Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurdi Andoyo

Kelas/Npm : 6c/17010126

Mata Kuliah : Ekonomi syariah

Jawaban .

1. Konsep Gharar :
Gharar secara bahasa adalah ketidakjelasan. Secara sederhana gharar dapat
dimaknai sebuah transaksi yang terdapat ketidakjelasan baik pada barang
yang ditransaksikan maupun akad yang digunakan.
Konsep Riba :
riba berarti bertambah atau tumbuh/subur.  Korelasinya adalah, seseorang
yang melakukan riba, hartanya akan bertambah, tumbuh dan berkembang
(secara lahiriah).

Mengapa riba dan gharar dilarang pada islam


Riba adalah melebihkan jumlah pengembalian pinjaman dengan presentase
tertentu dari jumlah pinjaman yang seharusnya atau biasa disebut bunga.
Kelebihan atau bunga ini dibebankan kepada peminjam. Dalam Islam,
hukum pemungutan bunga atau riba dalam hal jual beli maupun pinjam
meminjam adalah haram.

2. –Tauhid
Yang pertama adalah tauhid atau keimanan, yakni segala sesuatu yang
dilakukan oleh manusia merupakan sebuah wujud penghambaannya
terhadap Allah SWT. Begitu juga dalam kegiatan perekonomian, baik
individu maupun kelompok, serta pelaku ekonomi dan pemerintahan harus
memegang erat prinsip ini agar perjalanan ekonomi sesuai dengan yang telah
diajarkan dalam islam. Jadi pada dasarnya segala aktivitas perekponomian
terutama ekonomi syariah harus mengacu pada ketauhidan terhadap Allah
-Maslahah dan Falah
Yang pertama adalah tauhid atau keimanan, yakni segala sesuatu yang
dilakukan oleh manusia merupakan sebuah wujud penghambaannya
terhadap Allah SWT. Begitu juga dalam kegiatan perekonomian, baik
individu maupun kelompok, serta pelaku ekonomi dan pemerintahan harus
memegang erat prinsip ini agar perjalanan ekonomi sesuai dengan yang telah
diajarkan dalam islam. Jadi pada dasarnya segala aktivitas perekponomian
terutama ekonomi syariah harus mengacu pada ketauhidan terhadap Allah
-Khalifa
-Al Amwal
-Adl (Keadilan)
-Ukuwah (Persaudaraan)
-Akhlaq (etika)
-Ulil Amri (Pemimpin)
-Al-hurriyah dan al-Mas’uliyah
-Berjamaah (kerjasama)

3. A) Pemikiran ekonomi di zaman Rasulullah

Pada masa pemerintahannya, Rasulullah telah menetapkan dasar-dasar


hukum yang mengatur tingkah laku manusia dalam melakukan aktivitas
ekonomi. Sistem ekonomi yang diterapkan Rasulullah Saw. berakar dari
prinsip-prinsip qurani. Pada masa ini Al-Qur’an merupakan sumber rujukan
Nabi Muhammad Saw. dalam menetapkan aturan yang mengatur tentang
kehidupan manusia dalam semua aspek kehidupan termasuk perilaku ekonomi.
Di bidang perdagangan, Nabi Muhammad Saw telah membuat aturan yang
harus dilaksanakan manusia, misalnya larangan melakukan jual beli yang
mengandung unsur tipuan, pelarangan riba, dan sebagainya. Sebagai kepala
negara terkadang nabi melakukan pengawasan langsung terhadap kegiatan jual
beli di pasar. Kegiatan jual beli yang diterapkan oleh Nabi adalah sistem pasar
bebas yang mana harga-harga diserahkan langsung kepada pihak terkait yang
melakukan kegiatan jual beli.

B) Pemikiran ekonomi di masa Khulafaurrasidin

• Perhatian yang besar terhadap keakuratan penghitungan zakat

• Melaksanakan pembagian tanah hasil sitaan


• Perhatian yang besar terhadap keakuratan penghitungan zakat

• Mengambil alih tanah dari orang-orang murtad

• Tidak mendistribusikan harta Baitul maal sekaligus, namun didistribusikan


secara bertahap.

• Perdagangan mengalami penyempurnaan guna menciptakan perekonomian


secara sehat dengan cara mengurangi beberapa beban pajak pada beberapa
barang.

• Mencetak mata uang sendiri sebagai pengganti mata uang dinar dari
Romawi dan dirham dari Persia untuk kelangsungan negaranya

C) Pemikiran ekonomi di masa periode II

• Al-Ghazali berrhasil menemukan teori yang dapat memecahkan


permasalahan tentang barter, teori permintaan, penawaran dan etika perilaku
pasar.

• Pemikiran Ibn Taimiyah banyak dituangkan di dua bukunya yang berjudul


Al-Hisbah fi al-Islam dan Al-Siyasah fi Islah al-Rai wa al-Raiyah.di bukunya
yang pertama ia menjelaskan tentang beroperasinya pasar dan mengapa harus
ada kebijakan public. Sedangkan di buku yang kedua ia cenderung membahas
tentang mekanisme pasar bebas dan institusi hisbah.

• Di bidang ekonomi Ibn Khaldun mendiskusikan banyak sekali topik tentang


ekonomi dengan pembahasan yang sangat luas. Misalnya dalam teori pasar dan
pembentukan harga.

D) Pemikiran ekonomi di Periode Kotemporer (Masa kini)

• Adanya lembaga keuangan berbasis hukum islam

• Penerapan sistem perdagangan islam yg semakin meluas


4. a.    Wadiah
Akad penitipan batang atau uang antara pihak yang mempunyai barang atau uang
dan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan,
keamanan, serta keutuhan barang atau uang.
b.    Mudharabah

Akad kerjasama suatu usaha antara pihak pertama (malik, shahibul mal, atau bank
syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua ('amil, mudharib, atau
nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan kesepakatan yang
dituangkan dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh Bank
Syariah kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau
menyalahi perjanjian.
c.    Musyarakah

Akad kerjasama diantara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu yang masing-
masing pihak memberikan porsi dana masing-masing.
d.    Murabahah

Akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli
dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang
disepakati.
e.    Salam

Akad pembiayaan suatu barang dengan cara pemesanan dan pembayaran harga
yang dilakukan terlebih dahulu dengan syarat tertentu yang disepakati.
f.     Istisna'

Akad pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu


yang disepakati antara pemesan atau pembeli (mustashni') dan penjual atau
pembuat (shani').
g.    Ijarah

Akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari
suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikian barang itu sendiri.
h.    Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik

Akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari
suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan
kepemilikan barang.
i.     Qardh
Akad pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib
mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati.

5. Menurut pendapat saya Potensi wakaf sebagai lembaga keuangan publik


sejatinya merupakan tujuan utama pen-syariatan wakaf, baik secara
normatif, historis, maupun metodologis. Kekuatan idealisme keagamaan
masyarakat yang menjadi penghambat paling kuat untuk mewujudkan wakaf
produktif. Dengan demikian, rekonstruksi konsep wakaf bersama praktik-
praktik konkret wajib dilakukan secara besar-besaran demi terwujudnya
nilai-nilai syariat yang terdapat dari wakaf. Sehingga ruh dan tujuan utama
yang tersimpan dari syariat wakaf tidak terpendam dan mati terkubur oleh
masyarakat Islam sendiri.

Anda mungkin juga menyukai