1. Model-Model Pembelajaran Ketiga model tersebut adalah: model Pembelajaran Berbasis Masalah , model Pembelajaran Berbasis Projek , dan model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan . Disamping model pembelajaran di atas dapat juga dikembangkan model pembelajaran Production Based Education/Production Based Trainning Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. 2. Penerapan Model Pembelajaran Memilih atau menentukan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh karakteristik Kompetensi Dasar , tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran, sifat dari materi yang akan diajarkan, dan tingkat kemampuan peserta didik. Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi pembelajaran. Sebaliknya materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu. Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Model pembelajaran melalui penyingkapan/penemuan (discovery/ inquiry learning) Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,penentuan dan mengambil kesimpulan. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concepts and principles in the mind. b. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning/ PBL) Problem Based Learning untuk pemecahan masalah yang komplek, problem-problem nyata dengan menggunakan pendekataan studi kasus. Peserta didik melakukan penelitian dan menetapan solusi untuk pemecahan masalah. c. Model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning)/PJBL Model pembelajaran PJBL merupakan pembelajaran dengan menggunakan proyek nyata dalam kehidupan yang didasarkan pada motivasi tinggi, pertanyaan menantang, tugas-tugas atau permasalahan untuk membentuk penguasaan kompetensi yang dilakukan secara kerjasama dalam upaya memecahkan masalah (Barel, 2000 and Baron 2011). Tujuan PBL adalah meningkatkan motivasi belajar, team work, keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik level tinggi/taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21.
3. Pemaduan Sintak Metode dari suatu Model Pembelajaran dengan
Proses Berpikir Ilmiah (Saintifik) Proses pembelajaran yang mengacu pada proses berpikir ilmiah (saintifik), sebagai berikut. a. Mengamati, merupakan kemampuan awal peserta dalam mengumpulkan informasi dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi masalah, yang kegiatan belajarnya dapat dilakukan dengan menanya,mengamati, dan atau menalar terhadap objek yang dipelajarinya. b. Menanya, bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat merumuskan masalah dan atau merumuskan hipotesis. c. Mengumpulkan data, bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat menguji rumusan masalah dan atau hipotesis. d. Mengasosiasi, bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat menyimpulkan hasil kajian rumusan masalah dan atauhipotesis. e. Mengomunikasikan, bertujuan membentuk kemampuan siswa untuk dapat memformulasikan dan mempertanggungjawabkan pembuktian rumusan masalah dan atau hipotesis.