Review Designta.2021 Rks Arsitektur 1
Review Designta.2021 Rks Arsitektur 1
RKS
(RENCANA KERJA DAN SYARAT)
PEKERJAAN ARSITEKTUR
TA. 2021
RKS Arsitektur
Ars - 1
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
DAFTAR ISI
RKS Arsitektur
Ars - 2
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
PEKERJAAN ARSITEKTUR
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. Gudang
a. Gudang material harus baik, sehingga bahan-bahan yang disimpan dan akan
dipergunakan tidak rusak karena hujan, panas dan lain-lain,
b. Bahan untuk pembuatan gudang dipergunakan kayu meranti dan dinding tripleks
berkualitas baik.
c. Gudang disediakan sendiri oleh penyedia barang/jasa. dengan biaya sendiri.
d. Lokasi gudang harus disetujui pengguna barang/jasa.
e. Semua biaya pembongkaran sisa-sisa tersebut di atas adalah atas tanggungan
Kontraktor dan pelaksanaannya setelah mendapat persetujuan tertulis dari Pemberi
Tugas.
RKS Arsitektur
Ars - 3
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
RKS Arsitektur
Ars - 4
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
9. P3K
Penyedia barang/jasa diwajibkan menyedlakan kotak P3K termasuk isinya menurut
persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Kotak P3K dipasang pada tempat yang strategis
dan mudah dicari.
B. PEKERJAAN LANTAI
1. PEKERJAAN SUB LANTAI
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan dibawah lapisan finishing lantai pada seluruh
detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 150-78A.
2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.
3. Kerikil/split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-75/ 0075-75.
4. Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PUBI 82 pasal 9,
AFNOR P18-303 dan NZS-3121/1974.
5. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan : PBI 1971
(NI-2) PUBI 1982 dan (NI- 8).
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus di serahkan
contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas/MK.
RKS Arsitektur
Ars - 5
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
2. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian/penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Direksi Pengawas.
3. Untuk pasangan sub lantai yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir urug
dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai
persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal.
4. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan kerikil atau
split dengan perbandingan 1 : 3 : 5.
5. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 5 cm atau sesuai yang ditentukan/
disyaratkan dalam detail gambar.
6. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas. Kecuali pada lantai ruangan-
ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan
mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk
Direksi Pengawas/MK.
RKS Arsitektur
Ars - 6
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini sebelum dipasang terlebih
dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas/MK untuk
mendapatkan persetujuan.
2. Apabila dianggap perlu Direksi Pengawas/MK dapat meminta untuk mengadakan
tes-tes laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan
sebagai dasar persetujuan bahan. Seluruh biaya tes laboratorium menjadi
tanggung jawab Kontraktor/Pemborong sepenuhnya.
3. Lantai screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk atau plat
beton telah dibersihkan dari segala kotoran debu dan bebas dari pengaruh
pekerjaan yang lain
4. Setelah dibersihkan alas lapisan dibasahi (semalam dan setelah kering dilapis
cairan semen Calbond (air semen maksimum 20 menit, selanjutnya screed dicor).
Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC (semen) dan pasir
yang memenuhi syarat-syarat seperti yang telah ditentukan.
5. Lapisan atas/finish lantai screed adalah acian PC (semen) tanpa campuran
bahan lain yang dilapiskan keseluruh permukaan lantai dan diratakan tebal acian
minimal 2 mm setelah diratakan dan dilicinkan.
6. Tebal adukan lantai screed termasuk acian minimal dibuat 4 cm atau sesuai
yang ditentukan oleh Direksi Pengawas/MK dari adukan 1 pc : 5 pasir. Permukaan
lantai screed harus betul-betul rata kecuali bila disyaratkan lain beban cacat
(retak-retak).
7. Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan alas lantai screed harus
dibersihkan dengan sikat kawat dan air supaya agregat muncul dan memberi
ikatan yang baik dengan screed. Cara lain adalah membuat permukaan beton
menjadi kasar dengan cara yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
8. Perataan dan Compaction.
Screed harus dicompact dengan beam vibrator dan perhatian harus diberikan
pada ujung-ujung yang sering tertinggal. Bila perataan diperlukan (untuk finishing
yang membutuhkannya) perataan dengan papan screed harus menunggu
minimum 1,5 jam maksimum 2,5 jam untuk menghindari pendebuan permukaan
screed. Toleransi perbedaan tinggi dalam satu ruang besar maksimum 15 mm.
Toleransi perbedaan antara 2 jalur maksimum 1 mm.
RKS Arsitektur
Ars - 7
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
b. Persyaratan Bahan
1. Warna :
a. Granito warna terang (ruang kerja)
b. Granito warna gelap (border ruang kerja)
c. Granito warna terang (teras)
d. Granito warna gelap (border teras)
2. Ketebalan : Minimum 7 mm.
3. Finishing : Tidak berglazur dan berglazur
4. Kekuatan lentur : 250 kg/cm2.
5. M u t u : Tingkat I (satu)
6. Ukuran/jenis dan pemakaian sesuai detail yang ditunjukkan dalam gambar.
7. Bahan pengisi : Grout semen berwarna sesuai dengan warna Homogenous yang
digunakan/Ibagrout/tile grout.
8. Bahan perekat : Adukan spesi 1PC : 3 pasir ditambah bahan perekat/Ibafix.
9. Pengendalian pekerjaan Homogenous ini harus sesuai dengan peraturan-
peraturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81.
10. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11
dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contohnya kepada Direksi Pengawas/MK.
2. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop drawing dari
pola Homogenous yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
3. Lantai Homogenous yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak
cacat dan tidak bernoda.
RKS Arsitektur
Ars - 8
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
RKS Arsitektur
Ars - 9
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang
berlainan) kepada Direksi Pengawas/MK.
2. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dari pola
keramik yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
3. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan
tidak bernoda.
4. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan perekat
seperti yang disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang
benar-benar rata.
5. Jarak antara unit - unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar),
harus sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau
sesuai detail gambar serta petunjuk MK, yang membentuk garis-garis sejajar dan
lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
6. Siar - siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan/persyaratan, warna
bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
7. Pemotongan unit - unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus
sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
RKS Arsitektur
Ars - 10
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
9. Sebelum keramik di pasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air
sampai jenuh.
10. Pinggulan pasangan keramik harus dilakukan dengan gurinda, sehingga
diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
RKS Arsitektur
Ars - 11
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
berbahan lain, dipasang list pancing, berupa profil stainless steel. Ukuran dan
bentuk profil ditunjukkan pada gambar kerja untuk pelaksanaan.
b. Persyaratan Bahan
1. Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standart SII, terutama pada
hal-hal: Kekuatan, Ukuran, Perubahan warna (Strenght K 300, tebal minimal 8 cm)
type & pola pemasangan seperti ditunjukkan dalam gambar.
2. Material Paving Blok yang digunakan setara dengan merek ‘Cisangkan’ atau
‘Internusa’ atau lainnya dan disetujui Direksi Pengawas / MK.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus di serahkan
contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas/MK.
2. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian/penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Direksi Pengawas/MK
3. Untuk pasangan Paving Blok yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir urug
‘Sub-grade’ dan lantai kerja dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna
(telah dipadatkan sesuai persyaratan) dan memiliki kemiringan permukaan 2,5%
dan telah mempunyai daya dukung maksimal. sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar dan sesuai petunjuk Direksi Pengawas/MK.
RKS Arsitektur
Ars - 12
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
C. PEKERJAAN DINDING
1. PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh
detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi
Pengawas/MK.
RKS Arsitektur
Ars - 13
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
b. Persyaratan Bahan
1. Bata ringan yang dipakai untuk pekerjaan pasangan dinding dan penyekat ruang
yang disebutkan di dalam gambar harus menggunakan bata ringan dengan
ketebalan 10 cm dan yang memenuhi syarat standar sebagai berikut :
- Berukuran standar dan berwarna putih.
- Sisi-sisinya bersudut tajam dan kuat tidak dapat dikorek dengan tangan,
- Berpermukaan rata dan tidak menampakkan retak-retak merugikan.
- Tidak boleh mengandung asbes.
2. Bata ringan yang digunakan ukuran 7.5x20x60 cm dengan mutu terbaik, siku dan
sama ukuran, sama warna serta disetujui Direksi Pengawas/MK.
3. Semen Portland yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu I dan memenuhi
syarat-syarat dalam NI-8.
4. Pasir aduk harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.
5. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur/
minyak/asam basa serta memenuhi PUBI-1982 Pasal 9.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas/MK.
2. Seluruh dinding dari pasangan bata ringan, dengan aduk campuran 1pc : 5 pasir
pasang, kecuali pasangan batu bata semen trasram/rapat air.
3. Untuk dinding semen trasram/rapat air dengan adukan campuran 1 PC : 3 pasir
pasang, yakni pada dinding dari atas permukaan sloof/balok/pondasi sampai
minimum 20 cm diatas permukaan lantai setempat, dan sampai setinggi minimal
200 cm untuk daerah shower dan minimal 180 cm untuk daerah yang lain di atas
permukaan lantai setempat dan untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (pantry,
kamar mandi, WC) serta pasangan batu bata dibawah permukaan tanah jika ada.
4. Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga
jenuh.
5. Setelah bata terpasang, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan
dengan sapu lidi dan setelah kering permukaan pasangan disiram air.
6. Dinding bata ringan yang akan diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu
dan siar-siar dibersihkan.
7. Pemasangan dinding bata ringan dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24
lapis perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding bata ringan
tebal 1/2 batu yang luasnya maksimal 9 m2 harus ditambahkan kolom dan
RKS Arsitektur
Ars - 14
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
balok penguat praktis dengan kolom ukuran 15 x 15 cm, dari tulangan pokok 4
diameter minimal 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm, jarak antara kolom
satu dengan yang lain dibuat maksimal 3 (tiga) meter.
8. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata ringan sama sekali
tidak diperkenankan.
9. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton
harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang
tertanam dalam pasangan bata sekurang- kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan
lain hal ditentukan lain oleh Direksi Pengawas/MK.
10. Tidak diperkenankan memasang bata ringan yang patah lebih dari dua atau lebih.
11. Pasangan dinding bata ringan tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish
setebal 15 cm setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya.
Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap
lantai serta merupakan bidang rata.
12. Pasangan bata ringan semen trasram bawah permukaan tanah/lantai harus diberi
pen dengan adukan 1 PC : 3 pasir.
13. Pasangan bata ringan dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada arah
diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester).
Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1cm (sebelum
diaci/diplester).
RKS Arsitektur
Ars - 15
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
3. Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10. - Campuran (aggregate) untuk plester harus
dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran, harus bersih
dan melalui ayakan 1,6 - 2,0 mm.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh plesteran dinding bata ringan dengan aduk campuran 1 PC : 5 pasir,
kecuali pada dinding batu bata trasram/rapat air.
2. Pada dinding bata ringan trasram/rapat air di plester dengan aduk campuran
1PC :3 PS (yang dilakukan pada sekeliling dinding ruang pantry, kamar mandi,
WC, R. Wudhu dan bagian-bagian yang ditentukan/disyaratkan dalam detail
gambar).
3. Pasir pasang yang di gunakan harus di ayak terlebih dahulu dengan mata
ayakan seperti yang dipersyaratkan.
4. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik
dari jenisnya dan di setujui Direksi Pengawas/MK.
5. Semen Portland yang di kirim ke proyek lapangan harus dalam keadaan tertutup
atau dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type
dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
6. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, dan
bersih.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dan
dilindungi sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
7. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas/MK
untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/ persyaratan dari
pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan
material lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
8. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site / lapangan
yang telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya
pekerjaan.
9. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya,
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi Pengawas/MK. Kontraktor
tidak diperkenankan melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum
kelainan/perbedaan diselesaikan.
10. Tebal plesteran 1,5 – 2 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau
sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.
RKS Arsitektur
Ars - 16
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
11. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu
dan memperkuat daya lekat plesteran pada bagian yang diijinkan Direksi
Pengawas/MK.
12. Untuk setiap pertemuan permukaan dalam satu bidang datar yang berbeda
jenisnya, harus diberi/dibuat nat (tali air) dengan ukuran lebar 7 mm dalamnya 5
mm, kecuali bila ditentukan lain.
13. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan
campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8
hari (kering betul).
14. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak
terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat
kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup
yang bisa mencegah penyerapan air secara cepat.
15. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biaya Kontraktor
selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik/ Pemakai.
RKS Arsitektur
Ars - 17
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
7. Bahan pengisi : Grout semen berwarna sesuai dengan warna keramik yang
digunakan/Ibagrout/tile grout
8. Bahan perekat : Adukan spesi 1 PC : 3 pasir di tambah bahan
perekat/Ibafix.
9. Ukuran : - Untuk dinding toilet yang disebutkan pada gambar 60 x 30 cm.
10. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai peraturan-peraturan ASTM,
NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII - 0023-81.
11. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11
dan air harus memenuhi syarat- syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
12. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang
berlainan) kepada Direksi Pengawas/MK.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat gambar dari pola
keramik yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan
tidak bernoda.
3. Adukan pengikat dengan campuran 1PC : 3 pasir dan ditambah bahan perekat
seperti yang telah disyaratkan.
4. Bidang permukaan pasangan dinding keramik, harus benar - benar rata.
5. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar),
harus sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau
sesuai detail gambar serta petunjuk Direksi Pengawas/MK, yang membentuk garis-
garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang
berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus
sesamanya.
6. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan bahan, warna
bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
7. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik
khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
9. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding
atau hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
RKS Arsitektur
Ars - 18
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
10. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air
sampai jenuh.
11. Pinggulan pasangan keramik harus di lakukan dengan alat gurinda, sehingga
diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
12. Keramik yang terpasang harus di hindarkan dari pengaruh pekerjaan lain
selama 3 x 24 jam dan di lindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
RKS Arsitektur
Ars - 19
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar
dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi dengan
skala gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe kusen yang ditentukan oleh Direksi
Pengawas/MK.
2. Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat
lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Direksi Pengawas/MK meliputi
gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
3. Semua rangka dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai ukuran dan kondisi
lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian
dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
6. Akhir bagian rangka harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan
bentuk yang sesuai dengan gambar.
7. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal
minimal 2 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/ stainles steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus
kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 100 kg/m2. Celah
antara kaca dan sistem kosen aluminium harus ditutup oleh sealant.
9. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana rangka aluminium
akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
10. Toleransi pemasangan kosen aluminium di satu sisi dinding adalah 10 - 25 mm
yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
11. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum
rangka kosen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan
dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.
RKS Arsitektur
Ars - 20
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
12. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang
yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan
synthetic rubber
13. Sekeliling tepi rangka yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant
supaya kedap air dan suara.
Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air
hujan.
RKS Arsitektur
Ars - 21
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
RKS Arsitektur
Ars - 22
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
RKS Arsitektur
Ars - 23
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
b. Pelaksanaan
1. Memastikan workshop sebagai tempat material
2. Persiapan pekerjaan (meliputi listrik, air dan scaffolding)
Persiapan Mesin
1. Mesin dihidupkan dengan kebutuhan listrik untuk mesin blower 6000 volt,dan
kapasitas mesin kompresor 1000 volt.
2. Mesin blower dihubungkan dengan selang drat 3” dan 2.5 “ untuk mensuplai
kebetuhan material SGL,mesin kompresor dihubungkan dengan selang 5/12” untuk
mensuplai adhesive,kedua selang tersebut disatukan dalam satu nozel, dengan panjang
nozel ± 50 cm
Priming
1. Mix desain untuk adhesive adalah 1:5. Satu drum lem dengan kapasitas 100 liter,
dicampur dengan air 5 drum dengan kapasitas/drum (200 liter).Air disuplai dari sumber
air bersih menggunakan selang air
Spraying
1. Bagian permukaan yang akan diinsulasi diawasi, bagian permukaan harus bersih
dari minyak,karena apapun bentuknya akan menyebabkan akibat yang kurang baik
pada rekatan awal pada proses priming.
2. Dibutuhkan jarak tembak ± 1 meter , untuk menghasilkan ketebalan insulasi spray
yang maksimum.
3. Pengecheckan ketebalan menggunakan stick dengan paku sebagai indicator yang
menunjukkan nilai ketebalan.
4. Ketebalan di area atap dan dinding setebal yang di inginkan
RKS Arsitektur
Ars - 24
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
b. Persyaratan bahan
Bahan:
1. Jenis bahan : Gypsum Board
2. Ketebalan :12 mm.
3. Mutu bahan : Buatan dalam negeri merek
Jayaboard atau yang setara
4. Pola ukuran : Sesuai gambar
5. Rangka : Rangka besi metal hollow 1x40.40.2mm, modul 60x60
atau sesuai gambar
6. Kelembaban rangka : Pelindung rangka dari bahan menie/cat
Pengendalian seluruh. pekeriaan ini harus memenuhi persyaratan pada. NI-5 dan
memenuhi SII-0404/81.
2. Peralatan penunjang
Perlu disiapkan alat untuk pelaksanaan pekerjaan plafon antara lain :
a. Alat Bantu steger;
b. Waterpas;
c. Benang;
d. Meteran.
3. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Rangka dinding partisl besi metal hollow 1x40.40.2mm yang dilengkapi dengan
skrup, gypsum, skrup rivet, klem, atau rangka lain.
b. Pemasangan sesuai dengan pola yang ditunjukkan/ disebutkan dalam gambar
dengan memperlihatkan modul pemasangan.
c. Bidang pemasangan bagian rangka partisi harus rata, tidak cembung, kaku dan
kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal permukaan merupakan bidang miring/
tegak sesual yang ditunjukkan dalam gambar.
d. Bahan penutup partisi adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang telah
dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar
jarak pemasangan antara unit-unit penutup langit-langit harus presisi dan tidak
kelihatan atau sesual yang ditunjukkan dalam gambar.
e. Hasil pemasangan penutup partisi harus rata, tidak melendut.
f. Seluruh pertemuan antara permukaan partisi dan dinding dipasang list profil dari
gypsum dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.
RKS Arsitektur
Ars - 25
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
4. Cara pelaksanaan
Pada umumnya pemasangan dinding partisti akan berhentl pada batas tertentu yang
berupa dinding.
1. Tentukan modul dan tinggi partisi;
2. Waterpaskan ketegakan partisi tersebut pada pasangan dinding;
3. Pasang rangka dinding sesuai dengan yang dibutuhkan.
4. Tentukan arah tulangan pokok dan pasang tulangan pokok sesuai grid rangka dengan
besi metal hollow 1x40.40.2mm.
5. Selanjutnya pasang tulangan pembagi, yang terbuat dari besi metal hollow
1x40.40.2mm dengan jarak sesual grid pada gambar rencana;
6. Rangka partisl yang sudah slap ditutup dengan gypsum board;
7. Gypsum yang sudah terpasang di compon supaya mendapatkan permukaan yang rata
8. Dinding partisi gypsum yang sudah rata dan kokoh, di cat. wama yang disetujui oleh
direksi.
RKS Arsitektur
Ars - 26
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan kusen menggunakan profil alumunium ex. YKK atau setara dengan finish
natural anodized.
2. Ukuran profil : Untuk kusen jendela, lebar minimal 70 mm, tebal minimal 1,8 mm
Untuk kusen pintu, lebar minimal 8mm, tebal minimal 2 mm
3. Nilai deformasi : Diijinkan maksimal 2 mm.
4. Konstruksi kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
5. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil tes,
minimum 100 kg/m2.
6. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15m3/hari dan terhadap tekanan air
15kg/m2 yang harus disertai hasil tes.
7. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan
bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang
dipersyaratkan.
8. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-profil
harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela,
pintu dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit di
dapatkan warna yang sama.
9. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh hasil
yang telah dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai toleransi ukuran
sebagai berikut :
• untuk tinggi dan lebar 1 mm.
• untuk diagonal 2 mm.
RKS Arsitektur
Ars - 27
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar
dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi dengan
skala gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe kusen yang ditentukan oleh Direksi
Pengawas/MK.
2. Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat
lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Direksi Pengawas/MK meliputi
gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
3. Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti
sesuai ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian
dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
6. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet,
stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan
bentuk yang sesuai dengan gambar.
7. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal
minimal 2 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/ stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus
kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 100 kg/m2. Celah
antara kaca dan sistem kosen aluminium harus ditutup oleh sealant.
9. Disyaratkan bahwa kosen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan
sebagai berikut :
9.a Dapat menjadi kosen untuk kaca mati.
9.b Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan dapat dipasang door
closer.
9.c Sistem kosen dapat menampung pintu kaca frameless.
9.d Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan di atas.
RKS Arsitektur
Ars - 28
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
10. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
11. Toleransi pemasangan kosen aluminium di satu sisi dinding adalah 10 - 25 mm
yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
12. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka
kosen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang
melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.
13. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang
yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan
synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin.Penggunaan ini pada swing door
dan double door.
14. Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant
supaya kedap air dan suara.
15. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air
hujan.
RKS Arsitektur
Ars - 29
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
3. Accessories :
Segala peralatan pelengkap (sekrup, angkur) harus digalvanis, atau sesuai yang
disyaratkan dari pabrik yang bersangkutan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor di wajibkan untuk meneliti gambar -
gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang - lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola, lay out / penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan - bahan pintu di tempat
pekerjaan harus di tempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang
baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
3. Harus di perhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu dan penguat lain
agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan /menjaga kerapihan, tidak
boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
4. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Direksi
Pengawas/MK, tanpa meninggalkan bekas /cacat pada permukaan rangka yang
tampak. Untuk daun pintu/jendela kaca setelah dipasang harus rata, dan semua
peralatan dapat ber fungsi dengan baik.
b. Persyaratan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, seragam dalam
pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi Pengawas.
2. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan pabrik.
RKS Arsitektur
Ars - 30
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
3. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda terbuat dari pelat alumunium yang
tertera nomor pengenalnya.
4. Pelat ini di hubungkan dengan anak kunci dengan cincin nikel. Untuk anak-anak kunci
harus di sediakan sebuah lemari anak kunci dengan 'backed enamel finish' di lengkapi
kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor-nomor pengenal. Lemari ini
harus menggunakan engsel piano serta dilengkapi denah.
