Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

KOMPONEN EKOSISTEM DAN INTERAKSI YANG


TERJADI DI DALAMNYA

NAMA : I WAYAN CANDRA PURNATA


NOMOR : 09
KELAS : X MIPA 2
Pengamatan Komponen Ekosistem dan Interaksi yang terjadi di dalamnya

A. TUJUAN
Siswa memahami komponen-komponen ekosistem dan mampu menganalisis
interaksi yang terjadi antara komponen ekosistem tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana hubungan antara komponen biotik dengan komponen abiotic di lokasi
tersebut?
2) Bagaimana hubungan antara komponen biotik di lokasi tersebut?
3) Apa saja satuan makhluk hidup yang dapat dibentuk oleh komponen biotik
tersebut?

C. DATA HASIL PENGAMATAN


Komponen
No Ulangan
Biotik Abiotik

1) Kuadran I  Rumput Mutiara  Tanah


(Kebun rumah)  Rumput Lidah Ular  Udara
 Tomat  Sinar matahari
 Cabai  Kerikil
 Terong  Pupuk
 Ulat bulu  Poly bag
 Serai
 Beragam jenis lumut
 Beragam jenis paku
 Semut kebun hitam
2) Kuadran II  Ikan  Tanah
(Pinggiran parit di  Yuyu  Batu
tepi sawah)  Keong sawah  Plastic kemasan
 Katak  Air
 Rumput teki / liar  Udara
 Pohon kelapa (bibit)  Sinar Matahari
 Pohon papaya
 Semut api
 Rumput gajah
3) Kuadran III  Pohon durian  Tanah
(Lingkungan teba /  Pohon keladi  Kerikil
kebun belakang  Cacing tanah  Dedaunan dan ranting
rumah)  Pohon pisang kering
 Ulat daun  Sinar matahari
 Semut api  Udara
 Beragam jenis lumut  Plastik kemasan
 Beragam jenis paku
 Pohon kopi

D. ANALISIS DATA
1) Kuadran I
Pada Kuadran I terdapat berbagai komponen biotik dan abiotic yang ditemukan,
berbagai komponen ini tentunya saling memenuhi dan berkaitan baik antara biotik
dengan abiotic maupun antar biotik. Contohnya Cabai (biotik) dengan Tanah, pupuk,
udara, dan sinar matahari (abiotic), komponen biotik berupa tanaman tomat sangat
memerlukan peran dari komponen abiotic tersebut sehingga tanaman tomat dapat
tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang banyak.
Selanjutnya, ulat bulu (biotik) dengan tanaman terong (biotik), keduanya
komponen biotik tetapi memiliki hubungan/interaksi yakni tanaman terong sebagai
produsen atau penghasil makanan dari ulat bulu. Dan terjadi hubungan simbiosis
parasitisme yaitu ulat bulu untung mendapatkan makanan sedangkan tanaman tomat
rugi karena daun yang digunakan untuk fotosintesis dimakan oleh ulat bulu. Dengan
demikian pada Kuadran I terdapat komponen biotik dan abiotic yang saling berinteraksi
antara satu dengan yang lainnya.
2) Kuadran II
Pada kuadran II juga terdapat beberapa komponen biotik dan abiotic yang
ditemukan. Pada kawasan ini, dapat dilihat beberapa komponen penyusun yang saling
berhubungan dan membentuk interaksi. Baik itu biotik dengan abiotic, maupun antar
biotik. Contohnya, beberapa tumbuhan (biotik) dengan tanah (abiotic) dan ikan (biotik)
dengan air (abiotic) yang sama – sama merupakan tempat komponen penyusun biotik
untuk hidup dan tumbuh.
Akan tetapi, pada lingkungan ini juga ditemukan kemasan plastic. Kemasan plastic
dapat menyebabkan terjadinya polusi baik tanah maupun air pada lingkungan tersebut.
Dampak panjangnya akan menyebabakan tempat hidup komponen biotik tidak sehat
lagi untuk ditinggali sehingga mengancam keberlangsungan hidup komponen biotik.

