Luar Pst 24 2 73 - 1 Belum aman dan
air Kota Terlampaui berkelanjutan.
Pengaturan Pengolahan Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 6.2.1.(a) Proporsi populasi yang SB
dan memiliki fasilitas cuci
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
penguraian Kota tangan dengan sabun
Terlampaui
limbah dan air.
Pengaturan Pengolahan Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 6.2.1.(b) Persentase rumah SB
dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum tangga yang memiliki
penguraian Kota akses terhadap layanan
Terlampaui
limbah sanitasi layak.
Pengaturan Pengolahan Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 6.2.1.(c) Jumlah desa/kelurahan SB
dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum yang melaksanakan
penguraian Kota Terlampaui Sanitasi Total Berbasis
limbah Masyarakat (STBM).
Pengaturan Pengolahan Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 6.2.1.(d) Jumlah desa/kelurahan SS
dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum yang Open Defecation
penguraian Kota Terlampaui Free (ODF)/ Stop
limbah Buang Air Besar
Sembarangan (SBS).
Pengaturan Pengolahan Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 6.2.1.(e) Jumlah kabupaten/kota SS
dan yang terbangun
penguraian Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum infrastruktur air limbah
limbah Kota Terlampaui dengan sistem terpusat
skala kota, kawasan
dan komunal.
52
`
Tujuan Fungsi Jenis Jasa Kinerja DDDTLH Status Kode Indikator Capaian
DDDTLH Ekosistem Bagian SR R S T ST DDDTLH Indikator
Kota
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum Jumlah kabupaten/kota
Kota Terlampaui yang ditingkatkan
Pengolahan kualitas pengelolaan
dan lumpur tinja perkotaan
penguraian dan dilakukan
limbah pembangunan Instalasi
Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT).
Pengaturan Pengolahan Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 6.3.1.(b) Proporsi rumah tangga SS
dan yang terlayani sistem
penguraian Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum pengelolaan lumpur
limbah Kota Terlampaui tinja.
Penyediaan Penyediaan Pst Kota 90 1 3 4 1 Terlampaui 6.3.2.(b) Kualitas air sungai TD
air sebagai sumber air
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota baku.
Terlampaui
Pengaturan Pemurnian Pst Kota 89 2 8 - 1 Terlampaui
air Luar Pst 24 2 73 - 1 Belum
Kota Terlampaui
Penyediaan Penyediaan Pst Kota 90 1 3 4 1 Terlampaui 6.4.1.(b) Insentif penghematan B
air air
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota pertanian/perkebunan
Terlampaui
dan industri.
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui
Air dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota Terlampaui
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 6.5.1.(a) Jumlah Rencana B
Air dan Pengelolaan Daerah
Banjir Aliran Sungai Terpadu
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota (RPDAST) yang
Terlampaui
diinternalisasi ke dalam
Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW).
53
`
Tujuan Fungsi Jenis Jasa Kinerja DDDTLH Status Kode Indikator Capaian
DDDTLH Ekosistem Bagian SR R S T ST DDDTLH Indikator
Kota
Penyediaan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum Jumlah wilayah sungai
air Kota Terlampaui yang memiliki
Pengaturan Pemurnian Pst Kota 89 2 8 - 1 Terlampaui partisipasi masyarakat
air dalam pengelolaan
Luar Pst 24 2 73 - 1 Belum
Kota daerah tangkapan
Terlampaui
sungai dan danau.
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 6.5.1.(g) Kegiatan penataan B
Air dan kelembagaan sumber
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota daya air.
Terlampaui
Pengaturan Pemurnian Pst Kota 89 2 8 - 1 Terlampaui
air Luar Pst 24 2 73 - 1 Belum
Kota Terlampaui
Tujuan 8 : Penyediaan pangan Pst Kota 89 1 4 1 4 Terlampaui 8.3.1* Proporsi lapangan kerja SB
Pekerjaan layak dan informal sektor non-
pertumbuhan pertanian, berdasarkan
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
ekonomi Kota jenis kelamin.
Terlampaui
Budaya Rekreasi & Pst Kota 2 93 0 4 1 Terlampaui 8.9.1.(a) Jumlah wisatawan SS
(Cultural) ecotourism mancanegara.
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota Terlampaui
Budaya Rekreasi & Pst Kota 2 93 0 4 1 Terlampaui 8.9.1.(b) Jumlah kunjungan SS
(Cultural) ecotourism Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum wisatawan nusantara.
Kota Terlampaui
Tujuan 9 : Penyediaan Penyediaan Pst Kota 90 1 3 4 1 Terlampaui 9.2.1* Proporsi nilai tambah TD
Pendidikan yang air sektor industri
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Berkualitas Kota manufaktur terhadap
Terlampaui
PDB dan per kapita.
Pengaturan Pengolahan Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui
dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
penguraian Kota Terlampaui
limbah
54
`
Tujuan Fungsi Jenis Jasa Kinerja DDDTLH Status Kode Indikator Capaian
DDDTLH Ekosistem Bagian SR R S T ST DDDTLH Indikator
Kota
Tujuan 11 : Budaya Budaya Pst Kota 3 3 6 - 89 Belum 11.1.1.(a) Proporsi rumah tangga SS
Menjadikan Kota (Cultural) Tempat Terlampaui yang memiliki akses
dan Permukiman Tinggal terhadap hunian yang
Inklusif, Aman,
Luar Pst 3 30 43 - 24 Terlampaui layak dan terjangkau.
Kota
Tangguh dan
Berkelanjutan Kemampuan Okupansi Tinggi Terlampaui
Lahan
Tampung Okupansi Rendah Belum
Penduduk
Terlampaui
Pengaturan Pemeliharaan Pst Kota 89 2 - 1 8 Terlampaui 11.2.1.(a) Persentase pengguna SS
Kualitas Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum moda transportasi
Udara Kota Terlampaui umum di perkotaan.
55
`
Tujuan Fungsi Jenis Jasa Kinerja DDDTLH Status Kode Indikator Capaian
DDDTLH Ekosistem Bagian SR R S T ST DDDTLH Indikator
Kota
Tata Aliran Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Air dan Kota Terlampaui
Banjir
Pengaturan Perlindungan Pst Kota 91 - 4 3 1 Terlampaui Jumlah kota tangguh
thdp bencana Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum bencana yang
Kota Terlampaui terbentuk.
Bencana Longsor Sedang
Banjir dan Longsor Sedang
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 11.5.1.(c) Jumlah sistem SS
Air dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum peringatan dini cuaca
Banjir Kota dan iklim serta
Terlampaui
kebencanaan.
Pengaturan Perlindungan Pst Kota 91 - 4 3 1 Terlampaui
thdp bencana Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota Terlampaui
Bencana Longsor Sedang
Banjir dan Longsor Sedang
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 11.5.2.(a) Jumlah kerugian B
Air dan ekonomi langsung
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota akibat bencana.
Terlampaui
Pengaturan Perlindungan Pst Kota 91 - 4 3 1 Terlampaui
thdp bencana Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota Terlampaui
Bencana Longsor Sedang
Banjir dan Longsor Sedang
Pengaturan Pengolahan Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 11.6.1.(a) Persentase sampah TD
dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum perkotaan yang
penguraian Kota Terlampaui tertangani.
limbah
Pendukung Pst Kota 89 2 - 5 4 Terlampaui 11.7.1.(a) B
56
`
Tujuan Fungsi Jenis Jasa Kinerja DDDTLH Status Kode Indikator Capaian
DDDTLH Ekosistem Bagian SR R S T ST DDDTLH Indikator
Kota
Produksi Luar Pst 24 2 - 43 31 Belum Jumlah kota hijau yang
primer Kota Terlampaui menyediakan ruang
Pengaturan Pemeliharaan Pst Kota 89 2 - 1 8 Terlampaui terbuka hijau di
Kualitas Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum kawasan perkotaan
Udara Kota Terlampaui metropolitan dan kota
sedang.
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 11.b.1* Proporsi pemerintah SS
Air dan kota yang memiliki
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota dokumen strategi
Terlampaui
pengurangan risiko
Pengaturan Perlindungan Pst Kota 91 - 4 3 1 Terlampaui bencana.
thdp bencana Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota Terlampaui
Bencana Longsor Sedang
Banjir dan Longsor Sedang
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 11.b.2* Dokumen strategi SS
Air dan pengurangan risiko
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota bencana (PRB) tingkat
Terlampaui
daerah.
Pengaturan Perlindungan Pst Kota 91 - 4 3 1 Terlampaui
thdp bencana Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota Terlampaui
Bencana Longsor Sedang
Banjir dan Longsor Sedang
Tujuan 12: Pengaturan Pengolahan Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 12.4.2.(a) terkelola dan proporsi B
Menjamin Pola dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum limbah B3 yang diolah
Produksi dan penguraian Kota Terlampaui sesuai peraturan
Konsumsi yang limbah perundangan (sektor
Berkelanjutan industri).
Pengaturan Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 12.5.1.(a) SB
57
`
Tujuan Fungsi Jenis Jasa Kinerja DDDTLH Status Kode Indikator Capaian
DDDTLH Ekosistem Bagian SR R S T ST DDDTLH Indikator
Kota
Pengolahan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota Jumlah timbulan
dan Terlampaui
sampah yang didaur
penguraian
ulang.
limbah
Pengaturan Pengolahan Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 12.6.1.(a) Jumlah perusahaan B
dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum yang menerapkan
penguraian Kota Terlampaui sertifikasi SNI ISO
limbah 14001.
Pengaturan Pengolahan Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui 12.7.1.(a) Jumlah produk ramah B
dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum lingkungan yang
penguraian Kota Terlampaui teregister.
limbah
Tujuan 13: Pengaturan Pengaturan Pst Kota 89 2 1 5 2 Terlampaui 13.1.1* Dokumen strategi SS
Mengambil iklim pengurangan risiko
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Tindakan Cepat Kota bencana (PRB) tingkat
Terlampaui
Untuk Mengatasi nasional dan daerah.
Perubahan Iklim Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui
dan Dampaknya Air dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota Terlampaui
Pengaturan Perlindungan Pst Kota 91 - 4 3 1 Terlampaui
thdp bencana Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota Terlampaui
Bencana Longsor Sedang
Banjir dan Longsor Sedang
Pengaturan Pengaturan Pst Kota 89 2 1 5 2 Terlampaui 13.1.2* Jumlah korban SS
iklim meninggal, hilang dan
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum terkena dampak
Kota Terlampaui bencana per 100.000
Pengaturan Tata Aliran Pst Kota 89 2 3 4 1 Terlampaui orang.
Air dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Banjir Kota Terlampaui
Pengaturan Pst Kota 91 - 4 3 1 Terlampaui
58
`
Tujuan Fungsi Jenis Jasa Kinerja DDDTLH Status Kode Indikator Capaian
DDDTLH Ekosistem Bagian SR R S T ST DDDTLH Indikator
Kota
Perlindungan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
thdp bencana Kota Terlampaui
Bencana Longsor Sedang
Banjir dan Longsor Sedang
Tujuan 15: Pengaturan Pengaturan Pst Kota 89 2 1 5 2 Terlampaui 15.1.1.(a) Proporsi tutupan hutan TD
Melindungi, iklim terhadap luas lahan
Merestorasi dan Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum keseluruhan.
Meningkatkan Kota Terlampaui
Pemanfaatan
Pendukung Produksi Pst Kota 89 2 - 5 4 Terlampaui
Berkelanjutan
primer Luar Pst 24 2 - 43 31 Belum
Ekosistem Daratan,
Kota Terlampaui
Mengelola Hutan
Secara Lestari, Pendukung Pembentukan Pst Kota 89 1 1 1 8 Terlampaui 15.3.1.(a) Proporsi luas lahan B
Menghentikan Tanah dan kritis yang direhabilitasi
Luar Pst 24 1 0 1 73 Belum
Penggurunan, Pemelihara Kota terhadap luas lahan
Terlampaui
Memulihkan Kesuburan keseluruhan.
Degradasi Lahan Pengaturan Siklus hara Pst Kota 89 1 1 8 1 Terlampaui
(nutrient) Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum
Kota Terlampaui
Pendukung Biodiversiti Pst Kota 90 1 - 8 1 Terlampaui 15.9.1.(a) Dokumen rencana B
Luar Pst 24 1 0 73 1 Belum pemanfaatan
Kota Terlampaui keanekaragaman
hayati.
59
4.5. PROYEKSI TPB DAN PENCAPAIAN TARGET
Pembahasan proyeksi TPB untuk memperkirakan perkembangan indikator-
indikator tujuan pembangunan berkelanjutan di Kota Pematangsiantar dmasa depan dalam
batas-batas waktu yang ditargetkan. Proyeksi dilakukan terhadap indikator TPB yang
termasuk kategori TELAH TERCAPAI dan BELUM TERCAPAI. Periode waktu proyeksi
dilakukan terhadap waktu dari dokumen perencanaan pembangunan nasional, yaitu :
1. Tahun 2024, sebagai akhir tahun Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2019-2024
2. Tahun 2026, sebagai akhir tahun rencana KLHS RPJMD yang mengikuti tahun
rencana Rencana Pembangunaan Jangka Menengah Daerah
3. Tahun 2030, sebagai akhir dari masa SDGs/TPB
Alternatif proyeksi terhadap 3 tahun rencana tersebut dilakukan dengan metoda
interpolasi linier berdasarkan kecenderungan (laju) eksisting. Proyeksi hanya dilakukan
terhadap indikator yang memiliki data eksisting minimal 3 tahun data. Kondisi proyeksi
linier merepresentasikan kinerja Pemerintah Kota Pematangsiantar selama ini dan tanpa
upaya tambahan.
Besaran target pencapaian indikator TPB pada ketiga kerangka waktu tersebut
ditetapkan dengan pertimbangan berikut :
target indikator RPJMN 2019-2024 yang identik dengan indikator KLHS RPJMD,
dan beberapa indikator menjadi Target 2024
target 60 (enam puluh) indikator RoadMap SDGs nasional yang disusun oleh
Bappenas pada tahun 2020 (Peta Jalan SDGs Indonesia Menuju 2030, Bappenas) ,
dipergunakan menjadi Target 2024, 2026 dan 2030.
beberapa target indikator yang tidak ditentukan kedua dokumen di atas, ditetapkan
sebagai target pencapaian dengan pertimbang :
o prioritas pembangunan daerah
o kemampuan Pemerintah Kota Pematangsiantar dalam melaksanakan
Kebijakan, Rencana, dan Program
o relevansi indikator TPB terhadap kebutuhan Kota Pematangsiantar.
60
Tabel 4.14 Proyeksi, Target dan GAP dan Status BAU Tahun 2026 Indikator TPB
NO. INDIKATOR Satuan PROYEKSI TARGET GAP BAU 2026
INDIKATOR
2024 2026 2030 2024 2026 2030 2024 2026 2030
1.2.1* Persentase penduduk yang hidup di % Menurun 6% Menurun Menurun SB
bawah garis kemiskinan nasional, 10,07 10,74 12,09 5,3% 5% 4,07 5,44 7,09
menurut jenis kelamin dan
kelompok umur.
1.3.1.(a) Proporsi peserta jaminan kesehatan % 100,00 Meningkat 95 Meningkat Meningkat BAU
melalui SJSN Bidang Kesehatan. 100,00 100,00 97 100 5,00 3,00 -
1.3.1.(b) Proporsi peserta Program Jaminan % Meningkat Meningkat Meningkat
Sosial Bidang Ketenagakerjaan. menjadi: 98 menjadi: 98 menjadi:
100
1.3.1.(c) Persentase penyandang disabilitas % 100,00 Meningkat Meningkat Meningkat 65,00 50,00 BAU
yang miskin dan rentan yang 100,00 100,00 menjadi 35% menjadi 40% menjadi 60,00
terpenuhi hak dasarnya dan 50%
inklusivitas.
1.3.1.(d) Jumlah rumah tangga yang % Menurun 51.534 Menurun Menurun 0 0 0 BAU
mendapatkan bantuan tunai 67,89 55,04 29,35 34.000 25.000
bersyarat/Program Keluarga
Harapan.
1.4.1.(a) Persentase perempuan pernah % Meningkat Meningkat Meningkat
kawin umur 15-49 tahun yang menjadi: 95 menjadi: 96,7 menjadi:
proses melahirkan terakhirnya di 100
fasilitas kesehatan.
1.4.1.(b) Persentase anak umur 12-23 bulan % 100,00 Meningkat 90% Meningkat Meningkat 0 0 0 BAU
yang menerima imunisasi dasar 100,00 100,00 93,33% 100%
lengkap.
1.4.1.(c) Prevalensi penggunaan metode % Meningkat 75% Meningkat Meningkat BAU
kontrasepsi (CPR) semua cara pada 81,80 83,84 87,92 78,3% 85% 6,80 5,54 2,92
Pasangan Usia Subur (PUS) usia 15-
49 tahun yang berstatus kawin.
1.4.1.(d) Persentase rumah tangga yang % Meningkat Meningkat Meningkat SB
memiliki akses terhadap layanan 96,06 99,41 100,00 menjadi 100% menjadi menjadi (3,94) (0,59) -
sumber air minum layak dan 100% 100%
berkelanjutan.
1.4.1.(e) Persentase rumah tangga yang % 100,00 Meningkat Meningkat Meningkat BAU
memiliki akses terhadap layanan 100,00 100,00 menjadi 100% menjadi menjadi - - -
sanitasi layak dan berkelanjutan. 100% 100%
1.4.1.(f) Persentase rumah tangga kumuh % Meningkat Meningkat Meningkat
perkotaan.
1.4.1.(g) Angka Partisipasi Murni (APM) % 100,00 Meningkat 100 Meningkat Meningkat BAU
SD/MI/sederajat. 100,00 100,00 100 100 - - -
61
`
62
`
63
`
64
`
65
`
66
`
67
`
4.6.1.(a) Persentase angka melek aksara % 100,00 Meningkat Meningkat Meningkat BAU
penduduk umur ≥15 tahun. 100,00 100,00 menjadi 98% menjadi menjadi - - -
98,7% 100%
4.6.1.(b) Persentase angka melek aksara % 100,00 Meningkat Meningkat Meningkat BAU
penduduk umur 15-24 tahun dan 100,00 100,00 menjadi 98% menjadi menjadi - - -
umur 15-59 tahun. 98,7% 100%
4.a.1* Proporsi sekolah dengan akses ke: % 100,00 Meningkat Meningkat Meningkat BAU
(a) listrik (b) internet untuk tujuan 100,00 100,00 - - -
pengajaran, (c) komputer untuk
tujuan pengajaran, (d) infrastruktur
dan materi memadai bagi siswa
disabilitas, (e) air minum layak, (f)
fasilitas sanitasi dasar per jenis
kelamin, (g) fasilitas cuci tangan
(terdiri air, sanitasi, dan higienis bagi
semua (WASH).
4.c.1* Persentase guru TK, SD, SMP, SMA, % Meningkat 80,57 Meningkat Meningkat SB
SMK, dan PLB yang bersertifikat 57,79 52,89 43,09 85,66 95,84 (22,78) (32,77) (52,75)
pendidik.
5.1.1* Jumlah kebijakan yang responsif % bertambah bertambah bertambah (100,00) (100,00) BAU
gender mendukung pemberdayaan 0,00 (0,00) (0,00) (100,00)
perempuan.
5.2.1* Proporsi perempuan dewasa dan % Menurun 6 Menurun 4,7 Menurun 2 BAU
anak perempuan (umur 15-64 0,01 0,01 0,01 (Baseline 2019) (6,00) (4,70) (2,00)
tahun) mengalami kekerasan (fisik,
seksual, atau emosional) oleh
pasangan atau mantan pasangan
dalam 12 bulan terakhir.
5.2.1.(a) Prevalensi kekerasan terhadap anak Menurun kurang Menurun Menurun
perempuan. dari 5% kurang dari kurang dari
(Baseline 2019) 4% 2%
68
`
5.3.1.(a) Median usia kawin pertama % 22,1 Tahun 22,2 Tahun 22,4 Tahun
perempuan pernah kawin umur 25-
49 tahun.
5.3.1.(b) Angka kelahiran pada perempuan % Menurun Menurun Menurun
umur 15-19 tahun (Age Specific menjadi 38 menjadi 38 menjadi 38
Fertility Rate/ASFR). tahun tahun tahun
5.5.1* Proporsi kursi yang diduduki % Meningkat Meningkat Meningkat BAU
perempuan di parlemen tingkat 23,30 23,30 23,30
pusat, parlemen daerah dan
pemerintah daerah.
5.5.2* Proporsi perempuan yang berada di % Meningkat Meningkat Meningkat
posisi managerial. - - -
5.6.1* Proporsi perempuan umur 15-49 % Meningkat Meningkat Meningkat
tahun yang membuat keputusan - - -
sendiri terkait hubungan seksual,
penggunaan kontrasepsi, dan
layanan kesehatan reproduksi.
5.6.1.(a) Unmet need KB (Kebutuhan % Meningkat: 7,4 Meningkat : Meningkat :
Keluarga Berencana/KB yang tidak - - - 6,87 5,8
terpenuhi).
69
`
70
`
71
`
72
`
9.2.2* Proporsi tenaga kerja pada sektor Meningkat 15,7 Meningkat Meningkat
industri manufaktur. 16,46 17.98
9.3.1* Proporsi nilai tambah industri kecil Meningkat 20% Meningkat Meningkat
terhadap total nilai tambah industri. 23,3% 30%
9.3.2* Proporsi industri kecil dengan Meningkat 5% Meningkat Meningkat
pinjaman atau kredit. 6,7% 10%
9.5.1* Proporsi anggaran riset pemerintah Meningkat 0,42 Meningkat Meningkat
terhadap PDB. 0,49 0,63
9.c.1* Proporsi penduduk yang terlayani % 100,01 Meningkat 94,5 Meningkat Meningkat 40,77 BAU
mobile broadband. 113,60 140,77 96,33 100 5,51 17,27
9.c.1.(a) Proporsi individu yang % Meningkat 76,7% Meningkat Meningkat 19,85 44,87 BAU
menguasai/memiliki telepon 96,55 107,66 129,87 79,5% 85% 28,16
genggam
9.c.1.(b) Proporsi individu yang menggunakan % 103,98 Meningkat 82,3% Meningkat Meningkat 21,68 54,62 BAU
internet 115,86 139,62 85% 85% 30,86
10.1.1* Koefisien Gini. Menurun 0,37 Menurun Menurun BAU
0,30 0,28 0,26 0,37 0,36 (0,07) (0,09) (0,10)
10.1.1.(a) Persentase penduduk yang hidup di % Menurun 6% Menurun Menurun SB
bawah garis kemiskinan nasional, 10,07 10,74 12,09 5,3% 5% 4,07 5,44 7,09
menurut jenis kelamin dan
kelompok umur.
10.2.1* Proporsi penduduk yang hidup di % Menurun Menurun Menurun
bawah 50 persen dari median
73
`
74
`
75
`
76
`
77
`
78
`
79
BAB V
SKENARIO PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
DI KOTA PEMATANGSIANTAR
VI-1
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
VI-2
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
VI-3
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
VI-4
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
VI-5
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
VI-6
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
VI-7
Tabel 5.2 Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan dan TPB dan Indikator Terkait
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
1 Mengakhiri 1.2.1* Persentase penduduk yang hidup Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 5,44 7,09 SB
Kemiskinan di bawah garis kemiskinan Hidup Sehat kota Kota 4,07
dalam Segala nasional, menurut jenis kelamin
dan kelompok umur.
Bentuk
Dimanapun 1.3.1.(a) Proporsi peserta jaminan Keluarga Layanan Ekonomi Tata Kelola 3,00 BAU
kesehatan melalui SJSN Bidang Sehat kota Kota 5,00 -
Kesehatan.
1.3.1.(b) Proporsi peserta Program Keluarga Layanan Ekonomi Tata Kelola TD
Jaminan Sosial Bidang Sehat kota Kota
Ketenagakerjaan.
1.3.1.(c) Persentase penyandang Keluarga Layanan Ekonomi 60,00 50,00 BAU
disabilitas yang miskin dan Sehat kota Kota 65,00
rentan yang terpenuhi hak
dasarnya dan inklusivitas.
1.3.1.(d) Jumlah rumah tangga yang Keluarga Layanan Tata Kelola 0 0 0 BAU
mendapatkan bantuan tunai Sehat kota
bersyarat/Program Keluarga
Harapan.
VI-8
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
1.4.1.(d) Persentase rumah tangga yang Lingkungan Keluarga Layanan (0,59) SB
memiliki akses terhadap layanan Hidup Sehat kota (3,94) -
sumber air minum layak dan
berkelanjutan.
1.4.1.(e) Persentase rumah tangga yang Lingkungan Sanitasi Layanan - BAU
memiliki akses terhadap layanan Hidup kota - -
sanitasi layak dan berkelanjutan.
1.4.1.(f) Persentase rumah tangga kumuh Penataan Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana TD
perkotaan. Ruang Hidup Sehat kota Kota Alam
1.4.1.(g) Angka Partisipasi Murni (APM) Layanan - BAU
SD/MI/sederajat. kota - -
1.4.1.(h) Angka Partisipasi Murni (APM) Layanan - BAU
SMP/MTs/sederajat. kota - -
1.4.1.(k) Persentase rumah tangga miskin Keluarga Layanan Ekonomi (4,56) SB
dan rentan yang sumber Sehat kota Kota (21,62) -
penerangan utamanya listrik baik
dari PLN dan bukan PLN.
VI-9
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
1.5.1.(e) Indeks risiko bencana pada Tata Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola B
pusat-pusat pertumbuhan yang Ruang Hidup Sehat kota Kota
berisiko tinggi.
1.5.2.(a) Jumlah kerugian ekonomi Tata Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola TD
langsung akibat bencana. Ruang Hidup Sehat kota Kota
1.5.3* Dokumen strategi pengurangan Tata Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 0 0 0 BAU
risiko bencana (PRB) tingkat Ruang Hidup Sehat kota Kota
nasional dan daerah.
1.a.1* Proporsi sumber daya yang Keluarga Layanan Ekonomi Tata Kelola TD
dialokasikan oleh pemerintah Sehat kota Kota
secara langsung untuk program
pemberantasan kemiskinan.
VI-10
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
2.3.1* Nilai Tambah Pertanian dibagi Lingkungan Ekonomi Bencana 40,34 46,66 BAU
jumlah tenaga kerja di sektor Hidup Kota Alam 37,19
pertanian (rupiah per tenaga
kerja).
3 Menjamin 3.1.2* Proporsi perempuan pernah Keluarga Layanan B
Kehidupan yang kawin umur 15-49 tahun yang Sehat Kota
Sehat dan proses melahirkan terakhirnya
ditolong oleh tenaga kesehatan
Meningkatkan
terlatih.
Kesejahteraan
Seluruh 3.1.2.(a) Persentase perempuan pernah Keluarga Layanan (11,60) (20,27) SB
Penduduk Semua kawin umur 15-49 tahun yang Sehat Kota (7,27)
Usia proses melahirkan terakhirnya di
fasilitas kesehatan.
3.2.2.(b) Persentase kabupaten/kota yang Keluarga Layanan 3,30 BAU
mencapai 80% imunisasi dasar Sehat Kota 5,00 -
lengkap pada bayi.
3.5.1.(e) Prevalensi penyalahgunaan Keluarga Layanan Ekonomi 339,97 454,33 SB
narkoba. Sehat Kota Kota 271,23
3.8.1.(a) Unmet need pelayanan Keluarga Layanan Ekonomi B
kesehatan. Sehat Kota Kota
3.8.2* Jumlah penduduk yang dicakup Keluarga Layanan Ekonomi B
asuransi kesehatan atau sistem Sehat Kota Kota
kesehatan masyarakat per 1000
penduduk.
3.8.2.(a) Cakupan Jaminan Kesehatan Keluarga Layanan Ekonomi Tata Kelola 1,30 BAU
Nasional (JKN). Sehat Kota Kota 2,00 -
3.b.1.(a) Persentase ketersediaan obat Keluarga Layanan Tata Kelola 36,00 64,00 BAU
dan vaksin di Puskesmas. Sehat Kota 22,00
3.c.1* Kepadatan dan distribusi tenaga Keluarga Layanan Tata Kelola TD
kesehatan. Sehat Kota
VI-11
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
4 Menjamin 4.1.1* Proporsi anak-anak dan remaja: Layanan B
Kualitas (a) pada kelas 4, (b) tingkat akhir kota
Pendidikan yang SD/kelas 6, (c) tingkat akhir
SMP/kelas 9 yang mencapai
Inklusif dan
standar kemampuan minimum
Merata serta dalam: (i) membaca, (ii)
Meningkatkan matematika.
Kesempatan
4.1.1.(a) Persentase SD/MI berakreditasi Layanan (78,07) (93,54) SB
Belajar minimal B. Kota (70,28)
Sepanjang Hayat 4.1.1.(b) Persentase SMP/MTs Layanan (30,03) (43,57) SB
untuk Semua berakreditasi minimal B. Kota (23,31)
4.1.1.(d) Angka Partisipasi Kasar (APK) Layanan (16,92) (28,63) SB
SD/MI/sederajat. Kota (11,00)
4.1.1.(e) Angka Partisipasi Kasar (APK) Layanan 6,53 3,13 BAU
SMP/MTs/sederajat. Kota 8,22
4.4.1* Proporsi remaja dan dewasa Keluarga Layanan Ekonomi Tata Kelola B
dengan keterampilan teknologi Sehat kota Kota
informasi dan komunikasi (TIK).
VI-12
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
4.a.1* Proporsi sekolah dengan akses Layanan Tata Kelola - BAU
ke: (a) listrik (b) internet untuk kota - -
tujuan pengajaran, (c) komputer
untuk tujuan pengajaran, (d)
infrastruktur dan materi
memadai bagi siswa disabilitas,
(e) air minum layak, (f) fasilitas
sanitasi dasar per jenis kelamin,
(g) fasilitas cuci tangan (terdiri
air, sanitasi, dan higienis bagi
semua (WASH).
4.c.1* Persentase guru TK, SD, SMP, Layanan Tata Kelola (32,77) (52,75) SB
SMA, SMK, dan PLB yang Kota (22,78)
bersertifikat pendidik.
5 Mencapai 5.b.1* Proporsi individu yang Keluarga Layanan Ekonomi Tata Kelola 21,20 15,00 BAU
Kesetaraan menguasai/memiliki telepon Sehat Kota Kota 20,90
Gender dan genggam.
Memberdayakan
Kaum
Perempuan
6 Menjamin 6.1.1.(a) Persentase rumah tangga yang Keluarga Layanan 3,76 BAU
Ketersediaan memiliki akses terhadap layanan Sehat Kota 2,59 -
serta sumber air minum layak.
6.1.1.(b) Kapasitas prasarana air baku Tata Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana SS
Pengelolaan Air
untuk melayani rumah tangga, Ruang Hidup Sehat Kota Kota
Bersih dan perkotaan dan industri, serta
Sanitasi yang penyediaan air baku untuk
Berkelanjutan pulau-pulau.
6.1.1.(c) Proporsi populasi yang memiliki Lingkungan Keluarga Layanan Bencana (0,59) SB
akses layanan sumber air minum Hidup Sehat Kota (3,94) -
aman dan berkelanjutan.
6.2.1.(a) Proporsi populasi yang memiliki Lingkungan Keluarga Layanan B
fasilitas cuci tangan dengan Hidup Sehat Kota
sabun dan air.
6.2.1.(b) Persentase rumah tangga yang Lingkungan Keluarga Layanan Bencana 6,75 BAU
memiliki akses terhadap layanan Hidup Sehat Kota 10,12 -
sanitasi layak.
VI-13
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
6.2.1.(c) Jumlah desa/kelurahan yang Lingkungan Keluarga Layanan BAU
melaksanakan Sanitasi Total Hidup Sehat Kota
Berbasis Masyarakat (STBM).
6.2.1.(d) Jumlah desa/kelurahan yang Lingkungan Keluarga Layanan (44,00) (40,00) SS
Open Defecation Free (ODF)/ Hidup Sehat Kota (46,00)
Stop Buang Air Besar
Sembarangan (SBS).
6.3.2.(b) Kualitas air sungai sebagai Tata Lingkungan Keluarga Layanan Bencana TD
sumber air baku. Ruang Hidup Sehat Kota
6.4.1.(b) Insentif penghematan air Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana B
pertanian/perkebunan dan Hidup Sehat Kota Kota
industri.
6.5.1.(a) Jumlah Rencana Pengelolaan Tata Lingkungan Keluarga Layanan B
Daerah Aliran Sungai Terpadu Ruang Hidup Sehat Kota
(RPDAST) yang diinternalisasi ke
dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW).
VI-14
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
6.5.1.(c) Jumlah jaringan informasi Lingkungan Keluarga Layanan Bencana Tata Kelola B
sumber daya air yang dibentuk. Hidup Sehat Kota Alam
6.5.1.(g) Kegiatan penataan kelembagaan Lingkungan Keluarga Layanan Bencana Tata Kelola B
sumber daya air. Hidup Sehat Kota Alam
7 Menjamin Akses 7.2.1* Bauran energi terbarukan. Keluarga Layanan Tata Kelola B
Energi yang Sehat Kota
Terjangkau,
Andal, 7.3.1* Intensitas energi primer. Keluarga Layanan Tata Kelola B
Berkelanjutan Sehat Kota
dan Modern
untuk Semua
8 Meningkatkan 8.1.1* Laju pertumbuhan PDB per Ekonomi (8,80) (13,90) SB
Pertumbuhan kapita. Kota (6,24)
Ekonomi yang
Inklusif dan 8.1.1.(a) PDB per kapita. Ekonomi 10,88 BAU
Berkelanjutan, Kota 5,44
Kesempatan
Kerja yang
8.10.1.(b) Proporsi kredit UMKM terhadap Ekonomi TD
Produktif dan
total kredit. Kota
Menyeluruh,
serta Pekerjaan
yang Layak untuk
Semua 8.2.1* Laju pertumbuhan PDB per Ekonomi TD
tenaga kerja/Tingkat Kota
pertumbuhan PDB riil per orang
bekerja per tahun.
VI-15
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
8.3.1* Proporsi lapangan kerja informal Keluarga Ekonomi 17,84 BAU
sektor non-pertanian, Sehat Kota 28,61 (3,67)
berdasarkan jenis kelamin.
8.3.1.(a) Persentase tenaga kerja formal. Keluarga Ekonomi 3.554 7.107 BAU
Sehat Kota
VI-16
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
8.9.1* Proporsi kontribusi pariwisata Lingkungan Layanan Ekonomi (3,90) SB
terhadap PDB. Hidup kota Kota (0,98) (8,72)
8.9.1.(a) Jumlah wisatawan mancanegara. Lingkungan Layanan Ekonomi (107,25) (144,25) SB
Hidup Kota Kota (63,75)
8.9.1.(b) Jumlah kunjungan wisatawan Lingkungan Layanan Ekonomi ########## ######### SB
nusantara. Hidup kota Kota (1.578,00)
8.9.1.(c) Jumlah devisa sektor pariwisata. Lingkungan Layanan Ekonomi B
Hidup kota Kota
8.9.2* Jumlah pekerja pada industri Lingkungan Layanan Ekonomi B
pariwisata dalam proporsi Hidup kota Kota
terhadap total pekerja.
VI-17
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
10 Mengurangi 10.1.1.(a) Persentase penduduk yang hidup Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 5,44 7,09 SB
Kesenjangan di bawah garis kemiskinan Hidup Sehat Kota Kota 4,07
Intra- dan nasional, menurut jenis kelamin
dan kelompok umur.
Antarnegara
10.2.1* Proporsi penduduk yang hidup di Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola B
bawah 50 persen dari median Hidup Sehat Kota Kota
pendapatan, menurut jenis
kelamin dan penyandang
difabilitas.
VI-18
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
11.5.2.(a) Jumlah kerugian ekonomi Bencana B
langsung akibat bencana. Alam
11.6.1.(a) Persentase sampah perkotaan Layanan TD
yang tertangani. Kota
11.7.1.(a) Jumlah kota hijau yang Tata Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana B
menyediakan ruang terbuka Ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam
hijau di kawasan perkotaan
metropolitan dan kota sedang.
VI-19
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
Perubahan Iklim 13.1.2* Jumlah korban meninggal, hilang Tata Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 3,00 6,00 SB
dan Dampaknya dan terkena dampak bencana Ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam
per 100.000 orang.
VI-20
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
yang Efektif, 16.6.1* Proporsi pengeluaran utama Tata Kelola B
Akuntabel, dan pemerintah terhadap anggaran
Inklusif di Semua yang disetujui.
Tingkatan
16.6.1.(a) Persentase peningkatan Opini Tata Kelola SB
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
atas Laporan Keuangan
Kementerian/ Lembaga dan
Pemerintah Daerah
(Provinsi/Kabupaten/Kota).
VI-21
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR Penataa Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 KATEGORI
ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintahan CAPAIAN
2026
Kemitraan Global 17.1.1.(a) Rasio penerimaan pajak Ekonomi Tata Kelola TD
untuk terhadap PDB. Kota
Pembangunan
Berkelanjutan
17.1.2* Proporsi anggaran domestik yang Ekonomi Tata Kelola TD
didanai oleh pajak domestik. Kota
17.18.1.(d) Persentase indikator SDGs Penataan Lingkungan Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola B
terpilah yang relevan dengan Ruang Hidup Sehat Kota Kota Alam
target.
17.19.2.(b) Tersedianya data registrasi Keluarga Layanan Ekonomi Tata Kelola Ada Ada Ada BAU
terkait kelahiran dan kematian Sehat Kota Kota
(Vital Statistics Register)
17.6.2.(b) Tingkat penetrasi akses tetap Layanan Ekonomi Tata Kelola 30,00 10,00 BAU
pitalebar (fixed broadband) di Kota Kota 40,00
Perkotaan dan di Perdesaan.
17.8.1* Proporsi individu yang Layanan Ekonomi Tata Kelola 15,50 10,90 BAU
menggunakan internet. Kota Kota 17,80
VI-22
5.2 PERUMUSAN ALTENATIF SKENARIO
Alternatif skenario dirumuskan berdasarkan kondisi dan proyeksi pencapaian
masing-masing indikator TPB hingga tahun akhir RPJMD, perkembangan kota dan
isu strategis dan permasalahan yang perlu ditangani, dinamika daya dukung daya
tampung lingkungan hidup saat ini maupun yang akan terjadi terjadi.
Upaya tambahan diperlukan dan bentuk upaya tambahan, atau tidak diperlukan
upaya tambahan dalam alternatif skenario didasarkan proyeksi pencapaian masing-
masing indikator. Ketika proyeksi pencapaian tidak mencapai target TPB maka
diperlukan upaya tambahan pemenuhan target indikator TPB, dan sebaliknya ketika
proyeksi pencapaian telah mencapai target TPB maka tidak diperlukan upaya
tambahan atau Bussiness as usual (BAU).
Berdasarkan pertimbangan tersebut, pembahasan alternatif skenario pembangunan
berkelanjutan di Kota Pematangsiantar akan dibagi dalam dalam 3 (tiga) pilihan,
yaitu :
1. Skenario Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup, mencakup
indikator-indikator TPB Tanpa Upaya Tambahan maupun Dengan Upaya
Tambahan yang membutuhkan daya dukung daya tampung lingkungan
hidup,
2. Skenario Dengan Upaya Tambahan, mencakup indikator-indikator TPB yang
tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan hidup,
3. Skenario Tanpa Upaya Tambahan, mencakup indikator-indikator TPB yang
dipengaruhi kondisi lingkungan hidup.
VI-23
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
VI-24
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
VI-25
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
Suplai sumber air baku berupa air permukaan yang dimanfaatkan menjadi air bersih
semua berada pada sungai-sungai besar yang memiliki hulu daerah aliran sungai di
luar wilayah Kota Medan (Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Karo), yaitu :
Sungai Belawan, Sungai Deli dan Sungai Amplas. Pasokan air baku diproyeksi akan
mengalami penurunan berupa debit semakin berkurang dan kontinutas debit aliran
air dan kualitas air. Kejadian banjir kiriman dari daerah hulu yang semakin sering
terjadinya menjadikan penurunan kuantitas dan kualitas air baku terus berlangsung.
Penurunan kualitas air sungai juga disebabkan oleh pencemaran air dari buangan
limbah dan sampah dari masyarakat dan kegiatan sekitar sungai dan bahan
cemar/racun yang terbawa oleh aliran air dari jaringan drainase.
Pencapaian penyediaan air bersih kota umumya dipengarui ketersediaan (kuantias
dan kualitas) air baku, pencemaran air permukaan (disposal) dan pencemaran
inflitrasi air tanah, perkembangan penduduk (sosial ekonomi), produksi air bersih,
distribusi dan faktor pengelolaan. Perkembangan penduduk berupa urbanisasi
meningkatkan kebutuhan air bersih juga peningkatan suhu lingkungan dan
peningkatan tingkat pendapatan juga akan meningkatkan kebutuhan air bersih bagi
manusia. Perkembangan lahan terbangun meng-alih fungsikan kawasan resapan
atau kemampuan kota menyerap air permukaan yang meningkatan potensi banjir
dan kekeringan, serta membawa sediment dan bahan cemar yang dibuang ke badan
air.
Pasokan air sungai diperkirakan akan dipengaruhi oleh perubahan iklim dan
hidrologi di hulu daerah aliran sungai. Saat ini kualitas sungai sebagai sumber air
baku telah mengalami penurunan karena sedimen yang semakin padat yang
terbawa dari hulu, dan buangan limbah domestik, industri dan jasa yang ditampung
oleh air sungai. Penurunan kualitas air permukaakualitas air sungai yang akan
meningkatkan biaya produksi. Begitu juga, pasokan air baku air tanah dapat
berkurang seiring dengan perubahan kemampuan resapan air oleh
perkerasan/vegetatif hilang, peningkatan pengambilan air tanah oleh maysarakat
dan pembuangan limbah (air dan sampah) domesik dan non domestik langsung ke
tanah.
