Anda di halaman 1dari 8

ze ASEJ 3 (1) (2014)

Automotive Science and Education Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POMPA INJEKSI TIPE VE


DISTRIBUTOR BERBASIS FLASH PLAYER

Donny Irawan, Budiarso Eko, Winarno Dwi Raharjo

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran flash player pompa injeksi
Diterima Desember 2013 tipe VE distributor yang telah dikembangkan Mengembangkan perangkat pembelajaran dapat
Disetujui Januari 2014 mengoptimalkan kemampuan siswa sehingga mempermudah dalam pemahaman dan mendapatkan
Dipublikasikan Januari pengetahuan yang baik tentang sistem bahan bakar khususnya pompa injeksi. Penelitian ini
2014 menggunakan metode penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah
________________ model 4-D. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate
Keywords: atau diadaptasikan menjadi model 4P, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan
define, design, develop, penyebaran. Media flash player yang telah divalidasi oleh ahli materi dan ahli media kemudian diuji
disseminate cobakan kepada guru dan siswa. Hasil respon guru terhadap media flash player adalah 169 dengan 4
____________________ guru sebagai responden. Data tersebut kemudian dirata-rata dan diperoleh skor 42,25 dengan
kategori respon guru “baik”. Hasil respon siswa terhadap media flash player adalah 1299 dengan 29
siswa sebagai responden, dari data tersebut kemudian dirata-rata dan diperoleh skor 44,79 dengan
kategori respon siswa “baik”. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan kepada guru dan siswa
dapat diketahui bahwa media pembelajaran flash player pompa injeksi tipe VE distributor
mendapatkan respon positif dengan kategori “baik”, sehingga media pembelajaran tersebut layak
digunakan dalam proses pembelajaran di MAN Kendal.

© 2014 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6595
Gedung E9 Lantai 2 FT Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: Donnyy_ira@yahoo.co.id

12
Donny Irawan, dkk / ASEJ 3 (1) (2014)

PENDAHULUAN
PEMBELAJARAN POMPA INJEKSI TIPE VE
Manusia mempunyai potensi yang dapat DISTRIBUTOR BERBASIS FLASH
dibina dan dikembangkan searah dengan PLAYER”.
kedewasaan. Salah satu upaya pembinaan dan Pompa injeksi distributor tipe VE
pengembangan potensi itu adalah melalui dirancang dengan plunyer tunggal untuk
pendidikan. pendidikan adalah seluruh kegiatan mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
yang direncanakan dengan materi yang dengan tepat dan mendistribusikan bahan bakar
terorganisasi. Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi ke setiap silinder mesin sesuai dengan
pembelajaran yang tepat guna menghasilkan urutan penginjeksiannya.
peseta didik yang berkualitas.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
merupakan tingkat satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan formal yang setara dengan
Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
berlandaskan agama Islam yang diselenggarakan
oleh Departemen Agama. Pada umumnya
pendidikan di MAN bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan siswa sehingga dapat
mengembangkan diri sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan teknologi,
kesenian, serta menyiapkan siswa untuk
memasuki lapangan kerja dan pengetahuan sikap
profesiona. Keterangan:
Kurikulum merupakan seluruh proses 1) Poros penggerak pompa
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan 2) Pompa pemberi (feed pump)
secara sengaja dan sungguh-sungguh serta 3) Katup pengatur tekanan
pembinaan secara kontinyu terhadap situasi 4) Roda gigi penggerak governor
belajar secara efektif dan efisien demi membantu 5) Cincin tol
tercapainya tujuan pendidikan yang telah 6) Cincin nok
ditetapkan (Sutomo dan prihatin, 2007: 41). 7) Automatic timer
Sebagai lembaga pendidikan juga harus 8) Busing pengatur
menyediakan sarana dan prasarana pendidikan 9) Plunyer
yang memadai, sehingga selain dapat 10) Delivery valve
memperlancar kegiatan belajar mengajar antara 11) Governor
guru dan siswa juga untuk mengupayakan hasil 12) Solenoid
belajar yang maksimal. Penyampaian materi 13) Penyetel gas maksimal
kepada peserta didik terutama untuk materi yang 14) Spunyer
bersifat aplikatif (mengenai) akan lebih baik 15) Tuas pengatur
apabila materi yang disampaikan dikaitkan
dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan. Media flash player merupakan alat bantu
hasil penelitian Aji dan Suparman (2013: 3) yang untuk pemahaman suatu ilmu pengetahuan yang
menyimpulkan bahwa media pembelajaran diterangkan dengan bentuk dan fungsi yang
menggunakan macromedia flash terbukti efektif sesuai dengan keadaan nyata pada pompa injeksi
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. tipe VE distributor. Penggunaan media flash
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis player merupakan bahan pembelajaran yang
merasa tertarik untuk mengadakan penelitian semula abstrak akan menjadi lebih konkrit dan
dengan judul "PENGEMBANGAN MEDIA lengkap.

13
Donny Irawan, dkk / ASEJ 3 (1) (2014)

Media flash player pompa injeksi adalah maksimal, maka akan terasa sulit untuk diterima
seperangkat alat bantu pendidik dalam oleh siswa. Untuk dapat meningkatkan
memudahkan proses belajar mengajar praktek penguasaan praktik tersebut dapat dilakukan
perkuliahan perakitan otomotif yang dikemas dan dengan pengembangan media pembelajaran yang
dilengkapi dengan media flash player pompa dikembangkan meliputi, nama komponen,
injeksi tipe VE distributor. Fungsi media flash fungsi, alur aliran bahan bakar yang disertai
player pompa injeksi tipe VE distributor sangat dengan suara untuk mempermudah pembelajaran
erat hubungannya dengan peningkatan minat praktik pompa injeksi. , hal tersebut terbukti dari
belajar peserta didik. hasil penelitian Some, dkk (2013: 13) yang
Materi sistem pompa injeksi pada mata menyimpulkan bahwa media pembelajaran
pelajaran bahan bakar adalah salah satu mata sangat berpengaruh terhadap minat dan hasil
pelajaran yang memiliki tingkat kesulitan yang belajar siswa.
sedang, tetapi apabila penyampaiannya kurang

Siswa belum Kekurangan


mengenal dan dan kesulitan
mengetahui secara Akib siswa
pasti pompa injeksi at memahami
tipe VE distributor materi

Belum diperkenalkan Pembuatan


pompa injeksi tip VE media flash
distributor player

Belum adanya
Penggunaan
sarana
media flash
penunjang
player
(media
pembelajaran
berbasis flash
Akibat yang
diharapkan

Akan tetapi dalam penelitian selanjutnya tingkatan yang terlalu tinggi apabila diterapkan
peneliti hanya akan melakukan penelitian hanya pada kelas keterampilan otomotif di MAN
melibatkan aspek pengetahuan, pemahaman, Kendal.
penerapan, dan sampai pada aspek analisis, pada Hipotesis adalah rumusan yang
aspek penerapan dan analisis juga hanya menjelaskan dugaan atau jawaban sementara
menerapkan penerapan dan analisis yang terhadap hubungan antar variabel. (Samsudi,
mendasar saja. Karena kendatinya sintesis dan 2009: 125). Karena bersifat sementara, maka
penilaian adalah aspek yang terlalu tinggi jawaban tersebut masih belum diketahui
tingkatannya dan dirasa tingkatan tersebut adalah kebenaranya. Dianggap benar bila sesuai dengan

14
Donny Irawan, dkk / ASEJ 3 (1) (2014)

kenyataan yang ada atau yang didapat dari hasil sesuai dengan kenyataan yang diperoleh dari
penelitian, sedangkan dianggap salah bila tidak hasil penelitian