3) Kuadran III
Pada kuadran III juga terdapat beberapa komponen biotik dan abiotic yang
ditemukan di lingkungan tersebut. Di lingkungan ini, terdapat sebagai produsen
(pohon), konsumen (ulat bulu), dan decomposer (cacing tanah). Dilihat dari hubungan
antar satu sama lain, terdapat beberapa interaksi yaitu sebagian besar pepohonan (biotik)
dengan tanah, udara, dan sinar matahari (abiotic) yang mana pepohonan memerlukan
semua unsur itu untuk tetap tumbuh dan berkembang. Selain itu, jika diperhatikan
terdapat hubungan simbiosis antara ulat daun dengan pepohonan terutama pohon pisang.
Yaitu hubungan simbiosis parasitisme dimana ulat daun untung dengan menjadikan
daun pohon pisang makanan dan tempat hidup sedangkan pohon pisang kehilangan daun
– daunnya.

E. PEMBAHASAN
Komponen biotik dengan komponen abiotic pada lokasi tersebut sangat berhubungan
erat. Dimana hampir semua komponen biotik yang ditemui memerlukan komponen abiotic
untuk hidupnya. Contohnya pohon dengan tanah, udara, dan cahaya matahari dimana
pohon memerlukan semua unsur itu untuk tetap hidup. Jikalau tidak, maka pohon akan
mati.
Hubungan antar komponen biotik juga terlihat pada lokasi – lokasi yang dijadikan
objek pengamatan. Yang pertama, yaitu hubungan simbiosis yang mana terjadi simbiosis
parasitisme antar komponen biotik yaitu antara ulat dengan pepohonan. Selanjutnya yaitu
terdapat hubungan hubungan intraspesifik antar ulat dalam mencari makanan. Juga
hubungan predasi antara yuyu yang memangsa keong sawah.
Dari kumpulan komponen biotik yang ditemukan dapat membentuk satuan – satuan
makhluk hidup penyusun ekosistem. Dari individu (masing – masing spesies), populasi
(kumpulan spesies seperti populasi ikan dan keong sawah), komunitas (interaksi antara
populasi ikan dengan keong sawah), dan membentuk ekosistem yaitu ekosistem kebun
rumah, pinggiran sawah, dan teba.

F. KESIMPULAN
Suatu Ekosistem dibentuk oleh dua komponen penyusun, yaitu komponen penyusun
biotik dan komponen penyusun abiotic. Antar komponen biotik dengan abiotic saling
berhubungan erat untuk keberlangsungan suatu ekosistem. Dimana dalam suatu ekosistem,
kehidupan komponen biotik sangat bergantung dengan adanya komponen abiotic.

JAWABAN PERTANYAAN
1. Dari komponen-komponen ekosistem yang telah kalian temukan, adakah interaksi yang
terjadi di dalamnya? Jika ada jelaskan!
Hubungan antar komponen biotik juga terlihat pada lokasi – lokasi yang dijadikan
objek pengamatan. Yang pertama, yaitu hubungan simbiosis yang mana terjadi simbiosis
parasitisme antar komponen biotik yaitu antara ulat dengan pepohonan. Selanjutnya yaitu
terdapat hubungan hubungan intraspesifik antar ulat dalam mencari makanan. Juga
hubungan predasi antara yuyu yang memangsa keong sawah.

2. Bagaimana sifat interaksi yang terjadi antara komponen ekosistem tersebut?


Menguntungkan atau merugikan?
Ada yang menguntungkan terdapat juga yang merugikan. Yang menguntungkan yaitu
antara pohon dan cacing tanah dengan tanah. Itu saling menguntungkan karena tanah
memberikan tempat hidup dan pohon serta cacing tanah memberikan nutrisi kepada pohon
dengan pohon memberikan daun dan cacing tanah sebagai decomposer. Yang merugikan
yaitu interaksi antara ulat bulu/daun dengan pohon karena ulat disini mendapatkan untung
sedangkan pepohonan merugi.

3. Bagaimana tipe ekosistem yang kalian amati?


Tipe ekosistem yang saya amati yaitu ekosistem air tawar lotik (air sungai) dan
ekosistek buatan (kebun).

