Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ibnu Adnan Cahya

NIM : 1800003152

POHON KERAMAT

Tokoh
 Kepala Desa
 Mahasiswa
 Karyawan !
 Karyawan 2
 Warga 1
 Warga 2
 Warga 3

Synopsis
Menceritakan tentang sebuah pohon yang tumbuh di tengah jalan suatu desa. Pohon
itu akan di tebang oleh kepala desa karna ingin di jadikan jalan raya besar agar akses menuju
kota lebih mudah. Namun muncul perdebatan antara pihak warga yang meyakini bahwa
pohon itu keramat dan jika di tebang akan mendapat sial untuk desa tersebut dengan pihak
kepala desa dan warga yang mendukung pembangunan jalan. Namun masalah perdebatan itu
akhirnya dapat di selsaikan oleh anak muda yang dari kota ke desa itu untuk tugas kuliah.

Scane 1
Di sebuah kantor balai desa, kepala desa sedang melakukan rapat
Kepala Desa : Selamat pagi bapak dan ibu sekalian, kali ini kita akan merapatkan hal
yang besar untuk desa kita ini.
Karyawan 1 : Hal apakah itu pak ?
Kepala Desa : Mengenai pembangunan jalan menuju kota.
Karyawan 1 : Mengenai hal tersebut, pohon yang berada di tengah jalan itu pasti
menggangu dalam pembangunan Pak.
Karyawan 2 : Iya betul sekali Pak. Warga desa pasti juga tidak setuju jika kita
menebang pohon tersebut.
Kepala Desa : Benar, itu masalahnya kita harus bisa membuju warga. Ini demi
kebaikan desa kita juga.
Karyawan 2 : Kalau begitu kita besok melakukan sosialisasi saja kepada warga Pak.
Kepala Desa : Baik, besok kita kumpulkan warga. Kalian yang memberitahukan
warga untuk berkumpul besok.
Karyawan 1 & 2 : Siap Pak.

Scane 2
Ke esokan harinya di halaman balai desa.
Kepala Desa : Saya disini mengumpulkan kalian dikarnakan ada pemberitahuan yang
penting.
Warga 1 : Hal penting apakah itu Pak ?
Warga 2 : Apakah ada pembagian sembako Pak ?
Kepala Desa : Bukan pembagian sembako. Bukan itu, tapi melainkan pembangunan
jalan untuk menuju kota. Dengan ada pembangunan jalan kita harus
menebang pohon yang berada di tengah jalan tersebut agar tidak
mengganggu pekerjaan pembangunan jalan.
Warga 2 : Kenapa harus ditebak Pak pohonnya ? pohon itukan pohon keramat,
nanti kalua desa kita mendapat sial bagaimana pak ?
Warga 3 : Iya iya betul itu Pak. Pohon ada penunggunya Pak, kalau penunggunya
tidak terima kita menebang pohon itu bagaimana ?
Warga 1 : Kami tidak setuju pak !!
Karyawan 1 : Mohon tenang warga sekalian. Mohon dengarkan dulu penjelasan dari
kami dulu.
Kepala Desa : Jadi begini warga sekalian, pembangunan jalan ini penting bagi desa
kita untuk menjadi desa yang maju karena akan mudah akses untuk ke
kota.
Warga 2 : Apakah hal itu akan terjadi jika kita menebang pohon tersebut Pak ?
Yang kita dapat adalah kesialan Pak. Pohon itu keramat !!
Warga 1&3 : Betul, kami tetap tidak setuju!!
Suasana menjadi gaduh dan tidak kondusif
Kepala Desa : Baiklah, untuk sekarang kita sudahi pembahasanini. Nanti kami akan
cari jalan keluar untuk masalah ini.
Warga 2 : Yang penting pohon keramat itu tidak di tebang Pak (lalu balik arah
pergi)
Kepala Desa : Baiklah.

