Anda di halaman 1dari 8

MACAM-MACAM PERMAINAN TRADISIOANAL YANG DAPAT

MEMBANTU PERKEMBANGAN DARI ASPEK FISIK, PSIKIS, DAN SOSIAL


ANAK SEKOLAH DASAR MELALUI PENDIDIKAN JASMANI

oleh :
Endro Budi Wibowo
20604224001
PGSD Penjas, Kelas B

ABSTRAK
Pendidikan jasmani merupakan salah satu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan
yang sangat besar perannya terhadap pembentukan dan perkembangan anak. Melalui
kegiatan bermain yang terbentuk melalui aktivitas jasmani pada anak sekolah dasar
akan sangat mudah untuk pembentukan dan perkembangan anak. Bermain mempunyai
fungsi dan tugas yang mulia yaitu untuk mengembangkan aspek kepribadian anak
sekolah dasar yang meliputi aspek psikis, fisik, dan sosial. Aspek sosial pada anak
sekolah dasar ini akan berkembang dengan baik melalui interaksi dan komunikasi yang
tercipta dalam kegiatan bermain, sehingga dapat dikatakan bahwa bermain merupakan
sarana yang baik untuk mengembangkan aspek sosial pada anak sekolah dasar. Pada
masa sekolah dasar melalui aktivitas bermain anak juga akan diajarkan dan dikenalkan
jenis-jenis permainan tradisional yang dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan mereka dengan baik. Selain itu juga permainan tradisional sangan
berpengaruh pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada anak. Dengan bermain
permainan tradisional diharapkan juga aspek tersebut bisa tercapai dengan baik.
Kata kunci : pendidikan jasmani, bermain, aspek sosial, permainan tradisional
1. PENDAHULUAN

Perrmainan tradisional di Indonesia merupakan sebuah nilai budaya kearifan lokal


masyarakat Indonesia. Dalam permainan tradisional ini terdapat nilai-nilai budaya yang
sangat melekat dalam budaya yang ada di Indonesia. Permainan tradisional adalah
warisan leluhur Indonesia. Dalam bermain permainan tradisional juga dapat
mengembangkan perkembangan anak dan juga dapat melestarikan permainan
tradisional yang ada di Indonesia. Permainan tradisional merupakan aset bangsa yang
perlu dilestraikan. Dengan adanya pendidikan jasmani di sekolah dasar diharapkan
mampu memperkenalkan jenis permainan tradisional dan juga mampu untuk
melestraikannya agar permainan tradisional ini tidak hilang dengan adanya
perkembangan zaman.

Melalui kegiatan bermain akan membantu anak kearah perkembangan sosial yang lebih
baik. Dengan bermain permainan tradisional dapat membantu perkembangan anak yang
lebih positif dari aspek fisik, psikis, dan sosial. Dalam bermain permainan tradisional
juga akan dapat meningkatkan dan mempertahankan kebugaran jasmani anak,
meningkatkan kualitas gerak dasar seperti non lokomotor, lokomotor, kecepata,.
Kelincahan, dan daya tahan tubuh pada anak. Dengan demikian permainan tradisional
menjadi sarana yang tepat untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, baik
itu dari segi fisik maupun dari segi sosialnya.

Setelah membaca latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka rumusan yang akan
dibahas dalam artikel ini yaitu yang pertama untuk mengetahui apa saja jenis permainan
yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan baik dari segi fisik maupun segi
sosial untuk anak Sekolah Dasar melalui pembelajaran pendidikan jasmani dan yang
kedua untuk mengetahui apa manfaat yang diperoleh anak sekolah dasar melalui
aktivitas jasmani dalam bermain permainan tradisional.

Adapaun tujuan setelah adanya rumusan masalah terbeut yaitu untuk mengetahui jenis
permainan tradisional yang cocok untuk perkembangan fisik, psikis, dan perkembangan
aspek sosial pada anak sekolah dasar melalui kegiatan pendidikan jasmani yang
diperoleh ketika bermain permainan tradisional. Selain itu juga diharapkan untuk
meluaskan dan memperkenalkan permainan tradisional supaya permainan ini tidak
musnah dengan adanya perkembangan zaman karena permainan tradisional merupakan
salah satu warisan budaya Indonesia. Permainan tradisional juga memiliki manfaat yang
sangat banyak untuk membantu masa pertumbuhan dan masa perkembangan anak.

