BAB III
METODE PENELITIAN
A. Instrumen Penelitian
sebuah penelitian atau mengukur fenomena alam ataupun sosial yang diamati,
Hasil belajar dalam penelitian ini diukur dengan lembar soal evaluasi yang akan
diberikan untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jenisnya merupakan tes
tertulis yang berupa lima soal uraian yang dibuat oleh peneliti. Berikut merupakan
dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal
jawaban yang disediakan (Masidjo, 1995: 71). Lembar kuesioner ini digunakan
untuk melihat tingkat keaktifan siswa terhadap pembelajaran PMRI. Berikut ini
PMRI.
Keterangan:
PMRI 4 = interaktivitas
PMRI 5 = keterkaitan
siswa.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Tes
Data hasil belajar siswa dikumpulkan dengan cara memberikan soal evaluasi
atau tes kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Tes ini diberikan
dalam bentuk pretest dan posttest baik kepada kelompok kontrol ataupun
kelompok eksperimen.
kuesioner. Kuesioner atau angket itu sendiri merupakan suatu daftar pertanyaan
tertulis dan terperinci dan harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau
hal-hal yang diketahuinya (Masidjo, 1995:70). Kuesioner yang diisi oleh siswa ini
berskala 1-4. Siswa memberikan tanda centang (√) untuk setiap pernyataan yang
Observasi keaktifan siswa diamati oleh peneliti dan seorang pengamat yang
secara langsung dan tidak langsung dan teliti terhadap suatu gejala pada suatu
situasi tertentu (Masidjo, 1995:59). Observasi keaktifan siswa ini dibantu dengan
bantuan lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya. Observasi
ataupun kelas eksperimen. Hasil dari observasi tiap siswa akan dijumlahkan dan
diketahui berapa siswa yang masuk dalam kriteria aktif. Selain itu, seluruh jumlah
hasil observasi keaktifan ini akan dirata-rata dan didapatkan kriteria keaktifan dari
masing-masing kelas.
1. Validitas Instrumen
Validitas suatu tes merupakan taraf sampai mana suatu tes dapat mengukur
apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995:243). Valid berarti instrumen tersebut
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid.
Menurut Masidjo (1995:243) validitas suatu tes ada tiga macam,yaitu validitas
isi, validitas konstruksi, dan validitas kriteria. Validitas isi merupakan suatu
validitas yang isinya menunjukkan sampai mana isi suatu tes atau alat ukur ini
mampu mencerminkan hal yang mau diukur atau diteskan. Validitas konstruksi
dapat juga dikatakan sebagai validitas konsep yakni suatu validitas yang
menunjukkan isi suatu tes sesuai dengan konsep yang seharusnya menjadi isi tes
hubungan yang ada antara tes dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai
pembanding.
karena sekolah ini memiliki kelas parallel yang sama dengan SD tempat
SD yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Data yang didapat dari validitas ini
Berikut ini merupakan hasil perhitungan validitas dengan menggunakan IBM SPSS
20 for Windows dengan kriteria valid : jika harga probabilitas (r) yang teruangkap
Selain uji validitas instrumen, dilakukan juga uji reliabilitas instrumen untuk
mengetahui keajegan suatu instrumen. Satu tes dikatakan reliabel apabila dapat
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan dinyatakan valid. Harga probalititas
(r) yang dinyatakan dalam sig.(2-tailed) di bawah 0,05 (p<0.05), konstruk tersebut
dinyatakan valid.
2. Reliabilitas Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran.
Minimal)
Teknik analisis data ini dilakukan untuk melihat seberapa banyak siswa
yang lulus KKM baik dari kelompok kontrol ataupun kelompok eksperimen.
Adapun berdasarkan informasi yang didapat dari guru matematika kelas IV yang
merupakan guru mitra dalam penelitian ini KKM mata pelajaran matematika kelas
untuk analisis data berdasarkan KKM ini adalah nilai posttest baik dari kelompok
2. Jika nilai posttest < 63 maka siswa tersebut tidak lulus KKM
Berikut ini dipaparkan rumus yang digunakan untuk menghitung nilai posttest
Jika persentase kelulusan KKM kelas kontrol lebih tinggi daripada kelas
matematika. Akan tetapi, jika persentase kelulusan KKM kelas eksperimen lebih
tinggi dari pada kelas kontrol, berarti penggunaan pendekatan PMRI efektif untuk
pembelajaran matematika.
menggunakan pendekatan PMRI ini dilihat dari kuesioner dan juga observasi.
Berikut merupakan teknik analisis yang akan digunakan dalam mengolah data
Teknik analisis data kuesioner berpedoman pada skala Likert. Skala Likert
(ragu-ragu) dari siswa. Setiap angka memiliki kriteria tersendiri yang dijadikan
patokan skor setiap pernyataan. Prinsip dari penilaian skala Likert adalah
objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai dengan positif (Widoyoko,
2012:115).
negatif dan skala 4 untuk pilihan jawaban sangat positif. Sedangkan untuk
pertanyaan unfavoriable skala 4 untuk jawaban sangat negatif dan 1 untuk pilihan
jawaban yang sangat positif. Berikut merupakan tabel penentuan skor tiap
pertanyaan :
Pilihan Jawaban
Skor
Favorabel Unfavorabel
4 SS (sangat setuju) STS (sangat tidak setuju)
3 S (setuju) TS (tidak setuju)
2 TS (tidak setuju) S (setuju)
1 STS (sangat tidak setuju) SS(sangat setuju)
Berdasarkan tipe PAP II (Masidjo, 1995), peneliti merumuskan kualifikasi
yang didapat siswa, peneliti membuat keputusan berdasar tabel rentang skor
yang telah ditentukan.
Tabel 3.11. Rentang Skor Observasi Keaktifan
Rentang Skor Kualifikasi
11 – 12 Sangat aktif (SA)
9 – 10 Aktif (A)
7–8 Cukup aktif (CA)
5–6 Kurang aktif (KA)
3–4 Sangat tidak aktif
(STA)
Peneliti menyimpulkan keaktifan seluruh kelas dengan pedoman tabel
berikut:
TabelJumlah
3.12 yang aktif Keaktifan Kelas
Kriteria
SA SA+A SA+A+CA SA+A+CA+KA SA+A+CA+KA+STA Kriteria
≥75% Sangat Aktif
<75% ≥75% Aktif
<75% ≥65% Cukup Aktif
<65% ≥65% Kurang Aktif
Sangat Tidak
<65%
Aktif
Persentase
sebelumnya. Rentang Skor Kualifikasi
81 %Kualifikasi
Tabel 3.13. - 100 % Keterlaksanaan
36 – 44 Pembelajaran
Sangat terlaksana
66 % - 80 % 29 – 35 Terlaksana
56 % - 65 % 25 – 28 Cukup terlaksana
46 % - 55 % 20 – 24 Kurang terlaksana
Dibawah 46 % Dibawah 20 Sangat tidak terlaksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil penelitian tentang keefektifan
Data hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian ini antara lain: data
kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan PMRI, data hasil belajar, dan
yang dijadikan sebagai kelompok kontrol yaitu kelas IV.a yang berjumlah 28
siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Guru
matematika yang mengajar di kelas IV.a ini merupakan guru mitra yaitu guru
digunakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh sekolah, yakni 35
PMRI. Guru mengajar siswa kelas IV.a seperti biasanya. Guru mengajar
57