OLEH:
KELOMPOK 2
NAMA NIM
1. Fitry Nova Hutasoit 1902008
2. Jernih Pera Sihombing 1902009
3. Lamtiur Ciolia Manalu 1902011
4. Lestari Sihombing 1902012
5. Feronika lumbangaol 1902006
6. Tio Melarosa Purba 1902032
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana yang berjudul “Asuhan Keperawatan
pada pasien Asma”. Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk
menyelesaikan tugas dari ibu PARDAMEAN LUBIS S.Kep,Ns.MKM
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini penulis akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang, Oleh karena
itu penulis mengharapkan para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................5
2.1 Teoritis Medis....................................................................................................5
2.1.1 Definisi.......................................................................................................5
2.1.2 Etiologi.......................................................................................................5
2.1.3 Tanda dan gejala.........................................................................................6
2.1.4 Patofisiologi...............................................................................................6
2.1.5 Pemeriksaan Diagnostik.............................................................................8
2.1.6 Penatalaksanaan........................................................................................11
2.2 Teoritis Keperawatan.......................................................................................13
2.2.1 Pengkajian................................................................................................13
2.2.2 Diagnosa Keperawatan.............................................................................15
2.2.3 Intervensi Keperawatan............................................................................15
BAB III TINJAUAN KASUS..........................................................................................20
3.1 Pengkajian........................................................................................................20
3.2 Diagnosa Keperawatan.....................................................................................26
3.3 Intervensi Keperawatan....................................................................................26
3.4 Implementasi Keperawatan..............................................................................29
3.1 Evaluasi............................................................................................................30
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................33
4.1 Pengkajian........................................................................................................33
4.2 Diagnosa Keperawatan.....................................................................................34
ii
4.3 Perencanaan......................................................................................................35
4.4 Pelaksanaan......................................................................................................35
4.5 Evaluasi............................................................................................................36
BAB VPENUTUP............................................................................................................37
5.1 Kesimpulan......................................................................................................37
5.2 Saran................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................38
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
4
Mahasiswa mampu memahami tentang asuhan keperawatan pada Ny. S
dengan Asma Bronchiale.
1.3 Tujuan
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teoritis Medis
2.1.1 Definisi
2.1.2 Etiologi
7
b. Pada keluarga tidak ada yang menderita asma.
8
3. Asma Campuran (mixed)
9
yang paling diketahui adalah keterlibatan sistem imunologis dan
sistem saraf otonom.
10
bronkokonstriksi. Stimulasi reseptor-beta mengakibatkan
peningkatan tingkat cAMP, yang menghambat pelepasan mediator
kimiawi dan menyebabkan bronkodilatasi. Teori yang diajukan
ialah bahwa penyekatan β-adrenergik terjadi pada individu dengan
asma. Akibatnya, asmatik rentan terhadap peningkatan pelepasan
mediator kimiawi dan konstriksi otot polos. (Smeltzer, S.C., 2001 :
611-612)
Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan sputum
2. Pemeriksaan darah
11
c. Pada pemeriksaan faktor-faktor alergi terjadi peningkatan
dari Ig E pada waktu serangan dan menurun pada waktu
bebas dari serangan.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan radiologi
12
disesuaikan dengan gambaran yang terjadi pada empisema
paru yaitu :
2.1.6 Penatalaksanaan
13
2. Mengenal dan menghindari fakto-faktor yang dapat
mencetuskan serangan asma.
2. Memberikan penyuluhan
4. Pemberian cairan
5. Fisiotherapy
7. Pengobatan farmakologik :
Nama obat :
Orsiprenalin (Alupent)
Fenoterol (berotec)
Terbutalin (bricasma)
14
broncodilator (Alupent, Berotec, brivasma serts Ventolin) yang
oleh alat khusus diubah menjadi aerosol (partikel-partikel yang
sangat halus ) untuk selanjutnya dihirup.
2) Santin (teofilin)
Nama obat :
Teofilin (Amilex)
b. Kromalin
c. Ketolifen
15
Mempunyai efek pencegahan terhadap asma seperti kromalin.
Biasanya diberikan dengan dosis dua kali 1mg / hari. Keuntungnan
obat ini adalah dapat diberika secara oral.
