Anda di halaman 1dari 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

sebuah penelitian atau mengukur fenomena alam ataupun sosial yang diamati,

fenomena ini disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2010:148). Adapun

instrumen-instrumen dalam penelitian ini antara lain :

1. Tes Hasil Belajar

Hasil belajar dalam penelitian ini diukur dengan lembar soal evaluasi yang akan

diberikan untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jenisnya merupakan tes

tertulis yang berupa lima soal uraian yang dibuat oleh peneliti. Berikut merupakan

kisi-kisi soal yang digunakan dalam soal evaluasi. Standar Kompetensi: 6.

Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Sedangkan, kompetensi dasar

yang digunakan yaitu: Kompetensi Dasar 6.3 Menjumlahkan Pecahan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal Evaluasi

No Indikator Nomor Jumlah Keterangan


Soal Soal
1 Kognitif 1, 2a 2 Tarif kesukaran:
a. Menemukan pola 1. Mudah =
penjumlahan pecahan nomor soal
dengan penyebut sama 2a, 3
2. Sedang =
b. Menemukan pola 2b, 2c 2 nomor soal
penjumlahan pecahan 1,4,5
dengan penyebut berbeda 3. Sulit =
c. Mengubah soal cerita ke 1, 2 2 nomor soal
dalam kalimat matematika 2b,2c
d. Menjumlahkan dua pecahan 3,4,5 3 Soal untuk
indikator c tidak
dihitung karena
sudah terhitung di
indikator a dan b
Jumlah soal evaluasi 5

2. Kuesioner Keaktifan Siswa

Kuesioner / angket merupakan suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci

dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal

yang diketahuinya (Masidjo, 1995:70). Instrumen keaktifan siswa yang berupa

kuesioner ini merupakan jenis kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup merupakan

kuesioner yang disusun sedemikian rupa, sehingga responden tinggal memilih

jawaban yang disediakan (Masidjo, 1995: 71). Lembar kuesioner ini digunakan

untuk melihat tingkat keaktifan siswa terhadap pembelajaran PMRI. Berikut ini

merupakan kisi-kisi instrumen kuesioner keaktifan :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

Interaksi Interaksi Siswa mengajukan


dalam pertanyaan kepada guru atau 15 16
proses siswa lain
pembelajar Siswa menjawab pertanyaan
an, baik yang diberikan guru atau 17 18
antara siswa lainnya
siswa Siswa menanggapi pendapat
dengan dari siswa lain
siswa
ataupun 19 20
siswa
dengan
guru

1. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pendekatan PMRI

Lembar observasi keterlaksanaan PMRI ini digunakan untuk memperoleh

data keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode

PMRI. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengetahui kegiatan

pembelajaran PMRI tersebut terlaksana atau tidak berdasarkan karakteristik-

karakteristik PMRI. Berikut disajikan kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan

PMRI.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

Kegiatan Karakteristik No.


Aspek yang diamati
Pembelajaran PMRI Pernyataan
Guru menyajikan masalah
kontekstual atau soal cerita
PMRI 1 1
secara lisan atau tertulis.
Awal (Penggunaan Konteks)
Guru membangkitkan motivasi
PMRI 4 belajar siswa dengan kegiatan 2
yang menarik. (Interaktifitas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

Guru memberikan kesempatan


kepada siswa untuk
memberikan penyelesaian-
PMRI 2 3
penyelesaian masalah yang
berbeda-beda. (Penggunaan
Model)
Guru membimbing siswa untuk
menggunakan model-model
yang dikembangkan oleh siswa
PMRI 2 4
untuk membangun suatu
prosedur penyelesaian.
(Penggunaan Model)
Guru memberi kebebasan
kepada siswa untuk saling
PMRI 4 berdiskusi berkaitan dengan 4
materi yang diajarkan.
(Interaktifitas)
Guru memberi kebebasan
kepada siswa untuk
menemukan cara
PMRI 3 5
menyelesaikan soal yang
Inti diberikan. (Pemanfaatan
Konstruksi Siswa)
Guru memberikan instruksi
kepada siswa untuk
menggunakan model-model
PMRI 4 6
yang dibangun oleh siswa
untuk masalah kontekstual
yang diberikan. (Interatikfitas)
Guru memberikan instruksi
PMRI 4 kepada siswa untuk saling 7
bertanya jawab. (Interaktivitas)
Guru mengaitkan konsep
matematika satu dengan
PMRI 5 konsep matematika lain 8
berdasarkan dengan topik yang
diajarkan. (Keterkaitan)
Guru mengaitkan konsep
matematika dengan konsep dari
PMRI 5 mata pelajaran lain berdasarkan 9
dengan topik yang diajarkan.
(Keterkaitan)

Akhir Guru membimbing siswa


menyimpulkan materi yang
PMRI 3 10
telah dipelajari (pemanfaatan
konstruksi siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

Keterangan:

PMRI 1 = penggunaan konteks

PMRI 2 = penggunaan model

PMRI 3 = pemanfaatan hasil konstruksi siswa

PMRI 4 = interaktivitas

PMRI 5 = keterkaitan

3. Lembar Observasi Keaktifan Siswa

Selain menggunakan kuesioner data keaktifan siswa dalam pembelajaran

matematika yang menggunakan pendekatan PMRI juga didapat dari lembar

observasi keaktifan siswa. Berikut berupakan kisi-kisi lembar observasi keaktifan

siswa.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa


Aspek Indikator Keaktifan Deskriptor keaktifan
Siswa membaca sumber belajar yang
Tersedia
Siswa menulis atau mencatat hal-hal
penting selama proses belajar
Siswa melakukan kerjasama atau
diskusi tentang sesuatu dengan siswa
lain dalam kelompok
Aktivitas-aktivitas yang
Aktivitas Siswa melakukan kegiatan belajar
dilakukan siswa selama
siswa Sendiri
proses pembelajaran
Siswa memecahkan masalah yang
dihadapi selama kegiatan belajar
Siswa memanfaatkan sumber belajar
yang ada secara optimal dalam
Belajar
Siswa memperhatikan presentasi
hasil kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

Siswa ikut serta mengambil


keputusan dalam berdiskusi
Partisipasi Siswa memberikan kontribusi cara
Partisipasi atau
atau penyelesaian masalah yang berbeda-
keterlibatan siswa dalam
keterlibatan beda
kegiatan pembelajaran
siswa Siswa berpartisipasi memberikan
informasi atau pendapat dalam
kegiatan diskusi
Siswa mengajukan pertanyaan
kepada guru atau siswa lain
Interaksi dalam proses Siswa menjawab pertanyaan yang
pembelajaran, baik antara diberikan guru atau siswa lainnya
Interaksi siswa dengan siswa Siswa menanggapi pendapat dari
ataupun siswa dengan siswa lain
guru Siswa membantu teman yang
mengalami kesulitan dalam belajar

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Tes

Data hasil belajar siswa dikumpulkan dengan cara memberikan soal evaluasi

atau tes kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Tes ini diberikan

dalam bentuk pretest dan posttest baik kepada kelompok kontrol ataupun

kelompok eksperimen.

2. Penyebaran lembar kuesioner keaktifan

Data keaktifan siswa diperoleh dengan dua cara, diantaranya dengan

kuesioner. Kuesioner atau angket itu sendiri merupakan suatu daftar pertanyaan

tertulis dan terperinci dan harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau

hal-hal yang diketahuinya (Masidjo, 1995:70). Kuesioner yang diisi oleh siswa ini

berskala 1-4. Siswa memberikan tanda centang (√) untuk setiap pernyataan yang

tertulis. Tanda centang tersebut diberikan pada kolom SS (sangat setuju), S

(Setuju), TS (Tidak Setuju), atau STS (Sangat Tidak Setuju).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