4. Cari tipe-tipe ekosistem yang lain dari literatur!


Secara umum terdapat 3 tipe ekosistem, yakni ekosistem air, ekosistem darat, dan
ekosistem buatan.
A. Ekosistem Air (Akuatik)
1) Ekosistem Air Tawar Lotik, memiliki ciri airnya berarus, contohnya ekosistem
sungai. Organisme yang hidup pada ekosistem ini dapat menyesuaikan diri dengan
arus air. Contohnya ikan belida, serangga air, dan diatom yang dapat menempel
pada batu. Produsen utama pada ekosistem ini adalah ganggang.
2) Ekosistem Air Tawar Lentik, memiliki ciri airnya tidak berarus, contohnya
ekosistem rawa air tawar, rawa gambut, padang rumput rawa, kolam, dan danau.
Rawa didominasi oleh tumbuhan berkayu, rawa gambut didominasi oleh lumut
Sphagnum. Ekosistem danau dan kolam terdiri dari tiga wilayah, yaitu litoral,
limnetik, dan profundal. Wilayah litoral adalah wilayah tepi danau dan kolam.
Organisme litoral antara lain teratai, Hydrilla, Hydra, capung, katak, burung, dan
tikus. Vegetasi pada wilayah litoral didominasi oleh tumbuhan yang mengapung
atau tenggelam. Wilayah limnetik adalah wilayah perairan terbuka yang masih
dapat ditembus oleh cahaya matahari. Pada wilayah ini banyak mengandung
fitoplankton dan zooplankton. Di bagian bawah wilayah limnetik terdapat wilayah
profundal, yaitu wilayah yang dalam dengan berbagai jenis dekomposer pada
bagian dasarnya.
3) Ekosistem Estuari, terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut atau
disebut muara sungai/pantai lumpur. Cirinya berupa perairan payau dan
vegetasinya didominasi oleh tumbuhan bakau. Ikan, udang, dan moluska
melakukan perkembangbiakan di daerah ini.
4) Ekosistem Pantai Pasir, cirinya intensitas cahaya matahari yang dipaparkan selama
12 jam dan deburan ombak yang terus-menerus. Hewan pada ekosistem pasir pantai
kebanyakan hidup di dalam pasir. Organisme tersebut aktif jika air pasang dan
membenamkan diri di pasir saat air surut, misalnya kepiting kecil.
5) Ekosistem Pantai Batu, cirinya tersusun dari batu-batuan kecil dan bongkahan batu
yang besar. Organisme yang ada adalah Eucheuma dan Sargassum, serta beberapa
jenis moluska yang dapat melekat di batu.
6) Ekosistem Terumbu Karang. Ekosistem ini hanya dapat tumbuh di dasar perairan
yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari rangka hewan kelompok Coelenterata.
Pada ekosistem ini terdapat berbagai jenis organisme laut dari kelompok Porifera,
Coelenterata, ganggang, berbagai jenis ikan, serta udang.
7) Ekosistem Laut Dalam. Ekosistem ini berada pada kedalaman 76.000 m dari
permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya matahari.
B. Ekosistem Darat (Terestrial)
Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi tumbuhan
dominan disebut bioma. Vegetasi suatu jenis bioma memiliki penampakan yang sama
dimanapun bioma tersebut ditemukan. Penyebaran jenis-jenis bioma dipengaruhi oleh
iklim. Bioma di dunia dikelompokkan menjadi 7 kategori, yaitu:
1) Hutan Hujan Tropis, terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperatur tinggi.
Memiliki ciri pohonnya tinggi dan rimbun, dengan jenis tumbuhan yang sangat
beragam. Hewannya meliputi berbagai jenis serangga dan burung, monyet, orang
utan, dan harimau.
2) Savana, terdapat di wilayah sekitar khatulistiwa. Vegetasi savana didominasi oleh
rumput dengan semak dan pohon yang tumbuh terpencar. Hewan yang hidup yakni
berbagai jenis serangga seperti belalang, kumbang, rayap, herbivora dan karnivora.
3) Padang Rumput, terdapat pada wilayah dengan temperatur sedang. Vegetasi yang
dominan adalah rumput dan hewan yang ada adalah kelinci, tupai tanah, dan
serigala.
4) Gurun, terdapat di belahan bumi sekitar 200-300 lintang utara dan lintang selatan.
Vegetasinya terdiri dari berbagai belukar akasia dan kaktus, sedangkan hewan yang
ada yaitu belalang, burung pemangsa serangga, dan kadal.
5) Hutan Gugur, terdapat di pegunungan wilayah tropis dan di wilayah subtropis yang
mengalami pergantian musim panas dan dingin. Pohon pada hutan gugur memiliki
ciri menggugurkan daunnya menjelang musim gugur dan menjadi dorman pada
musim dingin. Pohon di hutan gugur antara lain maple dan birkin. Contohnya hutan
jati.
6) Taiga, terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis dan di pegunungan tropis.
Cirinya hujan turun hanya pada musim panas dan musim dingin berlangsung secara
berkepanjangan. Hewan yang hidup antara lain rusa, bajing, burung gagak hitam,
bermacam burung berkicau, serigala, dan beruang. Contohnya hutan pinus.
7) Tundra, terdapat di dekat kutub utara, yaitu pada 600 lintang utara, disebut tundra
artik. Sedangkan tundra yang terdapat di puncak gunung disebut tundra alpin. Ciri
bioma tundra adalah musim dingin terjadi setiap waktu sepanjang tahun. Vegetasi
tundra didominasi oleh rumput alang-alang lumut daun, dan perdu. Tidak terdapat
pohon. Hewan yang ada kelinci, burung hantu, serigala, rusa, dan domba.
C. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Contohnya bendungan, hutan tanaman produksi, agroekosistem berupa
sawah tadah hujan, sawah irigasi, perkebunan sawit, dan perkebunan kopi.