Permasalahan hal produksi dan distribusi air bersih yang belum melayani seluruh
wilayah kota dan tingkat kebocoran dalam saluran distribusi yang masih sulit
dikurangi. Beberapa bagian kota yang belum terlayani dan terbangun memiliki
kondisi topografi yang bergelombang menyulitkan pengembangan jaringan
distribusi. Sehingga didorong partisipasi pemenuhan kebutuhan air bersih non pipa
bagi masyarakat atau kegiatan kota wilayah yang sulit dikembangkan jaringan
distribusinya. Pengambilan air tanah oleh kegiatan-kegiatan besar, seperti pabrik
memerlukan pengawasan eksploitasi air tanah.
VI-26
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
VI-27
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
VI-28
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
penggunaan air, gangguan atau hambatan terhadap saluran air irigasi, serta buangan
limbah (padat dan cair) yang masuk ke saluran irigasi tersebut.
VI-29
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
VI-30
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
Pemenuhan target ketersediaan lahan tutupan hijau akan ikut menjadi penanganan
isu-isu strategis penataan ruang, lingkungan hidup, keluarga sehat dan bencana
alam.
Upaya tambahan sebagai alternatif skenario untuk ketersediaan ruang terbuka hijau
minimal 30 % dari lua wilayah Kota Pematangsiantar, berupa :
1) Menyusun rencana induk penyediaan ruang terbuka hijau untuk
menerapkan kebutuhan luas, sebaran dan pola ruang terbuka hijau sesuai
dengan karakteristik kawasan dan kota, dan indikator keberhasilan
penyediaan RTH yang telah diatur pada RTRW
2) Mengendalikan penerapan KDB dan KDH pada kawasan terbangun
maupun pada pengembangan kawasan permukiman dan industri
VI-31
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
VI-32
Tabel 5.3 Alternatif Skenario Pencapaian TPB Dengan Pertimbangan Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
1 Mengakhiri 1.4.1.(a) Persentase - % -11,67 Perlu Upaya kekurangan sarana peningkatan kualitas Program Pemenuhan Pengelolaan Pelayanan Dinas Kesehatan
Kemiskinan perempuan Pengelolaa Tambahan dan prasarana fasilitas tenaga kesehatan, Upaya Kesehatan Kesehatan Ibu Hamil
pernah kawin n Layanan kesehatan, termasuk sarana dan Perorangan Dan Pengelolaan Pelayanan kerjasama
umur 15-49 Kota; air bersih dan sanitasi prasarana, tata Upaya Kesehatan Kesehatan Ibu Bersalin dengan:
tahun yang kelola layanan Masyarakat Pengelolaan Pelayanan - Dinas PRKP
proses persalinan yang Kesehatan Bayi Baru
melahirkan melayani kawasan +M31 Lahir
terakhirnya di kumuh;
fasilitas 'perluasan jaringan Pemeliharaan Sarana
kesehatan. layanan air bersih Fasilitas Pelayanan
pada fasiitas Kesehatan;
kesehatan; Pemeliharaan Prasarana
pembangunan dan Pendukung Fasilitas
pompa dan wadah Pelayanan Kesehatan
penyimpanan air
bersih pada fasilitas
kesehatan di luar
jangkauan layanan
PDAM
1.4.1.(d) Persentase - Kualitas % 0,59 Perlu Upaya -masih ada non pipa - perluasan jaringan Program Pengelolaan Perluasan SPAM Jaringan Dinas PRKP
rumah tangga Kehidupan Tambahan (tidak terjangkau pipa PDAM pada Dan Pengembangan Perpipaan di Kawasan
yang memiliki Keluarga; jaringan pipa), kawasan kumuh; Sistem Penyediaan Perkotaan kerjasama
akses terhadap - menggunakan air - pembangunan Air Minum Perbaikan SPAM Jaringan dengan:
layanan sumber Pengelolaa sumur dan pompa; pompa dan wadah Perpipaan di Kawasan - PDAM
air minum layak n Layanan kesulitan penyimpanan air Perkotaan
dan Kota; pembangunan jaringan bersih pada kawasan
berkelanjutan. dan pengawasan di luar pusat yang
layanan air bersih pada sulit dijangkau
kawasan kumuh jaringan PDAM
VI-33
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
1.4.1.(e) Persentase - Kualitas % 0 Tanpa masih ada masyarakat pembangunan SPAL Program Pengelolaan Rehabilitasi/Peningkatan Dinas PRKP
rumah tangga Kehidupan Upaya belum terlayanani sistem terpusat Dan Pengembangan /Perluasan Sistem
yang memiliki Keluarga; Tambahan sanitasi yang sehat komunal/kawasan Sistem Air Limbah Pengelolaan Air Limbah kerjasama
akses terhadap - pada kawasan Domestik Terpusat Skala dengan:
layanan sanitasi Pengelolaa sistem penyediaan air perumahan di tepi Permukiman - PDAM
layak dan n Layanan bersih hanya sungai;
berkelanjutan. Kota; menjangkau sebagian penyediaan lahan Penyediaan Jasa
perkotaan SPAL sistem Penyedotan Lumpur
terpusatk pada Tinja
pembuangan masih kawasan perumahan
dilepas ke badan air di tepi sungai;
langsung (sungai) pelarangan saluran
pembuangan ke
sungai
bantuan septik tank
standar bagi rumah
tangga miskin;
pelarangan
pembuangan limbah
on site dan
pembangunan on
site pada kawasan
sekitar intake air
baku (sumur, pompa
dan sungai
1.4.1.(f) Persentase % -2,1 Tidak Ada - kawasan kumuh penyediaan lahan Program Kawasan Penataan dan Dinas PRKP
rumah tangga Data belum semua relokasi' Permukiman Peningkatan Kualitas
kumuh tertangani di pusat pembangunan rusun Kawasan Permukiman kerjasama
perkotaan. kota (bantaran sungai sewa bagi keluarga Kumuh dengan Luas di dengan:
dan sempadan jalur yg direlokasi dan Bawah 10 (sepuluh) Ha - Dinas Sosial
KA) kawasan industr;i - Dinas Kesehatan
kemiskinan menjadi pengembangan - Dinas Koperasi
penyebab utama ekonomi keluarga - PDAM
- perekonomian pada kawasan - Dinas PUPR
keluarga tidak kumuh
berkembang
VI-34
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
1.5.1* Jumlah korban - Kesiapan jiwa Tidak Ada kerugian material dan pengembangan Program Penyusunan Rencana BPBD
meninggal, penangana Data jiwa masih kecil standar prosedur Penanggulangan Penanggulangan
hilang, dan n bencana kegiatan penghitungan penghitungan dan Bencana Bencana kerjasama
terkena dampak dan perekaman pencatatan kerugian Kabupaten/Kota; dengan:
bencana per kerugian materia dan material dan nyawa Sosialisasi, Komunikasi, - Dinas PRKP
100.000 orang. jiwa akibat belum penduduk miskin; Informasi dan Edukasi - Dinas PUPR
terorganisir koordinasi dan (KIE) Rawan Bencana - Kecamatan/
kerjasama respon Kabupaten/Kota (Per Kelurahan
dampak bencana Jenis Bencana);
(makanan, Pelayanan Penyelamatan
kesehatan, evakuasi, dan Evakuasi Korban
pengamanan, dan Bencana;
lain) pada kawasan
kumuh dan
penduduk miskin
1.5.1.(a) Jumlah lokasi Penataan lokasi Perlu Upaya risiko kebencanaan adopsi rencana Program Penyusunan Kajian Risiko BPBD
penguatan Ruang Tambahan pada kebanyakan pada mitigasi bencana Penanggulangan Bencana
pengurangan Kesiapan level sedang terhadap dokumen Bencana Kabupaten/Kota; kerjasama
risiko bencana penangana penataan ruang dan Penyusunan Rencana dengan:
daerah. n bencana pembangunan; Penanggulangan - Dinas PRKP
pembuatan papan Bencana - Dinas PUPR
informasi kawasan Kabupaten/Kota; - Kecamatan/
bahaya bencana; Sosialisasi, Komunikasi, Kelurahan
peningkatan Informasi dan Edukasi
kapasitas saluran (KIE) Rawan Bencana
drainase sesuai debit Kabupaten/Kota (Per
banjir dan Jenis Bencana);
pemeliharaan Penguatan Kapasitas
jaringan drainase; Kawasan untuk
relokasi bangunan Pencegahan dan
tempat tinggal Kesiapsiagaan
penduduk miskin
pada kawasan risiko
bencana banjir yang
berada pada elevasi
yang lebih rendah
dari muka air sungai
dan kawasan rawan
longsor pada tebing
sungai yang curam
VI-35
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
1.5.2.(a) Jumlah kerugian juta rp Tidak Ada kerugian material dan pengembangan Program Penyusunan Kajian Risiko BPBD
ekonomi Data jiwa masih kecil; standar prosedur Penanggulangan Bencana
langsung akibat kegiatan penghitungan penghitungan dan Bencana Kabupaten/Kota; kerjasama
bencana. dan perekaman pencatatan kerugian Penyusunan Rencana dengan:
kerugian materia dan material dan nyawa Penanggulangan - Dinas PRKP
jiwa akibat belum penduduk miskin Bencana - Dinas PUPR
terorganisir koordinasi dan Kabupaten/Kota; - Kecamatan/
kerjasama respon Sosialisasi, Komunikasi, Kelurahan
dampak bencana Informasi dan Edukasi
(makanan, (KIE) Rawan Bencana
kesehatan, evakuasi, Kabupaten/Kota (Per
pengamanan, dan Jenis Bencana);
lain) pada kawasan Penguatan Kapasitas
kumuh dan Kawasan untuk
penduduk miskin Pencegahan dan
Kesiapsiagaan
1.5.3* Dokumen Penataan 0 Tanpa belum ditindaklanjuti sosialisasi Program Sosialisasi, Komunikasi, BPBD
strategi Ruang Upaya kebijakan dan regulasi, pengurangan risiko Penanggulangan Informasi dan Edukasi
pengurangan Kesiapan Tambahan dan program/ kegiatan bencana Bencana (KIE) Rawan Bencana kerjasama
risiko bencana penangana adopsi rencana Kabupaten/Kota (Per dengan:
(PRB) tingkat n bencana mitigasi, adaptasi Jenis Bencana) - Dinas PRKP
nasional dan dan evakuasi Pengelolaan Risiko - Dinas PUPR
daerah. bencana terhadap Bencana Kabupaten/Kota - Kecamatan/
dokumen penataan Kelurahan
ruang dan
pembangunan
VI-36
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
2 Menghilangkan 2.1.1* Prevalensi Kualitas % 1,21 Perlu Upaya kemampuan keuangan pengendalian Program Pengelolaan Penyediaan Infrastruktur Dinas Ketahanan
Kelaparan Ketidakcukupan Kehidupan Tambahan keluarga tidak ketersediaan dan Sumber Daya dan Seluruh Pendukung Pangan
Konsumsi Keluarga; mencukupi kebutuhan harga beli bahan Ekonomi Untuk Kemandirian Pangan
Pangan pangan pangan pokok Kedaulatan Dan sesuai Kewenangan Kerjasama dgn :
(Prevalence of gerakan bahan Kemandirian Pangan Daerah Kabupaten/Kota - Dinas Kesehatan
Undernourishm pangan beragam dan Penyusunan Rencana dan - Dinas Sosial
ent). olahan makanan Peta Jalan Kebutuhan
beragam Infrastruktur Pendukung
gerakan berkebun di Kemandirian Pangan
pekarangan Program Peningkatan
pembinaan dan Diversifikasi Dan Penyediaan dan
bantuan bibit dan Ketahanan Pangan Penyaluran Pangan
teknologi bertani Masyarakat Pokok atau Pangan
bagi petani Lainnya sesuai dengan
insentif bagi petani Kebutuhan Daerah
yang tidak mengalih Kabupaten/Kota dalam
fungsikan lahan rangka Stabilisasi
sawahnya Pasokan dan Harga
Pangan
Pemberdayaan
Masyarakat dalam
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
Berbasis Sumber Daya
Lokal
VI-37
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
2.1.2* Prevalensi Kualitas % -3,58 Tanpa ancaman mempertahankan Program Pengelolaan Penyediaan Infrastruktur Dinas Ketahanan
penduduk Kehidupan Upaya berkurangnya lahan lahan pertanian Sumber Daya dan Seluruh Pendukung Pangan
dengan Keluarga; Tambahan pertanian; pangan yang ada Ekonomi Untuk Kemandirian Pangan
kerawanan belum melibatkan (kawasan pertanian Kedaulatan Dan sesuai Kewenangan Kerjasama dgn :
pangan sedang potensi rumah tangga pangan Kemandirian Pangan Daerah Kabupaten/Kota - Dinas Kesehatan
atau berat, memanfaatkan lahan berkelanjutan); Penyusunan Rencana dan - Dinas Sosial
berdasarkan pekarangan intensifikasi lahan Peta Jalan Kebutuhan
pada Skala pertanian dengan Infrastruktur Pendukung
Pengalaman komoditi pangan Kemandirian Pangan
Kerawanan yang beragam; Program Peningkatan
Pangan. gerakan berkebun di Diversifikasi Dan Penyediaan dan
pekarangan Ketahanan Pangan Penyaluran Pangan
memunuhi Masyarakat Pokok atau Pangan
kebutuhan keluarga Lainnya sesuai dengan
dan meningkatkan Kebutuhan Daerah
pendapatan Kabupaten/Kota dalam
keluarga; rangka Stabilisasi
insentif bagi petani Pasokan dan Harga
yang tidak mengalih Pangan
fungsikan lahan Pemberdayaan
sawahnya Masyarakat dalam
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
Berbasis Sumber Daya
Lokal
2.1.2.(a) Proporsi Kualitas % Tidak Ada kekurangan pahaman sosialisasi makanan Program Peningkatan Penganekaragaman Dinas Kesehatan
penduduk Kehidupan Data orangtua akan asupan sehat dan bergizi; Diversifikasi Dan Konsumsi Pangan
dengan asupan Keluarga; kalori minimum bantuan makanan Ketahanan Pangan Berbasis Sumber Daya Kerjasama dgn :
kalori minimum kemampuan keuangan sehat dan bergizi Masyarakat Lokal - Dinas Sosial
di bawah 1400 keluarga tidak bagi masyarakat
kkal/kapita/hari. mencukupi kebutuhan miskin;
pangan gerakan bahan
pangan beragam dan
olahan makanan
beragam;
gerakan berkebun di
pekarangan;
mengawasi dan
mengendalikan
konsumsi penjualan
pangan yang
berkalori rendah
VI-38
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
2.2.2* Prevalensi Kualitas % -0,02 Tanpa kekurangan pahaman sosialisasi makanan Program Peningkatan Penganekaragaman Dinas Kesehatan
malnutrisi (berat Kehidupan Upaya orangtua akan makan sehat dan bergizi Diversifikasi Dan Konsumsi Pangan
badan/tinggi Keluarga; Tambahan bergizi bagi balita bagi ibu hamil dan Ketahanan Pangan Berbasis Sumber Daya Kerjasama dgn :
badan) anak kemampuan keuangan menyesuai dan bayi; Masyarakat Lokal - Dinas Sosial
pada usia kurang keluarga tidak bantuan makanan
dari 5 tahun, mencukupi kebutuhan sehat dan bergizi
berdasarkan pangan bagi balita bagi bayi dari
tipe. masyarakat miskin;
gerakan bahan
pangan beragam dan
olahan makanan
beragam;
gerakan berkebun di
pekarangan;
mengawasi dan
mengendalikan
konsumsi penjualan
pangan bagi balita
2.2.2.(c) Kualitas Kualitas 0 -0,45 Perlu Upaya kekurangan pahaman pengendalian Program Pengelolaan Penyediaan Infrastruktur Dinas Ketahanan
konsumsi Kehidupan Tambahan orangtua akan ketersediaan dan Sumber Daya dan Seluruh Pendukung Pangan
pangan yang Keluarga; konsumsi pangan harga beli bahan Ekonomi Untuk Kemandirian Pangan
diindikasikan berkualitas pangan pokok; Kedaulatan Dan sesuai Kewenangan Kerjasama dgn :
oleh skor Pola gerakan bahan Kemandirian Pangan Daerah Kabupaten/Kota - Dinas Kesehatan
Pangan Harapan pangan beragam dan Penyusunan Rencana dan - Dinas Sosial
(PPH) mencapai; olahan makanan Peta Jalan Kebutuhan - Dinas Koperasi
dan tingkat beragam; Infrastruktur Pendukung
konsumsi ikan. gerakan berkebun Kemandirian Pangan
dan beternak pada Program Peningkatan
lahan pekarangan; Diversifikasi Dan Penyediaan dan
insentif bagi petani Ketahanan Pangan Penyaluran Pangan
yang tidak mengalih Masyarakat Pokok atau Pangan
fungsikan lahan Lainnya sesuai dengan
sawahnya Kebutuhan Daerah
Kabupaten/Kota dalam
rangka Stabilisasi
Pasokan dan Harga
Pangan
Pemberdayaan
Masyarakat dalam
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
VI-39
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
Berbasis Sumber Daya
Lokal
VI-40
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
2.3.1* Nilai Tambah Perkononi juta rp 13,336756 Tanpa pengelolaan bercocok mempertahankan Program Pemberdayaan Usaha Dinas Ketahanan
Pertanian dibagi mian dan Upaya tanam masih lahan pertanian Pemberdayaan Mikro yang Dilakukan Pangan
jumlah tenaga lapangan Tambahan konvensional; pangan yang ada Usaha Menengah, melalui Pendataan,
kerja di sektor kerja keberadaan lahan (kawasan pertanian Usaha Kecil, Dan Kemitraan, Kemudahan Kerjasama dgn :
pertanian pangan pada wilayah pangan Usaha Mikro (Umkm) Perizinan, Penguatan - Dinas Kesehatan
(rupiah per kota (pasar) berkelanjutan); Kelembagaan dan - Dinas Sosial
tenaga kerja). seharusnya menjadi intensifikasi lahan Koordinasi dengan Para - Dinas Koperasi
keuntungan lokasi bagi pertanian dengan Pemangku Kepentingan
produksi dan komoditi pangan
pemasaran yang beragam;
gerakan berkebun
dan beternak pada
lahan pekarangan;
pengembangan
agroindustri olahan
komoditi pertanian;
fasilitasi pembinaan
dan jaringan
ketrampilan petani,
pekerja industri dan
pengusaha industri,
jaringan usaha, dan
akses teknologi dan
peluang pasar;
mendorong
pengembangan
lembaga keuangan
mikro agribisnis
VI-41
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
3 Menjamin 3.1.2.(a) Persentase Kualitas % -11,6 Perlu Upaya kekurangan sarana peningkatan kualitas Program Pemenuhan Pengelolaan Pelayanan Dinas Sosial
Kehidupan perempuan kehidupan Tambahan dan prasarana fasilitas tenaga kesehatan, Upaya Kesehatan Kesehatan Ibu Hamil
yang Sehat dan pernah kawin keluarga kesehatan, termasuk sarana dan Perorangan Dan Pengelolaan Pelayanan Kerjasama dgn :
Meningkatkan umur 15-49 Pengelolaa air bersih dan sanitasi prasarana, tata Upaya Kesehatan Kesehatan Ibu Bersalin - Dinas Kesehatan
Kesejahteraan tahun yang n Layanan kelola layanan Masyarakat Pengelolaan Pelayanan
Seluruh proses Kota; persalinan, terutama Kesehatan Bayi Baru
Penduduk melahirkan melayani penduduk Lahir
Semua Usia terakhirnya di di kawasan kumuh;
fasilitas perluasan jaringan Pemeliharaan Sarana
kesehatan. layanan air bersih Fasilitas Pelayanan
pada fasiitas Kesehatan;
kesehatan; Pemeliharaan Prasarana
pembangunan dan Pendukung Fasilitas
pompa dan wadah Pelayanan Kesehatan
penyimpanan air
bersih pada fasilitas
kesehatan di luar
jangkauan layanan
PDAM
4 Pendidikan 4.a.1* Proporsi sekolah Pengelolaa % 0 Tanpa masih banyak sekolah peningkatan kualitas Program Pengelolaan Pengadaan Perlengkapan Dinas Pendidikan
Berkualitas dengan akses n Layanan Upaya yang belum sarana dan prasarana Pendidikan Sekolah
ke: (a) listrik (b) Kota; Tambahan melengkapi listrik yang ada ; Pemeliharaan Rutin Kerjasama dgn :
internet untuk internet, komputer, 'perluasan jaringan Sarana, Prasarana dan - Dinas PRKP
tujuan fasilitas bagi layanan air bersih Utilitas Sekolah - PLN
pengajaran, (c) disabilitas, layanan air dan sanitasi yang - PDAM
komputer untuk minum, sanitasi, higines dan nyaman;
tujuan fasilitas cuci tangan pembangunan
pengajaran, (d) yang higinies pompa dan wadah
infrastruktur penyimpanan air
dan materi bersih pada sekolah
memadai bagi di luar jangkauan
siswa disabilitas, layanan PDAM
(e) air minum
layak, (f) fasilitas
sanitasi dasar
per jenis
kelamin, (g)
fasilitas cuci
tangan (terdiri
air, sanitasi, dan
higienis bagi
semua (WASH).
VI-42
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
6 Ketersediaan 6.1.1.(a) Persentase Kualitas % -9,08 Perlu Upaya masih ada layanan air - perluasan jaringan Program Pengelolaan Perluasan SPAM Jaringan Dinas PRKP
Air Bersih dan rumah tangga kehidupan Tambahan minum non pipa (tidak pipa PDAM pada Dan Pengembangan Perpipaan di Kawasan
Sanitasi yang memiliki keluarga terjangkau jaringan kawasan kumuh; Sistem Penyediaan Perkotaan kerjasama
akses terhadap Pengelolaa pipa) menggunakan air - pembangunan Air Minum Perbaikan SPAM Jaringan dengan:
layanan sumber n Layanan sumur dan pompa; pompa dan wadah Perpipaan di Kawasan - PDAM
air minum layak. Kota; kesulitan penyimpanan air Perkotaan - Dinas PUPR
pembangunan jaringan bersih pada kawasan
dan pengawasan di luar pusat yang
layanan air bersih pada sulit dijangkau
kondisi topografis jaringan PDAM
bergelombang
6.1.1.(b) Kapasitas Lingkungan m3 2811,3443 Tanpa Sumber air baku dari perlindungan sumber Program Operasi dan Dinas PUPR
prasarana air Pengelolaa Upaya air sungai, mata air air baku dari Pengelolaan Pemeliharaan Sungai;
baku untuk n Layanan Tambahan dan sumur bor, pencamaran Sumber Daya Air Operasi dan kerjasama
melayani rumah Kota; terutama yang berada pelarangan (Sda) Pemeliharaan dengan:
tangga, Kesiapan pada kawasan pembuangan limbah Infrastruktur untuk - PDAM
perkotaan dan penangana permukiman dan pusat on site dan Melindungi Mata Air; - Dinas PRKP
industri, serta n bencana kota, dapat mengalami pembangunan on Operasi dan
penyediaan air Kualitas pencemaran dan site pada kawasan Pemeliharaan Sumur Air
baku untuk kehidupan potensi pengurangan sekitar intake air Tanah untuk Air Baku;
pulau-pulau. keluarga debit akibat baku (sumur, pompa Operasi dan
pengambilan air tanah dan sungai; Pemeliharaan Unit Air
yang berlebih; mengendalikan Baku
Kualitas air sungai pengambilan air
sebagai air baku telah tanah di pusat kota
mengalami penurunan dan di sekitarsumur/
karena peningkatan pompa air minum
kandungan sedimen peningkatan
yang terbawa oleh produktifias air
aliran air dari daerah minum;
hulu; perluasan jangkauan
layanan pipa;
pembangunan sistem
jaringan pipa dengan
pompanisasi pada
kawasan perbukitan;
mengurangi
genangan air pada
saluran drainase di
pusat kota;
VI-43
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
6.1.1.(c) Proporsi Lingkungan % -9,08 Perlu Upaya -masih ada fasilitas perluasan jaringan Program Pengelolaan Perluasan SPAM Jaringan Dinas PRKP
populasi yang Pengelolaa Tambahan pendidikan dan pipa PDAM Dan Pengembangan Perpipaan di Kawasan
memiliki akses n Layanan fasilitas kesehatan pembuangan limbah Sistem Penyediaan Perkotaan; kerjasama
layanan sumber Kota; yang belum dilayani off site pada Air Minum Perbaikan SPAM Jaringan dengan:
air minum aman Kesiapan jaringan PDAM kawasan; kumuh di Perpipaan di Kawasan - PDAM
dan penangana kesulitan sekitar intake air Perkotaan - Dinas PUPR
berkelanjutan. n bencana pembangunan jaringan baku (sumur, pompa
Kualitas dan pengawasan dan sungai);
kehidupan layanan air bersih; penataan jaringan
keluarga kegiatan industri perpipaan dan
mengambil air tanah penekakan tingkat
tanpa pengawasan kebocoran air
pengendalian
pengambilan air
tanah pada kawasan
pusat kota dan
kawasan perumahan
6.2.1.(a) Proporsi Lingkungan % Tidak Ada -masih ada fasilitas penyambungan Program Pengelolaan Perluasan SPAM Jaringan Dinas PRKP
populasi yang Pengelolaa Data pendidikan dan jaringan pipa PDAM Dan Pengembangan Perpipaan di Kawasan
memiliki fasilitas n Layanan fasilitas kesehatan ke fasilitas Sistem Penyediaan Perkotaan kerjasama
cuci tangan Kota; yang belum dilayani pendidikan, Air Minum Perbaikan SPAM Jaringan dengan:
dengan sabun Kesiapan jaringan PDAM kesehatan, Perpipaan di Kawasan - PDAM
dan air. penangana pemerintahan dan Perkotaan - Dinas PUPR
n bencana perbelanjaan rakyat - Dinas Kesehatan
Kualitas penyediaan pompa
kehidupan air dan wadah
keluarga penyimpana bagi
pendidikan,
kesehatan,
pemerintahan dan
perbelanjaan rakyat
di luar jangkauan
jaringan PDAM
VI-44
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
6.2.1.(b) Persentase Lingkungan % -4,08 Perlu Upaya masih ada masyarakat pembangunan SPAL Program Pengelolaan Rehabilitasi/Peningkatan Dinas PRKP
rumah tangga Pengelolaa Tambahan belum terlayanani sistem terpusat Dan Pengembangan /Perluasan Sistem
yang memiliki n Layanan sanitasi yang sehat komunal/kawasan Sistem Air Limbah Pengelolaan Air Limbah kerjasama
akses terhadap Kota; pada kawasan Domestik Terpusat Skala dengan:
layanan sanitasi Kesiapan sistem penyediaan air perumahan di tepi Permukiman - PDAM
layak. penangana bersih hanya sungai; - Dinas PUPR
n bencana menjangkau sebagian penyediaan lahan Penyediaan Jasa - Dinas Kesehatan
Kualitas perkotaan SPAL sistem Penyedotan Lumpur
kehidupan terpusatk pada Tinja
keluarga pembuangan masih kawasan perumahan
dilepas ke badan air di tepi sungai;
langsung (sungai) pelarangan saluran
pembuangan ke
sungai
bantuan septik tank
standar bagi rumah
tangga miskin;
pelarangan
pembuangan limbah
on site dan
pembangunan on
site pada kawasan
sekitar intake air
baku (sumur, pompa
dan sungai
6.2.1.(c) Jumlah Lingkungan kel Perlu Upaya masih ada masyarakat sosialisasi septik tank Program Pengelolaan Penyediaan Sarana Dinas Kesehatan
desa/kelurahan Pengelolaa Tambahan belum terlayanani yang standar Dan Pengembangan Pengangkutan Lumpur
yang n Layanan sanitasi yang sehat; promosi dan edukasi Sistem Air Limbah Tinja kerjasama
melaksanakan Kota; sistem penyediaan air perilaku keluarga dan Penyediaan Jasa dengan:
Sanitasi Total Kesiapan bersih hanya lingkungan sehat Penyedotan Lumpur - PDAM
Berbasis penangana menjangkau sebagian bantuan septik tank Tinja - Dinas PUPR
Masyarakat n bencana perkotaan; bagi keluarga miskin Pembangunan/Penyedia - Dinas PRKP
(STBM). Kualitas peran dan kontribusi promosi dan edukasi an Sarana dan Prasarana
kehidupan masyarakat dalam masyarakat bagi IPLT
keluarga pelaksanaan STBM pengelolaan sanitasi
kurang memuaskan komunal melalui
STBM
survei dan
pendataan
lokasi/kelurahan
potensi pelaksanaan
STBM
VI-45
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
pengembangan
peran kelompok
masyarakat
merencanakan,
mengelola dan
memelihara STBM
6.2.1.(d) Jumlah Lingkungan kel 2 Tanpa masih ada masyarakat sosialisasi septik tank Program Pengelolaan Penyediaan Sarana Dinas Kesehatan
desa/kelurahan Pengelolaa Upaya belum terlayanani yang standar Dan Pengembangan Pengangkutan Lumpur
yang Open n Layanan Tambahan sanitasi yang sehat; promosi dan edukasi Sistem Air Limbah Tinja kerjasama
Defecation Free Kota; sistem penyediaan air perilaku keluarga dan Penyediaan Jasa dengan:
(ODF)/ Stop Kualitas bersih hanya lingkungan sehat Penyedotan Lumpur - PDAM
Buang Air Besar kehidupan menjangkau sebagian bantuan septik tank Tinja - Dinas PUPR
Sembarangan keluarga perkotaan; bagi keluarga miskin Pembangunan/Penyedia - Dinas PRKP
(SBS). masih ada perilaku promosi dan edukasi an Sarana dan Prasarana
pembuangan tinja ke masyarakat bagi IPLT
badan air langsung pengelolaan sanitasi
(sungai atau drainase) komunal
sulitnya menyediakan pelayanan
lahan sistem komunal pengangkutan tinja
pada kawasan pusat berkala dari pusat
kota permukiman dan
pusat kegiatan
pengembangan
kapasitas IPLT
6.2.1.(e) Jumlah Lingkungan 0 1 Tanpa pembangunan SPAL Program Pengelolaan Sosialisasi dan Dinas PUPR
kabupaten/kota Pengelolaa Upaya sistem terpusat Dan Pengembangan Pemberdayaan
yang terbangun n Layanan Tambahan komunal/kawasan Sistem Air Limbah Masyarakat terkait kerjasama
infrastruktur air Kota; pada kawasan Penyediaan Sistem dengan:
limbah dengan Kesiapan perumahan di tepi Pengelolaan Air Limbah - PDAM
sistem terpusat penangana sungai Domestik - Dinas PRKP
skala kota, n bencana penyediaan lahan Peningkatan/Perluasan
kawasan dan Kualitas SPAL sistem terpusat Program Pengelolaan Sistem Pengelolaan Air
komunal. kehidupan pada kawasan Dan Limbah Domestik
keluarga perumahan di tepi
VI-46
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
sungai Pengembangan Terpusat Skala
pelarangan saluran Sistem Drainase Permukiman
pembuangan ke
sungai dan jaringan
drainase;
bantuan septik tank
standar bagi rumah
tangga miskin
6.2.1.(f) Proporsi rumah Penataan rt 2100 Tanpa kawasan permukiman pembangunan SPAL Program Pengelolaan Sosialisasi dan Dinas PUPR
tangga yang Ruang Upaya baru terus sistem terpusat Dan Pengembangan Pemberdayaan
terlayani sistem Lingkungan Tambahan berkembang secara komunal/kawasan Sistem Air Limbah Masyarakat terkait kerjasama
pengelolaan air Pengelolaa linier pada jalur jalan; pada kawasan Penyediaan Sistem dengan:
limbah terpusat. n Layanan potensi perumahan di tepi Pengelolaan Air Limbah - PDAM
Kota; pengembangan sungai Domestik - Dinas PRKP
Kesiapan kawasan permukiman penyediaan lahan Peningkatan/Perluasan
penangana pada pusat-pusat SPAL sistem Sistem Pengelolaan Air
n bencana kegiatan di luar pusat terpusatk pada Limbah Domestik
Kualitas kota kawasan perumahan Terpusat Skala
kehidupan di tepi sungai Permukiman
keluarga pelarangan saluran
pembuangan ke
sungai
bantuan septik tank
standar bagi rumah
tangga miskin
6.3.1.(a) Jumlah Penataan 0 -94 Tanpa - regulasi kewajiban Program Pengelolaan Penyediaan Sarana Dinas PUPR
kabupaten/kota Ruang Upaya dan retribusi Dan Pengembangan Pengangkutan Lumpur
yang Lingkungan Tambahan penyedotan tinja Sistem Air Limbah Tinja kerjasama
ditingkatkan Pengelolaa pada kawasan pusat Penyediaan Jasa dengan:
kualitas n Layanan kota; Penyedotan Lumpur - PDAM
pengelolaan Kota; peningkatan Tinja - Dinas PRKP
lumpur tinja Kesiapan kapasitas pengolahan Pembangunan/Penyedia
perkotaan dan penangana limbah pada IPLT; an Sarana dan Prasarana
dilakukan n bencana pelayanan angkutan IPLT
pembangunan Kualitas tinja reguler bagi
Instalasi kehidupan bangunan pada
Pengolahan keluarga kawasan
Lumpur Tinja permukiman,
(IPLT). perdangan dan jasa
di pusat kota
VI-47
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
6.3.1.(b) Proporsi rumah Penataan % 0,1 Tanpa Belum semua rumah bantuan septik tank Program Pengelolaan Penyediaan Sarana Dinas PRKP
tangga yang Ruang Upaya tangga menggunakan bagi keluarga miskin Dan Pengembangan Pengangkutan Lumpur
terlayani sistem Lingkungan Tambahan septic tank yang promosi dan edukasi Sistem Air Limbah Tinja kerjasama
pengelolaan Pengelolaa standar, terutama masyarakat bagi Penyediaan Jasa dengan:
lumpur tinja. n Layanan pada penduduk miskin pengelolaan sanitasi Penyedotan Lumpur - PDAM
Kota; dan pada komunal Tinja - Dinas PUPR
Kesiapan kawasankumuh ; promosi pelayanan Pembangunan/Penyedia - Dinas Kesehatan
penangana Pengambilan tinja pengangkutan tinja an Sarana dan Prasarana
n bencana secara reguler belum berkala dari pusat IPLT
Kualitas menjadi kebiasaan; permukiman dan
kehidupan pembangunan SPAL pusat kegiatan
keluarga komunal masih bantuan kredit
terkendala terutama di pinjaman pengadaan
pusat kota septic tank standar
6.3.2.(b) Kualitas air Penataan 0 Tidak Ada pembuangan limbah regulasi pelarangan Program Pengelolaan Pembangunan Tanggul Dinas PUPR
sungai sebagai Ruang Data langsung ke badan air pembuangan limbah Sumber Daya Air Sungai
sumber air baku. Lingkungan (sungai) atau saluran on site dan (SDA) Peningkatan Tanggul kerjasama
Pengelolaa drainase yang pembangunan on Sungai dengan:
n Layanan bermuara ke sungai, site pada kawasan Peningkatan Bangunan - PDAM
Kota; dari buangan domestik sekitar intake air Perkuatan Tebing - Dinas PRKP
Kesiapan dan non domestik (jasa baku (sumur, pompa Pengelolaan Hidrologi
penangana transportasi) di dan sungai); dan Kualitas Air WS
n bencana kawasan pusat kota mengurangi lokasi Kewenangan
Kualitas maupun di luar pusat dan waktu Kabupaten/Kota
kehidupan kota (limbah penimbuhan sampah
keluarga pertanian, industri (TPS);
pengolahan, dan mengurangi
peternakan) genangan air pada
saluran drainase di
pusat kota;
pemantauan berkala
kualitas air sungai
sumber air baku;
penindakaan
pelanggaran
buangan limbah ke
badan air sungai
sumber air baku
VI-48
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
6.4.1.(b) Insentif Penataan 0 Tidak Ada Belum ada data pendataan Program Pengelolaan Pembinaan dan Dinas PUPR
penghematan Ruang Data pengguna air oleh penggunaan air Sumber Daya Air Pemberdayaan
air Lingkungan pertanian, perkebunan volume besar (SDA) Kelembagaan kerjasama
pertanian/perke Pengelolaa dan industri dalam penyusunan Pengelolaan SDA dengan:
bunan dan n Layanan skala besar kebijakan dan Kewenangan - PDAM
industri. Kota; regulasi insentif Kabupaten/Kota - Dinas PRKP
Kesiapan penghematan air dan
penangana daur ulang air
n bencana buangan
6.5.1.(a) Jumlah Rencana Penataan 0 Tidak Ada Belum diperoleh Koordinasi rencana Program Pengelolaan Penyusunan Pola dan Dinas PUPR
Pengelolaan Ruang Data RPDAS Terpadu dari pengelolaan DAS Sumber Daya Air Rencana Pengelolaan
Daerah Aliran Lingkungan Dinas Sumber Daya Air Toba bersama Balai (SDA) SDA WS Kewenangan kerjasama
Sungai Terpadu Pengelolaa Provinsi Wilayah Sungai II Kabupaten/Kota dengan:
(RPDAST) yang n Layanan Sumatera Utara Pengelolaan Hidrologi - PDAM
diinternalisasi ke Kota; Kajian rencana dan Kualitas Air WS - Dinas PRKP
dalam Rencana Kesiapan pengelolaan daerah Kewenangan
Tata Ruang penangana tangkapan di wilayah Kabupaten/Kota
Wilayah (RTRW). n bencana Kota Pematansiantar
Kajian integrasi
rencana pengelolaan
DAS pada RTRW dan
RDTR
6.5.1.(c) Jumlah jaringan Kualitas 0 Tidak Ada Seluruh daerah irigasi pendataan Program Pengelolaan Pembinaan dan Dinas PUPR
informasi Lingkungan Data merupakan penggunaan air Sumber Daya Air Pemberdayaan
sumber daya air Hidup kewenangan Provinsi volume besar (SDA) Kelembagaan kerjasama
yang dibentuk. penyusunan Pengelolaan SDA dengan:
kebijakan dan Kewenangan - PDAM
regulasi insentif Kabupaten/Kota - Dinas PRKP
penghematan air dan
daur ulang air
buangan
6.5.1.(f) Jumlah wilayah Penataan 0 Tidak Ada Seluruh daerah irigasi Koordinasi Program Pengelolaan Pengelolaan Hidrologi Dinas PUPR
sungai yang Ruang Data merupakan pendataan partisipasi Sumber Daya Air dan Kualitas Air WS
memiliki Lingkungan kewenangan Provinsi masyarakat dalam (SDA) Kewenangan kerjasama
partisipasi Pengelolaa pengelolaan daerah Kabupaten/Kota dengan:
masyarakat n Layanan tangkapan sungai di Pembinaan dan - PDAM
dalam Kota; wilayah Kota Pemberdayaan - Dinas PRKP
pengelolaan Kesiapan Pematangsiantar Kelembagaan
daerah penangana Pengelolaan SDA
tangkapan n bencana Kewenangan
sungai dan Kabupaten/Kota
danau.
