Anda di halaman 1dari 8

PENGAYAAN DAN REMIDIAL

1. Pengertian pembelajaran remedial

Kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam
hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latarbelakang keluarga, kebiasaan
dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang siswa
dengan siswa lainnya. (Syah 2010:169)nbjbj. Made AlitMariana (2003)
menyatakan, untuk memberikan kesempatan agar siswa yang terlambat mencapai
ketuntasan menguasai materi pelajaran tersebut diadakan pembelajaran remedial.

Menurut Sobri (2009 :164) pembelajaran remedial adalah suatu bentuk


pembelajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan supaya menjadi
lebih baik. Proses pembelajaran ini bersifat lebih khusus karena disesuaiakan
dengan jenis dan sifat kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Proses bantuan lebih
ditekan kan pada usaha perbaikan cara-cara belajar, cara membelajarkan,
penyesuaian materi pelajaran, penyembuhan segala hambatan yang dihadapi. Jika
penulis dapa simpulkan sementara, bahwa sistem remedial itu merupakan cara
yang dilakukan guru dalam membantu siswa yang tidak mencapai ketuntasan/
keberhasilan pembelajaran setelah melakukan diagnostis terlebih dahulu.

2. Tujuan pemebelajaran remedial

Tujuan umum pembelajaran remedial adalah agar setiap siswa dapat mencapai
prestasi belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran sebagaimana yang ditetapkan
sebelumnya. Dengan pemebelajaran remedial ini diaharapkan agar siswa yang
mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan
melalui penyembuhan atau perbaikan. Bagi saya ini merupakan kebaikan guru dan
ketulusan guru atau pun tenaga kepndidikan untuk membantu semua siswa supaya
mereka bisa mencapai tujuan mereka.

a. Prosedur pemebelajaran remedial

Pembelajaran remedial merupakan upaya tindak lanjut dari usaha diagnosis


kesulitan belajar. Adapun prosedur pembelajaran remedial dapat dilihat dalam
skema berikut:
Bagan prosedur remedial diadaptasi dari

Uzer usman dan lilis setawati (1993) dalam M. Sobri(2009:166)

Diagnostik
kesulitan belajar

rekomendasi

1. Penelaahan
kasus

2. pilihan 3. layanan
alternative tindakan penyuluhan/
psikomotori
k

4. pelaksanaan
remedial

5. post tes
pengukuran
kembali hasil
belajar

6.Re-evaluasi
RE-Diagnostik

7. Tugas tambahan
Hasil yang
7. Tugas tambahan
diharapkan Tpk
Skema tersebut dapat dikembangkan 4 alternatif prosedur pembelajaran remedial
yang dapat dilakukan sesuai dengan keperluan.

Prosedur :

Pertama ; mencakup langkah :1-2-4-5-6

Kedua; mencakup langkah : 1-2-3-4-5-6

Ketiga; mencakup langkah : 1-2-4-6-7

Keempat; mencakup langkah :1-2-3-4-5-6-7

Keefektifan pembelejaran remedial diantaranya bergantung kepada komitmen


seluruh tenaga kependidikan , mulai dari guru, kepala sekolah, dan staf pengelola
sumberdaya yang ada disekolah serta orang tua siswa bekerjasama yang harmoni
dan pemeberdayaan semua sumber daya yang ada secara optimal akan
meningkatkan krrfrktifan dan efisiensu pemebelajarana remedial yang dilakukan.

b. Perbedaan pembelajaran biasa dengan pembeljaran remedial

Abu ahmadi dan widodo suoriono (1991) dalam bukunya Sobri (2009 :
167) meenjelaskan tujuh perbedaan, yaitu:

a. Kegiatan pembelajran biasa sebagai program pembelajaran dikelas dan


semua sisea ikut berepartisipasi, sedamgkan pembelajaran remedial
dilakukan setelah diketahui adanya kesulitan belajar kemudaian diadakan
pelayanan khusus/

b. Tujuan pembelejaran bisasa adalah dalam rangka pencapian tujuan


pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kkkurikulum yang berlaku
dan sama ntuk semua siswa, sedangka pembelajaran perbaikan tujuannya
disesuaikan dengan kesulaitan belajar siswa walaupun tujuan akhirnya
sama.

c. Metode yang digunakan dalam pembelajaran biasa sama untuk semmua


siswa, sedangkan metode dalam pemebelajran perbaikan disesuaikan
dengan laatar belakang kesulitan.
d. Pemebelajarn biasa dilakukan oleh guru, sedangkan pembelejaran
perabiakan oleh tim(kerjasama).

e. Alat pembelajran remedial lebih bervariasi

f. Pembelajran perbaikan lebih diferensial dengan pendekatan individu.

g. Evaluasi pembeljaran perbaiakan disesuaikan dengan kesulitan belajar


yang dialami oleh siswa.

c. Melaksanakan Program Pembelajaran Remedial

Tingkat keberhasialan proses pembelajaran dapat dimanffaatkan untuk


berbagai upaya dan salah satunya adalah berhubungan dengan perbaikan proses
pembelajaran, apabila terdapat indikasi kegagalan belajar. Baik menyangkut
seluruh pokok bahasan atau sebagaian saja.