METODE PENELITIAN
Menurut Sudjana dalam Trianto (2009:
Menurut Samsudi (2009: 86) metode 177) untuk melaksanakan pengembangan
penelitian dan pengembangan merupakan perangkat pengajaran diperlukan model-model
metode untuk melakukan penelitian, pengembangan yang sesuai dengan sistem
pengembangan dan menguji suatu produk. pendidikan. Salah satu model yang terdapat
Dalam konteks pendidikan, maka produk yang dalam pengembangan perangkat pembelajaran
dimaksud tersebut berkaitan dengan komponen dan digunakan peneliti dalam
sistem pendidikan. pengembangan ini adalah model 4-D.
Populasi dapat diartikan sebagai Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan,
sekumpulan individu atau sebuah kelompok yang yaitu define, design, develop, dan disseminate
memiliki karakteristik yang sama dan menempati atau diadaptasikan menjadi model 4P, yaitu
ruang yang sama pada saat waktu tertentu. pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan
Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi penyebaran. Namun dalam penelitian ini
yaitu siswa MAN Kendal kelas workshop juga tahap disseminat belum dilakukan.
disebut kelas unggulan.

Analisis ujung depan

Analisis siswa

Analisis konsep

Spesifikasi tujuan pembelajaran

Rancang

Tidak
Validasi ahli
Ya
Uji pengembangan

Uji validasi

Pengemasan

Gambar 10. Diagram Alur Penelitian

15
Donny Irawan, dkk / ASEJ 3 (1) (2014)

Dalam pengertian psikologik, observasi kegiatan belajar mengajar mengenai kompetensi


atau pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan pompa injeksi MAN Kendal kelas workshop.
perhatian terhadap sesuatu objek dengan seluruh Teknik analisis data respon angket siswa,
alat indera. Jadi, observasi dapat dilakukan menurut Sugiyono (2010: 134) Skala likert
melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
peraba, dan pengecap (Arikunto 2006: 156). persepsi seseorang atau sekelompok orang
Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan tentang fenomena sosial. Dalam penelitian
adalah pendataan mengenai gambaran umum fenomena sosial ini telah di tetapkan secara oleh
lokasi penelitian dan kondisi pelaksanaan proses peneliti.
Teknik Analisis Data Validasi Ahli
Langkah–langkah untuk menganalisis Tabel 3.2 Kriteria Kelayakan Perangkat
lembar validasi perangkat pembelajaran yaitu Pembelajaran
dengan : Kriteria Kevalidan Kriteria Kelayakan
1. Merekap semua pernyataan validator. Tidak Valid Tidak Layak
2. Mencari rata-rata tiap indikator semua Kurang Valid Kurang Layak
validator. Valid Layak
3. Mencari rata-rata tiap aspek dari semua Sangat Valid Sangat Layak
validator.
4. Mencari rata-rata dari semua validator. Teknik Analisis Data Angket Respon Guru.
5. Mencocokkan rata-rata total dengan Kategori penilaian lembar angket respon guru
kategori yang telah ditetapkan. adalah sebagai berikut.
Apabila hasil validasi menunjukkan 1. Jika guru memilih Sangat Baik, maka
bahwa perangkat perangkat pembelajaran belum skornya yaitu 5
valid, maka dilakukan revisi terhadap perangkat 2. Jika guru memilih Baik, maka skornya
pembelajaran yang sedang dikembangkan. yaitu 4
3. Jika guru memilih Cukup baik, maka
Tabel 3.1 Kriteria Kevalidan Perangkat skornya yaitu 3
Pembelajaran 4. Jika guru memilih Kurang baik, maka
Interval Kriteria skornya yaitu 2
1,00 ≤ x < Tidak Valid 5. Jika guru memilih Tidak baik, maka
2.00 skornya yaitu 1
2.00 ≤ x < Kurang Valid Kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis ini
3.00 adalah:
3.00 ≤ x < Valid 1. Merekap skor guru sesuai aspek yang
4.00 ditanyakan.
4.00 ≤ x < Sangat Valid 2. Mencari total skor seluruh guru.
5.00 3. Mencocokkan skor total dengan kategori
Keterangan : x = rata-rata penilaian ahli yang telah ditetapkan.
Kriteria penilaian angket pada penelitian ini
Setelah kevalidan perangkat pembelajaran adalah:
didapatkan, selanjutnya mencocokkan kriteria Skor maksimum = 4 x (50) = 200
kevalidan yang telah didapat dengan kriteria Skor minimum = 4 x (10) =40
kelayakan perangkat pembelajaran. Kriteria Kategori penilaian = 5
kelayakan didapatkan dengan cara melihat hasil Rentangan nilai =
200−40
=32
5
dari kevalidan perangkat pembelajaran yang
telah ditentukan dari tabel 3.1.

