DWI ASTUTININGSIH
HAND OUT
Satuan Pendidikan : SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN
Mata Pelajaran : DASAR DESAIN
Materi Pokok : Gambar proporsi tubuh wanita
Kelas/Semester : X/1 (Gasal)
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Alokasi Waktu : 1 x 30 menit ( 1 x pertemuan)
I. Kompetensi Dasar :
3.1 Menerapkan proporsi tubuh
II. Indikator Pencapaian Kompetensi
Proporsi adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
Jadi proporsi tubuh adalah ukuran perbandingan yang berbentuk garis – garis
pertolongan yang membagi tubuh manusia dalam ukuran perbandingan tertentu
dengan berpedoman pada ukuran panjang kepala, sehingga mengahasilkan gambar
bentuk proporsi tubuh yang proporsional.
B. Alat dan bahan pembuatan proporsi tubuh wanita
Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk menggambar proporsi tubuh wanita
adalah pensil 2B, penghapus steadler, dan buku gambar A4 atau kertas HVS.
C. Macam- macam gambar proporsi tubuh
Gambar 1: Membuat garis sumbu dengan diberi tanda lebar bagian tubuh
2) Membentuk Rangka dengan menghubungkan titik-titik
Contoh gambar di bawah ini proporsi tubuh wanita 9 kali tinggi kepala.
Adapun langkah-langkah dalam menggambarnya sebagai berikut:
1) menentukan titik lebar bagian tubuh
Gambar 4. : Membuat garis sumbu dengan diberi tanda lebar bagian tubuh
2) Membentuk rangka dengan menghubungkan titik-titik
10
3. Menerapkan Berbagai Macam Gaya Wajah.
Proporsi wajah wanita adalah perbandingan yang digunakan dalam
menggambar bentuk wajah dan isi wajah wanita. Menggambar wajah wanita ini
ada tiga posisi yaitu menghadap depan, samping dan miring.(Sri
Widarwati,2000, 48)
a. Wajah wanita menghadap depan
Perbandingan wajah wanita menghadap depan lebarnya 2/3 kali tinggi kepala.
Adapun bentuk wajah wanita harus Oval, letak mata pas tengah wajah dengan
lebar mata seperlima wajah, letak hidung diantara mata dan dagu. Mulut
diantara hidung dan dagu dengan bibir bawah menempel pada garis
pertengahan. Telinga pada sisi wajah dengan panjang dari batas mata dan
hidung. Alis di atas mata dengan jarak setinggi mata, bulu mata digambar pada
kelopak mata atas dengan arah keluar, batas pertumbuhan rambut seperdelapan
dari tinggi wajah. Berikut ini langkah-langkah menggambar wajah wanita
menghadap depan:
1) Membuat bentuk persegi dengan perbandingan 2/3 tinggi wajah
2) Membuat garis pertolongan untuk meletakkan bagian-bagian wajah
3) Membentuk wajah dan memberi isi wajah
11
c. Menggambar wajah wanita posisi samping
Perbandingan wajah wanita menghadap samping memiliki ukuran 5/6 kali tinggi
kepala. Bentuk wajah wanita menghadap samping hanya digambar setengah dari
sisi. Kesulitan pada pembuatan siluet wajah. Semua bagian wajah hanya
digambar separoh sisi. Letak mata pas tengah wajah, letak alis di atas mata
dengan jarak setinggi mata. Bulu mata di gambar pada ujung kelopak atas
melengkung ke atas, letak hidung diantara mata dan dagu. Mulut diantara
hidung dan dagu. Telinga pada sisi wajah dengan panjang dari batas mata dan
hidung. Batas pertumbuhan rambut seperdelapan dari tinggi wajah. Berikut ini
langkah-langkah menggambar wajah wanita menghadap samping:
1) Membuat bentuk persegi dengan perbandingan 5/6 tinggi wajah
2) Membuat garis pertolongan untuk meletakkan bagian-bagian wajah
3) Membentuk wajah dan memberi isi wajah
12
Sikap berdiri seseorang akan berbeda bila dilihat dari sebelah kiri, kanan, tengah atau
samping. Pada disain busana sikap berdiri ini penting untuk menunjukkan beberapa
hal antara lain:
a. Agar orang tidak jatuh, harus ada tumpuan pada salah satu kaki b.
