Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu :
Ibu SARMA PANGGABEAN

Disusun Oleh :
MARCELA ENZELYA MANALU (20150045)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
CONTOH ARTIKEL 1 : ARTIKEL ILMIAH
Bahaya Internet Bagi Remaja
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Internet saat ini sudah sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari, terutama didunia remaja.
internet memang sangat membantu dalam menyelesaikan banyak pekerjaan. Akan tetapi
ternyata internet pun tidak terlepas dari hal-hal yang negatif yang berdampak buruk. Apalagi
usia remaja merupakan saat labil-abilnya, sehingga masih sering terseret arus. Untuk itu
penelitian mengenai bahaya internet bagi remaja penting untuk dilakukan.

2. Rumusan Masalah
Bagaimana bahaya internet untuk remaja?

3. Tujuan penelitian

Dapat menjelaskan bahaya internet untuk remaja.

BAB II
PEMBAHASAN
Bahaya internet untuk remaja

Di kalangan remaja saat ini internet nampaknya sudah menjadi kebutuhan pokok. Akan tetapi
tidak semua remaja memanfaatkan internet dengan baik dan benar. Ada banyak remaja yang
salah menggunakan internet sehingga berdampak buruk bagi dirinya dan
lingkungannya.Berdasarkan riset yang mendalam terdapat beberapa bahaya dari salah
penggunaan internet di kalangan remaja, yaitu sebagai berikut:Perilaku bullyng melalui media
sosialMudahnya mengakses konten pornografi yang berakibat perilaku kejahatan
seksualMaraknya kasus penculikan di kalangan remaja setelah berkenalan melalui media
sosial.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Internet memang sangat membantu dalam kehidupan, akan tetapi ia tetap mempunyai
kekurangan. Oleh karena itu orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengawasi
anak-anaknya. Sehingga para remaja dapat membentangi siri dari hal-hal negatif dalam
penggunaan internet.

CONTOH ARTIKEL 2 : ARTIKEL PENDIDIKAN

Pendidikan Karakter Untuk Membangun Peradaban Bangsa

Pendidikan adalah hal yang sangat dianggap penting di dunia, karena dunia butuh akan
orang-orang yang berpendidikan agar dapat membangun Negara yang maju. Tapi
selain itu karakter pun sangat diutamakan karena orang-orang pada zaman ini tidak
hanya melihat pada betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang telah ia raih,
melainkan juga pada karakter dari pribadi dari setiap orang.

Proses pendidikan di sekolah masih banyak yang mementingkan aspek kognitifnya


ketimbang psikomotoriknya, masih banyak guru-guru di setiap sekolah yang hanya asal
mengajar saja agar terlihat formalitasnya, tanpa mengajarkan bagaimana etika-etika
yang baik yang harus dilakukan.

Di dalam buku tentang Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences), Daniel Goleman


menjelaskan kepada kita bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan
diperlukan 80%, sementara kecerdasan intelektual hanyalah 20% saja. Dalam hal inilah
maka pendidikan karakter diperlukan untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan
beradab, bukan kehidupan yang justru dipenuhi dengan perilaku biadab. Maka
terpikirlah oleh para cerdik pandai tentang apa yang dikenal dengan pendidikan
karakter (character education).

Banyak pilar karakter yang harus kita tanamkan kepada anak – anak penerus bangsa,
diantaranya adalah kejujuran, yah kejujuran adalah hal yang paling pertama harus kita
tanamkan pada diri kita maupun anak – anak penerus bangsa karena kejujuran adalah
benteng dari semuanya, Demikian juga ada pilarkarakter tentang keadilan, karena
seperti yang dapat kita lihat banyak sekali ketidakadilan khususnya di Negara ini. Selain
itu harus ditanamkan juga pilarkarakter seperti rasa hormat. Hormat kepada siapapun
itu, contohnya adik kelas mempunyai rasa hormat kepada kakak kelasnya, dan kakak
kelasnya pun menyayangi adik – adik kelasnya, begitu juga dengan teman seangkatan
rasa saling menghargai harus ada dalam diri setiap murid – murid agar terciptanya
dunia pendidikan yang tidak ramai akan tawuran.

Sekarang mulai banyak sekolah – sekolah di Indonesia yang mengajarkan pendidikan


karakter menjadi mata pelajaran khusus di sekolah tersebut. Mereka diajarkan
bagaimana cara bersifat terhadap orang tua, guru –guru ataupun lingkungan tempat
hidup.