3. Observasi keaktifan siswa

Observasi keaktifan siswa diamati oleh peneliti dan seorang pengamat yang

membantu peneliti. Observasi merupakan teknik pengamatan yang dilaksanakan

secara langsung dan tidak langsung dan teliti terhadap suatu gejala pada suatu

situasi tertentu (Masidjo, 1995:59). Observasi keaktifan siswa ini dibantu dengan

bantuan lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya. Observasi

dilakukan disetiap pertemuan pembelajaran matematika baik di kelas kontrol

ataupun kelas eksperimen. Hasil dari observasi tiap siswa akan dijumlahkan dan

diketahui berapa siswa yang masuk dalam kriteria aktif. Selain itu, seluruh jumlah

hasil observasi keaktifan ini akan dirata-rata dan didapatkan kriteria keaktifan dari

masing-masing kelas.

4. Observasi keterlaksanaan PMRI

Observasi keterlaksanaan PMRI ini dilakukan untuk mendapatkan data sejauh

mana PMRI terlaksana dalam pembelajaran matematika di kelas eksperimen.

Observasi ini hanya dilakukan di kelas eksperimen karena yang mendapat

perlakuan dengan pendekatan PMRI merupakan kelas eksperimen.

Berikut ini disajikan tabel mengenai teknik pengumpulan data

Tabel 3.5. Teknik pengumpulan data

No Kelompok Variabel Data Pengumpulan Instrumen


1 a. Jumlah Kuesioner Lembar
siswa yang kuesioner
Keaktifan
terlibat Observasi Lembar
siswa
b. Skor observasi
Eksperimen kuesioner
dan Kontrol
2 Pretest Tes tertulis, soal
Skor pretest
Hasil belajar uraian
siswa Posttest Tes tertulis, soal
Skor posttest
uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

3 Eksperimen Observasi Lembar


Keterlaksanaan keterlaksanaan
Proses belajar
pembelajaran Dokumentasi Foto, Video

C. Uji validitas dan Reliabilitas

1. Validitas Instrumen

Validitas suatu tes merupakan taraf sampai mana suatu tes dapat mengukur

apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995:243). Valid berarti instrumen tersebut

dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:173). Instrumen

yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid.

Menurut Masidjo (1995:243) validitas suatu tes ada tiga macam,yaitu validitas

isi, validitas konstruksi, dan validitas kriteria. Validitas isi merupakan suatu

validitas yang isinya menunjukkan sampai mana isi suatu tes atau alat ukur ini

mampu mencerminkan hal yang mau diukur atau diteskan. Validitas konstruksi

dapat juga dikatakan sebagai validitas konsep yakni suatu validitas yang

menunjukkan isi suatu tes sesuai dengan konsep yang seharusnya menjadi isi tes

tersebut. Validitas kriteria merupakan suatu validitas yang memperhatikan

hubungan yang ada antara tes dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai

pembanding.

Penelitian ini merupakan penelitian berkelanjutan, sehingga validitas

konstruksi telah dilaksanakan pada penelitian sebelumnya. Akan tetapi, pada

penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas ini dilakukan di SD Kanisius

Sengkan. Pertimbangan memilih sekolah ini sebagai tempat untuk pengujian

karena sekolah ini memiliki kelas parallel yang sama dengan SD tempat

penelitian, serta memiliki nilai akreditasi yang sama dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

SD yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Data yang didapat dari validitas ini

dihitung dengan menggunakan program komputer IBM SPSS 20 for Windows.

Berikut ini merupakan hasil perhitungan validitas dengan menggunakan IBM SPSS

20 for Windows dengan kriteria valid : jika harga probabilitas (r) yang teruangkap

dalam sig.(2-tailed) dibawah 0,05 (p<0.05) maka konstrak tersebut dinyatakan

valid. (Hasil perhitungan uji validitas instrumen dapat dilihat pada


lampiran 25)

Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas

Selain uji validitas instrumen, dilakukan juga uji reliabilitas instrumen untuk

mengetahui keajegan suatu instrumen. Satu tes dikatakan reliabel apabila dapat

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan dinyatakan valid. Harga probalititas

(r) yang dinyatakan dalam sig.(2-tailed) di bawah 0,05 (p<0.05), konstruk tersebut

dinyatakan valid.
2. Reliabilitas Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran.

