Anda di halaman 1dari 2

Pengetahuan Bahan Tekstil

Kompetensi Dasar:
3.1 Memahami berbagai jenis serat tekstil
4.1 Mengelompokkan serat tekstil
Materi
1. Pengertian Serat Tekstil
2. Penggolongan/ Klasifikasi Serat Tekstil

Pertemuan I
1. Pengertian Serat Tekstil
Serat adalah benda yang panjangnya ratusan hingga ribuan kali diameternya. Serat merupakan
bahan baku yang paling utama untuk tekstil. Tidak semua jenis serat dapat diproses menjadi
produk tekstil, sehingga untuk dapat diolah menjadi produk tekstil maka serat harus memiliki
sifat-sifat sebagai berikut:
a. Memiliki perbandingan panjang dan lebar yang besar
Serat harus memiliki perbandingan panajang dan lebar yang cukup besar. Umumnya serat
tekstil memliki panjang serat ratusan hingga ribuan kali dari lebarnya. Pada umumnya bentuk
panjang serat dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1) Staple : serat pendek
2) Filament : serat yang Panjang
3) Tow : serat yang tersusun lebih dari satu filament
4) Monofil : serat yang tersusun hanya dengan satu filamen

b. Memiliki kekuatan yang cukup


Kekuatan serat didefinisikan sebagai kemampuan serat menahan suatu tarikan/regangan.
Kekuatan serat menrupakan faktor yang menunjang langsung kekuatan produksi akhir baik
berbentuk benang maupun dalam bentuk kain. jika sifat lainnya tetap maka makin kuat serat
makin kuat benangnya/ kainnya. Serat yang kuat akan lebiih kaku, oleh karena itu kain yang
mepunyai rabaan yang lembut disarankan untuk mengunakan serat yang kekuatannya sedang.
c. Memiliki fleksibilitas tinggi
Serat harus memiliki fleksibilitas yang tinggi sebab fleksibilitas ini sangat penting untuk
membentuk drapery/jatuhnya bahan tekstil saat digunakan untuk berbagai jenis produk.
d. Memiliki kemampuan mulur dan elastis
Elastisitas adalah kemampuan serat untuk kembali kebentuk semula setelah mengalami tarikan.
Mulur adalah pertambahan panjang setelahmengalami tarikan. Serat tekstil biasanya memiliki
elastisitas dan mulur saat putus minimal 10 %. Kain yang dibuat dari serat yang memiliki
elastisitas baik biasanya stability dimensinya baik dan tahan kusut. Serat buatan dapat diatur
derajat mulur dan elastisitasnya sewaktu pembuatan serat.
e. Memiliki cukup keriting agar memiliki daya kohesi antar serat
Beberapa serat alam telah mempunyai pilinan pada waktu tumbuhnya yang disebut pilinan asli.
Serat kapas memiliki pilinan asli kira-kira 155- 600/inchi. Pilinan ini dapat dilihat dengan
mikroskop. Serat woll lebih bergelombang atau keriting dari serat lain. Bentuk gelombang atau
keriting ini mempunyai pengaruh terhadap daya kohesi antar serat sehingga dapat
menghasilkan benang yang ruah (lofty). Serat buatan/sintetis bentuk keriting dapat diberikan
secara mekanik dalam pembuatannya.
f. Memiliki daya serap terhadap air
Hampir semua serat dapat menyerap uap air sampai batas tertentu. Serat - serat yang dapat
menyerap uap air lebih banyak digunakan. Serat yang higroskopis lebih enak dipakai. Serat
yang sedikit menyerap uap air disebut hidrofob. Serat hidrofob dalam keadaan basah dan kering
memiliki sifat yang sama, cepat kering dan kecil mengkeretnya.
g. Memiliki tahan terhadap sinar dan panas
Setiap serat harus memiliki ketahanan terhadap sinar dan panas khusunya terhadap pengaruh
matahari ataupunpnas penyetrikaan pada suhu tertentu.
h. Tidak rusak dalam pencucian
Serat tekstil harus tidak mudah rusak karena proses pencucian.
i.Tersedia dalam jumlah besar
Serat tekstil harus tersedia dalam jumlah besar atau dapat dibudidayakan secara masal karena
untuk membuat bahan tekstil diperlukan jumlah serat yang sangat banyak.
j. Tahan terhadap zat kimia tertentu
Serat tekstil ahrus memiliki ketahanan terhadap zat kimia tertentu seperti alkali ataupun asam.
Kekuatan ini diperlukan karena untuk memebuat bahan tekstil berwarna dibutuhkan proses
menggunakan zat-zat kimia.

Anda mungkin juga menyukai