VI-49
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
6.5.1.(g) Kegiatan Lingkungan 0 Tidak Ada Seluruh daerah irigasi Koordinasi penataan Program Pengelolaan Pengelolaan Hidrologi Dinas PUPR
penataan Pengelolaa Data merupakan kelembagaan Sumber Daya Air dan Kualitas Air WS
kelembagaan n Layanan kewenangan Provinsi pengelolaan (SDA) Kewenangan kerjasama
sumber daya air. Kota; sumberdaya air pada Kabupaten/Kota dengan:
Kesiapan daerah tangkapan Pembinaan dan - PDAM
penangana sungai di wilayah Pemberdayaan - Dinas PRKP
n bencana Kota Kelembagaan
Kualitas Pematangsiantar Pengelolaan SDA
kehidupan Kewenangan
keluarga Kabupaten/Kota
8.3.1.(b) Persentase Lingkungan % Tidak Ada ancaman pelarangan alih Program Pengelolaan Penyediaan Infrastruktur Dinas Ketahanan
tenaga kerja Pengelolaa - Data berkurangnya lahan fungsi lahan Sumber Daya dan Seluruh Pendukung Pangan
informal sektor n Layanan pertanian; pertanian; Ekonomi Untuk Kemandirian Pangan
pertanian. Kota; kegiatan pertanian insentif bagi pemiliki Kedaulatan Dan sesuai Kewenangan Kerjasama dgn :
Kesiapan bukan menjadi pilihan lahan yang Kemandirian Pangan Daerah Kabupaten/Kota - Dinas Ketenaga
penangana matapencaharian mempertahankan kerjaan
n bencana penduduk kota pengunaan lahan
Kualitas pertanian pangan;
kehidupan
keluarga
VI-50
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
8 Meningkatkan 8.9.1* Proporsi Perekonom % -2,2 Perlu Upaya Potensi wisata kuliner, Penetapan RIPPARDA Program Pemasaran Peningkatan Kerja Sama Dinas Pariwisata
Pertumbuhan kontribusi ian dan Tambahan wisata religi dan Kota; Pariwisata dan Kemitraan Pariwisata
Ekonomi yang pariwisata lapangan wisata leisure belum Peningkatan kualitas Dalam dan Luar Negeri Kerjasama dgn :
Inklusif dan terhadap PDB. kerja dimaksimalkan sebagai objek dan destinasi - Bappeda
Berkelanjutan, potensi kota wisata, termasuk Program Peningkatan Pengelolaan Daya Tarik - Dinas Koperasi
Kesempatan RTH, ruang publik Daya Tarik Destinasi Wisata Kabupaten/Kota - Dinas Kominfo
Kerja yang dan cagar; Pariwisata - BPS
Produktif dan Peningkatan
Menyeluruh, keberagaman dan Program Pengembangan
serta Pekerjaan kualitas produki Pengembangan Ekosistem Ekonomi
yang Layak kuliner khas serta Ekonomi Kreatif Kreatif;
untuk Semua promosi produk Melalui Pemanfaatan Penyediaan Prasarana
kuliner khas lokal; Dan Perlindungan (Zona Kreatif/Ruang
Peningkatan event Hak Kekayaan Kreatif/Kota Kreatif)
kegiatan wisata Intelektual sebagai Ruang
kuliner, kegiatan Berekspresi, Berpromosi
religi dan leisure; dan Berinteraksi bagi
Pengembangan RTH Insan Kreatif di Daerah
dan ruang publik Kabupaten/Kota;
menjadi destinasi +N38
wisata;
Pengembangan
ekonomi kreaktif
berbasis kuliner
terintegrasi dengan
bahan olahan atau
agroindustri lokal;
Pembinaan kualitas
layanan sarana
akomodasi
Pengembangan
amenitas wisata
lainnya;
Kerjasama promosi
dan pemasaran
dengan pelaku
wisata;
Pengembangan
digital tourism ;
VI-51
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
8.9.1.(a) Jumlah Perekonom org 213 Tanpa Kunjungan wisata Mengikuti event Program Pemasaran Peningkatan Kerja Sama Dinas Pariwisata
wisatawan ian dan Upaya mancanegara masih promosi wisata dan Pariwisata dan Kemitraan Pariwisata
mancanegara. lapangan Tambahan sedikit; kerjasama paket Dalam dan Luar Negeri Kerjasama dgn :
kerja Rencana wisata di tingkat - Bappeda
pembangunan jalan tol regional (Danau Program Peningkatan Pengelolaan Daya Tarik - Dinas Koperasi
Bandara Kualanamu- Toba), nasional dan Daya Tarik Destinasi Wisata Kabupaten/Kota - Dinas Kominfo
Parapat harus dapat global; Pariwisata
menangkap peluang Pengembangan dan
kunjungan wisatawan peningkatan kualitas Program Pengembangan
mancanegara; Atraksi, Aksesibilitas Pengembangan Ekosistem Ekonomi
Jumlah dan kualifikasi dan Amenitas bagi Ekonomi Kreatif Kreatif
sumberdaya pelaku wisatawan Melalui Pemanfaatan Penyediaan Prasarana
wisata masih belum mancanegara; Dan Perlindungan (Zona Kreatif/Ruang
memadai Pengembangan Hak Kekayaan Kreatif/Kota Kreatif)
digital tourism ; Intelektual sebagai Ruang
Pembinaan dan Berekspresi, Berpromosi
peningkatan kualitas dan Berinteraksi bagi
SDM pelaku wisata; Insan Kreatif di Daerah
Kabupaten/Kota
8.9.1.(b) Jumlah Perekonom org 55100 Tanpa Kunjungan wisata Mengikuti event Program Pemasaran Peningkatan Kerja Sama Dinas Pariwisata
kunjungan ian dan Upaya mancanegara masih promosi wisata dan Pariwisata dan Kemitraan Pariwisata
wisatawan lapangan Tambahan sedikit; kerjasama paket Dalam dan Luar Negeri Kerjasama dgn :
nusantara. kerja Rencana wisata di tingkat - Bappeda
pembangunan jalan tol regional (Danau Program Peningkatan Pengelolaan Daya Tarik - Dinas Koperasi
Bandara Kualanamu- Toba), nasional dan Daya Tarik Destinasi Wisata Kabupaten/Kota - Dinas Kominfo
Parapat harus dapat global; Pariwisata
menangkap peluang Pengembangan dan
kunjungan wisatawan peningkatan kualitas Program Pengembangan
mancanegara; Atraksi, Aksesibilitas Pengembangan Ekosistem Ekonomi
Jumlah dan kualifikasi dan Amenitas bagi Ekonomi Kreatif Kreatif
sumberdaya pelaku wisatawan Melalui Pemanfaatan Penyediaan Prasarana
wisata masih belum mancanegara; Dan Perlindungan (Zona Kreatif/Ruang
memadai Pengembangan Hak Kekayaan Kreatif/Kota Kreatif)
digital tourism ; Intelektual sebagai Ruang
Pembinaan da+L41n Berekspresi, Berpromosi
peningkatan kualitas dan Berinteraksi bagi
SDM pelaku wisata; Insan Kreatif di Daerah
Kabupaten/Kota
VI-52
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
9 Infrastruktur, 9.2.1* Proporsi nilai Perekonom % Tidak Ada Lahan pengembangan Penyusunan dan Program Penyusunan Rencana Dinas Pariwisata
Industri dan tambah sektor ian dan Data semakin terbatas dan Penetapan Perda Perencanaan Dan Pembangunan Industri
Inovasi industri lapangan mahal; RDTR Kecamatan Pembangunan Kabupaten/Kota Kerjasama dgn :
manufaktur kerja Persaingan dengan Siantar Martoba; Industri - Bappeda
terhadap PDB daerah di sekitar Penyelesaian Koordinasi, Sinkronisasi, - BPS
dan per kapita. sebagai lokasi industri pembangunan jalan dan Pelaksanaan
baru (misalnya primer lingkar barat Pembangunan Sumber
Perdagangan dan Pematangsiantar; Daya Industri
sekitar Sei Mangke) Penataan kawasan
persimpangan akses Koordinasi, Sinkronisasi,
jalan TOL dan dan Pelaksanaan
kawasan bongkar Pemberdayaan Industri
muat KA; dan Peran Serta
Penetapan Masyarakat
pengembang
kawasan industri;
Pembatasan dan
insentif
pengembangan
pabrik dari pusat
kota ke kawasan
industri;
Pengawasan
pelaksanaan standar
KDH kawasan
industri;
Pengembangan
sabuk hijau
kawasan;
Pengendalian
pengambilan air
tanah;
Pengawasan
pembangunan
jaringan instalasi air
limbah;
VI-53
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
11 Kota dan 11.1.1.(a) Proporsi rumah Lingkungan % 0,6 Tanpa harga rumah milik dan melanjutkan Program Kawasan Penataan dan Dinas PRKP
Permukiman tangga yang Pengelolaa Upaya sewa yang tidak program bantuan Permukiman Peningkatan Kualitas
Inklusif memiliki akses n Layanan Tambahan terkendali penyediaan Kawasan Permukiman Kerjasama dgn
terhadap hunian Kota; pendataan rumah perumahan bagi Kumuh dengan Luas di - Dinas PUPR
yang layak dan Kesiapan tidak layak huni dan masyarakat Program Peningkatan Bawah 10 (sepuluh) Ha - Dinas Kesehatan
terjangkau. penangana penghidupan belum berpendapat rendah, Prasarana, Sarana
n bencana update program penanganan Dan Utilitas Umum Urusan Penyelenggaraan
Kualitas pembinaan kawasan kumuh; (PSU) PSU Perumahan
kehidupan keswadayaan belum program perbaikan
keluarga optimal rumah tidak layak
kesadaran komunitas huni
lokal memelihara
lingkungan
11.2.1.(a) Persentase Penataan % -5,5 Perlu Upaya Managemen peningkatan kualitas Program Penyediaan Angkutan Dinas
pengguna moda Ruang Tambahan transportasi serta moda angkutan Penyelenggaraan Umum untuk Jasa Perhubungan
transportasi Pengelolaa disiplin pengemudi umum yang nyaman Lalu Lintas Dan Angkutan Orang
umum di n Layanan angkutan umum masih dan aman Angkutan Jalan (LLAJ) dan/atau Barang antar Kerjasama dgn
perkotaan. Kota; rendah sehingga perluasan Kota dalam 1 (satu) - Bappeda
masyarakat masih interkonektifitas rute Daerah Kabupaten/Kota - Dinas PUPR
memilih transportasi angkutan umum Pelaksanaan
online sebagai alat yang menjangkau Penyusunan Rencana
transportasinya seluruh wilayah kota Umum Jaringan Trayek
perbaikan kualitas Perkotaan dalam 1 (Satu)
tata berkendaraan Daerah Kabupaten/Kota
pengemudi angkutan
umum
perbaikan sebaran
lokasi halte dan
kualitas halte
11.4.1.(a) Jumlah kota Penataan Tidak Ada Upaya pelestarian Melakukan registrasi Program Pelestarian Pelindungan Cagar Dinas PRKP
pusaka di ruang; Data kawasan atau pada bangunan cagar Dan Pengelolaan Budaya;
kawasan Pertumbuh bangunan cagar budaya; Cagar Budaya Pengembangan Cagar Kerjasama dgn
perkotaan an budaya belum optimal; Menyusun langkan Budaya; - Bappeda
metropolitan, perekonom Ada yang dikuasai penanganan Pemanfaatan Cagar - Dinas PUPR
kota besar, kota ian kota pribadi maupun kawasan dan Budaya;
sedang dan kota keluarga; bangunan cagar
kecil. Klaim pemerintah budaya;
kabupaten Simalungun Mengintegrasi
atas bangunan cagar pemanfaatan
budaya Raja kawasan dan
Simalungun bangunan secara
VI-54
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
lestari dengan
pelibatan seluruh
pemangku
kepentingan untuk
tujuan sosial budaya,
keagamaan dan
ekonomi (pariwisata)
11.5.1* Jumlah korban Kesiapan org -11 Tanpa kerugian material dan pengembangan Program Penyusunan Rencana BPBD
meninggal, penangana Upaya jiwa relatif masih kecil; standar prosedur Penanggulangan Penanggulangan
hilang dan n bencana Tambahan kegiatan penghitungan penghitungan dan Bencana Bencana kerjasama
terkena dampak dan perekaman pencatatan kerugian Kabupaten/Kota; dengan:
bencana per kerugian material dan material dan nyawa Sosialisasi, Komunikasi, - Dinas PRKP
100.000 orang. jiwa akibat belum penduduk miskin; Informasi dan Edukasi - Dinas PUPR
terorganisir koordinasi dan (KIE) Rawan Bencana - Kecamatan/
kerjasama respon Kabupaten/Kota (Per Kelurahan
dampak bencana Jenis Bencana); - Dinas Sosial
(makanan, Pelayanan Penyelamatan
kesehatan, evakuasi, dan Evakuasi Korban
pengamanan, dan Bencana;
lain) pada kawasan
kumuh dan
penduduk miskin
11.5.1.(a) Indeks Risiko Penataan 0 33,84 Tanpa belum signifikan upaya Penataan Kawasan Program Penyusunan Kajian Risiko BPBD
Bencana Ruang Upaya pengurangan indeks risiko bencana , Penanggulangan Bencana Kabupaten/Kota
Indonesia (IRBI). Kesiapan Tambahan risiko kebencanaan terutama pada Bencana Sosialisasi, Komunikasi, kerjasama
penangana kawasan yang rawan Informasi dan Edukasi dengan:
n bencana longsor atau (KIE) Rawan Bencana - Dinas PRKP
kawasan banjir pada Kabupaten/Kota (Per - Dinas PUPR
lahan bantaran yang Jenis Bencana) - Kecamatan/
lebih rendah dari Kelurahan
ketinggian muka air - Dinas Sosial
sungai
Pemberian Sistem
Peringatan bagi
Masyarakat yang
potensi terdampak
(papan peringatan,
VI-55
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
pemantauan,
penyampaian
peringatan)
Pemeliharaan
kapasitas jaringan
drainase primer,
sekunder dan tersierr
Pemetaan dan
pendataan sosial
ekonomi dan
bangunan pada
daerah potensi
terdampak
Pengendalian
pendirian bangunan
Pembangunan
infrastruktur
perlindungan dari
bencana
Pembentukan forum
kebencanaan yang
melibatkan
masyarakat dan
pemiliki usaha
Internalisasi
penetapan kawasan
rawan bencana,
mitigadi dan adaptasi
serta respon dalam
program
pembangunan dan
perencnaaan kota
VI-56
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
11.5.1.(b) Jumlah kota Penataan risiko kebencanaan adopsi rencana Program Sosialisasi, Komunikasi, BPBD
tangguh Ruang pada kebanyakan pada mitigasi bencana Penanggulangan Informasi dan Edukasi
bencana yang Kesiapan level sedang terhadap dokumen Bencana (KIE) Rawan Bencana kerjasama
terbentuk. penangana penataan ruang dan Kabupaten/Kota (Per dengan:
n bencana pembangunan; Jenis Bencana); - Dinas PRKP
pembuatan papan Penguatan Kapasitas - Dinas PUPR
informasi kawasan Kawasan untuk - Kecamatan/
bahaya bencana; Pencegahan dan Kelurahan
peningkatan Kesiapsiagaan - Dinas Sosial
kapasitas saluran
drainase sesuai debit
banjir dan
pemeliharaan
jaringan drainase;
relokasi bangunan
tempat tinggal
penduduk miskin
pada kawasan risiko
bencana banjir yang
berada pada elevasi
yang lebih rendah
dari muka air sungai
dan kawasan rawan
longsor pada tebing
sungai yang curam
11.5.1.(c) Jumlah sistem Penataan ada Tanpa Masalah efektifitas Pemberian Sistem Program Penyusunan Kajian Risiko BPBD
peringatan dini Ruang Upaya atau pemanfaatan Peringatan bagi Penanggulangan Bencana Kabupaten/Kota
cuaca dan iklim Kesiapan Tambahan berita potensi bencana Masyarakat yang Bencana Pengelolaan dan kerjasama
serta penangana bagi masyarakat dan potensi terdampak Pemanfaatan Sistem dengan:
kebencanaan. n bencana forum kebencanaan serta saran Informasi Kebencanaan - Dinas PRKP
meminimasi Pelatihan Pencegahan - Dinas PUPR
terdampak bencana dan Mitigasi Bencana - Kecamatan/
Kabupaten/Kota Kelurahan
- Dinas Sosial
- BMKG
VI-57
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
11.5.2.(a) Jumlah kerugian Penataan juta rp Tidak Ada kerugian material dan pengembangan Program Sosialisasi, Komunikasi, BPBD
ekonomi Ruang Data jiwa masih kecil; standar prosedur Penanggulangan Informasi dan
langsung akibat Kesiapan kegiatan penghitungan penghitungan dan Bencana N48Edukasi (KIE) Rawan kerjasama
bencana. penangana dan perekaman pencatatan kerugian Bencana Kabupaten/Kota dengan:
n bencana kerugian materia dan material dan nyawa (Per Jenis Bencana) - Dinas PRKP
jiwa akibat belum penduduk miskin Penguatan Kelembagaan - Dinas PUPR
terorganisir koordinasi dan Bencana Kabupaten/Kota - Kecamatan/
kerjasama respon Kerjasama antar Kelurahan
dampak bencana Lembaga dan Kemitraan - Dinas Sosial
(makanan, dalam
kesehatan, evakuasi, Pengelolaan dan
pengamanan, dan Pemanfaatan Sistem
lain) pada kawasan Informasi Kebencanaan
kumuh dan Penanganan
penduduk miskin Pascabencana
Kabupaten/Kota
Pengembangan Kapasitas
Tim
Reaksi Cepat (TRC)
Bencana Kabupaten/Kota
11.6.1.(a) Persentase Pengelolaa % Tidak Ada Kapasitas pengolahan pembangunan Program Pengelolaan Koordinasi dan Dinas LH
sampah n Layanan Data TPA sudah mencapai rencana TPA; Persampahan Sinkronisasi Penyediaan
perkotaan yang Kota; batas kapasitas, dan penyediaan sarana Prasarana dan Sarana kerjasama
tertangani. keterbatasan armada dan prasarana Pengelolaan dengan:
pengangkut sampah pengangkutan Persampahan; - Dinas PRKP
sampah; Penyusunan dan - Dinas PUPR
pengembangan Pelaksanaan Penilaian - Kecamatan/
pengolaan sistem Kinerja Pengelolaan Kelurahan
pengangkutan Sampah;
persampahan. Monitoring dan Evaluasi
Pemenuhan Target dan
Standar Pelayanan
Pengelolaan Sampah;
VI-58
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
11.7.1.(a) Jumlah kota Penataan Tidak Ada Penyediaan lahan RTH Penataan kawasan Program Pengelolaan Penyusunan dan Dinas LH
hijau yang Ruang Data publik yang terdeliniasi RTH yang sudah Keanekaragaman Penetapan Rencana
menyediakan Lingkungan belum mencapai RTH ramah lingkungan, Hayati (KEHATI) Pengelolaan kerjasama
ruang terbuka Pengelolaa publik sebesar 20 %. ramah anak, ramah Keanekaragaman Hayati; dengan:
hijau di kawasan n Layanan Penyediaan RTH publik orang tua renta, dan Pengelolaan Taman - Dinas PRKP
perkotaan Kota; diarahkan dari ramah disabilitas; Keanekaragaman Hayati - Dinas PUPR
metropolitan Kesiapan kontribusi dari Penyediaan vegetasi di Luar Kawasan Hutan;
dan kota penangana pengembang kawasan pada RTH maksimal; Pengelolaan Ruang
sedang. n bencana permukiman, berupa pepohonan Terbuka Hijau (RTH).
Kualitas komersial dan industri. (daya serap karbon
kehidupan Pola perkembangan tinggi);
keluarga fisik kota cenderung Integrasi RTH sebagai
Perekanom berpola acak (sprawl), habitat bagi
ian dan menyebabkan keanekaragamaan
Lapangan pemborosan hayati ekosistem
kerja pemanfaatan ruang hijau kota (RTH,
dan lahan bervegetasi persawahan, ladang
terfragmentasi yang dan perkebunan);
selanjutnya dapat Perkembangan kota
mengancam di luar kota
kelangsungan habitat. diarahkan berpola
kompak, multiused
dan intensitas tinggi
11.b.1* Proporsi Penataan 0 ada Tanpa belum ditindaklanjuti sosialisasi Program Sosialisasi, Komunikasi, BPBD
pemerintah kota Ruang Upaya dengan kebijakan dan pengurangan risiko Penanggulangan Informasi dan Edukasi
yang memiliki Pengelolaa Tambahan regulasi, dan program/ bencana Bencana (KIE) Rawan Bencana kerjasama
dokumen n Layanan kegiatan adopsi rencana Kabupaten/Kota (Per dengan:
strategi Kota; mitigasi, adaptasi Jenis Bencana) - Dinas PRKP
pengurangan Kesiapan dan evakuasi Pengelolaan Risiko - Dinas PUPR
risiko bencana. penangana bencana terhadap Bencana Kabupaten/Kota - Kecamatan/
n bencana dokumen penataan Kelurahan
ruang dan - Dinas Sosial
pembangunan
VI-59
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
11.b.2* Dokumen Penataan ada Tanpa belum ditindaklanjuti sosialisasi Program Sosialisasi, Komunikasi, BPBD
strategi Ruang Upaya dengan kebijakan dan pengurangan risiko Penanggulangan Informasi dan Edukasi
pengurangan Lingkungan Tambahan regulasi, dan program/ bencana Bencana (KIE) Rawan Bencana kerjasama
risiko bencana Hidup kegiatan adopsi rencana Kabupaten/Kota (Per dengan:
(PRB) tingkat Kesiapan mitigasi, adaptasi Jenis Bencana) - Dinas PRKP
daerah. penangana dan evakuasi Pengelolaan Risiko - Dinas PUPR
n bencana bencana terhadap Bencana Kabupaten/Kota - Kecamatan/
dokumen penataan Kelurahan
ruang dan - Dinas Sosial
pembangunan
12 Pola Produksi 12.4.2.(a) Jumlah limbah Lingkungan M3 Tidak Ada instalasi limbah belum Pengendalian Program Penyimpanan Dinas LH
dan Konsumsi B3 yang Hidup Data dibangun pendirian bangunan Pengendalian Bahan Sementara Limbah B3
terkelola dan Pengelolaa (direncanakan di Kec. dan kegiatan di Berbahaya Pengumpulan Limbah kerjasama
proporsi limbah n Layanan Siantar Selatan) sekitar instalasi Dan Beracun (B3) B3 dalam 1 (satu) dengan:
B3 yang diolah Kota; limbah B3.; Dan Limbah Bahan Daerah Kabupaten/Kota - Dinas PRKP
sesuai peraturan Pembangunan Berbahaya Dan - Dinas PUPR
perundangan instalasi pengolahan Beracun (Limbah B3)
(sektor industri). B3 pada fasilitas
rumah sakit; dan
pemindahan dan
pengangkutan
limbah B3 dari
kawasan pabrik.
12.5.1.(a) Jumlah timbulan Lingkungan % Perlu Upaya Pengurangan produksi Sosialisasi dan Program Pengelolaan Pengurangan Sampah Dinas LH
sampah yang Hidup Tambahan sampah pada edukasi daur ulang Persampahan dengan melakukan
didaur ulang. Pengelolaa produsen sampah, sampah pada Pembatasan, Pendauran kerjasama
n Layanan serta kegiatan 3R dan masyarakat, Ulang dan Pemanfaatan dengan:
Kota; pemanfaatan sampah siswa/mahasiswa Kembali; - Dinas PRKP
belum memasyarakat (3R, kompos, dll) Penerbitan Izin - Dinas PUPR
Perlombaan daur Pendaurulangan - Kecamatan/
ulang sampah dan Sampah/ Pengelolaan Kelurahan
pemanfaatan hasil Sampah, Pengangkutan
daur ulang Sampah dan Pemrosesan
(pertanian, UMKM, Akhir Sampah yang
industri kecil dan Diselenggarakan oleh
pariwisata) dan Swasta;
pemasaran ke luar Peningkatan Peran serta
daerah Masyarakat dalam
Sistem online Pengelolaan
pelayanan ambil Persampahan
sampah
VI-60
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
12.6.1.(a) Jumlah Lingkungan 0 Tidak Ada Kekurangan Sosialisasi penerapan Program Sosialisasi sertifikasi SNI Dinas LH
perusahaan Hidup Data pemahaman tentang SNI ISO 14001 Pengendalian ISO 14001 untuk
yang manfaat dan cara Kewajiban bagi Pencemaran perusahaan; kerjasama
menerapkan penerapan SNI ISO perusahaan pada Dan/Atau Kerusakan Pendampingan dengan:
sertifikasi SNI 14001; kawasan industri Lingkungan Hidup penerapan - Dinas Kesehatan
ISO 14001. kurang tenaga terlatih Insentif bagi sertifikasi SNI ISO 14001
tentang ISO 14000 perusahaan oleh perusahaan
untuk penerapan green
mengaudit sistem building
manajemen
lingkungan.
12.7.1.(a) Jumlah produk Lingkungan 0 Tidak Ada Kekurangantahuan Sosialisasi registrasi Program Pembinaan Inventarisasi dan Dinas LH
ramah Hidup Data manfaat registrasi produk ramah Dan identifikasi produk
lingkungan yang produk ramah lingkungan; Pengawasan ramah lingkungan kerjasama
teregister. lingkungan Insentif/penghargaan Terhadap Izin Pendampingan proses dengan:
bagi perusahaan, Lingkungan Dan Izin registrasi produk ramah - Dinas Kesehatan
pelayanan jasa dan Perlindungan Dan lingkungan Insentif
lainnya dalam Pengelolaan penghargaan, promosi
menerapkan produk Lingkungan dan bantuan produk
ramah lingkungan Hidup(PPLH) ramah ingkungan
12.8.1.(a) Jumlah fasilitas Penataan 0 Tidak Ada regulasi dan kebijakan Sosialisasi dan Program Koordinasi Koordinasi Perencanaan Bappeda
publik yang ruang; Data tentang standar promosi penerapan Dan Sinkronisasi Bidang Infrastruktur dan
menerapkan Kualitas pelayanan masyarakat SPM pada fasilitas Perencanaan Kewilayahan kerjasama
Standar lingkungan pada fasilitas publik publik yang Pembangunan dengan:
Pelayanan hidup; belum dipahami dan menerapkan prinsip Daerah - Dinas LH
Masyarakat Pertumbuh belum dilaksanakan konsumsi dan - Dinas Koperasi
(SPM) dan an produksi yang
teregister. perekonom berkelanjutan
ian kota melalui efisiensi
pemanfaatan
sumberdaya alam,
pengelolaan sampah
dan perubahan
kesadaran dan gaya
hidup) kepada
masyarakat dan
kelompok
masyarakat, siswa
dan perusahaan;
Pengembangan
pelaksanaan SPM
pada fasilitas pusat
VI-61
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
perbelanjaan dan
destinasi wisata yang
terpilih
13 Perubahan 13.1.1* Dokumen Penataan 0 ada Tanpa belum ditindaklanjuti sosialisasi Program Sosialisasi, Komunikasi, BPBD
Iklim dan strategi Ruang Upaya dengan kebijakan dan pengurangan risiko Penanggulangan Informasi dan Edukasi
Dampaknya pengurangan Kesiapan Tambahan regulasi, dan program/ bencana Bencana (KIE) Rawan Bencana kerjasama
risiko bencana penangana kegiatan adopsi rencana Kabupaten/Kota (Per dengan:
(PRB) tingkat n bencana mitigasi, adaptasi Jenis Bencana) - Dinas PRKP
nasional dan dan evakuasi Pengelolaan Risiko - Dinas PUPR
daerah. bencana terhadap Bencana Kabupaten/Kota - Kecamatan/
dokumen penataan Kelurahan
ruang dan - Dinas Sosial
pembangunan
13.1.2* Jumlah korban Penataan orrg -11 Tanpa kerugian material dan pengembangan Program Penyusunan Rencana BPBD
meninggal, Ruang Upaya jiwa masih kecil standar prosedur Penanggulangan Penanggulangan
hilang dan Kesiapan Tambahan kegiatan penghitungan penghitungan dan Bencana Bencana kerjasama
terkena dampak penangana dan perekaman pencatatan kerugian Kabupaten/Kota; dengan:
bencana per n bencana kerugian materia dan material dan nyawa Sosialisasi, Komunikasi, - Dinas PRKP
100.000 orang. jiwa akibat belum penduduk miskin; Informasi dan Edukasi - Dinas PUPR
terorganisir koordinasi dan (KIE) Rawan Bencana - Kecamatan/
kerjasama respon Kabupaten/Kota (Per Kelurahan
dampak bencana Jenis Bencana); - Dinas Sosial
(makanan, Pelayanan Penyelamatan
kesehatan, evakuasi, dan Evakuasi Korban
pengamanan, dan Bencana;
VI-62
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU SATUAN GAP UPAYA PERMASALAHAN ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
TPB STRATEGIS TAMBAHAN SKENARIO
lain) pada kawasan
kumuh dan
penduduk miskin
15 Ekosistem 15.9.1.(a) Dokumen Penataan Tidak Ada Pelestarian Penyusunan potensi Program Pengelolaan Penyusunan dan Dinas LH
Daratan, Hutan rencana Ruang Data keanekaragaman dan ancaman bagi Keanekaragaman Penetapan Rencana
dan pemanfaatan Lingkungan hayati belum menjadi keanekaragaman Hayati (KEHATI) Pengelolaan kerjasama
Keanekaragam keanekaragama Hidup kesadaran dan hayati Keanekaragaman Hayati; dengan:
an Hayati n hayati. kebutuhan; Rencana Pengelolaan Taman - Dinas Kesehatan
Belum ada dokumen pengembangan Keanekaragaman Hayati
keanekaragamanhayati keanekaragaman di Luar Kawasan Hutan;
di wilayah kota hayati Pengelolaan Ruang
Sosialisasi dan Terbuka Hijau (RTH).
Pengawasan untuk
perlindungan
keanekaragaman
hayati
15.1.1.(a) Proporsi tutupan Penataan % Tidak Ada Tidak ada kawasan Menyusun kebijakan Program Pengelolaan Pengelolaan Ruang Dinas LH
hutan terhadap ruang; Data hutan di wilayah kota; dan regulasi Keanekaragaman Terbuka Hijau (RTH).
luas lahan Kualitas Tutupan hutan berupa mempertahankan Hayati (KEHATI) kerjasama
keseluruhan. lingkungan pepohonan masih pepohonan yang dengan:
hidup; banyak mudah sudah ada pada - Dinas Kesehatan
Kesiapsiaga terkonversi menjadi kawasan yag
an lahan terbangun atau dikembangkan;
penangana lahan terbuka Penyediaan
nan keberadaan
bencana pepohonan pada RTH
yang dikelola
pemerintah
VI-63
5.2.2 ALTERNATIF SKENARIO DENGAN UPAYA TAMBAHAN
VI-64
Tabel 5.3 Alternatif Skenario Pencapaian TPB Dengan Upaya Tambahan
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
1 Mengakhiri 1.2.1* Persentase penduduk yang Kesehatan % Menurun pendataan proses pendataan Perlindungan Pendataan Fakir Dinas Sosial
Kemiskinan hidup di bawah garis keluarga 5,3% 5,44 penduduk di bawah penduduk miskin Dan Jaminan Miskin Cakupan
dalam Segala kemiskinan nasional, Perekonomian garis kemiskinan Pelatihan keterampilan Sosial Daerah
Bentuk menurut jenis kelamin dan dan lapangan belum berusaha bagi keluarga Kabupaten/Kota;
Dimanapun kelompok umur. kerja akurat/update miskin Fasilitasi Bantuan
Sosial Kesejahteraan
Keluarga;
Fasilitasi Bantuan
Pengembangan
Ekonomi Masyarakat
1.3.1.(b) Proporsi peserta Program Kualitas % Meningkat pemahaman Sosialisasi dan Program Penyelenggaraan Dinas
Jaminan Sosial Bidang kehidupan menjadi: 98 - pekerja tentang pemantauan pelaku Hubungan Pendataan dan Ketenagakerjaa
Ketenagakerjaan. keluarga jaminan kesehatan usaha ttg pemberian Industrial Informasi Sarana n
bidang jaminan sosial bagi Hubungan Industrial
ketenagakerjaan pekerjanya, terutama dan Jaminan Sosial
pekerja bagian dari Tenaga Kerja serta
perusahaan tidak penduduk di bawah Pengupahan
sadar dan paham garis kemiskinan;
kewajiban Pendataan pekerja oleh
memberikan akses pelaku usaha yang
jaminan kesehatan diberikan layanan
bagi tenaga kerja jaminan sosial
Sosialisasi dan layanan
perekaman jaminan
sosial bagi pekerja.
1.4.1.(j) Persentase penduduk Pengelolaan % Meningkat Keengganan pada Sosialisasi pengurusan Program Fasilitasi Pembuatan Dinas Dukcapil
umur 0-17 tahun dengan layanan kota; 100% (0,88) masyarakat untuk akta kelahiran Rehabilitasi Nomor Induk
kepemilikan akta mengurus akta Penataan proses Sosial Kependudukan, Akta
kelahiran. kelahiran pelayanan akta kelahiran Kelahiran, Surat Nikah,
yang lebih cepat dan dan Kartu Identitas
mudah diakses Anak
1.4.1.(k) Persentase rumah tangga Kualitas % Meningkat Tidak terdatanya perluasan jangkauan Program Pencegahan Dinas Perkim
miskin dan rentan yang kehidupan menjadi: (4,56) rumah tangga subsidi langganan listrik Perumahan Perumahan dan
sumber penerangan keluarga 100 miskin yang sumber PLN bagi rumah tangga Dan Kawasan Permukiman
utamanya listrik baik dari penerangan miskin Kawasan Kumuh pada
PLN dan bukan PLN. utamanya listrik Bantuan potongan biaya Permukiman Daerah
baik dari PLN dan listrik bagi rumah tangga Kumuh Kabupaten/Kota
bukan PLN miskin
VI-65
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
1.a.1* Proporsi sumber daya yang Perekonomian % Meningkat Belum tersedianya Pendataan Cakupan Perlindungan Pengelolaan Data Dinas Sosial
dialokasikan oleh dan Lapangan 100% - data yang valid Penduduk Miskin Dan Jaminan Fakir Miskin Cakupan
pemerintah secara Kerja; Koordinasi Update Data Sosial Daerah
langsung untuk program Miskin (DTKS) Kabupaten/Kota
pemberantasan
kemiskinan.
2 Menghilangkan 2.2.1.(a) Prevalensi stunting Kualitas % Menurun keterbatasan pemberdayaan keluarga Program Pemberdayaan Dinas Pertanian
Kelaparan, (pendek dan sangat kehidupan 8,0% - keuangan keluarga memenuhi kebutuhan Peningkatan Masyarakat dalam dan Ketahanan
Mencapai pendek) pada anak di keluarga untuk menyediakan makan sehat dan bergizi Diversifikasi Penganekaragaman Pangan
Ketahanan bawah dua tahun/baduta. makanan bergizi dari pekarangan sendiri; Dan Konsumsi Pangan
Pangan dan dan cukuo bagi bayi memperluas gerakan Ketahanan Berbasis Sumber Daya
Gizi yang Baik, dan ibu hamil keberagaman bahan Pangan Lokal
serta pangan dan cara Masyarakat
Meningkatkan pemahaman dan pengolahan pangan;
Pertanian kesadaranan akan bantuan makanan sehat
Berkelanjutan gizi yang baik dan dan bersih bagi baduta
cukup bagi balita dari keluarga miskin;
dan ibu hamil sistem survelance dan
update data stunting
dan kurang gizi ke dalam
database keluarga sehat
2.2.2.(b) Persentase bayi usia Kualitas % Meningkat waktu kerja dan promosi dan edukasi PROGRAM Pelaksanaan Dinas
kurang dari 6 bulan yang kehidupan 70,0 (19,25) tekanan di tempat bagi ibu memberikan ASI PEMBERDAYA Pembangunan Kesehatan
mendapatkan ASI eksklusif. keluarga kerja eksklusif, serta AN DAN Keluarga melalui
pandangan menyiapkan makanan PENINGKATA Pembinaan
perempuan harus bernutrisi lengkap bagi N KELUARGA Ketahanan dan
juga bekerja (di luar bayi dan anak balita; SEJAHTERA Kesejahteraan
rumah) penyediaan bantuan (KS) Keluarga
kurang makan/ bahan makanan
pengetahuan bernutrisi lengkap bagi
pengetahuan dan ibu hamil, menyusui,
sikap bayi stunting dan anak
keluarga balita kurang gizi
terutama pada keluarga
miskin dan rentan;
sistem survelance dan
update data stunting
dan kurang gizi ke dalam
database keluarga sehat
VI-66
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
3 Menjamin 3.1.2* Proporsi perempuan Kualitas % Meningkat jumlah tenaga penyediaan kelengkapan Program Penyediaan Fasilitas Dinas
Kehidupan pernah kawin umur 15-49 kehidupan 96,7 - medis persalinan sarana dan prasarana, Pemenuhan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
yang Sehat dan tahun yang proses keluarga kurang lengkap dan tenaga kesehatan Upaya untuk UKM dan UKP
Meningkatkan melahirkan terakhirnya berkualitas pembinaan tenaga Kesehatan Kewenangan
Kesejahteraan ditolong oleh tenaga kesehatan persalinan Perorangan DaerahKabupaten/Kot
Seluruh kesehatan terlatih. Dan Upaya a
Penduduk Kesehatan
Semua Usia Masyarakat Perencanaan
Kebutuhan dan
Pendayagunaan
Sumberdaya Manusia
Kesehatan untuk UKP
dan
UKM di Wilayah
Kabupaten/Kota
3.3.2.(a) Insiden Tuberkulosis (ITB) Pengelolaan org Menurun kekurangsabaran - promosi gerakan Program Pengelolaan Dinas
per 100.000 penduduk. layanan kota; 148 327 pasien dan keluarga masyarakat hidup sehat Pemenuhan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
Kualitas sikap dan - pendataan dan Upaya Orang Terduga
kehidupan pendampingan penelusuran pasien Kesehatan Tuberkulosis
keluarga orangtua dan terinfeksi TBC dalam Perorangan Penyelenggaraan
keluarga thdp sistem database Dan Upaya Sistem Informasi
penderita Keluarga sehat Kesehatan Kesehatan secara
sikap masyarakat - otimalisasi fasilitas Masyarakat Terintegrasi
thdp penderita kesehatan untuk
sarana dan pemeriksaan dan
prasarana pengobatan penderita
kesehatan masih penyakit paru-paru
kurang tanpa terputus
harga obat yang
mahal
VI-67
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
3.4.1.(a) Persentase merokok pada Pengelolaan % Menurun pemahaman dan peraturan pengendalian PROGRAM Pengelolaan Dinas
penduduk umur ≤18 layanan kota; 8,3 - sikap ttg dampak kebiasaan merokok pada PEMENUHAN Pelayanan Promosi Kesehatan
tahun. Kualitas merokok terhadap area publik UPAYA Kesehatan
kehidupan kesehatan dan peraturan pembatasan KESEHATAN
keluarga keuangan keluarga promosi dan iklan rokok PERORANGA
sikap keluarga, pada tempat dan N DAN
sekolah dan sosial kegiatan tertentu UPAYA Pemberdayaan Satpol
terhadap remaja promosi gerakan KESEHATAN Perlindungan
perokok masyarakat hidup sehat MASYARAKAT Masyarakat dalam
sebaran yang luas (pola makanan dan pola rangka Ketentraman
informasi konsumsi olah raga) PROGRAM dan Ketertiban Umum
rokok koordinasi sosialisasi PENINGKATA Pengadaan dan
tingkat pemulihan dan pelarangan N Pemeliharaan Sarana
ketergantungan prevalensi merokok KETENTERAM dan Prasarana
membutuhkan pada remaja/anak AN DAN Ketentraman dan
watu lama tidak sekolah KETERTIBAN Ketertiban Umum"
ada upaya Gerakan olah raga UMUM
perlindungan thdp masyarakat lingkungan
orang yg tidak
merokok
3.5.1.(e) Prevalensi penyalahgunaan Pengelolaan org Menurun Kondisi yang ada Sosialisasi bahaya Pembinaan Penyusunan Program Badan
narkoba. layanan kota; 340 memungkinan penyalahgunaan Dan Kerja di Bidang Kesbangpol
Kualitas pengguna narkoba narkoba, terutama anak Pengembang Ketahanan Ekonomi,
kehidupan bertambah remaja/anak sekolah an Ketahanan Sosial, Budaya dan
keluarga Melakukan pelayanan Ekonomi, Fasilitasi Pencegahan
kurangnya dan rehabilitasi Sosial, Dan Penyalagunaan
informasi layanan pengguna narkoba Budaya Narkotika, Fasilitasi
pelarangan secara menyeluruh dan Kerukunan Umat
penggunaan merata Beragama dan
narkoba Penegakan hukum bagi Penghayat
pengedar narkoba Kepercayaan di
Daerah
VI-68
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
3.5.2* Konsumsi alkohol (liter per Kualitas ltr Menurun Kondisi yang ada Sosialisasi bahaya Pembinaan Penyusunan Program Badan
kapita) oleh penduduk kehidupan - memungkinan konsumsi alkohol Dan Kerja di Bidang Kesbangpol
umur ≥ 15 tahun dalam keluarga pengguna minum berlebih, terutama pada Pengembang Ketahanan Ekonomi,
satu tahun terakhir. beralkohol anak remaja/anak an Ketahanan Sosial, Budaya dan
bertambah sekolah Ekonomi, Fasilitasi Pencegahan
Melakukan pelayanan Sosial, Dan Penyalagunaan
kurangnya dan rehabilitasi pecandu Budaya Narkotika, Fasilitasi
informasi layanan alkohol secara Kerukunan Umat
pelarangan minum menyeluruh dan merata Beragama dan
minuman Penegakan hukum bagi Penghayat
beralkohol pelanggaran penjualan Kepercayaan di
alkohol Daerah
Melakukan perizinan
dan pengawasan
penjualan minuman
beralkohol
3.8.1.(a) Unmet need pelayanan Pengelolaan % Menurun keterbasan pengembangan Program Pengadaan Prasarana Dinas
kesehatan. layanan kota; menjadi - keuangan keluarga pemantauan kesehatan Pemenuhan dan Pendukung Kesehatan
Kualitas 5,7% utk berobat ke masyarakat Upaya Fasilitas Pelayanan
kehidupan pelayanan menggunakan sistem Kesehatan Kesehatan
keluarga kesehatan database keluarga sehat Perorangan
yang memanfaatkan Dan Upaya Penyediaan Layanan
kebiasaan keluarga data DTKS Kesehatan Kesehatan untuk UKM
menghadapai penyediaan sarana antar Masyarakat dan UKP Rujukan
penyakit jemput ke fasilitas Tingkat Daerah
ketidakmampuan pelayanan medis dan Kabupaten/Kota
penderita orang tua bersalin, terutama bagi
renta mendatangi orang tidak mampu, Penyelenggaraan
fasilitas kesehatan cacat, hamil dan orang Sistem Informasi
berusia lanjut. Kesehatan secara
kurangnya penyediaan layanan Terintegrasi
informasi layanan medis keliling
dan obat kajian gap kebutuhan
kualitas dan dan kemampuan
kelengkapan layanan tenaga medis
layanan kesehatan (jumlah, ketrampilan
dan distribusi)
VI-69
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
3.8.2* Jumlah penduduk yang Pengelolaan % Meningkat sosialisasi manfaat promosi perluasan Program Pengelolaan Jaminan Dinas
dicakup asuransi layanan kota; - asuransi belum kepesertaan jaminan Pemenuhan Kesehatan Masyarakat kesehatan
kesehatan atau sistem Kualitas memadai, kesehatan Upaya
kesehatan masyarakat per kehidupan khususnya bagi perbaikan kualitas Kesehatan Kerjasama
1000 penduduk. keluarga penduduk miskin layanan sistem jaminan Perorangan dengan:
dan rentan kesehatan (administrasi, dan Upaya - BPJS
pelayanan dan hasil Kesehatan
layanan kesehatan kesembuhan) Masyarakat
bagi penduduk
berasuransi kurang
memuaskan
3.a.1* Persentase merokok pada Pengelolaan % Menurun pemahaman dan peraturan pengendalian PROGRAM Pengelolaan Dinas
penduduk umur ≥15 layanan kota; - sikap ttg dampak kebiasaan merokok pada PEMENUHAN Pelayanan Promosi Kesehatan
tahun. Kualitas merokok terhadap area publik UPAYA Kesehatan
kehidupan kesehatan dan peraturan pembatasan KESEHATAN
keluarga keuangan keluarga promosi dan iklan rokok PERORANGA
sebaran yang luas pada tempat dan N DAN
informasi konsumsi kegiatan tertentu UPAYA Pemberdayaan
rokok promosi gerakan KESEHATAN Perlindungan
tingkat pemulihan masyarakat hidup sehat MASYARAKAT Masyarakat dalam
ketergantungan (pola makanan dan pola rangka Ketentraman
membutuhkan olah raga) PROGRAM dan Ketertiban Umum
watu lama tidak Gerakan olah raga PENINGKATA Pengadaan dan
ada upaya masyarakat lingkungan N Pemeliharaan Sarana
perlindungan thdp KETENTERAM dan Prasarana
orang yg tidak AN DAN Ketentraman dan
merokok KETERTIBAN Ketertiban Umum"
UMUM
3.c.1* Kepadatan dan distribusi Pengelolaan org Meningkat Kualitas tenaga Kajian kebutuhan tenaga Pengadaan Pengadaan tenaga Dinas
tenaga kesehatan. layanan kota; - kesehatan tidak kesehatan tenaga kesehatan Kesehatan
merata Peningkatan kapasitas kesehatan Lingkungan, tenaga
tenaga kesehatan berbasis laboratorium
disiplin ilmu kesehatan tenaga Gizi,
tenaga kefarmasian,
dokter umum dokter
gigi
VI-70
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
4 Menjamin 4.1.1* Proporsi anak-anak dan Pengelolaan % Membaca: kekurangan fasilitas pemerataan kualitas Program Pemerataan Kuantitas Dinas
Kualitas remaja: (a) pada kelas 4, layanan kota; Kelas 4 = - kekurangan tenaga guru antar sekolah Pengelolaan dan Kualitas Pendidik Pendidikan
Pendidikan (b) tingkat akhir SD/kelas 63,2% pengajar Pendidikan dan Tenaga
yang Inklusif 6, (c) tingkat akhir Kelas 9 = Penguatan kemampuan Kependidikan bagi
dan Merata SMP/kelas 9 yang 36.7% standar pengajaran guru mengajar Satuan Pendidikan
serta mencapai standar Matematika dan kurikulum tidak matematika, literasi dan Dasar, PAUD, dan
Meningkatkan kemampuan minimum : diterapkan sain dan menilai hasil Pendidikan
Kesempatan dalam: (i) membaca, (ii) Kelas 4 = pembelajaran Nonformal/Kesetaraa
Belajar matematika. 31,9% metoda n
Sepanjang Kelas 9 = pengelolaan
Hayat untuk 25.0% sekolah kurang
Semua tepat
4.1.1.(a) Persentase SD/MI Pengelolaan % Meningkat kekurangan fasilitas Workshop KTSP, Silabus Program Pembinaan Dinas
berakreditasi minimal B. layanan kota; menjadi (78,07) kekurangan tenaga dan RPP, Pembelajaran Pengelolaan Kelembagaan dan Pendidikan
96,7% pengajar Peningkatan Pendidikan Pendidikan Manajemen Sekolah -
Tenaga Pengajar SD kerjasama dgn
standar pengajaran Melengkapi dan Kementerian
dan kurikulum tidak memelihara alat belajar Agama
diterapkan mengajar
Meningkatan kualitas
metoda ruang belajar, bangunan
pengelolaan dan lingkungan
sekolah kurang
tepat
4.1.1.(b) Persentase SMP/MTs Pengelolaan % Meningkat kekurangan fasilitas Workshop KTSP, Silabus Program Pembinaan Dinas
berakreditasi minimal B. layanan kota; menjadi (30,03) kekurangan tenaga dan RPP, Pembelajaran Pengelolaan Kelembagaan dan Pendidikan
93,3% pengajar Peningkatan Pendidikan Pendidikan Manajemen Sekolah -
Tenaga Pengajar SMP kerjasama dgn
standar pengajaran Melengkapi dan Kementerian
dan kurikulum tidak memelihara alat belajar Agama
diterapkan mengajar
Meningkatan kualitas
metoda ruang belajar, bangunan
pengelolaan dan lingkungan
sekolah kurang
tepat
VI-71
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
4.1.1.(d) Angka Partisipasi Kasar Pengelolaan % Meningkat orang tua yag Bantuan beasiswa bagi Program Pengelolaan Dinas
(APK) SD/MI/sederajat. layanan kota; menjadi (16,92) kurang anak usia sekolah yang Pengelolaan Pendidikan Sekolah Pendidikan
108,9% mampu/kemiskinan berasal dari keluarga Pendidikan Dasar;
pengaruh miskin dan rentan; Pemerataan Kuantitas
pemahaman orang Gerakan kembali dan Kualitas Pendidik
tua anak bersekolah bagi anak dan Tenaga
fasilitas sekolah putus sekolah; Kependidikan bagi
kurang memadai pemerataan layanan Satuan Pendidikan
pendidikan dan kualitas Dasar, PAUD, dan
guru antar sekolah; Pendidikan
Meningkatkan Daya Nonformal/Kesetaraa
Tampung Siswa dengan n
sistem zonasi
Meningkatkan Sarana
dan Prasarana Sekolah
4.1.1.(g) Rata-rata lama sekolah Pengelolaan % Meningkat orang tua yag Bantuan beasiswa bagi Pengelolaan Pengelolaan Dinas
penduduk umur ≥15 layanan kota; > 12 tahun 0,13 kurang anak usia sekolah yang Pendidikan Pendidikan Sekolah Pendidikan
tahun. mampu/kemiskinan berasal dari keluarga Sekolah Dasar Dasar
miskin dan rentan;
Gerakan kembali Pengelolaan
bersekolah bagi anak Pendidikan Sekolah
putus sekolah Menengah Pertama
4.4.1* Proporsi remaja dan Kualitas % Meningkat kekurangan minat Kerjasama dengan Non Program Pembangunan Dinas
dewasa dengan kehidupan - dan kemampuan Pemerintah dan Pengelolaan Sarana, Prasarana Pendidikan
keterampilan teknologi keluarga remaja dan dewasa; Perguruan Tinggi dan Pendidikan dan Utilitas Sekolah
informasi dan komunikasi Sekolah setempat
(TIK). kurangnya dana Menjalin Kerjasama Pembinaan Minat,
pengembangan dengan Penyelenggara Bakat dan Kreativitas
sekolah Pendidikan vokasi di Siswa
kurangnya tenaga bidang TIK
pengajar yang Penyediaan wifi gratis di Pembangunan
berkualitas; tempat publik (mis. Laboratorium
Taman/RTH, pasar,
penerapan TIK di fasilitas pendidikan)
tempat kerja belum
berkembang;
VI-72
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
terbatas
berbiaya mahal
4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Pengelolaan % orang tua yang Bantuan beasiswa bagi Program Pengelolaan Dinas
Murni (APM) layanan kota; SD/MI/sede (3,45) kurang anak usia sekolah yang Pengelolaan Pendidikan Sekolah Pendidikan
perempuan/laki-laki di (1) raja = 99,76 mampu/kemiskinan berasal dari keluarga Pendidikan Dasar;
SD/MI/sederajat; (2) SMP/MTs/s pengaruh miskin dan rentan; Pemerataan Kuantitas
SMP/MTs/sederajat; (3) ederajat = pemahaman orang Gerakan kembali dan Kualitas Pendidik
SMA/SMK/MA/sederajat; 101,00 tua anak bersekolah bagi anak dan Tenaga
dan Rasio Angka Partisipasi fasilitas sekolah putus sekolah; Kependidikan bagi
Kasar (APK) kurang memadai pemerataan layanan Satuan Pendidikan
perempuan/laki-laki di (4) pendidikan dan kualitas Dasar, PAUD, dan
Perguruan Tinggi. guru antar sekolah; Pendidikan
Meningkatkan Daya Nonformal/Kesetaraa
Tampung Siswa dengan n
sistem zonasi
Meningkatkan Sarana
dan Prasarana Sekolah
4.c.1* Persentase guru TK, SD, Pengelolaan % Meningkat Kompetensi guru Penataran, Sosilisasi, Program Pemerataan Kuantitas Dinas
SMP, SMA, SMK, dan PLB layanan kota; 85,66 (32,77) yang belum Seminar, , Workshop Pendidik Dan dan Kualitas Pendidik Pendidikan
yang bersertifikat pendidik. memadai sesuai dan kegiatan lain yang Tenaga dan Tenaga
kualifikasi sertifikasi sejenis, bekerjasama Kependidikan Kependidikan bagi
dengan Lembaga Satuan Pendidikan
Pendidikan yang Dasar, PAUD, dan
berkompeten dan Pendidikan
profesional. Nonformal/
Kesetaraan
VI-73
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
8 Meningkatkan 8.1.1* Laju pertumbuhan PDB per Perekonomian %/thn Meningkat: Pengaruh pandemi Kajian Monitoring dan Program Fasilitasi
Pertumbuhan kapita. dan Lapangan 5,2 (8,80) Covid-19 Evaluasi Pertumbuhan Perekonomia Pengembangan Usaha
Ekonomi yang Kerja; menyebabkan Ekonomi n Dan Ekonomi Masyarakat
Inklusif dan belanja pemerintah Penggalian potensi Pembanguna dalam Meningkatkan
Berkelanjutan, daerah menurun perekonomi daerah dan n Pendapatan Asli
Kesempatan karena realokasi kepulauan (perdagangan Daerah
Kerja yang anggaran, kebutuhan pokok) Koordinasi,
Produktif dan kunjungan Sinkronisasi,
Menyeluruh, wisatawan, dan Monitoring dan
serta Pekerjaan ekspor barang Evaluasi Kebijakan
yang Layak menurun Pengelolaan BUMD
untuk Semua dan BLUD;
Pengendalian dan
Distribusi
Perekonomian;
Perencanaan dan
Pengawasan Ekonomi
Mikro kecil
Koordinasi,
Sinkronisasi dan
Evaluasi Kebijakan
Energi dan Air
8.10.1* Jumlah kantor bank dan Perekonomian kantor kantor bank Terkonsentrasi di Perluasan akses Program Koordinasi dan Dinas PMPTSP
ATM per 100.000 dan Lapangan (15,3) - pusat kota pelayanan perbankan Penyelenggar Sinkronisasi
penduduk dewasa Kerja; kantor ATM online kepada seluruh aan Penataan Pengendalian
(57,5) lapisan atau kelompok Ruang Pemanfaatan Ruang
masyarakatt Daerah
Kabupaten/Kota
8.10.1.(a) Rata-rata jarak lembaga Perekonomian Menurun Terkonsentrasi di Perluasan akses Program Koordinasi dan Dinas PMPTSP
keuangan (Bank Umum). dan Lapangan - (mendekat) - pusat kota pelayanan perbankan Penyelenggar Sinkronisasi
Kerja; online kepada seluruh aan Penataan Pengendalian
lapisan atau kelompok Ruang Pemanfaatan Ruang
masyarakatt Daerah
Kabupaten/Kota
VI-74
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
8.10.1.(b) Proporsi kredit UMKM Perekonomian % Meningkat: Belum maksimalnya Mendorong Porgram Pemberdayaan Usaha Dinas UMKM
terhadap total kredit. dan Lapangan 34,39 - fasilitasi UMKM pertumbuhan wirausaha Pemberdayaa Mikro yang Dilakukan
Kerja; dalam baru dengan n Usaha Melalui Pendataan,
mendapatkan memberikan insentif Menengah, Kemitraan,
kemudahan pelaku usaha baru Usaha Kecil, Kemudahan Perijinan;
legalitas, Mendorong digitalisasi Dan Usaha Penguatan
permodalan dan pemasaran produk Mikro Kelembagaan dan
kemitraan, serta produk UMKM / (UMKM) Koordinasi dengan
pendampingan industri kecil Para Pemangku
dalam Peningkatan bantuan Kepentingan
mengembangkan permodalan (Pemberdayaan
produk unggulan UMKM/kecil Melalui Kemitraan
Edukasi literasi Usaha Mikro );
keuangan akses Pengembangan Usaha
permodalan keuangan Mikro dengan
Edukasi atau manajarial Orientasi Peningkatan
pemasaran secara online Skala Usaha menjadi
Usaha Kecil
8.2.1* Laju pertumbuhan PDB per Perekonomian %/thn Meningkat Pengaruh pandemi Kajian Monitoring dan Program Koordinasi Bappeda
tenaga kerja/Tingkat dan Lapangan 5,1 - Covid-19 Evaluasi Pertumbuhan Koordinasi Perencanaan Bidang
pertumbuhan PDB riil per Kerja; menyebabkan Ekonomi Dan Perekonomian dan
orang bekerja per tahun. belanja pemerintah Penggalian potensi Sinkronisasi SDA (Sumber Daya
daerah menurun perekonomi daerah dan Perencanaan Alam)
karena realokasi kepulauan (perdagangan Pembanguna
anggaran, kebutuhan pokok) n Daerah
kunjungan
wisatawan, dan
ekspor barang
menurun
8.3.1* Proporsi lapangan kerja Kesehatan % Meningkat keahlian yang ada Pelatihan Ketrampilan Program Pelayanan Antarkerja Dinas
informal sektor non- keluarga 34,39 17,84 tidak sesuai Teknis; Penempatan di Daerah Ketenagakerjaa
pertanian, berdasarkan Perekonomian kebutuhan; Diklat Vokasional; Tenaga Kerja Kabupaten/Kota n
jenis kelamin. dan lapangan kompetensi dan Diklat Peningkatan Pelindungan PMI (Pra
kerja produktifitas Produktifitas Tenaga dan Purna
tenaga kerja masih kerja; Penempatan) di
rendah Mendorong Pola Daerah
Magang di Perusahaan; Kabupaten/Kota
Pelatihan Pengelolaan Informasi
kewirausahaan Pasar Kerja
VI-75
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
8.3.1.(c) Persentase akses UMKM Perekonomian Persen Meningkat: Belum maksimalnya Mendorong Porgram Pemberdayaan Usaha Dinas UMKM
(Usaha Mikro, Kecil, dan dan lapangan 34,39 (33,30) fasilitasi UMKM pertumbuhan wirausaha Pemberdayaa Mikro yang Dilakukan
Menengah) ke layanan kerja dalam baru dengan n Usaha Melalui Pendataan,
keuangan. mendapatkan memberikan insentif Menengah, Kemitraan,
kemudahan pelaku usaha baru Usaha Kecil, Kemudahan Perijinan;
legalitas, Mendorong digitalisasi Dan Usaha Penguatan
permodalan dan pemasaran produk Mikro Kelembagaan dan
kemitraan, serta produk UMKM / (UMKM) Koordinasi dengan
pendampingan industri kecil Para Pemangku
dalam Peningkatan bantuan Kepentingan
mengembangkan permodalan (Pemberdayaan
produk unggulan UMKM/kecil Melalui Kemitraan
Edukasi literasi Usaha Mikro );
keuangan akses Pengembangan Usaha
permodalan keuangan Mikro dengan
Edukasi atau manajarial Orientasi Peningkatan
pemasaran secara online Skala Usaha menjadi
Usaha Kecil
8.5.1* Upah rata-rata per jam Kesehatan jt/kap Meningkat keahlian yang ada Pelatihan Ketrampilan Program Pelayanan Antarkerja Dinas
pekerja. keluarga - tidak sesuai Teknis; Penempatan di Daerah Ketenagakerjaa
Perekonomian kebutuhan Diklat Vokasional; Tenaga Kerja Kabupaten/Kota n
dan lapangan kompetensi dan Diklat Peningkatan Pelindungan PMI (Pra
kerja produktifitas Produktifitas Tenaga; dan Purna
tenaga kerja masih Mendorong Pola Penempatan) di
rendah Magang di Perusahaan; Daerah
Pelatihan Kabupaten/Kota
pertumbuhan kewirausahaan; Pengelolaan Informasi
kegiatan ekonomi Pasar Kerja
bertumbuh lambat
(kesempatan kerja
baru kecil)
8.5.2* Tingkat pengangguran Kesehatan % Menurun keahlian yang ada Pelatihan Ketrampilan Program Pelayanan Antarkerja Dinas
terbuka berdasarkan jenis keluarga 3,00 tidak sesuai Teknis; Penempatan di Daerah Ketenagakerjaa
kelamin dan kelompok Perekonomian kebutuhan Diklat Vokasional; Tenaga Kerja Kabupaten/Kota n
umur. dan lapangan kompetensi dan Diklat Peningkatan Pelindungan PMI (Pra
kerja produktifitas Produktifitas Tenaga; dan Purna
tenaga kerja masih Mendorong Pola Penempatan) di
rendah Magang di Perusahaan; Daerah
Pelatihan Kabupaten/Kota
pertumbuhan kewirausahaan; Pengelolaan Informasi
kegiatan ekonomi Pasar Kerja
bertumbuh lambat
VI-76
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
(kesempatan kerja
baru kecil)
8.5.2.(a) Tingkat setengah Kesehatan % Menurun keahlian yang ada Pelatihan Ketrampilan Program Pelayanan Antarkerja Dinas
pengangguran. keluarga 2,00 tidak sesuai Teknis; Penempatan di Daerah Ketenagakerjaa
Perekonomian kebutuhan Diklat Vokasional; Tenaga Kerja Kabupaten/Kota n
dan lapangan kompetensi dan Diklat Peningkatan Pelindungan PMI (Pra
kerja produktifitas Produktifitas Tenaga; dan Purna
tenaga kerja masih Mendorong Pola Penempatan) di
rendah Magang di Perusahaan; Daerah
Pelatihan Kabupaten/Kota
pertumbuhan kewirausahaan; Pengelolaan Informasi
kegiatan ekonomi Pasar Kerja
bertumbuh lambat
(kesempatan kerja
baru kecil)
8.6.1* Persentase usia muda (15- Kesehatan org Meningkat keahlian yang ada Pelatihan Ketrampilan Program Pelayanan Antarkerja Dinas
24 tahun) yang sedang keluarga lebih dari (284.520) tidak sesuai Teknis; Penempatan di Daerah Ketenagakerjaa
tidak sekolah, bekerja atau Perekonomian 30.000 kebutuhan Diklat Vokasional; Tenaga Kerja Kabupaten/Kota n
mengikuti pelatihan dan lapangan kompetensi dan Diklat Peningkatan Pelindungan PMI (Pra
(NEET). kerja produktifitas Produktifitas Tenaga; dan Purna
tenaga kerja masih Mendorong Pola Penempatan) di
rendah Magang di Perusahaan; Daerah
Pelatihan Kabupaten/Kota
pertumbuhan kewirausahaan; Pengelolaan Informasi
kegiatan ekonomi Pasar Kerja
bertumbuh lambat
(kesempatan kerja
baru kecil)
VI-77
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
8.9.1.(c) Jumlah devisa sektor Perekonomian % Meningkat Belum maksimalnya Pengembangan digital Program Pemasaran Pariwisata Dinas
pariwisata. dan Lapangan 40 % - pengelolaan tourism sebagai Pemasaran Dalam dan Luar Negeri Pariwisata
Kerja; kekayaan dan perangkat promosi kota; Pariwisata Daya Tarik, Destinasi
keragaman budaya Peningkatan kualitas dan Kawasan Strategis
yang ada di sebagai kuliner dan destinasi Pariwisata Kota
aset wisata; wisata kuliner dan
Potensi sebaga kota budaya; Program Pengelolaan Daya
transit dan wisata Peningkatan event Peningkatan Tarik Wisata Kota
kuliner belum kegiatan wisata dan Daya Tarik
dimaksimalkan pelibatan peserta; Destinasi
Peningkatan sarana dan Pariwisata
prasarana pendukung
pariwisata;
Peningkatan Kualitas
RTH dan Non RTH;
Gerakan Ekonomi
Kreaktif Komunitas
8.9.2* Jumlah pekerja pada Kesehatan Persen Meningkat Pengelolaan dan Gerakan Kesadaran Program Pengelolaan Daya Dinas
industri pariwisata dalam keluarga 18% - kreatifitas pelaku Ekonomi Kreaktif Peningkatan Tarik Wisata Kota Pariwisata
proporsi terhadap total Perekonomian kuliner masih dimulai dari komunitas, Daya Tarik
pekerja. dan lapangan tradisional dan sekolah, perguruan Destinasi
kerja belum berkembang tinggi dan lembaga Pariwisata
sosial budaya;
Kerjasama pendidikan
dan Pelatihan dengan
lembaga pendidikan
kepariwisataan lokal dan
nasional;
9 Membangun 9.2.1.(a) Laju pertumbuhan PDB Perekonomian %/thn Lebih tinggi Harga dan biaya Insentif bagi pelaku
Infrastruktur industri manufaktur. dan Lapangan dari - lahan semakin industri
yang Tangguh, Kerja; pertumbuha meningkat; mengembangkan
Meningkatkan n PDRB Persaiangan dgn industri lebih modern
Industri Inklusif daerah lain dan bersih;
dan menyediakan lahan Mempercepat
Berkelanjutan, perwujudan kawasan
serta industri di Kecamatan
Siantar Martoba;
VI-78
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
Mendorong 9.2.2* Proporsi tenaga kerja pada Kesehatan Meningkat keahlian yang ada Pelatihan Ketrampilan Program Pelayanan Antarkerja Dinas
Inovasi sektor industri keluarga - 16,46 - tidak sesuai Teknis; Penempatan di Daerah Ketenagakerjaa
manufaktur. Perekonomian kebutuhan; Diklat Vokasional; Tenaga Kerja Kabupaten/Kota n
dan lapangan kompetensi dan Diklat Peningkatan Pelindungan PMI (Pra
kerja produktifitas Produktifitas Tenaga; dan Purna
tenaga kerja masih Mendorong Pola Penempatan) di
rendah Magang di Perusahaan; Daerah
Kabupaten/Kota
Pengelolaan Informasi
Pasar Kerja
9.3.1* Proporsi nilai tambah Perekonomian Meningkat keahlian yang ada Pelatihan Ketrampilan Program Pelayanan Antarkerja Dinas
industri kecil terhadap dan Lapangan - 23,3% - tidak sesuai Teknis; Penempatan di Daerah Ketenagakerjaa
total nilai tambah industri. Kerja; kebutuhan; Diklat Vokasional; Tenaga Kerja Kabupaten/Kota n
kompetensi dan Diklat Peningkatan Pelindungan PMI (Pra
produktifitas Produktifitas Tenaga; dan Purna
tenaga kerja masih Mendorong Pola Penempatan) di
rendah Magang di Perusahaan; Daerah
Pelatihan Kabupaten/Kota
kewirausahaan; Pengelolaan Informasi
Pasar Kerja
9.3.2* Proporsi industri kecil Perekonomian Meningkat Sulitnya Industri Mendorong Porgram Pemberdayaan Usaha Dinas UMKM
dengan pinjaman atau dan Lapangan - 6,7% - kecil dalam pertumbuhan wirausaha Pemberdayaa Mikro yang Dilakukan
kredit. Kerja; mengakses bank baru dengan n Usaha Melalui Pendataan,
untuk memberikan insentif Menengah, Kemitraan,
mengembangkan pelaku usaha baru ; Usaha Kecil, Kemudahan Perijinan;
usahanya. Mendorong digitalisasi Dan Usaha Penguatan
Akibatnya, upaya pemasaran produk Mikro Kelembagaan dan
untuk menaikan produk industri kecil; (UMKM) Koordinasi dengan
kelas kemenengah Peningkatan bantuan Para Pemangku
atau besar tidak permodalan industri Kepentingan
mudah dilakukan. kecil; (Pemberdayaan
Edukasi literasi Melalui Kemitraan
keuangan akses Usaha Mikro );
permodalan keuangan; Pengembangan Usaha
Edukasi atau manajarial Mikro dengan
pemasaran secara Orientasi Peningkatan
online; Skala Usaha menjadi
Usaha Kecil
VI-79
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
10 Mengurangi 10.1.1.(a) Persentase penduduk yang Kesehatan % Menurun pendataan proses pendataan Perlindungan Pendataan Fakir Dinas Sosial
Kesenjangan hidup di bawah garis keluarga 5,3% 5,44 penduduk di bawah penduduk miskin Dan Jaminan Miskin Cakupan
Intra- dan kemiskinan nasional, Perekonomian garis kemiskinan Pelatihan keterampilan Sosial Daerah
Antarnegara menurut jenis kelamin dan dan lapangan belum berusaha bagi keluarga Kabupaten/Kota;
kelompok umur. kerja akurat/update miskin Fasilitasi Bantuan
Sosial Kesejahteraan
Keluarga;
Fasilitasi Bantuan
Pengembangan
Ekonomi Masyarakat
10.4.1.(b) Proporsi peserta Program Perekonomian % pemahaman Sosialisasi dan Program Penyelenggaraan Dinas
Jaminan Sosial Bidang dan Lapangan - - pekerja tentang pemantauan pelaku Hubungan Pendataan dan Ketenagakerjaa
Ketenagakerjaan. Kerja; jaminan kesehatan usaha ttg pemberian Industrial Informasi Sarana n
bidang jaminan sosial bagi Hubungan Industrial
ketenagakerjaan pekerjanya, terutama dan Jaminan Sosial
pekerja bagian dari Tenaga Kerja serta
perusahaan tidak penduduk di bawah Pengupahan
sadar dan paham garis kemiskinan;
kewajiban Pendataan pekerja oleh
memberikan akses pelaku usaha yang
jaminan kesehatan diberikan layanan
bagi tenaga kerja jaminan sosial
Sosialisasi dan layanan
perekaman jaminan
sosial bagi pekerja.
16 Menguatkan 16.1.1.(a) Jumlah kasus kejahatan Pemgelolaan kasus Menurun deteksi dini Peningkatan koordinasi Program KoordinasiPenyelengg Badan
Masyarakat pembunuhan pada satu pelayanan - kejahatan belum PEMKO dengan instansi Peningkatan araan Ketentraman Kesbangpol
yang Inklusif tahun terakhir. masyarakat berjalan maksimal yg membidangi Ketentraman dan Ketertiban Umum
dan Damai keamanan Dan serta Perlindungan
untuk Meningkatkan Ketertiban Masyarakat Tingkat
Pembangunan partisipasi masyarakat Umum Kabupaten/Kota
Berkelanjutan, dalam sistem keamanan
Menyediaan lingkungan
VI-80
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
Akses Keadilan 16.1.3.(a) Proporsi penduduk yang Pemgelolaan % Menurun deteksi dini Peningkatan koordinasi Program KoordinasiPenyelengg Badan
untuk Semua, menjadi korban kejahatan pelayanan dari 936 - kejahatan belum PEMKO dengan instansi Peningkatan araan Ketentraman Kesbangpol
dan kekerasan dalam 12 bulan masyarakat berjalan maksimal; yg membidangi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Membangun terakhir. keamanan; Dan serta Perlindungan
Kelembagaan Meningkatkan Ketertiban Masyarakat Tingkat
yang Efektif, partisipasi masyarakat Umum Kabupaten/Kota
Akuntabel, dan dalam sistem keamanan
Inklusif di lingkungan;
Semua Kajian pola penyebab,
Tingkatan kejadian dan
penyelesaian kekerasan
dalam keluarga,
pekerjaan dan lainnya,
serta penyelesaian
Sosialisasi pencegahan
dan penanggulan
kekerasan
16.1.4* Proporsi penduduk yang Pemgelolaan % Meningkat penerangan jalan peningkatan peran Program KoordinasiPenyelengg Badan
merasa aman berjalan pelayanan - masih kurang; forum kewaspadaan dini Penyelenggar araan Ketentraman Kesbangpol
sendirian di area tempat masyarakat masih minimnya masyarakat; aan Urusan dan Ketertiban Umum
tinggalnya. cctv memantau peningkatan jumlah Pemerintaha serta Perlindungan
kejadian yang kerjasama dengan n Umum Masyarakat Tingkat
terjadi; instansi Kepolisian dan Kabupaten/Kota
instansi vertikal terkait;
melibatkan masyarakat
dalam sistem keamanan
lingkungan;
Peningkatan sarana
prasarana lampu
penerangan jalan umum
(LPJU);
Pemasangan sarana
digital pengawasan pd
lokasi rawan kejahatan ;
pengembangan sistem
pengaduan korban /
saksi kejahatan;
VI-81
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
16.5.1.(a) Indeks Perilaku Anti Kapasitas Meningkat Masih tingginya Koordinasi, monitoring Program Penyelenggaraan Inspektorat
Korupsi (IPAK). Pengelolaan - 4,26 - Indeks Persepsi dan evaluasi serta Penyelenggar Pengawasan Internal
Masyarakat Korupsi yang verifikasi; pencegahan aan
dirasakan dan pemberantasan Pengawasan
masyarakat korupsi;
pengembangan sistem
pengaduan
masyarakat/pelaku
usaha,
16.6.1.(a) Persentase peningkatan Kapasitas status WTP Belum maksimalnya Menyelenggarakan
Opini Wajar Tanpa Pengelolaan - sistem profesional pengelolaan
Pengecualian (WTP) atas Masyarakat pengelolaan aset keuangan, pendapatan
Laporan Keuangan daerah dan aset daerah yang
Kementerian/ Lembaga serta pengelolaan efektif, efisien,
dan Pemerintah Daerah sumbersumber akuntabel dan
(Provinsi/Kabupaten/Kota). pendapatan transparan.
daerah
16.6.1.(b) Persentase peningkatan Kapasitas % CC Belum maksimalnya Menyelenggarakan
Sistem Akuntabilitas Pengelolaan - pelaksanaan SAKIP profesional pengelolaan
Kinerja Pemerintah (SAKIP) Masyarakat keuangan, pendapatan
Kementerian/Lembaga dan dan aset daerah yang
Pemerintah Daerah efektif, efisien,
(Provinsi/ akuntabel dan
Kabupaten/Kota). transparan.
16.6.1.(d) Persentase instansi Kapasitas Meningkat Belum optimalnya Penyusunan Road Map Program Penyelenggaraan Inspektorat
pemerintah yang memiliki Pengelolaan - menjadi - reformasi birokrasi RB Penyelenggar Pengawasan Internal
nilai Indeks Reformasi Masyarakat 46,7% atau belum Sosialisasi kebijakan aan
Birokrasi Baik optimalnya Road Map RB Pengawasan
Kementerian/Lembaga dan penataan Melaksanakan
Pemerintah Daerah kelembagaan pengawasan dan
(Provinsi/ perangkat daerah; penilaian thd 8 area
Kabupaten/Kota). Belum optimalnya perubahan
fungsi dokumen
Roadmap
Reformasi Birokrasi
sebagai guideline
perubahan di setiap
Perangkat Daerah;
VI-82
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN TARGET GAP PERMASALAHAN ALTERNATIF SKENARIO PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
16.6.2.(a) Persentase Kepatuhan Kapasitas Meningkat Belum semua Penyusunan Road Map Program Penyelenggaraan Inspektorat
pelaksanaan UU Pelayanan Pengelolaan - menjadi: - Perangkat Daerah RB Penyelenggar Pengawasan Internal
Publik Masyarakat 83,3% mengimplementasi Sosialisasi kebijakan aan
Kementerian/Lembaga dan kan Standar Road Map RB Pengawasan
Pemerintah Daerah Operasional Melaksanakan
(Provinsi/ Prosedur (SOP) dan pengawasan dan
Kabupaten/Kota). Standar Pelayanan penilaian thd 8 area
Publik (SPP)yang perubahan
mempengaruhi
kualitas pelayanan
publik;
Belum optimalnya
peningkatan
kualitas pelayanan
publik pada Unit
Pelayanan Publik
(UPP) atas penilaian
Kementerian PAN &
RB dan
Ombudsman.
17 Menguatkan 17.18.1.(d) Persentase indikator SDGs Kapasitas % Meningkat belum pengembangan sistem Program Analisis Kondisi Bappeda
Sarana terpilah yang relevan Pengelolaan - dilaksanakan; pendataan indikator TPB Perencanaan, Daerah,
Pelaksanaan dengan target. Masyarakat belum ada metoda pada masing-masing Pengendalian Permasalahan, dan Isu
dan monitoring OPD pelaksana Dan Evaluasi Strategis
Merevitalisasi pengembangan forum Pembanguna Pembangunan Daerah
Kemitraan pelaksanaan TPB skala n Daerah Pengendalian, Evaluasi
Global untuk nasional dan global dan Pelaporan Bidang
Pembangunan Perencanaan
Berkelanjutan Pembangunan Daerah
VI-83
5.2.3 ALTERNATIF SKENARIO DENGAN UPAYA TAMBAHAN
VI-84
Tabel 5.4 Alternatif Skenario Pencapaian TPB Tanpa Upaya Tambahan
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN PROYEKSI TARGET (2026) PROGRAM KEGIATAN OPD
2026 PELAKSANA
1 Mengakhiri 1.3.1.(a) Proporsi peserta Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 Meningkat 97 Program Pengelolaan Jaminan Dinas Kesehatan
Kemiskinan dalam jaminan kesehatan Pengelolaan Layanan Pemenuhan Upaya Kesehatan Masyarakat
Segala Bentuk melalui SJSN Bidang Masyarakat Kesehatan Kerjasama dgn :
- BPJS
Dimanapun Kesehatan. Perorangan Dan
- Dinas Sosial
Upaya Kesehatan
Masyarakat
1.3.1.(c) Persentase penyandang Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 Meningkat Program Rehabilitasi Sosial Dasar Dinas Sosial
disabilitas yang miskin Pengelolaan Layanan menjadi 40% Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
dan rentan yang Masyarakat Terlantar, Anak
terpenuhi hak dasarnya Terlantar, Lanjut Usia
dan inklusivitas. Terlantar, serta
Gelandangan Pengemis
di Luar Panti Sosial
1.3.1.(d) Jumlah rumah tangga Kualitas kehidupan keluarga % 55,04 Menurun Program Pengelolaan Data Fakir Dinas Sosial
yang mendapatkan Pengelolaan Layanan Perlindungan Dan Miskin Cakupan Daerah
bantuan tunai Masyarakat Jaminan Sosial Kabupaten/Kota
bersyarat/Program
Keluarga Harapan.
1.4.1.(b) Persentase anak umur Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 Meningkat Program Pengelolaan Pelayanan Dinas Kesehatan
12-23 bulan yang Pengelolaan Layanan 93,33% Pemenuhan Upaya Kesehatan Balita
menerima imunisasi Masyarakat Kesehatan
dasar lengkap. Perorangan Dan
Upaya Kesehatan
Masyarakat
1.4.1.(c) Prevalensi penggunaan Kualitas kehidupan keluarga % 83,84 Meningkat Program Pengendalian dan Dinas Sosial
metode kontrasepsi Pengelolaan Layanan 78,3% Pembinaan Pendistribusian
(CPR) semua cara pada Masyarakat Keluarga Berencana Kebutuhan Alat dan
Pasangan Usia Subur (KB) Obat Kontrasepsi serta
(PUS) usia 15-49 tahun Pelaksanaan Pelayanan
yang berstatus kawin. KB di Daerah
Kabupaten/Kota
VI-85
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN PROYEKSI TARGET (2026) PROGRAM KEGIATAN OPD
2026 PELAKSANA
1.4.1.(g) Angka Partisipasi Murni Pengelolaan Layanan % 100,00 Meningkat 100 Program Pengelolaan Pendidikan Dinas
(APM) SD/MI/sederajat. Masyarakat Pengelolaan Sekolah Dasar Pendidikan
Pendidikan
Kerjasama dgn :
- Dinas Sosial
- Kementerian
Agama
1.4.1.(h) Angka Partisipasi Murni Pengelolaan Layanan % 100,00 Meningkat Program Pengelolaan Dinas
(APM) Masyarakat menjadi 100 Pengelolaan Pendidikan Sekolah Pendidikan
SMP/MTs/sederajat. Pendidikan Menengah Pertama
Kerjasama dgn :
- Dinas Sosial
- Kementerian
Agama
1.5.1.(b) Pemenuhan kebutuhan Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 Meningkat Program Perlindungan Sosial Dinas Sosial
dasar korban bencana Pengelolaan Layanan Penanganan Korban Bencana Alam
sosial. Masyarakat Bencana dan Sosial
Kabupaten/Kota
1.a.2* Pengeluaran untuk Kualitas kehidupan keluarga % 26,16 Pendidikan = Program Koordinasi Perencanaan Bappeda
layanan pokok Pengelolaan Layanan 20`% Pengelolaan Anggaran Belanja
(pendidikan, kesehatan Masyarakat Kesehatan = 15 Keuangan Daerah Daerah
dan perlindungan sosial) %
sebagai persentase dari Perlindungan
total belanja sosial = 22 %
pemerintah.
