Anda di halaman 1dari 6

TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN TOPIK KE-16

Dosen Pengampu : 1. Drs. Ir. Sri Sukamta, M. Si., IPM


2. Fitria Ekarini, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : Fasha Dyah Ayu Aristika
NIM : 5301418007
Prodi : Pendidikan Teknik Elektro
Hari/Tanggal : 27 Juni 2021

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
A. Definisi Perangkat Pembelajaran
Perangkat adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang
akan digunakan dalam proses pencapaian kegiatan yang diinginkan. Dan
pembelajaran adalah proses kerjasama antara Guru dan Siswa dalam memanfaatkan
segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri
sisiwa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk
gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana
dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tententu.
Jadi perangkat pembelajaran adalah serangkaian media atau sarana yang
digunakan dan dipersiapkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
Sedangkan Pengembangan perangkat pembelajaran adalah serangkaian proses atau
kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran
berdasarkan teori pengembangan yang telah ada.

B. Jenis-Jenis Perangkat Pembelajaran dan Cara Mengembangkannya


1. Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rancangan
pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan ditetapkan guru dalam
pembelajaran di kelas. RPP pada hakekatnya merupakan perencanaan untuk
memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam
pembelajaran. Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk
memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
RPP perlu dikembangkan untuk menkoordinasikan komponen pembelajaran,
yakni: kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian.
Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik,
materi standar berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar, indikator
hasil belajar berfungsi menunjukan keberhasilan pembentukan kompetensi
peserta didik, sedangkan penilaian berfungsi mengukur pembentukan
kompetensi dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila
kompetensi standar belum terbentuk atau belum tercapai.
a) Komponen-komponen RPP
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas
komponen-komponen yang satu sama lain saling berkaitan,
dengan demikian maka merencanakan pelaksanaaan
pembelajaran adalah merencanakan setiap komponen yang
saling berkaitan. Adapun komponen RPP adalah sebagai
berikut:
 Kolom Identitas Mata Pelajaran
 Standar Kompetensi
 Kompetensi Dasar
 Indikator Pencapaian Kompetensi
 Tujuan Pembelajaran
 Materi Ajar (Materi Pokok)
 Materi/Kompetensi Prasyarat
 Alokasi Waktu
 Metode Pembelajaran
 Kegiatan Pembelajaran
 Penilaian
 Sumber Belajar.
b) Cara Menyusun RPP

Cara penyusunan RPP dalam garis besarnya dapat mengikuti


langkah- langkah sebagai berikut :

 Mengisi kolom identitas


 Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk
pertemuan yang telah ditetapkan
 Menentukan SK dan KD, serta Indikator yang akan
digunakan yang terdapat pada Silabus yang telah disusun
 Merumuskan tujuan pembelajaran bedasarkan standar
kompetensi dasar, serta indikator yang telah ditentukan
 Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok
pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi standar
merupakan uraian dari materi pokok
 Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
 Merumuskan langkah- langkah pembelajaran yang terdiri
dari kegiatan awal, inti, dan akhir
 Menentukan sumber belajar yang digunakan
 Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh
soal, dan teknik penskoran.
c)   Langkah- langkah pengembangan RPP
Berikut adalah langkah- langkah pengembangan RPP :
1) Mengidentifikasi dan mengelompokkan kompetensi
yang ingin dicapai setelah proses pembelajaran
2) Mengembangkan materi standar yaitu isi kurikulum
yang diberikan kepada peserta didik dalam proses
pembelajaran, dan pembentukan kompetensi
3) Menentukan metode yaitu dalam setiap pembelajaran
dan pembentujkan kompetensi, guru dapat
menggunakan berbagai variasi metode dan berbagai
variasi media untuk mencapai tujuan pembelajaran
4) Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
adalah merencanakan penilaian.

