Anda di halaman 1dari 3

Chapter 1

Kiamat Yang Tak Terhindarkan

Sejak awal peradabannya, manusia telah mengancam kelangsungan hidup

makhluk lainnya di dunia ini, termasuk manusia itu sendiri. Manusia selalu

merasa kurang dan tidak pernah puas. Mereka mengamankan semua demi anak

cucu tanpa memedulikan makhluk lain dan juga tempat tinggalnya. Tanpa sadar

manusia dibentuk dari apa yang dimakan dari bumi. Manusia selama ini merasa

di atas dan semua dapat dilawan, ketika manusia tidak dapat melawan dan

akhirnya resah. Adanya wabah, bencana alam, dan juga pandemi menjadikan

manusia agar lebih sadar akan keberlangsungan hidup dan tempat tinggalnya

supaya lebih menjaga dan memperhatikan sekitarnya.

Chapter 2

Mens Sana In Corpore Sano

Kesehatan mental sangat penting untuk dijaga. Jika kesehatan mental kurang

dijaga maka menyebabkan daya tahan tubuh menurun, dapat menimbulkan

keresahan dan kesedihan. Pepatah mengatakan “Jiwa yang sehat di dalam

tubuh yang kuat”. Maka dari itu, manusia melakukan banyak hal untuk

menyehatkan jiwanya agar tetap tenang dan senang, salah satunya dengan

spiritualisme. Beribadah dengan tenang, dan mengajak bicara hati kita. Dan kita

harus senantiasa sadar dan memperhatikan kesehatan mental kita.

Chapter 3

Kerajaan Plastik
Plastik sudah menjadi sebagian besar kehidupan manusia. Benda di sekitar kita

tidak jauh dari plastik, dan plastik sulit untuk dilepaskan dari kehidupan sehari-

hari. Dahulu, plastik dianggap dapat menyelamatkan lingkungan. Namun, kini

plastik menjadi penghuni tetap bumi dan mencemari bumi. Sampah plastik yang

mencemari bumi, terutama laut itu dimakan oleh makhluk hidup laut yang mana

makhluk laut dimakan oleh manusia. Penggunaan plastik harus di minimalisir

agar terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Mencari pengganti plastik

yang fungsinya sama namun ramah lingkungan. Sehingga lingkungan ini dapat

kita wariskan kepada anak cucu kita.

Chapter 4

Air, Sumber (Gaya) Hidup

Air dapat ditemukan di penjuru dunia. Air selalu digunakan dalam kehidupan

sehari-hari manusia. Untuk memenuhi gaya hidup manusia, pakaian yang selalu

digunakan pembuatannya juga memerlukan air yang tak sedikit. Limbah air yang

banyak berasal dari limbah rumah tangga, limbah cucian yang setiap harinya

mencemari lingkungan. Kita dapat meminimalisir penggunaan pakaian, sabun

dan menggunakannya sesuai dengan kebutuhan kita. Jika kita menggunakan air

dengan baik, maka air yang ada di sekitar kita akan baik pula kualitasnya.

Chapter 5

Kehutanan Yang Maha Esa

Hutan merupakan tempat hewan, tumbuhan berkembang biak tidak menutup

kemungkinan ada manusia juga melangsungkan hidupnya dihutan. Manusia


merupakan makhluk yang tak kenal puas, yang tidak memedulikan makhluk

lainnya. Mereka mengambil hasil hutan untuk kepuasan sesaat saja, tanpa

memikirkan masyarakat rimba yang setiap hari bergantung pada hutan. Hutan

yang digunduli menyebabkan hewan punah, tumbuhan habis yang seharusnya

dapat menghasilkan oksigen. Saat ini kita dapat melakukan pencegahan

penggundulan hutan dengan cara hemat dalam segi apa pun. Jika hutan rusak,

maka yang rugi adalah manusia sendiri dan dampaknya pada anak cucu kita

nanti.

Chapter 6

Samudra Cinta

Jika banyak orang beranggapan bahwa uang adalah sumber kebahagiaan

nyatanya salah. Uang membawa kebahagiaan dalam level tertentu saja.

Kesejahteraan manusia berbanding terbalik dengan bumi, konsumsi manusia

yang semakin meningkat terutama konsumsi makanan. Makanan protein hewani

merupakan konsumsi paling tinggi yang mana membutuhkan 4 bumi untuk

makanan kita. Sedangkan jika kita mengonsumsi protein nabati kita dapat

mencukupi kehidupan masyarakat saat ini dan 4 miliar orang lagi. Peternakan

menyumbang 18% gas yang membuat pencemaran di bumi, sedangkan kita

dapat mengurangi konsumsi hewani supaya kita dapat menyelamatkan bumi

sehingga dapat ditinggali dengan layak dan nyaman.

Anda mungkin juga menyukai