Memperlihatkan bagian pakaian yang menjadi pusat perhatian
c. Memperlihatkan bagian bagian pakaian yang mempunyai kekhususan di
dalam desain busana ataupun yang menunjang fungsinya, misalkan belahan
samping, dan belahan belakang.
d. Penyelesaian pakaian seperti lubang kancing, passpoille di belakang atau
mansey
e. Untuk memperlihatkan garis pada pakaian, seperti rok suai, lipit-lipit dan rok
lingkar.
f. Untuk membuat ilustrasi yang baik sehingga gambar kelihatan hidup
(Sriwidarwati,2000,58).
Ada beberapa sikap berdiri yang umum dipakai di dalam desain busana
antara lain:
a. Sikap tubuh menghadap depan
b. Sikap tubuh menghadap samping kiri atau kanan c.
Sikap tubuh dari samping kiri atau kanan.
Untuk memudahkan dalam membuat sikap tubuh ini, diperlukan rangka
tubuh antara lain
a. Rangka benang.
Rangka benang adalah rangka yang dibuat dengan pertolongan garis-
garis yang menunjukkan gerak tubuh seperti garis bahu, garis pinggang
dan garis panggul. Adapun langkah-langkah dalam pembuatanya:
1) Membuat rangka berupa garis untuk membentuk sikap tubuh, pada
lekuk leher dibuat garis sumbu utuk menentukan kaki yang menjadi
tumpuan badan. Setiap panggul yang tinggi bagian kaki menjadi
tumpuan badan, sehingga posisi kaki tumpuan di tengah garis
sumbu
13
a. Rangka balok
Rangka balok adalah rangka yang dibuat dengan pertolongan bentuk
geometris sehingga kelihatan tiga dimensi. Rangka ini dibuat dengan
pertolongan bentuk trapesium yang didapat dari pembuatan proporsi
dengan dipotong potong pada bagian badan atas, badan bawah, dan
kaki Adapun langkah dalam pembuatannya:
1) Menentukan posisi badan atas dan badan bawah. Membuat garis
sumbu baru yang diawali dari lekuk leher lurus ke bawah. Garis
sumbu tersebut untuk meletakkan kaki yang menjadi tumpuan.
Untuk memperlihatkan sikap tubuh dengan posisi miring dengan
memindahkan sebagian lebar badan pada sisi satunya
1) Membentuk rangka menjadi proporsi tubuh
b. Rangka ellips
Rangka ellips biasanya digunakan untuk menggambar sikap tubuh dari
samping. Rangka ini dibuat dengan pertolongan bentuk ellips. Sikap
berdiri yang betul dapat dilihat apabila punggung dan pinggul terlihat
segaris, dagu digambar lebih mundur daripada dada dan perut. Adapun
langkah-langkah dalam membuat rangka ellips adalah:
1) Membuat persegi panjang dengan tinggi 9 x tinggi kepala dan lebar
2/3 tinggi kepala diberi garis horizontal dengan jarak tinggi kepala
2) Membentuk ellips pada setiap bagian tubuh
1) Membentuk rangka menjadi proporsi tubuh dari samping
Proporsi tubuh wanita 1:8 ½ kali tinggi kepala, dengan tinggi kepala 3 cm
panjang badan 31 cm.
1. Angka 0-1 adalah tinggi kepala dengan lebar 2/3 tinggi kepala
2. Garis 1 adalah garis bahu dengan lebar leher 2 kali lebar kepala yaitu
2/3 tinggi kepala.
3. Pinggang terletak diangka 3, dengan lebar pinggang ¾ tinggi kepala.
4. Angka 3 1/3 adalah garis panggul mulai membesar, dengan lebar
pinggul sama dengan bahu dan betis garis pinggul pada angka 4.
5. Lutut terletak pada angka 5 2/3 dengan lebar lutut sama dengan lebar
kepala.
6. Ujung kaki terletak pada angka 8 ½.
14
7. Letak siku sejajar dengan pinggang dan pergelangan sejajar dengan
batas pinggul, sedang ujung jari pada angka 4 ¾.
Proporsi tubuh wanita 1: 9 kali tinggi kepala, dengan ukuran tinggi kepala 3 cm
panjang sampai 27 cm.
Angka 0-1 adalah tinggi kepala dengan lebar 2/3 tinggi kepala.
Garis 1 ½ dalah garis bahu dengan lebar leher 2 kali lebar kepala yaitu 2/3
tinggi kepala.
Pinggang terletak di angka 3, dengan lebar pinggang 2/3 tinggi kepala.
Angka 3 1/3 adalah garis pinggul mulai membesar, dengan lebar pinggul sama
dengan bahu dan betis garis pinggul pad angka 4.
Lutut terletak pada angka 5 4/5 dengan lebar lutut sama dengan lebar kepala.
Tumit terletak pada angka 8 ½ dengan lebar tumit sama dengan leher.
Ujung kaki terletak pada angka 9.
Letak siku sejajar dengan pinggang dan pergelangan sejajar dengan batas
pinggul, sedangkan ujung jari pada angka 4 ¾ .
Proporsi tubuh wanita 1: 10 kali tinggi kepala, dengan ukuran tinggi kepala 3
cm panjang sampai 30 cm.
Angka 0-1 adalh tinggi kepal dengan lebar 2/3 tinggi kepala.
Garis 1 ½ adalah garis bahu dengan lebar leher 2 kali lebar kepala yaitu 2/3
tinggi kepala.
Pinggang terletak di angka 3, dengan lebar pinggang ¾ tinggi kepala.
Angka 3 1/3 adalah garis pinggul mulai membesar, dengan lebar pinggul sama
dengan bahu dan betis garis pinggul pad angka 4.
Lutut terletak pada angka 6 dengan lebar lutut sama dengan lebar kepala.
Tumit terletak pada angka 9 ½ dengan lebar tumit sam dengan leher.
Ujung kaki terletak pada angka 10.
Letak siku sejajar dengan pinggang dan pergelanggan sejajar dengan batas
pinggul, sedangkan ujung jari terletak pada angka 4 ¾ .
Angka 1-0 adalah tinggi kepala dengan lebar 2/3 tinggi kepala.
Garis 1 ½ adalah garis bahu dengan lebar leher 2 kali lebar kepal yaitu 2/3
tinggi kepala.
Pinggsng terletak di angka 3, dengan lebar pinggang ¾ tinggi kepala.
Angka 3 1/3 adlah garis pinggul mulai membesar, dengan lebar pinggul sama
dengan bahu dan betis garis pinggul pada angka 4.
Lutut terletak pada angka 5 4/5 dengan lebar lutut sma dengan lebar kepala.
15
Tumit terletak pada angka 8 ½ dengan lebar tumit sama dengan leher.
Ujung kaki terletak pada angka 9.
Letak siku sejajar dengan pinggang dan pergelanggan sejajar dengan batas
pinggul, sedangka ujung jari terletak pada ang 4 ¾ .
IV. REFERENSI
1. Ghurub Bestari, Afif,2011, Menggambar Busana Dengan Teknik Kering,
Sleman: Intan Sejati Klaten
2. Sumber media internet
https://sahabatsiswablog.wordpress.com/2017/09/30/langkah-menggambar-
proporsi-tubuh/
16