Kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam
hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latarbelakang keluarga, kebiasaan
dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang siswa
dengan siswa lainnya. (Syah 2010:169)nbjbj. Made AlitMariana (2003)
menyatakan, untuk memberikan kesempatan agar siswa yang terlambat mencapai
ketuntasan menguasai materi pelajaran tersebut diadakan pembelajaran remedial.
Tujuan umum pembelajaran remedial adalah agar setiap siswa dapat mencapai
prestasi belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran sebagaimana yang ditetapkan
sebelumnya. Dengan pemebelajaran remedial ini diaharapkan agar siswa yang
mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan
melalui penyembuhan atau perbaikan. Bagi saya ini merupakan kebaikan guru dan
ketulusan guru atau pun tenaga kepndidikan untuk membantu semua siswa supaya
mereka bisa mencapai tujuan mereka.
Diagnostik
kesulitan belajar
rekomendasi
1. Penelaahan
kasus
2. pilihan 3. layanan
alternative tindakan penyuluhan/
psikomotori
k
4. pelaksanaan
remedial
5. post tes
pengukuran
kembali hasil
belajar
6.Re-evaluasi
RE-Diagnostik
7. Tugas tambahan
Hasil yang
7. Tugas tambahan
diharapkan Tpk
Skema tersebut dapat dikembangkan 4 alternatif prosedur pembelajaran remedial
yang dapat dilakukan sesuai dengan keperluan.
Prosedur :
Abu ahmadi dan widodo suoriono (1991) dalam bukunya Sobri (2009 :
167) meenjelaskan tujuh perbedaan, yaitu:
a) Jika 85% dari jumlah siswa mencapai taraf keberhasilan optimal atau
bahkan maksiamal (mencapai 75% penguasaan materi), maka proses
pembelajaran berikutnya dapat membahas pokok bahasan yang baru
sehingga tidak begitu penting untuk menyelenggarakan program
perbaiakn.
b) Jika 75% atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses
pemebelajaran mencapai taraf keberhasilan kurang (dibawah taraf
minimal), maka proses pembelajaran berikutnya hendaknya bersiafat
perbaikan (remedial)
3. Pengayaan
a. Pengertian pengayaan
Pengayaan adalah kegiatan tambahan yang dieberikan kepada siswa yang telah
mencapai ketenetuan dalam belajar yang diamaksudkan untuk menambah
wawasan atau memeperluas pengetahuannya dalam materi pelajran yang telah
dipelajarinya. Disamping itu pembeljaran pengayaan bisa diaetikan memberikan
pemahaman yang lebih dalam dari pada sekedar standar kompetensi dalam
kurikkulum.
Dalam hal ini, mukhtar dan rusmini (2009) menguatakan bahwa kegiatan
oengayaan merupakan kegiatan yang relatif bebas, karena bersifat memperluas,
memperdalam dan menunjang satuan pelajaran yang diterapkan kepada semua
siswa yang sudah tuntas dalam belajar. Artinya, kegiatan pengayaan ini bukanlah
merupakan suatu kasus yang dialami oleh siswa-siswa yang belum tuntas yang
disebabkan oleh kelambatan, kesulitan atau kegagalan dalam belajar.
b. Tujuan pengayaan
Pelaksanaan program pengayaan didasarkan pada hasil tes formatif atau sumaatif
yang fungsinya sebagai feed back bagi guru dalam rangka memeperbaiki kegiatan
pembelajran, akan terapat dua kemunngkinan :
a. Bagi siswa yang taraf penguasaannya kurang dari 75% perlu diberikan
perbaikan (remedial teaching)
b. Bagi siswa yang taraf penguasaannuuya lebih dari 75% perlu diberikan
pengyaan.
Pelaksanaan pengayaan ini bisa dilakukan baiak di dalam atau di luar jam tatap
muka.
SIMPULAN
Dari uraian yang penulis paparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa istem
remedial pemebelajaran merupakan cara yang dilakukan guru untuk membantu
siswa dalam mencapai tujuan pemebelajarannya setelah melakukan diagnostik apa
penyebab dan kekuranganya. Sedangkan pengayaan merupakan cara untuk
memberikan kesempatan bagi siswa yang mampu untuk memperdalam dan
menambah wawasan dalam materi pelajaran yang sama. Pada prinsipnya kedua-
duanya sebagai fasilitas bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, eveline dan hartin. Teori Belajar dan Pemebeljaran.2010. Bogor: ghalia
indonesia