A. Pengkajian primer
1. Airway
2. Breathing
16
Periksa system pernapasan – cari tanda:
- Cyanosis
- Deviasi trachea
- Kesimetrisan pergerakan dada
- Retraksi dinding dada
Dengarkan adanya:
- Wheezing
- pengurangan aliran udara masuk
3. Circulation/Sirkulasi
4. Disability
B. PENGKAJIAN SEKUNDER
17
Riwayat alergi, batuk pilek, menderita penyakit infeksi saluran
nafas bagian atas.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah riwayat sakit asma pada keluarga.
4. Riwayat Sosial Ekonomi
Lingkungan tempat tinggal dan bekerja, jenis pekerjaan, jenis
makanan yang berhubungan dengan allergen, hewan piaraan
yang dipelihara dan tingkat stressor.
a. Kriteria hasil :
18
2) Mencari posisi yang nyaman untuk memudahkan
peningkatan pertukaran udara.
b. Intervensi :
c. Rasional :
19
4) Hygiene mulut yang baik meningkatkan rasa sehat dan
mencegah bau mulut. (Carpenito, L.J., 1999 : 131,
Doenges, 1999 :166)
a. Kriteria Hasil:
b. Intervensi keperawatan :
c. Rasional
20
3) Mencegah terlalu lelah dan menurunkan
kebutuhan/konsumsi oksigen untuk memudahkan
perbaikan infeksi.
4) Demam tinggi sangat meningkatkan kebutuhan metabolik
dan kebutuhan oksigen dan mengganggu oksigenasi
seluler. (Doenges E., 2000 : 168)
a. Kriteria hasil :
b. Intervensi :
c. Rasional :
21
a) Sering anoreksia karena dispnea, produksi sputum dan
obat.
a. Kriteria hasil :
b. Intervensi :
1) Awasi suhu
22
4) Kolaborasi : Berikan antimikrobial sesuai indikasi
c. Rasional :
23
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
1. IDENTITAS
a. Identitas klien
Namaklien : Ny. S
No register : 101191
Usia : 64 tahun
Tanggal masuk : 29 Januari 2015 (jam 10.00)
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosa medis : Asma Bronkhiale
Tanggal Pengkajian : 29 Januari 2015 (jam 10.10)
A. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
24
Ds :Klien mengeluh sesak nafas
2. Riwayat kesehatan sekarang
Ds :klien mengatakan habis bersih-bersih rumah, tiba tiba jatuh dan
klien sulit untuk bernafas ( sesak nafas klien kambuh).
3. Riwayat kesehatan masa lalu
Ds :Klien mengatakan punya penyakit asma pada tahun 2008 dan klien
tidak rutin memeriksakannya ke poliklinik, bila asmanya kambuh klien
hanya membeli obat yang ada di warung.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ds :klien mengatakan, ayah klien dulu pernah menderita TBC dan
ayah klien meninggal pada tahun 1998 karena penyakit TBC yang
dideritanya.
5. Riwayata alergi
Ds :klien mengatakan tidak ada alergi obat,makanan,minuman namun
asma klien kambuh bila klien terkana debu dan kena angin malam.
B. PENGKAJIAN PRIMER
a. Pengkajian primer
1) Airway (A)
Jalan nafas bersih, tidak ada sumbatan jalan nafas dan klien
cuping hidung., sedikit ada secret.
2) Breating (B)
Terdengar suara ronchi dan whezzing dikedua lapang paru
klien. Klien terlihat sesak nafas, retraksi dada dangkal, terlihat
otot bantu pernafasan, nafas cepat, Rr : 26 x/m.
3) Circulasi (C )
Akral dingin, klien terlihat pucat, capillary refil > 3 detik,
TD : 150 / 90 mmHg, N : 92 x/m. S : 37,60C
4) Dissability (D )
25
Kesadaran komposmentis, GCS E4-M6-V5, klien tidak
mengeluh nyeri.
C. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Keadaan umum
Ds :klien tampak lemah
2. Kesadaran
Do :Composmentis E:4 V:5 M:6
3. Tanda –tanda Vital
Do :
- Tekanan darah : 150/90 mmHg
- Pernafasan : 26 X/menit
- Nadi : 92 X/menit
- Suhu : 37,6°C
- Spo2 : 100 %
4. Berat Badan
Do :
- BB : 50 Kg
- TB : 160 cm
5. Kepala
Inspeksi :Distribusi rambut tidak merata, rambut sedikit kotor, rambut
berwarna hitam dan beruban, tidak ada hematom maupun
lesi dikepala.
Palpasi : Tidak ada hematom maupun lesi, tidak ada nyeri tekan pada
kepala.
6. Mata
Inspeksi : Mata simetris, reflek pupil normal, pupil isokor, sklera non
ikterik, konjungtiva hiperemis.
Palpasi : Sklera non ikterik, konjungtiva hiperemis.
7. Hidung
Inspeksi : lubang hidung simetris, dan sedikit ada serumen.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada hidung.
26
8. Telinga
Inspeksi : Tidak ada kemerahan, telinga simetris, lubang telinga
cukup bersih.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada daun telinga maupun tulang
mastoid.
9. Mulut dan Tenggorokan
Inspeksi : Bibir pucat, mukosa lembab, tidak ada stomatitis dan
leukopakia, ada karies gigi, tidak ada gusi bengkak, tidak
terlihat pembengkakan tonsil.
10. Leher
Inspeksi : Terlihat otot bantu pernafasan, tidak ada pembengkakan
kelenjar tiroid dan tonsil.
Palpasi : Tidak teraba pembengkakan kelenjar tiroid dan tonsil,
11. Dada/ paru
(1).Paru
Inspeksi : Bentuk simetris, Gerakan dada Simetris
Palpasi : stemfremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor eluruh lapang paru
Auskultasi : terdengar whezzing dan ronkhy.
(2).Jantung
Inspeksi : Terlihat ictus cordis di ICS ke 5 digaris midclavicula
sinistra.
Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS ke 5 digaris midclavicula
sinistra.
Perkusi : Suara perkusi dullnes
12. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada distensi abdomen, tidak ada strie, umbilkal
tidak menonjol, tidak ada kolostomi.
Auskultasi : terdengar peristaltik dengan frekuensi 5 x/menit
27
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan epigastrik dan titik Mc Burney
point, tidak ada pembesaran hepar, lien dan limfe
Perkusi: suara perkusi thympani
13. Genital
Do : Tidak Terpasang Kateter
14. Ekstremitas
Atas : Ekstermitas atas normal kekuatan otot 5 pada kedua
tangan.
Bawah : Ekstermitas bawah normal dengan kekuatan otot 5 pada
kedua kaki, akral dingin.
15. Kulit
Palpasi : Akral dingin, tidak ada lesi dikulit.
16. Therapy
Pulmicort 1 x 1mg
Ventoline 1 x 2.5 mg
Ambroxol 3 x 1 tablet
Salbutamol 2 x ½ tablet
Analisa data
28
Kamis, 1 DS : klien mengeluh sesak 1. Ketidak Murcus dalam
29/1/15 nafas efektifan jumlah yang
Jam DO : bersihan berlebihan,
10.00 terdengar ronchi dan jalan nafas peningkatan
Wib whezzing dilapang produksi
paru kanan dan kiri. mucus,eksudat
Klien terlihat sesak dalam alveoli
nafas, retraksi dada dan
dangkal, terlihat otot bronkospasme
bantu pernafasan
29
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas b.d Murcus dalam jumlah yang
berlebihan, peningkatan produksi mucus,eksudat dalam alveoli dan
bronkospasme
2. Gangguan pertukaran gas b.d Retensi karbon dioksida
Hari /
No Tujuan dan Intervensi
Tgl / Rasional
Dx Kriteria Keperawatan
Jam
masker dalam
4. Ajarkan bernafas.
pemberian dan
bronkhodilat mempertahan
or kan kadar O2
dalam tubuh.
30
- Tehnik untuk
mengeluarka
n sekret
secara
mandiri.
- Untuk
mengencerka
n mukus dan
mendilatasika
n saluran
nafas.