2 Menghilangkan 2.1.1.(a) Prevalensi kekurangan Kualitas kehidupan keluarga % 4,10 Menurun 11% Program Pengelolaan Pelayanan Dinas Kesehatan
Kelaparan, gizi (underweight) pada Pengelolaan Layanan Pemenuhan Upaya Kesehatan Balita
Mencapai anak balita. Masyarakat Kesehatan Kerjasama dgn :
- Dinas
Ketahanan Pangan Pertumbuha Perekonomian Perorangan Dan
Ketahanan
dan Gizi yang Baik, Kota Upaya Kesehatan Pangan
serta Masyarakat - Dinas Sosial
Meningkatkan
VI-86
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN PROYEKSI TARGET (2026) PROGRAM KEGIATAN OPD
2026 PELAKSANA
Pertanian 2.2.1* Prevalensi stunting Kualitas kehidupan keluarga % 1,73 Menurun 16 Program Pengelolaan Pelayanan Dinas Kesehatan
Berkelanjutan (pendek dan sangat Pengelolaan Layanan Pemenuhan Upaya Kesehatan Balita
pendek) pada anak di Masyarakat Kesehatan Kerjasama dgn :
- Dinas
bawah lima Perekonomian Kota Perorangan Dan
Ketahanan
tahun/balita. Upaya Kesehatan Pangan
Masyarakat - Dinas Sosial
3 Menjamin 3.1.1* Angka Kematian Ibu Kualitas kehidupan keluarga per Menurun 16,6 Program Pengelolaan Pelayanan Dinas Kesehatan
Kehidupan yang (AKI). Pengelolaan Layanan 1000 (0,25) Pemenuhan Upaya Kesehatan Ibu Bersalin
Sehat dan Masyarakat pddk Kesehatan Pengelolaan Pelayanan
Meningkatkan Perorangan Dan Kesehatan Ibu Hamil
Kesejahteraan Upaya Kesehatan
Seluruh Penduduk Masyarakat
Semua Usia
3.2.1* Angka Kematian Balita Kualitas kehidupan keluarga org - Menurun 22,3 Program Pengelolaan Pelayanan Dinas Kesehatan
(AKBa) per 1000 Pengelolaan Layanan Pemenuhan Upaya Kesehatan Balita
kelahiran hidup. Masyarakat Kesehatan
Kualitas Lingkungan Hidup Perorangan Dan
Upaya Kesehatan
Masyarakat
3.2.2* Angka Kematian Kualitas kehidupan keluarga org 0,33 Menurun 9 Program Pengelolaan Pelayanan Dinas Kesehatan
Neonatal (AKN) per Pengelolaan Layanan Pemenuhan Upaya Kesehatan Bayi Baru
1000 kelahiran hidup. Masyarakat Kesehatan Lahir
Kualitas Lingkungan Hidup Perorangan Dan
Upaya Kesehatan
Masyarakat
3.2.2.(a) Angka Kematian Bayi Kualitas kehidupan keluarga org 0,33 Menurun 15 Program Pengelolaan Pelayanan Dinas Kesehatan
(AKB) per 1000 kelahiran Pengelolaan Layanan Pemenuhan Upaya Kesehatan Balita
hidup. Masyarakat Kesehatan Pengelolaan Pelayanan
Perorangan Dan Kesehatan Bayi Baru
Upaya Kesehatan Lahir
Masyarakat
VI-87
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN PROYEKSI TARGET (2026) PROGRAM KEGIATAN OPD
2026 PELAKSANA
3.2.2.(b) Persentase Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 Meningkat 96,7 Program Pengelolaan Pelayanan Dinas Kesehatan
kabupaten/kota yang Pengelolaan Layanan Pemenuhan Upaya Kesehatan Balita
mencapai 80% imunisasi Masyarakat Kesehatan
dasar lengkap pada bayi. Perorangan Dan
Upaya Kesehatan
Masyarakat
3.3.1.(a) Prevalensi HIV pada Kualitas kehidupan keluarga % 0,03 Menurun 0,17 Program Pengelolaan Pelayanan Dinas Kesehatan
populasi dewasa. Pengelolaan Layanan Pemenuhan Upaya Kesehatan Orang
Masyarakat Kesehatan dengan Risiko Terinfeksi
Perorangan Dan HIV
Upaya Kesehatan
Masyarakat
3.4.1.(b) Prevalensi tekanan Kualitas kehidupan keluarga % 12,05 Menurun Program Pengelolaan Dinas Kesehatan
darah tinggi. Pengelolaan Layanan menjadi 24,7% Pemenuhan Upaya Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Kesehatan Penderita Hipertensi
Kualitas Lingkungan Hidup Perorangan Dan
Upaya Kesehatan
Masyarakat
3.7.1.(a) Angka prevalensi Kualitas kehidupan keluarga % 83,84 Meningkat 70 Program Pengendalian dan Dinas Sosial
penggunaan metode Pengelolaan Layanan % Pembinaan Pendistribusian
kontrasepsi (CPR) semua Masyarakat Keluarga Berencana Kebutuhan Alat dan
cara pada Pasangan Usia (Kb) Obat Kontrasepsi serta
Subur (PUS) usia 15-49 Pelaksanaan Pelayanan
tahun yang berstatus KB di Daerah
kawin. Kabupaten/Kota
3.7.2.(a) Total Fertility Rate (TFR). Kualitas kehidupan keluarga % 1,53 2,1 Program Promosi dan KIE Dinas Sosial
Pengelolaan Layanan Pembinaan Program KKBPK Melalui
Masyarakat Keluarga Berencana Media Massa Cetak dan
(Kb) Elektronik serta Media
Luar
Ruang
3.8.2.(a) Cakupan Jaminan Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 Meningkat 98,7 Program Pengelolaan Jaminan Dinas Kesehatan
Kesehatan Nasional Pengelolaan Layanan Pemenuhan Upaya Kesehatan Masyarakat
(JKN). Masyarakat Kesehatan Kerjasama dgn :
- BPJS
Perorangan Dan
- Dinas Sosial
VI-88
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN PROYEKSI TARGET (2026) PROGRAM KEGIATAN OPD
2026 PELAKSANA
Upaya Kesehatan
Masyarakat
3.b.1.(a) Persentase ketersediaan Kualitas kehidupan keluarga % 136,00 100 Program Pengadaan Obat, Dinas Kesehatan
obat dan vaksin di Pengelolaan Layanan Pemenuhan Upaya Vaksin
Puskesmas. Masyarakat Kesehatan
Perorangan Dan
Upaya Kesehatan
Masyarakat
4 Menjamin Kualitas 4.1.1.(e) Angka Partisipasi Kasar Pengelolaan Layanan % 109,83 Meningkat Program Pengelolaan Dinas
Pendidikan yang (APK) Masyarakat menjadi Pengelolaan Pendidikan Sekolah Pendidikan
Inklusif dan SMP/MTs/sederajat. 103,3% Pendidikan Menengah Pertama
Kerjasama dgn :
Merata serta
- Dinas Sosial
Meningkatkan - Kementerian
Kesempatan Agama
Belajar Sepanjang 4.2.2.(a) Angka Partisipasi Kasar Pengelolaan Layanan % 160,05 Meningkat Program Pengelolaan Dinas
Hayat untuk (APK) Pendidikan Anak Masyarakat menjadi 69,4% Pengelolaan Pendidikan Pendidikan Pendidikan
Semua Usia Dini (PAUD). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Kerjasama dgn :
- Dinas Sosial
4.6.1.(a) Persentase angka melek Pengelolaan Layanan % 100,00 Meningkat Program Pengelolaan Pendidikan Dinas
aksara penduduk umur Masyarakat menjadi 98,7% Pengelolaan Nonformal/Kesetaraan Pendidikan
≥15 tahun. Pertumbuhan perekonomian Pendidikan
kota
4.6.1.(b) Persentase angka melek Pengelolaan Layanan % 100,00 Meningkat Program Pengelolaan Pendidikan Dinas
aksara penduduk umur Masyarakat menjadi 98,7% Pengelolaan Nonformal/Kesetaraan Pendidikan
15-24 tahun dan umur Pertumbuhan perekonomian Pendidikan
15-59 tahun. kota
VI-89
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN PROYEKSI TARGET (2026) PROGRAM KEGIATAN OPD
2026 PELAKSANA
5 Mencapai 5.1.1* Jumlah kebijakan yang Kualitas kehidupan keluarga % bertambah Program Pengarus Koordinasi dan Dinas Sosial
Kesetaraan responsif gender Pengelolaan Layanan - Utamaan Gender Sinkronisasi
Gender dan mendukung Masyarakat Dan Pemberdayaan Pelaksanaan PUG
Memberdayakan pemberdayaan Pertumbuhan Perekonomian Perempuan Kewenangan
Kaum Perempuan perempuan. Kota Kabupaten/Kota
Pemberdayaan
Perempuan Bidang
Politik, Hukum, Sosial,
dan Ekonomi pada
Organisasi
Kemasyarakatan
Kewenangan
Kabupaten/ Kota
5.2.1* Proporsi perempuan Kualitas kehidupan keluarga % 0,01 Menurun 4,7 Program Penyediaan Layanan Dinas Sosial
dewasa dan anak Pengelolaan Layanan Perlindungan Pengaduan Masyarakat
perempuan (umur 15-64 Masyarakat Perempuan bagi Perempuan Korban
tahun) mengalami Kekerasan Kewenangan
kekerasan (fisik, seksual, Kabupaten/Kota
atau emosional) oleh
pasangan atau mantan Penyediaan Layanan
pasangan dalam 12 Program bagi Anak yang
bulan terakhir. Perlindungan Memerlukan
Khusus Anak Perlindungan Khusus
yang Memerlukan
5.2.2.(a) Persentase korban Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 Meningkat Program Penyediaan Layanan Dinas Sosial
kekerasan terhadap Pengelolaan Layanan menjadi 100 Perlindungan Pengaduan Masyarakat
perempuan yang Masyarakat Perempuan bagi Perempuan Korban
mendapat layanan Kekerasan Kewenangan
komprehensif. Kabupaten/Kota
VI-90
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN PROYEKSI TARGET (2026) PROGRAM KEGIATAN OPD
2026 PELAKSANA
5.5.1* Proporsi kursi yang Kualitas kehidupan keluarga % 23,30 Meningkat Program Pengarus Pemberdayaan Dinas Sosial
diduduki perempuan di Pertumbuhan Perekonomian Utamaan Gender Perempuan Bidang
parlemen tingkat pusat, Kota Dan Pemberdayaan Politik, Hukum, Sosial,
parlemen daerah dan Perempuan dan Ekonomi pada
pemerintah daerah. Organisasi
Kemasyarakatan
Kewenangan
Kabupaten/ Kota
5.b.1* Proporsi individu yang Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 Meningkat Program Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
menguasai/memiliki Pengelolaan Layanan 78,8% Pengelolaan dan Komunikasi Publik
telepon genggam. Masyarakat Informasi Dan Pemerintah Daerah
Pertumbuhan Perekonomian Komunikasi Publik Kabupaten/Kota
Kota
8 Meningkatkan 8.1.1.(a) PDB per kapita. Kualitas kehidupan keluarga jt/kap 73,62 Meningkat Pemberdayaan Pemberdayaan Usaha Bappeda
Pertumbuhan Pertumbuhan Perekonomian Usaha Menengah, Mikro yang Dilakukan
Ekonomi yang Kota Usaha Kecil, Dan melalui Pendataan,
Inklusif dan Usaha Mikro Kemitraan, Kemudahan
Berkelanjutan, (Umkm) Perizinan, Penguatan
Kesempatan Kerja Kelembagaan dan
yang Produktif Koordinasi dengan Para
dan Menyeluruh, Pemangku Kepentingan
serta Pekerjaan
yang Layak untuk
Semua 8.3.1.(a) Persentase tenaga kerja Kualitas kehidupan keluarga org ########### Meningkat Peran Industri Dan Penerbitan Dinas
formal. Pertumbuhan Perekonomian Umkm Belum Perpanjangan IMTA Ketenagakerjaan
Kota Mengangkat yang Lokasi Kerja dalam
Perekonomian 1 (Satu) Daerah
Daerah Dan Kabupaten/Kota
Kesejaheraan
Masyarakat
9 Membangun 9.c.1* Proporsi penduduk yang Kualitas kehidupan keluarga % 113,60 Meningkat Program Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
Infrastruktur yang terlayani mobile Pertumbuhan Perekonomian 96,33 Pengelolaan dan Komunikasi Publik
Tangguh, broadband. Kota Informasi Dan Pemerintah Daerah
Meningkatkan Komunikasi Publik Kabupaten/Kota
VI-91
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN PROYEKSI TARGET (2026) PROGRAM KEGIATAN OPD
2026 PELAKSANA
Industri Inklusif 9.c.1.(a) Proporsi individu yang Kualitas kehidupan keluarga % 107,66 Meningkat Program Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
dan menguasai/memiliki Pertumbuhan Perekonomian 79,5% Pengelolaan dan Komunikasi Publik
Berkelanjutan, telepon genggam Kota Informasi Dan Pemerintah Daerah
serta Mendorong Komunikasi Publik Kabupaten/Kota
Inovasi 9.c.1.(b) Proporsi individu yang Kualitas kehidupan keluarga % 115,86 Meningkat 85% Program Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
menggunakan internet Pertumbuhan Perekonomian Pengelolaan dan Komunikasi Publik
Kota Informasi Dan Pemerintah Daerah
Komunikasi Publik Kabupaten/Kota
10 Mengurangi 10.1.1* Koefisien Gini. Kualitas kehidupan keluarga 0,28 Menurun 0,37 Program Fasilitasi Bantuan Sosial Dinas Kominfo
Kesenjangan Intra- Pertumbuhan Perekonomian Perlindungan Dan Kesejahteraan Keluarga
dan Antarnegara Kota Jaminan Sosial Fasilitasi Bantuan
Pengembangan Ekonomi
Masyarakat
16 Menguatkan 16.6.1.(c) Persentase penggunaan Kapasitas Tata Kelola % 100,00 Menjadi Pengelolaan Barang Pengelolaan Pengadaan LPSE
Masyarakat yang E-procurement terhadap Pemerintah Kota menjadi 100% Dan Jasa Barangdan Jasa
Inklusif dan Damai belanja pengadaan. PengelolaanLayanan
Pengadaan Secara
untuk
Elektronik
Pembangunan Pembinaan dan Advokasi
Berkelanjutan, Pengadaan Barang dan
Menyediaan Akses Jasa
Keadilan untuk 16.7.1.(a) Persentase keterwakilan Kapasitas Tata Kelola % 24,00 Meningkat dari Program Pengarus Pemberdayaan Dinas Sosial dan
Semua, dan perempuan di Dewan Pemerintahan Kota 12 Utamaan Gender Perempuan Bidang PPPA
Membangun Perwakilan Rakyat (DPR) Dan Pemberdayaan Politik, Hukum, Sosial,
Kelembagaan dan Dewan Perwakilan Perempuan dan Ekonomi pada
yang Efektif, Rakyat Daerah (DPRD). Organisasi
Akuntabel, dan Kemasyarakatan
Inklusif di Semua Kewenangan
Tingkatan Kabupaten/ Kota
16.9.1* Proporsi anak umur di Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 Meningkat 100 Program Penyelenggaraan Dinas Dukcapil
bawah 5 tahun yang Pengelolaan Layanan Pendaftaran Pendaftaran Penduduk
kelahirannya dicatat Masyarakat Penduduk
oleh lembaga
pencatatan sipil,
menurut umur.
VI-92
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN PROYEKSI TARGET (2026) PROGRAM KEGIATAN OPD
2026 PELAKSANA
16.9.1.(a) Persentase kepemilikan Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 Meningkat Program Penyelenggaraan Dinas Dukcapil
akta lahir untuk Pengelolaan Layanan menjadi 93,3 Pendaftaran Pendaftaran Penduduk
penduduk 40% Masyarakat Penduduk
berpendapatan bawah.
16.9.1.(b) Persentase anak yang Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 Meningkat Program Penyelenggaraan Dinas Dukcapil
memiliki akta kelahiran. Pengelolaan Layanan menjadi: 100 Pendaftaran Pendaftaran Penduduk
Masyarakat Penduduk
16.10.2.(c) Jumlah kepemilikan Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 Meningkat Program Penguatan Kapasitas Dinas Kominfo
sertifikat Pejabat Pengelolaan Layanan Pengelolaan Sumber Daya
Pengelola Informasi dan Masyarakat Informasi Dan Komunikasi
Dokumentasi (PPID) Kapasitas Tata Kelola Komunikasi Publik Publik
untuk mengukur kualitas Pemerintah Kota
PPID dalam menjalankan
tugas dan fungsi
sebagaimana diatur
dalam peraturan
perundang-undangan.
17 Menguatkan 17.6.2.(b) Tingkat penetrasi akses Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 Meningkat 70% Program Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
Sarana tetap pitalebar (fixed Pengelolaan Layanan Pengelolaan dan Komunikasi Publik
Pelaksanaan dan broadband) di Perkotaan Masyarakat Informasi Dan Pemerintah Daerah
Merevitalisasi dan di Perdesaan. Pertumbuhan Perekonomian Komunikasi Publik Kabupaten/Kota
Kemitraan Global Kota
untuk
Pembangunan
17.6.2.(c) Proporsi penduduk Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 100 Program Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
Berkelanjutan
terlayani mobile Pengelolaan Layanan Pengelolaan dan Komunikasi Publik
broadband Masyarakat Informasi Dan Pemerintah Daerah
Pertumbuhan Perekonomian Komunikasi Publik Kabupaten/Kota
Kota
VI-93
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN PROYEKSI TARGET (2026) PROGRAM KEGIATAN OPD
2026 PELAKSANA
17.8.1* Proporsi individu yang Kualitas kehidupan keluarga % 100,00 84,5 Program Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
menggunakan internet. Pengelolaan Layanan Pengelolaan dan Komunikasi Publik
Masyarakat Informasi Dan Pemerintah Daerah
Pertumbuhan Perekonomian Komunikasi Publik Kabupaten/Kota
Kota
17.19.2.(b) Tersedianya data Kualitas kehidupan keluarga Ada Tersedia Program Penyelenggaraan Dinas Dukcapil
registrasi terkait Pengelolaan Layanan Pendaftaran Pendaftaran Penduduk
kelahiran dan kematian Masyarakat Penduduk
(Vital Statistics Register)
17.19.2.(c) Jumlah pengunjung Pengelolaan Layanan % 100,00 Meningkat Program Informasi Pemerintah Daerah Dinas Kominfo
eksternal yang Masyarakat Dan Komunikasi Kabupaten/Kota
mengakses data dan Pertumbuhan Perekonomian
informasi statistik Kota
melalui website.
VI-94
VI-95
VI-96
BAB VI
SKENARIO DAN REKOMENDASI
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
DI KOTA PEMATANGSIANTAR
Rekomendasi yang dimuat akan disajikan dalam tiga skenario, yaitu : (1)
Rekomendasi atas Pertimbangan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan bagi
indikator yang Tanpa Upaya Tambahan dan Perlu Upaya Tambahan, (2)
Rekomendasi untuk Perlu Upaya Tambahan, (3) Rekomendasi Tanpa Upaya
Tambahan.
VI-1
Tabel 6.1 Rekomendasi Pencapaian TPB Dengan Pertimbangan Daya Dukung Lingkungan Hidup
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
1 Mengakhiri 1.4.1.(a) Persentase Pengelolaan Meningkatkan Meningkatnya Persentase Program Pemenuhan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Dinas
Kemiskinan perempuan pernah Layanan Kota; kelengkapan persentase perempuan dari Upaya Kesehatan Ibu Hamil; Kesehatan
kawin umur 15-49 sarana dan perempuan penduduk penduduk di bawah Perorangan Dan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan
tahun yang proses prasarana layanan di bawah garis garis kemiskinan dan Upaya Kesehatan Ibu Bersalin; kerjasama
melahirkan persalinan bagi kemiskinan dan rentan melakukan Masyarakat Pengelolaan Pelayanan Kesehatan dengan:
terakhirnya di fasilitas penduduk rentan melakukan proses melahirkan Bayi Baru Lahir - Dinas PRKP
kesehatan. miskin/rentan, proses melahirkan di terakhirnya di fasilitas
didukung fasilitas kesehatan kesehatan meningkat Pemeliharaan Sarana Fasilitas
ketersediaan mencapai 70 % Pelayanan Kesehatan;
layanan air bersih Pemeliharaan Prasarana dan
dan sanitasi Pendukung Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
1.4.1.(d) Persentase rumah - Kualitas Memperluas Meningkatnya rumah Seluruh rumah tangga Program Pengelolaan Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Dinas PRKP
tangga yang memiliki Kehidupan jaringan tangga miskin/rentan miskin/rentan Dan Pengembangan di Kawasan Perkotaan
akses terhadap Keluarga; perpipaan dan memiliki akses memiliki akses Sistem Penyediaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan kerjasama
layanan sumber air - Pengelolaan non perpipaan air layanan sumber air layanan sumber air Air Minum di Kawasan Perkotaan dengan:
minum layak dan Layanan Kota; minum bagi minum ynag layak, minum ynag layak, - PDAM
berkelanjutan. penduduk aman dan aman dan
miskin/rentan berkelanjutan berkelanjutan
1.4.1.(e) Persentase rumah - Kualitas Menyediakan Meningkatnya rumah Seluruh rumah tangga Program Pengelolaan Rehabilitasi/Peningkatan/Perluasan Dinas PRKP
tangga yang memiliki Kehidupan sistem tangga miskin/rentan miskin/rentan Dan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
akses terhadap Keluarga; pengolahan air memiliki akses memiliki akses Sistem Air Limbah Domestik Terpusat Skala kerjasama
layanan sanitasi layak - Pengelolaan limbah on site dan layanan sanitasi yang layanan sanitasi yang Permukiman dengan:
dan berkelanjutan. Layanan Kota; off site bagi layak dan layak dan - PDAM
rumah tangga berkelanjutan berkelanjutan Penyediaan Jasa Penyedotan Lumpur
miskin/rentan dan Tinja
kawasan kumuh
VI-2
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
1.4.1.(f) Persentase rumah Meningkatkan Meningkatnya Persentase rumah Program Kawasan Penataan dan Peningkatan Kualitas Dinas PRKP
tangga kumuh kualitas hunian persentase rumah tangga miskin/rentan Permukiman Kawasan Permukiman Kumuh
perkotaan. yang layak di tangga miskin/rentan akses ke hunian yang dengan Luas di Bawah 10 (sepuluh) kerjasama
kawasan kumuh, akses ke hunian yang layak dan terjangkau Ha dengan:
merelokasi hunian layak meningkat - Dinas Sosial
yang berada pada - Dinas
kawasan rawan Kesehatan
bencana longsor, - Dinas Koperasi
dan - PDAM
mengendalikan - Dinas PUPR
perkembangan
hunian pada
kawasan industri
baru
1.5.1* Jumlah korban - Kesiapan meningkatkan Mengurangi Jumlah penduduk Program Penyusunan Rencana BPBD
meninggal, hilang, dan penanganan kesiagaan mitigasi penduduk miskin/rentan Penanggulangan Penanggulangan Bencana
terkena dampak bencana dan respon miskin/rentan menjadi korban dan Bencana Kabupaten/Kota; kerjasama
bencana per 100.000 terhadap dampak menjadi korban dan terdampak oleh Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dengan:
orang. bencana untuk terdampak oleh bencana semakin dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana - Dinas PRKP
meminimalkan bencana menurun Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana); - Dinas PUPR
korban dan Pelayanan Penyelamatan dan - Kecamatan/
dampaknya Evakuasi Korban Bencana; Kelurahan
1.5.1.(a) Jumlah lokasi Penataan Penguarangan Mengurangi Jumlah kelurahan Program Penyusunan Kajian Risiko Bencana BPBD
penguatan Ruang probabilitas dan lokasi/kelurahan tangguh terhadap Penanggulangan Kabupaten/Kota;
pengurangan risiko Kesiapan risiko bencana tempat tinggal risiko bencana alam Bencana Penyusunan Rencana kerjasama
bencana daerah. penanganan pada kelurahan- penduduk semakin bertambah Penanggulangan Bencana dengan:
bencana kelurahan rawan miskin/rentan terkena Kabupaten/Kota; - Dinas PRKP
bencana dalam bencana Sosialisasi, Komunikasi, Informasi - Dinas PUPR
dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana - Kecamatan/
Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana); Kelurahan
Penguatan Kapasitas Kawasan untuk
Pencegahan dan Kesiapsiagaan
VI-3
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
1.5.2.(a) Jumlah kerugian meningkatkan Mengurangi kerugian jumlah kerugian Program Penyusunan Kajian Risiko Bencana BPBD
ekonomi langsung kesiagaan dan ekonomi pada ekonomi pada Penanggulangan Kabupaten/Kota;
akibat bencana. respon terhadap penduduk di bawah penduduk di bawah Bencana Penyusunan Rencana kerjasama
dampak bencana garis kemiskinan yang garis kemiskinan Penanggulangan Bencana dengan:
untuk terkena dampak semakin berkurang Kabupaten/Kota; - Dinas PRKP
meminimalkan bencana alam atau tidak ada Sosialisasi, Komunikasi, Informasi - Dinas PUPR
kerugian ekonomi dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana - Kecamatan/
Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana); Kelurahan
Penguatan Kapasitas Kawasan untuk
Pencegahan dan Kesiapsiagaan
1.5.3* Dokumen strategi Penataan Menyelesaikan Menyediakan Dokumen strategis Program Sosialisasi, Komunikasi, Informasi BPBD
pengurangan risiko Ruang dokumen strategis dokumen strategi pengurangan risiko Penanggulangan dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana
bencana (PRB) tingkat Kesiapan PRB dan pengurangan risiko bencana alam tingkat Bencana Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana) kerjasama
nasional dan daerah. penanganan internaliasinya ke bencana alam tingat nasional, provinsi, Pengelolaan Risiko Bencana dengan:
bencana dalam dokumen nasional, provinsi, kepulauan nias dan Kabupaten/Kota - Dinas PRKP
perencanaan dan kepulauan nias dan kabupaten telah - Dinas PUPR
pembangunan kabupaten tersedia - Kecamatan/
kota Kelurahan
VI-4
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
2 Menghilangkan 2.1.1* Prevalensi Kualitas Meningkatkan Menjamin seluruh Ketidakcukupan Program Pengelolaan Penyediaan Infrastruktur dan Dinas
Kelaparan Ketidakcukupan Kehidupan ketahanan pangan penduduk akses konsumsi pangan Sumber Daya Seluruh Pendukung Kemandirian Ketahanan
Konsumsi Pangan Keluarga; yang terjangkau kebutuhan pangan menurun mencapai Ekonomi Untuk Pangan sesuai Kewenangan Daerah Pangan
(Prevalence of dengan yang terjangkau, 4,4 % Kedaulatan Dan Kabupaten/Kota
Undernourishment). mendorong terutama penduduk Kemandirian Pangan Penyusunan Rencana dan Peta Jalan Kerjasama dgn :
kemampuan miskin dan penduduk Kebutuhan Infrastruktur Pendukung - Dinas
mandiri kota dan yang memiliki Kemandirian Pangan Kesehatan
memperluas keterbatasan akses - Dinas Sosial
keragaman bahan pangan Penyediaan dan Penyaluran Pangan
pangan dan Program Peningkatan Pokok atau Pangan Lainnya sesuai
olahan bahan Diversifikasi Dan dengan Kebutuhan Daerah
pangan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota dalam rangka
Masyarakat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan
Pemberdayaan Masyarakat dalam
Penganekaragaman Konsumsi
Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal
VI-5
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
2.1.2* Prevalensi penduduk Kualitas Meningkatkan Menurunnya Prevalensi penduduk Program Pengelolaan Penyediaan Infrastruktur dan Dinas
dengan kerawanan Kehidupan produktifitas prevalensi dengan dengan kerawanan Sumber Daya Seluruh Pendukung Kemandirian Ketahanan
pangan sedang atau Keluarga; lahan pertanian kerawanan pangan pangan sedang atau Ekonomi Untuk Pangan sesuai Kewenangan Daerah Pangan
berat, berdasarkan pangan kota dan berat menurun Kedaulatan Dan Kabupaten/Kota
pada Skala keragaman bahan mencapai 3,8 % Kemandirian Pangan Penyusunan Rencana dan Peta Jalan Kerjasama dgn :
Pengalaman pangan yang Kebutuhan Infrastruktur Pendukung - Dinas
Kerawanan Pangan. melibatkan Kemandirian Pangan Kesehatan
gerakan rumah - Dinas Sosial
tangga melakukan Penyediaan dan Penyaluran Pangan
tanam pangan Program Peningkatan Pokok atau Pangan Lainnya sesuai
Diversifikasi Dan dengan Kebutuhan Daerah
Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota dalam rangka
Masyarakat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan
Pemberdayaan Masyarakat dalam
Penganekaragaman Konsumsi
Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal
2.1.2.(a) Proporsi penduduk Kualitas Memberikan Menurunnya proporsi Proporsi pendiduk Program Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi Dinas
dengan asupan kalori Kehidupan pemahaman dan pendiduk dengan dengan asupan kalori Diversifikasi Dan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal Kesehatan
minimum di bawah Keluarga; mengoptimalkan asupan kalori minimum di bawah Ketahanan Pangan
1400 kkal/kapita/hari. kemampuan minimum di bawah 1.400 kkal/kapita/hari Masyarakat Kerjasama dgn :
keluarga 1.400 kkal/kapita/hari menurun mencapai - Dinas Sosial
menyediakan 7,17 %
bahan pangan
memenuhi
kebutuhan asupan
kalori minimum
VI-6
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
2.2.2* Prevalensi malnutrisi Kualitas Memberikan Menurunnya Prevalensi malnutrisi Program Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi Dinas
(berat badan/tinggi Kehidupan pemahaman dan prevalensi malnutrisi anak usia kurang 5 Diversifikasi Dan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal Kesehatan
badan) anak pada usia Keluarga; mengoptimalkan anak usia kurang 5 tahun menurun Ketahanan Pangan
kurang dari 5 tahun, kemampuan tahun mencapai 5,7 % Masyarakat Kerjasama dgn :
berdasarkan tipe. keluarga - Dinas Sosial
menyediakan
bahan pangan
bernutrisi bagi
balita
2.2.2.(c) Kualitas konsumsi Kualitas Memberikan Meningkatnya kualitas Kualitas konsumsi Program Pengelolaan Penyediaan Infrastruktur dan Dinas
pangan yang Kehidupan pemahaman dan konsumsi pangan pangan meningkat Sumber Daya Seluruh Pendukung Kemandirian Ketahanan
diindikasikan oleh skor Keluarga; mengoptimalkan mencapai PPH 92,5 Ekonomi Untuk Pangan sesuai Kewenangan Daerah Pangan
Pola Pangan Harapan kemampuan Kedaulatan Dan Kabupaten/Kota
(PPH) mencapai; dan keluarga Kemandirian Pangan Penyusunan Rencana dan Peta Jalan Kerjasama dgn :
tingkat konsumsi ikan. menyediakan Kebutuhan Infrastruktur Pendukung - Dinas
bahan pangan Kemandirian Pangan Kesehatan
memenuhi skor - Dinas Sosial
Pola Pangan Penyediaan dan Penyaluran Pangan - Dinas Koperasi
Harapan Program Peningkatan Pokok atau Pangan Lainnya sesuai
Diversifikasi Dan dengan Kebutuhan Daerah
Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota dalam rangka
Masyarakat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan
Pemberdayaan Masyarakat dalam
Penganekaragaman Konsumsi
Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal
VI-7
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
2.3.1* Nilai Tambah Perkononimian Mengembangkan Meningkatnya nilai Nilai tambah Program Pemberdayaan Usaha Mikro yang Dinas
Pertanian dibagi dan lapangan proses tambah pertanian per pertanian per tenaga Pemberdayaan Usaha Dilakukan melalui Pendataan, Ketahanan
jumlah tenaga kerja di kerja agroindustri dari tenaga kerja kerja meningkat Menengah, Usaha Kemitraan, Kemudahan Perizinan, Pangan
sektor pertanian produk lahan minimal mencapai Kecil, Dan Usaha Penguatan Kelembagaan dan
(rupiah per tenaga pertanian kota 51,18 juta rupiah Mikro (Umkm) Koordinasi dengan Para Pemangku Kerjasama dgn :
kerja). dan keterkaitan Kepentingan - Dinas
dengan Kesehatan
kebutuhan - Dinas Sosial
kegiatan dalam - Dinas Koperasi
kota (domestik
dan pariwisata)
dan perdagangan
ekspor luar kota
3 Menjamin 3.1.2.(a) Persentase Kualitas Meningkatkan Meningkatnya Persentasi perumpuan Program Pemenuhan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Dinas Sosial
Kehidupan yang perempuan pernah kehidupan kelengkapan persentasi perumpuan yang melahirkan pada Upaya Kesehatan Ibu Hamil
Sehat dan kawin umur 15-49 keluarga sarana dan yang melahirkan pada fasilitas kesehatan Perorangan Dan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Kerjasama dgn :
Meningkatkan tahun yang proses Pengelolaan prasarana layanan fasilitas kesehatan meningkat mencapai Upaya Kesehatan Ibu Bersalin - Dinas
Kesejahteraan melahirkan Layanan Kota; persalinan dan 91 % Masyarakat Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
Seluruh terakhirnya di fasilitas didukung Bayi Baru Lahir
Penduduk kesehatan. ketersediaan
Semua Usia layanan air bersih Pemeliharaan Sarana Fasilitas
dan sanitasi Pelayanan Kesehatan;
Pemeliharaan Prasarana dan
Pendukung Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
VI-8
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
4 Pendidikan 4.a.1* Proporsi sekolah Pengelolaan Memenuhi Meningkatnya Proporsi fasilitas Program Pengelolaan Pengadaan Perlengkapan Sekolah Dinas
Berkualitas dengan akses ke: (a) Layanan Kota; kebutuhan paling proporsi fasilitas pendidikan yang Pendidikan Pemeliharaan Rutin Sarana, Pendidikan
listrik (b) internet dasar bagi pendidikan yang memiliki kelengkapan Prasarana dan Utilitas Sekolah
untuk tujuan sekolah-sekolah memiliki kelengkapan fasilitas dan utilitas Kerjasama dgn :
pengajaran, (c) pendidikan dasar fasilitas dan utilitas pada fasilitasn - Dinas PRKP
komputer untuk (SD dan SMP) pada fasilitasn pendidikan semakin - PLN
tujuan pengajaran, (d) yang bersih dan pendidikan meningkat - PDAM
infrastruktur dan nyaman, seperti
materi memadai bagi air bersih, sanitasi
siswa disabilitas, (e) air dan fasilitas cuci
minum layak, (f) tangan sesuai
fasilitas sanitasi dasar dengan jangkauan
per jenis kelamin, (g) layanan air bersih
fasilitas cuci tangan dan sanitasi di
(terdiri air, sanitasi, sekitar sekolah,
dan higienis bagi kemudian
semua (WASH). kebutuhan listrik,
internet dan
komputer
6 Ketersediaan Air 6.1.1.(a) Persentase rumah Kualitas Memperluas Menjamin penyediaan Seluruh rumah tangga Program Pengelolaan Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Dinas PRKP
Bersih dan tangga yang memiliki kehidupan jaringan rumah tangga akses memiliki akses Dan Pengembangan di Kawasan Perkotaan
Sanitasi akses terhadap keluarga perpipaan dan layanan air minum layanan air minum Sistem Penyediaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan kerjasama
layanan sumber air Pengelolaan non perpipaan air ynag layak, aman dan ynag layak, aman dan Air Minum di Kawasan Perkotaan dengan:
minum layak. Layanan Kota; minum bagi berkelanjutan berkelanjutan - PDAM
seluruh bagi - Dinas PUPR
seluruh rumah
tangga
6.1.1.(b) Kapasitas prasarana Lingkungan Perlindungan pada Meningkatnya Kapasitas prasarana Program Operasi dan Pemeliharaan Sungai; Dinas PUPR
air baku untuk Pengelolaan sumber-sumber kapasitas prasarana air baku untuk Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan
melayani rumah Layanan Kota; air baku di wilayah air baku untuk melayani rumah, Sumber Daya Air Infrastruktur untuk Melindungi Mata kerjasama
tangga, perkotaan dan Kesiapan Kota; melayani rumah, perkotaan dan (Sda) Air; dengan:
industri, serta penanganan peningkatan perkotaan dan industri terus Operasi dan Pemeliharaan Sumur Air - PDAM
penyediaan air baku bencana kapasitas industri meningkat. Tanah untuk Air Baku; - Dinas PRKP
untuk pulau-pulau. Kualitas pengolahan air Operasi dan Pemeliharaan Unit Air
kehidupan baku menjadi air Baku
keluarga minum
VI-9
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
6.1.1.(c) Proporsi populasi yang Lingkungan Memperluas Menjamin penduduk Seluruh penduduk Program Pengelolaan Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Dinas PRKP
memiliki akses layanan Pengelolaan jaringan memiliki akses kepada memiliki akses kepada Dan Pengembangan di Kawasan Perkotaan;
sumber air minum Layanan Kota; perpipaan dan air minum yang layak air minum yang layak Sistem Penyediaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan kerjasama
aman dan Kesiapan non perpipaan air Air Minum di Kawasan Perkotaan dengan:
berkelanjutan. penanganan minum bagi - PDAM
bencana seluruh bagi - Dinas PUPR
Kualitas seluruh penduduk
kehidupan dan kegiatan kota
keluarga
6.2.1.(a) Proporsi populasi yang Lingkungan Penyediaan Meningkatnya Penduduk Program Pengelolaan Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Dinas PRKP
memiliki fasilitas cuci Pengelolaan fasilitas cuci popuasi menggunakan menggunakan fasilitas Dan Pengembangan di Kawasan Perkotaan
tangan dengan sabun Layanan Kota; tangan dengan fasilitas cuci tangan cuci tangan dengan Sistem Penyediaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan kerjasama
dan air. Kesiapan sabun dan air dengan sabun dan air sabun dan air Air Minum di Kawasan Perkotaan dengan:
penanganan pada fasilitas meningkat mencapai - PDAM
bencana pendidikan, 78,3 % - Dinas PUPR
Kualitas kesehatan dan - Dinas
kehidupan pemerintahan, Kesehatan
keluarga serta fasilitas
perbelanjaan
rakyat
6.2.1.(b) Persentase rumah Lingkungan Menyediakan Meningkatnya rumah Seluruh rumah tangga Program Pengelolaan Rehabilitasi/Peningkatan/Perluasan Dinas PRKP
tangga yang memiliki Pengelolaan sistem tangga memiliki akses memiliki akses Dan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
akses terhadap Layanan Kota; pengolahan air layanan sanitasi yang layanan sanitasi yang Sistem Air Limbah Domestik Terpusat Skala kerjasama
layanan sanitasi layak. Kesiapan limbah on site dan layak dan layak dan Permukiman dengan:
penanganan off site bagi berkelanjutan berkelanjutan - PDAM
bencana seluruh kawasan Penyediaan Jasa Penyedotan Lumpur - Dinas PUPR
Kualitas permukiman dan Tinja - Dinas
kehidupan industri Kesehatan
keluarga
VI-10
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
6.2.1.(c) Jumlah Lingkungan Mengembangkan Meningkatnya jumlah Jumlah kelurahan Program Pengelolaan Penyediaan Sarana Pengangkutan Dinas
desa/kelurahan yang Pengelolaan kelurahan kelurahan melaksanakan Sanitasi Dan Pengembangan Lumpur Tinja Kesehatan
melaksanakan Sanitasi Layanan Kota; percontohan melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Sistem Air Limbah Penyediaan Jasa Penyedotan Lumpur
Total Berbasis Kesiapan pelaksanaan STBM Total Berbasis Masyarakat Tinja kerjasama
Masyarakat (STBM). penanganan secara Masyarakat meningkat Pembangunan/Penyediaan Sarana dengan:
bencana berkelanjutan, dan Prasarana IPLT - PDAM
Kualitas kemudian - Dinas PUPR
kehidupan mereplekasi pada - Dinas PRKP
keluarga kawasan kumuh,
kawasan
permukiman
padat, kawasan
sulit air bersih,
dan bersebelahan
dengan kawasan
intake air bersih
6.2.1.(d) Jumlah Lingkungan Memaskimalkan Meningkatnya Seluruh Program Pengelolaan Penyediaan Sarana Pengangkutan Dinas
desa/kelurahan yang Pengelolaan sistem desa/kelurahan desa/kelurahan dalam Dan Pengembangan Lumpur Tinja Kesehatan
Open Defecation Free Layanan Kota; pengolahan tinja mencapai status SBS status SBS Sistem Air Limbah Penyediaan Jasa Penyedotan Lumpur
(ODF)/ Stop Buang Air Kualitas menerapkan Tinja kerjasama
Besar Sembarangan kehidupan sistem terpusat Pembangunan/Penyediaan Sarana dengan:
(SBS). keluarga komunal, dengan dan Prasarana IPLT - PDAM
pelayanan - Dinas PUPR
jaringan - Dinas PRKP
perpipaan dan
pengangkutan
tinjau reguler
6.2.1.(e) Jumlah Lingkungan mewujudkan Terbangunnya sistem Infrastruktur air Program Pengelolaan Sosialisasi dan Pemberdayaan Dinas PUPR
kabupaten/kota yang Pengelolaan sistem infrastruktur air limbah kota dengan Dan Pengembangan Masyarakat terkait Penyediaan
terbangun Layanan Kota; pengolahan air limbah kota sistem terpusat skala Sistem Air Limbah Sistem Pengelolaan Air Limbah kerjasama
infrastruktur air Kesiapan limbah yang komunal Domestik dengan:
limbah dengan sistem penanganan direncanakan dan Peningkatan/Perluasan Sistem - PDAM
terpusat skala kota, bencana perlindungan Pengelolaan Air Limbah Domestik - Dinas PRKP
kawasan dan komunal. Kualitas pada sumber- Terpusat Skala Permukiman
kehidupan sumber air Program Pengelolaan
keluarga bersih/air minum Dan
Pengembangan
Sistem Drainase
VI-11
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
6.2.1.(f) Proporsi rumah tangga Penataan Pengembangan Meningkatnya rumah Rumah tangga yang Program Pengelolaan Sosialisasi dan Pemberdayaan Dinas PUPR
yang terlayani sistem Ruang sistem tangga yang terlayani terlayani sistem Dan Pengembangan Masyarakat terkait Penyediaan
pengelolaan air limbah Lingkungan pengelolaan sistem pengolahan air pengolahan air limbah Sistem Air Limbah Sistem Pengelolaan Air Limbah kerjasama
terpusat. Pengelolaan limbah terpusat limbah terpusat terpusat semakin Domestik dengan:
Layanan Kota; pada wilayah meningkat Peningkatan/Perluasan Sistem - PDAM
Kesiapan berkembang dan Pengelolaan Air Limbah Domestik - Dinas PRKP
penanganan potensi Terpusat Skala Permukiman
bencana berkembang
Kualitas sesuai dengan
kehidupan ketersediaan daya
keluarga dukung air bersih
bagi kawasan
tersebut
6.3.1.(a) Jumlah Penataan Memaksimalkan Terbangun dan Instalasi pengolahan Program Pengelolaan Penyediaan Sarana Pengangkutan Dinas PUPR
kabupaten/kota yang Ruang pemanfaatan beroperiasinya lumpur tinja kota Dan Pengembangan Lumpur Tinja
ditingkatkan kualitas Lingkungan fasilitas IPLT yang instalasi pengolahan terbangun dan Sistem Air Limbah Penyediaan Jasa Penyedotan Lumpur kerjasama
pengelolaan lumpur Pengelolaan didukung lumpur tinja beroperasi melayani Tinja dengan:
tinja perkotaan dan Layanan Kota; pengelolaan permukiman Pembangunan/Penyediaan Sarana - PDAM
dilakukan Kesiapan pengangkutan perkotaan dan Prasarana IPLT - Dinas PRKP
pembangunan penanganan tinja
Instalasi Pengolahan bencana
Lumpur Tinja (IPLT). Kualitas
kehidupan
keluarga
6.3.1.(b) Proporsi rumah tangga Penataan Memampukan Meningkatnya rumah Rumah tangga yang Program Pengelolaan Penyediaan Sarana Pengangkutan Dinas PRKP
yang terlayani sistem Ruang rumah tangga tangga yang terlayani terlayani oleh sistem Dan Pengembangan Lumpur Tinja
pengelolaan lumpur Lingkungan menyediakan oleh sistem pengelolaan lumpur Sistem Air Limbah Penyediaan Jasa Penyedotan Lumpur kerjasama
tinja. Pengelolaan septik tank pengelolaan lumpur tinja semakin Tinja dengan:
Layanan Kota; standar dan tinja bertambah Pembangunan/Penyediaan Sarana - PDAM
Kesiapan membiasakan dan Prasarana IPLT - Dinas PUPR
penanganan pengambilan tinja - Dinas
bencana secara berkala, Kesehatan
Kualitas dan
kehidupan memprioritaskan
keluarga pembangunan
sistem
pengelolana
lumpur tinja bagi
bangunan di pusat
kota dan kawaan
kumuh
VI-12
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
6.3.2.(b) Kualitas air sungai Penataan melindungi Meningkatnya kualitas Kualitas air sungai Program Pengelolaan Pembangunan Tanggul Sungai Dinas PUPR
sebagai sumber air Ruang kualitas dan air sungai sebagai sebagai sumber air Sumber Daya Air Peningkatan Tanggul Sungai
baku. Lingkungan kuantitas air sumber air baku. baku meningkat (SDA) Peningkatan Bangunan Perkuatan kerjasama
Pengelolaan sungai sebagai air Tebing dengan:
Layanan Kota; baku melalui Pengelolaan Hidrologi dan Kualitas - PDAM
Kesiapan perlindungan dari Air WS Kewenangan Kabupaten/Kota - Dinas PRKP
penanganan bahan pencemar
bencana yang memasuki
Kualitas badan air sungai
kehidupan di kawasan pusat
keluarga kota dan luar
pusat kota
6.4.1.(b) Insentif penghematan Penataan Melakukan Ditetapkannya insentif Potensi penghematan Program Pengelolaan Pembinaan dan Pemberdayaan Dinas PUPR
air Ruang pendataan dan penghematan air air dan insentif bagi Sumber Daya Air Kelembagaan Pengelolaan SDA
pertanian/perkebunan Lingkungan kajian penguna air pertanian/perkebunan pertanian/perkebunan (SDA) Kewenangan Kabupaten/Kota kerjasama
dan industri. Pengelolaan dan potensi dan industri. dan industri dengan:
Layanan Kota; penghematannya - PDAM
Kesiapan - Dinas PRKP
penanganan
bencana
6.5.1.(a) Jumlah Rencana Penataan Koordinasi RPDAS Internalisasi RPDAS RPDAS Terpadu telah Program Pengelolaan Penyusunan Pola dan Rencana Dinas PUPR
Pengelolaan Daerah Ruang Terpadu dengan Terpadu ke dalam diadopsi ke dalam Sumber Daya Air Pengelolaan SDA WS Kewenangan
Aliran Sungai Terpadu Lingkungan Dinas SDA Provinsi RTRW Kota RTRW Kota (SDA) Kabupaten/Kota kerjasama
(RPDAST) yang Pengelolaan dan Pematangsiantar Pematangsiantar Pengelolaan Hidrologi dan Kualitas dengan:
diinternalisasi ke Layanan Kota; mengintegrasikan Air WS Kewenangan Kabupaten/Kota - PDAM
dalam Rencana Tata Kesiapan pada RTRW Kota - Dinas PRKP
Ruang Wilayah penanganan Pematangsiantar
(RTRW). bencana
6.5.1.(c) Jumlah jaringan Kualitas Koordinasi RPDAS Meningkatnya jumlah Jumlah jaringan Program Pengelolaan Pembinaan dan Pemberdayaan Dinas PUPR
informasi sumber daya Lingkungan Terpadu dengan jaringan informasi informasi sumber Sumber Daya Air Kelembagaan Pengelolaan SDA
air yang dibentuk. Hidup Dinas SDA Provinsi sumber daya air yang daya air yang dibentuk (SDA) Kewenangan Kabupaten/Kota kerjasama
dan dibentuk. semakin meningkat dengan:
mengintegrasikan - PDAM
pada RTRW Kota - Dinas PRKP
Pematangsiantar
VI-13
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
6.5.1.(f) Jumlah wilayah sungai Penataan Koordinasi RPDAS Meningkatnya Partisipasi masyarakat Program Pengelolaan Pengelolaan Hidrologi dan Kualitas Dinas PUPR
yang memiliki Ruang Terpadu dengan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Sumber Daya Air Air WS Kewenangan Kabupaten/Kota
partisipasi masyarakat Lingkungan Dinas SDA Provinsi dalam pengelolaan daerah tangkapan (SDA) Pembinaan dan Pemberdayaan kerjasama
dalam pengelolaan Pengelolaan dan daerah tangkapan sungai semakin Kelembagaan Pengelolaan SDA dengan:
daerah tangkapan Layanan Kota; mengintegrasikan sungai meningkat Kewenangan Kabupaten/Kota - PDAM
sungai dan danau. Kesiapan pada RTRW Kota - Dinas PRKP
penanganan Pematangsiantar
bencana
6.5.1.(g) Kegiatan penataan Lingkungan Koordinasi RPDAS Terbentukunya forum Forum sumber air Program Pengelolaan Pengelolaan Hidrologi dan Kualitas Dinas PUPR
kelembagaan sumber Pengelolaan Terpadu dengan sumber daya air kabupaten terbentuk Sumber Daya Air Air WS Kewenangan Kabupaten/Kota
daya air. Layanan Kota; Dinas SDA Provinsi (SDA) Pembinaan dan Pemberdayaan kerjasama
Kesiapan dan Kelembagaan Pengelolaan SDA dengan:
penanganan mengintegrasikan Kewenangan Kabupaten/Kota - PDAM
bencana pada RTRW Kota - Dinas PRKP
Kualitas Pematangsiantar
kehidupan
keluarga
8.3.1.(b) Persentase tenaga Lingkungan mempertahankan Meningkatkan tenaga Seluruh penduduk, Program Pengelolaan Penyediaan Infrastruktur dan Dinas
kerja informal sektor Pengelolaan lahan pertanian kerja informasl di terutama masyarakat Sumber Daya Seluruh Pendukung Kemandirian Ketahanan
pertanian. Layanan Kota; pangan yang ada sektor pertanian miskin dan penduduk Ekonomi Untuk Pangan sesuai Kewenangan Daerah Pangan
Kesiapan dan menjadikan memiliki kualitas Kedaulatan Dan Kabupaten/Kota
penanganan kegiatan konsumsi pangan yang Kemandirian Pangan Kerjasama dgn :
bencana pertanian kota meningkat - Dinas
Kualitas (urban farming) Ketenaga
kehidupan sebagai sumber kerjaan
keluarga matapencaharian
dan kesempatan
kerja bagi
sebagian
penduduk yang
membutuhkannya
VI-14
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
8 Meningkatkan 8.9.1* Proporsi kontribusi Perekonomian Memaksimalkan Meningkatnya Kontribusi pariwisata Program Pemasaran Peningkatan Kerja Sama dan Dinas
Pertumbuhan pariwisata terhadap dan lapangan potensi wisata kontribusi pariwisata terhadap PDRB Pariwisata Kemitraan Pariwisata Dalam dan Pariwisata
Ekonomi yang PDB. kerja kuliner, wisata terhadap PDRB meningkat mencapai Luar Negeri
Inklusif dan religi, dan wisata 10 % Kerjasama dgn :
Berkelanjutan, religi, dengan Program Peningkatan Pengelolaan Daya Tarik Wisata - Bappeda
Kesempatan potensi pasar Daya Tarik Destinasi Kabupaten/Kota - Dinas Koperasi
Kerja yang wisatawan skala Pariwisata - Dinas Kominfo
Produktif dan nasional/regional - BPS
Menyeluruh, menjadi Program Pengembangan Ekosistem Ekonomi
serta Pekerjaan penggerak Pengembangan Kreatif;
yang Layak untuk perekonomian Ekonomi Kreatif Penyediaan Prasarana (Zona
Semua kota Melalui Pemanfaatan Kreatif/Ruang Kreatif/Kota Kreatif)
Dan Perlindungan Hak sebagai Ruang Berekspresi,
Kekayaan Intelektual Berpromosi dan Berinteraksi bagi
Insan Kreatif di Daerah
Kabupaten/Kota;
+N38
8.9.1.(a) Jumlah wisatawan Perekonomian Menangkap Meningkatnya Jumlah wisatawan Program Pemasaran Peningkatan Kerja Sama dan Dinas
mancanegara. dan lapangan peluang kunjungan wisatawan mancanegara Pariwisata Kemitraan Pariwisata Dalam dan Pariwisata
kerja perkembangan mancanegara meningkat mencapai Luar Negeri
wisatawan 500 orang per tahun Kerjasama dgn :
mancanegara ke Program Peningkatan Pengelolaan Daya Tarik Wisata - Bappeda
DTW Danau Toba Daya Tarik Destinasi Kabupaten/Kota - Dinas Koperasi
sejalan dengan Pariwisata - Dinas Kominfo
penciptaan
lingkungan bisnis Program Pengembangan Ekosistem Ekonomi
dari tingkat Pengembangan Kreatif
masyarakat hingga Ekonomi Kreatif Penyediaan Prasarana (Zona
ke tingkat Melalui Pemanfaatan Kreatif/Ruang Kreatif/Kota Kreatif)
pengusaha Dan Perlindungan Hak sebagai Ruang Berekspresi,
Kekayaan Intelektual Berpromosi dan Berinteraksi bagi
Insan Kreatif di Daerah
Kabupaten/Kota
VI-15
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
8.9.1.(b) Jumlah kunjungan Perekonomian Menangkap Meningkatnya Jumlah wisatawan Program Pemasaran Peningkatan Kerja Sama dan Dinas
wisatawan nusantara. dan lapangan peluang kunjungan wisatawan mancanegara Pariwisata Kemitraan Pariwisata Dalam dan Pariwisata
kerja perkembangan mancanegara meningkat mencapai Luar Negeri
wisatawan 200.000 orang per Kerjasama dgn :
mancanegara ke tahun Program Peningkatan Pengelolaan Daya Tarik Wisata - Bappeda
DTW Danau Toba Daya Tarik Destinasi Kabupaten/Kota - Dinas Koperasi
sejalan dengan Pariwisata - Dinas Kominfo
penciptaan
lingkungan bisnis Program Pengembangan Ekosistem Ekonomi
dari tingkat Pengembangan Kreatif
masyarakat hingga Ekonomi Kreatif Penyediaan Prasarana (Zona
ke tingkat Melalui Pemanfaatan Kreatif/Ruang Kreatif/Kota Kreatif)
pengusaha Dan Perlindungan Hak sebagai Ruang Berekspresi,
Kekayaan Intelektual Berpromosi dan Berinteraksi bagi
Insan Kreatif di Daerah
Kabupaten/Kota
9 Infrastruktur, 9.2.1* Proporsi nilai tambah Perekonomian Realisasi Meningkatnya Proporsi nilai tambah Program Perencanaan Penyusunan Rencana Pembangunan Dinas
Industri dan sektor industri dan lapangan pengembangan proporsi nilai tambah sektor industri Dan Pembangunan Industri Kabupaten/Kota Pariwisata
Inovasi manufaktur terhadap kerja lokasi kawasan sektor industri manufaktur terhadap Industri
PDB dan per kapita. industri baru di manufaktur terhadap PDRB meningkat Koordinasi, Sinkronisasi, dan Kerjasama dgn :
Kecamatan Siantar PDRB Pelaksanaan Pembangunan Sumber - Bappeda
Martoba yang Daya Industri - BPS
didukung dengan
pembangunan Koordinasi, Sinkronisasi, dan
penyelesaian Pelaksanaan Pemberdayaan Industri
infrastruktur dan Peran Serta Masyarakat
sesuai daya
dukung daya
tampung
lingkungannya
VI-16
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
11 Kota dan 11.1.1.(a) Proporsi rumah tangga Lingkungan penyediaan Meningkatnya propori Proporsi rumah Program Kawasan Penataan dan Peningkatan Kualitas Dinas PRKP
Permukiman yang memiliki akses Pengelolaan bantuan akses rumah tangga yang tangga bertempat Permukiman Kawasan Permukiman Kumuh
Inklusif terhadap hunian yang Layanan Kota; hunian yang layak bertempat tinggal tinggal pada hunian dengan Luas di Bawah 10 (sepuluh) Kerjasama dgn
layak dan terjangkau. Kesiapan dan terjangkau pada hunian yang yang layak dan Ha - Dinas PUPR
penanganan bagi masyarakat layak dan terjangkau terjangkau meningkat Program Peningkatan - Dinas
bencana berpendapatah mencapai 57 % Prasarana, Sarana Urusan Penyelenggaraan PSU Kesehatan
Kualitas rendah pada Dan Utilitas Umum Perumahan
kehidupan kawasan (PSU)
keluarga pengembangan
baru, kawasan
kumuh, rumah
tidak layak huni.