Proses perbaiakan dapat dialakukan jika terdapat buktibukti otentik adanya


kegagala dalam belajar seperti:

a) Jika 85% dari jumlah siswa mencapai taraf keberhasilan optimal atau
bahkan maksiamal (mencapai 75% penguasaan materi), maka proses
pembelajaran berikutnya dapat membahas pokok bahasan yang baru
sehingga tidak begitu penting untuk menyelenggarakan program
perbaiakn.

b) Jika 75% atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses
pemebelajaran mencapai taraf keberhasilan kurang (dibawah taraf
minimal), maka proses pembelajaran berikutnya hendaknya bersiafat
perbaikan (remedial)

Pembelajaran remedaial biasanya mengandung kegiatan –kegiatan sebagai


berikut:

a. Mengulang pokok bahasan seluruhnya;

b. Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai;

c. Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-bersama-sama


d. Menyusun program perbaikan

Dalam hal menyusun program pembelajaran perbaiakan (remedial


teaching), sebelumnya guru perlu menetapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Tujuan pengajaran remedial

2. Materi pengajaran remedial

3. Metode pengajaran remedial

4. Alokasi waktu pengajaran remedial

5. Evaluasi kemajuan siswa setelah mengikuti program pengajaran


remedial.(Syah 2010: 174)

3. Pengayaan

a. Pengertian pengayaan

Pengayaan adalah kegiatan tambahan yang dieberikan kepada siswa yang telah
mencapai ketenetuan dalam belajar yang diamaksudkan untuk menambah
wawasan atau memeperluas pengetahuannya dalam materi pelajran yang telah
dipelajarinya. Disamping itu pembeljaran pengayaan bisa diaetikan memberikan
pemahaman yang lebih dalam dari pada sekedar standar kompetensi dalam
kurikkulum.

Dalam hal ini, mukhtar dan rusmini (2009) menguatakan bahwa kegiatan
oengayaan merupakan kegiatan yang relatif bebas, karena bersifat memperluas,
memperdalam dan menunjang satuan pelajaran yang diterapkan kepada semua
siswa yang sudah tuntas dalam belajar. Artinya, kegiatan pengayaan ini bukanlah
merupakan suatu kasus yang dialami oleh siswa-siswa yang belum tuntas yang
disebabkan oleh kelambatan, kesulitan atau kegagalan dalam belajar.

Kegiatan pengayaan ini ada dua macam, yaitu ;

a. Pengayaan horizontal , yaitu upaya memberikan tugas sampingan yang


akan memperkaya pengetahuan siswamengenai materi yang sama.
b. Pengayaan vertikal, yaitu kegiatan pengyaan yang berupa peningkatan dari
tingkat pengetahua yang sedang diajarkarkan ketingkat yang lebih tinggi
diajarkan, sehingga siswa maju dari satuan pelajaran sedang yang
diajarkan kesatuan pelajaran berikutnya menurut kemampuan dan
kecerdasannya sendiri.

b. Tujuan pengayaan

Adapun tujuan pengayaan selain untuk meningkatakan pemahaman dan wawasan


tehadap materi yang sedang atau telah dipelajarinya juga agar siswa dapat belajar
secara optimal baik dalam hal pendaya gunaan kemampuannya maupun perolehan
dari hasil belajar.

c. Prosedur pelaksanaan program pengayaan

Kegiatan program pengayaan diawali dari kegiatan pembelajaran atau dengan


penyajian pelajaran terlebih dahulu denagan mengacu kepada kriteria belajar
tuntas.

Pelaksanaan program pengayaan didasarkan pada hasil tes formatif atau sumaatif
yang fungsinya sebagai feed back bagi guru dalam rangka memeperbaiki kegiatan
pembelajran, akan terapat dua kemunngkinan :

a. Bagi siswa yang taraf penguasaannya kurang dari 75% perlu diberikan
perbaikan (remedial teaching)

b. Bagi siswa yang taraf penguasaannuuya lebih dari 75% perlu diberikan
pengyaan.

Pelaksanaan pengayaan ini bisa dilakukan baiak di dalam atau di luar jam tatap
muka.
SIMPULAN

Dari uraian yang penulis paparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa istem
remedial pemebelajaran merupakan cara yang dilakukan guru untuk membantu
siswa dalam mencapai tujuan pemebelajarannya setelah melakukan diagnostik apa
penyebab dan kekuranganya. Sedangkan pengayaan merupakan cara untuk
memberikan kesempatan bagi siswa yang mampu untuk memperdalam dan
menambah wawasan dalam materi pelajaran yang sama. Pada prinsipnya kedua-
duanya sebagai fasilitas bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Pupuh fathurrahman dan M. Sobry Sutikno. Belajar mengajar (strategi


mewujudkan pembelajaran bermakna melalui penanaman konsep umum dan
konsep islami).2007. Bandung: Refika Aditama.

Siregar, eveline dan hartin. Teori Belajar dan Pemebeljaran.2010. Bogor: ghalia
indonesia

Muhibbin, syah. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. 2010.bandung:


Rosda karya.

Anda mungkin juga menyukai