Scane 3
Setelah 1 minggu datang seorang mahasiswa dari kota yang melakukan penelitian di desa
tersebut
Take 1 (Pagi hari di rumah kepala desa)
Mahasiswa : Permisi Bapak kepala desa, saya meminta izin untuk melakukan
penelitian di desa ini untuk beberapa hari.
Kepala Desa : Silahkan dek, semoga betah berada di desa kami ini.
Mahasiswa : Iya Pak terimakasih.
Kepala Desa : Untuk tempat tinggal kamu bisa di rumah Bapak.
Mahasiswa : Baik Pak.
Take 2 (Sore hari di dekat pohon yang di tengah jalan itu)
Mahasiswa : Permisi Pak, ini kenapa ada pohon di tengah jalan ya ?
Warga 1 : Oh ini dek, ini pohon keramat. Udah sejak dari dulu pohon itu di situ
dan tidak ada yang berani menebangnya karna takut mendapat sial.
Mahasiswa : Memangnya hal seperti itu masih ada Pak ?
Warga 2 : Tentu masih ada. Hal itu sudah di ceiitakan sejak dulu oleh nenek kami.
Mahasiswa : Itukan dulu Pak, sekarang zaman sudah berkembang Pak.
Warga 2 : Kamu itu di bilangin orang tua ngeyel ya !
Mahasiswa : Maaf Pak, bukan bermaksud sepeeti itu. Cuman mau meluruskan saja.
Take 3 (malam hari di rumah kepala desa)
Kepala Desa : Bagaiman sudah melihat-lihat lingkungan desa ini ?
Mahasiswa : Sudah Pak. Tapia da hal yang saya bingungkan, kenapa pohon di
tengah jalan itu masih di pertahankan oleh warga ?
Kepala Desa : Owalah itu, warga memang menganggap pohon itu keramat dan jika di
tebang akan mendapat kutukan. Padahal sebenarnya saya ingin
menebang pohon itu karena akan di bangun jalan untuk menuju kota.
Mahasiswa : Wah hal itu sangat di sayangkan sekali Pak. Apakah mungkin jika
warga masih mau mendengarkan penjelasan kita Pak.
Kepala Desa : Mungkin saja bisa, karena ini juga demi kebagikan desa ini.
Mahasiswa : Kalau begitu biar saya bantuk untuk bicara kepada warga Pak.
Kepala Desa : Baiklah, kita coba besok bicara baik-baik denga warga.
Scane 4
Pagi hari di halaman balai desa.
Kepala Desa : Mohon maaf mengganggu waktu warga sekalian. Disini saya bersama
adek mahasiswa ini akan menyampaikan keterkaitan tentang pohon yang
di tengah jalan itu.
Warga 1 : Apakah sudah menemukan solusinya Pak ?
Warga 3 : Pohon itu akan tetap ada kan Pak ?
Mahasiswa : Jadi begini Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian, tentang pohon yang di
katakana keramat itu apakah sudah ada buktinya jika memang pohon itu
akan membuat sial kita ? apakah pernah terjadi hal yang menggangu di
pohon itu ?
Warga 2 : Tidak, tetapikan itu sudah di yakini sejak dulu oleh nenek kita dan
warga semuanya
Mahasiswa : Itukan dulu Pak. Kenyataanya sekarang tidak pernah terjadi hal yang
negative di desa ini. Mungkin nenek kita hanya menakuti kita agar tidak
bermain di dekat pohon besar.
Warga 1 : Jika pohon di tebang apakah menjamin kita akan menjadi desa lebih
maju ?
Mahasiswa : Ini semua demi kebaikan desa ini Pak. Jika pohon itu di tebang dan
jalan menuju kota jadi makan desa ini akan mudah di jangkau
pemerintah dan akan banyak mendapat bantuan agar desa ini menjadi
lebih maju.
Kepala Desa : Betul itu warga sekalian, adek ini dari kota. Di banyak tau tentang hal
yang ada di kota sana. Adek ini ingin membantu desa kita agar menjadi
lebih baik.
Warga mulai setuju dengan pendapat Mahasiswa dan Kepala desa
Warga 1 : Baiklah kalu begitu saya setuju dengan penebangan pohon itu Pak.
Warga 2 : Tapi-tapi bagaimana dengan kutukan nya nanti?
Warga 3 : Sudah. Betul perkataan adek mahasiswa itu. Tidak ada kutukan yang
akan menimpa kit ajika kita pasrahkan kepada allah.
Warga 2 : Baiklah kalau begitu.
Kepala Desa : Terimakasih warga sekalian sudah percaya dengan kami. Mulai minggu
depan kita akan bergotong royong membantu membangun jalan tersebut.
Akhirnya warga setuju dengan penebangan pohon untuk pembangunan jalan itu,
setelah jalan itu jadi desa itupun menjadi mulai berkembang.
TAMAT.

Anda mungkin juga menyukai