0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut berisi 10 kasus keperawatan jiwa yang dihadapi oleh perawat bernama Ners Ainun. Kasus-kasus tersebut meliputi gangguan depresi, sosial, psikotik, dan mutisme. Setiap kasus disertai gejala klinis dan penilaian perawat.
Dokumen tersebut berisi 10 kasus keperawatan jiwa yang dihadapi oleh perawat bernama Ners Ainun. Kasus-kasus tersebut meliputi gangguan depresi, sosial, psikotik, dan mutisme. Setiap kasus disertai gejala klinis dan penilaian perawat.
Dokumen tersebut berisi 10 kasus keperawatan jiwa yang dihadapi oleh perawat bernama Ners Ainun. Kasus-kasus tersebut meliputi gangguan depresi, sosial, psikotik, dan mutisme. Setiap kasus disertai gejala klinis dan penilaian perawat.
Pengampu: Dr. Sugeng Mashudi, M.Kes PETUNJUK 1. Kerjakan kasus sederhana ini menggunakan konsep Asuhan Keperawatan Komunitas 2. Buat analisis terbaik untuk menyelesaikan kasus tersebut 3. Semua kasus memiliki bobot sama 4. Pembagian kasus sesuai kesepakatan kelompok mahasiswa bersama ketua kelompok Kasus 1 Perawat Jiwa Ners Ainun sedang mengkaji pasien jiwa kelolaanya. Tn R (45th), pasien mengatakan tidak berguna lagi, merasa malu, tidak mampu melakukan apapun, saya tidak bisa menyelesaikan masalah ini, “saya tidak punya kelebihan apapun”, “semua yang ada pada diri saya jelek tidak ada satupun yang baik”. Perawat menialai Klien enggan mencoba hal baru, berjalan dengan sikap menunduk dan postur tubuh menunduk. Buat Asuhan keperawatan untuk kasus di atas Kasus 2 Perawat Ners Ainun sedang mengkaji pasien jiwa kelolaanya Jiwa di RSJ Solo. Tn S (46th), pasien mengatakan tidak berguna lagi, merasa malu, “saya tidak punya kelebihan apapun”, “semua yang ada pada diri saya jelek tidak ada satupun yang baik”. Perawat menialai Klien berbicara lirih dan pelan, menolak berinteraksi dengan pasien lain, berjalan dengan sikap menunduk dan postur tubuh menunduk. Buat Asuhan keperawatan untuk kasus di atas Kasus 3 Perawat Ners Ainun sedang mengkaji pasien jiwa kelolaanya Jiwa di RSJ Solo. Tn T (47th), pasien mengatakan tidak nyaman dengan situasi sosial di sekitarnya, “ Saya merasa sulit mengungkapkan perasaanya”. Perawat menilai Klien kurang responsif dengan orang lain, tidak ada minat kontak emosi dan fisik pada orang lain. Buat Asuhan keperawatan untuk kasus di atas Kasus 4 Perawat Ners Ainun sedang mengkaji pasien jiwa kelolaanya Jiwa di RSJ Solo. Perawat mencoba untuk BHSP pada Tn U (48th) pasien mutisme. Perawat menilai Klien tidak mampu berbicara atau mendengar, pasien menunjukkan respons yang tidak sesuai. Buat Asuhan keperawatan untuk kasus di atas Kasus 4 Perawat Ners Ainun sedang mengkaji pasien jiwa kelolaanya Jiwa di RSJ Solo. Perawat mencoba untuk BHSP pada Tn U (48th) pasien mutisme. Perawat menilai Klien tidak mampu berbicara atau mendengar, pasien menunjukkan respons yang tidak sesuai. Buat Asuhan keperawatan untuk kasus di atas Kasus 5 Perawat Ners Ainun sedang mengkaji pasien jiwa kelolaanya Komuitas. Perawat mencoba untuk BHSP pada Tn V (49th) pasien mengungkapkan bahwa dirinya Nabi. Perawat melihat penampilan klien menggunakan sorban dan memegang tasbih, isi pikir pasien tidak sesuai dengan realitas, isi pembicaraan klien juga sulit dimengerti perawat. Buat Asuhan keperawatan untuk kasus di atas Kasus 6 Perawat Ners Ainun sedang mengkaji pasien jiwa kelolaanya RSJ Solo. Perawat mencoba untuk BHSP pada Tn A (50th) pasien mengungkapkan bahwa dirinya mendengar bisikan yang menyuruh dia terjun ke sungai, pasien merasa bahwa apa yang di dengarnya Nyata. Perawat tidak mendengar siapa-siapa selama pengkajian, respons pasien tidak sesuai ketika ditanya tentang suara yang di dengar namun perawat merasa seolah olah pasien mendengar sesuatu padahal perawat tidak mendengar apa-apa. Perawat melihat pasien sering menyendiri, emlamun dan kadang-kadang bicara sendiri. Buat Asuhan keperawatan untuk kasus di atas Kasus 7 Perawat Ners Ainun sedang mengkaji pasien jiwa kelolaanya RSJ Solo. Perawat mencoba untuk BHSP pada Tn B (51th) pasien mengungkapkan bahwa dirinya berbicara dengan perempuan yang menyuruh dia untuk melukai ayahnya, pasien merasa bahwa yang mengajak bicara dengarnya Nyata. Perawat tidak mendengar siapa- siapa selama pengkajian, respons pasien tidak sesuai ketika ditanya tentang suara yang di dengar namun perawat merasa seolah olah pasien mendengar sesuatu padahal perawat tidak mendengar apa-apa. Perawat melihat pasien sering menyendiri, melihat ke satu arah, melamun dan kadang-kadang bicara sendiri. Buat Asuhan keperawatan untuk kasus di atas Kasus 8 Perawat Ners Ainun sedang mengkaji pasien jiwa kelolaanya Komunitas. Perawat mencoba untuk BHSP pada Tn C (52th) pasien mengungkapkan “saya tidak butuh mandi dan berdandan”, “ini saya sudah rapi”. Perawat melihat pasien tampak kumal, mulut kotor dan bau badan menyengat (Khas), kancing baju dibiarkan terbuka, dan rambut acak- acakan, menurut keluarga sudah 2 minggu pasien tidak mandi. Buat Asuhan keperawatan untuk kasus di atas Kasus 9 Perawat Ners Ainun sedang mengkaji pasien jiwa kelolaanya Komunitas. Perawat mencoba untuk BHSP pada Tn D (53th) pasien mengungkapkan “biarkan saya sendiri”, “saya merasa tidak aman nika ke pasar”. Perawat melihat pasien tampak kumal, pasien menyendiri di kamarnya dan tidak pernah keluar rumah. Buat Asuhan keperawatan untuk kasus di atas Kasus 10 Perawat Ners Ainun sedang mengkaji pasien jiwa kelolaanya RSJ Solo. Perawat mencoba untuk BHSP pada Tn E (51th) pasien mengungkapkan bahwa dirinya mendengar bisikan yang menyuruh dia untuk melepas chip yang ada di tangannya. “saya tetap ingin jadi agen Rahasia, mohon jangan suruh saya untuk mengambil Chip yang tertanam di tangan saya”. Perawat tidak mendengar siapa-siapa selama pengkajian, respons pasien tidak sesuai ketika ditanya tentang suara yang di dengar namun perawat merasa seolah olah pasien mendengar sesuatu padahal perawat tidak mendengar apa-apa. Perawat melihat pasien sering menyendiri, kadang- kadang bicara sendiri dan berteriak. Buat Asuhan keperawatan untuk kasus di atas