Anda di halaman 1dari 14

TUGAS INDIVIDU

LAPORAN PENDAHULUAN PADA GANGGUAN SISTEM DIGESTIVE

“Diare”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak 2

Dosen: Shinta Dyah Laksana, S. Kep., Ns

Oleh :

Nama : Nadia Ayu Elyana Pertiwi

Nim : 1318.1420.1003

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MULIA
PARE - KEDIRI
2020
1. Kasus An. S

Tanggal pengkaijan 05 Januari 2020 (12:00) seorang ibu membawa anaknya


yang umur 1 tahun kerumah sakit dengan keluahan BAB lebih dari 3x sehari cair,
anaknya menjadi cengeng, gelisah, mual muntah, suhu badan meningkat sejak 3 hari
yang lalu dan nafsu makan berkurang. Pada pemeriksaan fisiki Keadaan umum
pasien lemah, bibir anak terlihat pucat, konjungtiva anemis, nadi 160 x/menit, RR
22x/menit dan suhu 39,5 ºC, status gizi pasien terlihat tidak baik, CRT >3 detik.
Identitas orang tua Nama : An. S Ayah : Tn. M tanggal lahir 06-12-2019 Nama Ibu :
Ny. N Jenis kelamin laki-laki pekerjaan ayah/Ibu : swasta/ibu rumah tangga usia
1tahun pendidikan Ayah/Ibu : SMA/SMP Agama Islam Alamat Mulyorejo Suku
Bangsa Jawa Indonesia Sumber informasi : Ibu pasien
PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa : Nadia Ayu Elyana Pertiwi

NIM : 1318.1420.1003

A. Identitas Klien B. identitas Orang Tua


Nama : An. Nama Ayah : Tn. M

Usia : 1 tahun Nama Ibu : Ny. N

Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan Ayah/Ibu : Swasta/IRT

Tanggal Lahir : 06 Demsember 2019 Pendidikan Ayah/Ibu : SMA/SMP

Alamat : Mulyorejo

No. telepon : 0856082272023

Status pernikahan : belum menikah

Agama : Islam .

Suku : Indonesia

Pendidikan : Belum sekolah

Pekerjaan :Belum bekerja .

Status kesehatan Saat Ini

1. Keluhan utama : Mual munta, BAB 3x sehari cair, Demam


2. Lama keluhan : 3 hari yang lalu
3. Kualitas keluhan : Berat
4. Diagnosa medis : Diare

B. Riwayat Keluarga : keluarga tidak mempunyai penyakit khusus


Riwayat Lingkungan

 Kebersihan : Cukup bersih


 Kecelakaan : Tidak
 Polusi : Tidak
 Ventilasi : Cukup
 Pencahayaan : Cukup
Pola Aktifitas-Latihan

 Makan/minum : 2
 Mandi : 2
 Berpakaian/berdandan : 2
 Toileting : 2
 Mobilitas di tempat tidur : 2
 Berpindah : 2
 Berjalan : 2
 Naik tangga : 2
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang
lain, 4 = tidak mampu
C. Pola Nutrisi Metabolik
 Jenis diit/makanan : Bubur
 Frekuensi/pola : lembut
 Porsi yg dihabiskan : 2-3x sendok makan
 Napsu makan : menurun
 Fluktuasi BB 6 bln. terakhir : 6 kg
 Jenis minuman : susu
 Gelas yg dihabiskan : 1 botol dalam sehari
 Sukar menelan (padat/cair) : tidak
 Pemakaian gigi palsu (area) : tidak
 Riw. masalah penyembuhan luka : tidak

D. Pola Eliminasi

 BAB:
- Konsistensi : Cair
- Warna & bau : Kehijauan
- Kesulitan : tidak
- Pola : 3x sehari
 BAK:
- Frekuensi/pola : 3x sehari ganti pempers
- Konsistensi : cair
- Warna & bau : khas air kencing
- Kesulitan : tidak

E. Pola Tidur-Istirahat : kurang tidur


F. Pola Peran & Hubungan
1. Peran dalam keluarga : Anak
2. Sistem pendukung:suami/istri/anak/tetangga/teman/saudara/tidak ada/lain-lain,
sebutkan : Kedua orang tua
G. Pola Komunikasi
1. Bicara : beum bisa bicara dengan jelas
2. Tempat tinggal : bersama kedua orang tua
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut : Jawa
b. Pantangan & agama yg dianut : Islam
c. Penghasilan keluarga : < Rp. 250.000
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : lemah
 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda-tanda vital : - Suhu : 39,5oC
- Nadi : 160x/meni - RR : 22x/menit

- BB : 7,9 kg
2. Kepala & Leher
a. Kepala : Normal tidak terdapat benjolan
b. Mata : Anemis, kelopak mata cekung
c. Hidung : simetris
d. Mulut & tenggorokan: tidak terdapat nyeri telan
e. Telinga: simetris
f. Leher: simetris
g. Thorak & Dada: simetris
 Jantung
- Inspeksi : simetris
- Perkusi : Normal
- Palpasi : tidak teraba benjolan
- Auskultasi : Tekanan darahn menurun, suara jantung S1 (normal)
 Paru
- Inspeksi : tidak terdapat pergerakan dada
- Palpasi : Tidak ada benjolan simetris
- Auskultasi : tida ada suara nafas tambahan
- Perkusi : Paru-paru Sonor
- Pola nafas Reguler
3. Payudara & Ketiak : simetris tidak ada benjolan
4. Punggung & Tulang Belakang : simetris tidak ada benjolan
5. Abdomen
 Inspeksi : simetris tidak ada benjolan
 Palpasi : tidak ada benjolan
 Perkusi : Perut terasa begah dan kembung,
 Auskultasi : Bising usus meningkat 25x/menit
6. Genetalia & Anus
 Inspeksi : kemerahan, lecet
 Palpasi : terdapat luka
7. Ekstermitas
 Atas : simiteris lengkap kanan kiri normal
 Bawah : simteris lengkap kanan kiri normal
10. Kulit & Kuku

 Kulit : Pucat
 Kuku : >3 detik
I. Kesimpulan
Pengkajian yang dilakukan pada An. S kedaan umum pasien lemah CRT >3detik, mata
anemis dan pasien mengalami dehidrasi
ANALISA DATA

1. A. DATA

DS :
 Ibu px mengatakan anaknyan BAB 3x sehari cair
 Ibu px mengatakan nafsu makan dan minum anak
menurun
 Ibu px mengatakan anaknya demam sejak 3hari yang
lalu
DO :


Kedaan umum px lemah

Pasien terlihat pucat

CRT >3 detik

Konstipasi BAB cair

Kelopak mata cekung

Bising usus 32x/menit

Konjungtiva anemis

Suhu : 39,5oC - Nadi : 160x/meni
- RR : 22x/menit - BB : 7,9 kg
B. ETIOLOGI
Makanan

toksik tak dapat diserap

hiperperistaltik

penyerapan makanan diusus menurun

diare

frekuensi BAB menigkat

hilang cairan elektrolit berlebih

gangguan keseimbangan caira dan elektrolit

dehidrasi
Kekurangan Volume Cairan

2. A. DATA

DS :
 Ibu px mengatakan mual muntah
 Ibu px mengatakan nafsu makan dan minum anak
menurun
 Ibu px mengatakan anaknya hanya menghabiskan 1
botol susu dalam sehari
DO :


Kedaan umum px lemah

Pasien terlihat pucat

Konjungtiva anemis

CRT >3 detik

Kelopak mata cekung

Konstipasi BAB cair

Bising usus 32x/menit

Suhu : 39,5oC - Nadi : 160x/meni
- RR : 22x/menit - BB : 7,9 kg
C. ETIOLOGI
Makanan

toksik tak dapat diserap

hiperperistaltik

penyerapan makanan diusus menurun

diare

distensi abdomen

mual muntah

nafsu makan menurun

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


ANALISA DATA

3. A. DATA

DS :
 Ibu px mengatakan anaknyan BAB 3x sehari cair
DO :


Pada anus terlihat luka kemerahan

Kedaan umum px lemah

CRT >3 detik

Konstipasi BAB cair

Kelopak mata cekung

Bising usus 32x/menit

Konjungtiva anemis

Suhu : 39,5oC - Nadi : 160x/meni
- RR : 22x/menit - BB : 7,9 kg
D. ETIOLOGI
Makanan

toksik tak dapat diserap

hiperperistaltik

penyerapan makanan diusus menurun

diare

frekuensi BAB menigkat

hilang cairan elektrolit berlebih

gangguan keseimbangan caira dan elektrolit

dehidrasi
Kekurangan Volume Cairan

4. A. DATA

DS :
 Ibu px mengatakan anaknya rewel
 Ibu px mengatakan anaknya menjadi cengeng
 Ibu px mengatakan anaknya gelisah

DO :

