ًب قَ حوما
َّ َح أ اذ
َ ِ
إ اَل
َ ع ت
َ هللا َّ
ن ِ
إو ،ءِ َإِ َّن ِعظَم ا حْلز ِاء مع ِعظَ ِم الحبال
َ َ َ َ َ َ َ ََ َ
ط
ُ الس حخ
ُّ ُط فَ لَهَ َوَم حن َس ِخ،ضي َ ض َي فَ لَهُ ال ِِّرِ فَمن ر،ابح تَالَ ُهم
َ ح َح
“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung besarnya cobaan, dan Allah
apabila mencintai suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka. Barang
siapa yang ridha, maka ia akan mendapatkan keridhaan-Nya dan barang
siapa yang kesal terhadapnya, maka ia akan mendapatkan kemurkaan-
Nya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi, Tirmidzi menghasankannya)
َ ُالش حوَك ِة ي
شا ُك َها َّ يب ال ُحم حسلِ َم إِالَّ َك َّف َر
َّ َح ََّت، ُاّللُ ِِبَا َع حنه ِ ٍ ِ ِ
ُ » َما م حن ُمصيبَة تُص
“Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim, melainkan Allah
akan menggugurkan dosa-dosanya, meskipun hanya terkena duri.” (HR.
Bukhari)
Ibnul Qayyim berkata, “Kalau tidak karena cobaan dan musibah dunia,
niscaya manusia terkena penyakit kesombongan, ujub (bangga diri),
dan kerasnya hati. Padahal sifat-sifat ini merupakan kehancuran
baginya di dunia maupun akhirat. Di antara rahmat Allah, kadang-
kadang manusia tertimpa musibah yang menjadi pelindung baginya
dari penyakit-penyakit hati dan menjaga kebersihan ibadahnya. Maha
Suci Allah yang merahmati manusia dengan musibah dan ujian.”
“Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka.” (HR.
Al Bazzar, Silsilah Ash Shahiihah no. 1821)
“Wahai anak Adam, Aku sakit, namun mengapa kamu tidak menjenguk-
Ku?” Anak Adam menjawab, “Ya Rabbi, bagaimana aku menjengukmu,
sedangkan Engkau Tuhan semesta alam?” Allah berfirman, “Tidakkah
kamu mengetahui bahwa hamba-Ku si fulan sedang sakit, tetapi kamu
tidak menjenguknya. Kalau sekiranya kamu mau menjenguk, tentu kamu
akan mendapati-Ku di dekatnya. Wahai anak Adam! Aku meminta makan
kepadamu, namun mengapa kamu tidak memberi-Ku makan?” Ia
berkata: “Ya Rabbi, bagaimana aku memberi-Mu makan, padahal Engkau
Tuhan semesta alam?” Allah berfirman, “Tidakkah kamu mengetahui
bahwa hamba-Ku si fulan meminta makan kepadamu, tetapi kamu tidak
memberinya. Kalau sekiranya kamu mau memberi, tentu kamu akan
mendapatkan yang demikian di sisi-Ku. Wahai anak Adam! Aku meminta
minum kepadamu, namun mengapa kamu tidak memberi-Ku minum?” Ia
berkata, “Ya Rabbi, bagaimana aku memberi-Mu minum, padahal Engkau
Tuhan semesta alam?” Allah berfirman, “Hamba-Ku si fulan telah
meminta minum kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya. Kalau
sekiranya kamu mau memberinya minum, tentu kamu akan
mendapatkan yang demikian itu di sisi-Ku.” (HR. Muslim)
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan kita
semua dan meringankan musibah yang kita hadapi serta
memantapkan langkah-langkah kita.