Bab II Metil Ester
Bab II Metil Ester
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Biodiesel
Biodiesel adalah bahan bakar mesin diesel yang terbuat dari sumber daya
hayati yang berupa minyak lemak nabati atau lemak hewani.Senyawa utamanya
adalah ester. Ester mempunyai rumus bangun sebagai berikut :
R1, R2, dan R3 merupakan rantai hidrokarbon yang berupa asam lemak
dengan jumlah atom C lebih besar dari sepuluh. Senyawa inilah yang akan
dikonversi menjadi ester melalui reaksi transesterifikasi.
2.4.2. Asam Lemak Bebas
Selain mengandug trigliserida, minyak lemak nabati juga mengandung
asam lemak bebas (free fatty acid), fosfolipid, sterol, air, odorants, dan
pengotor lainnya. Diantara kandungan tersebut yang perlu diperhatikan ialah
asam lemak bebas. Asam lemak bebas merupakan pengotor yang tidak boleh
ada dalam reaksi transesterifikasi.
Asam lemak bebas bereaksi dengan basa membentuk sabun dan air.
Selain itu, reaksi transesterifikasi menghasilkan produk samping berupa
gliserin. Sabun sulit dipisahkan dari gliserin, sehingga adanya asam lemak
bebas dalam reaksi transesterifikasi dapat menyebabkan kesulitan dalam
pemisahan produk.
2.4.3. Alkohol
Alkohol digunakan sebagai reaktan dalam reaksi esterifikasi maupun
transesterifikasi. Alkohol yang sering digunakan adalah metanol, etanol,
propanol, dan isopropanol. Dalam skala industri, metanol lebih banyak
digunakan karena harganya lebih murah daripada alkohol yang lain. Alkohol
digunakan sebagai umpan dalam reaksi esterifikasi maupun transesterifikasi
dalam jumlah berlebih untuk mendapatkan konversi maksimum. Pemakaian
alkohol yang berlebih tentu saja menambah biaya produksi pembuatan
biodiesel.
2.5. Reaksi Pembuatan Biodiesel
2.5.1. Reaksi Esterifikasi
Reaksi esterifikasi merupakan tahap konversi dari asam lemak menjadi
ester. Reaksi esterifikasi mereaksikan antara asam lemak bebas dengan
alkohol yang membentuk ester dan air. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi
endoterm, sehingga memerlukan pasokan kalor dari luar. Temperatur untuk
pemanasan tidak terlalu tinggi yaitu 55-60oC. Secara umum reaksi esterifikasi
adalah sebagai berikut :
Reaksi eksterifikasi berjalan baik jika dalam suasa basa selain itu reaksi
esterifikasi dapat dilakukan sebelum atau sesudah reaksi transesterifikasi.
Reaksi esterifikasi biasanya dilakukan sebelum reaksi transesterifikasi jika
minyak yang diumpankan mengandung asam lemak bebas tinggi (>0.5%).
Pada tahap ini, FFA akan dikonversikan menjadi metil ester. Dengan reaksi
esterifikasi, kandungan asam lemak bebas dapat dihilangkan dan diperoleh
tambahan ester. Tahap esterifikasi bisa diikuti dengan tahap transesterifikasi.
Namun, sebelum produk esterifikasi diumpankan ke tahap selanjutnya yaitu
tahap transestrifikasi, air yang dikandungharus dipisahkan terlebih dahulu.
2.5.2. Reaksi Trans Esterifikasi
Reaksi Transesterifikasi sering disebut reaksi alkoholisis, yaitu tahap
konversi dari trigliserida (minyak nabati) menjadi alkil ester, melalui reaksi
dengan alkohol dan menghasilkan ester dan produk samping yaitu gliserol.
Dalam transesterifikasi, satu mol trigliserida bereaksi dengan tiga mol
alkohol untuk membentuk satu mol gliserol dan tiga mol alkil ester.: