sekresi insulin atau resistensi insulin sehingga insulin menjadi tidak effektif
atau etnis, usia, obesitas, kurang gerak badan, keturunan, kehamilan, infeksi,
stress, dan obat obatan (Tandra, 2014), Penelitian lainnya menyebutkan faktor
pendukung, yaitu yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi sebagai
umur, jenis kelamin, riwayat keluarga dengan DM, riwayat melahirkan bayi >4
kg dan riwayat lahir dengan berat badan rendah <2,5 kg sedangkan faktor yang
dapat di modifikasi adalah berat badan lebih (IMT) >25 kg/m2, kurang
mg/dl dan atau trigliserida >250 mg/dl, prediabetes, diet yang tidak sehat dan
semua umur di dunia adalah karena penyakit tidak menular (PTM). Sebagai
Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes dan 4% meninggal sebelum
usia 70 tahun .
Diabetes Melitus jumlah penderita DM di dunia mencapai 382 juta orang pada
tahun 2013 pada usia antara 45-59 tahun diprediksi akan meningkat 55% atau
3
menjadi 592 juta orang pada tahun 2035, 80% diabetes hidup di negara-negara
diproyeksi meningkat 2,5 kali lipat sebanyak 21.257.000 penderita pada tahun
2030 (WHO, dalam Prihaningtyas, 2013). Dari total 242 juta penduduk
selain itu semakin banyak pula ditemukan penyakit infeksi baru dan timbulnya
peningkatan dari 1,1% pada tahun 2007 menjadi 2,1% pada tahun 2013 dari 33
dan propinsi Aceh dari 1,7% menjadi 2,6% (Balitbang Kemenkes RI, 2013).
baru DM bulan Januari sampai dengan Desember 2016 sebanyak 138 orang.
prevalensinya yang tinggi dan juga biaya pengobatan yang meningkat akibat
Gaya hidup yang aktif dan latihan fisik dapat mencegah berbagai
penyebab dan juga dapat berpotensi mencegah DM Tipe II. Perubahan gaya
dan jumlah pekerjaan yang kita lakukan, Sepeda motor dan mobil mengantikan
sebagian besar orang lebih suka menghabiskan waktu dengan duduk di depan
DM Tipe II umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku
biaya kesehatan yang cukup besar, maka semua pihak, baik masyarakat
lanjut tentang pengaruh dari faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti
umur, jenis kelamin, riwayat keluarga DM dan faktor risiko yang dapat
dimodifikasi terutama gaya hidup seperti indek massa tubuh, aktivitas fisik, ,
Tipe II serta faktor risiko mana yang paling berpengaruh terhadap kasus DM
umum daerah curup Kabupaten Rejang Lebong tahun 2018”. Sehingga hasil
A. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dikaji lebih
lanjut dalam penelitian ini adalah faktor risiko apa saja yang memengaruhi
kasus Diabetes Melitus Tipe II yang terjadi di Rumah sakit umum daerah curup
B. Tujuan
dengan kasus penderita Diabetes Melitus Tipe II di Rumah sakit umum Daerah
C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara faktor
D. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini nantinya adalah sebagai
berikut:
Sebagai bahan masukan dan informasi berkaitan dengan faktor risiko yang
dengan baik melalui dukungan tim penyuluh yang terdiri dari dokter, ahli
diet, perawat, dan tenaga kesehatan lain yang ada di RSUD Curup.