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Yudistira. 2014. Permainan Tradisional
Dalam Budaya dan Perkembangan Anak. Menjelaskan bahwa anak-anak itu sangat
dekat dengan permainan dalam kehidupan sehari-hari merrka, baik itu dari permainan
tradisional maupun permainan modern. Permainan merupakan sesuatu yang dianggap
wajib dilakukan untuk mendapatkan teman, sarana rekreasi bahkan juga untuk
berolahraga.

Selanjutnya dari penelitian yang dilakukan oleh Utama. 2011. Pembentukan Karakter
Anak Melalui Aktivitas Bermain Dalam Pendidikan Jasmani. Menjelaskan bahwa
bermain merupakan aktivitas jasmani yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan
sukarela serta menyenangkan yang sring dilakukan oleh sebagian besar anak. Dalam
pembelajaran pendidikan jasmani melalui aktivitas jasmani mampu membawa anak
untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan atau potensi yang dimilikinya ke
arah positif dalam arti potensi anak dalam segi kognitif, afektif, fisik, dan psikomotorik
berkembang dengan baik, hal ini berarti melalui bermain dalam pendidikan jasmani
dapat membentuk pribadi yang berkarakter baik.

Untuk metode yang digunakan dalam membuat artikel ini adalah metode kualitatif
deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif yaitu peneltitian yang menggambarkan
keadaan alamiah sebuah variabel, gejala, ataupun keadaan (Bungin Burhan, 2001:48).
Dalam pengambilan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara mengamati perilaku
bermain anak-anak terutama pada anak sekolah dasar melalui internet. Dari proses ini
nantinya akan berupa kejadian dan gambaran kegiatan bermain anak-anak dan juga bisa
digunakan untuk melihat jenis permainan tradisional apa saja yang dapat untuk
mengembangkan potensi anak-anak sekolah dasar melalui aktivitas jasmani yaitu
dengan cara bermain permainan tradisional.

Data dan informasi yang diperoleh melalui literatur dideskripsikan dengan apa adanya
untuk kemudian diseleksi data-data yang dibutuhkan yang sesuai dengan peneliti.
Langkah selanjutnya melakukan penysusunan dan pengorganisasian data dari informasi
yang berhasil diperoleh. Kemudian data yang berhasil diambil tersebut langsung
dilakukan dengan cara penarikan kesimpulan yang kemudian data yang sudah
disimpulkan tadi dapat dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan artikel ini.

2. TEORI

Hurlock (1978:320) menyatakan bahwa bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan
untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain
dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban.
Sedang Piaget dalam Hurlovk (1978) menjelaskan bahwa bermain teridiri atas
tanggapan yang diulang sekedar untuk kesenangan fungsional. Sedangkan, Drijakara
dalam Sukintaka (1978), menyatakan bahwa bermain adalah gejala manusia yang
merupakan aktivitas dinamika manusia yang dibudayakan. Selanjutnya Drijakara
menyatakan bahwa dalam bermain bukan hanya merupakan aktivitas jasmani saja tetapi
juga menyangkut fantasi, logika, dan bahasa. Sehingga dalam bermain dibutuhkan
keterpaduan antara fisik dalam hal ini aktivitas jasmani dan psikis yaitu logika, persepsi,
asumsi, emosi, keberanian, kecerdasan, dan lain-lain.

Menurut Utama Bandi, (2012), menyatakan bahwa secara umum bermain merupakan
aktivitas jasmani yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sukarela menyenangkan
yang sering dilakukan oleh sebagian besar anak. Bermain merupakan salah satu
kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari dalam diri seorang anak. Karena pada
dasarnya anak senang seklai bermain dan bermain juga sama halnya dengan bekerja
bagi seorang anak. Kurniati (2016:2), menjelaskan bahwa permainan tradisonal
merupakan suatu aktivitas permainan yang tumbuh dan berkembang di daerah tertentu,
yang sarat dengan nilai nilai budaya dan tata nilai kehidupan masyarakat dan diajarkan
turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.