11.2.1.(a) Persentase pengguna Penataan Menyediakan Meningkatnya Pengguna moda Program Penyediaan Angkutan Umum Dinas
moda transportasi Ruang angkutan umum pengguna moda transportasi umum Penyelenggaraan Lalu untuk Jasa Angkutan Orang Perhubungan
umum di perkotaan. Pengelolaan yang dapat transportasi meningkat mencapai Lintas Dan Angkutan dan/atau Barang antar Kota dalam
Layanan Kota; menjangkau perkotaan 35 % Jalan (LLAJ) 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota Kerjasama dgn
secara nyaman Pelaksanaan Penyusunan Rencana - Bappeda
dan murah ke Umum Jaringan Trayek Perkotaan - Dinas PUPR
seluruh wllayah dalam 1 (Satu) Daerah
kota bagi seluruh Kabupaten/Kota
lapisan
masyarakat di
kota
Pematangsiantar
11.4.1.(a) Jumlah kota pusaka di Penataan Pelestarian dan Ditetapkannya Kawasan dan Program Pelestarian Pelindungan Cagar Budaya; Dinas PRKP
kawasan perkotaan ruang; pemanfaatan kawasan dan bangunancagar Dan Pengelolaan Pengembangan Cagar Budaya;
metropolitan, kota Pertumbuhan kawasan dan bangunan cagar budaya dapat Cagar Budaya Pemanfaatan Cagar Budaya; Kerjasama dgn
besar, kota sedang perekonomian cagar budaya budaya dilestarikan dan - Bappeda
dan kota kecil. kota dengan dimanfaatkan - Dinas PUPR
memfasilitasi
pemilik atau
penguasa
bangunan dan
mendorong
kerjasama antar
pemerintah
kabupaten/kota
VI-17
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
11.5.1* Jumlah korban Kesiapan meningkatkan Mengurangi Jumlah penduduk Program Penyusunan Rencana BPBD
meninggal, hilang dan penanganan kesiagaan mitigasi penduduk miskin/rentan Penanggulangan Penanggulangan Bencana
terkena dampak bencana dan respon miskin/rentan menjadi korban dan Bencana Kabupaten/Kota; kerjasama
bencana per 100.000 terhadap dampak menjadi korban dan terdampak oleh Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dengan:
orang. bencana untuk terdampak oleh bencana semakin dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana - Dinas PRKP
meminimalkan bencana menurun Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana); - Dinas PUPR
korban dan Pelayanan Penyelamatan dan - Kecamatan/
dampaknya Evakuasi Korban Bencana; Kelurahan
- Dinas Sosial
11.5.1.(a) Indeks Risiko Bencana Penataan Mengurangi Berkurangnya indeksi Indeks risiko Program Penyusunan Kajian Risiko Bencana BPBD
Indonesia (IRBI). Ruang tingkat bahaya risiko kebencanaan kebencanaan Penanggulangan Kabupaten/Kota
Kesiapan bencana, berkurang 30 % dari Bencana Sosialisasi, Komunikasi, Informasi kerjasama
penanganan kerentanan konsisi tahun 2019 dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana dengan:
bencana kawasan dan Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana) - Dinas PRKP
kapasitas - Dinas PUPR
masyarakat dan - Kecamatan/
pemangku Kelurahan
kepentingan lain - Dinas Sosial
dalam
penanganan
bencana
11.5.1.(b) Jumlah kota tangguh Penataan Penguarangan Mengurangi Jumlah kelurahan Program Sosialisasi, Komunikasi, Informasi BPBD
bencana yang Ruang probabilitas dan lokasi/kelurahan tangguh terhadap Penanggulangan dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana
terbentuk. Kesiapan risiko bencana tempat tinggal risiko bencana alam Bencana Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana); kerjasama
penanganan pada kelurahan- penduduk semakin bertambah Penguatan Kapasitas Kawasan untuk dengan:
bencana kelurahan rawan miskin/rentan terkena Pencegahan dan Kesiapsiagaan - Dinas PRKP
bencana dalam bencana - Dinas PUPR
- Kecamatan/
Kelurahan
- Dinas Sosial
VI-18
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
11.5.1.(c) Jumlah sistem Penataan Pengoperasian Menyediakan sistem Sistem peringatan dini Program Penyusunan Kajian Risiko Bencana BPBD
peringatan dini cuaca Ruang sistem peringatan peringatan dini cuaca cuaca dan iklim serta Penanggulangan Kabupaten/Kota
dan iklim serta Kesiapan dini yang efektif dan iklim serta kebencanaan Bencana Pengelolaan dan Pemanfaatan kerjasama
kebencanaan. penanganan bagi masyarakat kebencanaan meningkat semakin Sistem Informasi Kebencanaan dengan:
bencana dan forum menjangkau seluruh Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi - Dinas PRKP
kebencanaan wilayah kota Bencana Kabupaten/Kota - Dinas PUPR
dengan - Kecamatan/
memberitakan Kelurahan
informasi cuaca - Dinas Sosial
dan iklim - BMKG
beberapa waktu
ke depan, serta
peluang terjadi
bencana dan
daerah yang akan
terdampak
11.5.2.(a) Jumlah kerugian Penataan meningkatkan Mengurangi kerugian jumlah kerugian Program Sosialisasi, Komunikasi, Informasi BPBD
ekonomi langsung Ruang kesiagaan dan ekonomi pada ekonomi pada Penanggulangan dan N48Edukasi (KIE) Rawan
akibat bencana. Kesiapan respon terhadap penduduk di bawah penduduk di bawah Bencana Bencana Kabupaten/Kota (Per Jenis kerjasama
penanganan dampak bencana garis kemiskinan yang garis kemiskinan Bencana) dengan:
bencana untuk terkena dampak semakin berkurang Penguatan Kelembagaan Bencana - Dinas PRKP
meminimalkan bencana alam atau tidak ada Kabupaten/Kota - Dinas PUPR
kerugian ekonomi Kerjasama antar Lembaga dan - Kecamatan/
Kemitraan dalam Kelurahan
Pengelolaan dan Pemanfaatan - Dinas Sosial
Sistem Informasi Kebencanaan
Penanganan Pascabencana
Kabupaten/Kota
Pengembangan Kapasitas Tim
Reaksi Cepat (TRC) Bencana
Kabupaten/Kota
VI-19
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
11.6.1.(a) Persentase sampah Pengelolaan Meningkatkan Meningkatnya Persentase sampah Program Pengelolaan Koordinasi dan Sinkronisasi Dinas LH
perkotaan yang Layanan Kota; kapasitas persentase sampah perkotaan yang Persampahan Penyediaan Prasarana dan Sarana
tertangani. pengangkutan dan perkotaan yang tertangani mencapai Pengelolaan Persampahan; kerjasama
kapasitas tertangani 85 % Penyusunan dan Pelaksanaan dengan:
pengolahan Penilaian Kinerja Pengelolaan - Dinas PRKP
sampah di TPA Sampah; - Dinas PUPR
sesuai dengan Monitoring dan Evaluasi Pemenuhan - Kecamatan/
kriteria lingkungan Target dan Standar Pelayanan Kelurahan
hidup Pengelolaan Sampah;
11.7.1.(a) Jumlah kota hijau yang Penataan Menyediakan Mempertahankan Tersedianya ruang Program Pengelolaan Penyusunan dan Penetapan Rencana Dinas LH
menyediakan ruang Ruang kawasan RTH ketersediaan ruang terbuka hijau kota Keanekaragaman Pengelolaan Keanekaragaman
terbuka hijau di Lingkungan dengan terbuka hijau kota seluas 30 % dari luas Hayati (KEHATI) Hayati; kerjasama
kawasan perkotaan Pengelolaan mengoptimalkan wilayah kota Pengelolaan Taman dengan:
metropolitan dan kota Layanan Kota; fungsi ekologi, Keanekaragaman Hayati di Luar - Dinas PRKP
sedang. Kesiapan sosial budaya dan Kawasan Hutan; - Dinas PUPR
penanganan sosial ekonomi, Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
bencana dan mengendali- (RTH).
Kualitas kan lahan
kehidupan bervegetasi
keluarga terkonversi
Perekanomian menjadi lahan
dan Lapangan terbangun.
kerja
11.b.1* Proporsi pemerintah Penataan Menyelesaikan Menyediakan Dokumen strategis Program Sosialisasi, Komunikasi, Informasi BPBD
kota yang memiliki Ruang dokumen strategis dokumen strategi pengurangan risiko Penanggulangan dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana
dokumen strategi Pengelolaan PRB dan pengurangan risiko bencana alam tingkat Bencana Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana) kerjasama
pengurangan risiko Layanan Kota; internaliasinya ke bencana alam tingat nasional, provinsi, Pengelolaan Risiko Bencana dengan:
bencana. Kesiapan dalam dokumen nasional, provinsi, kepulauan nias dan Kabupaten/Kota - Dinas PRKP
penanganan perencanaan dan kepulauan nias dan kabupaten telah - Dinas PUPR
bencana pembangunan kabupaten tersedia - Kecamatan/
kota Kelurahan
- Dinas Sosial
VI-20
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
11.b.2* Dokumen strategi Penataan Menyelesaikan Menyediakan Dokumen strategis Program Sosialisasi, Komunikasi, Informasi BPBD
pengurangan risiko Ruang dokumen strategis dokumen strategi pengurangan risiko Penanggulangan dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana
bencana (PRB) tingkat Lingkungan PRB dan pengurangan risiko bencana alam tingkat Bencana Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana) kerjasama
daerah. Hidup internaliasinya ke bencana alam tingat nasional, provinsi, Pengelolaan Risiko Bencana dengan:
Kesiapan dalam dokumen nasional, provinsi, kepulauan nias dan Kabupaten/Kota - Dinas PRKP
penanganan perencanaan dan kepulauan nias dan kabupaten telah - Dinas PUPR
bencana pembangunan kabupaten tersedia - Kecamatan/
kota Kelurahan
- Dinas Sosial
12 Pola Produksi 12.4.2.(a) Jumlah limbah B3 yang Lingkungan Memaksimalkan Meningkatnya jumlah Jumlah limbah B3 Program Penyimpanan Dinas LH
dan Konsumsi terkelola dan proporsi Hidup penanganan limbah B3 yang yang terkelola sesuai Pengendalian Bahan Sementara Limbah B3
limbah B3 yang diolah Pengelolaan limbah B3 pada terkelola sesuai dengan peraturan Berbahaya Pengumpulan Limbah kerjasama
sesuai peraturan Layanan Kota; fasilias rumah dengan peraturan perundangan terus Dan Beracun (B3) Dan B3 dalam 1 (satu) dengan:
perundangan (sektor sakit dan kawasan perundangan meningkat Limbah Bahan Daerah Kabupaten/Kota - Dinas PRKP
industri). pabrik. Berbahaya Dan - Dinas PUPR
Beracun (Limbah B3)
12.5.1.(a) Jumlah timbulan Lingkungan Mendorong Meningkatnya jumlah Jumlah timbulan Program Pengelolaan Pengurangan Sampah dengan Dinas LH
sampah yang didaur Hidup perilaku timbulan sampah yang sampah yang didaur Persampahan melakukan Pembatasan, Pendauran
ulang. Pengelolaan masyarakat diatur ulang ulang meningkat Ulang dan Pemanfaatan Kembali; kerjasama
Layanan Kota; mengurangi mencapai 33 % Penerbitan Izin Pendaurulangan dengan:
produksi sampah Sampah/ Pengelolaan Sampah, - Dinas PRKP
dan memisahkan Pengangkutan Sampah dan - Dinas PUPR
jenis sampah, Pemrosesan Akhir Sampah yang - Kecamatan/
serta Diselenggarakan oleh Swasta; Kelurahan
memanfaatkan Peningkatan Peran serta Masyarakat
sampah untuk dalam Pengelolaan Persampahan
penggunaan lain
(produk ekonomis,
kompos dan bank
sampah)
12.6.1.(a) Jumlah perusahaan Lingkungan Sosialisasi dan Meningkatnya jumlah Jumlah perusahaan Program Sosialisasi sertifikasi SNI Dinas LH
yang menerapkan Hidup pemberian perusahaan yang yang menerapkan Pengendalian ISO 14001 untuk
sertifikasi SNI ISO insentif bagi menerapkan sertifikasi SNI ISO Pencemaran perusahaan; kerjasama
14001. perusahaan yang sertifikasi SNI ISO 14001 meningkat Dan/Atau Kerusakan Pendampingan penerapan dengan:
menerapkan SNI 14001. Lingkungan Hidup sertifikasi SNI ISO 14001 - Dinas
ISO 14001 oleh perusahaan Kesehatan
VI-21
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
12.7.1.(a) Jumlah produk ramah Lingkungan Sosialisasi dan Meningkatnya jumlah Jumlah produk ramah Program Pembinaan Inventarisasi dan identifikasi produk Dinas LH
lingkungan yang Hidup pemberian produk ramah lingkungan yang Dan ramah lingkungan Pendampingan
teregister. insentif bagi lingkungan yang teregister meningkat Pengawasan proses registrasi produk ramah kerjasama
produk ramah teregister. Terhadap Izin lingkungan Insentif penghargaan, dengan:
lingkungan Lingkungan Dan Izin promosi dan bantuan produk ramah - Dinas
terregister Perlindungan Dan ingkungan Kesehatan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup(PPLH)
12.8.1.(a) Jumlah fasilitas publik Penataan Pelaksanaan SPM Meninkatnya fasilitas Fasilitas publik yang Program Koordinasi Koordinasi Perencanaan Bidang Bappeda
yang menerapkan ruang; pada fasilitas publik yang menerapkan standar Dan Sinkronisasi Infrastruktur dan Kewilayahan
Standar Pelayanan Kualitas publik yang menerapkan standar pelayanan masyarakat Perencanaan kerjasama
Masyarakat (SPM) dan lingkungan mencakup prinsip pelayanan masyarakat semakin meningkat Pembangunan Daerah dengan:
teregister. hidup; konsumsi dan - Dinas LH
Pertumbuhan produksi - Dinas Koperasi
perekonomian berkelanjutan
kota secara bertahap
pada beberapa
fasilitas publik
(pasar dan
destinasi wisata
yang dikelola
pemerintah kota,
serta pusat
perbelanjaan)
13 Perubahan Iklim 13.1.1* Dokumen strategi Penataan Menyelesaikan Menyediakan Dokumen strategis Program Sosialisasi, Komunikasi, Informasi BPBD
dan Dampaknya pengurangan risiko Ruang dokumen strategis dokumen strategi pengurangan risiko Penanggulangan dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana
bencana (PRB) tingkat Kesiapan PRB dan pengurangan risiko bencana alam tingkat Bencana Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana) kerjasama
nasional dan daerah. penanganan internaliasinya ke bencana alam tingat nasional, provinsi, Pengelolaan Risiko Bencana dengan:
bencana dalam dokumen nasional, provinsi, kepulauan nias dan Kabupaten/Kota - Dinas PRKP
perencanaan dan kepulauan nias dan kabupaten telah - Dinas PUPR
pembangunan kabupaten tersedia - Kecamatan/
kota Kelurahan
- Dinas Sosial
VI-22
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
TPB STRATEGIS PELAKSANA
13.1.2* Jumlah korban Penataan meningkatkan Mengurangi Jumlah penduduk Program Penyusunan Rencana BPBD
meninggal, hilang dan Ruang kesiagaan mitigasi penduduk miskin/rentan Penanggulangan Penanggulangan Bencana
terkena dampak Kesiapan dan respon miskin/rentan menjadi korban dan Bencana Kabupaten/Kota; kerjasama
bencana per 100.000 penanganan terhadap dampak menjadi korban dan terdampak oleh Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dengan:
orang. bencana bencana untuk terdampak oleh bencana semakin dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana - Dinas PRKP
meminimalkan bencana menurun Kabupaten/Kota (Per Jenis Bencana); - Dinas PUPR
korban dan Pelayanan Penyelamatan dan - Kecamatan/
dampaknya Evakuasi Korban Bencana; Kelurahan
- Dinas Sosial
15 Ekosistem 15.9.1.(a) Dokumen rencana Penataan Penyusunan kajian Tersedianya dokumen Dokumen rencana Program Pengelolaan Penyusunan dan Penetapan Rencana Dinas LH
Daratan, Hutan pemanfaatan Ruang potensi dan rencana pemanfaatan pemanfaatan Keanekaragaman Pengelolaan Keanekaragaman
dan keanekaragaman Lingkungan ketahanan keanekaragaman keanekaragaman Hayati (KEHATI) Hayati; kerjasama
Keanekaragaman hayati. Hidup keanekaragaman hayati hayati tersedia Pengelolaan Taman dengan:
Hayati hayati (ekosistem, Keanekaragaman Hayati di Luar - Dinas
spesies, atau Kawasan Hutan; Kesehatan
genetik) di wilayah Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
kota (RTH).
15.1.1.(a) Proporsi tutupan Penataan Memaksimalkan Bertambahnya Proporsi tutupan Program Pengelolaan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Dinas LH
hutan terhadap luas ruang; mempertahankan proporsi tutupan hutan minimal sama Keanekaragaman (RTH).
lahan keseluruhan. Kualitas keberadaan hutan dengan penetapan Hayati (KEHATI) kerjasama
lingkungan pepohonan yang kawasan hutan dengan:
hidup; sudah tumbuh - Dinas
Kesiapsiagaan pada kawasan Kesehatan
penangananan yang
bencana dikembangkan
VI-23
Tabel 6.2 Rekomendasi Pencapaian TPB Dengan Percepatan (Butuh Upaya Tambahan)
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
1 Mengakhiri 1.2.1* Persentase penduduk yang Kesehatan keluarga Menyiapkan data Menurunnya Persentase Perlindungan Dan Pendataan Fakir Miskin Dinas Sosial
Kemiskinan hidup di bawah garis Perekonomian dan penduduk yang hidup di persentase penduduk di bawah Jaminan Sosial Cakupan Daerah
dalam Segala kemiskinan nasional, lapangan kerja bawah garis kemiskinan penduduk di garis kemiskinan Kabupaten/Kota;
Bentuk menurut jenis kelamin dan yang lebih akurat dan bawah garis menurun mencapai Fasilitasi Bantuan Sosial
Dimanapun kelompok umur. terkini kemiskinan 5,3 % Kesejahteraan Keluarga;
Fasilitasi Bantuan
Pengembangan Ekonomi
Masyarakat
1.3.1.(b) Proporsi peserta Program Kualitas kehidupan Meningkatkan Meningkatnya Proporsi peserta Program Hubungan Penyelenggaraan Dinas
Jaminan Sosial Bidang keluarga kesadaran pelaku usaha tenaga kerja yang program jaminan Industrial Pendataan dan Informasi Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan. melaksanakan program dapat layanan sosial di bidang Sarana Hubungan Industrial
jaminan sosial bidang jaminan sosial ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial Tenaga
ketenagkerjaan dengan meningkat mencapai Kerja serta Pengupahan
data peserta dari 98 %
penduduk miskin yang
lebih akurat dan terkini
1.4.1.(j) Persentase penduduk umur Pengelolaan layanan Meningkatkan Meningkatnya Semua penduduk Program Fasilitasi Pembuatan Dinas Dukcapil
0-17 tahun dengan kota; kesadaran masyarakat persentase umur 0-17 tahun Rehabilitasi Sosial Nomor Induk
kepemilikan akta kelahiran. mengurus akta penduduk umur 0- memiliki akta Kependudukan, Akta
kelahiran dan 17 tahun dengan kelahiran meningkat Kelahiran, Surat Nikah, dan
penatalayanan akte kepemilikan akta Kartu Identitas Anak
kelahiran yang lebih kelahiran.
mudah diakases dan
proses cepat
1.4.1.(k) Persentase rumah tangga Kualitas kehidupan Memperluas jangkauan Meningkatnya Seluruh rumah Program Pencegahan Perumahan Dinas PRKP
miskin dan rentan yang keluarga jaringan listrik PLN bagi rumah tangga tangga miski dan Perumahan Dan dan Kawasan
sumber penerangan rumah tangga miskin miski dan rentan rentan memiliki Kawasan Permukiman Kumuh kerjasama
utamanya listrik baik dari dengan biaya murah memiliki sumber sumber penerangan Permukiman pada Daerah dengan :
PLN dan bukan PLN. penerangan listrik listrik baik dari PLN Kumuh Kabupaten/Kota - PT. PLN
dari PLN atau atau bukan PLN
bukan PLN
VI-24
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
1.a.1* Proporsi sumber daya yang Perekonomian dan Meningkatkan alokasi Meningkatnya Proporsi alokasi Perlindungan Dan Pengelolaan Data Fakir Bappeda
dialokasikan oleh Lapangan Kerja; sumberdaya oleh proporsi alokasi pemerintah secara Jaminan Sosial Miskin Cakupan Daerah
pemerintah secara langsung pemerintah kabupaten pemerintah secara langsung untuk Kabupaten/Kota Kerjasama
untuk program untuk program langsung untuk program pengentasan dengan :
pemberantasan kemiskinan program kemiskinan bagi - Dinas Sosial
kemiskinan. berdasarkan data pengentasan seluruh penduduk
penduduk yang hidup di kemiskinan miskin dan renan
bawah garis kemiskinan
yang lebih akurat dan
terkini
2 Menghilangkan 2.2.1.(a) Prevalensi stunting (pendek Kualitas kehidupan Menyelamatkan bayi Meningkatnya Prevalensi stunting Program Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan
Kelaparan, dan sangat pendek) pada keluarga stunting yang berasal prevalensi stunting (pendek dan sangat Peningkatan dalam Penganekaragaman Kerjasama dgn :
Mencapai anak di bawah dua dari keluarga miskin, (pendek dan pendek) pada anak di Diversifikasi Dan Konsumsi Pangan Berbasis - Dinas Sosial
Ketahanan tahun/baduta. memberdayakan sangat pendek) bawah dua Ketahanan Pangan Sumber Daya Lokal - Dinas
Pangan dan ibu/keluarga memenuhi pada anak di tahun/baduta Masyarakat Ketahanan
Gizi yang Baik, kebutuhan pangan dari bawah dua menurun mencapai Pangan
serta pekarangan dan tahun/baduta. 8,0 %
Meningkatkan meragamkan bahan
Pertanian pangan beragam dan
Berkelanjutan cara pengolahan
pangan
2.2.2.(b) Persentase bayi usia kurang Kualitas kehidupan Mendorong ibu yang Meningkatknya Persentse bayi PROGRAM Pelaksanaan Dinas Kesehatan
dari 6 bulan yang keluarga memiliki bayi persentse bayi kurang 6 bulan PEMBERDAYAAN Pembangunan Keluarga Kerjasama dgn :
mendapatkan ASI eksklusif. memberikan ASI kurang 6 bulan mendapatkan ASI DAN PENINGKATAN melalui Pembinaan - Dinas Sosial
ekskulsif, mendapatkan ASI eksklusif meningkat KELUARGA Ketahanan dan - Dinas
memiliki penyetahuan eksklusif mencapau 70,0 % SEJAHTERA (KS) Kesejahteraan Keluarga Ketahanan
bagaimana Pangan
menyediakan makan
bernutrisi dan bersih
bagi ibu bayi; serta
memiliki kebiasaan
menanam di
pekarangan dan
meragamkan bahan
pangan dan cara
pengolahan pangan.
VI-25
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
3 Menjamin 3.1.2* Proporsi perempuan Kualitas kehidupan Meningkatan kualitas Meningkatnya Meningkatnya Program Penyediaan Fasilitas Dinas Kesehatan
Kehidupan pernah kawin umur 15-49 keluarga dan kompetensi tenaga perempuan yang perempuan yang Pemenuhan Upaya Pelayanan Kesehatan
yang Sehat dan tahun yang proses kesehatan bertugas proses melahirkan proses melahirkan Kesehatan untuk UKM dan UKP
Meningkatkan melahirkan terakhirnya menolong kelahiran ditolong oleh ditolong oleh tenaga Perorangan Dan Kewenangan
Kesejahteraan ditolong oleh tenaga yang berkualitas tenaga kesehatan kesehatan terlatih Upaya Kesehatan DaerahKabupaten/Kota
Seluruh kesehatan terlatih. didukung oleh sarana terlatih meningkat mencapau Masyarakat
Penduduk dan prasarana 96,7 % Perencanaan Kebutuhan
Semua Usia persalinan. dan
Pendayagunaan
Sumberdaya Manusia
Kesehatan untuk UKP
dan
UKM di Wilayah
Kabupaten/Kota
3.3.2.(a) Insiden Tuberkulosis (ITB) Pengelolaan layanan Menekan insiden Menurunannya Insiden Tuberkulosis Program Pengelolaan Pelayanan Dinas Kesehatan
per 100.000 penduduk. kota; tuberkulosis dan isiden Tuberkulosis (ITB) per 100.000 Pemenuhan Kesehatan Orang
Kualitas kehidupan menyembuhkan (ITB) per 100.000 penduduk menurun Upaya Kesehatan Terduga Tuberkulosis
keluarga penderita ITB, penduduk. mencapai 146 Perorangan Dan Penyelenggaraan Sistem
melakukan Upaya Kesehatan Informasi Kesehatan
pemantauan dan Masyarakat secara Terintegrasi
dukungan fasilitas
pengobatan
3.4.1.(a) Persentase merokok pada Pengelolaan layanan Menekan perilaku Menurunnya Persentase remaja PROGRAM Pengelolaan Pelayanan Dinas Kesehatan
penduduk umur ≤18 tahun. kota; merokok pada remaja persentase remaja merokok pada PEMENUHAN Promosi Kesehatan
Kualitas kehidupan melalui pengawasan di merokok pada penduduk umur ≤18 UPAYA KESEHATAN Kerjasama dgn :
keluarga sekolah, kelompok dan penduduk umur tahun menurun PERORANGAN - Satpol
ruang publik, serta ≤18 tahun. mencapai 8,3 % DAN UPAYA - Dinas
mendorong agar hidup KESEHATAN Pemberdayaan Pendidikan
lebih sehat. MASYARAKAT Perlindungan Masyarakat
dalam rangka Ketentraman
PROGRAM dan Ketertiban Umum
PENINGKATAN Pengadaan dan
KETENTERAMAN Pemeliharaan Sarana dan
DAN KETERTIBAN Prasarana Ketentraman
UMUM dan Ketertiban Umum"
VI-26
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
3.5.1.(e) Prevalensi penyalahgunaan Pengelolaan layanan Mengawasi, menindak Menurunnya Prevalensi Pembinaan Dan Penyusunan Program Badan
narkoba. kota; dan merehabilitasi prevalensi penyalahgunaan Pengembangan Kerja di Bidang Kesbangpol
Kualitas kehidupan pelaku penyalahgunaan penyalahgunaan narkoba menurun Ketahanan Ketahanan Ekonomi,
keluarga narkoba terutama pada narkoba. mencapai 340 kasus Ekonomi, Sosial, Sosial, Budaya dan Kerjasama dgn :
anak remaja Dan Budaya Fasilitasi Pencegahan - Satpol
Penyalagunaan - Kepolisian
Narkotika, Fasilitasi - BNPB
Kerukunan Umat - Dinas Kesahatan
Beragama dan Penghayat
Kepercayaan di Daerah
3.5.2* Konsumsi alkohol (liter per Kualitas kehidupan Mengawasi, menindak Konsumsi alkohol Konsumsi alkohol Pembinaan Dan Penyusunan Program Badan
kapita) oleh penduduk keluarga dan merehabilitasi (liter per kapita) (liter per kapita) oleh Pengembangan Kerja di Bidang Kesbangpol
umur ≥ 15 tahun dalam pelaku konsumsi oleh penduduk penduduk umur ≥ 15 Ketahanan Ketahanan Ekonomi,
satu tahun terakhir. alkohol terutama pada umur ≥ 15 tahun tahun dalam satu Ekonomi, Sosial, Sosial, Budaya dan Kerjasama dgn :
anak remaja dalam satu tahun tahun terakhir. Dan Budaya Fasilitasi Pencegahan - Satpol
terakhir. Penyalagunaan - Kepolisian
Narkotika, Fasilitasi - Dinas Kesahatan
Kerukunan Umat
Beragama dan Penghayat
Kepercayaan di Daerah
3.8.1.(a) Unmet need pelayanan Pengelolaan layanan Memberikan metoda Menurunnya Persentase Program Pengadaan Prasarana dan Dinas kesehatan
kesehatan. kota; dan sarana dan persentase penduduk yang Pemenuhan Upaya Pendukung Fasilitas
Kualitas kehidupan prasarana pelayanan penduduk yang Unmet Need Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kerjasama
keluarga kesehatan bagi Unmet Need Pelayanan Kesehatan Perorangan Dan dengan:
penduduk yang tidak pelayanan berkurang menjadi Upaya Kesehatan Penyediaan Layanan - Dinas Sosial
mampu dan tidak mau kesehatan 5,7 % Masyarakat Kesehatan untuk UKM
mendapatkan dan UKP Rujukan Tingkat
pelayanan kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
Penyelenggaraan Sistem
Informasi Kesehatan
secara Terintegrasi
3.8.2* Jumlah penduduk yang Pengelolaan layanan Meningkatkan Meningkatnya Jumlah penduduk Program Pengelolaan Jaminan Dinas kesehatan
dicakup asuransi kesehatan kota; kepesertaan penduduk jumlah penduduk yang tercakup dalam Pemenuhan Upaya Kesehatan Masyarakat
atau sistem kesehatan Kualitas kehidupan tercakup dalam sistem yang tercakup dala asuransi kesehatan Kesehatan Kerjasama
masyarakat per 1000 keluarga asuransi / jaminan asuransi kesehatan atau sistem Perorangan dan dengan:
penduduk. kesehatan atau sistem kesehatan Upaya Kesehatan - BPJS
kesehatan masyarakat semakin Masyarakat
masyarakat meningkat
VI-27
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
3.a.1* Persentase merokok pada Pengelolaan layanan Menekan perilaku Menurunnya Persentase remaja PROGRAM Pengelolaan Pelayanan Dinas Kesehatan
penduduk umur ≥15 tahun. kota; merokok pada remaja persentase remaja merokok pada PEMENUHAN Promosi Kesehatan
Kualitas kehidupan dan dewasa melalui merokok pada penduduk umur >= 15 UPAYA KESEHATAN Kerjasama dgn :
keluarga pengendalian kegiatan penduduk umur tahun menurun PERORANGAN - Satpol
merokok di sekolah, >=15 tahun. DAN UPAYA - Dinas PRKP
kelompok sosial, KESEHATAN Pemberdayaan - Dinas LH
tempat kerja ruang MASYARAKAT Perlindungan Masyarakat - Dinas
publik, serta dalam rangka Ketentraman Pendidikan
mendorong agar hidup PROGRAM dan Ketertiban Umum - Dinas
lebih sehat. PENINGKATAN Pengadaan dan Perhubungan
KETENTERAMAN Pemeliharaan Sarana dan
DAN KETERTIBAN Prasarana Ketentraman
UMUM dan Ketertiban Umum"
3.c.1* Kepadatan dan distribusi Pengelolaan layanan Memenuhi kebutuhan Meningkatnya dan Kepadatan dan Pengadaan tenaga Pengadaan tenaga Dinas Kesehatan
tenaga kesehatan. kota; tenaga kesehatan meratanya distribusi tenaga kesehatan berbasis kesehatan Lingkungan,
dalam pelaksanaan kepadatan dan kesehatan semakin disiplin ilmu tenaga laboratorium
tugas kesehatan, serta distribusi tenaga meningkat dan kesehatan tenaga Gizi,
meningkatkan kapasitas kesehatan. merata tenaga kefarmasian,
tenga kesehatan dokter umum dokter gigi
4 Menjamin 4.1.1* Proporsi anak-anak dan Pengelolaan layanan Melaksanakan Meningkatknya Meningkatkan Program Pemerataan Kuantitas Dinas
Kualitas remaja: (a) pada kelas 4, (b) kota; pemerataan proporsi anak-anak proporsi anak-anak Pengelolaan dan Kualitas Pendidik dan Pendidikan
Pendidikan tingkat akhir SD/kelas 6, (c) kemampuan guru dan remaja yang dan remaja yang Pendidikan Tenaga Kependidikan
yang Inklusif tingkat akhir SMP/kelas 9 mengajar matematika, mencapai standar mencapai standar bagi Satuan Pendidikan
dan Merata yang mencapai standar literari dan sain, dan kemampuan kemampuan Dasar, PAUD, dan
serta kemampuan minimum menilai hasil minimum dalam minimum dalam Pendidikan
Meningkatkan dalam: (i) membaca, (ii) pembelajaran membaca dan membaca (meningkat Nonformal/Kesetaraan
Kesempatan matematika. matematika kelas 4 lebih dari 63,2
Belajar % dan kelas 9 lebih
Sepanjang dari 36,7 %) dan
Hayat untuk matematika
Semua (meningkat kelas 4
lebih dari 31,9 % dan
kelas 9 lebih dari 25,0
%)
VI-28
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
4.1.1.(a) Persentase SD/MI Pengelolaan layanan Meningkatkan kualitas Meningkatkan Persentase SD/MI Program Pembinaan Kelembagaan Dinas
berakreditasi minimal B. kota; SD/MI melalui persentase SD/MI berakreditasi minimal Pengelolaan dan Manajemen Sekolah Pendidikan
peningkatan kualitas berakreditasi B meningkat lebih Pendidikan - SD
pengajar, perangkat, minimal B dari 96,7 % kerjasama dgn
ruang belajar dan Kementerian
silabus pembelajaran Agama
4.1.1.(b) Persentase SMP/MTs Pengelolaan layanan Meningkatkan kualitas Meningkatkan Meningkatkan Program Pembinaan Kelembagaan Dinas
berakreditasi minimal B. kota; SMP/MTs melalui persentase persentase SMP/MTs Pengelolaan dan Manajemen Sekolah Pendidikan
peningkatan kualitas SMP/MTs berakreditasi lebih Pendidikan - SMP
pengajar, perangkat, berakreditasi dari 93,3 % kerjasama dgn
ruang belajar dan minimal B Kementerian
silabus pembelajaran Agama
4.1.1.(d) Angka Partisipasi Kasar Pengelolaan layanan Meningkatkan Meningkatnya Tahun 2026, angka Program Pengelolaan Pendidikan Dinas
(APK) SD/MI/sederajat. kota; pemerataan kualitas APK partisipasi murni Pengelolaan Sekolah Dasar; Pendidikan
layanan sekolah dan SD/MI/sederajat SD/MI/sederajatt Pendidikan Pemerataan Kuantitas
guru serta mencapai 108,9 % dan Kualitas Pendidik dan kerjasama dgn
meningkatkan daya Tenaga Kependidikan Kementerian
tampung siswa agar bagi Satuan Pendidikan Agama
siswa dapat Dasar, PAUD, dan
berpatisipasi Pendidikan
Nonformal/Kesetaraan
4.1.1.(g) Rata-rata lama sekolah Pengelolaan layanan Meningkatkan capaian Meningkatnya Rata-rata lama Pengelolaan Pengelolaan Pendidikan Dinas
penduduk umur ≥15 tahun. kota; lama belajar yang rata-rata lama sekolah penduduk Pendidikan Sekolah Dasar Pendidikan
relevan dan efektif agar sekolah penduduk umur ≥15 tahun Sekolah Dasar
lama sekolah dapat umur ≥15 tahun. meningkat mencapai Pengelolaan Pendidikan
lebih cepat 12 tahun Sekolah Menengah
Pertama
4.4.1* Proporsi remaja dan Kualitas kehidupan Meningkatkan minat Meningkatnya Proporsi remaja dan Program Pembangunan Sarana, Dinas Pendidikan
dewasa dengan keluarga siswa memiliki proporsi remaja dewasa dengan Pengelolaan Prasarana dan Utilitas
keterampilan teknologi ketrampilan teknik dan dan dewasa ketrampilan TIK Pendidikan Sekolah
informasi dan komunikasi kejuruan agar dengan semakin meningkat
(TIK). mendapatkan ketrampilan TIK Pembinaan Minat, Bakat
pekerjaan yang layak dan Kreativitas Siswa
dan berwirausaha
Pembangunan
Laboratorium
VI-29
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Pengelolaan layanan Menjamin akses di Meningkatnya Partisipasi murni bagi Program Pengelolaan Pendidikan Dinas
Murni (APM) kota; semua tingkat APM bagi seluruh seluruh tingkat Pengelolaan Sekolah Dasar; Pendidikan
perempuan/laki-laki di (1) pendidikan dan tingkat pendidikan pendidikan Pendidikan Pemerataan Kuantitas
SD/MI/sederajat; (2) pelatihan kejuruan, dan Kualitas Pendidik dan
SMP/MTs/sederajat; (3) bagi masyarakat rentan Tenaga Kependidikan
SMA/SMK/MA/sederajat; termasuk penyandang bagi Satuan Pendidikan
dan Rasio Angka Partisipasi cacat, masyarakat Dasar, PAUD, dan
Kasar (APK) penduduk asli, dan Pendidikan
perempuan/laki-laki di (4) anak-anak dalam Nonformal/Kesetaraan
Perguruan Tinggi. kondisi rentan.