CONTOH ARTIKEL 3 : ARTIKEL KESEHATAN

Ayo Jangan Malas Cuci Tangan Biar Hidup Sehat

Menjaga kesehatan tubuh bisa dimulai dari hal-hal yang paling sederhana. Mencuci
tangan misalnya. Mulai sekarang jadikan cuci tangan sebagai bagian dari gaya hidup
Anda.
Tangan adalah organ tubuh yang paling vital untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Dari
tangan inilah akan tercipta karya-karya indah. Namun, dari tangan jugalah berbagai
penyakit bisa menular.

Tanpa disadari aktivitas sehari-hari membuat tangan selalu bersentuhan dengan


benda-benda, mulai pulpen, keyboard computer, gagang pintu dan benda-benda lain.
Semenara itu, kita tidak pernah tahu, apakah benda-benda yang kita pegang tersebut
bebas kuman dan virus?

Nah, untuk mencegah bakteri atau virus berpindah ke dalam tubuh, ada baiknya
lakukan cui tangan, khususnya sebelum dan sesudah makan. Ditengah maraknya
berbagai virus baru belakangan ini, cuci angan menjadi salah satu senjata dasar untuk
mengatasinya.

Manfaat cuci tangan untuk kesehatan memang sudah diakui. Namun, masih banyak
orang yang enggan melakukannya. Padahal, seiring aktivitas yang Anda lakukan,
tangan pun akan dipenuhi kuman, bakteri, dan virus yang sudah siap memasuki tubuh
Anda.

Tak harus masuk melalui mulut, tapi bisa melalui mata atau hidung. Penyakit infeksi
umumnya menyebar melalui kontak tangan ke tangan, termasuk demam biasa
(common cold), flu dan beberapa kelainan system pencernaan seperti diare.

Cuci tangan juga diwajibkan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, terutama
sebelum dan secepatnya setelah memegang daging mentah, ayam atau ikan. Mencuci
tangan juga menjadi sangat penting sebelum makan, setelah menyentuh hidung,
setelah batuk atau bersin ke tangan, sebelum atau setelah menangani luka atau
sayatan, sebelum atau sesudah menyentuh orang sakit atau terluka.

Dan yang tidak kalah penting adalah setelah menangani sampah. Mencuci tangan
dapat mencegah sakit pada anak. Utuk itu, biasakan cuci tangan pada anak sejak dini.
Untuk membiasakan anak mencuci tangan, berikan contoh. Cucilah tangan bersama
anak.

ARTIKEL 4 : LINGKUNGAN HIDUP

Jadilah Sahabat Bumi


Apakah kita pernah sadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di
Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita sangat
berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.

Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini
menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat
merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak
pada Bumi.

Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi
merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal.
Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak perlu
memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita
lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal sederhana yang bis kita
lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi
juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa melakukan hal yang lebih besar lagi.
Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.

Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada
tempatnya, melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan
masih banyak lagi.Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata “Buanglah Sampah
Pada Tempatnya”. Kita mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa. Tetapi
apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya,
mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat, tetapi jika
sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus snack, kita
membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh sampah tersebut
dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat duduk.

Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu
menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh
pada sikap seseorang. Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling
penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa
lebih banyak orang yang menggunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri sehingga
kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah
pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir itu, maka tidak akan ada yang
berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran segala sesuatu hal yang baik itu
harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang lain untuik berbuat hal
kebaikan.

Oleh karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang
tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak ada
sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal
kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada
tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi
jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan
sangat kotor sekali.
Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik,
menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan
mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilah sahabat
Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita
lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita
semakin senang hidup di Bumi ini.

ARTIKEL PENDIDIKAN MATEMATIKA


Manfaat Matematika Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pengertian matematika menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang
bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasionalyang digunakan
dalam penyelesaian masalah bilangan. Dalam perkembangannya bilangan ini
diaplikasikan ke bidang ilmu-ilmu lain sesuai penggunaannya. Menurut James dan
James (1976), matematika diartikan sebagai ilmu logika mengenai bentuk, susunan,
besaran, dan konsep-konsep yang saling berubungan satu sama lainnya dengan
jumlah yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
Sedangkan menurut Reys dkk. (1984), matematika diartikan sebagai analisis suatu pola
dan hubungannya, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu
alat. Berdasarkan pengertian-pengertian tentang matematika tersebut maka
matematika dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari bilangan dan bangun
serta konsep-konsep yang berkenaan dengan kebenarannya secara logika
menggunakan simbol-simbol yang umum serta aplikasi dalam bidang lainnya.
Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai proses perubahan baik kognitif, afektif,
dan kognitif kearah kedewasaan sesuai dengan kebenaran logika.

Peran serta pendidikan matematika dalam pendidikan secara keseluruhan sangat luas
tidak hanya berkaitan tentang hal yang teknis dan ilmiah saja. Buktinya bahwa
persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari dapat diuraikan dalam model
matematika sehingga penyelesaiannya lebih cepat dan sederhana. Hal ini sesuai
dengan tujuan pengajaran matematika di sekolah yang tertuang dalam kurikulum
bahwa matematika melatih siswa untuk berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan mampu
menyelesaikan masalah dengan tepat dan singkat serta dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut H. Winter (1972), siswa seharusnya belajar berargumentasi, mengerti apa


yang dibicarakan, memahami lalu dapat mengabstraksikannya sehingga
menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan otak kanan (otak kiri digunakan untuk
menghitung dan otak kanan untuk kreatifitas) untuk mematematisasikan situasi di
sekelilingnya. Sehingga guru harus mampu berkomunikasi dengan baik dalam kegiatan
pembelajaran agar materi atau konsep yang disampaikan tidak disalahterimakan siswa.
Hal ini agar pengajaran matematika tidak membosankan, menarik, dan menyenangkan.

Ada beberapa karakteristik matematika, antara lain :

1. Objek yang dipelajari abstrak.


Sebagian besar yang dipelajari dalam matematika adalah angka atau bilangan yang
secara nyata tidak ada atau merupakan hasil pemikiran otak manusia. Menurut Cockroft
(1982), matematika sulit dipelajari dan sulit diajarkan karena objek yang dipelajari
bersifat abstrak yaitu angka atau bilangan dan memiliki hirarki yang tegas serta banyak
manipulasi lambang, sehingga Guru harus dapat mengembangkan kualitas pribadi dan
siswanya secara keseluruhan, yaitu : Kebiasaan bekerja dengan baik seperti : imajinatif,
kreatif, dan fleksibel, sistematik, independen dalam berpikir dan bertindak, bekerja
sama, dan cermat. Serta sikap positif terhadap matematika antara lain : terpesona
dengan matematika; berminat dan termotivasi; gembira dan menyukai matematik;
menghargai maksud, kekuatan, dan relevansi matematika dalam kehidupan; kepuasan
yang tumbuh dari keberhasilan dan keyakinan akan kemampuannya mengerjakan
matematika.

2. Kebenaranya berdasarkan logika.


Kebenaran dalam matematika adalah kebenaran secara logika bukan empiris. Artinya
kebenarannya tidak dapat dibuktikan melalui ekserimen seperti dalam ilmu fisika atau
biologi. Contohnya nilai √-2 tidak dapat dibuktikan dengan kalkulator, tetapi secara
logika ada jawabannya sehingga bilangan tersebut dinamakan bilangan imajiner
(khayal).

3. Pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu.


Pemberian atau penyajian materi matematika disesuaikan dengan tingkatan pendidikan
dan dilakukan secara terus-menerus. Artinya dalam mempelajari matematika harus
secara berulang melalui latihan-latihan soal.

4. Ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya.


Materi yang akan dipelajari harus memenuhi atau menguasai materi sebelumnya.
Contohnya ketika akan mempelajari tentang volume atau isi suatu bangun ruang maka
harus menguasai tentang materi luas dan keliling bidang datar.

5. Menggunakan bahasa simbol.


Dalam matematika penyampaian materi menggunakan simbol-simbol yang telah
disepakati dan dipahami secara umum. Misalnya penjumlahan menggunakan simbol "+"
sehingga tidak terjadi dualisme jawaban.

6. Diaplikasikan dibidang ilmu lain.


Matematika dapat digunakan untuk menyeleksi atau menyaring data yang ada. Seperti
tes seleksi calon PNS, Polisi, TNI, pelajar, mahasaiswa atau karyawan menggunakan
tes tulis dengan materi matematika (biasanya logika dan berhitung) untuk mengetahui
kemampuan berpikir cepat dan dapat menyelesaikan masalah. Dalam bidang teknik
matematika digunakan seperti teknik informatika atau komputer menggunakan konsep
bilangan basis, teknik industri atau mesin matematika digunakan untuk menentukan
ketelitian suatu alat ukur atau perkakas yang digunakan.

Menurut Andrea J. O'Connor bahwa "Mathematic is used by engineers to solve a very


wide range of problem, including design calculations for building, machines, electronic
components or chemical plants". Bidang ekonomi menggunakan konsep fungsi untuk
memprediksikan produksi maupun penjualan.

Anda mungkin juga menyukai