Penentuan reliabilitas instrument menggunakan teknik Alpha Crobach. (Hasil

perhitungan uji reliabilitas instrumen dapat dilihat pada lampiran 26)

Tabel 3.7. Uji Reliabilitas Instrumen


Variabel Alpha Cronbach Kesimpulan
Soal evaluasi semua item .874 Reliabel

Adapun kualifikasi dari hasil perhitungan reliabilitas tersebut, dapat dilihat

dalam tabel berikut :

Tabel 3.8 Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Kualifikasi


0.91 – 1.00 Sangat tinggi
0.71 – 0.90 Tinggi
0.41 – 0.70 Cukup
0.21 – 0.40 Rendah
Negatif – 0.20 Sangat rendah
(Sumber: Masidjo, 1995:209)
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas diperoleh kesimpulan bahwa

instrumen yang digunakan untuk penelitian valid dan reliabel.

D. Teknik Analisis Data

a. Teknik Analisis Data Berdasarkan Nilai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal)

Teknik analisis data ini dilakukan untuk melihat seberapa banyak siswa

yang lulus KKM baik dari kelompok kontrol ataupun kelompok eksperimen.

Adapun berdasarkan informasi yang didapat dari guru matematika kelas IV yang

merupakan guru mitra dalam penelitian ini KKM mata pelajaran matematika kelas

IV SD Negeri Tamanan Banguntapan Bantul adalah 63. Nilai yang digunakan

untuk analisis data berdasarkan KKM ini adalah nilai posttest baik dari kelompok

kontrol ataupun kelompok eksperimen. Kriteria yang digunakan yaitu:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

1. Jika nilai posttest > 63 maka siswa tersebut lulus KKM

2. Jika nilai posttest < 63 maka siswa tersebut tidak lulus KKM

Berikut ini dipaparkan rumus yang digunakan untuk menghitung nilai posttest

dan menentukan persentase siswa yang lulus KKM.

Rumus penentuan nilai posttest setiap siswa:

Rumus persentase jumlah siswa yang lulus KKM:

Jika persentase kelulusan KKM kelas kontrol lebih tinggi daripada kelas

eksperimen, berarti penggunaan pendekatan PMRI tidak efektif bagi pembelajaran

matematika. Akan tetapi, jika persentase kelulusan KKM kelas eksperimen lebih

tinggi dari pada kelas kontrol, berarti penggunaan pendekatan PMRI efektif untuk

pembelajaran matematika.

b. Teknik Analisis Data Keaktifan

Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan

menggunakan pendekatan PMRI ini dilihat dari kuesioner dan juga observasi.

Berikut merupakan teknik analisis yang akan digunakan dalam mengolah data

kuesioner dan observasi.

1. Teknik analisis data hasil kuesioner keaktifan

Teknik analisis data kuesioner berpedoman pada skala Likert. Skala Likert

yang digunakan pada penelitian ini adalah skala empat angka.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

Pemilihan skala tersebut digunakan untuk menghindari pilihan jawaban netral

(ragu-ragu) dari siswa. Setiap angka memiliki kriteria tersendiri yang dijadikan

patokan skor setiap pernyataan. Prinsip dari penilaian skala Likert adalah

penentuan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu pemilihan sikap terhadap

objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai dengan positif (Widoyoko,

2012:115).

Pernyataan terdiri dari kuesioner terdari pernyataan favorable dan

unfavorable. Dalam pernyataan favoriable skala 1 untuk pilihan jawaban sangat

negatif dan skala 4 untuk pilihan jawaban sangat positif. Sedangkan untuk

pertanyaan unfavoriable skala 4 untuk jawaban sangat negatif dan 1 untuk pilihan

jawaban yang sangat positif. Berikut merupakan tabel penentuan skor tiap

pertanyaan :

Tabel 3.9. Penentuan skor tiap pernyataan

Pilihan Jawaban
Skor
Favorabel Unfavorabel
4 SS (sangat setuju) STS (sangat tidak setuju)
3 S (setuju) TS (tidak setuju)
2 TS (tidak setuju) S (setuju)
1 STS (sangat tidak setuju) SS(sangat setuju)
Berdasarkan tipe PAP II (Masidjo, 1995), peneliti merumuskan kualifikasi

keaktifan siswa pada tabel 3.10.