4.c.1* Persentase guru TK, SD, Pengelolaan layanan Meningkatnya Meningkatnya Persentase guru TK, Program Pendidik Pemerataan Kuantitas Dinas
SMP, SMA, SMK, dan PLB kota; kompetensi para TK, SD persentase guru SD, SMP, SMA, SMK, Dan Tenaga dan Kualitas Pendidik dan Pendidikan
yang bersertifikat pendidik. dan SMP TK, SD, SMP, SMA, dan PLB yang Kependidikan Tenaga Kependidikan
SMK, PLB yang bersertifikat pendidik bagi Satuan Pendidikan
bersertifikat meningkat mencapai Dasar, PAUD, dan
pendidik 85,66 % Pendidikan Nonformal/
Kesetaraan
8 Meningkatkan 8.1.1* Laju pertumbuhan PDB per Perekonomian dan Memulihkan laju Meningkatnya laju Laju pertumbuhan Program Fasilitasi Pengembangan Bappeda
Pertumbuhan kapita. Lapangan Kerja; pertumbuhan PDRB per pertumbuhan PDRB per tenaga Perekonomian Usaha Ekonomi
Ekonomi yang kapiita, khususnya PDRB per tenaga lebih dari 5,1 % Dan Masyarakat dalam kerjasama dgn:
Inklusif dan dengan mendorong kerja - Asisten Ekbang
Pembangunan Meningkatkan
Berkelanjutan, produktifitas dan - BPS
Kesempatan kreatifitas perdagangan
Pendapatan Asli Daerah
Kerja yang komoditi dan kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi,
Produktif dan yang terkait pariwisata Monitoring dan Evaluasi
Menyeluruh, Kebijakan Pengelolaan
serta Pekerjaan BUMD dan BLUD;
yang Layak
untuk Semua Pengendalian dan
Distribusi
Perekonomian;
Perencanaan dan
Pengawasan Ekonomi
Mikro kecil
Koordinasi, Sinkronisasi
dan Evaluasi Kebijakan
Energi dan Air
VI-30
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
8.10.1* Jumlah kantor bank dan Perekonomian dan Meningkatkan Meningkatnya Jumlah kantor Bank Program Koordinasi dan Dinas PMPTSP
ATM per 100.000 penduduk Lapangan Kerja; kemudahan akses jumlah kantor dan ATM per 100.000 Penyelenggaraan Sinkronisasi Pengendalian
dewasa masyarakat dan pelaku Bank dan ATM per penduduk dewasa Penataan Ruang Pemanfaatan Ruang kerjasama dgn:
usaha bertransaksi 100.000 penduduk meningkat Daerah Kabupaten/Kota - Dinas PUPR
dengan penyebaran dewasa
fasilitas kantor bank
dan ATM dan layanan
online
8.10.1.(a) Rata-rata jarak lembaga Perekonomian dan Meningkatkan Semakin dekatnya Dekatnya rata-rata Program Koordinasi dan Dinas PMPTSP
keuangan (Bank Umum). Lapangan Kerja; kemudahan akses rata-rata jarak jarak lembaga Penyelenggaraan Sinkronisasi Pengendalian
masyarakat dan pelaku lembaga keuangan keuangan (Bank Penataan Ruang Pemanfaatan Ruang kerjasama dgn:
usaha bertransaksi (Bank Umum). Umum) semakin Daerah Kabupaten/Kota - Dinas PUPR
dengan penyebaran dekat
fasilitas kantor bank
dan ATM dan layanan
online
8.10.1.(b) Proporsi kredit UMKM Perekonomian dan Memperkuat kapasitas Meningkatnya Proporsi UMKM Porgram Pemberdayaan Usaha Dinas Koperasi
terhadap total kredit. Lapangan Kerja; UMKM agar mampu proporsi kredit terhadap layanan Pemberdayaan Mikro yang Dilakukan
dan layak mengakses UMKM terhadap keuangan semakin Usaha Menengah, Melalui Pendataan, kerjasama
fasilitas permodalan, layanan keluangan besar Usaha Kecil, Dan Kemitraan, Kemudahan dengan :
bermitra dan Usaha Mikro Perijinan; Penguatan - BI
mendapatkan (UMKM) Kelembagaan dan
pendampingan Koordinasi dengan Para
mengembangkan Pemangku Kepentingan
produk unggulan (Pemberdayaan Melalui
Kemitraan Usaha Mikro
);
Pengembangan Usaha
Mikro dengan Orientasi
Peningkatan Skala Usaha
menjadi Usaha Kecil
8.2.1* Laju pertumbuhan PDB per Perekonomian dan Memulihkan laju Meningkatnya laju Laju pertumbuhan Program Koordinasi Perencanaan Bappeda
tenaga kerja/Tingkat Lapangan Kerja; pertumbuhan PDRB per pertumbuhan PDRB per tenaga Koordinasi Dan Bidang Perekonomian
pertumbuhan PDB riil per kapiita, khususnya PDRB per tenaga lebih dari 5,1 % Sinkronisasi dan SDA (Sumber Daya kerjasama dgn:
orang bekerja per tahun. dengan mendorong kerja Perencanaan Alam) - Asisten Ekbang
produktifitas dan Pembangunan - BPS
kreatifitas perdagangan Daerah
komoditi dan kegiatan
yang terkait pariwisata
VI-31
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
8.3.1* Proporsi lapangan kerja Kesehatan keluarga Meningkatkan Meningkatnya Proporsi lapagan Program Pelayanan Antarkerja di Dinas Koperasi
informal sektor non- Perekonomian dan kemampuan wirausaha, proporsi lapagan kerja informal sektor Penempatan Daerah Kabupaten/Kota
pertanian, berdasarkan lapangan kerja inovasi dan kreatifitas kerja informal non pertanian Tenaga Kerja Pelindungan PMI (Pra
jenis kelamin. tenaga kerja informal sektor non meningkat mencapai dan Purna Penempatan)
non pertanian pertanian. 34,39 % di Daerah
Kabupaten/Kota
Pengelolaan Informasi
Pasar Kerja
8.3.1.(c) Persentase akses UMKM Perekonomian dan Memperkuat Meningkatnya Proporsi akses Porgram Pemberdayaan Usaha Dinas Koperasi
(Usaha Mikro, Kecil, dan lapangan kerja produktifitas dan akses UMKM UMKM terhadap Pemberdayaan Mikro yang Dilakukan
Menengah) ke layanan kualitas terhadap layanan layanan keuangan Usaha Menengah, Melalui Pendataan, kerjasama
keuangan. pelaku/pengusaha keluangan meningkat mencapai Usaha Kecil, Dan Kemitraan, Kemudahan dengan :
UMKM agar mampu 34,9 % Usaha Mikro Perijinan; Penguatan - BI
dan layak mengakses (UMKM) Kelembagaan dan
fasilitas permodalan Koordinasi dengan Para
Pemangku Kepentingan
(Pemberdayaan Melalui
Kemitraan Usaha Mikro
);
Pengembangan Usaha
Mikro dengan Orientasi
Peningkatan Skala Usaha
menjadi Usaha Kecil
8.5.1* Upah rata-rata per jam Kesehatan keluarga Meningkatkan kualitas Meningkatnya Upah rata-rata per Program Pelayanan Antarkerja di Dinas
pekerja. Perekonomian dan kompetensi dan upah rata-rata per jam pekerja Penempatan Daerah Kabupaten/Kota Ketenagakerjaan
lapangan kerja produktifitas tenaga jam pekerja meningkat Tenaga Kerja Pelindungan PMI (Pra
kerja untuk mendapat dan Purna Penempatan)
kompensasi dari di Daerah
kegiatan ekonomi Kabupaten/Kota
Pengelolaan Informasi
Pasar Kerja
8.5.2* Tingkat pengangguran Kesehatan keluarga Meningkatkan Menurunnya Tingkat Program Pelayanan Antarkerja di Dinas
terbuka berdasarkan jenis Perekonomian dan kemampuan wirausaha, tingkat pengangguran Penempatan Daerah Kabupaten/Kota Ketenagakerjaan
kelamin dan kelompok lapangan kerja inovasi dan kreatifitas pengangguran terbuka menurun Tenaga Kerja Pelindungan PMI (Pra
umur. tenaga kerja atau terbuka mencapai 10,12 % dan Purna Penempatan)
angkatan kerja di Daerah
Kabupaten/Kota
Pengelolaan Informasi
Pasar Kerja
VI-32
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
8.5.2.(a) Tingkat setengah Kesehatan keluarga Meningkatkan Menurunnya Tingkat setengah Program Pelayanan Antarkerja di Dinas
pengangguran. Perekonomian dan kemampuan wirausaha, tingkat setengah pengangguran Penempatan Daerah Kabupaten/Kota Ketenagakerjaan
lapangan kerja inovasi dan kreatifitas pengangguran. menurun mencapai Tenaga Kerja Pelindungan PMI (Pra
tenaga kerja atau 19,11 % dan Purna Penempatan)
angkatan kerja di Daerah
Kabupaten/Kota
Pengelolaan Informasi
Pasar Kerja
8.6.1* Persentase usia muda (15- Kesehatan keluarga Meningkatkan Menurunnya Jumlah usia muda Program Pelayanan Antarkerja di Dinas
24 tahun) yang sedang tidak Perekonomian dan kemampuan wirausaha, persentase usia yangs sedang tidak Penempatan Daerah Kabupaten/Kota Ketenagakerjaan
sekolah, bekerja atau lapangan kerja inovasi dan kreatifitas muda yangs sekolah, bekerja atau Tenaga Kerja Pelindungan PMI (Pra
mengikuti pelatihan (NEET). tenaga kerja atau sedang tidak mengikuti pelatihan dan Purna Penempatan)
angkatan kerja sekolah, bekerja (NEET) terus di Daerah
atau mengikuti menurun Kabupaten/Kota
pelatihan (NEET) Pengelolaan Informasi
Pasar Kerja
8.9.1.(c) Jumlah devisa sektor Perekonomian dan Mengembangkan daya Meningkatnya Jumlah devisa sektor Program Pemasaran Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata
pariwisata. Lapangan Kerja; tarik wisata, jumlah devisa pariwisata meningkat Pariwisata Dalam dan Luar Negeri
kemudahan akses dan sektor pariwisata mencapai 40 % Daya Tarik, Destinasi dan Kerjasama dgn :
amenitas agar menarik Kawasan Strategis - Dinas Koperasi
kunjungan wisatawan Pariwisata Kota - Dinas
mancanegara dan Program Ketenagakerjaan
mendorong kemudahan Peningkatan Daya Pengelolaan Daya Tarik - Dinas
bagi pelaku wisata Tarik Destinasi Wisata Kota Perhubungan
Pariwisata - Dinas PUPR
- Dinas LH
8.9.2* Jumlah pekerja pada Kesehatan keluarga Meningkatkan Meningkatnya Jumlah pekerja pada Program Pengelolaan Daya Tarik Dinas Pariwisata
industri pariwisata dalam Perekonomian dan keramahan, jumlah pekerja industri pariwisata Peningkatan Daya Wisata Kota
proporsi terhadap total lapangan kerja kemampuan wirausaha pada industri meningkat Tarik Destinasi Kerjasama dgn :
pekerja. yang inovatif dan pariwisata Pariwisata - Dinas Koperasi
kreatif pada pekerja - Dinas
dan pelaku wisata Ketenagakerjaan
VI-33
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
9 Membangun 9.2.1.(a) Laju pertumbuhan PDB Perekonomian dan Meningkatkan Meningkatnya laju Laju pertumbuhan Program Koordinasi Kajian Monitoring dan Dinas Koperasi
Infrastruktur industri manufaktur. Lapangan Kerja; produktifitas, kontribusi pertumbuhan industri manufaktur Dan Sinkronisasi Evaluasi Pertumbuhan
yang Tangguh, sosial dan ramah industri meningkat lebih Perencanaan Ekonomi Kerjasama dgn :
Meningkatkan lingkungan dari manufaktur tinggi dari Pembangunan - Dinas
Industri Inklusif kegiatan industri yang pertumbuhan PDRB Daerah Ketenagakerjaan
dan ada, dan menyiapkan
Berkelanjutan, kawasan industri baru
serta
Mendorong
Inovasi
9.2.2* Proporsi tenaga kerja pada Kesehatan keluarga Meningkatkan Meningkatnya Proporsi tenaga kerja Program Pelayanan Antarkerja di Dinas
sektor industri manufaktur. Perekonomian dan kompetensi dan proporsi tenaga pada sektor industri Penempatan Daerah Kabupaten/Kota Ketenagakerjaan
lapangan kerja kualitas tenaga kerja kerja pada sektor manufaktur Tenaga Kerja Pelindungan PMI (Pra
sesuai dengan industri meningkat dan Purna Penempatan) Kerjasama dgn :
kebutuhan sektor manufaktur di Daerah - Dinas Koperasi
industri manufaktur Kabupaten/Kota
Pengelolaan Informasi
Pasar Kerja
9.3.1* Proporsi nilai tambah Perekonomian dan Meningkatkan Meningkatnya Proporsi nilai tambah Program Pelayanan Antarkerja di Dinas
industri kecil terhadap total Lapangan Kerja; kemampuan wirausaha, proporsi nilai industri kecil Penempatan Daerah Kabupaten/Kota Ketenagakerjaan
nilai tambah industri. inovasi dan kreatifitas tambah industri terhadap total nilai Tenaga Kerja Pelindungan PMI (Pra
tenaga kerja dan kecil terhadap tambah industri dan Purna Penempatan) Kerjasama dgn :
pelaku usaha industri total nilai tambah meningkat di Daerah - Dinas Koperasi
kecil industri. Kabupaten/Kota
Pengelolaan Informasi
Pasar Kerja
9.3.2* Proporsi industri kecil Perekonomian dan Memperkuat Meningkatnya Akses industri kecil Porgram Pemberdayaan Usaha Dinas
dengan pinjaman atau Lapangan Kerja; produktifitas dan akses industri kecil terhadap layanan Pemberdayaan Mikro yang Dilakukan Ketenagakerjaan
kredit. kualitas terhadap layanan pinjaman meningkat Usaha Menengah, Melalui Pendataan,
pelaku/pengusaha pinjaman 6,7 % Usaha Kecil, Dan Kemitraan, Kemudahan Kerjasama dgn :
industri kecil agar Usaha Mikro Perijinan; Penguatan - Dinas Koperasi
mampu dan layak (UMKM) Kelembagaan dan - BI
mengakses fasilitas Koordinasi dengan Para
permodalan Pemangku Kepentingan
(Pemberdayaan Melalui
Kemitraan Usaha Mikro
);
Pengembangan Usaha
Mikro dengan Orientasi
Peningkatan Skala Usaha
menjadi Usaha Kecil
VI-34
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
10 Mengurangi 10.1.1.(a) Persentase penduduk yang Kesehatan keluarga Menyiapkan data Menurunnya Persentase Perlindungan Dan Pendataan Fakir Miskin Dinas Sosial
Kesenjangan hidup di bawah garis Perekonomian dan penduduk yang hidup di persentase penduduk di bawah Jaminan Sosial Cakupan Daerah
Intra- dan kemiskinan nasional, lapangan kerja bawah garis kemiskinan penduduk di garis kemiskinan Kabupaten/Kota;
Antarnegara menurut jenis kelamin dan yang lebih akurat dan bawah garis menurun mencapai Fasilitasi Bantuan Sosial
kelompok umur. terkini kemiskinan 5,3 % Kesejahteraan Keluarga;
Fasilitasi Bantuan
Pengembangan Ekonomi
Masyarakat
10.4.1.(b) Proporsi peserta Program Perekonomian dan Meningkatkan Meningkatnya Proporsi peserta Program Hubungan Penyelenggaraan Dinas
Jaminan Sosial Bidang Lapangan Kerja; kesadaran pelaku usaha tenaga kerja yang program jaminan Industrial Pendataan dan Informasi Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan. melaksanakan program dapat layanan sosial di bidang Sarana Hubungan Industrial
jaminan sosial bidang jaminan sosial ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial Tenaga
ketenagkerjaan dengan meningkat mencapai Kerja serta Pengupahan
data peserta dari 98 %
penduduk miskin yang
lebih akurat dan terkini
16 Menguatkan 16.1.1.(a) Jumlah kasus kejahatan Pemgelolaan Menekan potensi Menurunnya Jumlah kasus Program KoordinasiPenyelenggaraan Badan
Masyarakat pembunuhan pada satu pelayanan masyarakat terjadinya kekerasan di jumlah kasus kejahatan Peningkatan Ketentraman dan Kesbangpol
yang Inklusif tahun terakhir. tingkat keluarga dan kejahatan pembunuhan dalam Ketentraman Dan Ketertiban Umum serta
dan Damai lingkungan dan pembunuhan satu tahun menurun Ketertiban Umum Perlindungan Masyarakat
untuk memberikan pemulihan dalam satu tahun Tingkat Kabupaten/Kota
Pembangunan yang adil bagi korban
Berkelanjutan, kekerasan
Menyediaan 16.1.3.(a) Proporsi penduduk yang Pemgelolaan Menekan potensi Menurunnya Proporsi penduduk Program KoordinasiPenyelenggaraan Badan
Akses Keadilan menjadi korban kejahatan pelayanan masyarakat terjadinya kekerasan di proporsi penduduk yang menjadi korban Peningkatan Ketentraman dan Kesbangpol
untuk Semua, kekerasan dalam 12 bulan tingkat keluarga dan yang menjadi kejahatan kekerasan Ketentraman Dan Ketertiban Umum serta
dan terakhir. lingkungan dan korban kejahatan dalam satu tahun Ketertiban Umum Perlindungan Masyarakat
Membangun memberikan pemulihan kekerasan dalam menurun Tingkat Kabupaten/Kota
Kelembagaan yang adil bagi korban satu tahun
yang Efektif, kekerasan
Akuntabel, dan
Inklusif di
Semua
Tingkatan
VI-35
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
16.1.4* Proporsi penduduk yang Pemgelolaan Meningkatkan perasaan Meningkatnya Proporsi penduduk Program KoordinasiPenyelenggaraan Badan
merasa aman berjalan pelayanan masyarakat aman dan nyaman proporsi penduduk yang merasa aman Penyelenggaraan Ketentraman dan Kesbangpol
sendirian di area tempat dalam lingkungan yang merasa aman berjalan sendirian di Urusan Ketertiban Umum serta
tinggalnya. perumahan yang berjalan sendirian area tempat Pemerintahan Perlindungan Masyarakat
didukung perangkat di area tempat tinggalnya menurun. Umum Tingkat Kabupaten/Kota
penerangan, tinggalnya.
pemantauan keamanan
dan pengaduan bagi
masyarakat
16.5.1.(a) Indeks Perilaku Anti Korupsi Kapasitas Pengelolaan memperluas Meningkatnya Indeks Perilaku Anti Program Penyelenggaraan Inspektorat
(IPAK). Masyarakat pengembangan Indeks Perilaku Korupsi (IPAK) Penyelenggaraan Pengawasan Internal
pelayanan publik Anti Korupsi meningkat mencapai Pengawasan
berbasis online dan (IPAK). 4,26
tranparan yang
memberikan
kemudahan dan
kepastian
16.6.1.(a) Persentase peningkatan Kapasitas Pengelolaan Meningkatkan Meningkatnya Status Opini Wajar Program Penyusunan Road Map RB Inspektorat
Opini Wajar Tanpa Masyarakat profesionalitas dan status Opini Wajar Tanpa Pengecualian Penyelenggaraan Sosialisasi kebijakan Road
Pengecualian (WTP) atas humanitas serta Tanpa (WTP) atas Laporan Pengawasan Map RB;
Laporan Keuangan akuntabilitas laporan Pengecualian Keuangan Pemerintah Melaksanakan
Kementerian/ Lembaga dan (WTP) atas Kota dapat dicapai pengawasan dan penilaian
Pemerintah Daerah Laporan Keuangan thd 8 area perubahan
(Provinsi/Kabupaten/Kota). Pemerintah Kota
16.6.1.(b) Persentase peningkatan Kapasitas Pengelolaan Meningkatkan Meningkatnya Status Sistem Program Penyusunan Road Map RB Inspektorat
Sistem Akuntabilitas Kinerja Masyarakat profesionalitas dan status Sistem Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Sosialisasi kebijakan Road
Pemerintah (SAKIP) humanitas serta Akuntabilitas Pemerintah (SAKIP) Pengawasan Map RB;
Kementerian/Lembaga dan akuntabilitas laporan Kinerja Pemerintah Kota mencapai CC Melaksanakan
Pemerintah Daerah (SAKIP) Kota pengawasan dan penilaian
(Provinsi/ Kabupaten/Kota). thd 8 area perubahan
16.6.1.(d) Persentase instansi Kapasitas Pengelolaan Mewujudkan reformasi Meningkatnya Persentase instansi Program Penyelenggaraan Inspektorat
pemerintah yang memiliki Masyarakat birkorasi pada 8 area persentase instansi pemerintah yang Penyelenggaraan Pengawasan Internal
nilai Indeks Reformasi perubahan pemerintah yang memiliki nilai Indeks Pengawasan
Birokrasi Baik memiliki nilai Reformasi Birokrasi
Kementerian/Lembaga dan Indeks Reformasi Pemerintah Kota
Pemerintah Daerah Birokrasi meningkat mencapai
(Provinsi/ Kabupaten/Kota). Pemerintah Kota 46,7 %
VI-36
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
16.6.2.(a) Persentase Kepatuhan Kapasitas Pengelolaan Mewujudkan reformasi Meningkatnya Persentase Program Penyelenggaraan Inspektorat
pelaksanaan UU Pelayanan Masyarakat birkorasi pada 8 area Persentase Kepatuhan Penyelenggaraan Pengawasan Internal
Publik perubahan Kepatuhan pelaksanaan UU Pengawasan
Kementerian/Lembaga dan pelaksanaan UU Pelayanan Publik
Pemerintah Daerah Pelayanan Publik Pemerintah Kota
(Provinsi/ Kabupaten/Kota). Pemerintah Kota meningkat mencapai
83,3 %
17 Menguatkan 17.18.1.(d) Persentase indikator SDGs Kapasitas Pengelolaan mewujudkan sistem Meningkatnya Persentase indikator Program Analisis Kondisi Daerah, Bappeda
Sarana terpilah yang relevan Masyarakat monitoring indikator persentase SDGs terpilah yang Perencanaan, Permasalahan, dan Isu
Pelaksanaan dengan target. TPB yang terpadu, dan indikator SDGs relevan dengan target Pengendalian Dan Strategis Pembangunan
dan evaluasi pemenuhan terpilah yang meningkat Evaluasi Daerah
Merevitalisasi target relevan dengan Pembangunan Pengendalian, Evaluasi dan
Kemitraan target. Daerah Pelaporan Bidang
Global untuk Perencanaan
Pembangunan Pembangunan Daerah
Berkelanjutan
VI-37
Tabel 6.3 Rekomendasi Pencapaian TPB Upaya Tambahan
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
1 Mengakhiri 1.3.1.(a) Proporsi peserta jaminan Kualitas kehidupan Memberikan upaya Meningkatnya proporsi Proporsi peserta jaminan Program Pemenuhan Pengelolaan Jaminan Dinas
Kemiskinan kesehatan melalui SJSN keluarga perlindungan jaminan peserta jaminan kesehatan meningkat Upaya Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kesehatan
dalam Segala Bidang Kesehatan. Pengelolaan kesehatan bagi kesehatan menjadi mencapai 97 % Perorangan Dan
Bentuk Layanan Kota penduduk miskin dan Upaya Kesehatan Kerjasama dgn
Dimanapun rentan Masyarakat :
- BPJS
- Dinas Sosial
1.3.1.(c) Persentase penyandang Kualitas kehidupan Memberikan upaya Meningkatnya persentase Persentase penyandang Program Rehabilitasi Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial
disabilitas yang miskin keluarga perlindungan bagi penyandang disabilitas disabilitas yang miskin dan Sosial Dasar Penyandang
dan rentan yang Pengelolaan penyandang disabilitas yang miskin dan rentan rentan yang terpenuhi hak Disabilitas Terlantar,
terpenuhi hak dasarnya Layanan Kota yang miskin dan rentan yang terpenuhi hak dasarnya dan inklusivitas Anak Terlantar, Lanjut
dan inklusivitas. memiliki hak dasar dan dasarnya dan inklusivitas. meningkat mencapai dari Usia Terlantar, serta
inklusif. 40 % Gelandangan
Pengemis di Luar Panti
Sosial
1.3.1.(d) Jumlah rumah tangga Kualitas kehidupan Memberikan upaya Menurunya jumlah rumah Jumlah rumah tangga Program Pengelolaan Data Fakir Dinas Sosial
yang mendapatkan keluarga perlindungan bagi tangga yang mendapatkan yang mendapatkan Perlindungan Dan Miskin Cakupan
bantuan tunai Pengelolaan rumah tangga yang bantuan tunai bantuan tunai Jaminan Sosial Daerah
bersyarat/Program Layanan Kota miskin dan rentan bersyarat/Program bersyarat/Program Kabupaten/Kota
Keluarga Harapan. mendapatkan bantuan Keluarga Harapan. Keluarga Harapan semakin
tunasi menurun mencapai 55,04
bersyarat/Program %
Keluarga Harapan
1.4.1.(b) Persentase anak umur Kualitas kehidupan Menjamin anak umur Meningkatkan jumlah Persentase anak umur 12- Program Pemenuhan Pengelolaan Dinas
12-23 bulan yang keluarga 12-23 bulan dari anak 12-23 bulan 23 bulan yang menerima Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
menerima imunisasi Pengelolaan keluarga miskin/rentan menerima imunisasi dasar imunisasi dasar lengkap Perorangan Dan Balita
dasar lengkap. Layanan Kota menerima imunisasi lengkap meningkat mencapai 93,3 Upaya Kesehatan
dasar lengkap % Masyarakat
1.4.1.(c) Prevalensi penggunaan Kualitas kehidupan Menjamin pasangan Meningkatkan prevalensi Prevalensi penggunaan Program Pembinaan Pengendalian dan Dinas
metode kontrasepsi (CPR) keluarga usia subur dari penggunaan metode metode kontrasepsi (CPR) Keluarga Berencana Pendistribusian Kesehatan
semua cara pada Pengelolaan keluarga miskin/rentan kontrasepsi (CPR) semua semua cara pada (KB) Kebutuhan Alat dan
Pasangan Usia Subur Layanan Kota memiliki akses cara pada Pasangan Usia Pasangan Usia Subur Obat Kontrasepsi serta
(PUS) usia 15-49 tahun penggunaan metoda Subur (PUS) usia 15-49 (PUS) usia 15-49 tahun Pelaksanaan
yang berstatus kawin. kontrasepsi (CPR) tahun yang berstatus yang berstatus kawin Pelayanan KB di
semua cara kawin. meningkat mencapai 78,3 Daerah
% Kabupaten/Kota
VI-38
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
1.4.1.(g) Angka Partisipasi Murni Pengelolaan Menjamin anak dari Meningkatnya Angka Angka Partisipasi Murni Program Pengelolaan Dinas
(APM) SD/MI/sederajat. Layanan Kota masyarakat miskin dan Partisipasi Murni (APM) (APM) SD/MI/sederajat Pengelolaan Pendidikan Sekolah Pendidikan
rentan mendapat SD/MI/sederajat. menjadi 100 % Pendidikan Dasar
akses/berpartisipasi Kerjasama dgn
terhadap pendidikan :
SD/MI/sederajat - Dinas Sosial
- Kementerian
Agama
1.4.1.(h) Angka Partisipasi Murni Pengelolaan Menjamin anak dari Meningkatnya APM Angka partisipasi murni Program Pengelolaan Dinas
(APM) Layanan Kota masyarakat miskin dan SMP/MTs/sederajat SMP/MTs/sederajarat Pengelolaan Pendidikan Sekolah Pendidikan
SMP/MTs/sederajat. rentan mendapat mencapai 100 % Pendidikan Menengah Pertama
akses/berpartisipasi Kerjasama dgn
terhadap pendidikan :
SD/MI/sederajat - Dinas Sosial
- Kementerian
Agama
1.5.1.(b) Pemenuhan kebutuhan Kualitas kehidupan Membangun Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan Program Penanganan Perlindungan Sosial Dinas Sosial
dasar korban bencana keluarga ketahanan masyarakat pemenuhan kebutuhan dasar semua korban Bencana Korban Bencana Alam
sosial. Pengelolaan miskin dan rentan dasar korban bencana bencana sosial terpenuhi dan Sosial
Layanan Kota memenuhi kebutuhan sosial Kabupaten/Kota
dasar bencana sosial
1.a.2* Pengeluaran untuk Kualitas kehidupan Menjamin mobilisasi Meningkatnya persentasi Persentase pengeluaran Program Pengelolaan Koordinasi Bappeda
layanan pokok keluarga penyediaan sarana pengeluaran untuk untuk layanan pokok dari Keuangan Daerah Perencanaan
(pendidikan, kesehatan Pengelolaan pendidikan, kesehatan layanan pokok total belanja pemerintah Anggaran Belanja
dan perlindungan sosial) Layanan Kota dan perlindungan sosial (pendidikan, kesehatan meningkat mencapai Daerah
sebagai persentase dari yang memadai dan dan perlindungan sosial) (Pendidikan = 20`%,
total belanja pemerintah. terjangkau bagi dari total belanja Kesehatan = 15 %,
masyarakat miskin dan pemerintah Perlindungan sosial = 22
rentan %)
2 Menghilangk 2.1.1.(a) Prevalensi kekurangan Kualitas kehidupan Menjamin akses Menurunnya prevalensi Prevalensi anak balita Program Pemenuhan Pengelolaan Dinas
an gizi (underweight) pada keluarga makanan yang aman, kekurangan gizi pada anak kurang gizi meningkat Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
Kelaparan, anak balita. Pengelolaan bergizi dan cukup balita mencapai 11 % Perorangan Dan Balita
Mencapai Layanan Kota sepanjang tahun bagi Upaya Kesehatan Kerjasama dgn
Ketahanan Pertumbuha anak balita keluarga Masyarakat :
Pangan dan Perekonomian Kota miskin dan rentan - Dinas
Gizi yang Ketahanan
Baik, serta Pangan
Meningkatka - Dinas Sosial
VI-39
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
n Pertanian 2.2.1* Prevalensi stunting Kualitas kehidupan Menghilangkan segala Menurunnya prevalensi Prevalensi stuntung pada Program Pemenuhan Pengelolaan Dinas
Berkelanjuta (pendek dan sangat keluarga bentuk kekurangan gizi stuntung pada anak balita anak balita menurun Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
n pendek) pada anak di Pengelolaan untuk anak pendek dan mencapai 16 % Perorangan Dan Balita
bawah lima tahun/balita. Layanan Kota kurus di bawah usia 5 Upaya Kesehatan Kerjasama dgn
Perekonomian Kota tahun dari keluarga Masyarakat :
miskin dan rentan - Dinas
Ketahanan
Pangan
- Dinas Sosial
3 Menjamin 3.1.1* Angka Kematian Ibu (AKI). Kualitas kehidupan Mengurangi rasio Menurunnya rasio angka Rasio angka kematian ibu Program Pemenuhan Pengelolaan Dinas
Kehidupan keluarga angka kematian ibu kematia ibu menurun mencapai 16,6 Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
yang Sehat Pengelolaan dari keluarga miskin per 1000 penduduk Perorangan Dan Ibu Bersalin
dan Layanan Kota dan rentan Upaya Kesehatan Pengelolaan
Meningkatka Masyarakat Pelayanan Kesehatan
n Ibu Hamil
Kesejahteraa
n Seluruh 3.2.1* Angka Kematian Balita Kualitas kehidupan Mencegah kematian Menurunnya angka Angka Kematian Balita Program Pemenuhan Pengelolaan Dinas
Penduduk (AKBa) per 1000 kelahiran keluarga bayi baru lahir dan Kematian Balita (AKBa) (AKBa) menurun Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
Semua Usia hidup. Pengelolaan balita dari keluarga mencapai 22,3 per 1000 Perorangan Dan Balita
Layanan Kota miskin dan rentan kelahiran hidup. Upaya Kesehatan
Kualitas Lingkungan Masyarakat
Hidup
3.2.2* Angka Kematian Neonatal Kualitas kehidupan Mencegah kematian Menurunnya angka Angka Kematian Neonatal Program Pemenuhan Pengelolaan Dinas
(AKN) per 1000 kelahiran keluarga bayi baru lahir dan Kematian Neonatal (AKN) (AKN) menurun mencapai Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
hidup. Pengelolaan balita dari keluarga 9 per 1000 kelahiran Perorangan Dan Bayi Baru Lahir
Layanan Kota miskin dan rentan hidup. Upaya Kesehatan
Kualitas Lingkungan Masyarakat
Hidup
3.2.2.(a) Angka Kematian Bayi Kualitas kehidupan Mencegah kematian Menurunnya angka Angka Kematian Bayi Program Pemenuhan Pengelolaan Dinas
(AKB) per 1000 kelahiran keluarga bayi baru lahir dan Kematian Bayi (AKB) (AKB) menurun mencapai Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
hidup. Pengelolaan balita dari keluarga 15 per 1000 kelahiran Perorangan Dan Balita
Layanan Kota miskin dan rentan hidup. Upaya Kesehatan Pengelolaan
Masyarakat Pelayanan Kesehatan
Bayi Baru Lahir
VI-40
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
3.2.2.(b) Persentase Kualitas kehidupan Mencegah kematian Menurunnya persentase Persentase Program Pemenuhan Pengelolaan Dinas
kabupaten/kota yang keluarga bayi baru lahir dan kabupaten/kota yang kabupaten/kota yang Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
mencapai 80% imunisasi Pengelolaan balita dari keluarga mencapai 80% imunisasi mencapai 80% imunisasi Perorangan Dan Balita
dasar lengkap pada bayi. Layanan Kota miskin dan rentan dasar lengkap pada bayi. dasar lengkap pada bayi Upaya Kesehatan
meningkat mencapai 96,7 Masyarakat
%
3.3.1.(a) Prevalensi HIV pada Kualitas kehidupan Mengakhiri dan Menurunnya prevalensi Prevalensi HIV pada Program Pemenuhan Pengelolaan Dinas
populasi dewasa. keluarga memerangi epidemi HIV pada populasi populasi dewasa menurun Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
Pengelolaan AIDS dewasa. mencapai 0,17 % Perorangan Dan Orang dengan Risiko
Layanan Kota Upaya Kesehatan Terinfeksi HIV
Masyarakat
3.4.1.(b) Prevalensi tekanan darah Kualitas kehidupan Mencegah dan Menurunnya prevalensi Prevalensi tekanan darah Program Pemenuhan Pengelolaan Dinas
tinggi. keluarga mengobati penyakit tekanan darah tinggi. tinggi menurun mencapai Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan
Pengelolaan tidak menular 24,7 % Perorangan Dan Penderita Hipertensi
Layanan Kota Upaya Kesehatan
Kualitas Lingkungan Masyarakat
Hidup
3.7.1.(a) Angka prevalensi Kualitas kehidupan Menjamin akses Meningkatnya angka Angka prevalensi Program Pembinaan Pengendalian dan Dinas Sosial
penggunaan metode keluarga universal terhadap prevalensi penggunaan penggunaan metode Keluarga Berencana Pendistribusian
kontrasepsi (CPR) semua Pengelolaan layanan kesehatan metode kontrasepsi (CPR) kontrasepsi (CPR) semua (KB) Kebutuhan Alat dan
cara pada Pasangan Usia Layanan Kota seksual dan reproduksi, semua cara pada cara pada Pasangan Usia Obat Kontrasepsi serta
Subur (PUS) usia 15-49 termasuk keluarga Pasangan Usia Subur Subur (PUS) usia 15-49 Pelaksanaan
tahun yang berstatus berencana (PUS) usia 15-49 tahun tahun yang berstatus Pelayanan KB di
kawin. yang berstatus kawin. kawin, terus meningkat Daerah
mencapai 70 % Kabupaten/Kota
3.7.2.(a) Total Fertility Rate (TFR). Kualitas kehidupan Menjamin akses Menurunnya tingkat Total Tingkat Total Fertility Rate Program Pembinaan Promosi dan KIE Dinas Sosial
keluarga universal terhadap Fertility Rate (TFR). (TFR) menurun mencapai Keluarga Berencana Program KKBPK
Pengelolaan layanan kesehatan 2,1 % (Kb) Melalui Media Massa
Layanan Kota seksual dan reproduksi, Cetak dan Elektronik
termasuk keluarga serta Media Luar
berencana Ruang
3.8.2.(a) Cakupan Jaminan Kualitas kehidupan Memberikan upaya Meningkatnya proporsi Proporsi peserta jaminan Program Pemenuhan Pengelolaan Jaminan Dinas
Kesehatan Nasional (JKN). keluarga perlindungan jaminan peserta jaminan kesehatan meningkat Upaya Kesehatan Kesehatan Masyarakat Kesehatan
Pengelolaan kesehatan bagi kesehatan mencapai 97 % Perorangan Dan
Layanan Kota penduduk miskin dan Upaya Kesehatan Kerjasama dgn
rentan Masyarakat :
- BPJS
- Dinas Sosial
VI-41
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
3.b.1.(a) Persentase ketersediaan Kualitas kehidupan Menyediakan akses Meningkatnya persentase Ketersediaan obat dan Program Pemenuhan Pengadaan Obat, Dinas
obat dan vaksin di keluarga terhadap obat dan ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas Upaya Kesehatan Vaksin Kesehatan
Puskesmas. Pengelolaan vaksin dasar yang vaksin di Puskesmas. mencakup 100 % Perorangan Dan
Layanan Kota terjangkau masyarakat Upaya Kesehatan
misin dan rentan Masyarakat
4 Menjamin 4.1.1.(e) Angka Partisipasi Kasar Pengelolaan Menjamin anak dari Meningkatnya APM angka partisipasi murni Program Pengelolaan Dinas
Kualitas (APK) Layanan Kota masyarakat miskin dan SMP/MTs/sederajat SMP/MTs/sederajarat Pengelolaan Pendidikan Sekolah Pendidikan
Pendidikan SMP/MTs/sederajat. rentan mendapat meningkat mencapai Pendidikan Menengah Pertama
yang Inklusif akses/berpartisipasi 103,3 % Kerjasama dgn
dan Merata terhadap pendidikan :
serta SMP/MTs/sederajat - Dinas Sosial
Meningkatka - Kementerian
n Agama
Kesempatan 4.2.2.(a) Angka Partisipasi Kasar Pengelolaan Menjamin anak dari Meningkatnya APK PAUD angka partisipasi murni Program Pengelolaan Dinas
Belajar (APK) Pendidikan Anak Layanan Kota masyarakat miskin dan SMP/MTs/sederajarat Pengelolaan Pendidikan Pendidikan
Sepanjang Usia Dini (PAUD). rentan memiliki akses meningkat mencapai 69,4 Pendidikan Pendidikan Anak Usia
Hayat untuk terhadap % Dini (PAUD) Kerjasama dgn
Semua perkembangan dan :
pengasuhan anak usia - Dinas Sosial
dini dan pra sekolah
dasar berkualitas
4.6.1.(a) Persentase angka melek Pengelolaan Menjamin semua Meningkatnya persentase persentase angka melek Program Pengelolaan Dinas
aksara penduduk umur Layanan Kota remaja memiliki angka melek aksara aksara penduduk umur Pengelolaan Pendidikan Pendidikan
≥15 tahun. Pertumbuhan kemampuan literasi penduduk umur ≥15 ≥15 tahun meningkat Pendidikan Nonformal/Kesetaraan
perekonomian kota dan numerasi tahun. mencapai 98,7 %
4.6.1.(b) Persentase angka melek Pengelolaan Menjamin semua Meningkatnya persentase persentase angka melek Program Pengelolaan Dinas
aksara penduduk umur Layanan Kota remaja dan dewasa angka melek aksara aksara penduduk umur Pengelolaan Pendidikan Pendidikan
15-24 tahun dan umur Pertumbuhan memiliki kemampuan penduduk umur 15-24 15-24 tahun dan umur 15- Pendidikan Nonformal/Kesetaraan
15-59 tahun. perekonomian kota literasi dan numerasi tahun dan umur 15-59 59 tahun meningkat
tahun. mencapai 98,7 %
VI-42
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
5 Mencapai 5.1.1* Jumlah kebijakan yang Kualitas kehidupan Mengakhiri segala Meningkatnya jumlah Jumlah kebijakan yang Program Pengarus Koordinasi dan Dinas Sosial
Kesetaraan responsif gender keluarga bentuk diskriminasi kebijakan yang responsif responsif gender Utamaan Gender Dan Sinkronisasi
Gender dan mendukung Pengelolaan terhadap perempuan gender mendukung mendukung Pemberdayaan Pelaksanaan PUG
Memberdaya pemberdayaan Layanan Kota pemberdayaan pemberdayaan Perempuan Kewenangan
kan Kaum perempuan. Pertumbuhan perempuan. perempuan semakin Kabupaten/Kota
Perempuan Perekonomian Kota meningkat
Pemberdayaan
Perempuan Bidang
Politik, Hukum, Sosial,
dan Ekonomi pada
Organisasi
Kemasyarakatan
Kewenangan
Kabupaten/ Kota
5.2.1* Proporsi perempuan Kualitas kehidupan Menghapus segala Menurunnya proporsi Proporsi perempuan Program Penyediaan Layanan Dinas Sosial
dewasa dan anak keluarga bentuk kekerasan perempuan dewasa dan dewasa dan anak Perlindungan Pengaduan
perempuan (umur 15-64 Pengelolaan terhadap perempuan anak perempuan (umur perempuan (umur 15-64 Perempuan Masyarakat bagi
tahun) mengalami Layanan Kota dewasa dan anak 15-64 tahun) mengalami tahun) mengalami Perempuan Korban
kekerasan (fisik, seksual, perempuan dalam kekerasan dalam keluarga kekerasan dalam keluarga Kekerasan
atau emosional) oleh keluarga menurun mencapai 4,7 % Kewenangan
pasangan atau mantan Kabupaten/Kota
pasangan dalam 12 bulan Program
terakhir. Perlindungan Khusus Penyediaan Layanan
Anak bagi Anak yang
Memerlukan
Perlindungan Khusus
yang Memerlukan
5.2.2.(a) Persentase korban Kualitas kehidupan Menghapus segala Meningkatnya persentase Semua korban kekerasan Program Penyediaan Layanan Dinas Sosial
kekerasan terhadap keluarga bentuk kekerasan korban kekerasan terhadap perempuan yang Perlindungan Pengaduan
perempuan yang Pengelolaan terhadap perempuan terhadap perempuan mendapat layanan Perempuan Masyarakat bagi
mendapat layanan Layanan Kota dewasa dan anak yang mendapat layanan komprehensif. Perempuan Korban
komprehensif. perempuan dalam komprehensif. Kekerasan
keluarga Kewenangan
Kabupaten/Kota
VI-43
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
5.5.1* Proporsi kursi yang Kualitas kehidupan Menjamin partisipasi Meningkatnya proporsi Proporsi kursi yang Program Pengarus Pemberdayaan Dinas Sosial
diduduki perempuan di keluarga dan kesempatan yang kursi yang diduduki diduduki perempuan di Utamaan Gender Dan Perempuan Bidang
parlemen tingkat pusat, Pertumbuhan sama bagi perempuan perempuan di parlemen parlemen tingkat pusat, Pemberdayaan Politik, Hukum, Sosial,
parlemen daerah dan Perekonomian Kota menjadi pemimpin tingkat pusat, parlemen parlemen daerah dan Perempuan dan Ekonomi pada
pemerintah daerah. dalam kehidupan daerah dan pemerintah pemerintah daerah Organisasi
politik, ekonomi dan daerah. meningkat mencapai 23,3 Kemasyarakatan
masyarakat % Kewenangan
Kabupaten/ Kota
5.b.1* Proporsi individu yang Kualitas kehidupan Meningkatnya Meningkatnya proporsi Proporsi individu yang Program Pengelolaan Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
menguasai/memiliki keluarga pemberdaan individu yang menguasai/memiliki Informasi Dan dan Komunikasi Publik
telepon genggam. Pengelolaan perempuan berupa menguasai/memiliki telepon genggam Komunikasi Publik Pemerintah Daerah
Layanan Kota penggunaan teknologi telepon genggam. meningkat mencapai 78,8 Kabupaten/Kota
Pertumbuhan informasi dan %
Perekonomian Kota komunikasi yang
memberikan
kemampuan
8 Meningkatka 8.1.1.(a) PDB per kapita. Kualitas kehidupan Mempertahankan Meningkatnya PDB per PDB per kapita meningkat Pemberdayaan Pemberdayaan Usaha Bappeda
n keluarga pertumbuhan ekonomi kapita mencapai 73,62 juta / Usaha Menengah, Mikro yang Dilakukan
Pertumbuha Pertumbuhan per kapita kapita rupiah Usaha Kecil, Dan melalui Pendataan,
n Ekonomi Perekonomian Kota Usaha Mikro (Umkm) Kemitraan,
yang Inklusif Kemudahan Perizinan,
dan Penguatan
Berkelanjuta Kelembagaan dan
n, Koordinasi dengan
Kesempatan Para Pemangku
Kerja yang Kepentingan
Produktif dan
8.3.1.(a) Persentase tenaga kerja Kualitas kehidupan Mendukung kegiatan Meningkatnya persentase Persentase tenaga kerja Peran Industri Dan Penerbitan Dinas
Menyeluruh,
formal. keluarga produktif, penciptaan tenaga kerja formal formal terus meningkat UMKM Belum Perpanjangan IMTA Ketenagakerjaa
serta
Pertumbuhan lapangan kerja layak, mencapai 119.427 orang Mengangkat yang Lokasi Kerja n
Pekerjaan
Perekonomian Kota kewirausahaan, Perekonomian dalam 1 (Satu) Daerah
yang Layak
kreativitas dan inovasi, Daerah Dan Kabupaten/Kota
untuk Semua
dan mendorong Kesejaheraan
formalisasi dan Masyarakat
pertumbuhan usaha
mikro, kecil, dan
menengah
9 Membangun 9.c.1* Proporsi penduduk yang Kualitas kehidupan Meningkatkan akses Meningkatnya proporsi Proporsi penduduk yang Program Pengelolaan Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
Infrastruktur terlayani mobile keluarga terhadap teknologi penduduk yang terlayani terlayani mobile Informasi Dan dan Komunikasi Publik
yang broadband. Pertumbuhan informasi dan mobile broadband. broadband meningkat Komunikasi Publik Pemerintah Daerah
Tangguh, Perekonomian Kota komunikasi, secara mencapai 96,33 % Kabupaten/Kota
VI-44
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
Meningkatka universal dan
n Industri terjangkau internet
Inklusif dan
Berkelanjuta
n, serta
Mendorong 9.c.1.(a) Proporsi individu yang Kualitas kehidupan Meningkatkan akses Meningkatnya proporsi Proporsi individu yang Program Pengelolaan Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
Inovasi menguasai/memiliki keluarga terhadap teknologi individu yang menguasai/memiliki Informasi Dan dan Komunikasi Publik
telepon genggam Pertumbuhan informasi dan menguasai/memiliki telepon genggam Komunikasi Publik Pemerintah Daerah
Perekonomian Kota komunikasi, secara telepon genggam meningkat mencapai 79,5 Kabupaten/Kota
universal dan %
terjangkau internet
9.c.1.(b) Proporsi individu yang Kualitas kehidupan Meningkatkan akses Meningkatnya proporsi Proporsi individu yang Program Pengelolaan Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
menggunakan internet keluarga terhadap teknologi individu yang menggunakan internet Informasi Dan dan Komunikasi Publik
Pertumbuhan informasi dan menggunakan internet meningkat mencapai 85 % Komunikasi Publik Pemerintah Daerah
Perekonomian Kota komunikasi, secara Kabupaten/Kota
universal dan
terjangkau internet
10 Mengurangi 10.1.1* Koefisien Gini. Kualitas kehidupan Mempertahankan Menurunnya Koefisien Koefisien Gini semakin Program Fasilitasi Bantuan Dinas Kominfo
Kesenjangan keluarga pertumbuhan Gini. menurun mencapai 0,37 Perlindungan Dan Sosial Kesejahteraan
Intra- dan Pertumbuhan pendapatan penduduk Jaminan Sosial Keluarga
Antarnegara Perekonomian Kota yang berada di bawah Fasilitasi Bantuan
40% dari populasi pada Pengembangan
tingkat yang lebih Ekonomi Masyarakat
tinggi dari rata-rata.
16 Menguatkan 16.6.1.(c) Persentase penggunaan Kapasitas Tata Mengembangkan Meningkatnya Persentase penggunaan E- Pengelolaan Barang Pengelolaan LPSE
Masyarakat E-procurement terhadap Kelola Pemerintah lembaga yang efektif, penggunaan E- procurement terhadap Dan Jasa Pengadaan Barangdan
yang Inklusif belanja pengadaan. Kota akuntabel, dan procurement terhadap belanja pengadaan Jasa
dan Damai transparan di semua belanja pengadaan. meningkat mencapai 80 % PengelolaanLayanan
untuk tingkat. Pengadaan Secara
Pembanguna Elektronik
n Pembinaan dan
Berkelanjuta Advokasi Pengadaan
n, Barang dan Jasa
Menyediaan 16.7.1.(a) Persentase keterwakilan Kapasitas Tata Menjamin pengambilan Meningkatnya persentase Persentase keterwakilan Program Pengarus Pemberdayaan Dinas Sosial
Akses perempuan di Dewan Kelola keputusan yang keterwakilan perempuan perempuan di DPRD Utamaan Gender Dan Perempuan Bidang dan PPPA
Keadilan Perwakilan Rakyat (DPR) Pemerintahan Kota responsif, inklusif, di DPRD. meningkat mencapai 12 % Pemberdayaan Politik, Hukum, Sosial,
untuk dan Dewan Perwakilan partisipatif dan Perempuan dan Ekonomi pada
Semua, dan Rakyat Daerah (DPRD). representatif di setiap Organisasi
Membangun tingkatan. Kemasyarakatan
Kelembagaan Kewenangan
yang Efektif, Kabupaten/ Kota
VI-45
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
Akuntabel, 16.9.1* Proporsi anak umur di Kualitas kehidupan Menjamin pengambilan Meningkatnya proporsi Semua anak umur di Program Pendaftaran Penyelenggaraan Dinas Dukcapil
dan Inklusif bawah 5 tahun yang keluarga keputusan yang anak umur di bawah 5 bawah 5 tahun yang Penduduk Pendaftaran
di Semua kelahirannya dicatat oleh Pengelolaan responsif, inklusif, tahun yang kelahirannya kelahirannya dicatat oleh Penduduk
Tingkatan lembaga pencatatan sipil, Layanan Kota partisipatif dan dicatat oleh lembaga lembaga pencatatan sipil
menurut umur. representatif di setiap pencatatan sipil
tingkatan.
16.9.1.(a) Persentase kepemilikan Kualitas kehidupan Memberikan identitas Meningkatnya persentase Persentase penduduk 40% Program Pendaftaran Penyelenggaraan Dinas Dukcapil
akta lahir untuk keluarga yang syah bagi semua, kepemilikan akta lahir berpendapatan bawah Penduduk Pendaftaran
penduduk 40% Pengelolaan termasuk pencatatan untuk penduduk 40% memiliki akta lahir Penduduk
berpendapatan bawah. Layanan Kota kelahiran. berpendapatan bawah. meningkat mencapai 93 %
16.9.1.(b) Persentase anak yang Kualitas kehidupan Memberikan identitas Meningkatnya persentase Seluruh anak memiliki Program Pendaftaran Penyelenggaraan Dinas Dukcapil
memiliki akta kelahiran. keluarga yang syah bagi semua, anak memiliki akta akta kelahiran Penduduk Pendaftaran
Pengelolaan termasuk pencatatan kelahiran Penduduk
Layanan Kota kelahiran.
16.10.2.(c) Jumlah kepemilikan Kualitas kehidupan Meningkatkan kuaitas Meningkatkan jumlah Semua Pejabat Pengelola Program Pengelolaan Penguatan Kapasitas Dinas Kominfo
sertifikat Pejabat keluarga PPID dalam mengelola kepemilikan sertifikat Informasi dan Informasi Dan Sumber Daya
Pengelola Informasi dan Pengelolaan informasi dan dokumen Pejabat Pengelola Dokumentasi (PPID) Komunikasi Publik Komunikasi
Dokumentasi (PPID) Layanan Kota daerah Informasi dan memiliki sertifikat Publik
untuk mengukur kualitas Kapasitas Tata Dokumentasi (PPID)
PPID dalam menjalankan Kelola Pemerintah
tugas dan fungsi Kota
sebagaimana diatur
dalam peraturan
perundang-undangan.
17 Menguatkan 17.6.2.(b) Tingkat penetrasi akses Kualitas kehidupan Meningkatkan Meningkatnya tingkat Tingkat penetrasi akses Program Pengelolaan Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
Sarana tetap pitalebar (fixed keluarga kerjasama regional dan penetrasi akses tetap tetap pitalebar meningkat Informasi Dan dan Komunikasi Publik
Pelaksanaan broadband) di Perkotaan Pengelolaan internasional; akses pitalebar mencapai 70 % Komunikasi Publik Pemerintah Daerah
dan dan di Perdesaan. Layanan Kota terhadap sains, Kabupaten/Kota
Merevitalisas Pertumbuhan teknologi dan inovasi;
i Kemitraan Perekonomian Kota dan meningkatkan
Global untuk berbagi pengetahuan,
Pembanguna melalui koordinasi dan
n mekanisme fasilitasi
teknologi global.
VI-46
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGIS TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN OPD
PELAKSANA
Berkelanjuta 17.6.2.(c) Proporsi penduduk Kualitas kehidupan Meningkatkan Meningkatnya proporsi Seluruh penduduk Program Pengelolaan Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
n terlayani mobile keluarga kerjasama regional dan penduduk terlayani terlayani mobile Informasi Dan dan Komunikasi Publik
broadband Pengelolaan internasional; akses mobile broadband broadband Komunikasi Publik Pemerintah Daerah
Layanan Kota terhadap sains, Kabupaten/Kota
Pertumbuhan teknologi dan inovasi;
Perekonomian Kota dan meningkatkan
berbagi pengetahuan,
melalui koordinasi dan
mekanisme fasilitasi
teknologi global.
17.8.1* Proporsi individu yang Kualitas kehidupan Operasional bank Meningkatnya proporsi Proporsi penduduk yang Program Pengelolaan Pengelolaan Informasi Dinas Kominfo
menggunakan internet. keluarga teknologi dan sains, individu yang menggunakan internat Informasi Dan dan Komunikasi Publik
Pengelolaan mekanisme menggunakan internet. mencapai 84,5 % Komunikasi Publik Pemerintah Daerah
Layanan Kota pembangunan Kabupaten/Kota
Pertumbuhan kapasitas teknologi dan
Perekonomian Kota inovasi; dan
meningkatkan
penggunaan teknologi
yang memampukan,
khususnya teknologi
informasi dan
komunikasi.
17.19.2.(b) Tersedianya data Kualitas kehidupan Mengembangkan Tersedianya data Data registrasi terkait Program Pendaftaran Penyelenggaraan Dinas Dukcapil
registrasi terkait keluarga inisitatif pengukuran registrasi terkait kelahiran kelahiran dan kematian Penduduk Pendaftaran
kelahiran dan kematian Pengelolaan atas kemajuan dan kematian (Vital (Vital Statistics Register) Penduduk
(Vital Statistics Register) Layanan Kota pembangunan Statistics Register) tersedia
berkelanjutan, dan
mendukung
pengembangan
kapasitas statistik di
negara berkembang.
17.19.2.(c) Jumlah pengunjung Pengelolaan Mengembangkan Meningkatnya jumlah Semua pengunjung Program Informasi Pemerintah Daerah Dinas Kominfo
eksternal yang Layanan Kota inisitatif pengukuran pengunjung eksternal eksternal dapat Dan Komunikasi Kabupaten/Kota
mengakses data dan Pertumbuhan atas kemajuan yang mengakses data dan mengakses data dan
informasi statistik melalui Perekonomian Kota pembangunan informasi statistik melalui informasi statistik melalui
website. berkelanjutan, dan website. website.
mendukung
pengembangan
kapasitas statistik di
negara berkembang.
VI-47
KLHS RPJMD Kota Pematangsiantar 2021 – 2026
VI-48
LAMPIRAN
JADWAL PELAKSANAAN KLHS RPJMD KOTA PEMATANGSIANTAR 2021-2026
NO KEGIATAN KETERANGAN BULAN
I II
1 Pembentukan Tim Pembuat / Pokja KLHS RPJMD
2 Penyusunan KAK dan Persiapan Administrasi
3 Kick Off Rapat, 17 Nov. (half day)
4 Identifikasi dan Pengumpulan Data Rapat Internal
a. Identifikasi Indikator
b. Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan
c. Kondisi Umum Daerah
5 Analisis Data
a. Analisis Capaian Indikator TPB
b. Analisis Permasalahan dan Isu Strategis TPB
c. Analisis KLHS/DDDT LH
6 Uji Publik I Konsultasi Publik, 2 Des. (half day)
7 Kajian Proyeksi dan Alternatif Skenario
a. Proyeksi Capaian
b. Perumusan Alternatif dan Rekomendasi
8 Uji Publik II Konsultasi Publik, 15 Des. (half day)
9 Pembuatan Laporan
10 Penjaminan Kualitas
11 Pendokumentasian
KICK OFF
PEMBUATAN KLHS RPJMD KOTA
PEMATANG SIANTAR 2021-2024
Kick Off
Pematang Siantar, 26 Oktober 2020
AGENDA PILKADA SERENTAK 2020
(Perppu No. 2 Tahun 2020 dan PKPU No. 5 Tahun 2020
KEBIJAKAN/
NSPK LAINNYA VISI DAN MISI
KEPALA DAERAH
RANCANGAN RANCANGAN
RANCANGAN
TEKNOKRATIS AKHIR RPJMD
AWAL RPJMD
RPJMD
RPJMN
2020 - 2024
RENSTRA PD
MUSRENBANG
UU 32/2009 - DEFINISI DAN INSTRUMEN Pembangunan berkelanjutan
Instrumen Pembangunan
Berkelanjutan
Kebijakan
Rencana KLHS
Program
Proyek Amdal
OECD-DAC, 2016
Misi
Tujuan
Rencana KLHS
Sasaran
Arah
Kebijakan
Program
Program
Kegiatan
Komponen
Input
Proyek AMDAL
Tahapan
KLHS dapat menciptakan konteks untuk
pembangunan
PEMBANGUNAN
Amdal
KLHS
Sosial
Ekonomi
Biofisika
LINGKUNGAN
Proaktif versus Reaktif
Partidário, 2007
Konsep Perbandingan Dasar Lainnya (Partidário, 2012)
- Strategis vs operasional
- Berpikir Sistem vs Berpikir Silo
Strategic
= Taktik
Operational
AMDAL
kemiskinan dan Kualitas Air Kemacetan Proyek
Gejala masalah Kualitas Pembangunan
udara
Resiko lingkungan
Kurangnya kapasitas hidp
SDM dan institusi
Pilihan dan prioritas
Kebijakan dalam
Penyebab masalah
perencanaan dan
persamaa
pemrograman
n
KLHS
potensi
tujuan
Nilai-nilai Fitur alami
Permendagri
dampak Lingkungan Hidup
KLHS Menurut PP 46
67/2012
• Fokus pada Lingkungan Hidup Tahun 2016 dan
• Mengakomodir isu lingkungan hidup, Permen LH No. 69
ekonomi, dan sosial Tahun 2017
• KLHS Ex-Ante
• Isu strategis adalah isu SDGs KLHS RPJMD analisis
sistematis, menyeluruh, dan
• Fokus pada pencapaian target SDGs partisipatif yang menjadi
Permendagri
Tahap 3
Tahap 5
Tahap 2
Tahap 4
Tahap 6
Penyusunan KLHS RPJMD Penyusunan Rancangan Awal Musrenbang
Penetapan
capaian indikator
Alternatif Proyeksi:
TPB dan
Isu Strategis RAD TPB PROVINSI
pembagian peran Permasalahan Usulan Prog dan Keg
Sasaran Strategis Daerah
Usulan Prog dan Keg
PENJAMINAN KUALITAS Pemerintah pusat di
daerah
PENDOKUMENTASIAN Usulan Prog dan Keg
Non Pemerintah
VALIDASI
KERANGKA
PIKIR Indikator TPB/SDGs
5
2 Isu 4
Strategis/Permasalaan DDDT Resiko JE SDA PI KEHATI
8 9 10
6 7 Rekomendasi Pendoku-
Pencapaian VALIDASI
Sasaran Strategis Alternatif/Skenario mentasian
TPB
PP 46 Tahun 2016 Permendagri 7 Tahun 2018
1 Bintek Penyusunan KLHS Untuk Tim Pokja
2 Identifikasi Indikator SDGs
3 Analisis Kondisi Umum Daerah
a. Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
b. Kondisi Geografis dan Demografis
c. Kondisi Keuangan Daerah
4 Capaian Indikator PB Yang Relevan
a. Analisis Capaian Indikator TPB
b. Analisis Permasalahan, Isu Strategis dan Isu Perioritas
5 Analisis Pembagian Peran Para Pihak
6 Skenario Pembangunan Pembangunan Berkelanjutan
a. Proyeksi Capaian Indikator TPB Tanpa Upaya Tambahan
b. Proyeksi Capaian Indikator TPB dengan Upaya
Tambahan
7 Perumusan Alternatif
8 Penyusunan Rekomendasi Perbaikan KRP
9 Integrasi Hasil KLHS kedalam KRP
10 Validasi dan Penyampaian Hasil Pelaksanaan KLHS
(Seminar Akhir)
Permendagri 86 Tahun 2017
Disusun pada
tahap RANWAL
Pemendagri 7 Tahun 2018
Disusun pada
tahap RANTEK
FRAME WORK PELAKSANAAN
KLHS RPJMD
Pengkajian Pembangunan
Analisis Data 2 minggu
Berkelanjutan
Konsultasi Publik I 1 minggu
Rapat Halfday/Fullday
KERANGKA PIKIR
1
Capaian
Indikator 3
SDGs
Permasalahan,
Isu Strategis,
Isu Perioritas
2
Daya Dukung
dan Daya
Tampung
Lingkungan
KERANGKA PIKIR
Permasalahan Capaian
Indikator
SDGs
Isu Strategis
Isu Perioritas
Daya Dukung
Isu Strategis dan Daya
Tampung
Lingkungan
Permasalahan
KERANGKA PIKIR
Permasalahan
Capaian Indikator
SDGs
Isu Strategis
Isu Perioritas
Daya Dukung dan
Isu Strategis Daya Tampung
Lingkungan
Permasalahan
KERANGKA PIKIR
4 5 6
Rekomendasi
Sasaran Alternatif
(Apa yang
Strategis (Bagaimana
harus segera
(Proyeksikan Merealisasikan
dilaksanakan
Target) Sasaran ?)
?)
DAYA DUKUNG DAN DAYA
TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
t
TARGET PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
• SDGs adalah target yang cukup ambisius.
Sementara sumber daya terbatas.
• Untuk mengoptimalisasikan sumber daya
tersebut kita perlu memahami sasaran apa yang
perlu diprioritaskan dan apa landasannya.
Penentuan Target
Pencapaian TPB di daerah
perlu mempertimbangkan
kondisi DDDT lingkungan
hidup
SEKARANG 2030
ANALIS ISU-ISU UTAMA
GAP
PROYEKSI
BERDASARKAN
TREN HISTORIS
Isu Utama 4
SUBSTANSI PERMENDAGRI NOMOR 7 TAHUN 2018
TATA CARA PEMBUATAN KLHS RPJMD
Pengkajian
Pembangunan
Berkelanjutan Capaian indikator tujuan Analisis kondisi pencapaian tujuan
Pasal 3
Pembangunan Pembangunan Berkelanjutan
Pembuatan Berkelanjutan yang relevan
KLHS
RPJMD
gambaran kondisi pencapaian tujuan
Perumusan
Pembangunan Berkelanjutan
Skenario
Pembangunan
Berkelanjutan
Pembagian peran antara
Pemerintah, Pemerintah analisis kontribusi dari Pemerintah,
Daerah, Ormas, Filantropi, Pemerintah Daerah, Ormas, Filantropi,
Pelaku Usaha, serta Pelaku Usaha, serta Akademisi dan
Penjaminan
kualitas, Akademisi pihak terkait lainnya
pendokumentasian
dan validasi KLHS
RPJMD
perumusan
Apakah Sumberdaya
skenario Pembangunan Berkelanjutan alam yang dibutuhkan
dapat dipenuhi dari
Daerah Tersebut ?
Pembentukan
Tim Pembuat PERLU ANALISIS
KLHS RPJMD Pencapaian Target
Hasil TUP
gambaran BAHAN Memproyeksi s.d Akhir Pencapaian Target
RUMUS kan kondisi periode Nasional
Pengkajian
kondisi AN
daerah RPJMD DAYA DUKUNG
Pembangunan daerah DAN DAYA TAMPUNG
Pasal 3 Berkelanjutan LINGKUNGAN HIDUP
Pertimbangan lain
Pembuatan - Time Series sesuai kebutuhan
KLHS - Trend daerah
RPJMD perkembangan alternatif proyeksi
Perumusan tanpa upaya dengan upaya
Skenario
Pembangunan
tambahan tambahan
Hasil Alternatif Proyeksi
Berkelanjutan
(Rumusan Skenario) :
Isu Strategis
Permasalahan
• Hanya berdasar • Target TPB belum Sasaran Strategis
Penjaminan Trend dicapai
kualitas, LAPORAN KLHS RPJMD :
• Target TPB yg • Target Kebutuhan
pendokumentasian Laporan Induk KLHS RPJMD
dapat dicapai hrs dipenuhi Ringkasan Eksklusif
dan validasi KLHS
RPJMD Tahapan Proses Pembuatan
KLHS RPJMD
SUBSTANSI PERMENDAGRI NOMOR 7 TAHUN Contoh Form Penjaminan Kualitas
2018 TATA CARA PEMBUATAN KLHAS RPJMD Contoh Modul Ringkasan Eksekutif
Pengkajian
Pembangunan KLHS TERBUKA DAN
DAPAT DIAKSES OLEH Kepala Daerah secara mandiri
Pasal 3
Berkelanjutan
PUBLIK
PENJAMINAN KUALITAS
Pembuatan
KLHS LAPORAN 1. Pembuktian berupa :
RPJMD KLHS RPJMD o SK Pembentukan Tim
o Jadwal Kegiatan Pembuatan KLHS
RPJMD
Perumusan 1. Lahopran o BA Kegiatan yang sudah dilaksanakan
Skenario Induk KLHS o Laporan KLHS RPJMD
Pembangunan
RPJMD 1. Penjaminan Kualitas :
Berkelanjutan Mendukung
2. Ringkasan o Isu Strategis
o Permasalahan Pembangunan
Eksekutif Berkelanjutan
o Sasaran Strategis
3. Tahapan
Penjaminan Proses Ditanda tangani oleh Kepala Daerah
kualitas,
Pembuatan
pendokumentasian
KLHS RPJMD Sifat terbuka dan dapat diakses oleh Publik
dan validasi KLHS
RPJMD
PERMENDAGRI 7/2018
Dipertimbangkan
LAPORAN RPJMD
ISU STRATEGIS GAMBARAN KONDISI UMUM
Dipertimbangkan
PERMASALAHAN TUJUAN
Dipertimbangkan
REKOMENDASI SASARAN
Arah Kebijakan
Program
Kegiatan
INTEGRASI LAPORAN KLHS RPJMD KE DALAM
SISTEM E-PLANNING
Tagging
LAPORAN RPJMD
REKOMENDASI 2 SASARAN 2 Kerjasama Antar
Pihak
REKOMENDASI 3
PROGRAM
KEGIATAN
Terima Kasih ….
KONSULTASI PUBLIK I
PEMBUATAN KLHS RPJMD KOTA
PEMATANG SIANTAR 2021-2024
Konsultasi Publik I
Pematang Siantar, 2 Desember 2020
1. Hasil Pencapaian
2. Proses Kajian dan Rekomendasi
3. Kegiatan Melengkapi Data
Indikator TPB
Agenda
8
13 11%
19%
Kategori Pencapaian Jlh Indikator
Sudah Dilaksanakan, Sudah Memenuhi Target (SS) 22
Sudah Dilaksanakan, Belum Memenuhi Target (SB) 8
Sudah Dilaksanakan, Sudah Memenuhi Target (SS)
Belum Dilaksanakan, Belum Memenuhi Target (TD) 13
Sudah Dilaksanakan, Belum Memenuhi Target (SB)
Sudah Dilaksanakan, Belum Ada Data (B) 26
Belum Dilaksanakan, Belum Memenuhi Target (TD)
Jumlah 69
Sudah Dilaksanakan, Belum Ada Data (B)
Tingkat Perolehan Data 31,9%
80
60
EKONOMI 1 4 8 7 33 53
HUKUM & TATA KELOLA 4 17 21
LINGKUNGAN 8 37 45 20
SOSIAL 12 4 10 11 60 97
Total 13 8 22 26 147 216
0
EKONOMI HUKUM & TATA KELOLA LINGKUNGAN SOSIAL
Perumusan skenario
Pembangunan Berkelanjutan
Pengintegrasian KLHS RPJMD
dalam penyusunan RAD TPB
Pasal 15 b
Penjaminan kualitas,
pendokumentasian dan validasi
Pasal 3
Your Logo or Name Here
Proses Kajian dan Rekomendasi
Gambaran kondisi pencapaian tujuan Pembangunan
Berkelanjutan menjadi dasar untuk merumuskan skenario
Pembangunan Berkelanjutan
1
Capaian
Indikator 3
SDGs
Tujuan,
Sasaran,
Isu Utama dan
Program,
Kegiatan
Permasalahan
2
Daya Dukung
dan Daya
Tampung
Lingkungan
Your Logo or Name Here
Penanganan Isu Utama, melalui Capaian Indikator & Daya Dukung Daya
Tampung (KLHS)
KONSULTASI PUBLIK II
RUMUSAN ALTERNATIF SKENARIO
&
REKOMENDASI
PEMBUATAN KLHS RPJMD KOTA
PEMATANG SIANTAR 2021-2026
KONSULTASI PUBLIK 2
PEMATANGSIANTAR, 15 DESEMBER 2020
1. Isu Strategis
2. Keterkaitan Isu Strategis dengan TPB
3. Skenario Penanganan Isu Prioritas
4. Kesepakatan Rekomendasi
Dasar Perumusan Isu Strategis
1. Perumusan isu melalui analisis ketidaktercapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjuan sebagai permasalahan yang perlu diselesaikan. Hal ini disusun
dengan mencari akar masalah atau kendala dalam pencapaian indikator-
indikator TPB yang tidak memenuhi target (kategori Telah Dilaksanakan, dan
Belum Memenui Target/SB)
2. Permasalahan perkembangan Daerah (kondisi fisik alam, kebencanaan,
kesejahteraan penduduk, perekonomian daerah, kemampuan keuangan daerah)
3. Status Lingkungan Hidup dan dampak potensial dari perkembangan daerah
Rumusan Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan di
Kota Pematangsiantar
• Penataan ruang kota (tutupan lahan)
• Penurunan kualitas lingkungan hidup (sumberdaya air, limbah dan sampah,
udara),
• Pengelolaan keluarga sehat (kesehatan, makanan, hunian, air dan sanitasi,
penerangan),
• Pengelolaan pelayanan masyarakat kota (transportasi, pendidikan, ketertiban
umum),
• Pertumbuhan ekonomi kota (kegiatan ekonomi, sumberdaya alam, pendapatan,
kemiskinan, pengangguran),
• Kesiapsiagaan penanganan bencana alam, dan
• Pemantapan tata kelola pemerintahan.
Keterkaitan Isu Strategis dan TPB
NO INDIKATOR Isu Strategis Lingkunga Keluarga Layanan Ekonomi Bencana Tata Kelola 2024 2026 2030 BAU 2026 Kategori
n Hidup Sehat Kota Kota Alam Pemerintaha
n
1.4.1.(a) Persentase perempuan pernah - Layanan Kota B
kawin umur 15-49 tahun yang
proses melahirkan terakhirnya di
fasilitas kesehatan.
1.4.1.(d) Persentase rumah tangga yang - Keluarga Air Minum SB SB
memiliki akses terhadap layanan Sehat (3,94) (0,59) -
sumber air minum layak dan - Pelayanan
berkelanjutan. kota
1.4.1.(e) Persentase rumah tangga yang - Keluarga Sanitasi BAU SB
memiliki akses terhadap layanan Sehat - - -
sanitasi layak dan berkelanjutan. - Pelayanan
kota
1.4.1.(f) Persentase rumah tangga kumuh - Keluarga Keluarga TD
perkotaan. Sehat Sehat
1.4.1.(d) Persentase rumah - Kualitas % Mening 0,59 Perlu Upaya -masih ada non - perluasan jaringan Program Perluasan SPAM Dinas PRKP
tangga yang Kehidupan 99,41 kat Tambahan pipa (tidak pipa PDAM pada Pengelolaan Jaringan
memiliki akses Keluarga; menjadi terjangkau kawasan kumuh; Dan Perpipaan di kerjasama
terhadap layanan - 100% jaringan pipa), - pembangunan Pengembang Kawasan dengan:
sumber air minum Pengelolaa menggunakan air pompa dan wadah an Sistem Perkotaan - PDAM
layak dan n Layanan sumur dan penyimpanan air Penyediaan Perbaikan SPAM
Rumusan Alternatif Skenario Tanpa Upaya Tambahan (BAU)
NO TPB NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN PROYEKSI TARGET (2026) PROGRAM KEGIATAN OPD PELAKSANA
2026
1 Mengakhiri 1.3.1.(a) Proporsi peserta jaminan Kualitas % Meningkat 97 Program Pengelolaan Dinas Kesehatan
Kemiskinan kesehatan melalui SJSN Bidang kehidupan 100,00 Pemenuhan Jaminan
dalam Segala Kesehatan. keluarga Upaya Kesehatan Kesehatan Kerjasama dgn :
Bentuk Pengelolaan Perorangan Dan Masyarakat - BPJS
Dimanapun Layanan Upaya Kesehatan - Dinas Sosial
Masyarakat Masyarakat
1.3.1.(c) Persentase penyandang Kualitas % Meningkat Program Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial
disabilitas yang miskin dan kehidupan 100,00 menjadi 40% Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang
rentan yang terpenuhi hak keluarga Disabilitas
dasarnya dan inklusivitas. Pengelolaan Terlantar, Anak
Layanan Terlantar, Lanjut
Masyarakat Usia Terlantar,
serta
Gelandangan
Pengemis di Luar
Panti Sosial
1.3.1.(d) Jumlah rumah tangga yang Kualitas % Menurun Program Pengelolaan Data Dinas Sosial
mendapatkan bantuan tunai kehidupan 55,04 Perlindungan Dan Fakir Miskin
bersyarat/Program Keluarga keluarga Jaminan Sosial Cakupan Daerah
Harapan. Pengelolaan Kabupaten/Kota
Layanan
Masyarakat
1.4.1.(b) Persentase anak umur 12-23 Kualitas % Meningkat Program Pengelolaan Dinas Kesehatan
bulan yang menerima imunisasi kehidupan 100,00 93,33% Pemenuhan Pelayanan
dasar lengkap. keluarga Upaya Kesehatan Kesehatan Balita
Pengelolaan Perorangan Dan
Rumusan Alternatif Skenario Dengan Upaya Tambahan
NO INDIKATOR NO INDIKATOR ISU STRATEGIS SATUAN PROYEKSI TARGET GAP PERMASALAHA ALTERNATIF PROGRAM KEGIATAN OPD
2026 N SKENARIO PELAKSANA
1 Mengakhiri 1.2.1* Persentase penduduk Kesehatan % Menurun pendataan proses Perlindungan Pendataan Fakir Dinas Sosial
Kemiskinan yang hidup di bawah garis keluarga 10,74 5,3% 5,44 penduduk di pendataan Dan Jaminan Miskin Cakupan
dalam kemiskinan nasional, Perekonomian bawah garis penduduk Sosial Daerah
Segala menurut jenis kelamin dan lapangan kemiskinan miskin Kabupaten/Kota;
Bentuk dan kelompok umur. kerja belum Pelatihan Fasilitasi Bantuan
Dimanapun akurat/update keterampilan Sosial
berusaha bagi Kesejahteraan
keluarga miskin Keluarga;
Fasilitasi Bantuan
Pengembangan
Ekonomi
Masyarakat
1.3.1.(b) Proporsi peserta Program Kualitas % pemahaman Sosialisasi dan Program Penyelenggaraan Dinas
Jaminan Sosial Bidang kehidupan - Meningka - pekerja tentang pemantauan Hubungan Pendataan dan Ketenagakerj
Ketenagakerjaan. keluarga t jaminan pelaku usaha ttg Industrial Informasi Sarana aan
menjadi: kesehatan pemberian Hubungan
98 bidang jaminan sosial Industrial dan
ketenagakerjaan bagi pekerjanya, Jaminan Sosial
terutama Tenaga Kerja serta
perusahaan pekerja bagian Pengupahan
tidak sadar dan dari penduduk
paham di bawah garis
kewajiban kemiskinan;
memberikan Pendataan
akses jaminan pekerja oleh
kesehatan bagi pelaku usaha
tenaga kerja yang diberikan
layanan jaminan
Skenario Pemenuhan Target = Penanganan Isu Prioritas
Indikator TPB
TARGET 2019
Yang Sudah dilaksanakan Yang Sudah dilaksanakan Yang Belum Ada Data
dan Sudah mencapai dan Belum mencapai
target nasional target nasional
TARGET 2026
ISU PRIORITAS
Tanpa Upaya Tambahan Dengan Upaya Tambahan Tidak Terkait Isu Prioritas
• Perkembangan Kabupaten
• Kebutuhan SDA Percepatan
• DDDTLH 2026
• Kemampuan Daerah
ALTERNATIF SKENARIO REKOMENDASI PROGRAM DAN KEGIATAN