16
Donny Irawan, dkk / ASEJ 3 (1) (2014)

Kriteria angket respon guru (Tabel 3.3): HASIL DAN PEMBAHASAN


Skor Total Kriteria
Penelitian ini menekankan pada
40-72 Tidak Baik
pengembangan media pembelajaran dengan
73-104 Kurang Baik
menggunakan metode pengembangan 4D yaitu
105-136 Cukup Baik
define, design, develop, dan dessiminate. Dalam
137-168 Baik
bahasa Indonesia diadopsi menjdi 4P yaitu
169-200 Sangat Baik
pendefinisian, perencanaan, pengembangan, dan
penyebaran. Berikut ini akan dideskripsikan
Teknik Analisis Data Respon Angket Siswa
tentang hasil dari penelitian pengembangan
Kategori penilaian lembar angket respon siswa
tersebut.
adalah sebagai berikut.
Tahap Pendefinisian/define
1. Jika siswa memilih Sangat Baik, maka
Tahap pertama dalam mengembangkan
skornya yaitu 5
media pembelajaran adalah tahap
2. Jika siswa memilih Baik, maka skornya
pendefinisian/define. Tahap ini dilakukan
yaitu 4
identifikasi dan kajian tentang media
3. Jika siswa memilih Cukup baik, maka
pembelajaran yang digunakan di MAN Kendal
skornya yaitu 3
khususnya tentang materi bahan bakar
4. Jika siswa memilih Kurang baik, maka
khususnya pompa injeksi tipe VE distributor
skornya yaitu 2
5. Jika siswa memilih Tidak baik, maka
Tahap Perancangan/design
skornya yaitu 1
Kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis ini
Berdasarkan hasil kajian pada tahap
adalah:
pendefinisian/define, media pembelajaran yang
1. Merekap skor siswa sesuai aspek yang
dirancang yaitu flash player. Flash player yang
ditanyakan.
dirancang mengacu pada standar proses. Flash
2. Mencaritotal skor seluruhsiswa.
player ini memuat nama sekolah, mata pelajaran,
3. Mencocokkan total skor dengan kategori
tujuan pembelajaran, materi ajar, kompetensi
yang telah ditetapkan.
dasar, dalam flash player ini menjelaskan nama
Kriteria penilaian angket siswa pada penelitian
komponen beserta fungsinya, aliran bahan bakar,
ini adalah:
langkah kerja pompa injeksi tipe VE distributor.
Skor maksimum = 29 x (50) = 1450
Skor minimum = 29 x (10) = 290
Tahap Pengembangan/develop
Kategori penilaian = 5
1450 −290
Rentangan nilai = 5
= 232 Tahap ini difokuskan dalam 2 kegiatan,
yaitu: memvalidasi media pembelajaran dan
Kriteria angket respon siswa (Tabel 3.4): mengadakan uji coba lapangan tentang hasil dari
Skor Total Kriteria pengembangan media pembelajaran tersebut.
Berikut ini adalah hasil dari pengembangan
290 – 522 Tidak Baik
media pembelajaran yang diperoleh selama tahap
523 – 754 Kurang Baik
ini.
755 – 986 Cukup Baik
987– 1218 Baik
Hasil validasi dari validator
1219– 1450 Sangat Baik

Validator memberikan rata-rata skor


validasi 4,2 dengan kriteria sangat valid dan
dapat digunakan dengan sedikit revisi. Hasil
validasi dari validator kedua tidak jauh berbeda