5. Perlengkapan daun pintu :
a. Engsel (butt hinges) dengan pemasangan 3 buah untuk pintu tunggal dan 2 x 3
buah untuk pintu double, pada daun jendela minimum di pasang 2 buah setiap
daunnya, menggunakan engsel merk Cisa, type/serie 414, atau merk lain yang
setara atau ditentukan lain dan disetujui Direksi Pengawas/MK.
b. Material dari bahan stainless steel dengan paku sekrup kembang bahan sama
dengan bahan engsel, finish satin stainless steel atau satin chromium.
c. Peralatan dari seluruh daun pintu yang telah di syaratkan/ ditentukan dalam
gambar, di pasang peralatan - peralatan dari merk CISA atau KEND atau merk
lain yang setara, yaitu :
• pintu menggunakan Cylinder CISA 08510-07 US 14
• Handle menggunakan CISA HRE 75.30
• Pintu Utama atau pintu lain dengan kaca Framless menggunakan kunci tanam
merk DORMA
• Pintu WC menggunakan Handle BARELT BOLT KEND SKT 751 dan Cylinder
US 32 D
• Pintu Pagar menggunakan CISA type 28356 - 73
• Lock Case menggunakan Cisa 52110
• Hinges menggunakan KEND SEL0007
• Door Closer menggunakan CISA Seri 60410 untuk pintu entrance atau
ditentukan lain dan disetujui Direksi Pengawas / MK.
5. Door Closer yang digunakan type hidrolic, outomatic back check dengan 'adjustable
force'. Pengatur kecepatan closing dan latch, di kehendaki jenis 'hold - open', yaitu
pintu dapat menutup secara regular dan dapat berhenti dalam posisi terbuka dengan
sudut buka tertentu seperti yang di kehendaki ruang-ruang yang membutuhkan
seperti yang tertera pada pelengkap gambar.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
RKS Arsitektur
Ars - 31
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
1. Semua peralatan yang akan di gunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh - contohnya kepada Direksi Pengawas/MK untuk
mendapatkan persetujuan.
2. Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
3. Apabila di anggap perlu, Direksi Pengawas dapat meminta mengadakan tes- tes
laboratorium yang di lakukan terhadap contoh - contoh bahan yang diajukan sebagai
dasar persetujuan.
4. Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
5. Engsel atas di pasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah.
Engsel bawah di pasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas.
Engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
6. Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu.
7. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang
menempel pada kunci harus di bersihkan dan dihilangkan sama sekali.
8. Pemasangan door closer pada batang kosen dan daun pintu, di atur sedemikian
rupa sehingga pintu selalu menutup rapat pada kosen pintu, serta dapat berfungsi
dengan baik.
9. Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberi door stop dari
merk dan type seperti yang telah di syaratkan, dipasang dengan baik pada lantai
dengan menggunakan sekrup dan nylon plug.
10. Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah daun pintu sama.
11. Penarik pintu ( handle ) dipasang 100 cm ( as ) dari permukaan lantai setempat atau
sesuai gambar dan disetujui Direksi Pengawas/MK.
12. Posisi 'lock' dan 'latch' harus di ajukan oleh kepada Direksi Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.
F. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
1. PEKERJAAN GYPSUM BOARD
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan langit-langit gypsum ini dilakukan meliputi :
Seluruh area ruangan, serta sesuai gambar dan disetujui Direksi Pengawas/MK.
RKS Arsitektur
Ars - 32
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
b. Persyaratan Bahan
1. Gypsum Board : Produk ex. Jaya Board atau satara, tebal 9 mm.
2. Gypum Tile water resistant : Produk ex. Jaya Board atau setara
3. Gypsum Acoustic : Produk ex. Jaya Board, ukuran 60x60cm
4. Untuk semua rangka menggunakan Metal Furring 75 mm
5. Pola pemasangan : Sesuai dengan yang ditunjukkan gambar
Interior/Arsitektur.
6. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan
dalam PUBI 82 pasal 38, memenuhi SII.0404 - 81 dan NI-5.
c. Persyaratan Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari MK.
2. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Direksi Pengawas/MK.
3. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).
4. Pada pekerjaan langit - langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang
dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini.
5. Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang terletak
diatas langit-langit harus sudah terpasang dengan sempurna.
6. Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal dan
perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas
tidak tercantum gambar rencana langit-langit harus diteliti terlebih dahulu pada
gambar-gambar instalasi yang lain (Elektrikal, AC dan lain-lain). Untuk detail
pemasangan harus konsultasi dengan MK.
7. Pola pemasangan langit-langit asbes sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
8. Penggantung rangka utama harus dapat diatur ketinggiannya, jarak penggantung
maksimum 120 cm.
9. Rangka pembagi berjarak maksimum 60 cm.
10. Pemasangan gypsum pada rangka dengan galvanize "self tapping screw" berjarak
30 cm.
11. Pada sambungan gypsum digunakan semen pengisi sesuai rekomendasi pabrik,
yang sebelumnya ditutup dengan non fabric material minimum lebar 5 cm.
RKS Arsitektur
Ars - 33
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
12. Pada bagian tepi langit-langit dipasang list bentuk profil ukuran sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar, dari bahan gypsum yang difinish cat sesuai yang
disyaratkan .
13. Pelaksanaan pekerjaan penyetelan level plafond ceiling acoustic harus dilakukan
secara hati-hati terhadap semua komponen yang terdapat di bagian dalam atau
dibalik plafond acoustic, yaitu semua komponen instalasi Mekanikal & Elektrikal
existing dan yang baru.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pelaksanaan dimulai, kontraktor diwajibkan memeriksa gambar-gambar
pelaksanaan termasuk lapisan-lapisan isolasi seperti yang dinyatakan dalam gambar,
serta melakukan pengukuran-pengukuran setempat.
2. Kontraktor atas dasar gambar pelaksanaan diwajibkan menyediakan shop drawing
yang memperlihatkan sambungan antara bahan yang satu dengan yang lain,
pengakhiran-pengakhiran dan lain-lainnya yang belum/tidak tercakup dalam gambar
kerja.
RKS Arsitektur
Ars - 34
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
3. Penyimpanan kaca laminated dan rangka baja disimpan dalam keadaan tetap kering,
tidak boleh berhubungan dengan tanah/lantai dan sebaiknya disimpan di dalam
gudang beratap.
4. Sebelum dimulai pemasangan atap kaca, permukaan semua rangka diperiksa terlebih
dahulu apakah sudah berada pada satu bidang, jika perlu dengan mengganjal atau
menyetel bagian-bagian ini terhadap rangka penumpunya. Dalam keadaan
apapun juga ganjal tidak boleh dipasang langsung di bawah pelat kait untuk
mengatur kemiringan atap.
5. Penyetelan yang tepat akan menjamin kekuatan antara lembaran kaca dan plat kait.
Sebaliknya penyetelan yang tidak tepat akan mengakibatkan gangguan terutama jika
jarak penyangga yang kecil.
6. Pada waktu pelaksanaan harus selalu diperiksa dengan seksama, untuk
menghindarkan penggeseran pada pemasangan. Untuk memperbaiki kelurusan
lembaran kaca dapat distel dengan menarik pelat kait menjauhi atau menekannya
ke arah lembaran pada saat pemasangan.
7. Sebelum pemasangan dilakukan, rangka besi ini harus dicat dasar dulu dan baru
difinishing cat super gloss, pengecatan dilakukan di bawah, tidak diperkenankan di
atas atap ini.
8. Hasil pemasangan harus mengikuti kemiringan yang telah ditentukan agar tidak terjadi
kebocoran.
9. Pelaksanaan pemasangan atap kaca harus sesuai dengan ketentuan pabrik dan
mengikuti detail gambar serta petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas dan atau
Pemberi Tugas.
d. Syarat Pemeliharaan
1. Perbaikan
Pemasangan pekerjaan finishing atap kaca yang tidak rapih, mengalami cacat, retak
atau rusak harus segera diperbaiki atas biaya Kontraktor.
2. Pemeliharaan
Setelah pemasangan pekerjaan finishing atap kaca selesai, permukaan atap harus
dibersihkan sehingga diperoleh hubungan permukaan satu dengan lainnya menjadi
rapat, rapih pada posisinya.
e. Standar Penerimaan
1. Hasil pemasangan pekerjaan finishing atap kaca ini harus rapat pada posisinya dan
rapi.
RKS Arsitektur
Ars - 35
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
2. Hasil pemasangan pekerjaan finishing atap kaca harus merupakan pekerjaan yang
sempurna dan tidak boleh mengakibatkan kebocoran dan mengenai pemasangan
sealent kaca harus benar-benar diperhatikan.
G. PEKERJAAN SANITAIR
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat -
alat bantu lainnya yang di perlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan sanitair ini dipasang pada toilet dan ruang lain yang dinyatakan/ditunjukkan
pada gambar dan disetujui Direksi Pengawas/ MK.
b. Persyaratan Bahan
a. Toilet yang ditunjuk pada gambar dan disetujui oleh Direksi Pengawas/MK
menggunakan merk TOTO, yaitu :
• Closed Duduk Ex. TOTO Type CW421J/SW420JP
• Jetspray TOTO TX 403 SN5
• Paper Holder TOTO TS 116 R
• Closed Jongkok Ex. TOTO CE9
• Urinoir Ex TOTO type U-57-M
• Pembatas Urinoir TOTO AW115J
• Wastafel Meja Ex. TOTO LW 861 CJ
• Cermin Wastafel ex Asahimas 5mm (dibevel), 75 x 140 cm
• Kran Dinding ex TOTO, Janitor
• Floor Drain TOTO type TX1B
b. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan didapatkan di pasaran,
kecuali bila ditentukan lain.
c. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai
dengan yang telah di sediakan oleh pabrik.
d. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan
syarat-syarat dalam buku ini.
RKS Arsitektur
Ars - 36
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi
Pengawas/MK beserta persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian bahan pengganti harus di
setujui Direksi Pengawas/MK berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar Arsitektur dengan gambar
spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada
Direksi Pengawas/MK.
5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
6. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan.
7. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan di sebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
8. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi
dan lancar dipergunakannya .
RKS Arsitektur
Ars - 37
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
- Bentuk / ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar. Bahan besi harus
memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 112 dan ASTM D-
B. 42-75.
- Finishing dari seluruh permukaan railing besi adalah anodize (natural)
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh pekerjaan dibengkel harus merupakan pekerjaan yang berkualitaas tinggi,
seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga
semua komponen dapat dipasang dengan tepat dilapangan.
2. Pengelasan konstruksi harus dilakukan sesuai gambar konstruksi dan harus
mengikuti prosedur/persyaratan-persyaratan dalam AWS dan AISC Spesification.
3. Hasil pengecatan dan warna yang dihasilkan, harus baik, merata dan tidak terjadi
cacat/noda akibat pemasangan. Bila terjadi kerusakan, perbaikan segera dilakukan
tanpa tambahan biaya.
I. PEKERJAAN PENGECATAN
1. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi pengecatan dinding/beton bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang
ditunjukan/disebutkan dalam gambar, dan disetujui Direksi Pengawas / MK.
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan lapisan/coating dasar : Mill putih dari produk lokal, merk Dulux atau merk lain
yang setara dan semen portland yang baik.
2. Bahan cat Lime Wash mix untuk ruang luar (exterior) terdiri atas :
3. Cat dinding luar ruangan menggunakan ex. Dulux Weatershield Brilliant White atau
setara dan disetujui Direksi Pengawas / MK.
4. Cat Dinding ruangan menggunakan ex. Dulux Pantalite (DC) warna Brilliant White atau
setara dan disetujui Dierksi Pengawas / MK
5. Pengencer : Air bersih 20 %.
6. Pengeringan : Minimum setelah 2 jam lapis berikutnya dapat dilakukan.
7. Sistem Pengecatan : Minimal 2 lapis
RKS Arsitektur
Ars - 38
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang di pergunakan, sebelum di gunakan terlebih dahulu harus di
serahkan contoh - contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari MK/Konsultan
Perencana.
2. Kontraktor harus menyerahkan contoh hasil pengecatan dalam bentuk dami/contoh
kepada Direksi Pengawas/MK untuk mendapat persetujuan.
