MUSKOLOSKELETAL
OLEH :
NAHDA
20176523067
Laporan Pendahuluan
Sistem Muskuloskeletal
Disusun Oleh:
(Sistem Muskuloskeletal)
A. Pengertian
2010: 3). Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh,
merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar di dalam tulang kerangka pada
Salah satu sisi patah; yang lain biasanya hanya bengkok (greenstik).
1
2
5. Patologis: Fraktur terjadi pada penyakit tulang dengan tak ada trauma atau
hanya minimal.
B. Etiologi
1. Traumatik
penarikan. Bila terkena kekuatan langsung tulang patah pada tempat yang
Retak dapat terjadi pada tulang seperti halnya pada logam dan
Fraktur dapat terjadi pada tekanan yang normal jika tulang itu
C. Manifestasi Klinis
3. Krepitasi
4. Deformitas
6. Syok
24 jam pertama terbentuk darah dan fibrin yang masuk ke daerah fraktur,
Proses ini terjadi sampai hari ke 12 (dua belas). Pada area fraktur,
Enam sampai sepuluh hari setelah cidera, jaringan granulasi berubah menjadi
menutupi tulang.
5. Tahap Konsolidasi
E. Komplikasi Fraktur
(2010) adalah :
1. Syok
2. Infeksi
3. Nekrosis vaskuler
4. Malonian
5. Non Union
6. Delayed union
7. Kerusakan arteri
8. Sindroma kompartemem
sekitar tempat patah dan ke dalam jaringan lunak di sekitar tulang tersebut.
timbul setelah fraktur. Sel-sel darah putih dan sel mast berakumulasi
bekuan fibrin (hematom fraktur) dan berfungsi sebagai jalan untuk melekatnya
sel-sel baru. Aktivitas osteoblas segera terangsang dan terbentuk tulang baru
imatur yang disebut kalus. Bekuan fibrin direabsorpsi dan sel-sel tulang baru
Eksternal
fixation Perubahan letak Kerusakan Kerusakan bagian-
fragmen (deformitas) kontinuitas tulang bagian lunak
Ischemia
Peningkatan tekanan
pembuluh darah
Nekrosis jar
Peningkatan volume
cairan ekstrasel
Gangguan
integritas
jaringan Odema
Resti
Gangguan
perfusi jaringan
Gb. 1. Pathway Faktur
(Sumber: Reeves, 2001: 255; Elizabeth, 2010:298)
G. Pengkajian
1. Aktifitas istirahat
itu sendiri atau terjadi secara sekunder dari pembengkakan jaringan: nyeri
2. Sirkulasi
b. Penurunan atau tak ada nadi pada bagian distal yang cidera.
3. Neoro Sensori
a. Hilang pergerakan
b. Kesemutan
c. Deformitas lokal
5. Keamanan
F. Intervensi Keperawatan
Intervensi :
Evaluasi keluhan nyeri, lokasi, karakteristik dan intensitas nyeri
769)
Intervensi :
kemampuan.
Intervensi :
perawatan diri.
(Doenges, 2011:771)
Intervensi:
Melakukan masase.
Intervensi:
toleransi klien.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, ( 2010: 3). Konsep penyakit muskoloskeletal Pada Lanjut Usia (Lansia).
Jurnal Konselor Universitas Padang.
Reeves, Charlene, ( 2011: 248). Penilaian Hasil Belajar. Surakarta: Program
Pascasrjana. UNS Surakarata
Syaifudin, ( 2010: 32). Kesehatan muskoloskeletal .Purwokerto: Fajar Media Press
Doenges (2019: 761). Konseling kesehatan muskoloskeletal.
Apley & Solomon (2011: 239). Pesan dan Kegiatan Utama Pencegahan penyakit
pengapuran tulang pada lansia. Education Unicef NYHQ
menurut Henderson (2018), Bruner dan Suddarth’s (2010). Bagaimana cara memberi
edukasi terhadap menjaga kesehatan tulang. Jakarta: Pustaka Populer Obor
(Corwin, 2001: 299). Pedoman Umum mencegah pengapuran tulang dini. Tim Kerja
Kementerian dalam Negeri