Anda di halaman 1dari 12

Lampiran 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

1. Perumusan Tujuan

- Tujuan Penyuluhan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan kader-kader posyandu

dapat menjelaskan pentingnya memberikan ASI Ekslusif kepada bayi.

- Tujuan Penyuluhan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan kader posyandu akan

mampu :

a. Menyebutkan pengertian IMD

b. Menyebutkan pengertian kolostrum

c. Menyebutkan pengertian ASI Ekslusif

d. Menjelsakan manfaat ASI Ekslusif untuk bayi

e. Menjelaskan manfaat ASI Ekslusif untuk ibu

f. Menyebutkan komposisi ASI

g. Menyebutkan perbedaan ASI dengan susu formula

h. Menyebutkan bahaya susu formula

i. Menjelaskan 3 P (payudara, Posisi dan Pelekatan)

2. Penentuan pokok bahasan/sub pokok bahasan

- Pokok bahasan : Konsep mengenai pentingnya memberikan ASI

Ekslusif kepada bayi


- Sub pokok bahasan :

a. Pengertian IMD

b. Pengertian kolostrum

c. Pengertian ASI Ekslusif

d. Manfaat ASI Ekslusif untuk bayi

e. Manfaat ASI Ekslusif untuk ibu

f. Komposisi ASI

g. Perbedaan ASI dengan susu formula

h. Bahaya susu formula

i. 3 P (payudara, posisi dan pelekatan)

3. Penentuan langkah-langkah kegiatan :

No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu


1. Tahap pendahuluan
Memberi salam, menyampaikan Menjawab salam 5 menit
(introduction) tujuan dan manfaat. Serta mendengarkan dan
menjelaskan TPU dan TPK yang memperhatikan
akan dicapai pada akhir
pembelajaran.
2 Tahap Menjelaskan pengertian IMD mendengarkan, 30 menit
penyajian Menjelaskan pengertian memperhatikan, bertanya
kolostrum
(presentation) jika ada yang kurang jelas
Menjelaskan pengertian ASI
Ekslusif
Menjelaskan manfaat ASI
Ekslusif untuk bayi
Menjelasakan manfaat ASI
Ekslusif untuk ibu
Menyebutkan komposisi ASI
Menyebutkan perbedaan ASI
dengan susu formula
Menyebutkan bahaya susu
formula
Menjelaskan 3 P (payudara,
posisi dan pelekatan)
3. Tahap penutup    Mengevaluasi pengetahuan Menjawab kuesioner, 10 menit
(tes and follow
up) kader posyandu. Materi yang mendengarkan dan
disampaikan dengan memberi memberi umpan balik
kuesioner dan menyimpulkan serta menjawab salam.
serta    memberi salam.

4. Penentuan metode pembelajaran :

Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab.

5. Penentuan media dan alat bantu pembelajaran :

- Lembar balik

6. Penentuan alokasi waktu (durasi) pembelajaran :

- 45 menit

7. Penentuan hasil pembelajaran yang ingin dicapai :

Penyuluhan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kader

posyandu tentang konsep pentingnya memberikan ASI Ekslusif kepada

bayi.

8. Penentuan bentuk dan prosedur evaluasi :

a. Evaluasi struktur

- Kesiapan penyuluh memberikan penyuluhan

- Media dan alat memadai

- Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan

b. Evaluasi proses

- Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang

direncanakan
- Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama

penyuluhan

c. Evaluasi hasil

- 80 % kuesioner dapat dijawab oleh kader posyandu

9. Materi bahasan dan rujukan teori yang dipergunakan :

Pentingnya memberikan ASI ekslusif kepada bayi

A. Pengetian IMD

Inisisasi menyusui dini (IMD) adalah bayi diberi kesempatan mulai

(inisiasi) menyusu sendiri segera setelah lahir (dini) dengan meletakkan

bayi menempel di dada atau perut ibu, bayi dibiarkan merayap mencari

puting dan menyusu sampai puas. Proses ini berlangsung minimal satu

jam pertama sejak bayi lahir.

Adapun manfaat IMD adalah membantu menghangatkan bayi,

memberikan perlindungan alamiah bagi bayi, membentuk kekebalan tubuh

bayi, serta mengurangi pendarahan setelah persalinan pada ibu.

B. Pengertian kolostrum

Kolostrum adalah Air Susu Ibu (ASI) yang pertama kali keluar

berwarna kekuningan. Kolostrum bermanfaat bagi kekebalan tubuh bayi.

Voleme kolostrum sangat sedikit yaitu 150-300 ml setiap 24 jam.

Kolostrum mengandung zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak dibanding

ASI mature.

C. Pengertian ASI ekslusif


ASI eklusif adalah memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir

sampai usia 6 bulan.

D. Manfaat ASI ekslusif untuk bayi

Adapun manfaat ASI ekslusif untuk bayi adalah sebagi berikut :

1. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi seluruh kebutuhan bayi

sampai usia 6 bulan.