17
Donny Irawan, dkk / ASEJ 3 (1) (2014)

dengan validator pertama. Validator Pada tahap pertama yaitu tahap


menyarankan untuk menambahkan animasi pendefinisian/detine didapatkan kajian tentang
pada tayangan slide dalam flash player. Validator media pembelajaran yang akan dikembangkan.
memberikan rata-rata skor validasi 4,3 dengan Media pembelajaran yang akan dikembangkan
kategori sangat valid dan dapat digunakan adalah flash player. Setelah didapatkan kajian
dengan sedikit revisi. tentang media pembelajaran, selanjutnya
dilakukan perancangan/design tentang media
Hasil angket respon guru pembelajaran tersebut. Rancangan flash player
yang akan dikembangkan mengacu pada standar
Berdasarkan lembar angket yang telah proses. Selama proses pengembangan media
disebarkan kepada guru didapatkan hasil respon pembelajaran terdapat beberapa catatan dari
terhadap media flash player adalah 169 dengan 4 validator yang harus diperhatikan diantaranya
guru sebagai responden. Data hasil angket respon adalah validasi flash player adalah sebaiknya
guru di MAN Kendal tersebut kemudian dirata- menambahkan animasi dalam slide flash player.
rata dan diperoleh skor 42,25 dengan kategori Rata-rata nilai yang diberikan oleh kedua
respon guru baik terhadap media pembelajaran validator adalah 4,25 dengan kategori baik.
pompa injeksi tipe VE distributor, sehingga Selanjutnya format hipotetik atau Draft II
media pembelajaran pompa injeksi tipe VE diuji cobakan kepada subjek uji yaitu guru MAN
distributor yang telah dikembangkan Kendal dan siswa kelas XII workshop MAN
dikategorikan baik dan layak digunakan sebagai Kendal. Hasil dari lembar angket guru terhadap
perangkat pembelajaran. media pembelajaran adalah 169 dengan kategori
respon guru baik terhadap produk tersebut,
Hasil angket respon siswa sedangkan hasil dari lembar angket siswa
terhadap media pembelajaran adalah 1299
Berdasarkan lembar angket tersebut dengan kategori respon siswa baik terhadap
didapatkan hasil respon siswa terhadap media produk tersebut. Berdasarkan hasil validasi dan
flash player adalah 1299 dengan 29 siswa sebagai angket respon guru dan siswa, maka diperoleh
responden, dari hasil respon siswa tentang pendapat bahwa media pembelajaran pompa
tersebut kemudian dirata-rata dan diperoleh skor injeksi tipe VE distributor berbasis flash player
44,79, sehingga media flash player yang telah dalam mata pelajaran bahan bakar telah valid
dikembangkan dikategorikan baik dan layak dan dapat diimplementasikan ke kalangan yang
digunakan sebagai perangkat pembelajaran. lebih luas seperti ke guru lain atau ke sekolah lain

SIMPULAN
SARAN
Media pembelajaran pompa injeksi tipe
VE distributor berbasis flash player telah valid Hasil dari pengembangan perangkat media
dengan rata-rata nilai validasi media flash player diharapkan diterapkan dalam pembelajaran
adalah 4,2. karena hasil dari pengembangan tersebut akan
Media pembelajaran pompa injeksi tipe sangat berguna dalam dunia pendidikan dan
VE distributor berbasis flash player mendapatkan dapat dijadikan perbendaharaan media
respon yang baik dari guru dan siswa dengan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
rata-rata skor angket guru adalah 43,5 dan Penelitian ini merupakan penelitian
tanggapan siswa baik. pengembangan media pembelajaran sehingga
menghasilkan media pembelajaran yang dapat
dijadikan alternatif dalam pelaksanaan
pembelajaran,

18
Donny Irawan, dkk / ASEJ 3 (1) (2014)

DAFTAR PUSAKA

Aji, Pram Satyo dan Suparman. 2013. Pengaruh Purworejo. Jurnal Pendidikan Teknik
Media Pembelajaran Menggunakan Informatika. Edisi 1: 1-4.
Macromedia Flash 8 Pokok Bahasan Internet Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
pada Mata Pelajaran TIK terhadap Prestasi Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA N 6 Cipta.
Samsudi. 2009. Desain Penelitian Pendidikan. Semarang: Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
UNNES PRESS. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Some, I Made; Asri Arbie dan Citron S. Payu. 2013. Bandung: Alfabeta.
Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Sutomo dan Titi Prihatin. 2007. Menejemen Sekolah.
terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Semarang: UNNES PRESS
Pelajaran Fisika. Jurnal Pendidikan 2013.
Halaman 1-14.
.

19

Anda mungkin juga menyukai