31
dan
32
3.4 Implementasi Keperawatan
33
pulmicort dan nebulezer.
ventolin lewat
mesin nebulezer
3.1 Evaluasi
Hari/tanggal No Evaluasi
Dx
P :lanjutkan intervensi
34
1. Anjurkan klien untuk teratur minum
obat
2. Anjurkan klien untuk menghindari
faktor kekambuhan
3. Anjurkan klien untuka minum air hangat
4. Anjurkan klien mempraktekan batuk
efektif
2 S : klien mengatakan lemas dan masih gelisah
O:
P :lanjutkan intervensi
1. Anjurkan klien untuk teratur minum
obat
2. Anjurkan klien untuk makan sedikit dan
sering
3. Anjurkan klien menghindari faktor
kekambuhan
4. Anjurkan klien untuka istirahat yang
cukup
35
36
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
IgE yang terbentuk akan diikat oleh mastosit yang ada dalam jaringan
dan basofil yang ada dalan sirkulasi. Bila proses ini terjadai pada seseorang,
maka orang itu sudah disensitisasi atau baru menjadi rentan. Bila orang yang
sudah rentan itu terpapar kedua kali atau lebih dengan alergen yang sama,
alergen tersebut akan diikat oleh Ig E yang sudah ada dalam permukaan
mastoit dan basofil. Ikatan ini akan menimbulkan influk Ca++ kedalam sel
dan perubahan didalam sel yang menurunkan kadar cAMP.
Untuk kasus ini klien NY.S menderita asma sudah lama yaitu pada tahun
2008. Klien sudah mencoba untuk berobat ke klinik namun klien tidak rutin
untuk mengontrolkan penyakitnya.
37
Klien kambuh sesaknya bila klien terkena debu dan klien keluar malam
(terkena angin malam). Klien lebih sering minum obat dari warung bila
sesak nafasnya kambuh.
Karena klien sesaknya kambuh dank lien sudah tidak sanggup untuk
menahannya, dengan criteria klien wajah pucat, nafas dangkal, dan klien
terlihat lemas klien memeriksakan dirinya ke klinik. Kemudian dari klinik
menyarankan untuk memeriksakan ke RSUD kota Semarang.
Data untuk menegakkan diagnosa ini adalah adanya disneu, bunyi nafas
tambahan, perubahan pada irama dan frekuensi pernafasan,adanya sputum,
sianosis. Bila dikaitkan dengan keadaan Ny. S, sangat sinkron dan sesuai
dengan apa yang yang dialami oleh klien, klien mengalami sesak nafas,
terdengar suara tambahan, terdapat seputum/dahak ditenggorokan klien. Hal
ini mendukung bahwa Ny.S mengalami masalah bersihan jalan nafas tak
efektif.
38
Masalah keperawatan yang kedua adalah Gangguan pertukaran gas b.d
Retensi karbon dioksida menurut NandaNic-Noc (2013), Gangguan
pertukaran gas adalah kelebihan atau deficit pada oksigen dan/ eliminasi
4.3 Perencanaan
Tahap ini adalah kelanjutan dari tahapan pengkajian yang diakhiri dengan
diagnosa keperawatan. Pada tahap perencanaan ini terlebih dahulu di
tentukan prioritas masalah keperawatan, tahap perencanaan, tujuan, kriteria
hasil, dan rencana tindakan kebutuhan dasar manusia. Pada tahap
perencanaan ini tidak terdapat perbedaan yang berarti antara perencanaan
teori dengan perencanaan yang terdapat pada kasus. Fakto pendukung yang
terdapat pada perencaan ini adalah tersedianya literature buku – buku
keperawatan yang membahas tentang Asma
4.4 Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan tindakan keperawatan pada Ny. S yang
berdasarkan dari rencana keperawatan yang telah dibuat. Agar pelaksanaan
ini dapat berjalan dengan baik maka diperlukan adanya kerjasama antar tim
kesehatasn lain.
39
4.5 Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan adalah bagaimana respon ibu terhadap hal-hal
yang telah disampaikan pada saat implementasi. Dari evaluasi didapat
bahwa ibu mulai sedikit mengerti tentang apa itu Asma, dan klien mulai
dapat berinteraksi serta berbagi pengalaman penyakitnya dengan klien
yang lain.
40
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.3
41
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : EGC
42