3. PEMBAHASAN

Permainan tradisional pada dasarnya dipengaruhi oleh kebudayaan setempat, sehingga


permainan tradisional dapat mengalami perubahan yang baik berupa pergantian,
penambahan maupun pengurangan sesuai dengan kondisi daerah setempat. Jadi
permainan tradisional umumnya masih memiliki persamaan atau kemiripan dalam cara
memainkannya meskipun nama permainannya berbeda. Berikut ini contoh permainan
tradisional yang dapat membantu perkembangan anak Sekolah Dasar.

a. Gobak Sodor

Gobak sodor merupakan permainan tradisional yang dimainkan dua grup, di mana
masing-masing grup tersebut terdiri dari 3 sampai 5 orang. Inti dari permainan
tradisional yang satu ini adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis
baris terakhir secara bolak balik, dan untuk meraih kemenangan pada peermainan ini
seluruh anggota group harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area
yang telah ditentukan. Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan segiempat dengan
ukuran 9x4 meter yang biasanya diberi tanda dengan kapur atau dengan yang lainnya.
Dalam permainan ini juga anggota grup mendapatkan giliran untuk menjaga garis batas
horisontal dan garis batas vertikal.

Cara bermain permainan gobak sodor yaitu.

1. Membuat garis-garis penjagaan dengan kapur atau yang lainnya.


2. Membagi pemain menjadi dua tim, satu timnya terdiri dari 3 sampai 5 orang atau
juga dapat disesuaikan dengan jumlah pemainnya.
3. Anggota tim mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan, caranya yang dijaga
adalah garis horinsontal dan ada juga yang menjagagaris vertikal.
4. Untuk penjaga garis horinsontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan
agar mereka tidak dapat melewati garis batas yang sudah ditentukan.
5. Untuk tim yang menjadi “lawan”, harus berusaha melewati batis ke baris hingga
baris paling belakang.

Dalam permainan gobak sodor ini juga akan melatih tingkat konsentrasi dan kekuatan
otot pada anak dan juga sangat bagus untuk perkembangan anak yang dilakukan dengan
cara bermain gobak sodor melalui aktivitas jasmani.

b. Engklek
Permainan tradisional engklek adalah permainan lompt-lompatan pada bidang datar
yang teah digambar diatas tanah dengan membuat gambar kotak-kotak, kemudian
melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak yang lainnya. Permainan ini
biasanya dilakukan dengan perorangan atau bisa juga dengan berkelompok, dan
biasanya dimainkan oleh anak anak perempuan namun tak jarang juga anak laki-laki
ikut bermain dalam permainan ini. Dalam permainan engklek ini ada tiga jenis susunan
kotak yang sring digunakan yaitu kotak tipe pesawat, tipe gunung, dan tipe baling-
baling.

Cara bermain permainan ini cukup mudah yang harus dilakukan dalam oermainan
engklek ini yaitu.

1. Semua pemain melakukan hompimpa dan yang menang berhak melakukan


permainan terlebih dahulu
2. Pemain pertama melemparkan gaco (yang biasanya berupa pecahan genting atau
yang lainnya) ke kotak nomor satu.
3. Pemain pertama melompat dengan satu kaki sampai kotak terakhir dan kemudian
mengambil kembali gaco yang ada di kotak satu dengan posisi kaki terangkat satu.
4. Kemudian melemparkan ke kotak nomor dua dan begitu juga seterusnya sampai
kotak terakhir.
5. Jika pemain saat melemparkan gaco ke kotak yang salah atau sampai keluar kotak
maka permainan berakhir dan diganti dengan pemain selanjutnya.

Permainan engklek ini juga bagus untuk melatih tingkat keseimbangan dan kekuatan
otot kaki pada anak dalam permainan tradisonal engklek ini. Permainan ini juga
cukup mudah untuk dilakukan karena permainan ini juga tidak menggunakan alat
yang rumit.

c. Hula Hoop

Permainan hula hoop merupakan permainan tradisional yang dilakukan dengan cara
menggoyangkan pinggul. Permainan hula hoop ini hanya membutuhkan alat yang
berbentuk lingkaran dan biasanya alat ini terbuat dari rotan. Namun sekarang hula hoop
alatnya sudah ada yang menggunakannya dari bahan plastik. Permainan ini juga bisa
dilakukan secara kreatif. Pemain membawa hula hoop dari pinggang turun ke kaki tanpa
menggunakan tangan, cukup dengan memutar pinggang. Pemain juga bisa
melakukannya di leher.