5. Jika salah satu komponen ekosistem mengalami gangguan atau bahkan musnah apa yang
akan terjadi pada ekosistem tersebut? Coba analisis kemungkinan-kemungkinan yang
dapat terjadi!
Yang terjadi jika salah satu komponen dalam ekosistem mengalami kerusakan
adalah mengganggu keseimbangan ekosistem. Hal ini akan mempengaruhi jumlah atau
keberlangsungan komponen ekosistem lainnya. Jika berlangsung terus-menerus dapat
terjadi kepunahan dalam suatu ekosistem tersebut. Gangguan yang dimaksud adalah terjadi
ketidakseimbangan jumlah komponen biotik. Konsumen I sebagai urutan setelah produsen
dalam rantai makanan akan mengalami penurunan yang akan berakibat pada penurunan
komponen ekosistem setelahnya, dan seterusnya. Sehingga, seiring waktu komponen
ekosistem lainnya akan punah atau habis karena kekurangan makanan dalam rantai
makanan ekosistem tersebut. Dalam suatu ekosistem, baik produsen, konsumen I,
konsumen II dan seterusnya jika jumlahnya mengalami ketidakseimbangan/ salah satunya
mengalami kepunahan maka akan mempengaruhi komponen biotik ekosistem yang lain.

6. Bagaimana solusi kalian untuk mengatasi ketidakseimbangan yang terjadi pada suatu
ekosistem?
1) Dengan melakukan reboisasi yaitu penanaman kembali. Hutan yang telah di tebang,
ditanam kembali dengan benih- benih pohon yang baru.
2) Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi.
Caranya dengan memakai sumber energi alternatif seperti sinar matahari atau angin
untuk mengganti batu bara. Serta mengurangi pemakaian kendaraan bermotor.
3) Menjaga dan memelihara lingkungan disekitar kita agar tidak terjadikepunahan
4) Membuat suatu ekosistem buatan sederhana agar komponen biotik terjaga
kelestariannya. Misalkan membuat perkebunan
5) Tidak melakukan perburuan besar besaran terhadap suatu populasi karena akan
berdampak pada kelangsungan populasi lainnya.
6) Menambahkan alternative populasi pada suatu ekosistem untuk memperluas
jangkauan rantai makanan.
7) Memberikan lahan yang luas dan tidak mencampuri keadaan ekosistem yang telah
ada demi menjaga kelestarian suatu ekosistem.

Anda mungkin juga menyukai