CASE REPORT
PEMBIMBING:
Pembimbing: dr. Farhat, Sp.OT
Penyusun
Menyetujui,
Pembimbing
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 52 Tahun
Alamat : Sidodadi, Babadan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal masuk RS : 25 Juni 2021
Tanggal pemeriksaan : 26 Juni 2021
II. ANAMNESA
A. Keluhan utama : Nyeri tangan kanan
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Harjono Ponorogo pada tanggal 25 Juni 2021
pukul 08.00 WIB, pasien datang ke IGD diantar oleh keluarga. Pasien mengeluhkan
nyeri pada tangan kanan. Nyeri dirasakan pasien seketika setelah tangan kanan
pasien terjepit oleh mobil dan pohon saat memanskan mobil. Nyeri yang dirasakan
sangat mengganggu. Nyeri terasa Semakin memberat saat tangan digerakkan dan
berkurang bila diistirahatkan. Pada saat terjatuh tidak ada penurunan kesadaran,
pasien datang ke IGD juga dalam keadaan sadar. Setelah terjatuh pasien tidak bisa
berdiri dan nyeri pada kaki kanannya. Pasien tidak merasakan kesemutan dan rasa
baal. Pada kaki kanan pasien tidak terdapat adanya luka. Nyeri dirasakan setelah
terjatuh. Pasien jatuh tertabrak motor dari arah belakang saat hendak mennyebrang
menggunakan motor ke arah sebuah sd untuk mengantarkan buku adiknya. Pasien
tertabrak motor dengan posisi badan terjatuh ke samping kanan. Nyeri yang
dirasakan tidak menjalar.
Ini merupakan kali pertama pasien tertabrak dan di rawat di RS. Sebelum
jatuh, pasien tidak ada gangguan dalam berjalan dan tidak ada gangguan dalam
menggunakan kakinya, juga tidak merasakan nyeri kaki sebelumnya. Pasien
mengaku sebelumnya tidak merasa nyeri sendi di pagi hari ataupun malam hari,
tidak nyeri seluruh tubuh, dan tidak ada demam.
Pasien tidak mengeluh adanya nyeri dibagian tubuh lain, pusing (-), demam
(-), mual (-), muntah (-), sesak napas (-), nyeri dada (-), nyeri perut (-), BAB lancar,
BAK lancar.
D. STATUS LOKALIS
2. Look
Edema :+
Luka :-
bone exposure :-
Deformitas :+
3. Feel
• Nyeri tekan :+
• Akral hangat :+
• Fungsi motorik
• Fungsi sensorik
• Pulsasi
o arteri dorsalis pedis (+) reguler, sama kuat antara kanan dan kiri.
o arteri tibialis posterior (+) reguler, sama kuat antara kanan dan kiri.
4. Move
• Krepitasi : (+)
Aktif :
Pasif :
V. PLANNING DIAGNOSTIK:
Darah Lengkap
Foto Rhontgen regio cruris dextra
2. Terapi
-Infus RL
-Injeksi ranitidin 2x1
-inj Santagesik 3 x 1
3. Monitoring
Observasi tanda nyeri
Observasi vital sign
Observasi tanda klinis
4. Edukasi
Rehabilitasi
Menggerakkan jari jari kaki
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Faktur
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, lempeng epiphyseal atau permukaan
rawan sendi. Fraktur jenis apapun, biasanya melibatkan jaringan lunak dan
mengakibatkan terjadinya cedera (soft tissue injury).
B. Etiologi dan Biomekanika Fraktur
Pada umumnya penyebab fraktur adalah trauma, dan maraknya kasus kecelakaan lalu-
lintas mengakibatkan kecelakaan lalu-lintas merupakan salah satu penyebab terjadinya
fraktur yang paling banyak ditemui dalam masyarakat.
Trauma lain yang dapat mengakibatkan fraktur antara lain kecelakaan kerja dan
cedera olahraga. Dalam setiap fraktur, perlu dipikirkan biomekanika fraktur.
C. Anatomi Tulang Cruris
1) Greenstick: salah satu sisi tulang patah dan sisi lainnya membengkok.
2) Transversal: fraktur sepanjang garis tengah tulang
3) Oblik: garis patahan membentuk sudut dengan garis tengah tulang.
4) Spiral: fraktur yang memuntir seputar batang tulang
5) Kominutif: tulang pecah menjadi beberapa bagian
6) Kompresif: tulang mengalami kompresi/penekanan pada bagian tulang
lainnya seperti (pada tulang belakang)
7) Depresif: fraktur dengan fragmen patahan terdorong kedalam (pada tulang
tengkorak)
8) Patologik: fraktur pada tulang yang berpenyakit seperti penyakit Paget,
Osteosarcoma.
9) Epifiseal: fraktur pada bagian epifiseal
Eiff MP, Hatch R, Kiggins MK. 2012. Fracture management for primary care.
Philadelphia: Elsevier Saunders