MELLY GOESLOW
Rini Agustina
brentex32@yahoo.co.id
ABSTRACT
This study focuses on lyrics If the work Meely Goeslow . The approach used is a micro-structural
approach focuses on the aspects of lexical and grammatical aspects . The results showed that
grammatical elements contained in the lyrics of the song if it was that the reference ( reference ) ,
deletion ( Ellipsis ) , and the coupling ( conjungtion ) . Lexical items contained in the song If are reps
( repetitions ) , synonymy ( equivalent words) , and the antonym ( opposite ) .
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada lirik lagu Jika karya Melly Goeslow. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan mikrostruktural yang menitikberatkan pada aspek leksikal dan aspek
gramatikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur gramatikal yang terkandung di dalam
lirik lagu jika adalah pengacuan (referensi), pelesapan (Ellipsis), dan perangkaian
(conjungtion). Unsur leksikal yang terdapat dalam lagu Jika adalahrepetisi (pengulangan),
sinonimi (padan kata), dan antonimi (lawan kata).
sosial yang tidak bisa hidup sendiri oleh suatu sistem komunikasi yang
makhluk yang lain memerlukan suatu alat (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer, yang
yang disebut dengan bahasa. Seperti yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik
diungkapkan oleh Gorys Keraf (1997 : 1) badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol
yang mengatakan bahasa adalah alat karena rangkaian bunyi yang dihasilkan
komunikasi antara anggota masyarakat oleh alat ucap manusia harus diberikan
97
98
makna tertentu pula. Simbol adalah tanda memikirkan si pembaca, mereka hanya
yang diberikan makna tertentu, yaitu berfokus pada keinginan mereka sendiri.
diserap oleh panca indra. Berarti bahasa pikirannya melalui berbagai media satu
mencakup dua bidang, yaitu vokal yang diantaranya melalui lirik lagu. Banyak
dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti penulis lagu membuat karya-karya mereka
atau makna yaitu hubungan antara berdasarkan perasaan yang sedang mereka
rangkaian bunyi vokal dengan barang atau alami. Selain berdasarkan pengalaman
hal yang diwakilinya, itu. Arti yang pribadi ada juga yang berdasarkan
terkandung dalam suatu rangkaian bunyi lingkungan sekitar mereka, seperti kisah
berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat kehidupan manusia, sebab seni tumbuh dan
bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa manusia. Pada dasarnya seni bersumber
tulis. Bahasa sebagai sarana komunikasi dari perasaan manusia seperti sedih,
mempunyai fungsi utama sebagai senang, marah, kecewa, cinta atau perasaan
penyampaian pesan atau makna oleh lainnya yang berhubungan dengan naluri
secara terbuka segala sesuatu yang tersirat diungkapkan oleh pencipta atau pelaku seni
di dalam dada dan pikiran kita. Misalnya melalui media bunyi, atau suara, gerak,
seperti seorang penulis buku, mereka akan rupa, kata-kata, tingkah laku secara tepat
menuangkan segala seseuatu yang mereka sehingga dapat diterima dan dirasakan oleh
Seni merupakan bagian dari musik atau hubungan semantis yang ada dalam suatu
karena musik dan seni memiliki hubungan kohesi akan muncul apabila interpretasi
yang erat bahkan erat dengan sejarah suatu unsur tergantung pada unsur lain
Menurut Kosashi (1994:418) menyatakan dibagi menjadi dua bagian, yaitu kohesi
tempat melukiskan getaran jiwa khayal leksikal terdiri dari repetisi, sinonim,
yang timbul dalam pikiran yang mana antonim, hiponim, dan kolokasi. Menurut
tidak dapat dicetuskan dengan perantaran Halliday dan Hasan (dalam Trigan,
perantaraan suatu bidang seni lain dibagi menajadi lima aspek sarana kohesi
tulisan ini adalah lagu jika yang konjungsi, dan kohesi leksikal.
sebuah wacana sehingga wacana tersebut Bentuk penelitian ini adalah deskripsi
menjadi utuh. Menurut Halliday (dalam kualitatif. Sumber data penelitian ini yaitu
Oktafianus, 2006:53) kohesi merupakan lirik lagu Jika karya Melly Goeslow.
Aspek Leksikal dan Gramatikal Pada Lirik Lagu Jika Karya Melly Goeslow
100
Teknik pengumpulan. Data dalam kajian analisis lirik lagu “Jika” ini, hanya
ini dianalisis dengan menggunakan teknik terdapat satu jenis pengacuan, yakni
analisis lagu “Jika” ini meliputi pengacuan persona pronominal pertama tunggal
berupa satuan lingual tertentu yang (1) dan (2), adalah pronominal persona
hubungan antara simbol dengan benda dalam lirik tersebut berada di dalam
yang diacu (Ogden dan Richards dalam teks, yaitu mengacu pada orang yang
kata tersebut berada di dalam tekas, pengacuan endofora karena yang diacu
yaitu orang yang sedang bernyanyi. dalam lirik tersebut berada di dalam
4) Jika teringat tentang dikau {1},{6}, atau satuan lain yang wujud asalnya
5) Kan kudengar caci dan puji dirimu atau konteks luar bahasa (Kridalaksana,
Penggunaan kata dikau dan 38) Elipsis merupakan salah satu jenis
dirimu pada kutipan (4) dan (5) adalah kohesi gramatikal yang berupa
bentuk bebas. Kata dikau dan dirimu tertentu yang telah disebutkan
dalam lirik tersebut berada di dalam sering digunakan para pencipta lagu
teks, yaitu mengacu pada lawan untuk tujuan estetika. Lagu “Jika” juga
kutipan (6) adalah pronominal kedua 7) Sempat terfikir #tuk kembali {3}
tunggal bentuk terikat. Kata –mu pada - Sempat terfikir untuk kembali
Aspek Leksikal dan Gramatikal Pada Lirik Lagu Jika Karya Melly Goeslow
102
- Tidak ada niat untuk selamanya Konjungsi merupakan salah satu kohesi
10) Apakah sama yang #ku rasa# {8} menghubungkan unsur yang satu
- Apakah sama yang aku rasakan. dengan unsur yang lain dalam wacana.
11) Ingin #jumpa walau ada # segan Konjungsi adalah yang dipergunakan
- Ingin berjumpa walau ada rasa kata, frase dengan frase, klausa dengan
- Tidak ada niat untuk berpisah perangkaian terdapat dalam lirik lagu
13) Jika memang masih bisa mulutku # perangkaian atau konjungsi, yaitu
14) #kan #ku dengar# caci# dan puji# konjungsi dan yang menggambarkan
syarat. Lima bentuk konjungsi tersebut (padan kata), kolokasi (sanding kata),
dapat dilihat pada kutipan berikut. hiponimi (hubungan atas bawah), dan
18) Tak ada niat untuk berpisah repetisi merupakan pemunculan bentuk
19) Tak ada niat untuk selamanya yang sama dalam suatu wacana.
20) Kan kudengar caci dan puji (2008;43) repetisi adalah pengulangan
21) Jika teringat tentang dikau maupun bagian kalimat) yang dianggap
23) Apakah sama yang kurasa bait atau refren. Pada lagu “Jika”
24) Satu kata yang ingin terucap ditemukan repetisi bait yakni pada larik
Analisis Aspek Leksikal larik {6 dan7}, {17 dan 18} dan {20
Aspek leksikal wacana dan 21}. Selain itu repetisi bait juga
menitikberatkan pada segi makna atau terdapat pada larik {5 dan 10} yang
struktur batin sebuah wacana. Aspek mengalami repetisi pada larik {14 dan
leksikal wacana dalam lirik lagu “Jika” 22}. Bait tersebut dapat dilihat sebagai
Aspek Leksikal dan Gramatikal Pada Lirik Lagu Jika Karya Melly Goeslow
104
25) Jika memang masih bisa dalam lirik lagu “Jika”. Pengulangan
mulutku berbicara larik dapat dicontohkan sebagai berikut
26) jika memang masih bisa 35) Tak ada niat untuk selamanya
27) Satu kata yang ingin terucap Larik di atas berada pada baris
28) Kan kudengar caci dan puji {5} dalam lagu tersebut, kemudian
29) Kita masih muda dalam 36) Tak ada niat untuk berpisah
30) Maafkan daku ingin kembal Larik di atas berada pada baris
ini terjadi empat kali pengulangan yaitu “Jika” dapat dijabarkan sebagai
wacana yang menunjukkan pemakaian Pada teks di atas, morfem bebas dikau
lebih dari satu bentuk bahasa yang bersinonim dengan morfem terikat -mu
secara semantik memiliki kesamaan 41) Kan kudengar caci dan puji dirimu
persamaan arti tetapi memiliki Pada teks di atas, morfem terikat ku-
satuan lingual tertentu dengan satuan Antonimi atau lawan kata disebut juga
39) Jika teringat tentang dikau {1},{6}, sifatnya, oposisi makna dapat
40) Kan kudengar caci dan puji dirimu oposisi mutlak, oposisi kutub, oposisi
majemuk.
Aspek Leksikal dan Gramatikal Pada Lirik Lagu Jika Karya Melly Goeslow
106
43) Jauh di mata dekat dihati (conjungtion). Unsur leksikal yang terdapat
Pada lirik di atas morfem bebas jauh dalam lagu “Jika” adalahrepetisi
berantonim dengan morfem bebas dekat. (pengulangan), sinonimi (padan kata), dan
berantonim dengan morfem bebas daku Dewa, I Putu Wijana dan M.Rohmadi.
2009. Analisis Wacana Pragmatik:
46) Sempat terfikir tuk kembali Kajian Teori dan Analisis. Surakarta:
Yuma Pustaka.
47) Tak ada niat untuk selamanya pergi
Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya
Berdasarkan contoh lirik di atas maka Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
morfem bebas kembali, berantonim dengan
Kosasih, H.E. 2003. Ketatabahasaan dan
morfem bebas pergi Kesusastraan. Bandung: CV. Yrama
Widya
48) Kan kudengar caci dan puji dirimu Mulyana. 2005. Kajian Wacana Teori,
Metode, & Aplikasi Prinsip-Prinsip
padaku
Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara
Pada lirik di atas menunjukkan bahwa Wacana.
morfen caci berantonim dengan morfem Oktafianus. 2006. Analisis Wacana Lintas
Bahasa. Padang: Andalas University
puji. Press.