Merupakan makanan yang bergizi bagi bayi. Komposisi ASI

pada satu ibu akan berbeda dengan komposisi ASI pada ibu yang

lain, karena disesuaikan. Komposisi ASI berbeda-beda dari hari

kehari. ASI merupakan makanan yang paling sempurna, baik

kualitas maupun kuantitasnya

2. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi.

Bayi dapat membuat zat kekebalan tubuh sehingga mencapai

kadar protektif, yaitu saat usia 9 sampai 12 bulan. ASI dapat

meningkatkan kekebalan tubuh bayi baru lahir, karena mengandung

zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai

penyakit infeksi dan alergi. Hasil penelitian dibrazil dijelaskan bayi

yang tidak diberi ASI mempunyai kemungkinan meninggal karena

diare 14,2 kali lebih besar dari pada bayi ASI ekslusif.

3. Pemberian ASI ekslusif membuat perkembangan motorik dan kognitif

bayi lebih cepat.


ASI ekslusif dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Periode

awal kehamilan s/d bayi berusia 12-18 bulan merupakan periode

pertumbuhan otak yang cepat. Gizi yang diberikan merupakan faktor

terpenting dalam proses pertumbuhan otak bayi. ASI ekslusif dapat

menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak

secara optimal. Zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan otak

bayi, yang tedapat dalam ASI namun sangat sedikit pada susu sapi,

yaitu taurin, laktosa dan asam lemak ikatan panjang (DHA, AA,

omega 3, omega 6).

4. Meningkatkan jalinan kasih sayang antara bayi dan ibu.

Dengan memberikan ASI ekslusif maka akan mempererat

hubungan antara ibu dan anak.

E. Manfaat ASI ekslusif untuk ibu

Adapun manfaat ASI ekslusif bagi ibu adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi resiko kanker payudara dan ovarium.

2. Sebagai alat kontrasepsi alamiah.

3. Mengembalikan berat badan ibu seperti sebelum hamil.

4. Mengurangi pendarahan setelah melahirkan dan mencegah anemia.

5. Ekonomis, praktis, dan higienis.

F. Komposisi ASI

1. Lemak

Lemak merupakan komponen ASI yang dapat berubah-ubah

kadarnya. Kadar lemak dalam ASI bervariasi sesuai kebutuhan

kalori bayi yang sedang tumbuh. ASI menjamin bayi mendapatkan


jenis lemak yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan. ASI

juga mengadung jenis enzim lipase untuk mencerna lemak. Lemak

ikatan panjang (omega 3, omega 6, DHA dan AA). Merupakan

komponen penting untuk pertumbuhan otak bayi.

Komponen lemak yang penting lainnya adalah kolesterol.

Pada pertumbuhan otak yang cepat maka diperluka kolsterol yang

tinggi. Kolesterol juga berfungsi meningkatkan pertumbuhan otak

bayi. Komposisi kolesterol dalam ASI tergolong tinggi, sedangkan

pada susu formula hanya sedikit.

2. Karbohidrat

Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang mengandung

laktosa sebanyak 20-30 % lebih banyak dari pada susu sapi.

Laktosa diperlukan untuk pertumbuhan otak. Laktosa juga dapat

meningkatkan penyerapan kalsium dan meningkatkan

pertumbuhan bakteri usus baik.

3. Protein

Protein adalah bahan utama untuk proses pertumbuhan.

Susu sapi dan ASI mengandung 2 macam protein utama, yaitu

whey dan casein. Whey adalah protein yang halus, lembut dan

mudah dicerna. Sedangkan casein adalah protein yang bentuknya

kasar, bergumpal dan sukar dicerna oleh usus bayi. Protein yang

utama dalam ASI adalah whey sedangkan protein yang utama

dalam susu sapi adalah casein.

4. Vitamin dan Mineral


Bila makanan ibu seimbang, maka vitamin yang diperlukan

oleh bayi dapat dipenuhi dari ASI. Calsium pada ASI lebih sedikit

dari pada kalsium pada susu sapi, namun kalsium pada ASI lebih

mudah diserap sehingga cukup memenuhi kebutuhan bayi.

Calsium pada susu sapi adalah 4 kali lebih banyak dari pada

kalsium dalam ASI.

G. Perbedaan ASI Dengan Susu Formula

Tabel perbedaan ASI dengan susu formula

Komponen ASI Susu Sapi Susu formula


Protein Jumlah tepat Terlalu banyak Jumlah dikurangi

mudah dicerna sulit dicerna kualitas seperti

susu sapi
Lemak Ada asam lemak Tidak ada asam Ditambahkan

esensial lemak esensial asam lemak

Lipase untuk Tidak ada lipase esensial

mudah dicerna Tidak ada lipase


Karbohidrat Banyak laktosa Sedikit laktosa Laktosa +

oligosakarida Oligosakarida sukrosa

(anti infeksi) tidak cocok Tidak ada

oligisakarida
Vitamin dan Adekuat jika ibu Zat besi, vitamin Ditambahkan

Mineral cukup A dan C rendah vitamin atau

mineral
Faktor anti lgA, laktoferin, Tidak ada Tidak ada

infeksi lysozim, sel-sel


Faktor Ada Tidak ada Tidak ada

Pertumbuhan
H. Bahaya Susu Formula

Susu formula banyak mengandung resiko jika tetap diberikan

kepada bayi, adapun resiko-resilko jika diberikan susu formula adalah

sebagai berikut :

