Disusun oleh:
Kelompok II
1) STANDAR I : PENGKAJIAN
Untuk melakukan asuhan keperawatan diperuntukan data yang lengkap dan
aktual sesuai dengan keadan pasien, data ini diperoleh melalui pengkajian.
Komponen pengkajian keperawatan meliputi:
a) Pengumpulan data:
Menggunakan format yang baku
Sistematis
Di isi sesuai item yang tersedia
Aktual
b) Pengelompokan data
Data biologis
Data psikologis
Data social
Data spiritual
c) Perumusan masalah
Kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan juga pola fungsi
kehidupan b. Perumusan masalah ditunjang oleh data yang telah di
kumpulkan
Keuntungan Kelemahan
Otonomi perawat meningkat, karena Ruangan tidak memerlukan bahwa semua
motivasi, tanggung jawab dan tanggung perawat pelaksana harus perawat profesional
gugat meningkat
Menjamin kontinuitas asuhan keperawatan Biaya yang diperlukan mahal
Meningkatnya hubungan antara perawat
pasien
Membebaskan perawat dari tugas-tugas yang
bersifat perbantuan
Metode ini mendukung pelayanan
profesional
Terciptanya kolaborasi yang baik
sumber : Sri Mugiati (2016: 50)
Pada Model Asuhan Keperawatan Primer membutuhkan kualifikasi tertentu karena perawat
primer harus tenaga perawat profesional (Register Nurse) yang mengasuh pasien mulai
pengkajian, penentuan diagnosa, membuat rencana, melakukan implementasi dan evaluasi.
Dalam kegiatan implementasi perawat primer dibantu oleh perawat assosiete. Jadi peran
perawat assosiate adalah membantu saat pelaksanaan tindakan. Perawat primer akan
mengasuh 4 – 6 klien/pasien selama 24 jam 5. Sri Mugiati (2016: 50)
c. Membagi pasien sesuai tim yang menjadi tanggung jawab perawat anggota.
Bila penanggung jawab koordinator bertugas dengan 2 atau lebih perawat
anggota pada satu koordinato, maka pasien dibagi kepada kedua perawat
anggota tersebut semuanya. Bila perawat penanggung jawab dengan 1
perawat anggota pada satu koordinator, maka perbagian esuai tingkat
kebutuhan dan tergantungan klien
e. Mengatur kelengkapan dan kesiapan alat yang digunakan saat berdinas dan
pada saat berdinas berikutnya.
f. Melakukan dinas rotasi sesuai jadwal yang telah dibuat oleh kepala ruangan.
j. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan lain yang lebih mampu
untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dapat ditanggulangi.
m. Mentaati peraturan yang telah ditetapkan di rumah sakit tempat dia bekerja.
Kepala Ruangan
Perawat Primer
Klien
Perawat Perawat
Perawat
Asosiet Asosiet
Asosiet
1. menyiapkan buku alat tulis dan status atau rekam medis pasien
2. mengumpulkan seluruh anggota karu, pj shift dan pp
3. karu membuka handover dengan salam lalu meminpin doa
4. pj shift menyampaikan jumlah pasien, klasifikasi pasien
5. perawat pelaksana melakukan handover (di nerstation)
6. setelah melakukan handover di nerstation,
7. kepala ruangan memberikan salam penutup dan mengarahkan agar
melakukan operan langsung ke bed untuk memastikan penyerahan pasien
dari perawat yang berdinas selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Sri Mugiati. (2016). Manajemen dan Kepeminpinan Dalam Praktek Keperawatan. Jakarta :
kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Windi Rakhmawati. (2007). metode penugasan Tim dalam Asuhan Keperawatan. [online].
tersedia di http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2010/03/metode_penugasan_tim_dlm_asuhan_keperawatan.pdf.
[diakses 19 november 2020]
Tim Landasan Fase II. (2015). Modul Penyusunan Standar Operasional Prosedur –
Kesehatan. [online]. tersedia di : https://batukarinfo.com/system/files/Modul
%20Penyusunan%20SOP%20kesehatan.pdf. [diakses 19 November 2020]