ُْ ن تَ هج ُدَ هم
ُن دونه هه ُْ َل هل َك هل َماته هُه َول
َُ ّّك ل م َب هد
َُ ب َر هب ُْ ْك هم
ُن هكتَا ه َُ ُي هإلَي اتْلُ َما أ ه
َُ وح
ُّ ك َم َُع الَّذهينَُ يَدْعونَُ َربَّه ُْم هب ْالغَدَاةهُ َو ْال َع هش
يه َُ س َ ص هب ُْر نَ ْف َ م ْلت َ َحد
ْ ا*وا
ُْ ع ْنه ُْم ت هريدُ هزينَةَُ ْال َح َياهُة الدُّ ْن َيا َول ت هط ُْع َم
ن َ َاك َ ُي هريدونَُ َو ْج َههُ َول ت َ ْعد
َُ ع ْين
ن هذ ْك هرنَا َوات َّ َب َُع ه ََواهُ َو َكانَُ أَ ْمرهُ فرطُا ُْ ع َ ُأ َ ْغفَ ْلنَا قَ ْل َبه
“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhan-mu (al-
Qur’an). Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya.
Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-
Nya. Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang
menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya;
dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah
kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami,
serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”.
Ayat ini diturunkan kepada Nabi Muhammad saw ketika beliau sedang dalam
keadaan yang sangat lemah di Kota Makkah menghadapi tekanan dan
ancaman dari kaum kafir Qurais. Kisah yang tercantum dalam surat al-Kahfi
ini mengingatkan Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya tentang tiga
hal penting yang bisa menenangkan hati mereka di saat ujian dan cobaan
yang datang silih-berganti.
Wasiat Pertama
Adapun wasiat Allah dalam al-Quran tersebut, pertama adalah
Wasiat Kedua
Yang kedua, Allah taala mewasiatkan kepada Nabi Muhammad saw dan para
sahabat-sahabatnya agar senantiasa bersifat sabar bersama dengan orang-
orang yang menyeru kepada Allah pada waktu pagi dan petang.
ّ ُو ْال َع هش
يُ ه َ ُربَّه ْمُ هب ْالغَدَاةه
َ َس َكُ َم َعُالَّذهينَ ُ َيدْعون
َ ص هب ْرُنَ ْف
ْ َوا
“…Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang orang yang menyeru
kepada Rabb mereka di waktu pagi dan senja hari…” (QS. Al-Kahfi: 28).
Yaitu orang yang menjadikan tujuan hidupnya untuk meninggikan agama
Islam. Senantiasa memikirkan dan memperjuangkannya di waktu pagi dan
sore. Atau bahkan dalam hidup mereka seluruhnya dicurahkan untuk
berdakwah menyebarkan nilai-nilai ajaran agama Islam.
Wasiat Ketiga
ُو َكانَ ُأَ ْمرهُفرطا َ َُولُت هط ْعُ َم ْنُأ َ ْغفَ ْلنَاُقَ ْل َبه
َ ع ْنُ هذ ْك هرن
َ َاُوات َّ َب َعُه ََواه
“…dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang hatinya telah Kami
lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah
keadaannya itu melewati batas…” (QS. al-Kahfi: 28).
“Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari
mengingati Kami.”
Demikianlah tiga wasiat Allah yang dipesankan kepada Nabi Muhammad saw
dan umatnya. Marilah kita bersama untuk mentadabburinya dan
mengamalkannya. Dan kita memohon kepada Allah agar kita selalu berada
di jalan yang haq, jalan yang lurus dan menjamin kebahagiaan hidup
manusia dunia akhirat.