1. Resiko penyakit dan infeksi

Pada bayi yang diberikan susu formula penyakit asma dan

sesak nafas 40-50 % lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang

diberikan ASI ekslusif. Dan untuk penyakit pneunomia beresiko

16,7 kali lebih besar. Bayi yang diberikan susu formula juga akan

berakibat resiko penurunan pengembangan kognitif. Resiko kaker,

diabetes, jantung pada bayi, diare, dan infeksi saluran pernafasan

juga lebih besar pada bayi yang diberikan susu formula

dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI. Semakin lama

diberikan ASI maka akan semakin kecil kemungkinan menderita

penyakit alergi.

2. Resiko kontaminasi produk

Pada saat pengolahan maupun distribusi prodek dapat

terjadi kontaminasi produk seperti butiran kaca, mikroorganisme,

serangga, maupun kontaminasi lainnya yang dapat membahayakan

bayi.

3. Resiko pencemaran air


Pada saat pembuatan susu formula juga dapat terjadi

pencemaran air. Adapun kemungkinan pencemarannya : timbl,

nitrat, dan bakteri. Air yang tidak direbus terlebih dahulu juga akan

berbahaya bagi pencernaan bayi karena akan menimbulkan

bakteri.

4. Resiko penyimpanan dan pemberian yang tidak benar

Takaran yang tidak sesuai juga akan menimbulkan masalah

untuk bayi. Jika takaran yang terlalu banyak maka bayi akan

mengalami konstipasi dan dehidrasi. Sedangkan jika takaran yang

terlalu sedikit maka bayi akan kekurangan nutrisi. Penyimpanan

yang tidak tepat akan rentan terhadap pencemaran.

5. Resiko Keuangan

Dengan susu formula tentunya akan lebih menguras katong

dibandingkan dengan ASI. Biaya untuk penyimpanan dan

perlengkapan akan lebih tinggi.

I. 3 P (payudara, posisi dan perlekatan)

Payudara merupakan penyangga lemak dan pabrik ASI. Jaringan

saluran ASI serupa antara satu payudara dengan yang lainnya, tetapi

sangat berbeda antara setiap wanita. Fungsi utama saluran ASI adalah

untuk mengalirkan dan membawa ASI dari pabriknya, bukan untuk

menyimpan.

Dalam prinsip posisi menyusui tidak ada posisi yang benar atau

salah. Temukan posisi yang paling nyaman untuk ibu dan bayi dalam
menyusui sehingga bayi dapat menyusui dengan efektif. Adapun posisi

badan ibu dan bayi yang baik adalah sebagai berikut :

1. Biarkan kepala bayi terjatuh pada pertengahan lengan bawah

atau pergelangan tangan ibu

2. Pegang bagian belakang dan tubuh bayi

3. Hadapkan seluruh badan bayi pada badan ibu

4. Dekap bayi dibawah payudara

5. Dada bayi melekat dibawah dasar payudara (dada ibu)

6. Dagu bayi menempel pada payudara

7. Hidung bayi menjauhi payudara

8. Bahu dan lengan ibu tidak tegang dan dalam posisi natural

Dengan pelekatan yang baik maka akan memudahkan bayi dan ibu

dalam proses menyusui. Adapun langkah-langkah untuk pelekatan

yang benar adalah sebagai berikut :

1. Langkah pertama pelekatan adalah dengan membuat bayi

membuka mulutnya dengan lebar. Arahkan puting kehidung dan

posisi kepada bayi dibawah payudara ibu. Sentuh bibir atas dengan

puting, dan doronglah bayi untuk membuka mulutnya dengan lebar,

seolah-olah sedang menguap. Dagu yang pertama menempel

dengan payudara.

2. Langkah kedua yaitu dekap kepayudara. Ketika bayi sudah

membuka mulutnya dengan lebar, dekaplah bayi secara cepat

kearah payudara dengan cara menggerakkan badan bayi kearah


ibu dengan lengan yang sedang menopang. Pastikan bahwa bayi

yang digerakkan ke arah payudara ibu, bukan sebaliknya.

3. Langkah yang ketiga yaitu CALM. Yaitu :

- Chin : pastikan bahwa dagu bayi menempel pada payudara ibu

- Areola : pastikan bahwa yang masuk kedalam mulut bayi adalah

puting dan sebagian besar areola yang berada dibagian bawah

mulut bayi, sehingga areola yang berada diatas mulut bayi lebih

banyak terlihat.

- Lips : pastikan bahwa bibir atas maupun bibir bawah bayi terputar

keluar dan tidak terlipat kedalam ataupun berbentuk monyong.

- Mouth : pastikan bahwa mulut bayi terbuka lebar dan

menempelkan pada payudara ibu

Referensi

Depkes, RI, 2011, Buku Panduan : Kader Posyandu, Jakarta.

Aimi, 2011. Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai