Disusun Oleh:
1.Nabila Nasya 1910711003
2.Rani Jesika.S. 1910711005
3.Nadhira Salma.S. 1910711027
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas Falsafah dan Teori Keperawatan dengan judul “Konsep
berubah,Konsep Sistem dan Pendekatan Sistem”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3
2.1 Definisi Perubahan...........................................................................................................................3
2.2 Sifat-Sifat Perubahan.......................................................................................................................3
2.3 Teori-Teori dalam Perubahan..........................................................................................................3
2.4 Jenis-Jenis Perubahan......................................................................................................................5
2.5 Perubahan dalam Keperawatan......................................................................................................6
2.6 Definisi Sistem.................................................................................................................................6
2.7 Komponen Sistem dalam Keperawatan...........................................................................................6
2.8 Penerapan Sistem dalam keperawatan...........................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................................10
KESIMPULAN.............................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman sekarang berhadapan dengan
perawatan klien yang mengharapkan asuhan keperawatan yang berkualitas dan mengharapkan
perawatan profesional sebagai penyedia perawatan kesehatanterdidik dengan baik.
Proses keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah dalam keperawatan,
karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang digunakan secara sistematis dan
menggunakan konsep dan prinsip ilmiah yang digunakan secara sistematis dalam mencapai
diagnosa masalah kesehatan pasien, merumuskan tujuan yang ingin dicapai, menentukan
tindakan dan mengevaluasi mutu serta hasil asuhan keperawata. Pendekatan sistem dapat
didefinisikan untuk memandang sesuatu sebagai suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur,
komponen-komponen, elemen-elemen atau unit-unit yang saling berhubungan, saling
berinteraksi, saling tergantung dalam mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi cara berpikir
tentang fenomena secara keseluruhan, metode atau teknik dalam memecahkan masalah atau
pengambilan keputusan
1
1.2 Rumusan Masalah
1.Apa konsep berubah?
2. Apa saja sifat- sifat yang terjadi pada konsep berubah?
3.Apa saja teori-teori dalam berubah?
4..Apa saja jenis-jenis perubahan?
5..Bagaimana perubahan dalam keperawatan?
6.Apa itu sistem?
7.Apa komponen sistem dalam keperawatan?
8.Bagaimana penerapan sistem dalam keperawatan?
9. Apa hubungan sistem dengan subsistem dan supra sistem?
1.3 Tujuan
Mahasiswa keperawatan dapat memahami secara teori maupun praktek tentang perubahan,sistem
dan penerapan pendekatan sistem didunia keperawatan. Dan bisa menngaplikasikan nantinya di
praktek atau setelah tamat dari bangku perkuliahan serta bisa mengamati perubahan – perubahan
yang terjadi di masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Tiggany dan lutjens (1998, hlm.3), “Perubahan itu sulit.Perubahan itu
membantu.Perubahan itu menyakitkan.Perubahan itu membantu dan menyakitkan pada saat yang
bersamaan perubahan tidak terelakan.Kita mengabaikan perubahan atas resiko kita sendiri”.
Proses perkembangan ini dimulai dari keadaan atau yang paling dasar menuju keadaan yang
optimal atau matang sebagaimana dalam perkembangan manusia sebagai makhluk individu yang
memiliki sifat fisik yang selalu berubah dalam tingkat perkembangannya.
Sifat berubah ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat memberikan respon tersendiri terhadap
kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang diluar kehendak manusia, yang tidak dapat
diramalkan atau diprediksi sehingga sulit untuk diantisipasi seperti perubahan keadaan alam,
tanah longsor, banjir dan lain-lain.
Perubahan yang bersifat direncanakan ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat
yang ini mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau pun pada tingkat perkembangan
yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.
3
Reddin telah mengembangkan suatu model perubahan terencana yang dapat digunakan oleh
perawat.Informasi maksimum penting untuk keberhasilan perubahan. Sedikitnya empat
pengumuman harus dilakukan oleh manajer:
Teori Lewin
Teori Lewin mencakup tiga tahap:
1.Tahap Unfreezing (pencarian).
Seseorang yang mau mengadakan proses perubahan adalah harus memiliki motivasi yang kuat
untuk berubah dari keadaan semula dengan merubah terhadap keseimbangan yang lain.
Dimulai adanya suatu pergerakan kearah sesuatu yang baru atau perkembangan terbaru. Proses
perubahan tahap ini dapat terjadi apabila seseorang telah memilki informasi yang cukup serta
sikap dan kemampuan untuk berubah.
Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana seseorang yang mengadakan perubahan telah
mencapai tingkat atau tahapan yang baru dengan keseimbangan yang baru.
Teori Lippitt
Lippitt menambahkan fase ketujuh pada teori milik Lewin. Ketujuh fase dan teorinya tentang
proses berubah adalah sebagai berikut:
Fase 1: Mediagnosisi masalah. Selama fase ini perawat pendidik sebagi agen berubah melihat
pada semua percabangan yang mungkin dan akan terpengaruh.
4
Fase 2: Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah. Jalan keluar yang mungkin
ditentukan dan pro dan kontra dari tiap jalan keluar diperkirakan terlebih dahulu.
Fase 3: Mengakaji motivasi dan sumber-sumber agen berubah. Agen berubah dapat bersifat
eksternal atau internal terhadap organisasi atau divisi.
Fase 4 : Menyeleksi objektif akhir perubahan progresif. Proses berubah didefinisikan, suatu
rencana yang detil dibuat, kerangka waktu dan batas waktu terakhir ditentukan , dan tanggung
jawab ditugaskan. Perubahan diimplementasikan untuk suatu masa percobaan dan dievalusai
Fase 5: Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah. Agen berubah akan menajdi aktif dalam
proses berubah, terutama dalam menangani personal dan memfasilitasi perubahan konflik dan
konfrontasi akan ditangani oleh agen berubah.
Fase 6: Mempertahankan perubahan. Selama tahap ini penekanan adalah pada komunikasi,
dengan umpan balik pada kemajuan.Perubahan diperluas bersamawaktu.Suatu perubahan besar
mungkin membuktikan suatu struktur kekuatan baru.
Fase 7: Mengakhiri hubungan saling membantu.Agen berubah mengundurkan diri pada tanggal
tertentu setelah menyusun suatu prosedur atau kebijakan tertulis untuk melangsungkan
perubahan.Agen berubah tetap tersedia untuk nesehat dan memberikan penguatan.
Perubahan spontan
1) Sebagai respon terhadap kejadian alamiah yang terkontrol.
2) Perubahan yang akan terjadi tidak dapat diramalkan sebelumnya.
Perubahan partisipatif
1) Melalui penyediaan informasi yang cukup 3) timbulnya komitmen
2) Adanya sikap positif terhadap inovasi
5
Perubahan paksaan (coerced change)
1) Melalui perubahan total dari organisasi
2) memerlukan kekuatan personal (personal power)
3.Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan
Perubahan berencana
Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan dengan titik mula yang jelas dan persiapkan sesuai dengan
tujuan yang akan tercapai
Dengan demikian,keperawatan dapat diartiakan sebagai suatu keseluruhan karya insani yang
terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam upaya mencapai
tujuan akhir.
6
Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik yang mempunyai kebutuhan bio-
psiko-sosio-spiritual. Manusia dipandang secara menyeluruh dan holistic mempunyai siklus
kehidupan meliputi tumbuh kembang, memberi keturunan, memiliki kemampuan untuk
mengatasi perubahan dengan menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir
maupun yang didapat bersifat biologis, psikologis dan sosial.
2. Lingkungan
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi kesehatan,
lingkungan ini dapat berupa kondisi sosial budaya, lingkungan geografis yang ada di masyarakat
yang berada di luar institusi kesehatan.
3. Kesehatan
Sehat merupakan suatu persepsi yang sangat individual, beberapa definisi tentang sehat adalah :
a. WHO (1947) : Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental, sosial dan tidak
hanya bebas dari penyakit atau cacat.
b. Parson (1972) : Sehat adalah kemampuan individu secara optimal untuk menjalankan peran
dan tugasnya secara efektif.
c. Dubois (1978) : Sehat adalah suatu proses yang kreatif individu secara aktif dan terus menerus
beradaptasi dengan lingkungannya.
Kesehatan adalah suatu proses yang dinamis, terus menerus berubah sebagai interaksi
4. Keperawatan
7
2. Tahap Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status / masalah kesehatan aktual /
potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi :
3. Tahap Perencanaan
4. Tahap implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh perawat dan klien. Hal-hal
yang harus diperhatikan ketika melakukan implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai
dengan rencana setelah dilakukan validasi, penguasaan, keterampilan interpersonal, intelektual,
dan tekhnikal.
a. Fase persiapan, meliputi pengetahuan tentang rencana, validasi rencana, pengetahuan dan
keterampilan mengimplementasikan rencana, persiapan klien dan lingkungan.
b. Fase operasional, merupakan puncak implementasi dengan berorientasi pada tujuan (intervensi
independent, dependen dan interdependen).
c. Fase terminasi, merupakan terminasi perawat dengan klien setelah implementasi dilakukan
5. Tahap evaluasi
Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan, dan kualitas data, teratasi atau tidaknya
masalah klien, serta pencapaian tujuan serta ketetapan intervensi keperawatan.
6. Tahap dokumentasi
Dokumentasi proses keperawatan merupakan metode pencatatan proses keperawatan yang tepat
untuk pengambilan keputusan yang sistematis. Dokumentasi proses keperawatan mencakup
pengkajian, dokumentasi masalah, perencanaan, tindakan.
8
Hubungan Sistem dengan Subsistem dan Supra Sistem
Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang keperawatan secara menyeluruh dan
sistematik, tidak parsial atau fragmentis. Keperawatan dapat digambarkan sebagai kesatuan
subsistem dan membentuk satu sistem yang utuh. Sitem pendidikan ini memperoleh input dari
suprasistem (masyarakat atau lingkungan) dan memberikan output bagi suprasistem tersebut.
Subsistem yang membentuk sistem keperawatan adalah tujuan, klien, manajemen, struktur dan
jadwal waktu, asuhan keperawatan, tenaga perawat dan tim kesehatan lain, teknologi, fasilitas,
kendali mutu, penelitian, serta biaya perawatan.Tujuan keperawatan masing-masing tingkatan
perawatan ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan bermuara pada tujuan kesehatan nasional.
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang potensial kepada klien. Asuhan Keperawatan
saling berhubungan dengan tim pelayanan kesehatan lainnya seperti dokter, radiologi,
klien/pasien, IPTEK, tim rumah tangga di RS, gizi, laboratorium, dan sistem pendukung lainnya.
Penerapan sistem ini berhubungan dengan masyarakat, kebijakan nasional, PPNI, faktor lain,
AIPNI, IPTEK, institusi pendidikan keperawatan. Dengan bekerjasama bersama peleyanan
pelayanan lainnya sehingga pengembangan profesi keperawatan dapat berjalan dengan lancar.
Pelayanan kesehatan dalam penerapannya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
pendidikan dan manajemen, kebutuhan pelayanan kesehatan, konsep kesehatan, tujuan
pembangunan kesehatan, IPTEK, dan berbagai profesi kesehatan.
9
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status
tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis, artinya dapat menyusuaikan diri dengan
lingkungan yang ada.
Menurut Tiggany dan lutjens (1998, hlm.3), “Perubahan itu sulit.Perubahan itu
membantu.Perubahan itu menyakitkan.Perubahan itu membantu dan menyakitkan pada saat yang
bersamaan perubahan tidak terelakan.Kita mengabaikan perubahan atas resiko kita sendiri”.
Sifat-sifat perubahan:
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan alat yang memiliki
hubungan diantara mereka. Sistem secara sederhana dapat didefinisikan sebagai sesuatu kesatuan
dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi
secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian keperawatan, dapat
diartikan sebagai satu keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang
mempunyai hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.
10
DAFTAR PUSTAKA
11