C. Tahap-Tahap Praktik Mengajar


Tahap Persiapan

A. Mempersiapkan GBPP Sesuai dengan Materi yang Akan Diajarkan


Sebelum melaksanakan micro teaching harus mempersiapkan RPP (kepanjangan
RPP). Mulai dari perumusan indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran,
menentukan materi yang akan diajarakan, stategi pembelajaran yang akan digunakan,
alokasi waktu, sampai penilaian pembelajaran. Untuk alokasi waktu, biasanya
maksimal hanya sampai 20 menit saja. Jadi, rancang RPP selama 20 menit
pembelajaran. Semua hal tersebut harus tersaji dengan baik di dalam RPP yang akan
instruktur bawa saat masuk kelas. RPP harus sesuai EYD, komunikatif, sistimatis, dan
juga rapi. Instruktur harus mempersiapkan GBPP ini dengan sangat baik. Karena
GBPP merupakan salah satu penilaian yang cukup besar saat ujian micro teaching
nanti. Bukan seberapa tebal GBPP yang instruktur buat, tapi isinya yang sesuai dan
berkualitas.
B. Menentuan Alat Bantu dan Media Pembelajaran Menentukan alat bantu dan media
pembelajaran sebenarnya sudah masuk ke dalam RPP. Namun, butuh persiapan yang
sangat matang saat penggunaan alat bantu dan media pembelajaran. Pastikan materi
yang akan diajarkan sebaiknya menggunakan alat bantu dan media pembelajaran yang
sesuai agar materi yang diajarkan menjadi semakin menarik dan interaktif. Alat bantu
dan media pembelajaran yang biasa digunakan, diantaranya in-focus video, animasi,
dan LKP (Lembar Kerja Peserta). Spidol warna-warni juga sangat membantu teman-
teman mendidik ketika mengajar di kelas. Peserta semakin antusias melihat tulisan
dengan berbagai warna di papan tulis. Jadi, jangan lupa membawa spidol extra dan
kalau bisa warnanya yang beragam. Setelah melewati tahap persiapan, selanjutnya
adalah tahap pelaksanaan. Ada 8 hal penting yang harus diperhatikan pada tahap ini.
Delapan keterampilan dasar bagi instruktur PTGA mengajar yaitu: 1) keterampilan
membuka dan menutup pembelajaran, 2) keterampilan menjelaskan, 3) keterampilan
bertanya (dasar, lanjut), 4) keterampilan mengadakan variasi, 5) keterampilan
memberikan penguatan, 6) keterampilan mengelola kelas, 7) keterampilan
membelajarkan kelompok kecil dan perorangan, 8) keterampilan memimpin diskusi
kelompok kecil.
Tahap Pelaksanaan
A. Menyampaikan Apersepsi Pembelajaran
Apersepsi adalah menyampaikan tujuan pembelajaran yang bertujuan untuk
memotifasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya
mempelajari materi ini Sebelum dimulai kegiatan Micro teaching, sebaiknya calon
instruktur menyiapkan kondisi pembelajaran di kelas. Pastikan kelasnya bersih,
pengaturan ruang belajar rapii, dan sebagainya. Di awal pembelajaran, calon
instruktur harus menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan saat itu agar
peserta mempersiapkan diri dengan baik ketika belajar di kelas. “Apersepsi: Kunci
Agar Kelas Semakin Diminati”, betapa pentingnya menyampaikan apersepsi pada
kegiatan awal pembelajaran. Jadi lakukanlah dengan sangat baik ya! Ingat, menit-
menit pertama dalam proses belajar adalah waktu yang terpenting untuk satu jam
pembelajaran selanjutnya. Jika instruktur mampu menghadirkan nuansa yang
penuh kenyamanan saat memulai pembelajaran di kelas, maka sudah bisa
dipastikan menit-menit berikutnya akan menjadi milik instruktur semua.
B. Melaksanakan 5 M Pada GBPP Yang Sudah Dipersiapkan Oleh Instruktur
Tentu harus merancang kegiatan pembelajaran 5M, yaitu mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Pastikan kegaitan pembelajaran 5M
dilaksanakan dengan komplit saat Micro teaching ya. Karena itu sangat
mempengaruhi penilaian kamu sebagai calon guru. Selain itu, gunakanlah model
pembelajaran yang sudah ditetapkan di GBPP.
C. Menggunakan Bahasa Yang Komunikatif Selama Pembelajaran Di Kelas
Instruktur harus pandai menggunakan bahasa yang komunikatif agar tercipta
kondisi yang nyaman untuk siswa. Harus diingat jangan menggunakan bahasa
buku, karena peserta tidak menyukai itu.
D. Menguasai dan Mengembangkan Materi Instruktur PTGA harus menguasai
materi pokok sesuai kurikulum. Akan lebih baik lagi, teman-teman juga
mengembangkan materi pokok tersebut dan kaitkan materi dengan masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Peserta akan lebih cepat mengerti jika instruktur mengajar
dengan pendekatan yang nyata dalam kehidupan mereka. Jadi, kelolalah materi
yang akan disampaikan dalam pembelajaran menarik. Selain itu, instruktur dapat
mengembangkan materi yang akan diajarkan sesuai dengan kemajuan IPTEK,
serta memanfaatkan ICT untuk kebutuhan belajar peserta.
E. Mengelola Kelas dan Menggunakan Alat Bantu
Mengelola Kelas Dengan Baik Kemampuan mengontrol kelas adalah salah satu
kompenen penilaian yang cukup besar dalam kegiatan Micro teaching. Instruktur
harus bisa memperhatikan semua peserta tanpa terkecuali. Mulai dari memancing
peserta untuk bertanya, merespon dengan baik pertanyaan peserta sampai
memberikan penguatan terhadap pendapat peserta ketika pembelajaran langsung.
Persiapkan reward berupa sticker atau makanan kecil bagi peserta yang mampu
menjawab pertanyaan dengan baik. Tujuannya agar peserta semakin terpacu
semangatnya ketika belajar, karena usahanya dihargai oleh instrukturnya sendiri.
Dan mereka sangat menyukai itu.
Instruktur dituntut harus mampu membuat suasana belajar yang menyenangkan
sehingga tercipta interaksi dengan peserta dalam belajar. Pembelajaran di kelas
harus menjadi hidup! Jika itu mampu dilakukan, maka instruktur mampu
menaklukan kelas tersebut. Maka, jadilah pusat perhatian bagi peserta. Dan,
jangan sungkan untuk menegur peserta yang tidak mau belajar, pastikan mereka
tahu, “who is the leader in the class?”
F. Menggunakan Alat Bantu Seperti Yang Sudah Dijelaskan Pada Tahap Persiapan
Instruktur harus menggunakan alat bantu atau media pemebaljaran yang sesuai
dengan materi pokok pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus
jelas, menarik, dan interaktif. Ingat, jangan membuat peserta kesulitan memahami
media pembelajaran yang disajikan oleh instruktur. Nantinya, peserta akan merasa
jenuh karena ketidakpahaman mereka. Selain itu, instruktur juga dapat
memanfaatkan sumber belajar dalam pembelajaran, seperti mengakses internet
untuk memperoleh materi pembelajaran, menggunakan perpustakaan, media
cetak, atau lingkungan belajar. Jika itu dapat mendukung proses pembelajaran,
maka lakukanlah dengan baik. Pastikan semua peserta mengikuti instruksi.

Anda mungkin juga menyukai