3. Semua bidang dinding, kecuali bagian yang diexpose, dilapis/dirender dengan pola
acale menggunakan “Skin Cost” Mill Putih, yang merupakan campuran 7 bagian Mill
putih dan 2 bagian semen.
4. Bidang pengecatan siap di cat setelah di plamur terlebih dahulu. Sebelum di
plamir, plesteran harus betul - betul kering, tidak ada retak-retak dan telah disetujui
Direksi Pengawas/MK.
5. Untuk permukaan, dinding exterior dicat dengan menggunakan ‘Lime Wash Unix’ dan
jenis weather shield (eksterior) sesuai dengan gambar dan disetujui Direksi MK.
6. Lime Wash mix merupakan bahan cat campuran, yang terdiri atas 0.25m3, Kapur
Gamping 3Kg garam dapur (NaCl) dengan pengerjaan sebagai berikut.
7. Sebelum pengecatan di lakukan , Kontraktor di wajibkan membuat contoh-contoh
warna, untuk disetujui Direksi Pengawas/MK.
8. Tambahan air pada adukan kapur gamping dan garam dapur. Biarkan selama 5 hari.
9. Saring/ayak adukan diatas dan tambahkan air + 200 liter, lalu tambahkan 2 Kg semen
warna dan 1 liter bondcrete.
10. Tiap liter bahan campuran diatas digunakan untuk 5m2 dinding (2 lapis).
11. Dinding interior dicat dengan menggunakan ex. Dulux Pantalite (DC) warna Brilliant
White atau setara dan disetujui Dierksi Pengawas / MK
12. Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda -
benda dan pengaruh pekerjaan - pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.
RKS Arsitektur
Ars - 39
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
b. Syarat-syarat Bahan
1. Bahan dasar : jenis emulsion ex. Dulux atau setara, dikerjakan dengan roller.
2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyarat an pada PUBI 1982 pasal 54
dan NI-4.
3. Cat plafond menggunakan ex. Dulux / Mowilex atau setara.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan sebelum dipergunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas/MK.
2. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatip
dari pabrik yang bersangkutan dan contoh percobaan warna cat kepada Direksi
Pengawas/MK.
3. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak,
lubang dan pecah-pecah).
4. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada
bidang pengecatan.
5. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain
yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
6. Bagian-bagian yang disyaratkan sebelum dilakukan pengecatan awal/dasar, harus
ditutup dengan bahan cello tape khusus, hingga hasilnya baik tidak retak-retak.
7. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan cat dasar yang
disyaratkan.
8. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas/MK
serta pekerjaan instalasi di dalamnya telah dikerjakan dengan sempurna.
9. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan/
mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam hasil produk kepada Direksi
Pengawas/MK, selanjutnya akan diputuskan jenis bahan dan warna yang akan
digunakan, dan akan menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7
(tujuh) hari kalender setelah contoh bahan diserahkan.
10. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap label pabrik pembuatnya.
11. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk
pemeriksaan/penerimaan bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan.
RKS Arsitektur
Ars - 40
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
12. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan Direksi Pengawas/MK sebelum pekerjaan
dimulai/dilakukan, serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
13. Hasil pengerjaan harus baik, warna harus merata, tidak terdapat noda-noda pada
permukaan pengecatan.
14. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain.
15. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan
perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
16. Bila terjadi ketidak-sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Kontraktor
harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya
tambahan biaya.
17. Kontraktor harus menyediakan tenaga-tenaga kerja terampil / berpengalaman
seperti yang disyaratkan dari pabrik, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan
yang baik.
J. PEKERJAAN RUANG KERJA
1. PEKERJAAN WORKSTATION & FURNITURE
a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan barang, penyediaan tenaga
kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2. Meliputi perakitan, pemasangan dan setup pada lokasi yang disebutkan ditunjukan
dalam gambar, dan disetujui Direksi Pengawas/MK.
b. Persyaratan Bahan
1. Set Workstation dan Furniture yang ditunjuk pada gambar dan disetujui oleh Direksi
Pengawas/MK menggunakan merk Indovickers atau produk lain yang setara, yaitu :
• Coffee Table Ex. Indovickers type Indovickers Cubic Coffee Table
• Credenza type Lattice Credenza
• Full Height Cabinet type Customize
• Medium Cabinet type Indovickers Lattice Medium Cabinet
• Mobile Drawer type Indovickers Lattice Medium Drawer
• Mobile Drawer type Indovickers Nexus 3Drawer Mobile Pedestal
• Meja Kerja type Indovickers Lattice Table
• Meja Kerja type Indovickers LiteTable with Side Table
• Meja Kerja type Indovickers Nexus with Puspin Modesty
RKS Arsitektur
Ars - 41
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua pekerjaan work station dan finishing harus dilaksanakan secara fabrikasi di
luar site. Hanya pekerjaan perbaikan kecil-kecilan serta penyetelan boleh dilakukan di
site.
2. Rekomendasi Pabrik Persyaratan : Menggunakan seluruh bahan / peralatan harus
dengan memperhatikan petunjuk spesifikasi teknis bahan / peralatan tersebut yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatannya.
3. Pembuatan dan perakitan seluruh kursi harus dalam ukuran yang tepat, dan sesuai
dengan data-data yang telah dispesifikasikan pabrik.
4. Semua material harus dengan mutu terbaik.
5. Jenis dan warna : disesuaikan dengan skema warna yang dikeluarkan oleh
Perencana.
6. Semua furniture harus diperiksa dan mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas/MK.
RKS Arsitektur
Ars - 42
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
7. Semua Workstation dan furniture ( kursi kerja, kursi hadap, kursi rapat, meja ),
diwajibkan diajukan contoh prototype/mock-up nya oleh Kontraktor.
