0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai evaluasi hasil belajar pada mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar Otomotif. Terdapat penjelasan mengenai pengertian pengukuran, penilaian, evaluasi, taksonomi pendidikan, jenis-jenis tes, analisis butir soal, validitas dan reliabilitas tes.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai evaluasi hasil belajar pada mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar Otomotif. Terdapat penjelasan mengenai pengertian pengukuran, penilaian, evaluasi, taksonomi pendidikan, jenis-jenis tes, analisis butir soal, validitas dan reliabilitas tes.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai evaluasi hasil belajar pada mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar Otomotif. Terdapat penjelasan mengenai pengertian pengukuran, penilaian, evaluasi, taksonomi pendidikan, jenis-jenis tes, analisis butir soal, validitas dan reliabilitas tes.
1. Jelaskan pengertian pengukuran, penilaian dan evaluasi.
Jawab : Pengukuran adalah Esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi / penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa kemampuan afektif dan psikomotorik, pengukuran ini dapat dilakukan dengan tes maupaun non tes. Penilaian adalah prosen untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik menyangkut kurikulum, program pembelajaran,iklim sekolah, maupun kebijakan sekolah. Dan Evaluasi penilaian atau penaksiran (john M. Echois dan Hasan Shadily). Sedangkan menurut istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui kedaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
2. Jelaskan pengertian taksonomi pendidikan/pembelajaran dan kaitannya dengan evaluasi
hasil belajar. Jawab : Taksonomi pendidikan adalah Suatu pengklasifikasian atau pengelompokan yang disusun berdasarkan ciri-ciri tertentu. Klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Klasifikasi bidang ilmu, kaidah, dan prinsip yang meliputi pengklasifikasian objek. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan membaginya menjadi tiga ranah, a) ranah kognitif, b) ranah afektif, c) ranah psikomotoris. Semua ranah ini dilakukan untuk membantu berjalannya kegiatan belajar mengajar agar tujuan pendidikan yang ditentukan tercapai, begitu pula dengan evaluasi hasil belajar itu untuk membantu mengukur seberapa mampu peserta didik menguasai materi yang diajarkan. Tujuan pengajaran pada intinya adalah diperolehnya bentuk tingkah laku menjadi lebih baik, yang belum tahu jadi lebih banyak tahu tentang ilmu pengetauan melalui belajar yang di sampaikan oleh seorang pendidik.
3. Jelaskan jenis-jenis tes dalam evaluasi hasil belajar.
Jawab :
1. Dari segi bentuk pelaksanaannya
a. Tes Tertulis ( paper and pencil test) Tes tertulis dalam pelaksanaannya lebih menekankan pada penggunaan kertas dan pencil sebagai instrumen utamanya, sehingga tes mengerjakan soal atau jawaban ujian pada kertas ujian secara tertulis, baik dengan tulisan tangan maupun menggunakan komputer. b. Tes Lisan ( oral test) Tes lisan dilakukan dengan pembicaraan atau wawancara tatap muka antara guru dan murid. c. Tes Perbuatan (performance test) Tes perbuatan mengacu pada proses penampilan seseorang dalam melakukan sesuatu unit kerja. Tes perbuatan mengutamakan pelaksanaan perbuatan peserta didik. 2. Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya a. Tes Essay (uraian) Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan siswa menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan bahasa sendiri. Tes essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dalam menjelaskan atau mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri. b. Tes Objektif Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan alternatif jawabannya. Tes ini terdiri dariberbagai macam bentuk, antara lain ; Tes Betul-Salah (TrueFalse) Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice) Tes Menjodohkan (Matching) Tes Analisa Hubungan (Relationship Analysis) 3. Dari segi fungsi tes di sekolah a. Tes Formatif Tes Formatif, yaitu tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikankan dalam tiap satuan unit pembelajaran. Manfaat tes formatif bagi peserta didik adalah : Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai materi dalam tiap unit pembelajaran. Merupakan penguatan bagi peserta didik. Merupakan usaha perbaikan bagi siswa, karena dengan tes formatif peserta didik mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Peserta didik dapat mengetahui bagian dari bahan yang mana yang belum dikuasainya. b. Tes Summatif Tes sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui penguasaan atau pencapaian peserta didik dalam bidang tertentu. Tes sumatif dilaksanakan pada tengah atau akhir semester. c. Tes Penempatan Tes penempatan adalah tes yang diberikan dalam rangka menentukan jurusan yang akan dimasuki peserta didik atau kelompok mana yang paling baik ditempati atau dimasuki peserta didik dalam belajar. d. Tes Diagnostik Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mendiagosis penyebab kesulitan yang dihadapi seseorang baik dari segi intelektual, emosi, fisik dan lain-lain yang mengganggu kegiatan belajarnya. 4. Jelaskan hal-hal penting dalam analisis butir soal. Jawab: Tujuan kegiatan ini adalah: 1. Mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum digunakan, 2. meningkatkan kualitas butir tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, 3. mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah mereka telah memahami materi yang telah diajarkan. Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya tentang siswa mana yang telah menguasai materi dan siswa mana yang belum menguasai materi. 5. Jelaskan definisi validitas dan reliabilitas tes. Jawab: Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya . Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran. Realibilitas tes adalah Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda. Dalam artinya yang paling luas, realiabilitas alat ukur menunjuk kepada sejauh mana perbedaan-perbedaan skor perolehan itu mencerminkan perbedaan-perbedaan atribut yang sebenarnya.