 Px terlihat gelisah
 Px terlihat menangis terus menerus

E. ETIOLOGI
Makanan

toksik tak dapat diserap

psikologi

Ansietas
DIAGNOSA KEPERAWATAN

(berdasarkan Prioritas)

1. Kekurangan volumen cairan b.d


kehilangan cairan berlebih melalui feses atau emesis
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat
3. Kerusakan intergritas kulit peranal b.d
pengeluaran feses yang berlebih
4. Ansietas b.d rasa tidak nyaman atau
perubhan fungsi tubuh
RENCANA KEPERAWATAN

1. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan kehilangan


cairan berlebihan melalui feses atau emesis.
Tujuan : Anak tidak dehidrasi, bebas dari deficit cairan dan
elektrolit.
Kriteria Hasil :
 yang ditandai dengan pengeluaran urine sesuai
 pengisian kembali kapiler (capillary refill) kurang dari 2 detik
 tugor kulit elastis, membran mukosa lembab
 berat badan tidak menunjukan penurunan
 cubitan perut kembali cepat
 mukosa bibir lembab

Rencana Keperawatan

 Kaji tanda-tanda vital


 Kaji status dehidrasi: ubun-ubun, mata, turgor kulit, dan membran mukosa
 Kaji adanya tanda-tanda syok dan status mental setiap 4 jam atau sesuai
indikasi untuk mengkaji hidrasi
 Timbang berat badan anak untuk mengkaji dehidrasi
 Kaji intake dan output (Urine, feses, dan emesis)
 Kaji pengeluaran urine: grafitasi urine atau berat jenis urine (1.005- 1.020) atau
sesuai dengan usia pengeluaran urine 1-2 ml/kg bb
 Berikan larutan dehidrasi oral untuk dehidrasi dan penggantian kehilangan
cairan. Berikan LRO sedikit tapi sering
 Berikan cairan rendah natrium, seperti air, ASI, formula bebas laktosa
 Kolaborasi dalam pemberian cairan dan elektrolit
 Kolaborasi dalam pemberian obat anti diare dan antibiotic
 Pemeriksaan lab sesuai program: elektrolit, Ht, pH, dan serum albumin
2. Ketidakseimbangan nutrrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat
Tujuan : konsumsi anak menjadi adekuat
Kriteria Hasil :
 BB anak sesuai dengan tingkat usia
 Pemasukan makanan dan minuman kembali normal
 Anak tidak muntah
 Porsi makan anak dapat dihabiskan
Rencana Tindakan
 Mengkaji status nutrisi
 Timbang berat badan anak setiap hari
 Monitor intake dan output (pemasukan dan pengeluaran)
 Setelah dehidrasi berikan anak minum oral dengan sering dan makan yang
sesuai dengan diit dan usia dan atau berat badan
 Sajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik
 Bagi bayi ASI tetap di teruskan
 Bila bayi tidak toleran dengan ASI berikan formulas yang rendah laktosa
3. Kerusakan intergritas kulit perianal b.d pengeluaran feses
berlebih
Tujuan : Kulit anak tetap utuh
Kriteria Hasil : Tidak ada kemerahan pada daerah anus dan sekitarnya
Rencana Tindakan
 Kaji kerusakan kulit atau iritasi setiap buang air besar
 Gunakan kapas lembab dan sabun bayi (atau pH normal) untuk memberikan
anus setiap buang air besar
 Hindari dari pemakaian dan pengalas tempat tidur yang lembab
 Ganti popok /kain apabila lembab atau basah
 Gunakan cream pada daerah yang lecet
 Hindari penggunaan bedak
 Jaga popok agar selalu kering
 Biarkan daerah anus terbuka selama 5 menit-10 menit
4. Ansietas b.d rasa tidak nyaman atau perubahan fungsi tubuh
Tujuan : untuk bertindak bertindak menghadapi ancaman
Kriteria hasil :
 klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
 Mengidentifikasi dan mengungkapkan teknik untuk mengontrol cemas
 TTV dalam batas normal
 Menungjukkan berkurangnya kecemasan

Intervensi :

 Gunakan pendekatan yang menenangkan


 Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
 Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakannnya
 Temani pasien untuk memberikana keaamanan
 Dorong keluarga untuk menenmani pasien
 Lakukan back/neck rub
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Bantu pasien mengenal situasi yang terjadi sebenarnya
 Intruksikan pasien untuk mengunakkan teknik relaksasi
 Kolaborasi dengan tim medis untuk memberikan obat

Anda mungkin juga menyukai