Tabel 3.10. Rentang Skor Kuesioner Keaktifan

Persentase Rentang Skor Kualifikasi


81 % - 100 % 65 – 80 Sangat aktif
66 % -80 % 53 – 64 Aktif
56 % - 65 % 45 – 52 Cukup aktif
46 % - 55 % 37 – 44 Kurang aktif
Dibawah 46 % Di bawah 37 Sangat tidak aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

2. Teknik analisis data hasil observasi keaktifan

Peneliti melakukan tabulasi data, kemudian setelah diketahui skor

yang didapat siswa, peneliti membuat keputusan berdasar tabel rentang skor
yang telah ditentukan.
Tabel 3.11. Rentang Skor Observasi Keaktifan
Rentang Skor Kualifikasi
11 – 12 Sangat aktif (SA)
9 – 10 Aktif (A)
7–8 Cukup aktif (CA)
5–6 Kurang aktif (KA)
3–4 Sangat tidak aktif
(STA)
Peneliti menyimpulkan keaktifan seluruh kelas dengan pedoman tabel
berikut:
TabelJumlah
3.12 yang aktif Keaktifan Kelas
Kriteria
SA SA+A SA+A+CA SA+A+CA+KA SA+A+CA+KA+STA Kriteria
≥75% Sangat Aktif
<75% ≥75% Aktif
<75% ≥65% Cukup Aktif
<65% ≥65% Kurang Aktif
Sangat Tidak
<65%
Aktif

d. Teknik Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran

Teknik yang dilakukan untuk menganalisis data keterlaksanaan

pembelajaran dilihat dari observasi keterlaksanaan pembelajaran yang

berpedoman pada PAP II (tabel 3.13) dan mengtranskrip video

keterlaksanaan pembelajaran untuk menguatkan hasil observasi

Persentase
sebelumnya. Rentang Skor Kualifikasi
81 %Kualifikasi
Tabel 3.13. - 100 % Keterlaksanaan
36 – 44 Pembelajaran
Sangat terlaksana
66 % - 80 % 29 – 35 Terlaksana
56 % - 65 % 25 – 28 Cukup terlaksana
46 % - 55 % 20 – 24 Kurang terlaksana
Dibawah 46 % Dibawah 20 Sangat tidak terlaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil penelitian tentang keefektifan

pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI. Adapun yang akan dibahas

antara lain: data hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan.

A. Data Hasil Penelitian

Data hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian ini antara lain: data

mengenai keterlaksanaan pembelajaran matematika baik di kelas kontrol dan di

kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan PMRI, data hasil belajar, dan

data keaktifan siswa.

1. Deskripsi Pembelajaran di Kelas Kontrol

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tamanan Banguntapan Bantul. Kelas

yang dijadikan sebagai kelompok kontrol yaitu kelas IV.a yang berjumlah 28

siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Guru

matematika yang mengajar di kelas IV.a ini merupakan guru mitra yaitu guru

matematika, yang mengajar matematika di kelas IV.b. Alokasi waktu yang

digunakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh sekolah, yakni 35

menit untuk 1 jam pembelajaran.

Kelas IV.a merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan treatment

PMRI. Guru mengajar siswa kelas IV.a seperti biasanya. Guru mengajar

matematika di kelas ini dengan metode pengajaran langsung, yakni dengan

metode ceramah serta sedikit metode tanya jawab. Sebelum pembelajaran

matematika materi penjumlahan pecahan di kelas kontrol dimulai, peneliti

57

Anda mungkin juga menyukai