Pesan yang ada dalam permainan hula hoop adalah agar pemain memiliki kesabaran
dan tidak mudah putus asa, terutama dalam hal memainkan hula hoop di pinggang,
lengan, leher, dan kaki. Permainan ini juga bermanafaat untuk peregangan otot. Dalam
permainan ini anak juga akan dilatih kesabaran dan juga sangat bagus untuk
perkembangan otot anak.

Permainan tradisonal memiliki berbagai manfaat dan dampak yang positif bagi
perkembangan dan pertumbuhan anak. Contohnya saja dari permainan yang telah
disebutkan sebelumnya yaitu permainan gobak sodor, engklek, dan hula hoop masing-
masing permainan ini mempunyai manfaat yang baik bagi perkembangan anak
contohnya seperti permainan gobak sodor yang bermanfaat untuk melatih kerja sama
dalam tum, melatih kepemimpinan, mengasah kemampuan otak,mengasah kemampuan
untuk mencari strategi yang tepat, dan meningkatkan kekuatan dan ketangkasa.
Selanjutnya adalah permainan engklek yang memiliki manfaat untuk mengasah
kemampuan fisik, mengasalah kemampuan bersosialisasi dan kebersamaan dalam satu
tim, mengajarkan disiplin dan taat aturan, mengembangkan kecerdasan berhitung, dan
dapat menjadikan para pemainnya menjadi lebih kreatif. Yang terakhir ada permainan
hula hoop yang memiliki manfaat untuk memelihara kesehatan jantung dan juga untuk
melatih tingkat konsentrasi anak.

4. PENUTUP

Permainan tradisional kini sudah jarang diminati oleh anak-anak teruma pada anak
sekolah dasar yang biasanya dulu banyak yang senang bermain permainan tradisional.
Dengan adanya teknologi yang ada saat ini menjadi penyebab berkurangnya minat pada
anak-anak untuk bermain permainan tradisional. Sekarang ini juga sudah banyak anak-
anak yang bermain game online dibandingkan dengan bermain permainan tradisional
yang jelas-jelas permainan tradisional memiliki banyak sekali manfaat dibandingkan
dengan game online. Keberadaan game online di gawai ini juga memiliki banyak sekali
dampak negatif daripada dampak positifnya padahal pada masa anak-anak teruma anak
sekolah dasar ini sangat membutuhkan aktivitas yang banyak memerlukan gerak dengan
cara bermain permainan tradisional.

Sekolah dasar yang menjadi tahapan perkembangan pada anak-anak sekarang ini
diharapkan mampu menanmkan kembali dan memperkenalkan kembali permainan
tradisional kepada anak-anak terutama anak sekolah dasar melalui aktivitas jasmani
dalam pempelajaran pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga. Dengan
memperkenalkan kembali permainan tradisonal juga akan membantu perkembangan
sosial emosional anak, perkembangan kognitif, dan perkembangan motorik pada anak.
Jangan sampai permainan tradisonal ini musnah dan hilang akibat adanya
perkembangan zaman dengan adanya kecanggihan teknologi.

5. REFERENSI

Utama, Bandi. 2011. “Bermain Sebagai Sarana Pengembangan Aspek Sosial Pada Anak
Usia Dini”. Makalah tidak diterbitkan.

Utama, Bandi. 2011. Pembentukan Karakter Anak Melalui Aktivitas Bermain Dalam
Pendidikan Jasmani. Yoyakarta : Jurusan Pendidikan Olahraga, Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Yulita, Rizki. 2017. Permainan Tradisonal Anak Nusantara. Jakarta : Badan


Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Yudiwinata, Hima Prisia. 2014. Permainan Tradisonal Dalam Budaya dan


Perkembangan Anak. https://core.ac.uk/download/pdf/230700406. pdf . diakses
pada tanggal 1 Januari 2021 pada pukul 09:44 WIB.

Anda mungkin juga menyukai