8. Tenaga dan Peralatan
• Ahli Pemasangan : Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga ahli yang
berpengalaman dalam merakit atau memasang work station, dengan
menunjukkan hasil pekerjaan yang sudah pernah dilaksanakan.
• Pemasangan harus disesuaikan dengan gambar lay out dan gambar
rancangan.
• Perakitan harus mengikuti aturan atau persyaratan pabrik pembuatnya.
9. Kebersihan
• Semua permukaan panel harus bebas dari cacat, goresan dan noda.
• Semua workstationdan furniture harus dilindungi dari kotor dan kerusakan
sampai pemasangan selesai.
• Kotoran-kotoran yang ditimbulkan dari pemasangan work station harus segera
dibuang ke luar site atas tanggungan Pelaksana.
10. Perbaikan : Pelaksana wajib memperbaiki pekerjaan work station yang rusak
sebelum serah terima pekerjaan I.
11. Pengamanan : Work station yang sudah terpasang harus diberi perlindungan agar
tidak rusak, karena pekerjaan lain yang mungkin dapat menyebabkan rusaknya
work station
12. Pelaksana bertanggung jawab untuk menyimpan dan memelihara seluruh work
station yang dibuat sebelum dilakukan penyerahan resmi kepada Pemberi Tugas.
RKS Arsitektur
Ars - 43
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
b. Persyaratan Bahan
- Tiang Besi 7 meter − Menggunakan pipa besi Galvanis dengan tebal besi 3.2 mm
- Accessories tiang dipasang di sambungan pipa dan lengkung pipa
- Plendes tiang menggunakan besi ukuran 0,3 x 0,3 m dengan tebal 1,4 cm.
- Klem pengaman anti panjat dipasang minimal 2.5 m dari atas tanah. Bahan klem
menggunakan besi beton ø 6 mm yang dilas sedemikian rupa membentuk jeruji.
- Housing/Kap Lampu, menggunakan kap lampu luar ruangan kedap air dan serangga
dengan kualitas baik.
- Lampu penerangan jalan menggunakan lampu type Panel Surya LED 30 watt ex.Phillip
Lumilled atau setara, dilengkapi dengan Battery VRLA (Valve-Regulated Lead-Acid battery)
sebagai media penyimpan daya.
- Lampu sorot untuk penerangan jalan menggunakan lampu ex. Philip Contempo 400 Watt
atau setara.
- Bahan konduktor kabel terbuat dari copper atau aluminium sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Kabel mampu menahan tegangan isolasi 500 Volt. Kabel yang ditawarkan harus telah lolos
uji dari LMK dan berstandard PLN (SPLN). Kabel yang digunakan dari tipe:NYYHY 2x4 mm
untuk panel surya, NYYHY 2x1.5 mm untuk lampu.
- Semua bahan yang akan dipasang harus terlebih dahulu harus ditunjukkan dan
mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Cara-cara pemasangan mengikuti standard pemasangan dari produk yang bersangkutan
dan sesuai yang ditunjukkan oleh gambar.
- Semua kabel yang melewati hantaran tanah harus menggunakan pipa pelindung PVC
sesuai ukuran kabel dengan kualitas baik
RKS Arsitektur
Ars - 44
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
b. Persyaratan Bahan
- Untuk Lampu penerangan downlight pada koridor menggunakan Housing/Kap Lampu luar
ruangan kedap air dan serangga dengan kualitas baik. Type lampu yang digunakan TCW
300 2 x 18W Philips dengan menggunakan instalasi kabel yang ditutup dengan cable tray.
- Lampu penerangan jalan koridor menggunakan lampu type Solar Cell 4 Bright LED with
Motion Sensor atau setara tanpa menggunakan kabel instalasi.
- Bahan konduktor kabel terbuat dari copper atau aluminium sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Kabel mampu menahan tegangan isolasi 500 Volt. Kabel yang ditawarkan harus telah lolos
uji dari LMK dan berstandard PLN (SPLN). Kabel yang digunakan dari tipe: NYYHY 2x1.5
mm untuk lampu downlight.
- Semua bahan yang akan dipasang harus terlebih dahulu harus ditunjukkan dan
mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan/Tim Pengelola Teknis
Kegiatan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Cara-cara pemasangan mengikuti standard pemasangan dari produk yang bersangkutan
dan sesuai yang ditunjukkan oleh gambar.
- Semua kabel yang melewati rangka koridor harus cable tray tertutup yang ditempatkan
secara rapi sesuai ukuran kabel dengan kualitas baik
RKS Arsitektur
Ars - 45
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
1. HOMOGENEOUS TILE
3. PAVING BLOK
1) Paving Blok
Ukuran : 21 x 10 x 8 K300
Merk : Cisangkan
4 BATA RINGAN
1) Bata Ringan
Ukuran : 7,5 x 20 x 60
Merk : Citicon
RKS Arsitektur
Ars - 46
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
(1) (2)
Merk : Jayaboard
Rangka metal hollow 40.40.2mm
Modul 60 x 60
RKS Arsitektur
Ars - 47
Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat
9 SKYLIGHT ( KANOPI )
1) Kaca tempered laminated 10mm
dilapisi stiker anti panas (kep.MK)
10 SANITARY
1) Closet Duduk ex. TOTO CW421
2) Closet Jongkok ex TOTO CE9
3) Westafel TOTO LW550CJ
4) Pembatas Urinoir TOTO
5) Floor Drain ex TOTO
6) Urinoir ex TOTO U-57M
7) Jet Spray ex TOTO TX 403 SN5
8) Paper Holdes TOTO TS 116R
11 PENGECATAN
1) Cat Dinding Exterior :
Dulux Watershield Brilliant White
2) Cat Dinding Interior :
Dulux Pentalite White
3) Cat Plesteran, kolom bgn dalam,
Plafond ( Merk Dulux Acrylic
Emulsion ICI, Pentalite )
RKS Arsitektur
Ars - 48